Post on 18-Jan-2016
description
BLANGKO ISIAN PBL
LAB.ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
1. Nama Mahasiswa : Bianca Jeanne No. Mhs : 1002005166
2. Tanggal Kunjungan : 30 Desember 2014 Pekerjaan KK : Polisi
3. Nama Kepala Keluarga : I Wayan Wiradarma
4. Nama Penderita : I Wayan Wiradarma
5. Alamat : Jalan Nangka gg. Banteng no. 15 Denpasar
6. Diagnosis : Tinea Kruris
7. Jumlah Anggota Keluarga: 3
Susunan anggota keluarga-umur-jenis-pendidikan-hubungan
No. Nama Umur Jenis
Kelamin
Pendidikan
Terakhir
Hubungan
Keluarga
1 I Wayan Wiradarma 29 tahun Laki-laki Akademi KK
2 Ni Luh Laksmi 25 tahun Perempuan SMA Istri KK
3 Ni Putu Putri Santia 2 tahun Perempuan - Anak ke-1
8. Apakah ada penyakit yang serupa pada anggota keluarga?
1. Ya 2. Tidak (lanjut ke no 13)
9. Bila ya, bagaimana hubungan dengan penderita?
- Suami/istri/anak/saudara/Ibu Kandung
- Jenis penyakitnya : -
10. Apakah sudah pernah diobati?
1. Ya 2. Tidak (lanjut ke no.12)
11. Bila ya, kemana berobat? -
12. Bila tidak, apa alasannya? -
13. Apakah disekitarnya ada yang menderita penyakit yang serupa?
1. Ya (tetangga/teman akrab) 2. Tidak √
1
14. Apakah ada penyakit kulit yang lain pada anggota keluarga?
1. Ya, jenisnya 2. Tidak √
15. Dari mana anggota keluarga memperoleh air?
Leding/sumur pompa/sumur perigi/mata air/sungai/air hujan
Keluarga memperoleh air untuk MCK dari air PAM, sedangkan untuk air minum
memakai air gallon isi ulang.
16. Berapa kali anggota keluarga mandi?
2 x sehari √ 1x seminggu
1 x sehari setiap 2 hari lain-lain
17. Bila mandi, apakah memakai sabun?
1.Ya √ 2. Tidak 3. Kadang-kadang
18. Berapa kali anggota keluarga ganti pakaian?
1x sehari √ 1x seminggu
2x seminggu tidak tentu lain-lain
19. Apakah pakaian dipakai bersama-sama oleh anggota keluarga?
1. Ya 2. Tidak √
20. Kesan keadaan sosial ekonomi keluarga
Setelah dilakukan kunjungan, I Putu Agus Oka sebagai responden bekerja
sebagai polisi. Responden memiliki pemasukan rata- rata 4 - 5 juta sebulan. Istri
responden merupakan ibu rumah. Keluarga responden hidup berkecukupan dengan
penghasilan yang didapatkan. Dari penghasilan yang didapat, mampu memenuhi
kebutuhan keluarga sehari- hari dan sisanya disisihkan untuk menabung.
Responden tinggal bersama seorang istri dan seorang anak perempuan berusia
2 tahun dan belum bersekolah. Hubungan dalam anggota keluarga dikatakan dekat,
serta hubungan sosial keluarga responden dengan lingkungan warga sekitar dikatakan
baik. Di lingkungan tempat tinggal tidak diketahui ada yang memiliki penyakit kulit.
Kesan keadaan kesehatan lingkunganRumah responden merupakan bangunan permanen yang berdiri di atas tanah
seluas kurang lebih 2 are. Bangunan rumah penderita terlihat terawat, beratapkan
genteng, tembok bata yang sudah diplester dan dicat dengan cat berwarna putih,
plafon terbuat dari asbes dan lantai terbuat dari keramik. Bangunan utama terdiri dari
2
teras depan, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 gudang.
Keadaan kamar mandi terkesan cukup bersih. Anggota keluarga mandi 2 kali sehari
dengan menggunakan sabun.
Responden sendiri mengganti pakaian satu hingga dua kali dalam sehari, dan
tidak ada pakaian yang digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga lain.
Responden bekerja sebagai polisi dengan jam kerja biasanya sekitar jam 7 pagi hingga
2 siang. Selama itu pasien memakai baju yang sama dan cukup ketat sehingga
responden mudah berkeringat. Responden juga sering ditugaskan untuk menjaga lalu
lintas sehingga sering berkeringat dan tdak dapat mengganti baju maupun celananya.
