Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

31
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI DIURESIS MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH KELOMPOK PRAKTIKUM A Ivo Afiani I11112017 Dani! R"#$a%&'( )a*o+a I1011 1,102, An&ini P-.i L(*a%i I10111/100 E%ni I1011 1/100 Hi3i E%van&o I1011 1/101 Ba45an6 A&i*"a Ra$4a&ani I10111/1020 Mia I$(an Fa3$%i I1011 1/102, E(*" Fi%a -!iana I10111/10,, S"afi*%i K$a&i.a$ K(-4a I10111/10/8 A&i*"a9a%4an I1011 1/10:1 M; Ha44a4 Fai(a! F; I10111/10:: An66i*a S%!i < %&ian I1011 1/107/ D9i )a$"-nin6(i$ I1011 1,101, M-$a44a& R&$a Di*a4a I10111,10/: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNI<ERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 201: BAB I PENDAHULUAN

Transcript of Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

Page 1: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 1/31

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

DIURESIS

MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH

KELOMPOK PRAKTIKUM A

Ivo Afiani I11112017

Dani! R"#$a%&'( )a*o+a I10111,102,

An&ini P-.i L(*a%i I10111/100

E%ni I10111/100

Hi3i E%van&o I10111/101

Ba45an6 A&i*"a Ra$4a&ani I10111/1020

Mia I$(an Fa3$%i I10111/102,

E(*" Fi%a -!iana I10111/10,,

S"afi*%i K$a&i.a$ K(-4a I10111/10/8

A&i*"a9a%4an I10111/10:1

M; Ha44a4 Fai(a! F; I10111/10::

An66i*a S%!i <%&ian I10111/107/

D9i )a$"-nin6(i$ I10111,101,

M-$a44a& R&$a Di*a4a I10111,10/:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER 

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNI<ERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 

201:

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 2/31

1

1;1;La*a% B!a3an6

Sistem urinaria berkontribusi terhadap homeostasis dengan cara mengukur 

komposisi darah, pH, volume, dan tekanan; mempertahankan osmolaritas darah;

mengekskresi substansi asing dan tidak digunakan; serta memproduksi hormon.

Sistem urinaria terdiri dari ginjal dan saluran keluarnya urin yaitu, ureter, vesika

urinaria, dan uretra. Ginjal berperan penting dalam mempertahankan homeostasis

dengan mengatur konsentrasi berbagai konstituen plasma, khususnya elektrolit

dan air, dan dengan mengeliminasi semua sampah metabolik (kecuali

karbondioksida yang dikeluarkan oleh paru-paru). rin yang dihasilkan oleh

ginjal mengandung !at sisa metabolisme yaitu, hasil pembongkaran !at sisa

metabolisme yang mana !at sisa ini sudah tidak digunakan tubuh. Sisa

metabolisme ini antara lain "#$, H$#, %HS, !at &arna empedu, dan asam urat.

'eskipun "#$  merupakan !at sisa namun sebagian masih dapat digunakan

sebagai buffer   (dapar) dalam darah. emikian juga H$# yang dapat digunakan

untuk berbagai kebutuhan.

'eregulasi volume dan komposisi dari cairan tubuh, mengontrol distribusi

cairan ke seluruh tubuh, dan menstabilkan pH dari cairan tubuh adalah hal yang

krusial bagi homeostasis dan kesehatan. 'empertahankan hidrasi adekuat

merupakan hal penting dikarenakan sekitar **+ dan + tubuh adalah cairan.

Homeostasis bergantung pada mempertahankan keseimbangan antara masukan

dan keluaran semua bahan dalam lingkungan cairan internal. engaturan

keseimbangan cairan melibatkan dua komponen terpisah yaitu kontrol volume

"/S yang mencakup volume plasma yang bersikulasi dan kontrol osmolaritas

"/S. Ginjal mengatur volume "/S dengan mempertahankan keseimbangan

garam dan mengontrol osmolaritas "/S dengan mempertahankan keseimbangan

air.,$

Ginjal juga membantu mempertahankan keseimbangan asam basa dengan

menyesuaikan keluaran ion hidrogen (asam) dan ion bikarbonat (basa) di urin

sesuai kebutuhan. Hal yang juga berperan dalam keseimbangan asam basa adalah

sistem buffer  pada cairan tubuh yang secara kimia mengompensasi perubahan ion

hidrogen, serta paru yang dapat menyesuaikan laju ekskresi "#$ penghasil ion

hidrogen. Hasil analisa urin dapat menunjukkan status kesehatan ginjal dan tubuh

Page 3: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 3/31

2

secara umum. 0erbagai penyakit akibat metabolisme abnormal dapat diketahui

melalui sisa metabolisme yang ditemukan dalam urin. roduksi volume urin dan

 berat jenis urin dapat mengin1ormasikan kondisi tubuh dalam keadaan dehidrasi

atau tidak. 2nalisis urin meliputi analisa 1isik dan kimia&i. emeriksaan urin

secara 1isik pada praktikum ini meliputi volume, durasi pengumpulan, laju

 produksi urin, berat jenis, &arna, pH, dan ada tidaknya glukosa.,$

1;2;T-.-an Pn!i*ian

. 'emahami konsep homeostasis dan keseimbangan cairan

$. 'emahami mekanisme umpan balik negati1 sebagai dasar dari homeostasis

3. 'emahami pengaturan keseimbangan cairan oleh 2H

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2;1; P%o(( P45n*-3an U%in

4ungsi pembentukan urin dilakukan oleh bagian ginjal yang disebut ne1ron,

terdiri dari tiga proses dasar yang terlibat, yaitu 1iltrasi glomerulus, reabsorbsi

tubulus, dan sekresi tubulus.$

a 4iltrasi glomelurus

Page 4: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 4/31

3

Se&aktu darah mengalir melalui glomerulus, plasma bebas-protein tersaring

melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsula 0o&man. alam keadaan normal,

$+ plasma tersaring ke dalam glomerulus. roses ini, dikenal sebagai 1iltrasi

glomerulus. 4iltrasi glomerulus adalah langkah pertama dalam pembentukan urin.

