Post on 03-Oct-2015
description
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem uropoetika atau bisa juga disebut dengan sistem perkemihan merupakan suatu sistem
yang berfungsi untuk mensekresikan urin sehingga sistem ini juga berperan penting dalam
regulasi cairan dan PH dalam tubuh. sistem uropoetika ini meliputi ginjal, ureter, kandung kemih
(vesica urinaria) dan urethra.
1.2 Tujuan
Setelah melewati modul ini mahasiswa di harapkan mengetahui dan dapat menjelaskan
anatomi dan fisiologi dari sistem uropoetika, keseimbangan cairan dan PH dalam tubuh serta
mekanisme terjadinya miksi.
1.3 Manfaat
Agar mahasiswa dapat mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem uropoetika serta
mahasiswa dapat menggunakan ilmu yang didapat sebagai bekal untuk mempelajari ilmu yang
nanti akan dipelajari di blok-blok selanjutnya.
.
2
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 SKENARIO
Mimpi yang tak indah
Si Udin sudah dua hari ini diare yang menyebabkan badan lemas akibat terjadinya
dehidrasi dan hiponatremia. Udin sudah minum oralit dan air yang banyak sehingga pada malam
hari udin terbangun ketika sedang tidur nyenyak dan mimpi yang indah karena ngompol!!!
2.2 STEP 1
Identifikasi kata/kalimat yang asing dan sulit :
Diare = Keadaan abnormal peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari 3
kali sehari, dimana feses dalam keadaan lembek / cair.
Hiponatremia = Kadar Na di dalam darah yang rendah, dimana produksi panas dan
dingin tidak seimbang.
Dehidrasi = Kekurangan cairan dalam tubuh.
Oralit = Larutan yang komposisi nya adalah NaCl, CaCl, Glukosa anhidrad dan
Natrium bikarbonat, yang berfungsi untuk menyembuhkan diare, dan
juga sebagai pengganti mineral dan cairan yang keluar akibat diare
tersebut.
2.3 STEP 2
Identifikasi Masalah
1. Apa pengertian, organ, fungsi dan struktur dari sistem uropoetika ?
2. Bagaimana mekanisme pembentukan urin ?
3. Bagaimana mekanisme miksi ?
4. Mengapa warna urin berbeda-beda ?
5. Apa yang terjadi bila tubuh kelebihan air dan cairan ?
3
6. Mengapa diare bisa menimbulkan dehidrasi, hiponatremia, dan badan menjadi lemas ?
7. Mengapa saat tidur udin tidak sadar saat ingin buang air kecil ?
2.4 STEP 3
Analisis Masalah
1. Definisi dari sistem uropoetika :
Sistem eksresi yang berperan dalam pengaturan konsentrasi volume cairan dalam
tubuh. zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan oleh sistem uropoetika
melalui urin, sedangkan zat yang masih berguna akan direabsorbsi kembali ke dalam
darah.
Fungsi sistem uropoetika :
- Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme melalui urin.
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
- Menjaga keseimbngan pH tubuh.
- Menjaga keseimbangan volume darah.
Organ yang berperan dalam sistem uropoetika :
Ginjal
Ginjal terbagi menjadi 3 bagian :
- Korteks ginjal merupakan bagian terluar ginjal, terdiri dari nefron.
- Medula ginjal merupakan bagian dalam ginjal terdiri dari nefron, berbentuk seperti
piramid.
- Pelvis ginjal merupakan rongga yang menghubungkan ginjal dengan ureter.
Nefron merupakan unit terkecil dari ginjal yang mampu membentuk urin yang terdiriri
dari korpuskulum renalis dan tubulus renalis.
4
Fungsi Ginjal
- Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh
- Membantu keseimbangan asam basa
- Membentuk hormon eritropyotin untuk merangsang pembentukan sel darah merah
- Sekresi hormon
- Pengeluaran senyawa zat adiktif seperti obat
- Mempertahankan volume plasma dan membentuk urin
- Mempertahankan tekanan osmosis CES
- Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit
- Menghasilkan renin
Ureter
Merupakan saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung
kemih. Didalam ureter terdapat tiga lapisan yaitu jaringan ikat, otot polos, dan lapisan
mukosa.
Vesica Urinaria
Terletak di dalam rongga panggul,di depan simphysis pubis (dekat tulang ekor),
bentuk seperti kerucut, dan dikelilingi otot-otot yang kuat dan dapat mengembang
mengempis, berfungsi untuk tempat penampungan urin. Vesica urinaria memiliki tiga
bagian, yaitu :
1) Fundus : bagian menghadap belakang dan bawah
2) Korpus : bagian antara fundus dan vertex
3) Vertex : bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesica umbilialis
dan menghadap depan.
5
Uretra
Pada wanita uretra pendek dan lurus serta berfungsi untuk menyalurkan urin.
