Syarah Outline Sia

29
SISTEM INFORMASI AGRIBISNIS Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Konsumen untuk Membeli “Maicih” secara Online Disusun Oleh : Syarah Arfianti H0813168 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

description

sistem informasi agribisnis

Transcript of Syarah Outline Sia

Page 1: Syarah Outline Sia

SISTEM INFORMASI AGRIBISNIS

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Konsumen untuk

Membeli “Maicih” secara Online

Disusun Oleh :

Syarah Arfianti

H0813168

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: Syarah Outline Sia

USULAN JUDUL PENELITIAN

Nama : Syarah Arfianti

NIM : H 0813168

Jurusan/ Program Studi : Agribisnis

Pembimbing Akademik : Raden Rara Aulia Qonita, S.P, M.P

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat

Konsumen untuk Membeli “Maicih” secara

Online

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi kini penggunaan internet memberikan pengaruh

yang besar bagi seluruh masyarakat. Perkembangan teknologi semakin maju

seiring perkembangan waktu. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi

khususnya internet, membuat masyarakat melakukan segalanya lebih cepat,

akurat, dan tepat waktu. Salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan

untuk menjangkau konsumen dengan memaanfaatkan teknologi informasi.

Konsumen merupakan sasaran untuk memasarkan suatu produk hasil

produksi. Konsumen pula dapat menentukan citra produk yang diproduksi

oleh suatu perusahaan. Perilaku pembelian melalui media internet adalah

proses yang melakukan jual beli dengan menggunakan internet yang potensial

untuk mencari informasi berkaitan dengan barang atau jasa yang dibutuhkan.

Melihat maraknya penjualan dan pemasaran melalui media sosial atau

internet, membuat para pelaku bisnis memanfaatkan hal tersebut untuk bidang

makanan. Indonesia merupakan negaara yang kaya akan berbagai jenis

makanan terutama camilan. Produk keripik adalah salah satu camilan yang

banyak digemari dan dinikmati berbagai kalangan. Banyak pula produk

keripik yang sudah beredar di pasaran, termasuk produk Keripik Maicih yang

terletak di Bandung. Produk Keripik Maicih juga dapat ditemukan diberbagai

tempat seperti supermarket, mini market, dan beberapa tempat pusat oleh-

oleh. Keripik Maicih merupakan salah satu produk camilan yang dipasarkan

melalui website dan beberapa media sosial lainnya seperti Facebook dan

Twitter. Keripik Maicih memiliki website yaitu www.maicih.com dan

Page 3: Syarah Outline Sia

memiliki twitter dengan account @maicih dan memiliki fanpage di Facebook

dengan nama #maicih. Keripik Maicih selalu memberikan informasi terbaru

tentang produknya yang di informasikan lewat website maupun media sosial.

Pada pengikut Twitter atau biasa disebut followers dari Keripik Maicih

sudah mencapai 323.345. Pada fanpage Facebook milik Keripik Maicih sudah

mencapai 93.743 like yang mengunjungi fanpage Keripik Maicih untuk

melihat berbagai informasi yang diberikan. Selain itu ada pula website yang

menyediakan berbagai macam informasi untuk para konsumen Keripik Maicih

agar dapat mengetahui tentang Keripik Maicih.

Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa adanya website atau media

sosial dapat membantu dalam proses pemasaran dari produk Keripik Maicih.

Keripik Maicih menyediakan sarana online untuk para konsumennya agar

dapat berbelanja secara online. Berbelanja atau bertransaksi secara online

memberikan banyak pengaruh positif bagi para konsumennya untuk

menghemat waktu dan energi. Untuk berbelanja via online dibutuhkan koneksi

internet dan sistem yang memadai.

Keberhasilan bisnis online tidak lepas dari niat konsumen untuk

melakukan pembelian secara online. Niat konsumen untuk melakukan

pembelian secara online dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dilihat dari

kualitas sistem dari website maupun media sosial, informasi yang

disajikannya, pelayanan yang baik, kepercayaan yang diberikan, dan kepuasan

pemakainya. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini mengambil

dari dimensi-dimensi sistem informasi dalam e-commerce yaitu kualitas

sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, dan

pemakai sistem itu sendiri. Diharapkan dapat memberikan rangsangan kepada

konsumen berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi niat konsumen

dalam pembelian Keripik Maicih secara online

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan pertanyaan yaitu :

1. Bagaimana pengaruh kualitas sistem dari penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online?

Page 4: Syarah Outline Sia

2. Bagaimana pengaruh kualitas sistem penggunaan e-commerce terhadap

kepuasan pemakai sistem untuk membeli Keripik Maicih secara online?

