Outline

Post on 12-Jan-2016

100 views 2 download

description

Outline. Konsep Dasar TCP/IP Layanan TCP/IP Komunikasi Data dalam TCP/IP Cara Kerja TCP/IP Arsitektur TCP/IP Protokol TCP/IP Pembagian IP Address Latihan. Konsep Dasar Protokol TCP/IP. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Outline

Outline• Konsep Dasar TCP/IP• Layanan TCP/IP• Komunikasi Data dalam TCP/IP• Cara Kerja TCP/IP• Arsitektur TCP/IP• Protokol TCP/IP• Pembagian IP Address• Latihan

Konsep Dasar Protokol TCP/IP

• Merupakan sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer.

• Merupakan protokol standart pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain.

Layanan TCP/IP

• Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.

• Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.

• Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.Protokol yang digunakan:

• SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email

• POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk menerima email

• MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks

Layanan TCP/IP• Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal.

• Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.

• Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.

• IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat

• Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.

Cara Kerja TCP/IP

• TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini email).

• TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut akan sampai tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan.

• Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.

Cara kerja TCP/IP

• IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung.

• Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam network.

• IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram.

• IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data.

7

Cara Kerja TCP/IP• Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui

urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram.

Arsitektur TCP/IP

Application Layer(SMTP, FTP, HTTP, dll)

Transport Layer(TCP, UDP)

Internet Layer(IP, ICMP, ARP)

Network Interface Layer(Ethernet, SLIP, PPP)

Jaringan Fisik

TCP/IP Stack

OSI Model

Protokol TCP/IP Perbandingan Model OSI dan implementasi TCP/IP Enkapsulasi dan layering pada TCP/IP Layer aplikasi pada TCP/IP Layer transport pada TCP/IP Layer network pada TCP/IP Layer physical pada TCP/IP

Protokol TCP/IP (1)

Protokol TCP/IP Merupakan protokol yang secara defacto digunakan di internet

(jaringan komputer global) Mengacu pada protokol OSI (Open sistem Interconnect)

Protokol TCP/IP (2)

Perbandingan Model OSI dan implementasi TCP/IP

Protokol TCP/IP (3)

Enkapsulasi dan layering pada TCP/IP

Protokol TCP/IP (4)

Layer aplikasiAplikasi yang digunakan user seperti telnet,ftp, SSH

Protokol TCP/IP (5)

Layer Transport Memastikan paket sampai ke servis yang benar (Port) Mengendalikan seluruh proses transmisi, kapan dimulai,

dipercepat, diperlambat, diakhiri (Code Bit) Mengetahui apakah terjadi kerusakan data pada proses transmisi

(Checksum) Penomoran paket data agar data dapat disusun ulang (Sequence

number)

Jenis-jenis protokol di layer transport TCP (Transmission Control Protocol)

bersifat connection oriented Protokol UDP (User Datagram Protocol)

bersifat connectionless oriented

Protokol TCP/IP (6)

Header-header pada TCP

Header-header pada UDP

Protokol TCP/IP (7)

Feature-feature pada TCP Flow control, handshake

Protokol TCP/IP (8)

Sequence dan acknowledgment

Protokol TCP/IP (9)

Realibility dan windowing

Protokol TCP/IP (10)

Port number• Direct connection

• Via Proxy Connection

Protokol TCP/IP (11)

ClientClient Web Server

Web Server

Request (Port asal=2222, Port tujuan=80)

Response (Port asal=80, Port tujuan=2222)

Keterangan:

•A=Port Proxy

•D=Port Web server

Protokol pada layer Network IP (Internet Protocol)

Untuk transmisi paket data ICMP (Internet Connection Message Protocol)

Untuk informasi kondisi jaringan, contoh: ping, traceroute ARP (Address Resolution Protocol)

Mendapatkan informasi MAC Address dari IP yang diketahui RARP (Reserve ARP)

Mendapatkan informasi IP dari MAC Address yang diketahui

Protokol TCP/IP (12)

