Post on 05-Dec-2014
description
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
UPTD.Instalasi Farmasi dan Alkes dinas kesehatan bojonegoro,
merupakan satu-satunya instalasi farmasi milik pemerintah kabupaten
Bojonegoro. Keberadaan instalasi farmasi dan Alkes kab. Bojonegoro
sangatlah berarti karena instalasi ini memudahkan Puskesmas se-Bojonegoro
untuk memperoleh perbekalan farmasi dan alat kesehatan untuk pelayanan
kesehatan , pencegahan dan pemberantasan penyakit di wilayah kerja masing-
masing Puskesmas di seluruh kab. Bojonegoro.
Sebagai seorang yang menekuni bidang kesehatan khususnya Farmasi
hendaklah mengetahui gambaran umum, struktur organisasi tugas pokok dan
fungsi instalasi farmasi dan alkes kab. Bojonegoro, agar kelak saat kita bekerja
di instansi serupa tidak mengalami kesulitan – kesulitan dalam melakukan
aktivitas.
Maka untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat membantu
kita dalam memulai beraktivitas di instalasi farmasi dan alat kesehatan.
B. TUJUAN
1. Mengetahui Gambaran Umum UPTD. Instalasi farmasi dan alkes Dinas
Kesehatan Kab. Bojonegoro.
2. Mengetahui Struktur Organisasi yang ada di UPTD. Instalasi Farmasi dan
alkes Dinas Kesehatan. Kab. Bojonegoro.
3. Mengetahui TUPOKSI yang di jalankan oleh UPTD.Instalasi Farmasi Dan
alkes Dinas Kesehatan Kab. Bojonegoro.
4. Mengetahui cara perencanaan,pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
distribusi, dan pemusnahan obat kadaluarsa di UPTD.Instalasi Farmasi
Dan alkes Dinas Kesehatan Kab. Bojonegoro.
2
C. MANFAAT
1. Dapat mengetahui Gambaran Umum UPTD. Instalasi farmasi dan alkes
Dinas Kesehatan Kab. Bojonegoro.
2. Dapat mengetahui Struktur Organisasi yang ada di UPTD. Instalasi
Farmasi dan alkes Dinas Kesehatan. Kab. Bojonegoro.
3. Dapat mengetahui TUPOKSI yang di jalankan oleh UPTD.Instalasi
Farmasi Dan alkes Dinas Kesehatan Kab. Bojonegoro.
4. Dapat Mengetahui cara perencanaan,pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, distribusi, dan pemusnahan obat kadaluarsa di
UPTD.Instalasi Farmasi Dan alkes Dinas Kesehatan Kab. Bojonegoro.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN GUDANG FARMASI
1. Definisi gudang farmasi
Adalah tempat penerimaan,penyimpanan,pendistribusian dan
pemeliharaan barang persediaan berupa obat,alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan lainnya (seperti DDT pompa pipa,perbekalan KB,sepeda
motor/sepeda roda dua,susu bubuk,dll) yang tujuannya akan digunakan
untuk melaksanakan program kesehatan di kabupaten/kodya yang
bersangkutan.
2. Kedudukan Gudang Farmasi
Sebagai unit pelaksana teknis dalam lingkungan Depkes yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Depkes
kabupaten/kodya.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Tugas Gudang Farmasi di Kabupaten/ Kodya
Yaitu melaksanakan pengelolaan,penerimaan,penyimpanan dan
pendistribusian perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang diperlukan
dalam rangka pelayanan kesehatan,pencegahan dan pemberantasan
penyakit dan pembinaan kesehatan masyarakat di Kabupaten/ Kota madya
sesuai dengan petunjuk Kakandepkes Kabupaten/Kodya.
2. Fungsi Gudang Farmasi di Kabupaten/ Kodya:
a. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi.
b. Melakukan penyiapan,penyusunan rencana,pencatatan dan pelaporan
mengenai persediaan dan penggunaan obat,alat kesehatan dan
perbekalan farmasi.
c. Melakukan pengamatan mutu dan khasiat obat secara umum baik yang
ada dalam persedian maupun yang didistribusikan.
4
d. Melakukan urusan tata usaha keuangan kepegawaian dan urusan
dalam.
GFK merupakan titik sentral pengelolaan obat di Daerah tingkat II.