Terkadang responden juga menggunakan baju yang sama untuk keesokan harinya bila
dirasa tidak kotor dan tidak banyak berkeringat. Baju ditempatkan dalam lemari.
Sebagian baju yang telah dipakai dan hendak dipakai kembali ditumpuk diatas
sandaran kursi.
Penerangan di dalam rumah cukup baik, namun ventilasi udara kurang
memadai, dan jendela kamar jarang dibuka sehingga kondisi kamar tidur dirasakan
sedikit pengap. Keadaan di dalam rumah penderita cukup bersih dan penempatan
barang-barang rumah tangga cukup rapi. Halaman rumah penderita berupa tanah
dengan beberapa tanaman. Terdapat sebuah pelinggih dekat pintu masuk rumah.
Sumber air bersih berasal dari air PDAM.
21. Resume Kunjungan
Kunjungan dilakukan pada hari Jumat, 30 Desember 2014, bertempat di rumah
Bapak I Wayan WIradarma yang beralamat di Jalan Nangka gg. Banteng no. 15
Denpasar. Kunjungan diawali dengan memperkenalkan diri terhadap anggota
keluarga dan datang dengan tujuan untuk melakukan kunjungan terhadap pasien. Saya
disambut dengan ramah tamah. Dari wawancara didapatkan hasil yaitu Bapak I
Wayan Wiradarma sebagai kepala keluarga, mempunyai istri bernama Ibu Ni Luh
Laksmi, serta 1 orang anak yaitu Ni Putu Putri Santia. Bapak I Wayan Wiradarma
bekerja sebagai polisi, sedangkan istri bekerja sebagai ibu rumah tangga. Anak Ni
Putu Putri Santia baru berusia 2 tahun dan belum bersekolah. Pasien sehari – hari
bekerja polisi mengaku sering berkeringat serta memakai pakaian tugas yang ketat.
Pasien mengganti baju satu hingga dua kali per hari. Dari segi keadaan kebersihan
3
rumah dan lingkungan sekitar sudah baik, tidak ada sampah yang berserakan serta
rumah tertata cukup rapi, begitu juga dengan dapur dan kamar mandi sudah baik.
Hanya kamar tidur terasa sedikit pengap dan banyak baju menumpuk di sandaran
kursi.
Resume:
a. Kejadian sakit penderita adalah Tinea Kruris yang diderita oleh Bapak I Wayan
Wiradarma. Penderita mengeluhkan gatal dan muncul bintik – bintik merah yang
semakin meluas di selangkangan. Gatal dirasa semakin memberat jika
berkeringat.
b. Keadaan ekonomi dari keluarga penderita tergolong cukup dan sosialnya pun
terjalin baik dengan warga sekitar.
c. Secara umum kesadaran keluarga responden tentang kebersihan lingkungan
adalah baik. Hanya saja jendela di kamar tidur tidak pernah dibuka sehingga
terasa pengap.
d. Dari cerita responden, kemungkinan penyakit yang diderita disebabkan karena
responden sering membiarkan menggunakan pakaian tugas yang ketat dan basah
oleh keringat.
22. Saran yang diberikan kepada anggota keluarga
Saran yang diberikan :
1. Memberikan pengertian secara umum kepada penderita tentang penyakit yang
diderita oleh responden yaitu tinea kruris, mengenai penyebab, gejala klinis,
pengobatan hingga cara pencegahannya.
2. KIE bagi KK dan anggota keluarga yang ada untuk mengutamakan kebersihan
badan. Sebaiknya penderita dan anggota keluarga lain tidak menggunakan handuk
bersama-sama untuk meminimalisir penyebaran penyakit.
3. Menyarankan untuk rutin menggunakan obat sesuai dengan instruksi dan kontrol
kembali ke poliklinik kulit dan kelamin saat obat habis untuk memantau hasil dan
perkembangan pengobatan.
4. Menyarankan untuk selalu menjaga daerah yang terkena lesi selalu kering dan
mengeringkan keringat agar tubuh tidak lembab.
4
5. Menyarankan untuk tidak menggaruk lesi untuk mencegah perburukan lesi dan
mencegah infeksi sekunder.
6. Menyarankan untuk sering mengganti baju dan celana dan tidak mengenakannya
kembali bila berkeringat atau bila baju terasa basah untuk mencegah pertumbuhan
jamur.
7. Menyarankan untuk memperbaiki ventilasi udara dan membuka jendela kamar
agar lingkungan tidak panas dan pengap.
8. Dijelaskan pula apabila ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama untuk
memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit agar pemberantasan penyakit dapat
dilakukan, serta menghindari terjadinya penularan penyakit kembali.
5