3. Bagaimana pengaruh kepuasan pemakai sistem penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online?

4. Bagaimana pengaruh kualitas informasi dari penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online?

5. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dari penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online?

6. Bagaimana pengaruh pemakai sistem dari penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh kualitas sistem dari penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online.

2. Menganalisis pengaruh kualitas sistem dari penggunaan e-commerce

terhadap kepuasan pemakai untuk membeli Keripik Maicih secara online.

3. Menganalisis pengaruh kepuasan pemakai sistem penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online.

4. Menganalisis pengaruh kualitas informasi dari penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online

5. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dari penggunaan e-commerce

terhadap niat konsumen untuk membeli Keripik Maicih secara online.

6. Menganalisis pengaruh pemakai sistem dari penggunaan e-commerce

terhadap untuk membeli Keripik Maicih secara online.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan bagian dari proses belajar yang

harus ditempuh untuk mendapatkan banyak pengetahuan mengenai e-

commerce dan sekaligus sebagai syarat guna memenuhi tugas mata kuliah

Sistem Informasi Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta

Page 5: Syarah Outline Sia

2. Bagi Perusahaan Keripik Maicih penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan agar produk Keripik Maicih dapat lebih memperluas pemasaran.

3. Bagi pembaca atau peminat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan pembanding untuk melakukan penelitian sejenis.

E. Tinjauan Pustaka

1. Teknologi Informasi

Teknologi informasi adalah teknologi yang menyediakan wahana

transportasi informasi sehingga informasi tersebut dapat disalurkan dalam

waktu yang cepat, tanpa mempermasalahkan jarak tempu dan waktu,

kepada jumlah alamat yang banyak, dengan akurasi yang tinggi, serta

modus yang interaktif. Perkembangan teknologi informasi yang

sedemikian majunya sekarang ini, tidak dapat dipisahkan dari pesatnya

perkembangan teknologi dan kecepatan perubahan yang diakibatkannya,

telah mempengaruhi seluruh kehidupan masyarakat. Perkembangan

teknologi informasi sangat mempengaruhi dalam kehidupan masyarakat

saat ini (G. Widiadnyana Merati, 1997).

Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting

karena sudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi

untuk mendukung kegiatan organisasi. Penerapan teknologi informasi

pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang

berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk

mendukung kepentingan usahanya. Adapun yang menjadi tujuan dari

adanya teknologi informasi menurut Sutarman (2009), “untuk

memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas

dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan”.

2. Komunikasi Pemasaran

Bauran pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang terpadu dan

saling menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan di bidang

pemasaran didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat,

harga yang layak, saluran distribusi yang baik, dan promosi yang efektif.

Empat kebijaksanaan pemasaran yang sering disebut konsep Empat P atau

Page 6: Syarah Outline Sia

bauran pemasaran (marketing mix) tersebut adalah Produk (Product),

Harga (Price), Saluran Distribusi (Place), dan Promosi (Promotion).

Untuk mencapai tujuan pemasaranm keempat unsur tersebut harus saling

mendukung, sehingga keberhasilan di bidang pemasaran diharapkan

diikuti oleh kepuasan konsumen (Fuad.et all, 2006).

Konsep tentang 4P (product, price, place dan promotion) yang

dikenalkan oleh McCharty seiring dengan perkembangan bisnis

mengalami modifikasi khususnya di bidang pemasaran jasa. Dalam

pemasaran jasa, instrumen 4P berkembang menjadi 7P, dimana di

dalamnya ditambahkan orang (people), proses (process) dan bukti fisik

(physical evident) (Lovelock, C.H, dan Wright, L.K. 1999). Adapun

tambahan bauran pemasaran sehingga menjadi 7P secara ringkas adalah

sebagai berikut. Orang orang sangat berperan dalam perusahaan jasa

karena terlibat langsung menyampaikan produk ke pelanggan.

