Post on 17-Jul-2015
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 1/21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Semua makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan sekitar,
demikian juga jasad renik. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel dimana
pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh banyak sekali faktor luar. Faktor luar
tersebut yang paling penting adalah faktor lingkungan. Satu – satunya jalan untuk
menyelamatkan diri dari pengaruh faktor lingkungan adalah dengan cara
menyusuaikan diri ( adaptasi ) kepada pengaruh faktor dari luar. Penyesuaian
mikroorganisme terhadap faktor lingkungan dapat terjadi secara cepat dan ada
yang bersifat sementara, tetapi ada juga perubahan itu bersifat permanent sehingga
mempengaruhi bentuk morfologi serta sifat – sifat fisiologik secara turun –
temurun.
Aktifitas mikroba dipengaruhi oleh lingkungan. Beberapa golongan
mikroorganisme sangat tahan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan, sehingga cepat menyesuaiakan diri dengan kondisi baru. Ada pula
golongan mikroorganisme sama sekali tidak dapat menyesuaiakan diri dengan
lingkungannya.
Penggunaan kemoterapi dikembangkan oleh Paul Ehrlich berdasarkan
teori “selective toxicity”. Menurut teori ini, bahan yang digunakan sebagai obat
bersifat racun bagi mikroorganisme tetapi tidak menyebabkan gangguan pada
inang. Bahan antimicrobial yang mematikan bakteri dan menyebabkan gangguan
pada inang tentu saja kurang bermanfaat.
Paul Ehrlich pertama kali menemukan bahwa senyawa arsen ( arsp-
hnamin ) memiliki sifat toksik yang selektif terhadap Treponema pallidum.
Beberapa tahun kemudian Domagk menemukan bahwa protonsil ( zat warna
merah ) berguna dalam pengobatan infeksi streptococcus. Ternyata kemudioan
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 2/21
2
bahwa protonsil mengandung sulfanilamida. Sebagian besar antibiotik umumnya
bersifat lipofilik. Dinding sel bakteri gram (-) mengandung LPS dimana terdapat
pori yang bersifat hidrofilik. Akibatnya antibotik yang bersifat lipofilik tidak
dapat menembus dinding sel bakteri garm negatif. Sebagian besar antibiotik tidak
efektif terhadap bakteri gram negatif.
Sebelum Paul Ehrlich, pada abad ke-16, paracelcus menggunakan senyawa
mercuri sebagai pengobatan sifilis. Pribumi amerika selatan istilah yang sering
digunakan adalah sehubungan dengan bahan antimicrobial dan penggunaanya
adalah :
1. Bakteriostatik
Ini berarti bahwa bahan antimicrobial memiliki kemapuan untuk
menghambat perkembangan bakteri ( kuman ). Jika bahan antimicrobial
dihilangkan, perkembangbiakkan bakteri berjalan kembali seperti semula.
Sebagai contoh adalah Tetracyclin, sulfanilamida dan chloramphenicol.
2. Bakterisidal
Bahan antimikrobial kelompok ini memiliki kemampuan untuk membunuh
bakteri. Daya Bakterisidal berbeda dengan bakteriostatik oleh karena
prosesnya hanya berjalan searah, yaitu bakteri yang telah mati ini tidak
dapat berkemibiobang biak kembali meskipun bahan bakterisidal
dihilangkan. Sebagai contoh adalah : pecilin, streptomycine, polimyxin.
Antibiotik.
Antibiotik adalah bahan antimikrobal yang dihasilkan
mikroorganisme hidup. Pasteur (1877) pertama kali melaporkan adanyapencemaran di udara yang mengakibatkan sifat letal pada Bacillus
antharacis. Pengamatan serupa dilaporkan juga oleh Flaming (1992);
Penicillium notatum yang menghambat pertmbuhan Staphyloccocus
aureus.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 3/21
3
Namun demikian , baru sebelas tahun setelah penemuan Fleming,
Chain dan Florey mendapatkan penicillin yang bersifat antibacterial
dengan daya racun yang rendah.