Setiap menit sekitar $* ml 1iltrat glomerulus (cairan yang di1iltrasi) terkumpul

dari seluruh glomerulus. 5umlah ini sama dengan 6 liter (sekitar 78,* galon)

setiap hari. 9olume rata-rata plasma pada orang de&asa adalah $,8* liter, jadi

dapat diketahui bah&a ginjal menyaring plasma sekitar * kali sehari. 5ika semua

yang di1iltrasi keluar sebagai urin, maka semua plasma akan menjadi urin dalam

&aktu kurang dari setengah jam. %amun, hal ini tidak terjadi karena tubulus ginjal

dan kapiler peritubulus berhubungan erat di seluruh panjangnya, sehingga bahan-

 bahan dapat dipertukarkan antara cairan di dalam tubulus dan darah di dalam

kapiler peritubulus.

 b :eabsorbsi tubulus

Se&aktu 1iltrat mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang berman1aat bagi

tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. erpindahan selekti1 bahan-

 bahan dari bagian dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut

reabsorpsi tubulus. 0ahan-bahan yang direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui

urin tetapi diba&a oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke

 jantung untuk diresirkulasi. ari 6 liter plasma yang disaring per hari, sekitar 

86,* liter direabsorpsi. Sisa ,* liter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal

untuk dikeluarkan sebagai urin. Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat

oleh tubuh secara selekti1 direabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak 

dibutuhkan dan harus dikeluarkan melalui di urin. 

c Sekresi tubulus

Sekresi tubulus adalah proses pemindahan secara selekti1 bahan-bahan dari

kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. roses ini merupakan rute kedua bagi

masuknya bahan ke dalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama

adalah melalui 1iltrasi glomerulus. Hanya sekitar $+ dari plasma yang mengalir 

melalui kapiler glomerulus di1iltrasi ke dalam kapsul 0o&man. Sedangkan sisa

6+ mengalir melalui arteriol e1eren ke dalam kapiler peritubulus untuk 

Page 5: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 5/31

4

direabsorbsi. Sekresi tubulus merupakan mekanisme untuk mengeluarkan bahan

dari plasma secara cepat dengan mengekstraksi sejumlah bahan tertentu dari 6+

 plasma yang tidak ter1iltrasi di kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan

yang sudah ada ditubulus sebagai hasil 1iltrasi.

2;2; P%o(( P43a*an &an Pn6n#%an U%in

'anusia memiliki suatu sistem yang ber1ungsi untuk meregulasi

osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium di dalam plasma dengan

menyesuaikan ekskresi air melalui ginjal. etika terjadi kelebihan cairan di dalam

tubuh, sekresi dari hormone 2H akan dikurangi sehingga permeabilitas tubulus

terhadap air berkurang dan jumlah urin yang disekresikan pun bertambah.

'enurunnya berat jenis urin dapat disebabkan oleh karena terjadi penurunan pada

osmolaritas. <ubuh manusia mampu mensekresikan sekitar * m#sm=l.$,3

etika urin memasuki tubulus kotntortus proksimal, tingkat konsentrasinya

adalah 3 m#sm. rin dapat menjadi encer disebabkan karena terjadi

 penyerapan %a"l dan kegagalan penyerpan air. ada tubulus kontortus distal, urin

memiliki konsentrasi m#sm dan terus berkurang di sepanjang duktus

koligens dan menjadi * m#msm saat keluar dari kaliks minor. eenceran urin

 juga dapat dipengaruhi oleh hormone 2H dan aldosteron. 2H dan aldosterone

dapat menyebabkan meningkatnya permeabilitas tubulus meningkat sehingga

akan meningkatkan reabsorpsi air. Hal ini akan menyebabkan volume urin

menurun. 2pabila 2H jumlahnya menurun, maka reabsopsi air menurun dan

akan mengakibatkan jumlah urin meningkat.$,3

Hal-hal yang menyebabkan 2H naik >. 'aningkatkan asmolalitas plasma.

$. enurunan volume dan tekanan darah.

Hal-hal yang menyebabkan 2H turun>

. enurunan asmolalitas plasma.

$. eningkatan volume dan tekanan darah.

2pabila permeabilitas terhadap air tinggi, maka se&aktu bergerak ke ba&ah

melalui interstisium yang pekat, air akan berdi1usi keluar duktus pengumpul dan

Page 6: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 6/31

5

kembali ke dalam kapiler peritubulus. Hasilnya adalah penurunan ekskresi air dan

 pemekatan urin. elepasan 2H dari hipo1isis posterior meningkat sebagai

respons terhadap penurunan tekanan darah atau peningkatan osmolalitas ekstrasel

(penurunan konsentrasi air). 2H bekerja pada tubulus pengumpul untuk 

meningkatkan permeabilitas air. 2pabila tekanan darah rendah, atau osmolalitas

 plasma tinggi, maka pengeluaran 2H akan terangsang dan air akan direasorbsi

ke dalam kapiler peritubulus sehingga volume dan tekanan darah naik dan

osmolalitas ekstrasel berkurang. Sebaliknya, apabila tekanan darah terlalu tinggi

atau cairan ekstrasel terlalu encer, maka pengeluaran 2H akan dihambat dan

akan lebih banyak air yang diekskresikan melalui urin sehingga volume dan

tekanan darah menurun dan osmolalitas ekstrasel meningkat.$,3,7

2;,; Ho%4on "an6 M4n6a%-$i Si(*4 U%ina%ia

2da suatu system umpan balik yang kuat untuk mengatur osmolaritas

 plasma dan konsentrasi natrium, yang bekerja dengan cara mengubah ekskresi air 

oleh ginjal, dan tidak bergantung pada kecepatan ekskresi !at terlarut. elaku

utama dari system uman balik ini adalah hormone antidiuretik (2H), yang jga

disebut vasopressin.3

0ila osmolaritas cairan tubuh meningkat diatas normal (yaitu !at terlarut

dalam cairan tubuh menjadi terlalu pekat), kelenjar hipos1isis posterior akan

menyekresi lebih banyak 2H, yang meningkatkan permeabilitas tubulus distal

dan duktus koligentes terhadap air. eadaan ini memungkinkan terjadinya

reabsorpsi air dalam dalam jumlah besar dan penurunan volume urin tetapi tidak 

mengubah kecepatan ekstresi !at terlarut oleh ginjal secara nyata.3

0ila terdapat kelebihan air didalam tubuh dan osmolaritas cairan ekternal

menurun, sekresi 2H oleh hipo1isis posterior akan menurun oleh sebab itu,

 permeabilitas tubulus distal dan duktus kolegentes terhadap air akan menurun,

yang menghasilkan sejumlah besar urin encer. 5adi kecepatan sekresi 2H sangat

menentukan encer atau pekatnya urin yang akan dikeluarkan oleh ginjal.3

2;/; Fa3*o% "an6 M4n6a%-$i P45n*-3an U%in

Page 7: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 7/31

6

4aktor 1aktor yang 'empengaruhi roses embentukan rin roses

 pembentukan urin dipengaruhi oleh dua 1aktor, yaitu 1aktor internal yang

menyangkut hormon (antidiuretik dan insulin) dan 1aktor eksternal yang

menyangkut jumlah air yang diminum.*

a Hormon antidiuretik (2H)

Hormon antidiuretik dikeluarkan oleh kelenjar sara hipo1isis

(neurohipo1isis). engeluaran hormon ini ditentukan oleh reseptor khusus di

dalam otak yang secara terus-menerus mengendalikan tekanan osmotik darah

(kesetimbangan konstrasi air dalam darah). #leh karena itu, hormon ini akan

mempengaruhi proses reabsorpsi air pada tubulus kontortus distal, sehingga

 permeabilitas sel terhadap air akan meningkat. #leh karena cara kerja dan

 pengaruhnya inilah, hormon tersebut disebut hormon antidiuretik.