Pada pria uretra panjang dan melengkung, berfungsi untuk menyalurkan urin dan
reproduksi serta terdapat saluran aksesoris yaitu prostat dan penis.
Terdapat otot yaitu otot sfingter interna yang bekerja secara involunter dan otot sfingter
eksterna yang bekerja secara volunter.
2. Mekanisme pembentukan urin
1) Ginjal
a) Filtrasi glomerulus : darah mengalir, plasma bebas protein
tersaring dalam kapsula bowman.
b) Rebsorpsi tubulus : setelah terjadi filtrasi kemudian mengalir ke
tubulus, lalu bahan yang masih bermanfaat dikembalikan ke kapiler
peritubulus, perpindahan bahan-bahan dari bagian dalam tubulus ke
dalam darah disebut reabsorpsi tubulus. Bahan hasil saringan
dikeluarkan yang dibawa oleh kapiler peritubulus lalu dibawa ke
ginjal.
c) Sekresi tubulus : pemindahan bahan-bahan sekresi dari kapiler
peritubulus ke dalam lumen tubulus, disini urin sudah siap mengalir ke
ureter.
3. Mekanisme miksi
Ginjal ureter vesica urinaria urethra
4. Yang menyebabkan perbedaan warna pada urin adalah pigmen urobilin yang memberikan
warna kuning pada urin.
5. Bila kelebihan air maka akan terjadi pembentukan serta pengeluaran urin yang banyak
6. yang menyebabkan dehidrasi adalah pada saat defekasi juga mengeluarkan cairan
sehingga terjadilah dehidrasi.
6
2.5 STEP 4
Kerangka Konsep
2.6STEP 5
Identifikasi sasaran belajar
1. Mahasiswa mampu mengetahui struktur dan fungsi dari sel.
2. Mahasiswa mampu mengetahui definisi jaringan dasar.
3. Mahasiswa mampu mengetahui struktur dan fungsi jaringan kulit
4. Mhasiswa mampu mengetahui adneksa jaringan kulit
DARAH
SEKRESI
VESICA
URINARIA
URIN
URETER
GINJAL REABSORPSI
FILTRASI
MIKSI
URETHRA
7
2.7 STEP 6
Belajar Mandiri
2.8 STEP 7
Sintesis
SISTEM UROPOETIKA
Sistem uropoetika atau bisa juga disebut dengan sistem perkemihan merupakan suatu
sistem yang berfungsi untuk mensekresikan urin sehingga sistem ini juga berperan penting dalam
regulasi cairan, PH, dan volume darah dalam tubuh. sistem uropoetika ini meliputi ginjal, ureter,
kandung kemih (vesica urinaria) dan urethra.
(Sherwood, 2007)
GINJAL
Ginjal berada di kavitas abdominis bagian atas, di kanan dan kiri kolumna vertebralis,
dibelakang poriteneum. Ginjal merupakan suatu organ yang fungsinya untuk membentuk urin.
Ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit struktural dan fungsional dari ginjal yang
berfungsi membentuk urin. Berat ginjal kurang lebih 150gr dan panjang ginjal sekitar 5-7,5cm.
ginjal memiliki jaringan lemak yang berfungsi menjaga ginjal tetap pada tempatnya yang disebut
dengan fascia renalis. Ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri karena pada bagian kanan
terdapat hepar. Ginjal memiliki 3 bagian, yang pertama korteks ginjal yang tersusun oleh
korpuskulum renalis dan tubulus kontortus. Yang kedua adalah medula renalis merupakan bagian
tengah yang disusun oleh lengkung Henle dan tubulus kolektivus. Medula renalis terdiri atas
potongan-potongan berbentuk baji yang disebut piramid renalis. Ujung masing-masing piramid
adalah apeks atau papila. Yang ketiga adalah pelvis renalis merupakan sebuah rongga yang
dibentuk oleh perluasan ureter dalam ginjal pada hilus, perluasan pelvis ginjal berbentuk corong
yang disebut kaliks menyelubungi papila renalis. Urin mengalir dari piramide renalis kedalam
kaliks, ke pelvis renalis dan keluar ke ureter.
