Post on 01-Apr-2019
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 1.
P U T U S A N Nomor : 204/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
LAMRIA ROSITA SITUNGKIR, umur 41 tahun, jenis kelamin Perempuan,
agama Kristen Protestan, kebangsaan Indonesia,
pekerjaan Ibu Rumah Tangga, dahulu beralamat di
Jalan Dr. F. L. Tobing Nomor 87 Batang Beruh,
Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, sekarang
beralamat di Jalan Makmur Nomor 15 (Kp. Lalang)
Sidikalang, Kabupaten Dairi, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding/ semula Tergugat, juga sebagai
Terbanding;
Lawan :
SARDON SAMOSIR, umur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama
Kristen Protestan, kebangsaan Indonesia, pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil (PNS), alamat di Jalan Dr. F. L.
Tobing Nomor 87 Batang Beruh, Kecamatan
Sidikalang, Kabupaten Dairi, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding/ semula Penggugat juga sebagai
Terbanding;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA;
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang diterima
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang pada tanggal 23 Oktober 2015
dan terdaftar dalam register perkara perdata gugatan Nomor 32/Pdt.G/2015/PN
Sdk., telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 2.
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan Suami Istri yang menikah
pada tanggal 27 Februari 1998 diberkati di Gereja HKBP Tiga Baru oleh
Pdt. M. Sihombing, S.Th dan dilaksanakan secara Adat Batak Toba,
sehingga perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat adalah Sah
secara Hukum;
2. Bahwa selanjutnya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah
didaftarkan di Kantor Pencatatan Sipil Warga Negara Indonesia, sesuai
dengan Kutipan Akta Perkawinan No. 210/CS/1998 tanggal 5 Juni 1998,
yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Dairi, oleh karena itu perkawinan Penggugat dengan Tergugat
adalah Sah menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Pokok
Perkawinan. Jo. Peraturan Pemerintah Nomor. 9 tahun 1975 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan, dan oleh karena itu
patut dan beralasan hukum mohon ditetapkan bahwa perkawinan
Penggugat dengan Tergugat Sah Menurut Hukum, dalam persidangan ini
Penggugat akan mengajukan Akta Perkawinan tersebut sebagai Bukti Surat
dengan Tanda Bukti P.-1;
3. Bahwa awalnya perkawinan Penggugat dan Tergugat hidup rukun dan
tinggal bersama dalam satu tempat kediaman di Jl. DR. F.L. Tobing No. 87
Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, hal ini
dapat dibuktikan dengan diterbitkannya Kartu Keluarga tanggal 23 Maret
2009 oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi
atas nama Kepala Keluarga SARDON SAMOSIR;
4. Bahwa dari hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai
Tuhan 3 (tiga) orang anak, yaitu Ezra Angel R. Samosir lahir di Sidikalang
tanggal 4 Juni 1999, anak kedua Raden Marcel H. Samosir lahir di
Sidikalang tanggal 7 September 2001, dan anak ketiga Laura Aurelia
Samosir lahir di Sidikalang tanggal 22 Mei 2005;
5. Bahwa setelah beberapa tahun kelahiran anak ke 3 (tiga), antara Penggugat
dengan Tergugat mulai sering timbul perselisihan dan beda pendapat
dimana puncak perselisihan tersebut meruncing sejak 2012 yang
menyebabkan kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat mengalami
pasang surut karena seringnya terjadi pertengkaran antara Penggugat
dengan Tergugat;
6. Bahwa puncak dari segala pertengkaran antara Penggugat dengan
Tergugat terjadi pada sekitar tahun 2013 dimana saat itu telah pula sampai
melibatkan keluarga Tergugat dan terakhir pada bulan Agustus 2013
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 3.
keluarga pihak Tergugat telah bermusyawarah dan saat itu “mendamaikan”
pertengkaran Penggugat dengan Tergugat untuk menjaga tidak retaknya
keluarga Penggugat dengan Tergugat, dimana saat itu Tergugat meminta
kepada Penggugat untuk memaafkan Tergugat agar kembali hidup bersama
dan Penggugat mau untuk kembali bersama dengan Tergugat;
7. Bahwa setelah Tergugat keluar dan pergi meninggalkan rumah, keluarga
kedua belah pihak telah berusaha untuk menjembatani rujuknya keluarga
antara Penggugat dengan Tergugat, namun tidak berhasil sehingga sampai
saat gugatan ini diajukan Penggugat dan Tergugat tidak hidup satu rumah
lagi layaknya sebagai suami istri;
8. Bahwa selama terjadinya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat,
Penggugat telah berupaya untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang
terjadi diantara Penggugat dan Tergugat, namun Tergugat tidak juga mau
untuk berubah dan selalu membuat masalah baru, sehingga Penggugat
merasa tidak dapat lagi mempertahankan perkawinan antara Penggugat
dengan Tergugat;
9. Bahwa walaupun telah dijembatani oleh keluarga kedua belah pihak atas
pertengkaran Penggugat dengan Tergugat, tetap saja sering terjadi
pertengkaran dan percekcokan yang terus menerus, dan kemudian pada
tanggal 9 September 2013 Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat
dari rumah sampai saat gugatan ini diajukan ke Pengadilan Negeri
Sidikalang untuk mendapat putusan perceraian;
10. Bahwa karena Tergugat telah meninggalkan Penggugat dengan
kehendaknya sendiri sejak September 2013 sampai saat ini, wajar dan
pantas secara hukum Penggugat mengajukan gugatan ini;
11. Bahwa karena perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah didaftarkan di
Kantor Catatan Sipil, mohon agar apabila gugatan Penggugat ini dikabulkan
dan diputuskan secara hukum kelak, supaya satu rangkap putusan
perceraian ini dikirimkan ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Dairi dimana perkawinan ini didaftarkan, untuk dicatat dalam
buku yang disediakan khusus untuk itu;
12. Bahwa karena perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sah maka
secara hukum anak-anak Penggugat dan Tergugat adalah sah dimana
anak-anak tersebut masih sangat membutuhkaan perhatian dan biaya serta
perawatan dari ayah kandungnya, wajar dan beralasan hukum kiranya hak
asuh terhadap ketiga orang anak Penggugat dan Tergugat tersebut
diberikan kepada Penggugat;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 4.
13. Bahwa karena timbulnya permasalahan ini adalah akibat perbuatan dan
ulah Tergugat mohon biaya perkara dibebankan kepada Tergugat;
14. Bahwa segala sesuatu dan hal-hal yang belum diterangkan dalam gugatan
ini dapat Penggugat jelaskan dipersidangan;
Berdasarkan hal-hal yang Penggugat uraikan di atas, mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Sidikalang untuk kiranya menunjuk dan menetapkan
Majelis Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
selanjutnya Majelis Hakim tersebut menetapkan suatu hari persidangan yang
khusus untuk itu, serta memerintahkan Jurusita pada Pengadilan Negeri
Sidikalang memanggil kedua belah pihak yang berperkara untuk hadir
dipersidangan yang ditentukan untuk itu, selanjutnya memutuskan perkara ini
dengan amar putusan sebagai berikut :
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menetapkan dalam hukum bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat
yang diberkati di Gereja HKBP Tiga Baru di hadapan Pemuka Agama Kristen
yang bernama Pdt. M. Sihombing, S.Th pada tanggal 27 Februari 1998 dan
dilaksanakan Acara Adat berdasarkan Adat Batak Toba, kemudian telah
didaftarkan di Kantor Pencatatan Sipil Warga Negara Indonesia, sesuai
dengan Kutipan Akta Perkawinan No. 210/CS/1998 tanggal 5 Juni 1998 yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Dairi, Sah Menurut Hukum;
3. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang diberkati di
hadapan Pemuka Agama Kristen yang bernama Pdt. M. Sihombing, S.Th
pada tanggal 27 Februari 1998 dan dilaksanakan Acara Adat berdasarkan
Adat Batak Toba, kemudian telah didaftarkan di Kantor Pencatatan Sipil
Warga Negara Indonesia, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
210/CS/1998 tanggal 5 Juni 1998 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi, putus karena perceraian
dengan segala akibat hukumnya;
4. Menetapkan bahwa anak yang dilahirkan dari perkawinan Penggugat dengan
Tergugat yaitu : Ezra Angel R. Samosir lahir di Sidikalang tanggal 4 Juni
1999, anak kedua Raden Marcel H. Samosir lahir di Sidikalang tanggal 7
September 2001, dan anak ketiga Laura Aurelia Samosir lahir di Sidikalang
tanggal 22 Mei 2005 menjadi asuhan Penggugat sebagai ayahnya hingga
dewasa dapat menentukan sikapnya;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 5.