Bagaimanapun kemajuan teknologi, fungsi orang sebagai bagian dari

pelayanan tidak dapat digantikan. Proses menyangkut kegiatan

menggerakkan aktivitas perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Untuk itu, semua aktivitas kerja adalah proses melibatkan prosedur,

jadwal, tugas mekanisme, aktivitas dan rutinitas. Unsur proses yang

dipahami pelanggan dan sesuai dengan yang dijanjikan akan turut

menentukan kepuasan pelanggan. Penampilan fisik suatu perusahaan

sangat berpengaruh sekali terhadap nasabah untuk membeli atau

menggunakan produk jasa yang ditawarkan. (Erida, 2009).

Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran untuk

menyampaikan informasi secara luas, memperkenalkan suatu produk

barang dan jasa, merangsang konsumen untuk memberi bahkan

menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu produk. Oleh karena

itu bauran pemasaran dianggap sebagai salah satu unsur strategi yang

paling potensial di dalam memasarkan produk. Strategi bauran pemasaran

yaitu : produk, harga, promosi dan tempat sangat berperan terutama pada

keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan akan

Page 7: Syarah Outline Sia

permintaan barang. Didalamya keadaan persaingan yang sangat tajam

dewasa ini terutama dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan

promosi penjualan sangat penting terutama untuk membangun komitmen

dan loyalitas pelanggan (Selang, 2013).

3. E-commerce

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi begitu pesat. Sebut

saja perkembangan telepon atau telepon seluler dan internet,

keberadaannya memberikan pengaruh bagi berbagai aspek kehidupan.

Baik kehidupan secara individu, sosial maupun yang terkait dengan dunia

usaha. Selain mempermudah dan mempercepat proses komunikasi dan

informasi, teknologi informasi juga dimanfaatkan dalam kegiatan usaha.

Banyak alat komunikasi dan informasi yang digunakan dalam kegiatan

dunia usaha, seperti penggunaan telepon, fax, sms, email, website dan

lain-lain. E-commerce adalah proses transaksi jual beli dengan

menggunakan alat elektronik seperti telepon dan internet (Maryama,

2013).

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis dengan tujuan

mengambil keuntungam seperti penjualan, pembelian, pelayanan,

informasi, dan perdagangan melalui perantara yaitu melalui suatu jaringan

computer, terutama internet. Adanya e-commerce ini akan memudahkan

costumer untuk dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus datang ke

tempatnya. Manfaat dari penerapan penggunaan e–commerce akan

memberikan gambaran tentang bagaimana teknik sistem penjualan yang

dibutuhkan dalam menghadapi persaingan perusahaan di era globalisasi

saat ini. E-commerce diharapkan mampu memudahkan bagi penjual dalam

membuat laporan rekapitulasi penjualan sehingga laporan dapat dihasilkan

dengan lebih cepat dan akurat (Rejeki et.al, 2011).

E-commerce juga menguntungkan untuk pembeli selain

menguntungkan bagi penjual, karena pembeli tidak perlu jauh-jauh untuk

mencari barang yang diinginkan sehingga hemat dari segi biaya dan

waktu. Selain ada keuntungan ada juga kekurangan-kekurangan dalam

Page 8: Syarah Outline Sia

bertransaksi internet. Kekurangan tersebut adalah pembeli tidak bisa

melihat barang secara langsung terkadang dapat menyebabkan persepsi

yang berbeda antara penjual dan pembeli. Hal ini dapat menimbulkan

kekecewaan bagi pembeli (Bpptik Kominfo, 2014).

Pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat

memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif

tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut

adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi dan

informasi kedalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi

dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk

adalah dengan menggunakan e-commerce untuk memasarkan berbagai

macam produk atau jasa. Pada penggunaan teknologi tersebut, berbagai

pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen,

pemerintah akan ikut berperan. Semakin matangnya teknologi internet dan

web, teknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih

dalam hal komunikasi bisnis dan dalam kemampuannya berbagi informasi,

selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai (Irmawati, 2011).

Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat mencapai

perbaikan organisasi secara keseluruhan. Perbaikan ini diharapkan

merupakan hasil dari tiga manfaat utama sebagai berikut yaitu perbaikan

layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah penjualan. Perbaikan

hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan. Peningkatan imbal

hasil ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik. Manfaat

tersebut akan memberikan kontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan

dan memungkinkannya bersaing dengan lebih baik di dalam dunia bisnis

yang semakin luas menerapkan teknologi komputer. E-commerce ialah

sarana pendukung yang kuat dapat membantu organisasi mencapai

tujuannya (Raymond dan George, 2008).