Antibiotik yang dikembangkan setelah penicillin kebanyakan
berasal dari streptomyces. Mikroorganisme lainnya yang dapat digunakan
untuk menghasilkan antibiotik ialah bakteri, actinomycetes dan fungi.
Selain itu sekarang ini dproduksi penicillin semi-sintetik yang berasal dari
6-amino-penicilinat.
Daya kerja bahan antimicrobial :
1. Penghambatan pertumbuhan oleh analog.
Dalam kelompok ini termasuk sulfanomida. Pada umumnyabakteri
memerlukan para-aminobenzoat (PABA) untuk dintesis asam folat
yang diperlukan dalam sintesis purin. Sulfanamida memiliki struktur
seperti PABA, sehingga penggunaan sulfanamida menghasilkan asam
folat yang tidak berfungsi. Analog yang lain dari PABA adalah
sulfonamida dan PAS (para amino salisylic acid)yang digunakan
dalam pengobatan TBC.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 4/21
4
2. Penghambatan sintesis dinding sel
Perbedaan struktur sel antara bakteri dan eukariot menguntungkan
bagi penggunaan bahan antimicrobial. Penicillin dan Cephalosporin
merupakan contoh klasik. Kedua antibiotic ini menyebabkan
penghambatan dan pembentukan ikatan sebrang silang.
Pada konsentrasi rendah, penicillin menghambat pembentukan ikatan
glikosida, sehinngga pembentukan dinding sel baru akan terlihat bakteri
sel yang panjang tanpa dinding sekat. Pada konsentrasi tinggi, ikatan
sebrang silang terganggu dan pembentukan dinding sel terhenti.
Penghambatan pembentukan ikatan sebrang silang disebabkan antibiotik
tersebut merupakan analog dari D.ala – D.ala.
Peptidoglikan yang merupakan sasaran utama kedua antibiotic ini
tidak ditemukan pada eukariot sehingga efek toksiknya tidak ada pada
inang. Perbedaan antara bakteri gram positive dan gram negative
tergantung pada kandungan peptidoglikan kedua jenis bakteri ini.
Kepekaan bakteri terhadap penisilin tergantung pada kemampuan
mikroorganisme menghasilkan enzim beta-laktamase, enzim ini dapat
merusak kerja penicillin.
Penicillin semisintetik.
Keuntungan dari penicillin ini resistensinya terhadap bête-
laktamase. Sebagai contoh, methicillin akan mengikat beta-laktamase yang
dihasilkan bakteri gram negative yaitu pseudomonas. Jika methicillin inidiberikan bersama dengan ampisillin maka ampisillin tidak akan dirusak
oleh beta-laktamase. Ampisillin berdaya kerja terhadap bakteri gram
negatif.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 5/21
5
CH2 C
O
N
H
CH
C
CH
N
O
S
C
C
H
CH3
CH3
C
O
OH
cincin beta-laktam
penicillin G
Fosfomisin
salah satu langkah pertama dalam sintesis peptidoglikan adalah
produksi unit asam N-asetilmuramat. Langkah ini diselesaikan dengan
penggabungan secara enzimatik fosfoenolpiruvat dengan N-
asetilglukosamin. Fosfomisin disebut sebagai antibiotik spektrum luas,
karena bersifat bakterisida terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif. Resistensi terjadi terutama melalui hilangnya sistem pengangkutan
secar mutasi yang melaluinya antibiotika memasuki sel.
Sefalosporin
Antibiotika ini adalah antibiotika beta-laktam yang secara
struktural sama dalam banyak hal dengan penicillin. Pada kenyataannya
antibiotik ini lebih unggul daripada penisillin yaitu bahwa antibiotik ini
lebih resisten terhadap inaktivasi oleh penicillinase.
Cara kerja sefalosporin kelihatannya identik dengan cara kerja
penicillin dan seperti diperkirakan kerjanya bersifat bakterisida.