5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Sidikalang untuk
mengirimkan satu rangkap putusan ini kepada Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi dimana perkawinan ini didaftarkan, untuk
dicatat dalam buku yang disediakan untuk itu;
6. Menghukum Tergugat membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara
ini;
ATAU :
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain mohon keadilan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut di atas, Tergugat
telah mengajukan jawabannya secara tertulis, dan dibacakan di persidangan
pada tanggal 5 Januari 2016, sebagai berikut:
1. Tergugat sangat keberatan, menyangkal/ membantah dan menolak
seluruh isi gugatan Penggugat, terkecuali yang Tergugat akui secara jelas
dan terang;
2. Memang benar Tergugat dan Penggugat adalah suami istri yang sah
dan tetah menikah pada tanggal 27 Februari 1998 dan diberkati di Gereja
HKBP Tiga Baru oleh Pdt M. Sihombing, S.Th., pernikahan tersebut telah
didaftarkan di Kantor Catatan Sipil sesuai dengan kutipan Akta
Perkawinan No. 210/CS/1998 tanggal 5 Juni 1998 yang dikeluarkan
oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi;
3. Memang benar pada awalnya perkawinan antara Tergugat dan Penggugat
hidup rukun dan damai, dan setelah menikah bertempat tinggal di JI.
DR. F.L. Tobing No. 87 Kelurahan Batang Beruh Kec. Sidikalang, Kab.
Dairi;
4. Memang benar setelah menikah antara Tergugat dan Penggugat telah
dikaruniai tiga (3) orang anak masing-masing bernama:
1. Ezra Angel R. Samosir, lahir di Sidikalang tanggal 4 Juni 1999;
2. Raden Marcel H. Samosir, lahir di Sidikalang tanggal 7 September
2001;
3. Laura Aurelia Samosir, lahir di Sidikalang tanggal 22 Mei 2005;
5. Tidak benar antara Tergugat dan Penggugat mulai timbul
pertengkaran sejak kelahiran anak ke tiga (3) dan perselisihan tersebut
meruncing pada tahun 2012 sehingga sering terjadi pertengkaran. Yang
benar dan untuk lebih jelasnya Tergugat akan menerangkannya sebagai
berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 6.
a. Pertengkaran sudah terjadi sejak tahun 1999 saat anak pertama
berumur tiga (3) bulan, dimana penyebabnya adalah karena
Penggugat selalu menghabiskan waktu diluar rumah atau di warung
tuak kadang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan selalu
pulang pagi dan bila ditanya Penggugat malah marah dan selalu
menganiaya Tergugat. Namun walaupun Penggugat sering melakukan
kekerasan fisik kepada Tergugat, tetapi Tergugat tetap bertahan dan
tidak pernah melaporkan kepada keluarga Situngkir namun Tergugat
pernah memberitahukan perilaku Penggugat kepada abang Penggugat
pada saat itu sebagai penatua jemaat GKPI Sidikalang yang
bernama Pdt. Effendi Samosir dan akhirnya Penggugat dinasehati
dan berjanji tidak mengulangi kekerasan lagi;
b. Memasuki minggu pertama bulan September 2001 Tergugat dan
Penggugat kembali dikaruniakan Tuhan anak laki-laki bernama Raden
Marcell Samosir. Saat suasana Natal, Tergugat pernah dipukul
sampai terjatuh sehingga gigi Tergugat patah dan sampai sekarang
pertumbuhan gigi Tergugat tidak lagi sempurna dan begitu juga pada
pipi sebelah kiri lebam dan biru. Saat orang tua Tergugat (lbu)
menanyakan mengapa muka Tergugat lebam untuk menutupi perbuatan
Penggugat maka Tergugat berbohong dan mengatakan sedang sakit
gigi dan untuk menutupi lebam tersebut Tergugat selalu memakai
bedak yang tebal agar tidak kelihatan dan hal itu semua Tergugat
lakukan untuk menjaga nama baik keluarga Penggugat;
c. Pada tanggal 22 Mei 2005 Tergugat melahirkan anak ketiga dan diberi
nama Laura Aurelia Samosir. Saat Tergugat mengidam Penggugat
sering bersikap kasar dan mengusir Tergugat agar Tergugat pulang
ke rumah orang tua Tergugat, namun Tergugat tidak mau dan tetap
bertahan untuk tidak pergi dari rumah. Setelah tidak tahan dengan sikap
kasar Penggugat maka Tergugat pergi ke rumah orang tua
Penggugat/mertua Tergugat dan menceritakan kondisi rumah tangga
Tergugat dan Penggugat. Mendengar cerita Tergugat bapak·
Penggugat/mertua Tergugat sangat terkejut dan mertua Tergugat
menyarankan supaya bila sekali lagi Penggugat melakukan
kekerasan/memukul Tergugat maka Tergugat harus melapor Penggugat
ke polisi;
d. Sekitar tahun 2010 tergugat pernah melihat photo Penggugat dengan
bekas pacar Penggugat di HP Penggugat yang sedang pegangan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 7.
