Post on 28-Feb-2018
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 1/31
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
DIURESIS
MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
KELOMPOK PRAKTIKUM A
Ivo Afiani I11112017
Dani! R"#$a%&'( )a*o+a I10111,102,
An&ini P-.i L(*a%i I10111/100
E%ni I10111/100
Hi3i E%van&o I10111/101
Ba45an6 A&i*"a Ra$4a&ani I10111/1020
Mia I$(an Fa3$%i I10111/102,
E(*" Fi%a -!iana I10111/10,,
S"afi*%i K$a&i.a$ K(-4a I10111/10/8
A&i*"a9a%4an I10111/10:1
M; Ha44a4 Fai(a! F; I10111/10::
An66i*a S%!i <%&ian I10111/107/
D9i )a$"-nin6(i$ I10111,101,
M-$a44a& R&$a Di*a4a I10111,10/:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI<ERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
201:
BAB I
PENDAHULUAN
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 2/31
1
1;1;La*a% B!a3an6
Sistem urinaria berkontribusi terhadap homeostasis dengan cara mengukur
komposisi darah, pH, volume, dan tekanan; mempertahankan osmolaritas darah;
mengekskresi substansi asing dan tidak digunakan; serta memproduksi hormon.
Sistem urinaria terdiri dari ginjal dan saluran keluarnya urin yaitu, ureter, vesika
urinaria, dan uretra. Ginjal berperan penting dalam mempertahankan homeostasis
dengan mengatur konsentrasi berbagai konstituen plasma, khususnya elektrolit
dan air, dan dengan mengeliminasi semua sampah metabolik (kecuali
karbondioksida yang dikeluarkan oleh paru-paru). rin yang dihasilkan oleh
ginjal mengandung !at sisa metabolisme yaitu, hasil pembongkaran !at sisa
metabolisme yang mana !at sisa ini sudah tidak digunakan tubuh. Sisa
metabolisme ini antara lain "#$, H$#, %HS, !at &arna empedu, dan asam urat.
'eskipun "#$ merupakan !at sisa namun sebagian masih dapat digunakan
sebagai buffer (dapar) dalam darah. emikian juga H$# yang dapat digunakan
untuk berbagai kebutuhan.
'eregulasi volume dan komposisi dari cairan tubuh, mengontrol distribusi
cairan ke seluruh tubuh, dan menstabilkan pH dari cairan tubuh adalah hal yang
krusial bagi homeostasis dan kesehatan. 'empertahankan hidrasi adekuat
merupakan hal penting dikarenakan sekitar **+ dan + tubuh adalah cairan.
Homeostasis bergantung pada mempertahankan keseimbangan antara masukan
dan keluaran semua bahan dalam lingkungan cairan internal. engaturan
keseimbangan cairan melibatkan dua komponen terpisah yaitu kontrol volume
"/S yang mencakup volume plasma yang bersikulasi dan kontrol osmolaritas
"/S. Ginjal mengatur volume "/S dengan mempertahankan keseimbangan
garam dan mengontrol osmolaritas "/S dengan mempertahankan keseimbangan
air.,$
Ginjal juga membantu mempertahankan keseimbangan asam basa dengan
menyesuaikan keluaran ion hidrogen (asam) dan ion bikarbonat (basa) di urin
sesuai kebutuhan. Hal yang juga berperan dalam keseimbangan asam basa adalah
sistem buffer pada cairan tubuh yang secara kimia mengompensasi perubahan ion
hidrogen, serta paru yang dapat menyesuaikan laju ekskresi "#$ penghasil ion
hidrogen. Hasil analisa urin dapat menunjukkan status kesehatan ginjal dan tubuh
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 3/31
2
secara umum. 0erbagai penyakit akibat metabolisme abnormal dapat diketahui
melalui sisa metabolisme yang ditemukan dalam urin. roduksi volume urin dan
berat jenis urin dapat mengin1ormasikan kondisi tubuh dalam keadaan dehidrasi
atau tidak. 2nalisis urin meliputi analisa 1isik dan kimia&i. emeriksaan urin
secara 1isik pada praktikum ini meliputi volume, durasi pengumpulan, laju
produksi urin, berat jenis, &arna, pH, dan ada tidaknya glukosa.,$
1;2;T-.-an Pn!i*ian
. 'emahami konsep homeostasis dan keseimbangan cairan
$. 'emahami mekanisme umpan balik negati1 sebagai dasar dari homeostasis
3. 'emahami pengaturan keseimbangan cairan oleh 2H
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2;1; P%o(( P45n*-3an U%in
4ungsi pembentukan urin dilakukan oleh bagian ginjal yang disebut ne1ron,
terdiri dari tiga proses dasar yang terlibat, yaitu 1iltrasi glomerulus, reabsorbsi
tubulus, dan sekresi tubulus.$
a 4iltrasi glomelurus
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 4/31
3
Se&aktu darah mengalir melalui glomerulus, plasma bebas-protein tersaring
melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsula 0o&man. alam keadaan normal,
$+ plasma tersaring ke dalam glomerulus. roses ini, dikenal sebagai 1iltrasi
glomerulus. 4iltrasi glomerulus adalah langkah pertama dalam pembentukan urin.
Setiap menit sekitar $* ml 1iltrat glomerulus (cairan yang di1iltrasi) terkumpul
dari seluruh glomerulus. 5umlah ini sama dengan 6 liter (sekitar 78,* galon)
setiap hari. 9olume rata-rata plasma pada orang de&asa adalah $,8* liter, jadi
dapat diketahui bah&a ginjal menyaring plasma sekitar * kali sehari. 5ika semua
yang di1iltrasi keluar sebagai urin, maka semua plasma akan menjadi urin dalam
&aktu kurang dari setengah jam. %amun, hal ini tidak terjadi karena tubulus ginjal
dan kapiler peritubulus berhubungan erat di seluruh panjangnya, sehingga bahan-
bahan dapat dipertukarkan antara cairan di dalam tubulus dan darah di dalam
kapiler peritubulus.
b :eabsorbsi tubulus
Se&aktu 1iltrat mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang berman1aat bagi
tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. erpindahan selekti1 bahan-
bahan dari bagian dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut
reabsorpsi tubulus. 0ahan-bahan yang direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui
urin tetapi diba&a oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke
jantung untuk diresirkulasi. ari 6 liter plasma yang disaring per hari, sekitar
86,* liter direabsorpsi. Sisa ,* liter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal
untuk dikeluarkan sebagai urin. Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat
oleh tubuh secara selekti1 direabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak
dibutuhkan dan harus dikeluarkan melalui di urin.
c Sekresi tubulus
Sekresi tubulus adalah proses pemindahan secara selekti1 bahan-bahan dari
kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. roses ini merupakan rute kedua bagi
masuknya bahan ke dalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama
adalah melalui 1iltrasi glomerulus. Hanya sekitar $+ dari plasma yang mengalir
melalui kapiler glomerulus di1iltrasi ke dalam kapsul 0o&man. Sedangkan sisa
6+ mengalir melalui arteriol e1eren ke dalam kapiler peritubulus untuk
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 5/31
4
direabsorbsi. Sekresi tubulus merupakan mekanisme untuk mengeluarkan bahan
dari plasma secara cepat dengan mengekstraksi sejumlah bahan tertentu dari 6+
plasma yang tidak ter1iltrasi di kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan
yang sudah ada ditubulus sebagai hasil 1iltrasi.