Sefalosporin di inaktivasi oleh beta-laktamase tatapi tidak peka terhadap
yang lain.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 6/21
6
C
O
OH
CH
NH2
CH2 CH2 CH2 C
O
N
H
CH
C
CH
O
N
S
C
C
H
CH3
CH3
CO
OH
Vankomisin dan ritosetin
Kedua antibiotika tersebut bersifat bakterisida terhadap bakteri
gram positif dan spirochaeta, dan keduanya bertindak dengan menghambat
sintesis peptidoglikan. Cara kerjanya rupanya identik dalam hal bahwaantibiotika terikat erat pada D-alanil-D-alanin terminal yang terdapat pada
peptidoglikan dinding sel dan disini mencegah transpeptidisasi.
Bacitracin
Antibiotic ini merupakan polipeptida yang dihasilkan oleh bacillus
subtillis. Daya kerjanya ialah penghambatan pada pemindahan unit
dinding sel. Daya kerjanya terutama pada gram positif. Daya racun yang
kuat dari antibiotic ini menyebabkan untuk obat luar saja.
3. Penghambatan fungsi membran sel
Membrane sel bakteri dan fungsi dapat dirusak oleh beberapa
bahan tertentu tanpa merusak sel inang. Polymixin berdaya kerja terhadap
bakteri gram negatif sedangkan antibiotic polyene terhadap fungsi. Namun
demikian penggunaan kedua antibiotik ini tidak dapat ditukar balik. Ini
berarti bahwa polimiksin tadak berdaya kerja terhadap fungsi. Hal ini
disebabkan karena membrane sel bakteri pada umumnya tidak
mengandung sterol, sedangkan pada fungi ditemukan sterol. Polyene harus
bereaksi dengan sterol dalam membrane sel fungi sebelum mempunyai
kemampuan merusak membrane. Sebagai contoh antibiotic polyene adalah
amphotericin B dan Nystati.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 7/21
7
Polymixin dihasilkan oleh bacillus polymyxa. Daya polymixin
merusak membrane sel, sehingga isi sel akan keluar. Antibiotic ini berdaya
kerja terhadap sel baik yang sedang tumbuh maupun yang tidak tumbuh.
4. Penghambatan sintesis protein
Beberapa antibiotic menghambat sintesis protein pada bakteri.
Sebagai contoh adalah chloramphenicol, tetracycline, erythromycin.
Puromycin merupakan penghambat sintesis protein pada manusia. Bakteri
memiliki ribosom dengan 70 S, sedangkan manusia 80 S. unit ribosom
pada bakteri adalah 50 S dan 30 S. chloramphenicol meningkat ribosom 50
S, sehingga tidak berfungsi. Antibiotic ini berfungsi sebagai bakteriostatik,
pertumbuhan bakteri dimulai kembali bila tidak ada antibiotic ini.
Tetracyclin meningkat pada 30 S sehingga RNA tidak dapat diikat
oleh ribosom. Tertrasiklin juga berfungsi sebagai bakteriostatik.
Erytromicin terikat pada ribosom 50 S sehingga akan bersaing dengan
asam amino untuk berikatan pada ribosom.
Aminoglikosida merupakan kelompok antibiotic yang berasal dari
streptomyces. Aminoglokosida menghambat sintesis protein dengan
merusak polisom. Kelompok ini akan terikat pada 30 S, sehingga terjadi
gangguan pembacaan sandi dari mRNA. Sehingga akibat terjadinya
kesalahan pada pengaturan asam amino dan terjadilah protein yang tidak
berfungsi disebabkan penghambatan pembentukan rantai peptide.
Klorampenicol
Klorampenikol disebut antibiotika berspektrum luas, karenaantibiotika ini efektif terhadap bakteri gram positif dan negatif. Tidak
seperti penicillin efeknya adalah bakteriostatis dan bukan bakterisida.
Antibiotika ini mengeluarkan efeknya dengan bereaksi dengan bagian
ribosom 50S, tempat antibiotik ini menghalangi enzim peptidil transferase.
Enzim ini membentuk ikatan peptida antara asam amino baru yang masih
melekat pada tRNA-nya, dan asam amino terakhir peptida yang sedang
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 8/21
8
berkembang. Sebagai akibat penghalangan ini, semua sintesis protein
terhenti seketika.