tangan dan ada photo porno sehingga terjadi pertengkaran antara
Penggugat dan Tergugat, saat Tergugat menanyakannya kepada
Penggugat siapa perempuan tersebut, Penggugat menerangkan bahwa
perempuan tersebut adalah mantan pacarnya dan hanya ingin
membalas dendam karena pernah dikecewakan di masa lalu,
Penggugat berjanji tidak akan berhubungan lagi dengan mantan
pacarnya tersebut. Namun janji Penggugat tidak ditepati dan Tergugat
menemukan Penggugat masih berhubungan di facebook. Sehingga
terjadi pertengkaran dan Penggugat memukul Tergugat sampai
histeris dan Penggugat pergi meninggalkan Tergugat, tetangga
Tergugat dan Penggugat yang kebetulan bibi kandung Penggugat
mendengar Tergugat histeris datang ke rumah Tergugat dan
menenangkan Tergugat, bibi Pengugat memanggil Penggugat dari lapo
tuak dan mendamaikan pertengkaran itu dan saat itu Penggugat berjanji
tidak akan mengulanginya lagi dan saat itu Tergugat meminta
Penggugat untuk mengganti nomor ponsel Penggugat. Penggugat
sering merasa kesal dan sering bersikap kasar dan memukul Tergugat
dan setelah puas Penggugat pergi ke lapo tuak untuk minum-minum
dan selalu pulang larut malam. Akibat terus memikirkan hal tersebut
Tergugat akhirnya jatuh sakit dan mengalami stroke ringan, dan berat
badan Tergugat menurun;
e. Pada tahun 2011 saat orang tua/bapak Penggugat meninggal
dunia, perempuan/mantan pacar Penggugat juga datang melayat,
Tergugat berusaha untuk bersikap tenang agar tidak terjadi keributan,
sekembalinya Tergugat dan Penggugat ke Sidikalang pertengkaran
demi pertengkaran sering terjadi, kemudian Tergugat pergi ke kampung
mertua/orang tua Penggugat di Tiga Baru dan curhat/menceritakan
tentang keadaan rumah tangga Tergugat kepada keluarga besar
Penggugat, namun walaupun sudah dinasehati Penggugat tidak juga
berubah;
f. Pada bulan Oktober 2012 Tergugat kembali hamil melihat kesehatan
dan umur Tergugat yang tidak memungkinkan untuk mempunyai anak
lagi maka Tergugat dan Penggugat sepakat dan memutuskan
menggugurkannya, Tergugat diberi uang sebesar Rp. 2.500.000 (Dua
Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk perobatan dan kuretasi, namun
sepulang dari rumah sakit Penggugat langsung menanyakan apakah
uang itu habis Tergugat pakai, padahal uang tersebut tidak cukup untuk
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 8.
biaya perobatan Tergugat. Penggugat kembali marah-marah dan sering
berlaku kasar, begitu juga ketika Penggugat sedang mandi dan sabun
mandi cair habis, Penggugat dengan marah melemparkan botol sabun
tersebut kepada Tergugat padahal waktu Tergugat masih dalam
keadaan lemah dan kurang sehat karena habis kuretasi, Penggugat juga
memecahkan kaca lemari hingga betis Tergugat berdarah akibat
pecahan kaca. Hari-hari berikutnya Penggugat terus bersikap kasar, bila
marah Tergugat diusir dan diancam dibunuh dengan menempelkan
pisau ke leher Tergugat dan perilaku kekerasan yang dilakukan
Penggugat sering disaksikan oleh anak-anak Tergugat dan Penggugat;
6. Memang benar puncak pertengkaran antara Tergugat dan Penggugat
terjadi sekitar tahun 2013 yaitu tepatnya bulan September 2013.
Pertengkaran terjadi dikarena Penggugat menuduh Tergugat
berselingkuh dengan teman sekolah Tergugat yang tinggal di
Palembang, padahal hal tersebut tidaklah benar, Tergugat memang ada
bercerita/curhat tentang keadaan rumah tangganya namun hanya melalui
SMS. Penggugat mendapatkan dengan cara menyadap SMS dari
nomor HP Tergugat. Tergugat diusir dan dipaksa keluar dari rumah,
awalnya Tergugat tetap bertahan dan tidak mau meninggalkan rumah,
namun dikarenakan Penggugat terus memaksa dan mengusir dengan
menendang serta mengancam akan membunuh Tergugat dan Penggugat
mengatakan tidak akan memakai Tergugat lagi di depan adik kandung
Tergugat, maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
akhirnya dengan terpaksa Tergugat meninggalkan rumah dan pulang
kerumah orang tua Tergugat di jalan Makmur No 15 Sidikalang. 3 bulan
setelah Penggugat mengusir Tergugat, Penggugat meminta Tergugat
datang kerumah di JI. Dr. F. L. Tobing No. 87 Kelurahan Batang Beruh
Kec.Sidikalang, Kab. Dairi untuk membicarakan masalah rumah tangga
Penggugat dan Tergugat namun tidak ada titik temu permasalahan
tersebut dan Tergugat meminta kepada Penggugat supaya mengijinkan
Tergugat tinggal dirumah tersebut tetapi Penggugat tidak mengijinkannya
dan Penggugat mengatakan "akan ada waktunya nanti". Berbagai upaya
dilakukan Tergugat untuk bisa bersatu dan kembali lagi ke rumah,
Tergugat berkali-kali meminta maaf bahkan pihak keluarga Tergugat
(abang, adik, ipar dan paman kandung Tergugat) dan keluarga Penggugat
(bapak uda, bapak tua dan bibi dan adik kandung Penggugat) juga
terlibat untuk menyatukan perkawinan Tergugat dan Penggugat namun
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 9.
Penggugat tidak bersedia menerima kembali Tergugat dan akan
menceraikan Penggugat;
7. Pada tahun 2014 ketika anak tertua Tergugat dan Penggugat akan
menghadapi UN sekolah tingkat SMP, Penggugat dan Tergugat membuat
tradisi keluarga untuk mendoakan pemberangkatan ujian sekolah. Anak
tertua Tergugat dan Penggugat meminta kepada Penggugat supaya
Penggugat tinggal dirumah dan hidup bersama lagi, namun Penggugat
tidak mau dan hanya mengijinkan Tergugat tinggal satu malam. Dan
keesokan harinya Tergugat diusir dan diancam akan dibunuh oleh
Penggugat kalau tidak meninggalkan rumah;
8. Memang benar setelah Tergugat diusir dan pergi meninggalkan rumah,
kedua belah pihak/ keluarga berusaha untuk menjembatani rujuknya
antara Tergugat dan Penggugat, namun tidak berhasil karena
Penggugat tetap besikukuh dan tidak mau menerima Tergugat kembali;
9. Tuduhan Penggugat yang megatakan bahwa setiap terjadi perselisihan,
Penggugat mengupayakan untuk menyelesaikannya dan Tergugat lah yang
tidak mau berubah dan selalu menimbulkan masalah baru adalah tldak
benar. yang sebenarnya adalah Penggugatlah yang selalu memulai
pertengkaran dan sering melakukan kekerasan dan tidak mau berubah;
10. Memang benar pihak keluarga sudah sering mendamaikan pertengkaran
yang terjadi antara Tergugat dan Penggugat, namun Penggugatlah yang
tidak mau berubah dan melakukan kekerasan, dan benar pada bulan
September 2013 Tergugat meninggalkan rumah hal tersebut
dikarenakan Penggugat mengusir paksa Tergugat dengan ancaman
akan dibunuh kalau tidak pergi;
11. Tergugat sangat keberatan dengan permohonan Penggugat tentang hak
asuh anak- anak karena Tergugat merasa Penggugat bukanlah bapak
yang baik untuk keluarga, selain itu Penggugat juga mempunyai perilaku
yang tidak baik, sering mabuk, sering tidak dirumah, berselingkuh dan
bersikap kasar. Setelah Tergugat menerima surat undangan panggilan
sidang cerai dari Pengadilan Negeri Sidikalang, ketiga anak Penggugat dan
Tergugat tidak mau lagi tinggal dengan Penggugat dan sudah tinggal
dengan Tergugat di Jalan Makmur No. 15 Sidikalang;
12. Bahwa tidak benar timbulnya permasalahan ini akibat perbuatan
Tergugat, yang benar adalah Penggugatlah yang selalu menjadi
pemicu pertengkaran dirumah tangga, sering bersikap kasar, tidak mau
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 10.