Internet Protocol Memastikan paket data sampai ke komputer tujuan Protokol TCP di layer transport dan IP dilayer network menjadi

tulang punggung protokol TCP/IP

Protokol TCP/IP (13)

ICMPDigunakan untuk diagnosakondisi jaringan

Protokol TCP/IP (14)

ARPMemetakan IP ke MAC Address

Protokol TCP/IP (15)

Layer Network Interface/Data link dan Phisycal Mentransmisikan datagram dari layer network ke host tujuan Teknologi: Ethernet, Point to Point Protocol (PPP), dll Teknologi ethernet merupakan teknologi yang banyak dipakai Alamat ethernet disebut MAC (Media Access Control) Address

Protokol TCP/IP (16)

Contoh stack TCP/IP

Protokol TCP/IP (17)

Contoh kasus TELNET

Analisa transmisi data TCP/IP (1)

Analisa dengan Netstat di server

Analisa dengan Netstat di client

Analisa transmisi data TCP/IP (2)

# netstat -na

Active Connections

Proto Local Address Foreign Address State TCP 0.0.0.0:23 0.0.0.0:0 LISTENING TCP 10.1.3.2:23 10.1.3.1:1028 ESTABLISHED

# netstat -na

Active Connections

Proto Local Address Foreign Address State TCP 10.1.3.1:1028 10.1.3.2:23 ESTABLISHED

Analisa paket data lebih detail dengan TCPDump

Host pengirim mengirimkan paket SYN Penerima merespon dengan mengirimkan paket SYN dan ACK Pengirim membalas dengan ACK yang berarti transmisi data ala

TCP/IP siap dilakukan

Analisa transmisi data TCP/IP (3)

• Baris 1, pada pukul 02:07:01: time stamp 031065• Client (10.1.3.1) melakukan koneksi ke Server (10.1.3.2) dengan port asal 1028

dengan servis tujuan berupa telnet. S menandakan SYN pada control/code bit diaktifkan yang menandakan sebuah koneksi TCP/IP akan segera dilakukan dengan sequence number awal 748156130 dan sequence number akhir 748156130.

• Dari sini terlihat bahwa sequence number awal sama dengan akhir sehingga tidak ada data yang dikirimkan (0).

• Baris 2, pada pukul 02:07:01 time stamp 031531• Server dengan servis telnetnya merespon koneksi dari Client. Server membalas

dengan mengirimkan kode bit SYN dan ACK dengan sequence number awal 71956433 dan akhir 71956433, lagi-lagi tidak ada data yang dikirimkan. Selain itu Server juga mengirimkan ACK 748156131 yaitu sequence number SYN dari Client ditambah 1.

• Baris 3, pada pukul 02:07:01 time stamp 038584• Client mengirim kode ACK 1. 1 merupakan angka relatif setelah persiapan koneksi

selesai. ACK 1 berarti Client mengkonfirmasikan bahwa paket data no 1 dari Server siap diterima oleh Client (10.1.3.1)

• Baris 4, pada pukul 02:07:01 time stamp 155457• Server mengirimkan 12 paket (sequence awal 1 dan sequence

akhir 13), dengan mode PUSH. Selain mengirimkan data, Server juga mengirimkan signal ACK 1 yang berarti Server siap untuk menerima paket data ke 1 dari Client

• Baris 5, pada pukul 02:07:01 time stamp 159498• Client mengirim 6 buah paket (sequence awal 1 dan sequence

akhir 7), selain itu Client memberitahu kepada Server bahwa Client sudah siap menerima paket ke 13 (sebelumnya Client sudah menerima 12 paket)

• Demikian seterusnya sampai akhir transmisi, yakni dengan adanya signal FIN. Tiga baris pertama selalu dilakukan pada setiap tranmisi TCP/IP.