Linkomisin dan klindamisin
Seperti beberapa antibiotika yang mengikat subunit 50S lain
linkomisin berebut dengan kloramfenikol untuk tempat pengikatan pada
ribosom. Jadi kelihatannya juga menghambat pembentukan iakatan
peptida. Akan tetapi tidak seperti kloramfenikol linkomisin menyebabkan
perombakan polisom yang ada ( ribosom multiple pada mRNA ) dan ini
menyababkan disosiasi ribosom menjadi subunit 30S dan 50S.
Klindamisin adalah antibiotika semisintetis yang disintesis dari
linkomisin. Antibiotik ini mempunyai cara kerja yang sama karena
antibiotika ini terikat pada reseptor yang sama pada ribosom 50S seperti
eritromisin dan linkomisin.
Tetrasiklin
Tetrasikllin adalah keluarga antibiotika yang hubungannya berbeda
dengan identitas beberapa rantai samping. Semuanya mempunyai
spektrum antibakteri yang luas yang mengeluarkan efek bakteriostatis
pada semua bakteri kecuali mikobakteri. Antibiotik ini menghambat
sintesis protein dengan terikat pada subunit ribosom 30S dengan demikian
mencegah penempelan asam amino yang membawa tRNA.
Streptomisin
Streptomisin merupakan salah satu antibiotik amino glikosida.Mengeluarkan pengaruh bakterisida pada sejumlah besar organisme gram
positif dan negatif. Sebagai akibat gugusan guanidino yang sangat basa.
Efek bakterisida yang khas bergantung pada kemampuannya untuk terikat
secar khas pada salah satu protein dalam subunit ribosom 30S. Pengikatan
ini berakibat 2 efek utama pada sintesis protein :
Menyebabkan pembacaan yang salah pada mRNA
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 9/21
9
Mencegah gerakan ribosom setelah terikat pada asam amino
pertama untuk membentuk protein
5. Penghambatan sintesis asam nukleat
Asam Nalidiksat, novobiasin,pirimetamin, sulfonamide, trimetroprim.
Senyawa sintetik ini menghambat sintesis DNA tanpa mengganggu
sintesis RNA. Antibiotic ini terutama digunakan terhadap bakteri gram
negatif. Dan digunakan untuk mengobati infeksi saluran kencing enterik.
Rifampisin
Antibiotik ini merupakan senyawa terutama dari rifampin,
antibiotic yang berasal dari streptomyces. Daya kerjanya adalah
menghambat RNA polymerase, sehingga sintesis RNA terganggu.
Antibiotic ini efektif terhadap gram negatif dan digunakan dalam
pengobatan tuberculosis.
Isoniazid
Berguna dalam pengobatan tuberculosis, dengan menghambat
pembentukan asam mikolat.
N
C
O
NH NH2
Griseofulvin
Digunakan untuk mengobati infeksi fungi superfisial. Cara
kerjanya tidak pasti tapi telah diperkirakan bahwa antibiotika ini
menghalangi replikasi DNA.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 10/21
10
6. Bahan antiviral
Beberapa contoh bahan antiviral ialah amatadin, 5-Iodo-2-
deokseuridin ( IDU), methisazon, dan sitosan arabinosida. Amatadin
mencegah perusakan virus pada sel inang. IDU dan sitosin arabinosida
mencegah sintesis asam nukleat sedangkam methisazon menghambat
proses translasi. Kelemahan bahan antiviral ini adalh efek sampingnya
pada inangnya.
7. Penghambatan sintesis metabolit-metabolit penting
Mekanismenya yaitu inhibitor kompetitif. PABA ( para amino
benzoic acid ) menjadi asam folat yang merupakan coenzym purin atau
pirimidin untuk sintesis asam nukleat atau asam amino. Struktur sulfonamid
mirip dengan PABA.