2;2; P%o(( P43a*an &an Pn6n#%an U%in
'anusia memiliki suatu sistem yang ber1ungsi untuk meregulasi
osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium di dalam plasma dengan
menyesuaikan ekskresi air melalui ginjal. etika terjadi kelebihan cairan di dalam
tubuh, sekresi dari hormone 2H akan dikurangi sehingga permeabilitas tubulus
terhadap air berkurang dan jumlah urin yang disekresikan pun bertambah.
'enurunnya berat jenis urin dapat disebabkan oleh karena terjadi penurunan pada
osmolaritas. <ubuh manusia mampu mensekresikan sekitar * m#sm=l.$,3
etika urin memasuki tubulus kotntortus proksimal, tingkat konsentrasinya
adalah 3 m#sm. rin dapat menjadi encer disebabkan karena terjadi
penyerapan %a"l dan kegagalan penyerpan air. ada tubulus kontortus distal, urin
memiliki konsentrasi m#sm dan terus berkurang di sepanjang duktus
koligens dan menjadi * m#msm saat keluar dari kaliks minor. eenceran urin
juga dapat dipengaruhi oleh hormone 2H dan aldosteron. 2H dan aldosterone
dapat menyebabkan meningkatnya permeabilitas tubulus meningkat sehingga
akan meningkatkan reabsorpsi air. Hal ini akan menyebabkan volume urin
menurun. 2pabila 2H jumlahnya menurun, maka reabsopsi air menurun dan
akan mengakibatkan jumlah urin meningkat.$,3
Hal-hal yang menyebabkan 2H naik >. 'aningkatkan asmolalitas plasma.
$. enurunan volume dan tekanan darah.
Hal-hal yang menyebabkan 2H turun>
. enurunan asmolalitas plasma.
$. eningkatan volume dan tekanan darah.
2pabila permeabilitas terhadap air tinggi, maka se&aktu bergerak ke ba&ah
melalui interstisium yang pekat, air akan berdi1usi keluar duktus pengumpul dan
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 6/31
5
kembali ke dalam kapiler peritubulus. Hasilnya adalah penurunan ekskresi air dan
pemekatan urin. elepasan 2H dari hipo1isis posterior meningkat sebagai
respons terhadap penurunan tekanan darah atau peningkatan osmolalitas ekstrasel
(penurunan konsentrasi air). 2H bekerja pada tubulus pengumpul untuk
meningkatkan permeabilitas air. 2pabila tekanan darah rendah, atau osmolalitas
plasma tinggi, maka pengeluaran 2H akan terangsang dan air akan direasorbsi
ke dalam kapiler peritubulus sehingga volume dan tekanan darah naik dan
osmolalitas ekstrasel berkurang. Sebaliknya, apabila tekanan darah terlalu tinggi
atau cairan ekstrasel terlalu encer, maka pengeluaran 2H akan dihambat dan
akan lebih banyak air yang diekskresikan melalui urin sehingga volume dan
tekanan darah menurun dan osmolalitas ekstrasel meningkat.$,3,7
2;,; Ho%4on "an6 M4n6a%-$i Si(*4 U%ina%ia
2da suatu system umpan balik yang kuat untuk mengatur osmolaritas
plasma dan konsentrasi natrium, yang bekerja dengan cara mengubah ekskresi air
oleh ginjal, dan tidak bergantung pada kecepatan ekskresi !at terlarut. elaku
utama dari system uman balik ini adalah hormone antidiuretik (2H), yang jga
disebut vasopressin.3
0ila osmolaritas cairan tubuh meningkat diatas normal (yaitu !at terlarut
dalam cairan tubuh menjadi terlalu pekat), kelenjar hipos1isis posterior akan
menyekresi lebih banyak 2H, yang meningkatkan permeabilitas tubulus distal
dan duktus koligentes terhadap air. eadaan ini memungkinkan terjadinya
reabsorpsi air dalam dalam jumlah besar dan penurunan volume urin tetapi tidak
mengubah kecepatan ekstresi !at terlarut oleh ginjal secara nyata.3
0ila terdapat kelebihan air didalam tubuh dan osmolaritas cairan ekternal
menurun, sekresi 2H oleh hipo1isis posterior akan menurun oleh sebab itu,
permeabilitas tubulus distal dan duktus kolegentes terhadap air akan menurun,
yang menghasilkan sejumlah besar urin encer. 5adi kecepatan sekresi 2H sangat
menentukan encer atau pekatnya urin yang akan dikeluarkan oleh ginjal.3
2;/; Fa3*o% "an6 M4n6a%-$i P45n*-3an U%in
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 7/31
6
4aktor 1aktor yang 'empengaruhi roses embentukan rin roses
pembentukan urin dipengaruhi oleh dua 1aktor, yaitu 1aktor internal yang
menyangkut hormon (antidiuretik dan insulin) dan 1aktor eksternal yang
menyangkut jumlah air yang diminum.*
a Hormon antidiuretik (2H)
Hormon antidiuretik dikeluarkan oleh kelenjar sara hipo1isis
(neurohipo1isis). engeluaran hormon ini ditentukan oleh reseptor khusus di
dalam otak yang secara terus-menerus mengendalikan tekanan osmotik darah
(kesetimbangan konstrasi air dalam darah). #leh karena itu, hormon ini akan
mempengaruhi proses reabsorpsi air pada tubulus kontortus distal, sehingga
permeabilitas sel terhadap air akan meningkat. #leh karena cara kerja dan
pengaruhnya inilah, hormon tersebut disebut hormon antidiuretik.