4. Pemasaran dalam website

Pemasaran media online mulai populer sejalan dengan makin

populernya penggunaan internet. Sebelum adanya pemasaran media

Page 9: Syarah Outline Sia

online, kegiatan pemasaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Akibatnya para perusahaan kecil atau yang baru bertumbuh tidak mampu

melakukan aktivitas pemasaran secara optimal (Lasmadiarta, 2013).

5. Niat Konsumen

Niat yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan suatu

perilaku dipengaruhi oleh sikap maupun variabel lain. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan pada variabel niat yaitu pertama, niat dianggap sebagai

penangkap atau perantara faktor motivasional yang mempunyai damoak

pada suatu perilaku. Kedua, niat menunjukkan seberapa keras seseorang

berani mencoba. Ketiga, niat juga menunjukkan seberapa banyak upaya

yang direncanakan seseorang untuk dilakukan (Firdausi, 2002).

Menurut Durianto (2001) terdapat tiga indikator niat beli yang

digunakan untuk pelanggan yaitu pertama, intensitas pencarian informasi

mengenai suatu produk. Kedua, keinginan untuk segera membeli atau

mencari produk. Ketiga, memiliki preferensi bahwa produk tertentu inilah

yang diinginkan.

Minat perilaku adalah suatu keinginan atau minat seseorang untuk

melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang akan melakukan suatu

perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya. minat

perilaku merupakan suatu prediksi yang baik dari penggunaan teknologi

oleh pemakai sistem (Hartono, 2007).

6. Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian

yang dikomnbinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih

perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari

pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif

sebagai keinginan perilaku. Keputusan sebagai salah satu proses didalam

membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih (Robbin dan Judge, 2008).

Menurut Winardi (2001) keputusan pembelian konsumen

merupakan titik puncak suatu pencarian dari proses evaluasi. Hal ini

menjelaskan bahwa keputusan pembelian adalah kondisi dimana

Page 10: Syarah Outline Sia

konsumen dapat memantapkan pilihannya dalam memilih produk sesuai

yang ia harapkan dari awal. Menurut Kotler (2008) konsumen melalui

lima tahapan tersebut dalam setiap pembelian, jelasnya proses pembelian

dimulai jauh sebelum pembelian aktual dan terus berlangsung lama

sesudahnya. Pelaku bisnis perlu memusatkan perhatian pada proses

pembelian dan bukan pada keputusan pembelian saja.

7. TAM (Technology Acceptance Model)

Menurut Abdalla (2005) TAM memiliki lima buah konstruksi yaitu

Persepsi kemudahan penggunaan, didefinisikan sebagai sejauh mana

seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari

usaha. Persepsi kegunaan, didefinisikan sebagai sejauh mana seorang

percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan

kinerjanya. Sikap terhadap penggunaan teknologi, didefinisikan sebagai

evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan

teknologi. Minat perilaku menggunakan teknologi, didefinisikan sebagai

minat (keinginan) seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.

Penggunaan teknologi sesungguhnya dapat diukur melalui kepuasan

pengguna serta jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan

teknologi atau frekuensi penggunaan teknologi tersebut.

Menurut Davis (1989) mendefinisikan persepsi atas kegunaan

sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan

sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Persepsi

atas kemudahan penggunaan, secara kontras, mengacu pada suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut

tak perlu bersusah payah. Sikap terhadap penggunaan dalam TAM

dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk

penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan

suatu teknologi dalam pekerjaannya.

Meurut Wibowo (2010) Attitude Toward Using dalam TAM

dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk

penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan

Page 11: Syarah Outline Sia

suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan faktor sikap

sebagai salah satu aspek mempengaruhi perilaku individual. Sikap

seseorang terdiri atas unsur kognitif, afektif, dan komponen yang

berkaitan dengan perilaku.

8. SEM (Structural Equation Modeling)

Metode SEM merupakan perkembangan dari analisis jalur dan

regresi berganda yang sama-sama merupakan bentuk model analisis

multivariate. Pada analisis yang bersifat asosiatif, multivariate-

korelasional atau kausal-efek. Metode SEM seaakan mematahkan

dominasi penggunaan analisis jalur dan regresi berganda yang telah

digunakan selama beberapa dekade sampai dengan sebelum memasuki

tahun 2000-an (Haryono dan Wardoyo, 2012).