Resistensi terhadap bahan antimikrobial
1. Menghasilkan enzim yang menguraikan antibiotic
2. Perubahan permeabilitas terhadap bahan antimicrobial
3. Perubahan stuktur sasaran dari bahan antimicrobial
Faktor yang mempengaruhi resistensi terhadap bahan antimicrobial :
1. Faktor mekanisme genetic
- Mungkin diakibatkan oleh kekebalan kromosomal
- Juga mungkin terjadi akibat mutasi kromosomal yang mengubah
struktur reseptor terhadap obat atau permeabilitas obat.
- Dapat terjadi akibat masuknya plasmid yang mengkodekan enzim yang
mengubah obat dengan memecahkan ikatan (β-laktamasa) atau yang
menambah ataupun mengurangi gugus fungsional (asetil-transferasa).
- Sering diakibatkan oleh masuknya plasmid faktor pemindah kekebalan
(Resistance Transfer factor = RTF) ke dalam kuman.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 11/21
11
2. Factor mekanisme non genetic
- Mungkin berupa hilangnya struktur target obat yang khas misalnya
dinding sel pada kuman-kuman bentuk L
- Dapat diakibatkan oleh inaktifnya suatu metabolism kuman
Cara pengujian daya antimikrobakterial dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain :
Uji pengenceran
Antibiotic diencerkan dan kemudian ditambahkan bakteri penguji
dengan cara ini dapat ditentukan jumlah terendah yang dapat
diperlukan untuk menghambat pertuumbuhan mikroorganisme secara
invitro. Jumlah terendah ini biasanya disebut minimal inhibitori
consentration (MIC).
MIC dapat juga ditentukan dengan penggunaan satu konsentrasi
antibiotic dan membandingkannya dengan kecepatan pertumbuhan
mikroorganisme dalam tabung control dan tabung yang berisi
antibiotic, ataupun juga dapat dengan menggunakan cairan tubuh tanpa
harus mengisolasi atau mengidentifikasi mikroorganisme penyebab
penyakit. dengan mengetahui MIC dan sifat faal cairan tubuh seperti
darah, urin dapat ditentukan jenis antibiotic yang ampuh pada
pengobatan, besarnya dosis yang diperlukan dan cara pemberian
antibiotic. Lazimnya batas keamanan penggunaan antibiotic untuk
pengobatan adalah 10 X dosis MIC.
Uji koefisien fenol/ Uji daya kerja disinfektan
Koefisien fenol adalah cara mengukur kemampuan bahan
antimicrobial dibandingkan fenol. Jika koefisien fenol kurang dari
satu, berarti bahwa bahan antimicrobial tersebut kurang efektif
dibanding dengan fenol, dan sebaliknya jika lebih besar maka, bahan
tersebut lebih aktif dibandingkan dengan fenol. Koefisien ini
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 12/21
12
ditentukan dari membagi pengenceran tertinggi dari fenol yang
mematikan mikroorganisme dalam waktu 10 menit tapi tidak
mematikan dalam waktu 5 menit.
Uji difusi
Biasanya disebut metode cakram kertas yang mengandung
antibiotic dengan konsentrasi tertentu. Uji difusi cakram hanya
sesudah suatu kuman patogen diasingkan secara murni dari bahan
pemeriksaan klinis. Wilayah jernih disekitar cakram kertas dipengaruhi
oleh tebal medium, macam medium, inokulum dan laju difusi
antibiotik. Metode ini biasanya digunakan metode Kirby-Baurer yang
diperkenalkan olek William Kirby dan Alfret Baurer pada tahun 1966.
Pada uji ini lempengan agar disemai dengan mikroorganisme penguji.
Cakram kertas yang berisi berbagai antibiotic diletakkan diatas
lempengan agar yang telah disemai dengan mikroorganisme penguji.
Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh antibiotic terlihat
sebagai wilayah jernih sekitar pertumbuhan mikrooranisme. Luas
wilayah jernih merupakan petunjuk kepekaan mikroorganisme
terhadap antibiotic. Selain itu, luas wilayah juga berkaitan dengan
kecepatan berdifusi antibiotic dalam medium. Kecepatan berdifusi ini
harus diperhitungkan dalam penentuan keampuhan antibiotic. Pada
metode Kirby Baurer dan MIC tidak hanya terbatas pada pengujian
keampuhan antibiotic namun dapat pula digunakan untuk berbagai
bahan anti mikrobia.