Analisa paket data dengan Ethereal

Analisa transmisi data TCP/IP (6)

Analisa dengan Snort-ACID(Analysis Console for Intrusion Databases)

• http://acidlab.sourceforge.net/

• BASEBASE, the Basic Analysis and Security Engine was based off of the old ACID code codebase.

• OSSIMOSSIM, made by AlienVault stands for "Open Source Security Information Management". 

• PLACIDStanding for "Phil Loathes ACID", it was originally made as a super stripped down way of simply looking at Snort Events in the Snort DB.

• SGUIL(Pronounced "Squeel")  SGUIL started off as the "Snort GUI for Lamers".  The project, maintained by Bamm Vischer, is a multi part system consisting of a "Sensor", "Server", and "Client". 

• SnorbyA relative newcomer to the Snort GUI area, Snorby uses a lot of "Web 2.0" effects and rendering providing the user with a very sharp and beautifully functioning tool. 

• SQueRTPaul wrote in about SQueRT.  SQueRT uses the SGuil database format and is also web based.

IP Address Jenis-jenis IP address Format IP address versi 4 Alamat-alamat khusus Kelas-kelas IP Address

IP Address (1)

IP AddressMenentukan alamat host, lokasi host dalam jaringan, routing untuk mencapainya

Jenis-jenis IP address IP Public (Static), unique di internet IP Local/Private, unique hanya dalam 1 jaringan. Menurut ARIN

(American for Registry Internet Number), rentang IP local :• 10.0.0.0 -10.255.255.255;• 172.16.0.0-172.31.255.255;• 192.168.0.0.-192.168.255.255

IP Address (2)

Format IP address Versi 432 Bit 4 segmentTerdiri dari network ID dan host ID

IP Address (3)

Alamat-alamat khususNetwork Address

• Menunjukkan alamat suatu jaringan• IP Address dalam jaringan tersebut yang paling kecil

Broadcast Address• Digunakan untuk mengirimkan paket ke seluruh host di dalam

jaringan • IP Address dalam jaringan tersebut yang paling kecil

LoopbackAlamat lokal tiap komputer yang bernilai 127.0.0.1

IP Address (4)

Kelas-kelas IP Address

Range Kelas-Kelas IP: Kelas A : 1.0.0.0 s.d 126.255.255.255 = 16.777.214 IP Kelas B : 128.0.0.0 s.d 191.155.255.255 = 65.534 IP Kelas C : 192.0.0.0 s.d 223.255.255.255 = 254 IP Kelas D : 224.0.0.0 s.d 239.255.255.255

IP Address (5)

Format IP Address

• IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik disetiap 8 bitnya.

• Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet.• Bentuk dari IP address adalah sebagai berikut:

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

10000100.01011100.01111001.00000001

132 92 121 1 Dotted Decimal Notation

Network ID dan Host ID• Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan pada dua hal :

Network ID dan host ID dari suatu IP.• Network ID adalah bagian dari IP address yang

digunakan untuk menunjuk jaringan tempat komputer ini berada.

• Host ID adalah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjuk workstation, server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut.

Pembagian IP Address

Dikenal dua cara pembagian IP address:• Classfull Addressing• Classless Addressing

Classfull Addressing

• Merupakan metode pembagian IP berdasarkan kelas dimana IP Address dibagi menjadi 5 kelas• Kelas A• Kelas B• Kelas C• Kelas D• Kelas E

Kelas A• Format : 0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh• Bit Pertama : 0• Panjang NetID : 8 bit• Panjang HostID : 24 Bit• Byte Pertama : 0-127• Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)• Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx• Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap kelas A• Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah

host yang besar

Kelas B• Format : 10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh• Bit Pertama : 10• Panjang NetID : 16 bit• Panjang HostID : 16 Bit• Byte Pertama : 128-191• Jumlah : 16.384 Kelas B• Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx• Jumlah IP : 65.532 IP Address di setiap kelas B• Dekripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan

sedang

Kelas C• Format : 110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh• Bit Pertama : 110• Panjang NetID : 24 bit• Panjang HostID : 8 Bit• Byte Pertama : 192-223• Jumlah : 2.097.152 Kelas C• Range IP : 192.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx• Jumlah IP : 254 IP Address disetiap kelas C• Dekripsi : Diberikan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D• Format : 1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh• Bit Pertama : 1110• Bit Multicast : 28 bit• Byte Inisial : 224-247• Dekripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP

Multicast

Kelas E• Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr• Bit Pertama : 1111• Bit Cadangan : 28 bit• Bit Inisial : 248-255• Dekripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan

ekperimen.