Analisis data dengan SEM dilakukan untuk menjelaskan secara

menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM

digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi untuk memeriksa dan

membenarkan suatu model. Syarat utama menggunakan SEM adalah

membangun suatu model hipotesis, terdiri dari model struktural dan model

pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang berdasarkan justufikasi teori.

SEM adalah sekumpulan teknik statistik yang memungkinkan pengujian

rangkaian hubungan secara simultan. Hubungan itu dibangun antara satu

atau beberapa variabel independen (Santoso, 2011).

9. AMOS (Analisis of Moment Structure)

AMOS adalah salah satu program canggih untuk mengolah model

penelitian teknik manajemen industri dan manajemen yang rumut yang

dikembangkan oleh Dr. J. Arbuckle. AMOS merupakan salah satu

program komputer yang digunakan untuk mengolah data pada penelitian

metode SEM. Salah satu software yang sesuai untuk jenis Covariance

Based (CB-SEM) yaitu AMOS. Menggunakan fungsi Maximum

Likelihood (ML), CB-SEM berusaha meminimumkan perbedaan antara

Coveriance Matrix Sampel dengan Covariance Matrix prediksi oleh model

Page 12: Syarah Outline Sia

teoritis sehingga proses estimasi menghasilkan residual covariance matrix

yang nilainya mendekati nol (Haryono dan Wardoyo, 2012).

Menurut Ghozali (2007) AMOS memiliki beberapa keunggulan

yang diantaranya ialah perhitungan yang rumit akan jauh lebih mudah

dilakukan dibandingkan dengan menggunakan perangkat lunak lainnya.

penggunaan AMOS akan mempercepat dalam membuat spesifikasi,

melihat serta melakukan modifikasi model secara grafik dengan

menggunakan tool yang sederhana. Proses penghitungan dan analisis

menjadi lebih sederhana bahkan orang-orang awam yang bukan ahli

statistik akan dapat menggunakan dan memahami dengan mudah.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Structural Equation Model yang dioperasikan melalui program AMOS.

Alasan menggunakan teknik SEM adalah karena SEM dapat digunakan untuk

menganalisis model penelitian yang memiliki beberapa variabel independen

(exogen) dan dependen (endogen). Metode analisis pada penelitian ini

menggunakan software AMOS (Analisis of Moment Structure). Keunggulan

AMOS diantaranya ialah AMOS memiliki beberapa keunggulan yaitu :

1. Perhitungan yang rumit akan jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan

dengan menggunakan perangkat lunak lainnya.

2. Penggunaan AMOS akan mempercepat dalam membuat spesifikasi,

melihat serta melakukan modifikasi model secara grafik dengan

menggunakan tool yang sederhana.

3. Proses perhitungan dan analisis menjadi lebih sederhana bahkan orang-

orang awam yang bukan ahli statistik akan dapat menggunakan dan

memahami dengan mudah (Ghozali, 2007).

Proses pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan

permodalan Structural Equation Model (SEM) adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen

a. Uji Validitas

Page 13: Syarah Outline Sia

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan

kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Saifuddin,

2000). Uji validitas bertujuan untuk mengukur ketepatan dan

kecermatan instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya

(Cooper dan Schindler, 2006). Factor loading yang digunakan dalam

uji validitas penelitian ini adalah sebesar > 0.50, sehingga item

pertanyaan yang memiliki factor loading kurang dari 0.50 dianggap

tidak valid dan tidak akan diikut sertakan dalam pengukuran. Asumsi

yang mendasari dilakukannya analisis faktor adalah data matrik harus

memiliki korelasi yang cukup. Interkorelasi antar variabel antar

variabel akan dideteksi dengan Kaiser Mayer Olkin Measure of

Sampling Adequacy (KMO MSA). Untuk dapat dilanjutkan kepada uji

validitas, nilai KMO harus > 0.50 (Ghozali, 2015).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan atau

tingkat konsistensi internal dari instrument atau kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).

Menurut Sekaran (2003) tingkatan reliabilitas dibagi dengan kriteria

alpha atau r hitung sebagai berikut :

1) 0.80-1.0 maka reliabilitas dikatakan baik

2) 0.60-0-799 maka reliabilitas dapat diterima

3) Kurang dari 0.60 maka reliabilitas dikatakan kurang baik

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalis Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan

cara menggunakan nilai pada tabel normalitas yang dihasilkan dari

program AMOS terhadap value (nilai Z) yang setara dengan nilai

Critical Ratio (CR) pada level signifikan 1% yaitu sebesar 2.58. Jika

Page 14: Syarah Outline Sia

nilai Critical Ratio yang dihasilkan dari setiap variabel penelitian lebih

kecil daripada 2.58 maka distribusi data adalah normal (Sanusi, 2011).