5ika tekanan osmotik darah naik, yaitu pada saat dalam keadaan
dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh (saat kehausan atau banyak mengeluarkan
keringat), konsentrasi air dalam darah akan turun.2kiba dari kondisi tersebut,
sekresi 2H meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ke ginjal. 2H selain
meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, juga meningkatkan permeabilitas
saluran pengumpul, sehingga memperbesar membran sel saluran pengumpul.
engan demikian air akan berdi1usi ke luar dari pipa pengumpul, lalu masuk
ke dalam darah. eadaan tersebut akan berusaha memulihkan konsentrasi air
dalam darah. %amun, akibatnya urin yang dihasilkan menjadi sedikit dan lebih
pekat.
b Hormon insulin
Hormon insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau ?angerhans
dalam pankreas. Hormon insulin ber1ungsi mengatur gila dalam darah.
enderita kencing manis (diabetes melitus) memiliki konsentrasi hormon
insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan tinggi. 2kibat
dari keadaan tersebut adalah terjadi gangguan reabsorpsi di dalam tubulus
distal, sehingga dalam urin masih terdapat glukosa.
c 5umlah air yang diminum
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 8/31
7
5umlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air
dalam darah. 5ika kita meminum banyak air, konsentrasi air dalam darah
menjadi tinggi, dan konsentrasi protein dalam darah menurun, sehingga 1iltrasi
menjadi berkurang. Selain itu, keadaan seperti ini menyebabkan darah lebih
encer, sehingga sekresi 2H akan berkurang. 'enurunnya 1iltrasi dan
berkurangnya 2H akan menyebabkan menururnnya penyerapan air, sehingga
urin yang dihasilkan akan meningkat dan encer
2;; Ka%a3*%i(*i3 U%in
<abel $.. arakteristik rin
arakteristik %ormal 2bnormal
5umlah dalam $* jam
(de&asa)$ -* m?
urang dari $ m?
2supan cairan dalam jumlah
besar
@arna kejernihan uning pucat, kuning transparan
uning tua
eruh
0er&arna jingga tua
'erah atau coklat tua
Sumbat lendir, kental, dan
lengket
0au Sedikit beraroma 'enyengat
Sterilitas <idak ada mikroorganisme 2da mikroorganisme
pH 7,* A 6
?ebih dari 6
urang dari 7,*
0erat jenis , A ,$*
?ebih dari ,$*
urang dari ,
Glukosa <idak ada 2da
0adan keton <idak ada 2da
arah <idak ada Samar (mikroskopik)
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 9/31
8
'erah terang
@arna urine normal adalah kuning terang karena adanya pigmen urochrome.
%amun demikian, &arna urine tergantung pada intake cairan,keadaan dehidrasi
konsentrasinya menjadi lebih pekat dan kecoklatan.penggunaan obat-obat tertentu
seperti multivitamin dan preparat besi maka urine akan berubah menjadi
kemerahan sampai kehitaman. 0au urine normal adalah bau khas amoniak yang
merupakan hasil pemecahan urea oleh bakteri. emberian pengobatan akan
mempengaruhi bau urine. 5umlah urine yang dikeluarkan tergantung pada
usia,intake cairan,dan ststus kesehatan. ada orang de&asa sekitar .$ sampai
.* ml per hari atau * sampai ml per sekali miksi.
2;:; U%ina!i(i(
rinalisis adalah analisis kimia, makroskopis dan mikroskopis terhadap
urin. rinalisis berguna untuk mendiagnosis penyakit ginjal atau in1eksi traktus
urinarius dan untuk mendeteksi adanya penyakit metabolik yang tidak
berhubungan dengan ginjal. 0erbagai uji urinalisis rutin dilakukan di tempat
praktik pemberi layanan kesehatan dan juga rumah sakit atau laboratorium
s&asta.8
. emeriksaan 'akroskopis rin
emeriksaan makroskopis adalah pemeriksaan yang dilakukan langsung
dengan mata tanpa penambahan reagen atau !at kimia tertentu. emeriksaan
makroskopis ini meliputi pemeriksaan volume, &arna, kejernihan, bau. ntuk
pemeriksaan derajat keasaman (pH) dan berat jenis dilakukan dengan tes cepatmultistick.
a 9olume rin
'engukur volume urin berman1aat untuk ikut menentukan adanya
gangguan 1aal ginjal , kelainan dalam kesetimbangan cairan badan dan
berguna untuk mena1sirkan hasil pemeriksaan kuantitati1 dan semi
kuantitati1 urin. 9olume urin de&asa normal daerah tropis untuk urin $7 jam
berkisar antara 8* ml dan $* ml. 4aktor yang mempengaruhi jumlah urin
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 10/31
9
adalah > suhu, iklim, jenis dan jumlah makanan, pekerjaan jasmani,
banyaknya keringat yang dikeluarkan, umur dan luas permukaan badan.7
b @arna rin
@arna urin yang dikeluarkan tergantung dari konsentrasi dan si1at
bahan yang larut dalam urin. @arna urin dapat berubah oleh karena > obat A
obatan, makanan, serta penyakit yang diderita. @arna urin normal> utih
jernih, kuning muda atau kuning. @arna urin berhubungan dengan derasnya
diuresis ( banyak kencing ), lebih besar diuresis lebih condong putih jernih.
@arna kuning urin normal disebabkan antara lain oleh urocrom dan
urobilin. ada keadaan dehidrasi atau demam, &arna urin lebih kuning dan
pekat dari biasa ginjal normal.7
2danya in1eksi traktus uranius urin akan ber&arna putih seperti susu
yang disebabkan oleh bakteri, lemak dan adanya silinder. @arna urin
patologis lain adalah >8
) @arna kuning coklat ( seperti teh ) penyebabnya adalah bilirubin.
$) @arna merah coklat penyebabnya hemoglobinuria dan porpyrin.
3) @arna merah dengan kabut coklat penyebabnya darah dengan
pigmenA pigmen darah.
7) @arna coklat hitam penyebabnya melanin dan &arna hitam
disebabkan oleh pengaruh obat A obatan.
c ekeruhan
rin yang baru dikemihkan biasanya jernih. ekeruhan yang timbul
bila urin didiamkan beberapa jam disebabkan oleh berkembangnya kuman
ekeruhan ringan bisa disebabkan oleh nubecula. ada in1eksi traktus
urinarius, urin akan keruh sejak dikemihkan yang disebabkan lendir, sel A
sel epitel dan lekosit lama A lama mengendap.7
d 0au rin
0iasanya spesi1ik normal baunya tidak keras. 0au khusus pada urin
dapat disebabkan oleh makanan misalnya > jengkol, pete, durian dan yang
disebabkan obat A obatan, misalnya > mentol, terpentin. ada karsinoma
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 11/31
10
saluran kemih, urin akan berbau amoniak karena adanya kuman yang
menguraikan ureum dalam urin.7
e erajat keasaman rin ( pH )
erajat keasaman urin harus diukur pada urin baru, pH urin de&asa
normal adalah 7, A 8,*. pH urin $7 jam biasanya asam, hal ini disebabkan
karena !at A !at sisa metabolisme badan yang biasanya bersi1at asam.
enentuan pH urin berguna pada gangguan cairan badan elektrolit serta pada
in1eksi saluran kemih yang disebabkan oleh kuman yang menguraikan
ureum. 2danya bakteriurea urin akan bersi1at alkalis.7
1 0erat 5enis rin. ( 05 rin )
0erat jenis urin yaitu mengukur jumlah larutan yang larut dalam urin.
engukuran 05 ini untuk mengetahui daya konsentrasi dan data dilusi ginjal.