tahu dengan keluarga, selalu keluar rumah dan pulang malam dalam
keadaan mabuk serta melakukan kekerasan;
13. Bahwa pada dasarnya Tergugat tidak mau bercerai apalagi melihat kondisi
anak-anak yang masih kecil-kecil, namun bila akhirnya Majelis Hakim
memutuskan mengabulkan permohonan Penggugat, maka dimohonkan
agar Majelis Hakim dapat mempertimbangkan tentang hak-hak Tergugat
sebagai istri dan ibu dari ketiga anak- anak Tergugat dan Tergugat bisa
hidup bersama di rumah JI. Dr. F.L Tobing No. 87 Kelurahan Batang
Beruh Kec. Sidikalang, Kab. Dairi, karena Tergugat selama
meninggalkan rumah, Tergugat tinggal dirumah orang tua Tergugat;
14. Bahwa sejak Tergugat diusir pada bulan September 2013 sampai
dengan sekarang, Penggugat tidak pemah memberikan nafkah belanja
kepada Tergugat, untuk itu dimohonkan kepada Majelis Hakim yang
terhormat untuk dapat mempertimbangkan dan dapat memutuskan serta
menghukum Penggugat untuk memberikan nafkah masa lampau mulai
bulan September 2013 s/d perkara ini diputuskan oleh pengadilan
sebesar @ Rp. 1.000.000/bulan;
Bahwa dikarenakan anak-anak Tergugat dan Penggugat usianya masih
dibawah umur dan masih butuh perawatan dan kasih sayang seorang ibu,
maka dimohonkan kepada Majelis Hakim agar anak yang bernama Ezra
Angel R. Samosir, perempuan, umur 16 tahun; Raden Marcel H Samosir,
laki-laki, umur 14 tahun dan Laura Aurelia Samosir perempuan, umur 10
tahun, dalam pengasuhan Tergugat sebagai ibunya;
15. Bahwa setelah hidup bersama dalam menjalankan rumah tangga, antara
Tergugat dan Penggugat telah mempunyai harta bersama berupa:
a. Tanah beserta bangunannya seluas 200 M dengan ukuran 5><40 M yang
terletak di Jalan Dr. F.L Tobing No. 87 Kelurahan Batang Beruh Kec.
Sidikalang, Kab. Dairi;
b. Tanah/Ladang seluas 175 M yang terletak Desa Lae Mbulan
Sidikalang dengan ukuran 7 ><25 M;
c. Tanah/Ladang seluas 360 M yang terletak Desa Lae Mbulan
Sidikalang dengan ukuran18><20 M;
d. Tanah/ladang 5 bagian di Tiga Baru Kec. Pegagan Hilir;
16. Bahwa dikarenakan anak-anak Tergugat dan Penggugat masih
membutuhkan biaya hidup dan biaya pendidikan setiap bulannya,
apalagi Penggugat adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada
bagian Kepala Seksi di kantor Bina Marga Sidikalang Kab. Dairi Golongan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 11.
Ill B, dimana juga menurut PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 10 tahun
1983 pasal 8 tentang lzin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) disebutkan:
1) Apabila perceraian terjadi atas kehendak Pegawai Negeri Sipil pria
maka ia wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas
isteri dan anak-anaknya;
2) Pembagian gaji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ialah
sepertiga untuk Pegawai Negeri Sipil pria yang bersangkutan, sepertiga
untuk bekas isterinya, dan sepertiga untuk anak atau anak-anaknya;
Maka dimohonkan agar Majelis Hakim dapat menetapkan 1/3 (sepertiga)
untuk bekas istrinya, 1/3 (sepertiga) untuk anak atau anak-anaknya;
Berdasarkan uraian di atas, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim
yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini, kiranya berkenan
memberikan putusan yang seadil-adilnya sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan anak yang bemama Ezra Angel R. Samosir, perempuan, umur
16 tahun; Raden Marcel H. Samosir, laki-laki, umur 14 tahun dan Laura
Aurelia Samosir, perempuan, umur 10 tahun dalam pengasuhan Tergugat
sebagai ibunya sampai anak-anak tersebut dewasa dan tinggal bersama
di Jl. Dr. F.L Tobing No. 87 Kelurahan Batang Beruh, Kec. Sidikalang, Kab.
Dairi;
3. Menghukum Penggugat untuk memberikan 1/3 (sepertiga) gaji untuk
mantan isterinya, dan 1/3 (sepertiga) untuk anak atau anak-anaknya sesuai
dengan bunyi PP Nomor 10 tahun 1983 Pasal 8 tentang Izin Perkawinan
dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan diberikan melalui
bendahara Bina Marga Sidikalang Kab. Dairi kepada Tergugat setiap
bulannya;
4. Menghukum Penggugat untuk membagi harta bersama yang
didapat selama perkawinan berupa :
a. Tanah beserta bangunan seluas 200 M yang terletak di jalan DR.F.L
Tobing No. 87 Kelurahan Batang Beruh, Kec. Sidikalang, Kab. Dairi.
dapat diberikan kepada ketiga anak-anak bernama Ezra Angel R.
Samosir; Raden Marcel H Samosir; Laura Aurelia Samosir;
b. Tanah/ladang seluas 175 M dan 360 M di Desa Lae Mbulan Sidikalang
dan 5 bagian tanah/ladang di Tiga Baru, dibagi dua (2) yaitu ½ untuk
Tergugat dan ½ untuk Penggugat;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 12.
5. Menghukum Penggugat untuk memberikan nafkah belanja masa lampau
mulai bulan September 2013 s/d perkara ini diputuskan di pengadilan
kepada Tergugat sebesar@ Rp.1.000.000/bulan;
6. Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara yang timbul
dalam perkara ini;
Atau jika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidikalang yang mengadili,
memeriksa dan memutuskan perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Sidikalang telah menjatuhkan putusan nomor : 32/Pdt.G/2015/PN.Sdk
tanggal 22 Maret 2016, yang amarnya sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang diberkati
di Gereja HKBP Tiga Baru di hadapan Pemuka Agama Kristen yang
bernama Pdt. M. Sihombing, S.Th pada tanggal 27 Februari 1998 dan
dilaksanakan Acara Adat berdasarkan Adat Batak Toba, kemudian telah
didaftarkan di Kantor Pencatatan Sipil Warga Negara Indonesia, sesuai
dengan Kutipan Akta Perkawinan No. 210/CS/1998 tanggal 5 Juni 1998
yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Dairi, sah menurut hukum;
3. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang diberkati di
hadapan Pemuka Agama Kristen yang bernama Pdt. M. Sihombing, S.Th
pada tanggal 27 Februari 1998 dan dilaksanakan Acara Adat berdasarkan
Adat Batak Toba, kemudian telah didaftarkan di Kantor Pencatatan Sipil
Warga Negara Indonesia, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
210/CS/1998 tanggal 5 Juni 1998 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi, putus karena perceraian
dengan segala akibat hukumnya;
4. Menetapkan bahwa anak yang dilahirkan dari perkawinan Pengugat dan
Tergugat yaitu, Anak I. Ezra Angel R. Samosir lahir di Sidikalang tanggal 4
Juni 1999, Anak III Laura Aurelia Samosir lahir di Sidikalang tanggal 22 Mei
2005, menjadi asuhan Penggugat sebagai ayahnya hingga dewasa dapat
menentukan sikapnya, sedangkan terhadap anak II. Raden Marcel H.
Samosir lahir di Sidikalang tanggal 7 September 2001 menjadi asuhan
Tergugat sebagai ibunya hingga dewasa dapat menentukan sikapnya;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 13.