Uji kerentanan kirby-bauer
Uji ini menggunakan lempengan antibiotika kertas filter
berkekuatan tinggi yang diletakkan pada medium agar mueler-hinton
yang permukaannya telah dioles organisme uji. Setelah inkubasi, garis
tengah daerah penghambatan pertumbuhan diukur dengan kapiler.
Antibiotika yang berbeda berdifusi dengan laju yang berbeda dan
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 13/21
13
karena itu, perlu mengacu tabel standart untuk memastikan derajat
kerentanan organisme uji terhadap antibiotika yang bersangkutan.
Hasilnya mungkin dilaporkan sebagai rentan. Daerah ukuran
pertengahan mungkin juga dilaporkan, tetapi biasanya dianggap dalam
kategori resisten.
Uji penentuan toksisitas selektif antibiotic
Bahan antimicrobial yang mampu menghambat atau mematikan
berbagai mikroorganisme disebut antimicrobial dengan kisaran luas
(Broad Spectrum antimicrobial). Sebaliknya bahan antimicrobial yang
dapat menghambat atau mematikan beberapa mikroorganisme saja
disebut antimicrobial dengan kisaran sempit (Nerrow Spectrum
Antimikrobial). Beberapa antimicrobial berdaya kerja terhadap satu
mikroorganisme tapi tidak mempengaruhi mikroorganisme lain.
Uji daya oligodinamik
Beberapa logam berat pada konsentrasi rendah memiliki
kemampuan untuk mematikan bakteri. Kemampuan ini disebut daya
oligodinamik. Pengikatan logam beratoleh sel bakteri disebabkan
afilitas protein yang tinggi. Pengaruh akumulasi ion logam
menyebabkan kematian sel bakteri. Jika sekeping uang logam
diletakkan diatas lempengan agar yang telah diinokulasi maka akan
terlihat beberapa daerah disekeliling kepingan logam setelah 24 jam.
a. Disekeliling kepingan logam terlihat daerah jernih dimana tidak
terlihat pertumbuhan bakteri. Daerah ini disebut daeraholigodinamik.
b. Daerah oligodinamik dikelilingi oleh daerah sempit dengan
pertumbuhan subur yang disebut daerah subur. Logam berat dalam
konsentrasi akan merangsang pertumbuhan.
c. Setelah daerah subur terlihat pertumbuhan normal.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 14/21
14
BAB II
METODE KERJA
Tujuan :
Melakukan pengujian daya antimikroba dengan metode difusi agar menggunakan
silinder cup
Prosedur Kerja :
a. Suspensikan biakan (umur 18-24 jam) bakteri Escherichia coli ke dalam
larutan NaCl 0,85 %, kemudian encerkan suspense sel dengan pelarut
yang sama hingga diperoleh T = 25% (pada λ 580 nm)
b. Cairkan antibiotik medium 1 (agar) dan masukkan kedalam water bath
hingga suhunya mencapai ± 55ºC. setelah dingin tambahkan suspensi
bakteri yang telah disiapkan sebanyak 100 µl (untuk 12,5 ml media )
c. Homogenkan campuran dan tuang ke dalam cawan petri steril, biarkan
membeku
d. Letakkan 4 buah cylinder cup di atas media yang telah beku dan isi
masing-masing dengan larutan uji ( yaitu larutan amoksisilin dalam
aquadest dengan konsentrasi 15, 30, 60 µg/ml dan aquadest sebagai
control.
e. Biarkan cawan-cawan tersebut pada suhu kamar selama 30 menit untuk
member kesempatan larutan antibiotic berdifusi ke dalam media agar.f. Selanjutnya inkubasi cawan-cawan tersebut pada suhu 37ºC selama 24-48
jam.