Data yang tidak normal akan menyebabkan menurunnya nilai

indeks goodness-of-fit dari model dan mengakibatkan hasil uji statistik

menjadi bias. Apabila distribusi data tidak normal. Maka sebelum

diambil treatment-treatment tertentu dapat dilihat terlebih dahulu

sebaran data apakah terdapat outliers atau tidak (Santoso, 2007).

b. Uji Outlier

Uji outliers digunakan untuk mengidentifikasi tingkat sebaran

data diluar titik normal. Analisis terhadap outliers dapat dievaluasi

dengan dua cara yaitu : (1) terhadap unvariate outliers, (2) terhadap

multivariate outliers (Ferdinand, 2005).

Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan

menggunakan kriteria Jarak Mahalnobis pada tingkat signifikasi

p<0.001. Jarak Mahalnobis dievaluasi menggunakan chi-square (x2)

pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan

dalam penelitian. Jika observasi menunjukkan nilai mahalnobis

distance lebih besar daripada x2 maka (data) diidentifikasi sebagai

multivariate outlier (Sanusi, 2011).

3. Uji Measurement Model

Measurement model adalah proses pemodelan dalam penelitian

yang diarahkan untuk menyelidiki unidimensionalitas dari indikator-

indikator yang menjelaskan sebuah variabel laten. Tujuan pengujian

adalah untuk mengukur kuatnya struktur dimensi-dimensi yang

membentuk sebuah faktor. Teknik analisis ini disebut confirmatory factor

(Haryono dan Wardoyo, 2012).

4. Uji Goodness-of-fit

Model Persamaan Struktural atau Structural Equation Model

adalah sekumpulan teknik-teknik starikal yang memungkinkan pengujian

sebuah rangkaian hubungan yang relatif “rumit”, secara simultan. Menurut

Haryono dan Wardoyo (2012) Goodness-of-fit mengukur kesesuaian input

Page 15: Syarah Outline Sia

observasi atau sesungguhnya (matrik kovarian atau korelasi) dengan

prediksi dari model yang diajukan (propossed model).

Model struktural dikategorikan sebagai good fit apabila memenuhi

beberapa persyaratan berikut ini :

a. Chi-Square Statistic (x2)

Uji statistika Chi-Square (x2) digunakan untuk menguji kelayakan

model analisis faktor konfirmatori. Apabila nilai Chi-Square (x2) besar

dan siginificance level > 0.05 atau (p > 0.05) perlu untuk dilihat lebih

lanjut seberapa besar ketidakcoccokannya. Jika ketidakcocokannya

kecil, dapat dinyatakan bahwa matrik input yang diprediksi memiliki

tingkat kecocokan yang baik dengan matrik input yang sebenarnya.

b. Significance Probability

Nilai level probabilitas model yang baik nilai signifikansi > 0.05.

c. Normed Chi Square (CMIN/DF)

CMIN/DF adalah nilai Chi-Square dibagi dengan degree of

freedom. Nilai rasio yang direkomendasikan adalah < 2.

d. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) merupakan

ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi-square

menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Sebagai rule of

tumb untuk melihat kelayakan model, cut off value adalah bila

RMSEA < 0.008 atau lebih kecil maka model dianggap layak.

Sebaliknya jika nilai diatas 0.08 maka model dianggap tidak layak.

Model yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Kepuasan Pemakai Kualitas Sistem

Kualitas Informasi

Kualitas Pelayanan

Niat Konsumen untuk Membeli Keripik Maicih secara Online

Page 16: Syarah Outline Sia

e. Goodness of Fit Indeks (GFI)

Goodness of Fit Indeks (GFI) yaitu ukuran non-statistik yang

nilainya berkisar dari nilai 0 sampai 1. Nilai GFI yang

direkomendasikan > 0.90 merupakan good fit (kecocokan yang baik).

f. Adjusted GFI (AGFI)

Adjusted goodness of fit indeks merupakan uji kelayakan GFI

yang disesuaikan. Nilai AGFI yang direkomendasikan adalah > 0.90.

g. Tucker Lewis Indeks (TLI)

Tucker Lewis Indeks (TLI) pertama kali sebagai sarana untuk

mengevaluasi analisis faktor yang kemudian diperluas untuk SEM.