5. Menetapkan Penggugat untuk menyerahkan dua pertiga dari gajinya setiap
bulannya kepada Tergugat, dengan perincian sepertiga untuk Tergugat
sebagai mantan istri dan sepertiga untuk anak yang menjadi asuhan
Tergugat ;
6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Sidikalang untuk
mengirimkan satu rangkap putusan ini kepada Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi dimana perkawinan ini didaftarkan untuk
dicatat dalam buku yang disediakan untuk itu;
7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
8. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar Rp. 641.000,-
(Enam Ratus Empat Puluh Satu Ribu Rupiah);
Membaca Risalah Pernyataan Permohonan Banding
no.5/Pdt.Bdg/2016/PN.Sdk. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Sidikalang, yang menerangkan bahwa Tergugat, pada tanggal 29 Maret 2016,
telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Sidikalang nomor : 32/Pdt.G/2015/PN.Sdk. tanggal 22 Maret 2016, permohonan
banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 7 April 2016;
Membaca Risalah Pernyataan Permohonan Banding
no.06/Pdt.Bdg/2016/PN.Sdk. dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Sidikalang,
yang menerangkan bahwa Penggugat, pada tanggal 4 April 2016, telah
mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Sidikalang nomor : 32/Pdt.G/2015/PN.Sdk tanggal 22 Maret 2016, permohonan
banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Terbanding
semula Tergugat pada tanggal 12 April 2016;
Membaca memori banding yang diajukan oleh Pembanding, semula
Tergugat, juga sebagai Terbanding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Sidikalang tanggal 15 April 2016, dan memori banding tersebut telah
diserahkan kepada Pembanding/ Terbanding semula Penggugat pada tanggal
21 April 2016, yang isi pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa adapun ke Tergugat/ Pembanding tidak mau bercerai keberatan
hukum maupun bantahan-bantahan terhadap keputusan Pengadilan
Negeri Sidikalang, tertanggal 22 Maret 2016,
Nomor:32/Pdt.G/2015/PN.Sdk. adalah sebagai berikut :
- 1. Pada dasarnya Tergugat/ Pembanding tidak mau bercerai ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 14.
- 2. Tentang Perwalian / Hak Asuh Anak;
- 3. Tentang Tuntutan Nafkah Masa Lampau;
- 4. Pembagian Harta Bersama;
Ad.1.Tentang Pembanding tidak mau bercerai .
- Bahwa Pembanding pada dasarnya tidak mau bercerai karena menurut
agama yang Pembanding anut dan yakini yang tertulis di Matius 19 ayat 6
dan Markus 10 ayat 9 “ bahwa apa yang telah dipersatukan Allah tidak
boleh diceraikan manusia “. Karena mengingat anak–anak Pembanding
masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orangtuanya . Jika
alasan Terbanding rumah tangga Pembanding dan Terbanding selalu terjadi
pertengkaran yang tidak dapat akur lagi, apakah pertengkaran semata-mata
harus diakhiri dengan perceraian ?
- Dan kalaupun itu terjadi , Terbanding mohon Majelis Hakim Banding untuk
memenuhi hak-hak Pembanding ;
Ad. 2. Tentang Perwalian/ Hak Asuh Anak.
- Bahwa Pembanding merasa keberatan terhadap putusan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Sidikalang yang telah menetapkan bahwa anak yang
dilahirkan dari perkawinan Pembanding dan Terbanding (poin 4) bernama
Ezra Angel R. Samosir lahir di Sidikalang tanggal 4 Juni 1999 dan Laura
Aurelia Samosir lahi di Sidikalang tanggal 22 Mei 2005 menjadi asuhan
Terbanding sebagai ayahnya . Keberatan Pembanding sangat beralasan
karena melihat perilaku Terbanding yang tidak baik dimana Penggugat
mempunyai sipat kasar, melakukan kekerasan fisik dan psikis dan pemain
judi, sehingga sangat dikawatirkan akan dapat berpengaruh pada kejiwaan
dan masa depan anak-anak Pembanding dan Terbanding dalam faktanya
ketiga anak Pembanding dan Terbanding tidak mau lagi tinggal bersama
Terbanding/ ayah anak-anak sejak Terbanding melayangkan surat undangan
cerai kepada Pembanding. Dan ini berarti bahwa anak-anak lebih nyaman
tinggal bersama Pembanding/ ibu, karena terbukti bahwa Pembanding peduli
terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak-anak memberikan kasih
sayang dan ikatan bathin sebagai ibu kandung yang melahirkan mereka.
Melihat usia anak pertama Pembanding dan atas nama Ezra Angel Samosir
(17 tahun) sudah memasuki usia dewasa maka tidak wajar hidup bersama/
tinggal dengan Terbanding/ ayahnya, tanpa didampingi seorang ibu.
Pembanding mohon untuk didengar pendapat dari anak-anak, apabila harus
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 15.
memutuskan kepada siapa hak perwalian diberikan, jika bapak/ ibu Hakim
sependapat;
Ad.3.Tentang Pertimbangan Tuntutan Nafkah Masa Lampau.
- Bahwa Pembanding merasa keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri
Sidikalang tertangal 22 Maret 2015, Nomor : 32/Pdt.G/2015/PN.Sdk.yang
tidak mempertimbangkan tentang tuntutan, nafkah masa lampau, padahal
Penggugat/ Terbanding telah melalaikan kewajibannya sebagai seorang
suami dimana sejak bulan September 2013 sampai dengan sekarang
Penggugat/ Terbanding tidak pernah memberikan biaya nafkah hidup
kepada Pembanding/ Tergugat sebagai istrinya, padahal sebagai seorang
istri Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pembanding/ Tergugat masih ditanggung
Negara dalam daftar gaji Penggugat/ Terbanding untuk membayar biaya
hidup tersebut sebesar Rp.1.000.000.- bulan mulai September 2013 sampai
putusan perkara percerain ini diputuskan;
Ad.4. Tentang Pembagian Harta Bersama.
- Bahwa walapun telah ditetapkan bahwa adanya pemisahan antara gugatan
percerain dengan mengajuan harta gono-gini atau harta bersama, namun
Pembandung tetap memohon kiranya permohonan tersebut dapat
dipertimbangkan sesuai dengan permohonn Pembanding/ Tergugat dalam
jawaban maupun Dupliknya.
- Pembanding sangat mengharapkan kepada Majelis Hakim Banding untuk
perkara terhadap hak-hak perempuan/ ibu dan anak ;
- Bahwa dengan demikian cukup alasan bagi bapak/ ibu Ketua Pengadilan
Tinggi Sumatera Utara di Medan dan untuk memeriksa perkara ini dalam
tingkat banding secara adil dan benar dengan membatalkan putusan
Pengadilan Negeri Sidikalang tertanggal 22 Maret 2016,
Nomor:32/Pdt.G/2015/PN.Sdk. tersebut dikarenakan tidak layak untuk
dipertahankan dan harus dibatalkan, serta selanjutnya dimohonkan
kehadapan yang terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumatera Utara
yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan untuk mengambil dan
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Sidikalang
no.32/Pdt,.G/2015/PN.Sdk, tanggal 22 Maret 2016;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 16.