g. Amati dan ukur daerah hambatan pertumbuhan bakteri. Sebagai control
digunakan pelarut antibiotic yaitu aquadest steril.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 15/21
15
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
A. uji daya antimikroba dengan metode difusi agar menggunakan silinder
cup
Hasil praktikum :
k15g
30g60g
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 16/21
16
Larutan Diameter daerah hambatan
Kontrol ( pelarut) 0
Amoksisilin 15 µg/ml 2,4 +2,3+2,5 =7,2
rata-rata = 2,4 cm
Amoksisilin 30 µg/ml 3,1+3,3+3,2 = 9,6
rata-rata = 3,2 cm
Amoksisilin 60 µg/ml 3,5+3,3+3,2 = 10
rata-rata = 3,3 cm
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 17/21
17
BAB IV
PEMBAHASAN
Dasar percobaan ini ialah dengan membiarkan obat berdifusi ke dalam
pembenihan padat. Kadar obat tertinggi tercapai pada daerah di dekat tempat
pemberian obat dan makin jauh makin berkurang. Dalam praktikum ini, biakan
Escherichia coli disuspensikan dan dituangkan dalam cawan petri hingga
membeku, diletakkan 4 buah silinder cup diatas media yang telah beku dan diisi
masing – masing dengan larutan uji untuk memastikan apakah antibiotika tersebut
dapat mencegah pertumbuhan mikro organisme, lalu diinkubasi 24 jam.
Pemberian silinder cup ini bertujuan supaya lempengan agar disemai dengan
mikroorganisme penguji. Setelah diinkubasi, wilayah jernih yang terlihat
menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh
antibiotic, karena antibiotik berdifusi dari cylinder cup ke dalam agar. Semakin
jauh dari cylinder cup konsentrasi antibiotik akan menurun. Sehingga tercipta
daerah hambatan. Begitu juga sebaliknya.
Lalu dihitung luas wilayah masing-masing, luas wilayah daerah jernih
merupakan petunjuk kepekaan mikroorganisme terhadap antibiotic. Selain itu luas
wilayah juga berkaitan dengan kecepatan berdifusi antibiotic dalam medium.
Kecepatan berdifusi ini harus diperhitungkan dalam penentuan keampuhan
antibiotik. Lebarnya zona hambatan menunjukkan derajat kepekaan kuman
tersebut terhadap antibiotika yang bersangkutan. Hasilnya dilaporkan sebagaipeka atau resisten.
Dalam hasil praktikum kami, aquadest tidak memberikan hasil batas atau
daerah hambatan terhadap bakteri escherichia coli. Hal ini dikarenakan karena
aquadest hanya sebagai larutan kontrol, yang artinya hanya untuk membuktikan
apakah pelarut yang digunakan bersifat steril atau tidak.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 18/21
18
Sedangkan larutan amoksisilin memberikan hasil batas atau luas daerah
hambatan yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan beberapa hal, yaitu :
Konsentrasi atau kadar dari antibiotik ( amoksisilin ) tersebut.Pada konsentrasi rendah menghambat pembentukan ikatan glikosida,
sehingga pembentukan dinding sel baru akan terganggu. Pada
konsentrasi tinggi ikatan silang terganggu dan pembentukan dinding
sel berhenti karena merupakan analog dari D.ala-D.ala.
Semakin besar kadar atau konsentrasi amoksisilin yang digunakan
akan memberikan batas atau luas daerah hambatan yang cukup luas.
Begitu juga sebaliknya semakin kecil konsentrasi amoksisilin yang
diberikan maka luas daerah hambatan tidak cukup luas/ sedikit saja.
Tapi dalam pemberian antibiotik harus berhati-hati karenapemberian
antibiotik yang cukup banyak dapat menyebabkan bakteri tersebut
dapat bersifat resisten. Sehingga dalam pemakaiannya harus secara
tepat dan sesuai dosisnya untuk mencapai hasil yang maksimal.
Tempat pemberian antibiotik/ obat ( amoksisilin )
Tempat pemberian antibiotik juga harus diperhatikan. Semakin jauh
antibiotik berdifusi dari tempat pemberian antibiotik maka kadar/
konsentrasi antibiotik akan berkurang. Sehingga pada batas tertentu
akan habis dan tercipta batas atau luas daerah hambatan. Daerah yang
dekat dengan tempat pemberian memiliki konsentrasi yang lebih besar
daripada yang jauh dari tempat pemberian. Daerah tersebut merupakan
daerah yang mana tidak ditumbuhi oleh mikroba.