%ormal berat jenis berbanding terbalik dengan jumlah urin. 0erat jenis urin
erat hubungannya dengan diuresis, makin rendah diuresis makin tinggi berat
jenisnya dan sebaliknya. %ormal berat jenis adalah 3 A 3. <ingginya
berat jenis memberikan kesan tentang pekatnya urin, jadi bertalian dengan
1aal pemekat ginjal.7
$. emeriksaan 'ikroskopis rin
ada pemeriksaan ini digunakan urin yang baru dikemihkan untuk
menghindari perubahan mor1ologi unsur sedimen. Syarat A syarat pemeriksaan
sedimen adalah >7
a. Sebaiknya dipakai urin baru, bila tidak bisa maka sebaiknya disimpan pada
kulkas maksimal jam atau disimpan dengan diberi penga&et.
b. Sebaiknya digunakan urin pagi karena urin pagi lebih kental dan bahan A
bahan yang terbentuk belum rusak atau lisis.
c. 0otol penampung harus bersih dan dihindari dari kontaminasi.
Bang dapat ditemukan pada pemeriksaan mikroskopis adalah >7
a. /ritrosit
%ormal jumlah eritrosit adalah A = ?0. ada keadaan normal
eritrosit bisa berasal dari seluruh traktus urogenitalis. adang A kadang
perdarahan saluran kemih bagian ba&ah menimbulkan bekuan darah dalam
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 12/31
11
urin. 0entuk eritrosit normal adalah cakram bikonka1, diameter 8 , &arna
hijau pucat dan jernih.
b. ?ekosit
%ormal jumlah lekosit adalah 7 A * = ?0. ?ekosit dapat berasal dari
seluruh traktus urogenitalis. ?ekosit dalam urin umumnya berupa segmen,
dalam urin asam lekosit atau pus biasanya mengerut, pada urin lindi lekosit
akan mengembang dan cenderung mengelompok. ?ekosit umumnya lebih
besar dari eritrosit dan lebih kecil dari sel epitel.
c. <orak , silinder
<empat pembentukan silinder adalah tubuli ginjal. an adanya silinder
dalam jumlah yang banyak dalam urin menandakan adanya kelainan pada
ginjal.
d. Sel /pitel
0entuk sel epitel saluran kemih berbeda A beda dari bagian atas
sampai ba&ah. 2danya sel epitel berasal dari traktus urogenetalis bagian
atas menunjukkan adanya pelepasan abnormal dari sel epitel tersebut.
e. ristal
2danya kristal dalam urin kurang berman1aat untuk klinik, kecuali
apabila ditemukan kristal cystin atau sul1a. 2dapun kristal A kristal dalam
urin normal>7
a. alam urin asam ; asam urat, natrium urat dan jarang sekali calsium sulfat .
ristal asam urat biasanya ber&arna kuning.
b. alam urin asam atau yang netral atau yang agak lindi ; calsium oksalat ,
dan kadang A kadang asam hipurat.c. alam urin lindi atau kadang A kadang dalam netral ; ammonium A
magnesium fosfat ( triplefosfat ) dan jarang A jarang calsium fosfat .
d. alam urin lindi ; calsium carbonat dan calsium fosfat .
e. 0akteri , Spermatozoa , Protozoa, dll. 2danya in1eksi pada traktus
urogenitalis akan menunjukkan adanya bakteriuria. Spermatozoa tidak
menunjukkan gejala klinis.
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 13/31
12
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
,;1; A!a* &an Ba$an
,;1;1; A!a*
a. Gelas untuk menampung urin
b. Gelas ukur
c. Multistix
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 14/31
13
d. 5am
e. <imbangan berat badan
1. Sphygmomanometer raksag. Stetoskop
h. <isu
i. Sarung tangan
j. /rgometer sepeda
k. Stopwatch
l. 2lat monitor denyut jantung
m. akaian latihan dan sepatu
,;1;2; Ba$an
a. 2ir putih liter
b. 2ir teh 3 cc
c. ?arutan gula (8* g dalam 3 cc)d. 2ir putih 3 cc
,;2; Ca%a K%.a
. ?ima probandus dibagi dalam kelompok-kelompok perlakuan, yaitu
kelompok kontrol, kelompok air putih, kelompok teh, kelompok larutan
gula dan kelompok latihan anaerobik. Selama percobaan, subjek tidak boleh
makan, minum dan melakukan aktivitas berat.
$. ilakukan pengambilan data pre-percobaan, yaitu menit sebelum
percobaana .
3. ada menit percobaan, dilakukan pengambilan data kembali
7. ilanjutkan dengan perlakuan terhadap kelompok-kelompok percobaan
sebagai berikut>
a. ontrol > 'inum air putih sebanyak 3 cc dalam &aktu kurang dari
menit
b. 2ir putih > 'inum air putih sebanyak ? dalam &aktu kurang dari
menit
c. <eh > 'inum air teh sebanyak 3 cc dalam &aktu kurang dari
menit
d. ?arutan gula > 'inum larutan gula sebanyak 3 cc dalam &aktu
kurang dari menit
e. ?atihan anaerobik > 'inum air putih sebanyak 3 cc dalam &aktu
kurang dari menit dilanjutkan dengan latihan anaerobik b
*. ilakukan pengambilan data pada menit ke-3
. ilakukan pengambilan data pada menit ke-
8. ilakukan pengambilan data pada menit ke-C
eterangan>
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 15/31
14
. ata yang diambil adalah>
a. rin> volume, &arna, urinalisis dengan multistiD meliputi berat jenis
(05), pH, dan glukosa.
b. 0erat badan.
c. <ekanan darah.