- Mengabulkan permohonan Pembanding/ Tergugat untuk seluruhnya
sesuai dengan permohonan Pembanding/ Tergugat dalam Jawaban
maupun Dupliknya pada Pengadilan Negeri Sidikalang sebelumnya ;
Membaca memori banding yang diajukan oleh Terbanding semula
Penggugat/ juga Pembanding tertanggal 11 April 2016, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 11 April 2016, dan memori
banding tersebut telah diserahkan kepada Pembanding semula Tergugat juga
Terbanding pada tanggal 21 April 2016, yang pada pokoknya mengemukakan
hal-hal sebagai berikut :
- Bahwa Judex Factie tingkat pertama dalam perkara ini “ NYATA TELAH
TIDAK CERMAT SERTA KELIRU MENERAPKAN HUKUM”, yang berakibat
sangat merugikan Kepentingan Hukum Pembanding, sebagaimana tertuang
dalam Putusan Nomor lima (5), dimana Judex Factie tingkat pertama telah
menetapkan “ Pengugat untuk menyerahkan dua pertiga dari gajinya setiap
bulan kepada Tergugat, dengan perincian sepertiga untuk Tergugat, sebagai
mantan istri dan sepertiga untuk anak yang menjadi asuhan Tergugat “,
dengan alasan sebagai berikut :
- Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.45 Tahun
1990 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1983,
Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil dalam
ketentuan Pasal 8 ayat (4) sebagai berikut :
- (4) Pembagian gaji kepada bekas istri tidak diberikan apabila alasn
perceraian disebabkan karena istri berzinah dan atau melakukan
kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap
suami dan atau istri menjadi pemabuk, pemadat dan penjudi yang sukar
disembuhkan, DAN ATAU ISTRI TELAH MENINGGALKAN SUAMI
SELAMA DUA TAHUN BERTURUT-TURUT TANPA IZIN SUAMI DAN
TANPA ALASAN YANG SAH ATAU KARENA HAL LAIN DILUAR
KEMAMPUANNYA.;
- Bahwa Judex Factie tingkat pertama dalam perkara ini TELAH
MEMUTUSKAN MELEBIHI APA YANG DIMINTAKAN oleh Pengugat/
Pembanding DAN ATAU TELAH MELAMPAUI BATAS KEWENANGANNYA
DALAM AZAS HUKUM ACARA PERDATA, dengan memberikan putusan
hukum diluar dari Posita dan Petitum Gugatan Penggugat , yang
mengakibatkan sangat merugikan kepentingan hukum Penggugat serta
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 17.
berakibat pula menimbulkan Tekanan Psikologis terhadap anak Penggugat/
Pembanding dengan Tergugat/ Terbanding;
- Bahwa Penggugat/ Pembanding tidak memohonkan agar anak dari hasil
Pernikahan antara Penggugat/ Pembanding dengan Tergugat/ Terbanding
HAK ASUH DIIBAGI-BAGI kepada Penggugat/ Pembanding dan Tergugat/
Terbanding, karena menurut hemat Pembanding membagi hak asuh anak
antara Pembanding dengan Terbanding SANGAT RENTAN BERESIKO
TINGGI TERHADAP PHISIKOLOGIS ANAK, yang dapat menghambat dan
bahkan menghancurkan masa depan anak-anak pembanding, PUN
SELAMA TERGUGAT MENINGGALKAN PENGGUGAT DAN RUMAH
SELAMA LEBIH DUA TAHUN, ANAK-ANAK BEBAS DATANG DAN PERGI
BAIK KERUMAH PENGGUGAT/ PEMBANDING MAUPUN KE TEMPAT
TINGGAL TERGUGAT/ TERBANDING dan hal tersebut berlanjut sampai
saat ini, dimana anak-anak tetap setiap harinya datang ke rumah Pengugat,
oleh karenanya pembagian hak asuh atas anak-anak Pembanding dan
Terbanding dalam perkara a quo telah melampaui wewenang Majelis Hakim
dan haruslah dibatalkan dengan memberikan sepenuhnya hak asuh tersebut
kepada Pembanding ;
- Berdasarkan alasan-alasan hukum dalam Memori Banding Pembanding ini,
dengan segala kerendahan hati Pembanding memohon kepada Majelis
Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk kiranya atas
keadilan dan kearifannya, dengan amar putusan sebagai berikut :
MENGADILI :
- Menerima Permohonan Banding Pembanding;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang
Nomor:32/Pdt.G/2015/PN-Sdk, tanggal 22 Maret 2016 untuk
sebahagiannya khususnya putusan hukum point ke Empat (4) dan ke
Lima (5);
- Memperbaiki putusan hukum point ke Empat (4) dan ke Lima (5) tersebut
dengan amar putusannya menjadi “ Menetapkan Hak Asuh terhadap
Anak yang dilahirkan dari Perkawinan Penggugat dan Tergugat yaitu:
Anak I Ezra Angel R. Samosir lahir di Sidikalang tanggal 4 Juni 1999,
Anak II Raden Marcel H. Samosir lahir di Sidikalang tanggal 7 September
2001 dan Anak III Laura Aurelia Samosir lahir di Sidikalang tanggal 22
Mei 2005 menjadi asuhan Penggugat sebagai ayahnya , hingga dewasa
dapat menentukan sikapnya ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 18.
Membaca Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding/
Terbanding semula Penggugat tertanggal 26 April 2016, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 26 April 2016, dan kontra
memori banding tersebut telah diserahkan kepada Pembanding/ Terbanding
semula Tergugat pada tanggal 26 April 2016, yang isi pada pokoknya sebagai
berikut :
1. Bahwa Pembanding dalam Memori Bandingnya menyatakan pada dasarnya
tidak mau bercerai ;
1. Bahwa dalam persidangannya atas perkara a quo dalam tingkat pertama
yang dipertegas Pembanding dalam Memori Banding Pembanding
menyatakan bahwa “ Terbanding selama ini selalu bersifat kasar, sering
melakukan kerasan fisik dan psikis, pemabuk, dan pemain judi “.
Membuktikan dengan terang dan jelas antara Pembanding dan Terbanding
sebagai suami istri selama ini TIDAK PERNAH LAGI RUKUN DAN
HARMONIS, hal mana apabila Terbanding bersifat seperti yang disebutkan
oleh Pembanding, sudah sangat mustahil untuk membentuk suatu keluarga
yang bahagia dan juga Terbanding merasa sudah sangat tidak mungkin lagi
Pembanding dan Terbanding untuk hidup rukun dan damai akibat
perselisihan yang terus menerus dalam rumah tangga Pembanding dan
Terbanding. Sehingga alasan Pembanding tetap untuk tidak mau bercerai
dengan Terbanding adalah suatu fakta yang kontradiksi serta tidak logika
secara hukum. Oleh karenanya Pertimbangan Hukum Judex Factie Tingkat
Pertama dalam perkara a quo yang memutuskan tali perkawinan antara
Pembanding dengan Terbanding sudalah tepat dan benar secara hukum;
2. Tentang Perwalian/Hak Asuh Anak :
- Bahwa Pembanding dalam Memori Bandingnya menyatakan keberatan atas
Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidikalang yang telah
menetapkan bahwa anak yang dilahirkan dari perkawinan Pembanding
dengan Terbanding yang bernama Ezra Angel R. menjadi asuhan
Terbanding sebagai ayahnya, pada prinsipnya Terbanding juga keberatan
terhadap putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidikalang yang
membagi hak asuh anak kepada Terbanding dan Pembanding ( Keberatan
mana telah Terbanding ajukan dalam Memori Bandingnya sebagai
Pembanding). Hal mana dampak phsikologis terhadap anak-anak sangat
fatal, sehingga Terbanding juga memohonkan kepada Majelis Hakim Tinggi
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hak asuh anak
tersebut seluruhnya kepada Terbanding/ Penggugat, karena beralasan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 19.