Sensitifitas mikroba terhadap antibiotik
Mikroba yang sensitif terhadap antibiotik yang diberikan akan
terhambat pertumbuhannya. Sehingga mikroba tersebut tidak akan
bertambah banyak. Sedangkan mikroba yang bersifat tidak peka/
resisten tidak akan terhambat pertumbuhannya dan dapat
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 19/21
19
memperbanyak jumlahnya. Resistensi ini disebabkan karena mikroba
menghasilkan enzim yang menguraiakan antibiotik, merubah
permeabilitas terhadap bahan antimikrobial, perubahan struktur sasaran
dari bahan antimikrobial.
Jenis antibiotik yang diberikan
Jenis antibiotik yang diberikan harus sesuai dengan kepekaan mikroba
tersebut. Mikroba yang sensitif akan mati/ terhambat pertumbuhannya.
Sedangkan yang tak peka/ resisten dapat bertahan terhadap antibiotik
yang diberikan.
Jika semua kondisi percobaan dipertahankan konstan ( susunan media
biak, tebal lapisan, kerapatan penaburan bibit, masa inkubasi, suhu inkubasi dan
lain-lain ), akan sebanding dengan logaritma kadar antibiotik.
Uji difusi agar dilakukan hanya sesudah suatu kuman pathogen diasingkan
secara murni dari bahan pemerikasaan klinis. Uji kepekaan hanya dilakukan
terhadap kuman patogen dan tidak terhadap kuman komensal. Jika kita
memerlukan hasil uji kepekaan terhadap obat-obatan secara cepat bahan
pemeriksaan klinik langsung ditanamkan secara merata pada permukaan lempeng
agar yang ditempeli cakram antibiotika. Cara ini hanya dilakuan dalam keadaan
darurat dan hasilnya harus dikuatkan dengan hasil pemeriksaan dari biakan murni
hasil pengasingan.
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 20/21
20
BAB V
KESIMPULAN
Aquadest tidak memiliki kemampuan daya hambat terhadap bakteri
Escherichia coli
Antibiotik ( amoksisilin ) dengan konsentrasi yang lebih besar
mempunyai kemampuan daya hambat terbesar terhadap bakteri
Escherichia coli,
Sedangkan antibotik ( amoksisilin ) dengan konsentrasi yang lebih
kecil mempunyai kemampuan daya hambat yang kecil terhadap bakteri
Escherichia coli
Luas daerah hambatan antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri
menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik yang
bersangkutan
Semakin jauh dari tempat pemberian antibiotik, maka kadar antibiotik
tersebut semakin sedikit, begitu juga sebaliknya
Antibiotik kontrol positif merupakan antibiotik yang mempunyai
kemampuan daya hambat terhadapap bakteri,
Sedangkan kontrol negatif untuk mengetahui apakah pelarut yang
digunakan steril atau tidak
Amoksisilin efektif terhadap bakteri gram negatif
5/14/2018 Mikro Difusi Agar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mikro-difusi-agar 21/21
21
DAFTAR PUSTAKA
Bibiana. W. Lay, hastowo sugyo. Mikrobiologi.1992. Cv rajawali.
Tortora, Funke, Case. Mikrobiology ninth edition. 2007. San fransisco.
Johnston G. Arthur, ricard ziegler, friends. Mikrobiologi dan imunologi.
1993. Binarupa aksara: jakarta barat.
Volk Wesley A., Wheeler margareth F. Mikrobiologi dasar edisi kelima
jilid 1. 1988. Erlangga.
Paul A. ketchum. Microbiology concepts and applications. 1988. John
wiley and sons, inc. P.
Gupte satish. Mikrobiologi dasar edisi ketiga. 1990. Binarupa aksara :
jakarta.
Rekzar, michael J., Roger D. Reid. Microbiology third edition. 1972. The
university of west florida