$. rosedur latihan anaerobik>
a. emanasan> Subjek mengayuh ergometer sepeda selama *- menit,
dengan siklus 3 detik mengayuh dan 3 detik istirahat dengan beban
yang sesuai. emanasan dilakukan hingga denyut jantung mencapai E
* kali=menit.
b. Fstirahat> dilakukan selama 3-* menit
c. ?atihan anaerobik > subjek mengayuh hingga dicapai kecepatan
maksimal. ?atihan anaerobik dimulai pada saat kecepatan dan beban
maksimal telah tercapai (kecepatan dan beban maksimal tercapai
dalam &aktu sekitar 3-7 detik). Subjek mengayuh pada kecepatan dan
beban maksimal selama 3 detik. Setelah 3 detik, dilakukan
pencatatan denyut jantung.
d. endinginan> subjek mengayuh dengan kecepatan dan beban yang
rendah selama $-3menit.
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 16/31
15
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 17/31
16
BAB I<
HASIL DAN PEMBAHASAN
/;1; Ha(i!
/;1;1; K!o4+o3 Kon*%o!
%ama Subjek> 0ambang 2.: erlakuan> 2ir 3 ml
@aktu
pengumpulan
urin
9olume
rin
(ml)
urasi
engumpulan
(menit)
?aju
roduksi rin
(ml=menit)
0erat
5enis@arna pH Glukosa
0erat
badan
<ekanan
arah
-re 6.* 77 - - ,* uning bening - * =6
- C.* $* 3,*63 ,* uning bening - * =C
erlakuan > minum air putih 3 ml
-3 C.7* 6 3 , uning bening - * =6
- .* C* 3 ,* , uning bening - * =6
-C .7* C6 3 3,$6 , uning bening - * =6
-$ - - - - - - - - - -
9olume urin total
dalam C menit 63$
/;1;2; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% 1 Li*%
%ama Subjek> 'ei!a erlakuan> 2ir ?iter
@aktu
pengumpulan
9olume
rin
urasi
engumpulan
?aju
roduksi rin
0erat
5enis
@arna pH Glukosa 0erat
badan
<ekanan
arah
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 18/31
17
urin (ml) (menit) (ml=menit)
-re 6.7 $C - - ,$* uning pekat - 8* =C
- C.7 $ ,3* ,* uning pekat,
*- 8* =C
erlakuan> minum air putih liter
-3 C.77 $ 3 ,6 , uning pekat - 88 =6
- .7 *3 3 ,8 ,* uning pekat - 88 $=C-C .77 $8 3 ,C ,* uning pekat - 88 $=C
-$ - - - - - - - - - -
9olume urin total
dalam C menit*
/;1;,; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% *$
%ama Subjek> 2ditya&arman erlakuan> 2ir <eh@aktu
pengumpulan
urin
9olume
rin
(ml)
urasi
engumpulan
(menit)
?aju
roduksi rin
(ml=menit)
0erat
5enis@arna
p
HGlukosa
0erat
badan
<ekanan
arah
-re 6.7 $7 - - , uning bening - 3 =6
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 19/31
18
- C.7 8* $,C* , uning bening - 3 =6
erlakuan> minum air teh 3 ml
-3 C.77 78 3 ,*3 , uning bening - 3 =6
- .7 *7 3 *,3 , uning bening - 3 =6
-C .77 C 3 $,3 , uning bening - $ =6
-$ - - - - - - - - - -
9olume urin totaldalam C menit
C
/;1;/; K!o4+o3 Kon(-4(i La%-*an Ai% G-!a
%ama Subjek> Hi!ki /rvando erlakuan> 2ir Gula
@aktu
pengumpulan
urin
9olume
rin
(ml)
urasi
engumpulan
(menit)
?aju
roduksi rin
(ml=menit)
0erat
5enis
@arna pH Glukosa0erat
badan
<ekanan
arah
-re 6.$ $6 - - ,* uning bening - 6C $=
- C.$ $ 3,* , uning bening - 66 =6
erlakuan> minum air gula
-3 C.* 6 3 *, ,* uning bening , - 68 3=6
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 20/31
19
*
- .$ 8 3 $,33 ,* uning bening,
*- 68 3=
-C .* 7* 3 ,* , uning bening,
*- 68 7=6
-$ - - - - - - - - - -9olume urin total
dalam C menit$
/;1;; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% &an La*i$an Ana%o5i3
%ama Subjek> 'uhammad Hammam 4aisal 4. erlakuan> anaerobic eDercise
@aktu
pengumpulan
urin
9olume
rin
(ml)
urasi
engumpulan
(menit)
?aju
roduksi rin
(ml=menit)
0erat
5enis@arna pH Glukosa
0erat
badan
<ekanan
arah
-re 6.$ $* - - , uning keemasan - $ =8
- C.$ $73 7,* , uning keemasan - $ =6
erlakuan> 'elakukan aerobik
-3 C.* 7 3 ,38 , uning keemasan - $ $=
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 21/31
20
- .$ $* 3 ,633 , uning keemasan - $ =6
-C .* 36 3 ,$3 , uning keemasan - $ =8
-$ - - - - - - - -
9olume urin total
dalam C menit*C8
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 22/31
21
/;2; P45a$a(an
/;2;1; K!o4+o3 Kon*%o!
ada praktikum kali ini di lihat perbandingan antara sampel (ontrol) dan
sampel perlakuan yang akan dilihat produksi urin dalam &aktu menit,3 menit
(kontrol minum air putih sebanyak 3m?), menit,dan C menit. ada sampel
yang mendapatkan perlakuan ada yang meminum air teh sebanyak 3m?,air gula
sebanyak 3m?,air putih sebanyak liter,dan sampel yang melakukan gerakan
aerobic. Sampel kontrol menghasilkan urine pre-percobaan sebanyak 77m?,tidak
ditemukan glukosa,pH urin yaitu ,berat jeni urin ,* dan &arna urin kuning
bening,dimana urin ini dihasilkan dari konsumsi air sebelum melakukan
percobaan. emudian pada * menit kemudian sampel kontrol menghasilkan urin
sebanyak $* m?,laju produksi urin 3,*63m?=menit,berat jenis ,*,pH yaitu
,tidak ditemukan glukosa,dan &arna urin uning bening. ada keadaan ini terjadi
proses pengaturan keseimbangan cairan tubuh yang sebagian besar dipertahankan
oleh ginjal. %amun, sesuai dengan 1isiologi pengaturan keseimbangan cairan
tubuh, ginjal hanya dapat mengurangi pengeluaran cairan tubuh bukan
menggantikan cairan tersebut.3
ada menit ke 3 didapatkan hasil antara lain urin sebanyak 6m?,laju
produksi urin m?=menit,berat jenis ,,pH yaitu ,tidak ditemukan
glukosa,dan &arna urin uning bening. <erjadi peningkatan laju produksi urin
hampir $ kali lipat dari &aktu yang sebelumnya hal ini dapat terjadi karena sampel
diberikan minum air putih sebanyak 3m?,perubahan yang terjadi dalam jumlah
1iltrat yang direabsorpsi dapat menyebabkan perubahan besar dalam volume urin
yang terbentuk, osmolaritas akan menurun pada ekstraseluler yang menyebabkan
cairan akan lebih encer.$,3
ada menit ke didapatkan hasil antara lain urin sebanyak C*m?,laju
produksi urin ,*m?=menit,berat jenis ,,pH yaitu ,tidak ditemukan
glukosa,dan &arna urin uning bening. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyebutkan dalam &aktu menit volume urin yang dikeluarkan setelah minum
berkisar $-7 kali normal. ada menit ke- ini kecepatan produksi urin mencapai
angka paling tinggi setelah minum air yaitu sebesar ,*ml=menit.