Classless Addressing• Merupakan metode pengalamatan tanpa kelas, yakni

dengan mengalokasikan IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR).

Pembagian Jaringan• As our networks grow, they may become too large to

manage as a single network. At that point, we need to divide our network. When we plan the division of the network, we need to group together those hosts with common factors into the same network.

Pembagian Jaringan

Pembagian Jaringan

Pembagian Jaringan

Pembagian Jaringan• Common issues with large networks are:

• Performance degradation• Security issues• Address Management

Pembagian Jaringan• Performance

• Large numbers of hosts connected to a single network can produce volumes of data traffic that may stretch, if not overwhelm, network resources such as bandwidth and routing capability.

• Dividing large networks so that hosts who need to communicate are grouped together reduces the traffic across the internetworks.

Pembagian Jaringan

Pembagian Jaringan

Pembagian Jaringan

Pembagian Jaringan• Address Management

• Dividing large networks so that hosts who need to communicate are grouped together reduces the unnecessary overhead of all hosts needing to know all addresses.

• For all other destinations, the hosts only need to know the address of an intermediary device, to which they send packets for all other destinations addresses. This intermediary device is called a gateway.

Pembagian Jaringan

Pembagian Jaringan

Pengalokasian IP• Proses memilih Network ID dan Host ID yang tepat untuk

suatu jaringan.• IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu

• Network ID

Menunjuk nomor network• Host ID

Mengindentifikasi host dalam satu network

Pengalokasian IPBeberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan :• Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan

default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya sendiri (loop-back).

• Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota pada jaringan.

• Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex. 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host.

• Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.

Pengalokasian IPAturan lain :• 0/8 : 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254

Host/net : 16.777.214• 10/8 : 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254

Host/net : 16.777.214• 127/8 : 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254

Host/net : 16.777.214• 169.254/16 : 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254

Host/net : 65.534• 172.16/12 : 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254

Host/net : 1.048.574 (Private Internet)• 192.0.2/24 : 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254

Host/net : 254• 192.168/16 : 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254

Host/net :65534• Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area

Network, karena IP ini tidak digunakan di internet.

End of Chapter• Next week material : Subnetting, CIDR, dan VLSM

Subnet• Konsep Subnetting dari IP Address merupakan teknik

yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP Address.

• Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask

Contoh Subnet

Subnet Host Network Address

1 62 202.91.8.0/26

2 62 202.91.8.64/26

3 62 202.91.8.128/26

4 62 202.91.8.192/26

Subnet Mask 255.255.255.192

Subnet Host Network Address

1 4094 169.254.0.0/20

2 4094 169.254.16.0/20

3 4094 169.254.32.0/20

4 4094 169.254.64.0/20

16 4094 169.254.240.0/20

Subnet Mask 255.255.240.0

Tabel subnet

Bit Host Masked CIDR Subnet Net Mask Host Per

Network

0 /8 1 255.0.0.0 16777214

1 /9 2 255.128.0.0 8388606

2 /10 4 255.192.0.0 4194302

3 /11 8 255.224.0.0 2097150

4 /12 16 255.240.0.0 1048574

5 /13 32 255.248.0.0 524286

6 /14 64 255.252.0.0 262142

7 /15 128 255.254.0.0 131070

8 /16 256 255.255.0.0 65534

9 /17 512 255.255.128.0 32766

10 /18 1024 255.255.192.0 16382

11 /19 2048 255.255.224.0 8910

12 /20 4096 255.255.240.0 4094

13 /21 8912 255.255.248.0 2046

Tabel subnetBit Host Masked CIDR Subnet/

Network Net Mask Host Per Network

14 /22 16384 255.255.252.0 1022

15 /23 32768 255.255.254.0 510

16 /24 65536 255.255.255.0 254

17 /25 131072 255.255.255.128 126

18 /26 262144 255.255.255.192 62

19 /27 524288 255.255.255.224 30

20 /28 1048576

255.255.255.240 14

21 /29 2097152

255.255.255.248 6

22 /30 4194304

255.255.255.252 2

23 /31 Invalid 255.255.255.254 Invalid

Subnetting• Jumlah Host per Network

2n-2• n adalah jumlah bit tersisa sebelum diselubungi.

Contoh: network prefix /10 maka bit tersisa adalah 32-10=22

222-2=4194302

74

Subnetting• Jumlah subnet = 2N

• Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan. N=network prefix-8

Contoh: network prefix /10, maka

N=10-8 = 2

22=4

Tabel Subnet Mask IP Kelas C

Bit Masked

Bit Host ID

CIDR Subnet Net MaskHost Max

Host per Network

0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254

1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126

2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62

3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30

4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14

5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6

6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2

Latihan • IP kelas C 202.152.0.1• Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun

dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya.• 202.152.0.1/27• 32-27 = 5• Host : 25-2=30

Latihan • IP kelas C 192.168.1.1• Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun

dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya.• 192.168.1.1/28• 32-28 = 4• Host : 24-2=14• IP Host Awal : 192.168.1.1• IP Host Akhir : 192.168.1.14• Subnet Mask : 255.255.255.240

Latihan

1. 192.168.0.0/26,

2. 192.168.0.xx/26,

3. 192.168.0.xxx/26,

4. 192.168.0.xxx/26• Host : ?• IP Host Awal : ?• IP Host Akhir : ?• Subnet Mask : ?

Latihan

1. 192.168.0.0/27,

2. 192.168.0.xx/27,

3. 192.168.0.xxx/27,

4. 192.168.0.xxx/27• Host : ?• IP Host Awal : ?• IP Host Akhir : ?• Subnet Mask : ?

Latihan

1. 192.168.0.0/27,

2. 192.168.0.xx/26,

3. 192.168.0.xx/28,

4. 192.168.0.xxx/29• Host : ?• IP Host Awal : ?• IP Host Akhir : ?• Subnet Mask : ?

IP tanpa subnetting Masalah-masalah pada IP tanpa subneting IP dengan subneting IP subneting dengan VLSM Notasi jaringan

IP Subnetting (1)

IP tanpa subnettingJumlah host maksimal dalam 1 jaringan berdasarkan klas IP

Masalah yang muncul pada jaringan tanpa subneting Topologi/hardware harus sama Collision (tabrakan paket data antar host) makin sering Kesulitan mengatur jaringan Rawan terjadi penyadapan

IP Subnetting (2)

Contoh IP kelas B

1 jaringan dengan host 65.534

IP dengan Subnetting,Jaringan dibuat subnet-subnet dengan mengkonfigurasi subnet mask

Contoh 1Bandingkan IP address 10.10.1.1 tanpa subneting (subnetmaskDefault =255.0.0.0) dengan jika subneting dengan subnet mask =255.255.255.248 !