Nilai TLI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan nilai TLI > 0.90

menunjukkan good fit. Nilai TLI direkomendasikan adalah > 0.90.

h. Comparative Fit Indeks (CFI)

Comparative Fit Indeks (CFI) digunakan untuk mengukur

tingkat penerimaan model. Nilai CFI berkisar dari 0 sampai 1. Nilai

CFI yang direkomendasikan adalah > 0.90 menunjukkan good fit.

5. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi SEM dan kesesuaian model,

selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis hubungan kualitas variabel

penelitian. Hasil uji hipotesis hubungan didasarkan pada nilai probabilitas.

Pengujian memperhatikan nilai probabilitas (p) untuk masing-masing nilai

regression weight yang kemudian dibandingkan dengan nilai level

signifikansi a = 0.05. Keputusan yang diambil, hipotesis penelitian

diterima jika nilai probabilitas (p) lebih kecil daripada nilai a = 0.05

(Sanusi, 2011).

Pemakai Sistem

Page 17: Syarah Outline Sia

DAFTAR PUSTAKA

Merati, G. Widadnyana. 1997. Perpustakaan dalam Era Teknomogi Informasi. Makalah Seminar Internet. Bandung

Sutarman. 2009. Teknologi Informasi dalam Bisnis. Grasindo. Jakarta.

Fuad M, Christine, Nurlela, Sugiarto, Paulus. 2006. Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Erida. 2009. Pengaruh Kepuasan Konsumen dan Insentif terhadap Perilaku WOM (Word-Of-Mouth) Konsumen Jasa Angkutan Penumpang Bis Antar Kota Antar Propinsi Kelas Eksekutif di Bandung. Vol. 1 No.1 Jurnal Manajemen Pemasaran Modern

Selang Christian AD. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaaruhnya terhadap Loyalitas Konsumen pada Freshmart Bah Mall Manado. Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 71-80. Jurnal EMBA

Maryama S 2013. Penerapan E-commerce dalam Meningkatkan Daya Saing Usaha. Jurnal Liquidity. Vol 2 No. 1 hal 73-79.

Rejeki, Rara S A, Utomo, Agus P, Susanti,  Stefiana S. 2011. Perancangan Dan Pengaplikasian Sistem Penjualan “Distro Smith” Berbasis E-commerce. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Vol.16, No.1, Juli 2011 : 150-159 ISSN : 08549524. Universitas Stikubank : Semarang.

Bpptik Kominfo, 2014. E-commerce. bpptik.kominfo.go.id/2014/12/19/645/e-commerce/. Diakses pada Jumat 30 Oktober 2015 Pukul 05.33 WIB.

Irmawati D. 2011. Pemanfaatan E-commerce dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis ISSN 2085-1375. Edisi Ke-VI.

Raymond M, Jr dan George PS, 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. Salemba Empat: Jakarta.

Lasmadiarta. 2013. Pemasaran dalam Media Online di Indonesia. http://nouriesblog.blogspot.co.id/2013/01/pemasaran-media-online.html Diakses pada tanggal 14 Desember 2015.

Firdausi, N. 2012. Analisis Finansial Distress denga Pendekatan Data Mining pada Industri Manufaktur Go-Public di Indonesia. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industi FTI-ITS : Surabaya.

Durianto, D. 2003. Inovasi Pasar dengan Iklan yang Efektif : Strategi, Program, dan Teknik Pengukuran. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Hartono, J. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. PT. Andi : Yogyakarta.

Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Raja Grafind Persada : Jakarta

Page 18: Syarah Outline Sia

Kotler, P, dan Armstrong, G. 2008. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua belas Jilid 1. PT.Indeks : Jakarta.

Davis, Fred D. 1989. Perceived Usefullness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly Vol. 13 No. 3.

Wibowo, Arif. 2010. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Universitas Budi Luhur.

Haryono, S dan Waryono. 2012. Structural Equation Modeling untuk Penelitian Manajemen Menggunakan AMOS. PT. Intermedia Personalia Utama : Bekasi.

Santoso, S. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivarien. PT. Elex Media Komputindo : Jakarta.

Ghozali, I dan Fuad. 2005. Structural Equation Modeling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Ferdinan, A. 2005. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. BP UNDIP. Semarang

Robbins, Stephen P dan Timothy A, Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi Keduabelas. Salemba Empat : Jakarta.