5ika tekanan osmotik darah naik, yaitu pada saat dalam keadaan

dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh (saat kehausan atau banyak mengeluarkan

keringat), konsentrasi air dalam darah akan turun.2kiba dari kondisi tersebut,

sekresi 2H meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ke ginjal. 2H selain

meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, juga meningkatkan permeabilitas

saluran pengumpul, sehingga memperbesar membran sel saluran pengumpul.

engan demikian air akan berdi1usi ke luar dari pipa pengumpul, lalu masuk 

ke dalam darah. eadaan tersebut akan berusaha memulihkan konsentrasi air 

dalam darah. %amun, akibatnya urin yang dihasilkan menjadi sedikit dan lebih

 pekat.

 b Hormon insulin

Hormon insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau ?angerhans

dalam pankreas. Hormon insulin ber1ungsi mengatur gila dalam darah.

enderita kencing manis (diabetes melitus) memiliki konsentrasi hormon

insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan tinggi. 2kibat

dari keadaan tersebut adalah terjadi gangguan reabsorpsi di dalam tubulus

distal, sehingga dalam urin masih terdapat glukosa.

c 5umlah air yang diminum

Page 8: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 8/31

7

5umlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air 

dalam darah. 5ika kita meminum banyak air, konsentrasi air dalam darah

menjadi tinggi, dan konsentrasi protein dalam darah menurun, sehingga 1iltrasi

menjadi berkurang. Selain itu, keadaan seperti ini menyebabkan darah lebih

encer, sehingga sekresi 2H akan berkurang. 'enurunnya 1iltrasi dan

 berkurangnya 2H akan menyebabkan menururnnya penyerapan air, sehingga

urin yang dihasilkan akan meningkat dan encer 

 

2;; Ka%a3*%i(*i3 U%in

<abel $.. arakteristik rin

arakteristik %ormal 2bnormal

5umlah dalam $* jam

(de&asa)$ -* m?

urang dari $ m?

2supan cairan dalam jumlah

 besar 

@arna kejernihan uning pucat, kuning transparan

uning tua

eruh

0er&arna jingga tua

'erah atau coklat tua

Sumbat lendir, kental, dan

lengket

0au Sedikit beraroma 'enyengat

Sterilitas <idak ada mikroorganisme 2da mikroorganisme

 pH 7,* A 6

?ebih dari 6

urang dari 7,*

0erat jenis , A ,$*

?ebih dari ,$*

urang dari ,

Glukosa <idak ada 2da

0adan keton <idak ada 2da

arah <idak ada Samar (mikroskopik)

Page 9: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 9/31

8

'erah terang

@arna urine normal adalah kuning terang karena adanya pigmen urochrome.

 %amun demikian, &arna urine tergantung pada intake cairan,keadaan dehidrasi

konsentrasinya menjadi lebih pekat dan kecoklatan.penggunaan obat-obat tertentu

seperti multivitamin dan preparat besi maka urine akan berubah menjadi

kemerahan sampai kehitaman. 0au urine normal adalah bau khas amoniak yang

merupakan hasil pemecahan urea oleh bakteri. emberian pengobatan akan

mempengaruhi bau urine. 5umlah urine yang dikeluarkan tergantung pada

usia,intake cairan,dan ststus kesehatan. ada orang de&asa sekitar .$ sampai

.* ml per hari atau * sampai ml per sekali miksi.

2;:; U%ina!i(i(

rinalisis adalah analisis kimia, makroskopis dan mikroskopis terhadap

urin. rinalisis berguna untuk mendiagnosis penyakit ginjal atau in1eksi traktus

urinarius dan untuk mendeteksi adanya penyakit metabolik yang tidak 

 berhubungan dengan ginjal. 0erbagai uji urinalisis rutin dilakukan di tempat

 praktik pemberi layanan kesehatan dan juga rumah sakit atau laboratorium

s&asta.8

. emeriksaan 'akroskopis rin

emeriksaan makroskopis adalah pemeriksaan yang dilakukan langsung

dengan mata tanpa penambahan reagen atau !at kimia tertentu. emeriksaan

makroskopis ini meliputi pemeriksaan volume, &arna, kejernihan, bau. ntuk 

 pemeriksaan derajat keasaman (pH) dan berat jenis dilakukan dengan tes cepatmultistick.

a 9olume rin

'engukur volume urin berman1aat untuk ikut menentukan adanya

gangguan 1aal ginjal , kelainan dalam kesetimbangan cairan badan dan

 berguna untuk mena1sirkan hasil pemeriksaan kuantitati1 dan semi

kuantitati1 urin. 9olume urin de&asa normal daerah tropis untuk urin $7 jam

 berkisar antara 8* ml dan $* ml. 4aktor yang mempengaruhi jumlah urin

Page 10: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 10/31

9

adalah > suhu, iklim, jenis dan jumlah makanan, pekerjaan jasmani,

 banyaknya keringat yang dikeluarkan, umur dan luas permukaan badan.7

 b @arna rin

@arna urin yang dikeluarkan tergantung dari konsentrasi dan si1at

 bahan yang larut dalam urin. @arna urin dapat berubah oleh karena > obat A 

obatan, makanan, serta penyakit yang diderita. @arna urin normal> utih

 jernih, kuning muda atau kuning. @arna urin berhubungan dengan derasnya

diuresis ( banyak kencing ), lebih besar diuresis lebih condong putih jernih.

@arna kuning urin normal disebabkan antara lain oleh urocrom dan

urobilin. ada keadaan dehidrasi atau demam, &arna urin lebih kuning dan

 pekat dari biasa ginjal normal.7

2danya in1eksi traktus uranius urin akan ber&arna putih seperti susu

yang disebabkan oleh bakteri, lemak dan adanya silinder. @arna urin

 patologis lain adalah >8

) @arna kuning coklat ( seperti teh ) penyebabnya adalah bilirubin.

$) @arna merah coklat penyebabnya hemoglobinuria dan porpyrin.

3) @arna merah dengan kabut coklat penyebabnya darah dengan

 pigmenA pigmen darah.