JawabanNetwork address dihitung dengan mengoprasikan logika AND antara IP address dengan subnetmasknya

IP address 00001010 00001010 00000001 00000001

Subnetmask 11111111 11111111 11111111 11111000 AND

Network ID 00001010 00001010 00000001 00000000

IP Subnetting (3)

1. Network ID 10.10.1.02. Jumlah IP dalam 1 jaringan

IP-IP Address yang bersubnetmask dan bernetwork ID sama

IP address 00001010.00001010.00000001.00000000= 10.10.1.0

IP address 00001010.00001010.00000001.00000001= 10.10.1.1

IP address 00001010.00001010.00000001.00000010= 10.10.1.2

IP address 00001010.00001010.00000001.00000011= 10.10.1.3

IP address 00001010.00001010.00000001.00000100= 10.10.1.4

IP address 00001010.00001010.00000001.00000101= 10.10.1.5

IP address 00001010.00001010.00000001.00000110= 10.10.1.6

IP address 00001010.00001010.00000001.00000111= 10.10.1.7

 SM 11111111.11111111.11111111.11111000 AND

Net ID 00001010.00001010.00000001.00000000

IP Subnetting (4)

3. Jumlah total IP=84. Jumlah IP yang bisa dipakai host= 8-2=65. Rentang IP host =10.10.1.1-10.10.1.6

IP Subnetting (5)

Contoh 2Anda mempunyai stok IP 202.10.1.0 – 202.20.1.255. Anda ingin

membuat subnetdengan jumlah host maksimal 30 komputer. Tentukan

subnetmask yangdigunakan, dan seluruh subnet yang terbentuk

Jawab:1. Jumlah host maksimal =30 sehingga diperlukan 32 IP (1 buah

untuk network ID dan 1 buah untuk broadcast ID)2. Subnetmask (segmen terakhir) yang digunakan adalah 256-

32 = 224, sehingga subnetmasknya adalah 255.255.255.224

IP Subnetting (6)

3. Subnet yang terbentuk terdapat 256/32 = 8 buah subnet

IP Subnetting (7)

Contoh 3.Anda penanggung jawab jaringan komputer disebuah institusi yang mempunyai stok IP 202.10.1.0 s.d 202.10.1.255. Untuk mempersempit ruang gerak aktivitas penyadapan/sniffing (penyadapan hanya bisa dilakukan pada jaringan yang sama), Anda membuat agar tiap departement menjadi jaringan tersendiri. Departement A terdiri dari 50 Komputer, B terdiri 13 komputer, dan C 50 komputer, departement D 30, departement E 13 dan departement F 49. Tentukan (Tiap komputer diberi IP 202.10.1.xxx):

Network Address tiap departement Broadcast Address tiap departement Subnetmask yang digunakan tiap departement Rentang IP yang bisa digunakan tiap departement dengan

teknik VLSM

IP Subnetting (8)

Langkah-langkah alokasi IP Departemen A, C dan F sama-sama membutuhkan alokasi 64

IP (2 pangkat n yang ke atas terdekat adalah 64) sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-64= 192. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.192

Departemen D 30 komputer sehingga dibutuhkan 32 IP sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-32=224. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.224

Departemen B dan E sama-sama membutuhkan 16 IP sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-16=240. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.240

Urutkan dari Jumlah alokasi terbesar ke yang terkecil kemudian alokasikan IP

IP Subnetting (9)

Jadi tabel alokasi IP yang terbentuk

IP Subnetting (10)

Pengalokasian IP address dengan beberapa subneting yang sering digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Notasi jaringan= Net.ID/jumlah bit SM diset 1Contoh:- 10.10.1.0/24=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.0- 10.10.1.0/25=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.128- 10.10.1.0/26=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.192

IP Subnetting (11)

Latihan

Router A

Router CRouter B

Router D Router E

Router F Router G

Subnet X1 Subnet X2

Subnet X3

Host =25

Subnet X4Host=10

Subnet X5

Host=12

Subnet X6Host=9

INTERNET

IP Awal : 202.134.0.0

Latihan

Router A

INTERNET

Router C Router BRouter D

Router E

Router F Router G

Subnet A

Subnet B

IP Total =16

IP Total =16

IP Total =16

IP Total =32

Subnet C Subnet D

Subnet E Subnet F

IP Total =8

IP Total =8

IP Total =4

IP Awal : 200.192.2.0

End of Chapter• Next week material : Subnetting dan VLSM