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisien pengelolaan obat diperlukan
adanya koordinasi dengan unit-unit yang terkait langsung antara lain
Pemda Dati II,Dinas Kesehatan Dati II,Kandep Trans,PHB Cabang.
C. MANFAAT
1. Ruang Lingkup Pengelolaan Obat di Kabupaten atau Dati II
Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi aspek perencanaan pengadaan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusiaan dan penggunaan obat.
Aspek Pengelolaan Obat meliputi:
a. Perencanaan Pengadaan : meliputi kegiatan penentuan jenis
perhitungan dan penetapan jumlah untuk
setiap jenis obat yang akan disediakan
dengan metode perhitungan yang akan
telah ditetapkan.
b. Pengadaan : meliputi perencanaan pengadaan,
pelaksanaan pembelian,pemantauan status
pesanan, pemeriksaan penerimaan dan
pemeliharaan mutu obat.
c. Distribusi : meliputi kegiatan pengendaliaan
persediaan, penyimpanan, pengeluaran dan
pengiriman obat.
d. Penggunaan : meliputi peresepan, dispesing dan
penerimaan pasien.
Proses perencanaan pengadaan obat di Kabupaten/Kodya diawali
di tingkat Puskesmas dengan menyiapkan dan menyediakan data yang
diperlukan dan selanjutnya dikompilasi menjadi data Kab/Kodya dengan
teknik perhitungan yang telah ditentukan.
5
2. Dokumen-dokumen/ Formulir yang harus ada di Gudang Farmasi
saat terjadi pengelolaan obat di Dati II sebagai berikut:
a. Dokumen pada saat perencanaan pengadaan obat.
o Formulir I :Kartu kompilasi pemakaian obat
o Formulir II :Data 10 Penyakit terbesar
o Formulir III :Lembar kerja perencanaan pengadaan obat
o Formulir IV :Penyesuaian rencana pengadaan obat (untuk semua
sumber anggaran)
b. Dokumen pada saat pengadaan barang.
o Formulir V :Berita acara pemeriksaan penerimaan obat.
o Formulir Va :Lampiran berita acara pemeriksaan penerimaan
obat.
o Formulir VI :Buku harian penerimaan obat.
o Formulir VII :Formulir realisasi pengadaan obat.
c. Dokumen pada saat penyimpanan barang.
o Formulir VIII :Kartu stok
o Formulir IX :Kartu stok induk
d. Dokumen pada saat distribusi obat.
o Formulir X :Kartu rencana distribusi
o Formulir XI :Buku harian pengeluaran obat
o Formulir XII :Lembaran pemakaian dan lembar permintaan obat
(LPLPO)
o Formulir XIII :Form surat kiriman obat
e. Dokumen pada saat pencatatan dan pelaporan.
o Formulir XIV :Laporan mutasi obat
o Formulir XV :Laporan kegiatan distribusi
o Formulir XVI :Berita acara pencacahan akhir tahun anggaran
o Formulir XVIa :Laporan pencacahan obat akhir tahun anggaran
o Formulir XVII :Berita acara pemeriksaan/penelitian obat untuk
dihapus
o Formulir XVIIa :Lampiran laporan berita acara
pemeriksaan/penelitian obat untuk dihapus.
6
3. Tata cara Pengelolaan Obat/Perbekalan Farmasi di Gudang
Farmasi Kabupaten.
Tahapan Kegiatan Pengelolaan Obat/Perbekalan Farmasi di Gudang
Farmasi Kabupaten meliputi:
a) Perencanaan
b) Pengadaan
c) Penyimpanan
d) Distribusi
e) Pencatatan
f) Penggunaan
g) Penghapusan obat
(. Manajemen farmasi kelas XII edisi 2009)
Pengelolaan obat di gudang farmasi di tingkat kabupaten kota
dilakukan sebagai berikut:
a. Melakukan penerimaan,penyimpaan,pemeliharaan,dan pendistribusikan
obat,alat kesehatan dan perbekalan farmasi.
b. Melakukan penyimpanan,penyusunan,rencana pencatatan dan pelaporan
mengenai mengenai persediaan dan penggunaan obat,alat kesehatan dan
perbekalan farmasi.
c. Melakukan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat secara umum dan
baik yang ada dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan.
d. Melakukan urusan tata usaha,keuangan,kepegawaian dan urusan dalam.
(undang-undang kesehatan jilid 1kelas 1)
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM GUDANG FARMASI BOJONEGORO
Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan (INFALKES) kab. Bojonegoro
terletak di jalan A. Yani no. 02. Adalah tempat penerimaan penyimpanan
pendistribusian dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat alkes perbekalan
kesehatan lainnya (seperti DDT, pompa air pipa sepeda motor dll.)yang tujuannya
agar digunakan untuk melaksanakan program kesehatan di kabupaten bojonegoro
Kedudukan gudang farmasi
Sebagai unit pelaksana teknis dalam lingkungan Depkes yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ka. Dinas Kesehatan
B. STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANA TATA USAHA - PENGADMINISTRASIAN UMUM - PENGEMUDI - SATPAM
PELAKSANA FARMASI SUB UNIT PENYIMPANAN DAN PENYALURAN
- PELAKSANA FARMASI - BENDAHARAWAN BARANG - PRAMU GUDANG
PELAKSANA FARMASI SUB UNIT PENCATATAN DAN EVALUASI
- PELAKSANA FARMASI - PENGADMINISTRASIAN UMUM
KEPALA INSTALASI FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN.
8
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. TUGAS POKOK
Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan Kabupaten Bojonegoro
mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan, penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi dan peralatan
kesehatan yang di perluan dalam rangka pelayanan kesehatan , pencegahan
dan pemberantasan penyakit, di Puskesmas se Kabupaten Bojonegoro
sesuai dengan petunjuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro.
2. FUNGSI
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut , Instalasi Farmasi
dan Alat Kesehatan mempunyai Fungsi :
a. Melakukan perencanaan pengadaan obat, alat kesehatan dan
perbekalan farmasi lainnya bersama tim perencana terpadu.
b. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya.
c. Melakukan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat secara umum
yang ada dalam persediaan.
d. Melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian di lingkungan
Infalkes.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bojonegoro
3. Ka. INFALKES
Kepala instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan Kabupaten Bojonegor
bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur di
lingkungan Infalkes dan memberikan bimbingan serta petunjuk – petunjuk
bagi pelaksanaan tugas masing – masing. Dalam melaksanakan tugasnya
Kepala Infalkes wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk- petunjuk kepala
Dinas Kesehatan kabupaten Bojonegoro sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
9
Kedudukan Ka. Infalkes dalam organisasi :
a. Atasan Langsung : Ka. Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro
b. Bawahan Langsung : Pelaksana tata usaha, pelaksana sub unit
penyimpanan & penyaluran, pelaksana farmasi sub unit pencatatan &
evaluasi
Tugas-tugas Ka. Infalkes:
a. Merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas
keuangan , kepegawaian, tata usaha dan urusan dalam Infalkes.
b. Melakukan pengamatan secara umum terhadap mutu obat yang ada dalam
persediaan.
c. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian
obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya
d. Merencanakan, mengawasi, dan mengendalikan distribusi obat , alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya sehingga menjamin
ketersediaan yang merata dan menyeluruh.
e. Memberikan informasi mengenai pengelolaan obat, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada unit- unit pelayanan kesehatan.
f. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat, alat
kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya.
g. Pencatatan dan evaluasi mengenai persediaan dan penggunaannya.
h. Menyusun anggaran satuan kerja.
i. Melaksanakan pengendalian anggaran.
j. Membantu kepala Dinas Kesehatan dalam melakukan pembinaan
pemeliharaan mutu obat yang ada di Puskesmas.
k. Menyusun perencanaan secara terpadu dan melaksanakan distribusi obat,
alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan lainnya secara menyeluruh dan
merata di wilayah kerja Infalkes.
l. Memberikan informasi mengenai pengelolaan obat , alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada unit pelayanan kesehatan yang
meliputi tata cara penyusunan rencana kebutuhan, penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran, pengadministrasian, pemeliharaan mutu
dan deteksi kerusakan barang.
10
m. Bertanggung jawab atas Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya.
n. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan dan evaluasi persediaan dan
penggunaan alat kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya.
4. PELAKSANA TATA USAHA
Fungsi pokok pelaksana tata usaha adalah melaksanakan tugas – tugas
keuangan , kepegawaian, tata usaha dan urusan dalam / rumah tangga.Tugas
dan wewenang dan tanggung jawab pelaksana urusan tata usaha / petugas tata
usaha adalah :
a. Menyiapkan rencana anggaran satuan kerja.
b. Melaksanakan urusan kepegawaian dan kesejahteraan.
c. Melaksanakan tata usaha perkantoran satuan kerja.
5. SUB UNIT PENYIMPANAN DAN PENYALURAN
Fungsi pokok sub unit penyimpanan dan penyaluran adalah
melaksanakan tugas – tugas penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya.
Tugas dan wewenang dan tanggung jawab pelaksana Farmasi Sub Unit
Penyimpanan dan Penyaluran Obat adalah :
a. Menerima , menyimpan, memelihara, dan mengeluarkan obat- obatan , alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya.
b. Mengamati mutu obat yang ada dalam persediaan dan yang akan di
distribusikan.
c. Melaporkan bila terdapat kerusakan obat , serta obat yang tak memenuhi
syarat kepada atasan langsung.
d. Mencatat segala penerimaan dan pengeluaran barang.
e. Menyiapkan surat pengiriman barang.
6. SUB UNIT PENCATATAN DAN EVALUASI
Fungsi pokok Sub Unit Pencatatan dan Evaluasi adalah melaksanaka
tugas – tugas penyiapan, penyusunan rencana, pencatatan dan pelaporan serta
11
pengamatan mengenai persediaan, penyimpanan, pendistribusian obat, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya.
a. Mempersiapkan jadwal distribusi obat
b. Menghitung dan menentukan stock optimum serta mengkomplikasi
pemakaian masing – masing jenis obat untuk tiap unit pelanyanan
kesehatan.
c. Melakukan analisa perbandingan antara stock optimum dengan pemakaian
masing – masing jenis obat.
d. Melakukan analisa tingkat kecukupan untuk menjamin ketersediaan obat
yang menyeluruh dan merata.
e. Melakukan pemantauan atas realisasi pengadaan obat oleh masing –
masing sumber anggaran
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan obat bersama tim perencanaan obat
terpadu.
g. Mengelola dan mencatat segala penerimaan dan pengeluaran barang
h. Menyiapkan laporan mutasi barang secara berkala
i. Menyiapkan laporan pencacahan barang pada akhir tahun.
D. PERENCANAAN
Dalam Instalasi Farmasi Dan Alat Kesehatan pedoman
perencanaan menggunakan data LPLPO (Lembar Pemakaian dan Penerimaan
Obat) dari Puskesmas dan Rumah Sakit seluruh Kab. Bojonegoro milik
PemKab Bojonegoro yang telah di serahkan ke INFALKES Bojonegoro setiap
akhir bulan. Setelah menerima LPLPO dari Puskesmas atau Rumah Sakit
milik pemerintah, Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan Kab. Bojonegoro akan
melakukan perencanaan menurut obat apa saja yang sering di pakai oleh
Puskesmas / Rumah Sakit yang telah menyerahkan lembar LPLPO-nya ke
INFALKES, kemudian INFALKES akan melakukan Pengadaan sediaan.
12
E. PENGADAAN
Pedoman untuk melakukan Pengadaan yang akan di lakukan oleh
INFALKES adalah data Perencanaan yang di ambil dari data LPLPO.
Pengadaan obat di Instalasi Farmasi dan Alat kesehatan Kab. Bojonegoro di
lakukan oleh tim pengadaan dimana tim pengadaan mendapat sumber dana
dari:
1. APBN
Tim penerima menyerahkan data perencanaan yang berpedoman dari
LPLPO Puskesmas dan Rumah sakit ke DEPKES kemudian tim
pengadaan menerima dana APBN yang langsung di alokasikan untuk
pengadaan sediaan di INFALKES. Lembar pengadaan obat dikirim / di
serahkan ke Dinas Kesehatan pusat kemudian Dinas Kesehatan pusat
mengirimkan perbekalan Farmasi yang di butuhkan ke Infalkes.
2. APBD
Tim penerima menyerahkan data perencanaan yang berpedoman dari
LPLPO Puskesmas dan Rumahsakit ke Dinas Kesehatan Kabupaten
kemudian tim pengadaan mendapat dana langsung dari kabupaten untuk
mengadakan sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan dan Obat – obatan yang
di butuhkan . Dinas Kesehatan kabupaten akan menyediakan perbekalan
kesehatan yang di butuhkan oleh Infalkes setelah dikirim dan diterima oleh
Infalkes barang harus dicocokkan dengan jumlah barang, kondisi barang
dan tanggal ED-nya.
3. ASKES
Dalam pengadaan yang sumber dananya berasal dari ASKES tim
penerima tidak melakukan perencanaan karena obat sediaan Farmasi dan
Alkes sudah di tentukan oleh PT. ASKES (PERSERO) jadi Instalasi
Farmasi dan Alat Kesehatan hanya menerima saja tanpa melakukan
perencanaan. Pengadaan obat di Infalkes di lakukan satu kali dalam
setahun.
13
F. PENERIMAAN
Dalam hal penerimaan barang hal-hal yang harus di perhatikan adalah:
1. Sumber barang.
Perbekalan kesehatan di dapat dari : APBN, APBD, ASKES, Program –
program Dinas Kesehatan, Bantuan Kemanusiaan (jika terjadi bencana
alam).
2. Kondisi barang.
3. Tanggal kadaluarsa (Expired date).
4. Jumlah barang.
G. PENYIMPANAN
Setelah sediaan farmasi diterima oleh Infalkes maka , sediaan farmasi akan di
simpan di dalam gudang. Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu
obat / alkes, memudahkan dalam pengawasan
Tata cara penyimpanan obat di Gudang farmasi:
1. Berdasarkan Alphabetis bentuk sedian, stabilitas obat dan sifat-sifat obat .
2. Menerapkan sistem FIFO (First In first Out ) yakni barang yang masuk
pertama dikelurkan terlebih dahulu),dan FEFO(first Expired date First
Out) yakni obat yang waktu kadaluarsanya mendekati dikeluarkan lebih
dahulu.
3. Untuk sediaan narkotik dan psikotropik dan obat penting lainnya disimpan
pada tempat khusus.
4. Cairan diletakkan di rak bagian bawah, obat tidak boleh terkena sinar
matahari langsung terutama antibiotik dan injeksi.
5. Alat kesehatan di letakkan di lemari khusus.
H. DISTRIBUSI
Tujuan dari distribusi Infalkes adalah memenuhi kebutuhan obat yang
di butuhkan oleh puskesmas dan rumah sakit.
Tata cara pendistribusian:
14
1. pihak puskesmas/rumah sakit datang ke Infalkes dengan membawa
LPLPO yang sudah ditandatangani oleh kepala masing-masing instansi
yang bersangkutan, sub bagian pengadaan, dan sub unit bagian gudang
instansi masing- masing.
2. Pihak infalkes akan menyediakan obat – obat yang di butuhkan oleh
pihak Instansi yang bersangkutan pada saat itu. Kemudian
mendistribusikannya.
3. Infalkes akan memberikan tanda terima kepada pihak instansi yang
bersangkutan dan pihak instansi tersebut harus menandatangani bukti
tanda terima tersebut.
Sistem pendistribusian menggunakan sistem FIFO (Frist In frist Out)
dimana barang yang datang terlebih dahulu akan di distribusikan terlebih
dahulu, dan sistem FEFO (First Expired Date First out) yaitu barang yang
memiliki ED pendek / mendekati tanggal ED akan dikeluarkan terlebih
dahulu.
Selama satu tahun, di Infalkes ada dua kali distribusi ke puskesmas dan
rumah sakit, yakni pada bulan January – February dan bulan Juli – Agustus.
Dan juga secara insidentil, yaitu kebutuhan barang mendadak dari puskesmas
dan rumah sakit, selama persediaan masih ada, pihak infalkes harus
menyediakannya.
Setelah Infalkes mendistribusikan sediaan farmasi kepada puskesmas
dan rumah sakit, pihak infalkes akan memasukkan jumlah barang yang keluar
ke dalam kartu stock dan menghitung sisa yang ada di gudang.
I. PEMUSNAHAN
Pemusnahan akan dilakukan jika ada sediaan farmasi yang rusak atau
sudah kadaluarsa. Dengan cara memisahkan sediaan yang rusak dengan
sediaan yang masih baik, kemudian mengeluarkan obat / alkes dari
kemasannya setelah itu obat dapat dihancurkan kemudian di timbun dalam
tanah.
15
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan (INFALKES) adalah tempat
yang digunakan untuk menyimpan, mendistribusakan sediaan Farmasi ke
Instansi-instansi Kesehatan milik pemerintah di seluruh Kabupaten
Bojonegoro, guna memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal.
Infalkes memperoleh dana dari pemerintah Kabupaten. Infalkes ditunjuk
langsung oleh DINAS KESEHATAN Bojonegoro untuk melayani permintaan
dari Puskesmas dan Rumah Sakit se-Kab. Bojonegoro milik Pemkab
Bojonegoro
Tugas pokok Instalasi Farmasi dan alat kesehatan yaitu melaksanakan
pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan
farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
kesehatan , pencegahan dan pemberantasan penyakit, di Puskesmas / RS se
Kabupaten Bojonegoro sesuai dengan petunjuk Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bojonegoro.
B. SARAN
Sebaiknya Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan (INFALKES) kab.
Bojonegoro pada bagian gudang penyimpanan sediaan farmasi dan alkes lebih
ditingkatkan kebersihannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Data – data UPTD Infalkes kab. Bojonegoro, 2009-2010
2. Manajemen farmasi kelas XII edisi 2009
3. Undang-undang kesehatan jilid 1 kelas 1
17
LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN
DI UPTD INSTALASI FARMASI DAN ALKES
BOJONEGORO
NAMA : FUAD QODIRIYANTI NISN : 9933810631 NIS : 057/057 ANGKATAN : 2008/2009
SMK SENTOSA DHARMA
(KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI)
BOJONEGORO
2010
18
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini dibuat dan diuraikan sebagai syarat kelengkapan dan bukti
ketuntasan kegiatan Prakerin /PKL SMK SENTOSA DHARMA (Kompetensi
Keahlian Farmasi) BOJONEGORO tahun ajaran 2009/2010.
Oleh :
NAMA : FUAD QODIRIYANTI
NISN : 9933810631
NIS : 057/057
Telah disetujui oleh dan disahkan oleh :
Bojonegoro, 6 April 2010
Ka. UPTD Instalasi Farmasi dan
Alkes
Pembimbing Prakerin / PKL
Dra.Hj.TITIK INDRAWATI .Apt NIP : 19561017 198703 2 003
SEPTY MARTHA SARI, S.Farm.Apt. NUPTK : 7253 7476 4930 0093
Ka.SMK Sentosa Dharma
(Kompetensi Keahlian Farmasi) Bojonegoro
SUSILAWATI, SP,.S.Pd.MM NUPTK : 14597496 5330 0002
i
19
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga pelaksanaan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) di UPTD.Instalasi Farmasi dan Alkes dinas kesehatan
Bojonegoro dapat dilaksanakan dengan lancar. Begitu pula dalam penyusunan
Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kegiatan Prakerin dan penyusunan Laporan Prakerin ini dapat terlaksana
dengan baik berkat bantuan dari pihak – pihak terkait. Untuk itu pada kesempatan
ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Susilawati,SP,.S.Pd.MM, selaku Kepala Sekolah SMK Farmasi Bojonegoro.
2. Dra. Hj. Titik Indrawati. Apt. selaku Kepala INFALKES Bojonegoro.
3. Septy Martha Sari, S.Farm.Apt, selaku pembimbing Prakerin SMK Farmasi
Bojonegoro.
4. Titik Rusiana, selaku Pembimbing di INFALKES Bojonegoro.
5. Bapak dan Ibu guru SMK SENTOSA DHARMA (Kompetensi Keahlian
Farmasi) BOJONEGORO
6. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanan Prakerin yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu
Penyusun menyadari bahwa Laporan Prakerin ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penyusun sangat mengharap adanya saran, masukan maupun
kritikan yang membangun guna melengkapi kekurangan Laporan ini. Semoga
laporan yang sederhana ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.
Bojonegoro, 6 April 2010
Penyusun
ii
20
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan .................................................................................... 1
C. Manfaat .................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gudang Farmasi ..................................................... ...3
B. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................... ...3
C. Manfaat .................................................................................... ...4
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Gudang Farmasi Bojonegoro ...................... 7
B. Struktur Organisasi ................................................................. 7
C. Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................... 8
D. Perencanaan.............................................................................. 11
E. Pengadaan ................................................................................ 11
F. Penerimaan ............................................................................. 12
G. Penyimpanan ........................................................................... 13
H. Distribusi ................................................................................ 13
I. Pemusnahan ............................................................................. 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 15
B. Saran ...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16
LAMPIRAN
iii
21
LAMPIRAN
17