7) @arna coklat hitam penyebabnya melanin dan &arna hitam

disebabkan oleh pengaruh obat A obatan.

c ekeruhan

rin yang baru dikemihkan biasanya jernih. ekeruhan yang timbul

 bila urin didiamkan beberapa jam disebabkan oleh berkembangnya kuman

ekeruhan ringan bisa disebabkan oleh nubecula. ada in1eksi traktus

urinarius, urin akan keruh sejak dikemihkan yang disebabkan lendir, sel A 

sel epitel dan lekosit lama A lama mengendap.7

d 0au rin

0iasanya spesi1ik normal baunya tidak keras. 0au khusus pada urin

dapat disebabkan oleh makanan misalnya > jengkol, pete, durian dan yang

disebabkan obat A obatan, misalnya > mentol, terpentin. ada karsinoma

Page 11: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 11/31

10

saluran kemih, urin akan berbau amoniak karena adanya kuman yang

menguraikan ureum dalam urin.7

e erajat keasaman rin ( pH )

erajat keasaman urin harus diukur pada urin baru, pH urin de&asa

normal adalah 7, A 8,*. pH urin $7 jam biasanya asam, hal ini disebabkan

karena !at A !at sisa metabolisme badan yang biasanya bersi1at asam.

enentuan pH urin berguna pada gangguan cairan badan elektrolit serta pada

in1eksi saluran kemih yang disebabkan oleh kuman yang menguraikan

ureum. 2danya bakteriurea urin akan bersi1at alkalis.7

1 0erat 5enis rin. ( 05 rin )

0erat jenis urin yaitu mengukur jumlah larutan yang larut dalam urin.

engukuran 05 ini untuk mengetahui daya konsentrasi dan data dilusi ginjal.

 %ormal berat jenis berbanding terbalik dengan jumlah urin. 0erat jenis urin

erat hubungannya dengan diuresis, makin rendah diuresis makin tinggi berat

 jenisnya dan sebaliknya. %ormal berat jenis adalah 3 A 3. <ingginya

 berat jenis memberikan kesan tentang pekatnya urin, jadi bertalian dengan

1aal pemekat ginjal.7

$. emeriksaan 'ikroskopis rin

ada pemeriksaan ini digunakan urin yang baru dikemihkan untuk 

menghindari perubahan mor1ologi unsur sedimen. Syarat A syarat pemeriksaan

sedimen adalah >7

a. Sebaiknya dipakai urin baru, bila tidak bisa maka sebaiknya disimpan pada

kulkas maksimal jam atau disimpan dengan diberi penga&et.

 b. Sebaiknya digunakan urin pagi karena urin pagi lebih kental dan bahan A 

 bahan yang terbentuk belum rusak atau lisis.

c. 0otol penampung harus bersih dan dihindari dari kontaminasi.

Bang dapat ditemukan pada pemeriksaan mikroskopis adalah >7

a. /ritrosit

 %ormal jumlah eritrosit adalah A = ?0. ada keadaan normal

eritrosit bisa berasal dari seluruh traktus urogenitalis. adang A kadang

 perdarahan saluran kemih bagian ba&ah menimbulkan bekuan darah dalam

Page 12: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 12/31

11

urin. 0entuk eritrosit normal adalah cakram bikonka1, diameter 8 , &arna

hijau pucat dan jernih.

 b. ?ekosit

 %ormal jumlah lekosit adalah 7 A * = ?0. ?ekosit dapat berasal dari

seluruh traktus urogenitalis. ?ekosit dalam urin umumnya berupa segmen,

dalam urin asam lekosit atau pus biasanya mengerut, pada urin lindi lekosit

akan mengembang dan cenderung mengelompok. ?ekosit umumnya lebih

 besar dari eritrosit dan lebih kecil dari sel epitel.

c. <orak , silinder 

<empat pembentukan silinder adalah tubuli ginjal. an adanya silinder 

dalam jumlah yang banyak dalam urin menandakan adanya kelainan pada

ginjal.

d. Sel /pitel

0entuk sel epitel saluran kemih berbeda A beda dari bagian atas

sampai ba&ah. 2danya sel epitel berasal dari traktus urogenetalis  bagian

atas menunjukkan adanya pelepasan abnormal dari sel epitel tersebut.

e. ristal

2danya kristal dalam urin kurang berman1aat untuk klinik, kecuali

apabila ditemukan kristal cystin atau sul1a. 2dapun kristal A kristal dalam

urin normal>7

a. alam urin asam ; asam urat, natrium urat dan jarang sekali calsium sulfat .

ristal asam urat biasanya ber&arna kuning.

 b. alam urin asam atau yang netral atau yang agak lindi ; calsium oksalat ,

dan kadang A kadang asam hipurat.c. alam urin lindi atau kadang A kadang dalam netral ; ammonium  A 

magnesium fosfat ( triplefosfat ) dan jarang A jarang calsium fosfat .

d. alam urin lindi ; calsium carbonat dan calsium fosfat .

e. 0akteri , Spermatozoa ,  Protozoa, dll. 2danya in1eksi pada traktus

urogenitalis akan menunjukkan adanya bakteriuria. Spermatozoa tidak 

menunjukkan gejala klinis.

Page 13: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 13/31

12

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

,;1; A!a* &an Ba$an

,;1;1; A!a*

a. Gelas untuk menampung urin

 b. Gelas ukur 

c. Multistix

Page 14: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 14/31

13

d. 5am

e. <imbangan berat badan

1. Sphygmomanometer raksag. Stetoskop

h. <isu

i. Sarung tangan

 j. /rgometer sepeda

k. Stopwatch

l. 2lat monitor denyut jantung

m. akaian latihan dan sepatu

,;1;2; Ba$an

a. 2ir putih liter 

 b. 2ir teh 3 cc

c. ?arutan gula (8* g dalam 3 cc)d. 2ir putih 3 cc

,;2; Ca%a K%.a

. ?ima probandus dibagi dalam kelompok-kelompok perlakuan, yaitu

kelompok kontrol, kelompok air putih, kelompok teh, kelompok larutan

gula dan kelompok latihan anaerobik. Selama percobaan, subjek tidak boleh

makan, minum dan melakukan aktivitas berat.

$. ilakukan pengambilan data pre-percobaan, yaitu menit sebelum

 percobaana .

3. ada menit percobaan, dilakukan pengambilan data kembali

7. ilanjutkan dengan perlakuan terhadap kelompok-kelompok percobaan

sebagai berikut>

a. ontrol > 'inum air putih sebanyak 3 cc dalam &aktu kurang dari

menit

 b. 2ir putih > 'inum air putih sebanyak ? dalam &aktu kurang dari

menit

c. <eh > 'inum air teh sebanyak 3 cc dalam &aktu kurang dari

menit

d. ?arutan gula > 'inum larutan gula sebanyak 3 cc dalam &aktu

kurang dari menit

e. ?atihan anaerobik > 'inum air putih sebanyak 3 cc dalam &aktu

kurang dari menit dilanjutkan dengan latihan anaerobik  b

*. ilakukan pengambilan data pada menit ke-3

. ilakukan pengambilan data pada menit ke-

8. ilakukan pengambilan data pada menit ke-C

eterangan>

Page 15: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 15/31

14

. ata yang diambil adalah>

a. rin> volume, &arna, urinalisis dengan multistiD meliputi berat jenis

(05), pH, dan glukosa.

 b. 0erat badan.

c. <ekanan darah.