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 23/31
22
ada menit ke C didapatkan hasil antara lain urin sebanyak C6m?,laju
produksi urin 3,$6m?=menit,berat jenis ,,pH yaitu ,tidak ditemukan
glukosa,dan &arna urin uning bening. <erjadi penurunan jumlah urin dan laju
produksi urin,hal ini karena 1ungsi dari ginjal sendiri dalam mempertahankan
keseimbangan cairan didalam tubuh.3
Fndikator lainnya adalah berat badan,namun berat badan kurang atau tidak
memperlihatkan perubahan yang berarti dalam penimbangan berat badan. arena
pada sampel kontrol hanya meminum 3m? air putih,maka tidak berpengaruh
besar terhadap perubahan berat badan. alau untuk tekanan darah dan pH urin,
dapat ber1luktuasi.3
ada menit C,ternyata volume urin kembali menurun, berat jenis masih
sama,kuning bening,pH . Hal ini dipengaruhi oleh peran 2H yang akan
disekresi dalam jumlah yang banyak dari hipo1isis posterior dan tinggi pada
plasma menuju ke arah ginjal. 2pabila konsentrasi 2H tinggi maka akan
meningkatkan permeabilitas tubulus distal, tubulus koligens kortikal, dan duktus
koligens medulla,akibatnya urin yang dikeluarkan akan berkurang dan ber&arna
pekat dan sebaliknhya.,3
/;2;2; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% 1 Li*%
ada hasil percobaan, didapatkan hasil bah&a urin yang dihasilkan oleh
probandus pada saat -3 adalah $ ml. alam hal ini -3 bermaksud 3 menit
setelah probandus meminum air putih sebanyak liter. 5umlah tersebut lebih
banyak dibandingkan saat - yang hanya sebanyak $ ml. emudian pada saat
dilakukan pengambilan urin selanjutnya yaitu pada - didapatkan hasil yanglebih banyak lagi yaitu *3 ml. Hal tersebut menunjukkan bah&a terjadi
peningkatan jumlah urin setelah probandus meminum air putih sebanyak $$ ml.
2supan cairan yang lebih ini memicu ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak
volume urin sebagai respon untuk menjaga osmolaritas cairan tubuh.6
ada saat -C sebanyak $8 ml volume urin yang dihasilkan. Hal tersebut
disebabkan karena pada saat -3 dan - urin yang dikeluarkan belum
sebanding dengan asupan cairan yang dikonsumsi oleh probandus sehingga pada
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 24/31
23
saat -C volume urin cukup tinggi. Sehingga pada saat di akumulasikan antara
-3, -, dan -C volume urin yang dikeluarkan yaitu sebanyak *ml yang
tidak sebanding dengan air yang dikonsumsi oleh probandus.6
ada praktikum didapatkan bah&a sebelum probandus meminum air putih
sebanyak liter urin yang dihasilkan ber&arna kuning dan pekat, namun setelah
meminum air putih liter urin yang dihasilkan menjadi bening dan sangat encer.
Ginjal normal memiliki kemampuan yang besar dalam membentuk berbagai
proporsi !at terlarut dan air dalam urin sebagai respon terhadap berbagai
perubahan. 0ila terdapat kelebihan air dalam tubuh dan osmolaritas cairan tubuh
menurun, ginjal akan mengeluarkan urin dengan osmolaritas *m#sm=? (= dari
#smolaritas "/S normal). Ginjal mereabsorpsi !at terlarut terus menerus dan
pada saat yang sama tidak terjadi proses reabsorbsi sejumlah besar air di
tubulus kontortus distal dan duktus kolekti1us. Sehingga volume urin yang
dikeluarkan semakin meningkat dan osmolaritas urin menurun, yang
menyebabkan ekskresi urin yang encer dalam volume yang besar. <etapi,
jumlah total !at terlarut yang diekskresi ginjal tetap relati1 konstan. :espon
ginjal tersebut mencegah penurunan drastis osmolaritas plasma selama meminum
air dalam jumlah yang berlebihan. #leh karena itu, setelah meminum air putih
sebanyak liter urin yang dihasilkan menjadi bening, encer dan dengan volume
besar.
0erat jenis adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (!at) dibandingkan
dengan suatu volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai
standar. 0erat jenis urin tergantung dari jumlah !at yang larut di dalam urin atau
terba&a di dalam urin. 0erat jenis plasma (tanpa protein) adalah -3*. 0ila
ginjal mengencerkan urin (misalnya sesudah meminum air), maka berat jenisnya
rendah. 0ila ginjal memekatkan urin maka berat jenis urin akan naik. ada hasil
praktikum didapatkan bah&a berat jenis urin -pre dan - adalah sebanyak
.$* dan ,*. %amun pada saat probandus meminum air putih sebanyak liter
terjadi penurunan berat jenis urin hingga .. onsumsi air dalam jumlah besar
akan mengakibatkan kelebihan air harus dikeluarkan dari tubuh tanpa
mengeluarkan solut di dalamnya yang penting untuk menjaga homeostasis
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 25/31
24
tubuh. Sehingga ginjal harus megeluarkan air, namun partikel solut tidak
dikeluarkan dalam jumlah besar yang menyebabkan pengeluaran urin yang
encer. Hal tersebut dibuktikan bah&a setelah probandus meminum air putih
sebanyak liter, ginjal mengencerkan urin sehingga berat jenis yang dihasilkan
akan rendah.
/;2;,; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% *$
engeluaran urin terbagi menjadi beberapa &aktu yaitu -pre, -, -3,
- dan -C. embuangan urin yang pertama dilakukan untuk mengosongkan
vesica urinaria terlebih dahulu. embuangan urin di masukan ke dalam gelas ukur
didapatkan pengukuran sebesar $7 ml. 9olume urin tersebut cukup banyak
karena sebelum pratikum prabandus terlebih dahulu meminum air. Setelah itu
sebelum probandus diberikan perlakuan ( air teh 3cc) sesuai pratikum.
probandus menunggu menit untuk pembuangan urin untuk -, didapatkan
hasil pengukuran sebesar 8*ml sehingga dapat terukur laju produksi $,C*
ml=menit. Setelah pengukuran -, probandus diberikan perlakuan unutk
meminum air teh sebanyak 3ml. Setelah perlakuan diberikan maka dilakukan
pengukuran beberapa variabel berupa voulme urin, laju produksi urin, berat jenis
urin, &arna urin, ph urin, glukosa pada urin, berat badan, dan tekanan darah.C
engukuran semua variabel tersebut dilakukan setiap 3 menit. robandus
menunggu 3 menit untuk mengetahui hasil u-3. @aktu -3 pengeluaran urin
sebesar 78ml sehingga dapat terukur laju produksi ,*3 ml=menit. @aktu -
pengeluaran urin sebsar *7 ml sehingga dapat terukur laju produksi *,3
ml=menit. @aktu -C pengeluaran urin sebesar C ml=menit sehingga dapatterukur laju produksi $,3. ada teh mengandung a1ein. ka1ein dalam tubuh
bekerja mengambil alih reseptor adenosin dalam sel sara1 akan memeacu produksi
hormone adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga
pengeluaran urin yang lebih banyak.C
/;2;/; K!o4+o3 Kon(-4(i La%-*an Ai% G-!a
engukuran volume urin pertama kali dilakukan untuk mengosongkan
kandung kemih dan didapatkan volume urin $6 ml. emudian setelah proses
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 26/31
25
pengosongan kandung kemih dilakukan pengukuran volume urin untuk mencatat
produksi urin selama menit pada probandus sebelum perlakuan diberikan.
9olume urin sebelum perlakuan diberikan disebut - dan didapat kan volume
$ ml, sehingga dapat terukur laju produksi urin - adalah 3,* ml=menit.
Setelah pengukuran -, probandus diberikan perlakuan dengan meminum air
gula sebanyak 3 ml. emudian dilakukan pengukuran beberapa variabel yaitu
volume urin, laju produksi urin, berat jenis urin, &arna urin, pH urin, glukosa
pada urin, berat badan, dan tekanan darah. engukuran semua variabel tersebut
dilakukan setiap jam.
ada pengukuran laju produksi urin 3 menit pertama (-3) yaitu *,
ml=menit, 3 menit kedua (-) didapatkan $,33 ml=menit, 3 menit ketiga (-
) didapatkan ,* ml=menit. ?aju produksi urin ini ditentukan oleh 9olume rin
per satuan 'enit, dimana diketahui bah&a volume di -3 yaitu 6ml, dan di -
yaitu 8ml serta di -C yaitu 7*ml, ini berarti bah&a glukosa dapat
menurunkan volume urin yang mengakibatkan turunnya laju produksi urin. Hal
ini sesuai dengan teori menyatakan dengan mengkonsumsi air gula maka kadar
glukosa dalam darah juga meningkat dan osmolaritas juga bertambah, yang
selanjutnya akan dideteksi oleh osmoreseptor di hipotalamus sehingga memicu
keluarnya hormon 2H. Sehingga, terjadi peningkatan reasorbsi air di tubulus
koligens untuk mencegah air keluar.
Saat meminum air gula, maka kadar glukosa di dalam darah akan
meningkat. Glukosa akan mengalami proses reabsorpsi di <ubulus ontortus
roksimal.Hal ini bersi1at transpor akti1 sekunder saat berada di ultra1iltrat.
<ransport glukosa ini di1asilitasi oleh carrier SG?< yang dibantu oleh pompa
%aE E. Glukosa akan ditranspor memasuki sel tubulus bersama dengan ion %aE.
ompa %aE E ini ber1ungsi untuk memompa ion %aE keluar dari sel menuju cairan
interstisial agar ion %aEtidak menumpuk di dalam sel. Selanjutnya, glukosa
mengikuti gradient konsentrasi, berpindah menuju kapiler peritubular dan kembali
ke peredaran darah. enyerapan glukosa bersi1at obligat, artinya yaitu pada
kondisi normal, glukosa akan direabsorpsi seluruhnya sehingga di urin tidak akan
ditemukan di urin.
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 27/31
26
%amun, <erdapat suatu keadaan tertentu di mana kadar glukosa terlalu tinggi
sehingga gagal direabsorpsi seluruhnya sehingga menyebabkan terdapat glukosa
di dalam urin. Hal ini bisa terjadi karena terbatasnya carrier glukosa yang ada.
0atasan reabsorpsi ini disebut dengan <m (transport maDimum). <m glukosa
berkisar pada leve; 38** mg=min atau kisaran 3 mg = m?. Hal ini menja&ab
mengapa glukosa di urin negati1 di periode &aktu berbeda pada ginjal normal, hal
ini menunjukkan bah&a glukosa yang dikonsumsi masih berada di ba&ah <m
sehingga tidak terjadi bocor gula.
'engenai &arna urin dan berat jenis, menurut teori bah&a berat jenis urin
berhubungan dengan molekul-molekul yang terdapat dalam urin. rin yang pekat
maka berat jenisnya pun besar. Hal ini dikarenakan molekul limbah meningkat
dalam urin seperti urea, kreatinin dan 1enol. Secara 1isiologis, &arna urin berasal
dari pemecahan bilirubin di hati yang akan dieksresi melalui urin, bilirubin ini
akan memberikan &arna kuning pada urin. %amun kepekatan &arna urin
tergantung dari komposisi urin. 5ika kandungan air dalam urin semakin banyak
dan !at terlarut yang dihasilkan sedikit, maka &arna urin cenderung pudar,
sedangkan jika urin yang dikeluarkan memiliki kandungan air yang tinggi dan !at
terlarut yang banyak, maka &arna urin akan menjadi kuning pekat.
erihal pH urin, ini berhubungan dengan sekresi ion HE yang berperan dalam
memelihara keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Fon HE menjadikan pH urin
menjadi asam. <ingkat sekresi ion HE bergantung pada keasaman cairan tubuh.
ada pengukuran berat badan didapatkan nilai yang relati1 konstan karena proses
pembuangan cairan tubuh melalui urin tidak mempengaruhi berat badan dan tubuh
akan menjaga berat badan untuk tetap stabil terhadap berbagai perubahan yang
ada. ada probandus didapatkan pH berkisar -,*.
'enja&ab tekanan darah, didapatkan nilai sebagai berikut -re $=,
- =6, -3 3=6, - 3=, -C 7=6. Secara 1isologis, tekanan
darah sangat dipengaruhi oleh volume cairan ekstrasel pada sirkulasi darah dan
kadar ion natrium dalam tubuh Secara 1isiologis dijelaskan bah&a ketika volume
cairan tubuh meningkat maka tekanan darah meningkat, hal ini sesuai dengan
tahanan %aE, diamana air akan juga mengikuti sehingga sedikit air dalam urin
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 28/31
27
atau sederhananya dikatakan volume urin menurun porsinya, ini berarti akan
berelasi dengan peningkatan tekanan darah sesuai pada percobaan dimana tiap
periode &aktu jam terjadi peningkatan darah. Secara garis besar dapat
dimpulkan berkaitan dengan mekanisme rangsangan :enin-2ngiotensin-
2ldosteron.,$,3
/;2;; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% &an La*i$an Ana%o5i3
ada percobaan ini, dilakukan enam kali pengukuran urin. Hasilnya
pengukuran pertama adalah volumenya $* ml, berat jenis ,, &arna kuning
muda, pH ,, glukosa negati1, 00 $ kg dan < =8 mmHg.
emudian, dilakukan kembali pengukuran -. 9olume urin berkurang
menjadi $73 ml, pH ,*, sedangkan &arna, berat jenis (05), dan glukosa urin tidak
mengalami perubahan < =6 mmHg. # kemudian melakukan latihan
anaerobic setelah meminum 3cc air. <erjadi penurunan volume rin yang
dihasilkan oleh # -3 menjadi 7 ml.. 05 dan pH rin # dalam rentang
normal.
4aktor yang mempengaruhi volume urin adalah asupan cairan, sekresi
hormon antidiuretik (2H), dan kebutuhan ekskresi !at terlarut seperti glukosa
atau garam. Selain itu, aktivitas 1isik dan iklim dapat mempengaruhi volume
pengeluaran urin. "ontohnya berolahraga dan cuaca panas dapat mengurangi
pengeluaran urin sebesar $-+, sedangkan pada saat dingin dan hipoksia akan
menambah volume pengeluaran urin. Hal ini disebabkan pada saat panas ataupun
pada saat seseorang selesai berolahraga, tubuh akan kehilangan cairan melalui
keringat.$
ada saat melakukan olahraga berat tanpa asupan air yang adekuat, tubuh
akan merespon dengan mengakti1kan Sistem :enin-2ngiotensin-2ldosteron untuk
menghemat air. :enin akan mengubah angiotensinogen dalam plasma menjadi
angiotensin F dan dengan bantuan 2"/ yang terdapat banyak pada kapiler paru
akan mengubah angiotensin F menjadi angiotensin FF. 2ngiotensin FF akan memicu
sekresi hormon 9asopressin yang dapat meningkatkan reabsorpsi H$# ditubulus
ginjal, juga menstimulasi pembentukan hormon 2ldosteron pada korteks adrenal
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 29/31
28
yang dapat memicu peningkatan reabsorpsi %aE pada tubulus kontortus distal.
edua hal ini akan menyebabkan penurunan diuresis, yang menyebabkan volume
urin # terus berkurang.$
0erat jenis rata-tata urin # yaitu *,63 dan tergolong dalam kisaran
normal (rentang normal,-,3*). @arna urin berubah menjadi kuning tua.
@arna kuning ini diakibatkan oleh urokrom, pigmen yang berasal dari pemecahan
empedu dan urobilin (berasal dari pemecahan hemoglobin) dan masih berada
dalam keadaan normal.
:ata-rata pH urin ,3. pH urin # masih tergolong normal, sesuai dengan
kriteria urin normal yang memiliki pH 7,-6, dengan rentang rata-rata sekitar .
easaman urin bergantung pada makanan yang dikonsumsi. 'akanan yang
memiliki kandungan protein yang tinggi dapat meningkatkan keasaman urin.
<idak ditemukan adanya glukosa pada urin # yang menunjukkan bah&a
proses 1iltrasi dan reabsorpsi di ne1ron ginjal masih dalam keadaan normal.$
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 30/31
29
BAB <
KESIMPULAN
;1; K(i4+-!an
a. erbedaan urin setelah dan sebelum meminum air putih liter adalah &arna
berubah menjadi bening setelah minum air putih liter dan berat jenis
menjadi turun karena ginjal mengencerkan urin sehingga berat urin turun.
b. ada teh mengandung a1ein. ka1ein dalam tubuh bekerja mengambil alih
reseptor adenosin dalam sel sara1 akan memeacu produksi hormone
adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga
pengeluaran urin yang lebih banyak.
c. 2ir gula yang dikonsumsi akan mempengaruhi volume urin , laju produksi
urin, berat jenis urin, &arna urin, pH urin, glukosa pada urin, berat badan,
dan tekanan darah, yang menyebabkan tubuh berespon melalui regulasi
persara1an, hormonal.
d. 2ktivitas 1isik dan iklim dapat mempengaruhi volume pengeluaran urin,
disebabkan pada saat melakukan aktivitas 1isik atau iklim yang panas
ataupun pada saat seseorang selesai berolahraga, tubuh akan kehilangan
cairan melalui keringat.
DAFTAR PUSTAKA
7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 31/31
30
. <ortora G5. rinciples o1 anatomy and physiology. 2ustralia> 5ohn @iley
Sons 2ustralia, ?td; $.
$. Sher&ood ?. Fntroduction to human physiology. 6th edition. 0rooks="ole;
$3.
3. Guyton 2". <eDt 0ook #1 medical physiology th /d.hiladelphia>
/lsevier Fnc. $.
7. Gandasoebrata, :. enuntun laboratorium klinik."etakan ketigabelas.
5akarta> ian :akyat.$8.
*. enneth S. 2natomy hysiology> <he unity o1 1orm and 1unction. th
/dition. %e& Bork> 'c Gra&Hill; $$.
. 0runner Suddarth.'edical Surgical %ursing,9ol.$. 5akarta> 0uku
edokteran /G".$6.
8. ee, 5oyce ?e4ever. edoman pemeriksaan laboraturium diagnostik.
/disi . 5akarta > /G". $8.
6. earce, /verlyn ". 2natomi dan 1isiologi untuk paramedis. 5akarta>
Gramedia ustaka. $6.
C. liyah, musri1atul. kete.rampilan dasar praktek klinik. 5akarta> salemba
medika. $6.