secara hukum Terbanding memohonkannya dimana fakta-fakta Pembuktian
dipersidangan terang dan jelas membuktikan bahwa Pembanding juga tidak
mempunyai penghasilan yang menetap untuk menafkahi anak-anak dari
hasil perkawinan Pembanding dan Terbanding ;
3. Tentang Tuntutan Nafkah Masa Lampau :
- Bahwa dalam Memori Bandingnya, Pembanding merasa keberatan atas
Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidikalang tidak
mempertimbangkan tuntutan Pembanding tentang nafkah masa lampau,
secara hukum dan secara logika pikiran sehat tuntutan Pembanding
tersebut sangatlah mengada-ngada serta irasional dengan alasan hukum “
Timbulnya Perkara ini adalah akibat Pembanding/ Tergugat telah pergi
meninggalkan Terbanding/ Penggugat selama dua tahun lebih, sehingga
sangat tidak beralasan hukum Pembanding/ Tergugat yang meninggalkan
Terbanding/ Penggugat tetapi malah Pembanding/ Tergugat menuntut
nafkah masa lampau, seharusnya Pembanding/ Tergugat SADAR dan
INSAF bahwa ianya juga selama dua tahun lebih tidak memenuhi
kewajibannya sebagai istri kepada Terbanding/ Penggugat;
- Oleh karenanya Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidikalang telah
tepat dan benar untuk tidak mempertimbangkan tuntutan nafkah masa
lampau, karena Pembanding sedirilah yang pergi meninggalkan Terbanding
tanpa alasan yang jelas dan tanpa persetujuan Terbanding ;
4.Tentang pembagian Harta Bersama.
- Bahwa baik secara hukum maupun fakta persidangan yang berlaku dalam
ketentuan Hukum Acara Perdata, pada prinsipnya putusan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Sidikalang telah tepat dan benar menetapkan adanya
Pemisahan antara Gugatan Percerain dengan Permohonan Pembagian
Harta Gono-Gini atau Harta Bersama, karena secara hukum Gugatan
Perceraian dengan Permohonan Pembagian Harta Bersama adalah dua hal
yang berbeda yang tidak dapat disatukan ataupun digabungkan dalam satu
objek perkara, sehingga wajar secara hukum pula tuntutan Pembanding/
Tergugat DITOLAK ;
- Berdasarkan alasan-alasan Teranding/ Penggugat tersebut diatas, dengan
ini dengan segala kerendahan hati, sudilah kiranya Majelis Hakim Tinggi
yang memeriksa dan mengadili perkara ini MENOLAK UNTUK
SELURUHNYA PERMOHONAN BANDING PEMBANDING/ TERGUGAT.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 20.
Membaca Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding/
Terbanding semula Tergugat, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Sidikalang tanggal 25 April 2016, dan kontra memori banding tersebut telah
diserahkan kepada Pembanding / Terbanding semula Tergugat pada tanggal 26
April 2016, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa dalam menjatuhkan putusan dalam perkara perceraian , maka harus
berpedoman pada pasal 19 PP.No.9 tahun 1975 yang memuat pertanyaan
hukum sebagai berikut : “ Apakah Terbanding meninggalkan Pembanding
selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa alasan yang sah ?. Buktinya
selama ini Terbanding berada di domisili hukumnya yaitu Sidikalang,
Kabupaten Dairi dan Terbanding pergi meninggalkan rumah bukan atas
kemauan Terbanding sendiri, tetapi karena diusir dan diancam oleh
Pembanding yang disaksikan Saudara kandung laki-laki Terbanding;
2. Oleh karena itu mengenai pembagian gaji yang berlaku dalam PP.No.10
tahun 1983 jo. PP.No.45 tahun 1990 tentang Perkawinan dan Perceraian
PNS yang jika perceraian terjadi atas kehendak PNS Pria, maka ia wajib
menyerahkan sepertiga (1/3) gajinya untuk penghidupan bekas istrinya dan
sepertiga (1/3) untuk anak-anaknya. Apabila melanggar ketentuan tersebut,
maka berdasarkan Pasal 16 PP.No.10 tahun 1983, akan dikenakan sanksi
disiplin berat ;
3. Setuju dengan kata-kata Pembanding dalam memori bandingnya yang
mengatakan bahwa “ BAHWA PENGGUGAT/ PEMBANDING TIDAK
MEMOHONKAN AGAR ANAK DARI HASIL PERNIKAHAN ANTARA
PENGGUGAT/ PEMBANDING DENGAN TERGUGAT/ TERBANDING HAK
ASUH DIBAGI-BAGI KEPADA PENGGUGAT/ PEMBANDING DAN
TERGUGAT/ TERBANDING, KARENA MENURUT HEMAT PEMBANDING
MEMBAGI HAK ASUH ANAK ANTARA PEMBANDING DAN TERBANDING
SANGAN RENTAN BERISIKO TINGGI TERHADAP PSIKOLOGIS ANAK
YANG DAPAT MENGHAMBAT BAHKAN MENGHANCURKAN MASA
DEPAN ANAK-ANAK “.;
4. Melihat ketiga anak-anak Pembanding dan Terbanding tinggal bersama
Terbanding/ Ibunya, maka dimohonkan kepada Bapak/Ibu Majelis Hakim
Banding untuk menjatuhkan hak asuh kepada Terbanding/ Ibunya ;
5. Dalam Kotra Memori Banding ini, Terbanding menyertakan surat pernyataan
dari ketiga anak-anak Terbanding dan Pembanding yang menyatakan bahwa
anak-anak ingin tinggal bersama dengan Terbanding/ Ibunya ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 21.
Membaca Relaas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara
Pengadilan Negeri Sidikalang, yang disampaikan kepada Pembanding /
Terbanding semula Tergugat, dan kepada Pembanding/ Terbanding semula
Penggugat masing-masing tanggal 12 April 2016 dan tanggal 21 April 2016,
yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah
tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah
diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut
sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding/ semula
Tergugat juga Terbanding dan Terbanding semula Penggugat juga Pembanding
telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta telah
memenuhi persyarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu
permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding mempelajari
dengan seksama berkas perkara no.32/Pdt.G/2015/PN.Sdk dan salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri Sidikalang, tanggal 22 Maret 2016,
no.32/Pdt.G/2015/PN.Sdk, Memori Banding dari Pembanding semula Tergugat
juga Terbanding dan dari Terbanding semula Pengugat juga Pembanding serta
Kontra Memori Banding dari Terbanding semula Penggugat juga Pembanding
dan dari Pembanding semulaTergugat juga Terbanding, berpendapat sebagai
berikut :
Menimbang, bahwa pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat
pertama yang telah mengabulkan gugatan Terbanding semula Penggugat juga
Pembanding untuk sebahagian dengan pertimbangan yang pada pokoknya
pertengkaran dan perselisihan antara Penggugat dan Tergugat sudah
sedemikian rupa keadaannya, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk
keluarga yang bahagia, kekal dan sejahtera tidak mungkin di wujudkan atau
dicapai oleh Pengugat dan Tergugat; menurut Majelis Hakim tingkat banding
pertimbangan tersebut telah tepat dan benar. Karena pertimbangan-
pertimbangan tersebut berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh
dipersidangan dari bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak yang
berperkara dipersidangan, oleh karenanya Majelis Hakim tingkat banding dapat
menyetujuinya dan mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim
tingkat pertama , menjadi pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tingkat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 22.