8
Fungsi ginjal
1. Pembentukan urine
2. Membuang zat-zat sisa melalui urin
3. Regulasi cairan dan elektrolit dalam tubuh
4. Regulasi pH tubuh
5. Regulasi volume dan tekanan darah
6. Sekresi renin
7. Sekresi eritropoietin
8. Aktivasi vitamin D
9. Sekresi hormon adrenalin
(Sherwood, 2007)
NEFRON
Nefron adalah unit struktural dan fungsional ginjal. Disetiap ginjal terdiri atas 1 juta
nefron, setiap nefron yaitu terdiri atas dua bagian besar sebuah korpuskulum renalis dan tubulus
ginjal. Korpuskulum renalis terdiri dari glomerulus yang dikelilingi kapsula bowman, glomerulus
adalah jaringan kapiler yang dibentuk dari sebuah arteriol afferent dan arteriol efferent, kapusla
bowman atau kapsula glomerulus adalah ujung perluasan tubulus renalis yang menutupi
glomerulus, lapisan dalam kapsula bowman memiliki pori yang sangat permiabel, lapisan luar
tidak berpori dan tidak permiabel, lapisan dalam dan lapisan luar kapsula bowman berisi filtrat
ginjal, cairan yang berasal dari darah glomerulus yang kemudian diubah menjadi urine. Tubulus
renalis adalah lanjutan dari kapsula bowman dan terdiri dari tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus koletktivus. Tubulus kontortus distal dari
beberapa nefron bergabung menjadi sebuah tubulus kolektivus. Nefron terbagi dua jenis
superficial nefron ( tubulus renalis pendek) dan juxtamedullary nefron ( tubulus renalis lebih
panjang).
9
Aliran darah pada ginjal :
Arteri renalis arteri lebih kecil arteriol afferent glomerulus arteriol efferent
kapiler peritubulus vena renalis vena kava inferior
(Scanlon & Sanders, 2003)
URETER
Terletak di sebagian di rongga abdomen dan sebagian di ronggapelvis. Di stiap ginjal
mamiliki dua ureter, dipersarafi oleh saraf simpatis dan saraf parasimpatis, neuron serta serabut
saraf nervus. Otot polos di dinding ureter berkontraksi dalam bentuk gelombang peristaltic untuk
mendorong urine ke dalam vesica urinaria. Selama pengisian, vesika urinaria ini mengembang
dan menekan bagian ujung mencegah aliran balik urine. Ureter memiliki 3 lapisan yaitu :
1. Fibrosa : lapisan luar, yang merupakan jaringan ikat
2. Muskularis longitudinal : lapisan tengah, yang merupakan jaringan otot
3. Epithelium mukosa : lapisan dalam, yang merupakan jaringan epitel
Ureter memiliki fungsi untuk mengangkut urin ke vesica urinaria dan mencegah aliran balik urin
ke ginjal.
(Sloane, 2003)
VESICA URINARIA
Merupakan kantung otot di bawah peritoneum dan dibelakang tulang kemaluan yag
berfungsi sebagai tempat penyimpanan urin sementara. Pada wanita terletak di bawah uterus dan
pada pria terletak di atas kelenjar prostat. Vesica urinaria terbagi menjadi dua bagian yaitu
korpus yang merupakan bagain penampung urin dan leher yang merupakan penghubung dengan
urethra. Terdapat dua sfringter yaitu sfringter uretra interna dan sfringter uretra eksterna,
sfringter uretra interna merupakan otot polos yang bekerja secara involunter dan membantu
penutupan vesica urinaria ke uretra sedangkan sfringter uretra eksterna merupakan otot rangka
yang bekerja secara volunter dan membantu menunjang organ pelvis. Lapisan otot polos pada
10
dinding vesica urinaria yang disebut dengan muskulus detrusor yang mengelilingi vesica
urinaria. Kapasitas vesica urinaria adalah 800 ml. Vesica urinaria memiliki lapisan mukosa yang
berfungsi mencegah robekkan yang terjadi pada saat vesica urinaria mengembang. Saat vesica
urinaria kosong dan mengkerut terbentuk lipatan yang disebut dengan rugae.
(Sherwood, 2007)
URETHRA
Urethra merupkan saluran yang membawa urin dari vesica urinaria ke luar dari tubuh.
Uretra pada wanita panjangnya 2,5 - 4 cm dan letaknya didepan vagina ( uretra femina ),
sedangkan pada pria panjangnya sekitar 17 20 cm dan menghubungkan dengan kelenjar prostat
dan penis (uretra musculina ) . pada pria urethra juga merupakan saluran keluarnya sperma.
(Sloane, 2003)
MEKANISME PEMBENTUKAN URIN
1. Filtrasi glomerulus
- Pengambilan plasma darah dari kapiler glomerolus menuju kapsula bowman.
- Tidak selektif terhadap bahan tapi seberapa banyak urin yang mau dibuang
- Cairan yang dhasilkan disebut filtrasi ginjal
- Isi filtrate ada protein sedikit dan tidak ada darah
2. Reabsorpsi Tubulus
- Selektif terhadap mempertimbangkan manfaatnya untuk tubuh
- Transpor aktif, sel sel ditubulus menggunkan ATP untuk mereabsorpsi zat zat
yang dibutuhkan oleh tubuh, ion ion positif di reabsorpsi melalui transport aktif
- Transport pasif, pada saat ion-ion positif direabsorpsi, ion ion negative akan terikut
oleh ion-ion positif
- Osmosis, yang mereabsorpsi air dan mineral terutama Na
- Pinocytosis merupakan proses reabsorpsi protein-protein kecil
- 99 % filtrate direbsorpsi , 1% jadi urin
11
- Dalam waktu 24 jam membentuk 100 180 Filtrat ginjal dan menghasilkan 1 2 liter
urin
- Proses reabsorpsi dipengaruhi oleh hormon ADH, PTH, ANH dan Aldosteron
- Terjadinya reabsorpsi dari filtrat didalam tubulus renalis kedalam darah di kapiler
peritubular
3. Sekresi Tubulus
- Proses sekresi zat-zat sisa seperti ceratinin dan ion H+ dari darah dalam kapiler
peritubular ke filtrat dalam tubulus renalis
Hormon yang mempengaruhi pembentukan urin
1. Antidiuretic Hormone (ADH) = meningkatkan reabsorpsi air dari filtrat ke darah
2. Parathyroid Hormone (PTH) = meningkatkan reabsorpsi ion Ca+2 dari filtrat ke darah
dan eksresi ion phosphate ke dalam filtrat
3. Aldosteron = meningkatkan reabsorpsi ion Na+ dari filtrat ke darah
dan eksresi ion K+ ke dalam filtrat. Air juga akan ikut di
reabsorpsi karena reabsorpsi dari sodium
4. Atrial natriuretic hormone (ANH) = mengurangi reabsorpsi ion Na+. sehingga lebih
banyak sodium dan air yang di eksresi.
Pengaturan asam-basa oleh ginjal
Apabila PH cairan tubuh menjadi terlalu asam maka ginjal akan mensekresikan lebih
banyak ion H+ ke dalam filtrat dan akan lebih banyak mengembalikan ion HCO3
- ke dalam
darah, sehingga pH dalam tubuh akan meningkat. Apabila pH dalam tubuh terlalu basa, maka
ginjal akan melakukan kebalikannya, yaitu mensekresikan ion HCO3- ke filtrat dan
mengembalikan ion H+ ke dalam darah, sehingga pH dalam tubuh akan turun ke angka normal.
Pengaturan asam basa oleh ginjal yang lain adalah dengan phosphate buffer system. Ada
dua komponen utama yang terlibat dalam phosphate buffer system yang pertama adalah sodium
dihydrogen phosphate (NaH2PO4) yang merupakan asam lemah dan sodium monohydrogen
phosphate (Na2HPO4) yang merupakan basa lemah. Asam lemah dan basa lemah ini akan
12
bereaksi dengan asam kuat atau basa kuat dan akan menghasilkan substansi yang tidak memberi
pengaruh yang besar terhadap pH tubuh, contohnya adalah apabila pH tubuh asam maka sodium
monohydrogen phosphate akan berikatan dengan asam kuat untuk menghasilkan garam yang
tidak berpengaruh terhadap pH tubuh dan asam lemah yang memberikan pengaruh yang sedikit
terhadap pH.
(Scanlon & Sanders, 2003)
MEKANISME MIKSI
Setelah urin dibentuk di ginjal maka urin akan dialurkan ke vesica urinaria melalui ureter.
Apabila vesica urinaria terisi oleh urin yang cukup banyak maka otot detrusor pada vesica
urinaria akan meregang yang akan memicu reseptor regang yang ada pada vesica urinaria,
kemudian impuls akan dihantarkan ke saraf sakral di medula spinalis, sehingga terjadi refleks
miksi untuk relaksasi sfingter interna. Namun, kita masih dapat menahan miksi sampai kita
menemukan tempat yang tepat untuk miksi, karena terdapat sfingter eksterna yang merupakan
otot rangka yang kerjanya dikontrol oleh otak secara sadar, sehingga kita dapat menahan miksi
sampai kita menemukan tempat yang tempat untuk miksi.
(Guyton & Hall, 2006)
13
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa sistem uropoetika adalah suatu
sistem yang berfungsi menjaga homeostasis cairan dalam tubuh manusia. Sistem uropoetika
terdiri dari 2 ginjal, 2 ureter, 1 vesica urinaria dan 1 urethra. Ginjal merupakan organ
pembentuk urin yang berperan penting dalam regulasi cairan tubuh, sedangkan ureter, vesica
urinaria dan urethra merupakan organ yang berfungsi untuk mengeksresikan urin ke luar dari
tubuh atau yang bisa disebut dengan miksi.
1.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami
selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun.
14
Daftar Pustaka
Bibliography Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Koeppen, B. M., & Stanton, B. A. (2007). Renal Physiology 4th edition. Philadelphia: Mosby Elsevier.
Scanlon, V. C., & Sanders, T. (2003). Essential of Anatomy and Physiology 4th edition. Philadelphia:
F.A.Davis Company.
Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sloane, E. (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.