$. rosedur latihan anaerobik>

a. emanasan> Subjek mengayuh ergometer sepeda selama *- menit,

dengan siklus 3 detik mengayuh dan 3 detik istirahat dengan beban

yang sesuai. emanasan dilakukan hingga denyut jantung mencapai E

* kali=menit.

 b. Fstirahat> dilakukan selama 3-* menit

c. ?atihan anaerobik > subjek mengayuh hingga dicapai kecepatan

maksimal. ?atihan anaerobik dimulai pada saat kecepatan dan beban

maksimal telah tercapai (kecepatan dan beban maksimal tercapai

dalam &aktu sekitar 3-7 detik). Subjek mengayuh pada kecepatan dan

 beban maksimal selama 3 detik. Setelah 3 detik, dilakukan

 pencatatan denyut jantung.

d. endinginan> subjek mengayuh dengan kecepatan dan beban yang

rendah selama $-3menit.

Page 16: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 16/31

15

Page 17: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 17/31

16

BAB I<

HASIL DAN PEMBAHASAN

/;1; Ha(i!

/;1;1; K!o4+o3 Kon*%o!

 %ama Subjek> 0ambang 2.: erlakuan> 2ir 3 ml

@aktu

 pengumpulan

urin

9olume

rin

(ml)

urasi

engumpulan

(menit)

?aju

roduksi rin

(ml=menit)

0erat

5enis@arna pH Glukosa

0erat

 badan

<ekanan

arah

-re 6.* 77 - - ,* uning bening - * =6

- C.* $* 3,*63 ,* uning bening - * =C

erlakuan > minum air putih 3 ml

-3 C.7* 6 3 , uning bening - * =6

- .* C* 3 ,* , uning bening - * =6

-C .7* C6 3 3,$6 , uning bening - * =6

-$ - - - - - - - - - -

9olume urin total

dalam C menit 63$

/;1;2; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% 1 Li*%

 %ama Subjek> 'ei!a erlakuan> 2ir ?iter 

@aktu

 pengumpulan

9olume

rin

urasi

engumpulan

?aju

roduksi rin

0erat

5enis

@arna pH Glukosa 0erat

 badan

<ekanan

arah

Page 18: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 18/31

17

urin (ml) (menit) (ml=menit)

-re 6.7 $C - - ,$* uning pekat - 8* =C

- C.7 $ ,3* ,* uning pekat,

*- 8* =C

erlakuan> minum air putih liter 

-3 C.77 $ 3 ,6 , uning pekat - 88 =6

- .7 *3 3 ,8 ,* uning pekat - 88 $=C-C .77 $8 3 ,C ,* uning pekat - 88 $=C

-$ - - - - - - - - - -

9olume urin total

dalam C menit*

/;1;,; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% *$

 %ama Subjek> 2ditya&arman erlakuan> 2ir <eh@aktu

 pengumpulan

urin

9olume

rin

(ml)

urasi

engumpulan

(menit)

?aju

roduksi rin

(ml=menit)

0erat

5enis@arna

 p

HGlukosa

0erat

 badan

<ekanan

arah

-re 6.7 $7 - - , uning bening - 3 =6

Page 19: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 19/31

18

- C.7 8* $,C* , uning bening - 3 =6

erlakuan> minum air teh 3 ml

-3 C.77 78 3 ,*3 , uning bening - 3 =6

- .7 *7 3 *,3 , uning bening - 3 =6

-C .77 C 3 $,3 , uning bening - $ =6

-$ - - - - - - - - - -

9olume urin totaldalam C menit

C

/;1;/; K!o4+o3 Kon(-4(i La%-*an Ai% G-!a

 %ama Subjek> Hi!ki /rvando erlakuan> 2ir Gula

@aktu

 pengumpulan

urin

9olume

rin

(ml)

urasi

engumpulan

(menit)

?aju

roduksi rin

(ml=menit)

0erat

5enis

@arna pH Glukosa0erat

 badan

<ekanan

arah

-re 6.$ $6 - - ,* uning bening - 6C $=

- C.$ $ 3,* , uning bening - 66 =6

erlakuan> minum air gula

-3 C.* 6 3 *, ,* uning bening , - 68 3=6

Page 20: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 20/31

19

*

- .$ 8 3 $,33 ,* uning bening,

*- 68 3=

-C .* 7* 3 ,* , uning bening,

*- 68 7=6

-$ - - - - - - - - - -9olume urin total

dalam C menit$

/;1;; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% &an La*i$an Ana%o5i3 

 %ama Subjek> 'uhammad Hammam 4aisal 4. erlakuan> anaerobic eDercise

@aktu

 pengumpulan

urin

9olume

rin

(ml)

urasi

engumpulan

(menit)

?aju

roduksi rin

(ml=menit)

0erat

5enis@arna pH Glukosa

0erat

 badan

<ekanan

arah

-re 6.$ $* - - , uning keemasan - $ =8

- C.$ $73 7,* , uning keemasan - $ =6

erlakuan> 'elakukan aerobik 

-3 C.* 7 3 ,38 , uning keemasan - $ $=

Page 21: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 21/31

20

- .$ $* 3 ,633 , uning keemasan - $ =6

-C .* 36 3 ,$3 , uning keemasan - $ =8

-$ - - - - - - - -

9olume urin total

dalam C menit*C8

Page 22: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 22/31

21

/;2; P45a$a(an

/;2;1; K!o4+o3 Kon*%o!

ada praktikum kali ini di lihat perbandingan antara sampel (ontrol) dan

sampel perlakuan yang akan dilihat produksi urin dalam &aktu menit,3 menit

(kontrol minum air putih sebanyak 3m?), menit,dan C menit. ada sampel

yang mendapatkan perlakuan ada yang meminum air teh sebanyak 3m?,air gula

sebanyak 3m?,air putih sebanyak liter,dan sampel yang melakukan gerakan

aerobic. Sampel kontrol menghasilkan urine pre-percobaan sebanyak 77m?,tidak 

ditemukan glukosa,pH urin yaitu ,berat jeni urin ,* dan &arna urin kuning

 bening,dimana urin ini dihasilkan dari konsumsi air sebelum melakukan

 percobaan. emudian pada * menit kemudian sampel kontrol menghasilkan urin

sebanyak $* m?,laju produksi urin 3,*63m?=menit,berat jenis ,*,pH yaitu

,tidak ditemukan glukosa,dan &arna urin uning bening. ada keadaan ini terjadi

 proses pengaturan keseimbangan cairan tubuh yang sebagian besar dipertahankan

oleh ginjal. %amun, sesuai dengan 1isiologi pengaturan keseimbangan cairan

tubuh, ginjal hanya dapat mengurangi pengeluaran cairan tubuh bukan

menggantikan cairan tersebut.3

ada menit ke 3 didapatkan hasil antara lain urin sebanyak 6m?,laju

 produksi urin m?=menit,berat jenis ,,pH yaitu ,tidak ditemukan

glukosa,dan &arna urin uning bening. <erjadi peningkatan laju produksi urin

hampir $ kali lipat dari &aktu yang sebelumnya hal ini dapat terjadi karena sampel

diberikan minum air putih sebanyak 3m?,perubahan yang terjadi dalam jumlah

1iltrat yang direabsorpsi dapat menyebabkan perubahan besar dalam volume urin

yang terbentuk, osmolaritas akan menurun pada ekstraseluler yang menyebabkan

cairan akan lebih encer.$,3

ada menit ke didapatkan hasil antara lain urin sebanyak C*m?,laju

 produksi urin ,*m?=menit,berat jenis ,,pH yaitu ,tidak ditemukan

glukosa,dan &arna urin uning bening. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyebutkan dalam &aktu menit volume urin yang dikeluarkan setelah minum

 berkisar $-7 kali normal. ada menit ke- ini kecepatan produksi urin mencapai

angka paling tinggi setelah minum air yaitu sebesar ,*ml=menit.

Page 23: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 23/31

22

ada menit ke C didapatkan hasil antara lain urin sebanyak C6m?,laju

 produksi urin 3,$6m?=menit,berat jenis ,,pH yaitu ,tidak ditemukan

glukosa,dan &arna urin uning bening. <erjadi penurunan jumlah urin dan laju

 produksi urin,hal ini karena 1ungsi dari ginjal sendiri dalam mempertahankan

keseimbangan cairan didalam tubuh.3

Fndikator lainnya adalah berat badan,namun berat badan kurang atau tidak 

memperlihatkan perubahan yang berarti dalam penimbangan berat badan. arena

 pada sampel kontrol hanya meminum 3m? air putih,maka tidak berpengaruh

 besar terhadap perubahan berat badan. alau untuk tekanan darah dan pH urin,

dapat ber1luktuasi.3

ada menit C,ternyata volume urin kembali menurun, berat jenis masih

sama,kuning bening,pH . Hal ini dipengaruhi oleh peran 2H yang akan

disekresi dalam jumlah yang banyak dari hipo1isis posterior dan tinggi pada

 plasma menuju ke arah ginjal. 2pabila konsentrasi 2H tinggi maka akan

meningkatkan permeabilitas tubulus distal, tubulus koligens kortikal, dan duktus

koligens medulla,akibatnya urin yang dikeluarkan akan berkurang dan ber&arna

 pekat dan sebaliknhya.,3

/;2;2; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% 1 Li*%

ada hasil percobaan, didapatkan hasil bah&a urin yang dihasilkan oleh

 probandus pada saat -3 adalah $ ml. alam hal ini -3 bermaksud 3 menit

setelah probandus meminum air putih sebanyak liter. 5umlah tersebut lebih

 banyak dibandingkan saat - yang hanya sebanyak $ ml. emudian pada saat

dilakukan pengambilan urin selanjutnya yaitu pada - didapatkan hasil yanglebih banyak lagi yaitu *3 ml. Hal tersebut menunjukkan bah&a terjadi

 peningkatan jumlah urin setelah probandus meminum air putih sebanyak $$ ml.

2supan cairan yang lebih ini memicu ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak 

volume urin sebagai respon untuk menjaga osmolaritas cairan tubuh.6

ada saat -C sebanyak $8 ml volume urin yang dihasilkan. Hal tersebut

disebabkan karena pada saat -3 dan - urin yang dikeluarkan belum

sebanding dengan asupan cairan yang dikonsumsi oleh probandus sehingga pada

Page 24: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 24/31

23

saat -C volume urin cukup tinggi. Sehingga pada saat di akumulasikan antara

-3, -, dan -C volume urin yang dikeluarkan yaitu sebanyak *ml yang

tidak sebanding dengan air yang dikonsumsi oleh probandus.6

ada praktikum didapatkan bah&a sebelum probandus meminum air putih

sebanyak liter urin yang dihasilkan ber&arna kuning dan pekat, namun setelah

meminum air putih liter urin yang dihasilkan menjadi bening dan sangat encer.

Ginjal normal memiliki kemampuan yang besar dalam membentuk berbagai

 proporsi !at terlarut dan air dalam urin sebagai respon terhadap berbagai

 perubahan. 0ila terdapat kelebihan air dalam tubuh dan osmolaritas cairan tubuh

menurun, ginjal akan mengeluarkan urin dengan osmolaritas *m#sm=? (= dari

#smolaritas "/S normal). Ginjal mereabsorpsi !at terlarut terus menerus dan

 pada saat yang sama tidak terjadi proses reabsorbsi sejumlah besar air di

tubulus kontortus distal dan duktus kolekti1us. Sehingga volume urin yang

dikeluarkan semakin meningkat dan osmolaritas urin menurun, yang

menyebabkan ekskresi urin yang encer dalam volume yang besar. <etapi,

 jumlah total !at terlarut yang diekskresi ginjal tetap relati1 konstan. :espon

ginjal tersebut mencegah penurunan drastis osmolaritas plasma selama meminum

air dalam jumlah yang berlebihan. #leh karena itu, setelah meminum air putih

sebanyak liter urin yang dihasilkan menjadi bening, encer dan dengan volume

 besar.

0erat jenis adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (!at) dibandingkan

dengan suatu volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai

standar. 0erat jenis urin tergantung dari jumlah !at yang larut di dalam urin atau

terba&a di dalam urin. 0erat jenis plasma (tanpa protein) adalah -3*. 0ila

ginjal mengencerkan urin (misalnya sesudah meminum air), maka berat jenisnya

rendah. 0ila ginjal memekatkan urin maka berat jenis urin akan naik. ada hasil

 praktikum didapatkan bah&a berat jenis urin -pre dan - adalah sebanyak 

.$* dan ,*. %amun pada saat probandus meminum air putih sebanyak liter 

terjadi penurunan berat jenis urin hingga .. onsumsi air dalam jumlah besar 

akan mengakibatkan kelebihan air harus dikeluarkan dari tubuh tanpa

mengeluarkan solut di dalamnya yang penting untuk menjaga homeostasis

Page 25: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 25/31

24

tubuh. Sehingga ginjal harus megeluarkan air, namun partikel solut tidak 

dikeluarkan dalam jumlah besar yang menyebabkan pengeluaran urin yang

encer. Hal tersebut dibuktikan bah&a setelah probandus meminum air putih

sebanyak liter, ginjal mengencerkan urin sehingga berat jenis yang dihasilkan

akan rendah.

/;2;,; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% *$

engeluaran urin terbagi menjadi beberapa &aktu yaitu -pre, -, -3,

- dan -C. embuangan urin yang pertama dilakukan untuk mengosongkan

vesica urinaria terlebih dahulu. embuangan urin di masukan ke dalam gelas ukur 

didapatkan pengukuran sebesar $7 ml. 9olume urin tersebut cukup banyak 

karena sebelum pratikum prabandus terlebih dahulu meminum air. Setelah itu

sebelum probandus diberikan perlakuan ( air teh 3cc) sesuai pratikum.

 probandus menunggu menit untuk pembuangan urin untuk -, didapatkan

hasil pengukuran sebesar 8*ml sehingga dapat terukur laju produksi $,C*

ml=menit. Setelah pengukuran -, probandus diberikan perlakuan unutk 

meminum air teh sebanyak 3ml. Setelah perlakuan diberikan maka dilakukan

 pengukuran beberapa variabel berupa voulme urin, laju produksi urin, berat jenis

urin, &arna urin, ph urin, glukosa pada urin, berat badan, dan tekanan darah.C

engukuran semua variabel tersebut dilakukan setiap 3 menit. robandus

menunggu 3 menit untuk mengetahui hasil u-3. @aktu -3 pengeluaran urin

sebesar 78ml sehingga dapat terukur laju produksi ,*3 ml=menit. @aktu -

 pengeluaran urin sebsar *7 ml sehingga dapat terukur laju produksi *,3

ml=menit. @aktu -C pengeluaran urin sebesar C ml=menit sehingga dapatterukur laju produksi $,3. ada teh mengandung a1ein. ka1ein dalam tubuh

 bekerja mengambil alih reseptor adenosin dalam sel sara1 akan memeacu produksi

hormone adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga

 pengeluaran urin yang lebih banyak.C

/;2;/; K!o4+o3 Kon(-4(i La%-*an Ai% G-!a

engukuran volume urin pertama kali dilakukan untuk mengosongkan

kandung kemih dan didapatkan volume urin $6 ml. emudian setelah proses

Page 26: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 26/31

25

 pengosongan kandung kemih dilakukan pengukuran volume urin untuk mencatat

 produksi urin selama menit pada probandus sebelum perlakuan diberikan.

9olume urin sebelum perlakuan diberikan disebut - dan didapat kan volume

$ ml, sehingga dapat terukur laju produksi urin - adalah 3,* ml=menit.

Setelah pengukuran -, probandus diberikan perlakuan dengan meminum air 

gula sebanyak 3 ml. emudian dilakukan pengukuran beberapa variabel yaitu

volume urin, laju produksi urin, berat jenis urin, &arna urin, pH urin, glukosa

 pada urin, berat badan, dan tekanan darah. engukuran semua variabel tersebut

dilakukan setiap jam.

ada pengukuran laju produksi urin 3 menit pertama (-3) yaitu *,

ml=menit, 3 menit kedua (-) didapatkan $,33 ml=menit, 3 menit ketiga (-

) didapatkan ,* ml=menit. ?aju produksi urin ini ditentukan oleh 9olume rin

 per satuan 'enit, dimana diketahui bah&a volume di -3 yaitu 6ml, dan di -

yaitu 8ml serta di -C yaitu 7*ml, ini berarti bah&a glukosa dapat

menurunkan volume urin yang mengakibatkan turunnya laju produksi urin. Hal

ini sesuai dengan teori menyatakan dengan mengkonsumsi air gula maka kadar 

glukosa dalam darah juga meningkat dan osmolaritas juga bertambah, yang

selanjutnya akan dideteksi oleh osmoreseptor di hipotalamus sehingga memicu

keluarnya hormon 2H. Sehingga, terjadi peningkatan reasorbsi air di tubulus

koligens untuk mencegah air keluar.

Saat meminum air gula, maka kadar glukosa di dalam darah akan

meningkat. Glukosa akan mengalami proses reabsorpsi di <ubulus ontortus

roksimal.Hal ini bersi1at transpor akti1 sekunder saat berada di ultra1iltrat.

<ransport glukosa ini di1asilitasi oleh carrier SG?< yang dibantu oleh pompa

 %aE E. Glukosa akan ditranspor memasuki sel tubulus bersama dengan ion %aE.

ompa %aE E ini ber1ungsi untuk memompa ion %aE keluar dari sel menuju cairan

interstisial agar ion %aEtidak menumpuk di dalam sel. Selanjutnya, glukosa

mengikuti gradient konsentrasi, berpindah menuju kapiler peritubular dan kembali

ke peredaran darah. enyerapan glukosa bersi1at obligat, artinya yaitu pada

kondisi normal, glukosa akan direabsorpsi seluruhnya sehingga di urin tidak akan

ditemukan di urin.

Page 27: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 27/31

26

 %amun, <erdapat suatu keadaan tertentu di mana kadar glukosa terlalu tinggi

sehingga gagal direabsorpsi seluruhnya sehingga menyebabkan terdapat glukosa

di dalam urin. Hal ini bisa terjadi karena terbatasnya carrier glukosa yang ada.

0atasan reabsorpsi ini disebut dengan <m (transport maDimum). <m glukosa

 berkisar pada leve; 38** mg=min atau kisaran 3 mg = m?. Hal ini menja&ab

mengapa glukosa di urin negati1 di periode &aktu berbeda pada ginjal normal, hal

ini menunjukkan bah&a glukosa yang dikonsumsi masih berada di ba&ah <m

sehingga tidak terjadi bocor gula.

'engenai &arna urin dan berat jenis, menurut teori bah&a berat jenis urin

 berhubungan dengan molekul-molekul yang terdapat dalam urin. rin yang pekat

maka berat jenisnya pun besar. Hal ini dikarenakan molekul limbah meningkat

dalam urin seperti urea, kreatinin dan 1enol. Secara 1isiologis, &arna urin berasal

dari pemecahan bilirubin di hati yang akan dieksresi melalui urin, bilirubin ini

akan memberikan &arna kuning pada urin. %amun kepekatan &arna urin

tergantung dari komposisi urin. 5ika kandungan air dalam urin semakin banyak 

dan !at terlarut yang dihasilkan sedikit, maka &arna urin cenderung pudar,

sedangkan jika urin yang dikeluarkan memiliki kandungan air yang tinggi dan !at

terlarut yang banyak, maka &arna urin akan menjadi kuning pekat.

erihal pH urin, ini berhubungan dengan sekresi ion HE yang berperan dalam

memelihara keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Fon HE menjadikan pH urin

menjadi asam. <ingkat sekresi ion HE bergantung pada keasaman cairan tubuh.

ada pengukuran berat badan didapatkan nilai yang relati1 konstan karena proses

 pembuangan cairan tubuh melalui urin tidak mempengaruhi berat badan dan tubuh

akan menjaga berat badan untuk tetap stabil terhadap berbagai perubahan yang

ada. ada probandus didapatkan pH berkisar -,*.

'enja&ab tekanan darah, didapatkan nilai sebagai berikut -re $=,

- =6, -3 3=6, - 3=, -C 7=6. Secara 1isologis, tekanan

darah sangat dipengaruhi oleh volume cairan ekstrasel pada sirkulasi darah dan

kadar ion natrium dalam tubuh Secara 1isiologis dijelaskan bah&a ketika volume

cairan tubuh meningkat maka tekanan darah meningkat, hal ini sesuai dengan

tahanan %aE, diamana air akan juga mengikuti sehingga sedikit air dalam urin

Page 28: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 28/31

27

atau sederhananya dikatakan volume urin menurun porsinya, ini berarti akan

 berelasi dengan peningkatan tekanan darah sesuai pada percobaan dimana tiap

 periode &aktu jam terjadi peningkatan darah. Secara garis besar dapat

dimpulkan berkaitan dengan mekanisme rangsangan :enin-2ngiotensin-

2ldosteron.,$,3

/;2;; K!o4+o3 Kon(-4(i Ai% &an La*i$an Ana%o5i3 

ada percobaan ini, dilakukan enam kali pengukuran urin. Hasilnya

 pengukuran pertama adalah volumenya $* ml, berat jenis ,, &arna kuning

muda, pH ,, glukosa negati1, 00 $ kg dan < =8 mmHg.

emudian, dilakukan kembali pengukuran -. 9olume urin berkurang

menjadi $73 ml, pH ,*, sedangkan &arna, berat jenis (05), dan glukosa urin tidak 

mengalami perubahan < =6 mmHg. # kemudian melakukan latihan

anaerobic setelah meminum 3cc air. <erjadi penurunan volume rin yang

dihasilkan oleh # -3 menjadi 7 ml.. 05 dan pH rin # dalam rentang

normal.

4aktor yang mempengaruhi volume urin adalah asupan cairan, sekresi

hormon antidiuretik (2H), dan kebutuhan ekskresi !at terlarut seperti glukosa

atau garam. Selain itu, aktivitas 1isik dan iklim dapat mempengaruhi volume

 pengeluaran urin. "ontohnya berolahraga dan cuaca panas dapat mengurangi

 pengeluaran urin sebesar $-+, sedangkan pada saat dingin dan hipoksia akan

menambah volume pengeluaran urin. Hal ini disebabkan pada saat panas ataupun

 pada saat seseorang selesai berolahraga, tubuh akan kehilangan cairan melalui

keringat.$

ada saat melakukan olahraga berat tanpa asupan air yang adekuat, tubuh

akan merespon dengan mengakti1kan Sistem :enin-2ngiotensin-2ldosteron untuk 

menghemat air. :enin akan mengubah angiotensinogen dalam plasma menjadi

angiotensin F dan dengan bantuan 2"/ yang terdapat banyak pada kapiler paru

akan mengubah angiotensin F menjadi angiotensin FF. 2ngiotensin FF akan memicu

sekresi hormon 9asopressin yang dapat meningkatkan reabsorpsi H$# ditubulus

ginjal, juga menstimulasi pembentukan hormon 2ldosteron pada korteks adrenal

Page 29: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 29/31

28

yang dapat memicu peningkatan reabsorpsi %aE  pada tubulus kontortus distal.

edua hal ini akan menyebabkan penurunan diuresis, yang menyebabkan volume

urin # terus berkurang.$

0erat jenis rata-tata urin # yaitu *,63 dan tergolong dalam kisaran

normal (rentang normal,-,3*). @arna urin berubah menjadi kuning tua.

@arna kuning ini diakibatkan oleh urokrom, pigmen yang berasal dari pemecahan

empedu dan urobilin (berasal dari pemecahan hemoglobin) dan masih berada

dalam keadaan normal.

:ata-rata pH urin ,3. pH urin # masih tergolong normal, sesuai dengan

kriteria urin normal yang memiliki pH 7,-6, dengan rentang rata-rata sekitar .

easaman urin bergantung pada makanan yang dikonsumsi. 'akanan yang

memiliki kandungan protein yang tinggi dapat meningkatkan keasaman urin.

<idak ditemukan adanya glukosa pada urin # yang menunjukkan bah&a

 proses 1iltrasi dan reabsorpsi di ne1ron ginjal masih dalam keadaan normal.$

Page 30: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 30/31

29

BAB <

KESIMPULAN

;1; K(i4+-!an

a. erbedaan urin setelah dan sebelum meminum air putih liter adalah &arna

 berubah menjadi bening setelah minum air putih liter dan berat jenis

menjadi turun karena ginjal mengencerkan urin sehingga berat urin turun.

 b. ada teh mengandung a1ein. ka1ein dalam tubuh bekerja mengambil alih

reseptor adenosin dalam sel sara1 akan memeacu produksi hormone

adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga

 pengeluaran urin yang lebih banyak.

c. 2ir gula yang dikonsumsi akan mempengaruhi volume urin , laju produksi

urin, berat jenis urin, &arna urin, pH urin, glukosa pada urin, berat badan,

dan tekanan darah, yang menyebabkan tubuh berespon melalui regulasi

 persara1an, hormonal.

d. 2ktivitas 1isik dan iklim dapat mempengaruhi volume pengeluaran urin,

disebabkan pada saat melakukan aktivitas 1isik atau iklim yang panas

ataupun pada saat seseorang selesai berolahraga, tubuh akan kehilangan

cairan melalui keringat.

DAFTAR PUSTAKA

Page 31: Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

7/25/2019 Laporan Praktikum Fisiologi Kelompok A1

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-fisiologi-kelompok-a1 31/31

30

. <ortora G5. rinciples o1 anatomy and physiology. 2ustralia> 5ohn @iley

Sons 2ustralia, ?td; $.

$. Sher&ood ?. Fntroduction to human physiology. 6th  edition. 0rooks="ole;

$3.

3. Guyton 2". <eDt 0ook #1 medical physiology th /d.hiladelphia>

/lsevier Fnc. $.

7. Gandasoebrata, :. enuntun laboratorium klinik."etakan ketigabelas.

5akarta> ian :akyat.$8.

*. enneth S. 2natomy hysiology> <he unity o1 1orm and 1unction. th

/dition. %e& Bork> 'c Gra&Hill; $$.

. 0runner Suddarth.'edical Surgical %ursing,9ol.$. 5akarta> 0uku

edokteran /G".$6.

8. ee, 5oyce ?e4ever. edoman pemeriksaan laboraturium diagnostik.

/disi . 5akarta > /G". $8.

6. earce, /verlyn ". 2natomi dan 1isiologi untuk paramedis. 5akarta>

Gramedia ustaka. $6.

C. liyah, musri1atul. kete.rampilan dasar praktek klinik. 5akarta> salemba

medika. $6.