banding sendiri dalam mengadili perkara a quo dalam tingkat banding, kecuali
mengenai hak Pengasuhan Anak dengan pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan
Pembanding semula Tergugat juga Terbanding dan Terbanding semula
Penggugat juga Pembanding dalam Memori Banding dan Kontra Memori
Bandingnya masing-masing, bahwa membagi –bagi hak Asuh Anak kepada
Pembanding semula Tergugat juga Terbanding dan kepada Terbanding semula
Penggugat juga Pembanding akan menimbulkan dampak psikologis terhadap
anak-anak yang dapat menghambat kemajuan masa depan anak-anak, oleh
karena itu Majelis Hakim tingkat banding tidak akan membagi-bagi Hak Asuh
Anak sebahagian anak kepada bapak dan sebahagian lagi kepada ibu,
sebagaimana putusan Majelis Hakim tingkat pertama akan tetapi akan
menetapkan Hak Asuh anak-anak seluruhnya kepada salah seorang dari
mereka , yaitu kepada Ibu atau kepada Bapak;
Menimbang, bahwa didalam Memori Banding Pembanding semula
Tergugat juga Terbanding pada ad.2. Tentang Perwalian/ Hak Asuh anak-anak
antara lain menguraikan bahwa faktanya ketiga anak Pembanding dan
Terbanding tidak mau lagi tinggal bersama Terbanding/ ayahnya sejak
Terbanding melayangkan surat undangan cerai kepada Pembanding dan ini
berarti bahwa anak-anak lebih nyaman tinggal bersama Pembanding./ Ibu;
Menimbang, bahwa faktanya bahwa anak-anak Pembanding dan
Terbanding tinggal bersama ibunya ( Pembanding/ Tergugat/ Terbanding)
tersebut tidak ada dibantah oleh Terbanding semula Pengugat juga sebagai
Pembanding dalam Kontra Memori Bandingnya, hanya menguraikan keberatan
Hak Asuh anak dibagi-bagikan kepada Terbanding dan Pembanding dan
mohon agar Majelis Hakim tingkat banding menetapkan Hak Asuh Anak
kepada Terbanding/ Penggugat ;
Menimbang, bahwa oleh karena faktanya sejak diajukannya gugatan
Perceraian oleh Terbanding/ semula Penggugat juga sebagai Pembanding,
anak-anak hasil perkawinan Terbanding, semula Penggugat juga sebagai
Terbanding, tinggal bersama ibunya (Pembanding/ Tergugat/ Terbanding) selain
itu anak pertama mereka yang bernama Ezra Ragel Samosir yang lahir tanggal
4 Juni 1999, sudah memasuki usia dewasa , maka wajar apabila berada dengan
ibunya dibanding berada bersama bapaknya (Terbanding/ Penggugat/
Pembanding) oleh karena itu Majelis Hakim tingkat banding menetapkan ketiga
anak Pembanding dan Terbanding dibawah asuhan Pembanding semula
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 23.
Tergugat juga Terbanding sampai ketiga anak tersebut dewasa dapat
menentukan sikapnya;
Menimbang,, bahwa oleh karena pertimbangan dan putusan Majelis
Hakim tingkat banding telah tepat dan benar dan Majelis Hakim tingkat banding,
dapat menyetujuinya serta mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis
Hakim tingkat pertama menjadi pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding
sendiri dalam mengadili perkara ini, kecuali tentang Hak Asuh Anak
sebagaimana telah dipertimbangkan diatas, maka Memori Banding Pembanding
semula Tergugat juga sebagai Terbanding tentang hak asuh anak, karena
sejalan dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding dapat diterima,
sedangkan Memori Banding yang selebihnya, dan Memori Banding dari
Terbanding semula Penggugat juga sebagai Terbanding tidak beralasan
hukum, maka harus dikesampingkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 22 Maret 2006,
no.32/Pdt.G/2015/PN.Sdk, yang dimohonkan banding tersebut harus diperbaiki,
sekedar tentang Pengasuhan Anak, sehingga amar selengkapnya sebagaimana
tersebut dalam Amar Putusan dibawah ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat juga
sebagai Terbanding berada dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar
biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan, Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974
tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan, serta Peraturan Perundangan-undangan yang bersangkutan
dengan perkara ini;
Mengadili :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat juga
sebagai Terbanding, dan Terbanding semula Penggugat juga sebagai
Pembanding ;
- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Sidikalang, tanggal 22 Maret 2016,
no.32/Pdt.G/2015/PN.Sdk, yang dimohonkan banding tersebut, sekedar
tentang hak asuh anak sehingga amar selengkapnya menjadi sebagai
berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 24.
2. Menyatakan bahwa perkawinan Pengugat dan Tergugat yang diberkati
di Gereja HKBP. Tiga Baru dihadapan Pemuka Agama Kristen yang
bernama Pdt. M. Sihombing, Sth. Pada tanggal 27 Februari 1988 dan
dilaksanakan Acara Adat, berdasarkan Adat Batak Toba, kemudian telah
didaftarkan di Kantor Pencatatan Sipil Warga Negara Indonesia, sesuai
dengan Kutipan Akta Perkawinan No.210/CS/1988, tanggal 5 Juni 1988
yang di keluarkan oleh Kepala Dinas Kependuukan dan Catatn Sipiul
Kabupaten Dairi, sah menurut hukum ;
3. Menyatakan perkawinan Penggugat dan Tergugat yang diberkati di
hadapan Pemuka Agama Kristen yang bernama Pdt. M, Sihombing, Sth.
Pada tanggal 27 Februari 1988 dan dilaksanakan Acara Adat
berdasarkan Adat Batak Toba, kemudian telah didaftarkan di Kantor
Catatn Sipil Warga Negara Indonesia , sesuai dengan Kutipan Akta
Perkawinan No.210/CS/1988, tanggal 5 Maret 1988 yang dikeluarkan
oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Dairi,
putusan karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;
4. Menetapkan bahwa anak yang dilahirkan dari perkawinan Penggugat
dan Tergugat , yaitu : Anak I, Ezra Angel R. Samosir lahir di Sidikalang
tanggal 4 Juni 1999, Anak II Raden Marchel H. Samosir lahir di
Sidikalang tanggal 7 September 2001 dan Anak III, Laura Aurelia
Samosir lahir di Sidikalng tanggal 22 Mei 2005, menjadi asuhan
Tergugat sebagai ibunya hingga dewasa dapat menentukan sikapnya ;
5. Menetapkan Penggugat untuk menyerahkan dua pertiga dari gajinya
setiap bulannya kepada Tergugat, dengan perincian sepertiga untuk
Tergugat sebagai mantan istri dan sepertiga untuk ketiga anak
Penggugat dan Tergugat;
6. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Sidikalang untuk
mengirimkan satu rangkap putusan ini kepada Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dairi dimana perkawinan
iini didaftarkan untuk dicatat dalam buku yang disediakan untuk itu ;
7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
8. Menghukum Pembanding semula Penggugat juga sebagai Terbanding
untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang
ditingkat banding sejumlah Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan pada hari Selasa, tanggal 20 September 2016 oleh Kami : Hj. WAGIAH
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan nomor : 204/PDT/2016/PT.MDN. Hal. 25.
ASTUTI, SH Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, H.
DASNIEL, SH.,MH. dan H. ADE KOMARUDIN, SH.MHum. masing-masing
sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara
tersebut ditingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi
Medan tanggal 09 Juni 2016, nomor: 204/PDT/2016/PT-MDN, putusan tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 27
September 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim
Anggota serta FACHRIAL, SH.MHum. sebagai Panitera Pengganti pada
Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
1. H. DASNIEL, SH.,MH. Hj. WAGIAH ASTUTI, SH.
2. H. ADE KOMARUDIN, SH.MHum.
Panitera Pengganti,
FACHRIAL,SH,M.Hum.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN