Proker Prakerin

24
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pada jaman modern ini dimana teknologi sudah semakin maju dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil. Kebutuhan ini tidah begitu saja diperoleh, memang banyak sumber daya manusia yang di miliki oleh negara kita namun sumber daya manusia tersebut tidak seperti apa yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan maka setiap perusahaan harus mengadakan penseleksian terhadap orang yang melamar pekerjaan dan harus mengadakan pendidikan tambahan (trainning) terhadap setiap karyawannya. Semua itu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu pemerintah mulai mencari pemecahan masalah sumber daya manusia tersebut. Akhirnya pemerintah menemukan pemecahan masalah tersebut, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pemerintah menetapkan kebijaksanaan link and match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Untuk itu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan untuk

Transcript of Proker Prakerin

Page 1: Proker Prakerin

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pada jaman modern ini dimana teknologi sudah semakin maju

dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil. Kebutuhan ini tidah

begitu saja diperoleh, memang banyak sumber daya manusia yang di

miliki oleh negara kita namun sumber daya manusia tersebut tidak

seperti apa yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Untuk

mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan maka setiap

perusahaan harus mengadakan penseleksian terhadap orang yang

melamar pekerjaan dan harus mengadakan pendidikan tambahan

(trainning) terhadap setiap karyawannya.

Semua itu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Oleh sebab itu pemerintah mulai mencari pemecahan masalah sumber

daya manusia tersebut. Akhirnya pemerintah menemukan pemecahan

masalah tersebut, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

pemerintah menetapkan kebijaksanaan link and match yang berlaku

pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Untuk itu

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan untuk mengembangkan dan

melaksanakan pendekatan pendidikan dengan Sistem Ganda pada

Sekolah Menengah Kejuruan.

Dengan diadakannya Pendidikan Sistem Ganda pada setiap

Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan dapat menciptakan sumber

daya manusia yang terampil. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan

atas kerja sama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

melalui sekolah dengan Perusahaan yang terkait. Kerja sama ini

diharapkan dapat memecahkan masalah tentang tenaga kerja yang

dibutuhkan oleh dunia industri.

Page 2: Proker Prakerin

I.2 RASIONAL

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) mengandung makna bahwa

pendidikan kejuruan bukan bukan hanya milik Depdiknas saja tapi

merupakan milik masyarakat, terutama masyarakat dunia

usaha/industri. Keterkaitan dan keterpaduan kerja proses pendidikan

di sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah dan

dunia usaha/industri.

Dunia usaha/ industri yang merupakan tempat dan wadah

para tamatan bekerja setelah tamat sangat ideal bila sejak dalam masa

pendidikan siswa, dunia usaha/ industri ikut berperan aktif bersama-

sama sekolah menciptakan tamatan yang bermutu sesuai tuntutan

dunia usaha/industry

Dengan kesejajaran tanggung jawab walaupun berbeda dalam

implementasi untuk peningkatan mutu, karena sekolah akan

menyiapkan ketrampilan dasar dan dunia usaha/ industri

memberikan keahlian profesi, maka kemitraan merupakan hal yang

sudah sepatutnya.Dan bentuk kemitraan tersebut adalah secara

bersama-sama menjadi institusi pasangan dalam program praktik

kerja industri pendidikan sistem ganda SMK

I.3 LANDASAN TEORI

1.3.1 PENGERTIAN

Pendidikan Sistem Ganda pada hakikatnya adalah

pelaksanaan pendidikan yang dilkasanakan secara bersama-sama oleh

pihak instansi, pengusaha dan atau industriawan dengan pihak

sekolah menjadi tanggung  jawab bersama untuk meningkatkan mutu

tamatan (yang berwawasan mutu dan keunggulan serta bernuansa

ekonomi)

Pendidikan Sistem Ganda merupakan suatu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan

secara sistemik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan

program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan

Page 3: Proker Prakerin

bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat

keahlian profesional tertentu.

1.3.2 TUJUAN

Penyelenggaran  pendidikan sistem ganda bertujuan untuk :

a.       Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian

profesionanl, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat

pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai

dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja

b.      Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia

kerja

c.       Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan

tenaga kerja yang berkualitas

d.      Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap

pengalaman kerja  sebagai proses pendidikan

1.3.3 FUNGSI

Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) Mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidik.

b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

c. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

d. Dasar pembinaan dan bantuan kepada satuan pendidikan dalam

upaya meningkatkan mutu pendidikan.

e. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Akhir Nasional.

f. Bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan pegawai atau

karyawan baru di Instansi Pemerintah maupun swasta dan

Dunia Usaha maupun Industri.

1.4 DASAR PENYELENGGARAAN

Mengacu kepada undang-undang no.2 tentang sistem

pendidikan nasional dan peraturan pemerintah Nomor 29 tahun 1990

tentang pendidikan menengah dan peraturan pemrintah Nomor 39

Page 4: Proker Prakerin

tahun 1992 tentang Peranan masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan

Kepmendikbut Nomor 080 / U / 1993 tetntang Kurikulum SMK, sebagi

berikut :

1. " Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2

( dua ) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur

pendidikan luar sekolah". [ UUSPN, Bab IV, pasal 10, ayat (

1 ) ]

2. " Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama

dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para

dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka

menunjang penyelenggaraan dan pengembangan

pendidikan". [ PP 29, Bab XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]

3. " Pengadaan dan pendayagunaan sumberdaya pendidikan

di lakukan oleh Pemerintah, masyarakat, dan / atau

keluarga peserta didik. [ UUSPN, Bab VIII, pasal 33 ]

4. " Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan

yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam

penyelenggaraan pendidikan Nasional ". [ UUSPN, Bab

XIII, pasal 47, ayat ( 1 ) ]

5. " Peranserta masyarakat dapat berbentuk pemberian

kesempatan untuk magang dan atau latihan kerja ". [ PP

39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ].

6. " Pemerintah dan Masyarakat menciptakan peluang yang

lebih besar untuk meningkatkan peranserta masyarakat

dalam Sistem pendidikan Nasional ". [ PP 39, Bab VI, pasal

8, ayat ( 2 ) ]

7. " Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba

gagasan baru yang di perlukan dalam rangka

pengembangan pendidikan menengah ". [ PP 29, Bab XIII,

pasal 32, ayat ( 2 ) ]

8. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola

penyelenggaraan pengajaran sebagai berikut:

Page 5: Proker Prakerin

a. Menggunakan unit produksi sekolah yang

beroperasi secara profesional sebagai wahana

pelatihan kejuruan.

b. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran

keahlian kejuruan di sekolah, dan sebagian lainnya

di dunia usaha atau industri.

c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian

kejuruan sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha

dan industri.[ Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993,

Bab IV, butir C.I kurikulum 1994, SMK ]

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sehubungan pelaksanaan P raktik Kerja Industri ( Prakerin )

tersebut kiranya perlu disusun rencana kerja pelaksanaan Praktik

Kerja Industri ( Prakerin ) menyangkut seluruh aspek kegiatan.

Perencanaan tersebut tersusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN , terdiri dari :

Latar Belakang, Rasional, Landasan Teori, Dasar Penyelenggaran dan

Sistematika Penulisan.

BAB II PROGRAM, terdiri dari :

Persiapan Administrasi, Peserta Prakerin, Tempat Prakerin, Jadwal

Kegiatan Prakerin, dan Kepanitiaan.

BAB III PENYELENGGARAAN, terdiri dari :

Lingkup Kerja Sama Tempat Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri,

Pelaksanaan Ujian Sidang Praktik Kerja Industri, Penilaian Ujian

Praktik Kerja Industri, Pengolahan dan Penentuan Kelulusan,

Penerbitan Sertifikat Kompetensi, dan pemantauan Pelaksanaan Ujian

Praktik Kerja Industri

Page 6: Proker Prakerin

BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA, terdiri dari :

Bahan-Bahan, Peralatan, Insentif/Honor, Dekorasi, Dokumentasi,

Konsumsi dan Biaya Persiapan Pelaksanaan.

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN - LAMPIRAN

BAB II

PROGRAM

Page 7: Proker Prakerin

2.1 PERSIAPAN ADMINISTRASI

Persiapan administrasi adalah sebagai awal pelaksanaan

program yang ditentukan. Persiapan yang akan dan telah

dilaksanakan antara lain :

a. Pembuatan daftar peserta prakerin

b. Mendata Dunia Usaha dan Industri yang sudah dan akan

melakukan kerja sama dengan piha sekolah

c. Membuat layout Penempatan Peserta Prakerin

d. Mendata Pembimbing Prakerin.

2.2 PESERTA PRAKERIN

Peserta Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) Merupakan siswa

SMK Amaliah 1 Kelas Sebelas yang terdiri dari dua program keahlian

yaitu Program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan serta Program

keahlian Multimedia, dengan jumlah total dari semua program

keahlian 216 siswa yang terdiri dari 162 Laki – Laki dan 54

Perempuan.

KelasTKJ MM

L P L P1 33 3

20 202 34 63 23 74 31 55 21 13

Total 142 34 20 20

2.2.1 Kelompok Peserta Prakerin

Pembagian kelompok prakerin dilakukan dengan cara

mengambil perwakilan per kelas untuk dijadikan kelompok prakerin.

Page 8: Proker Prakerin

Kelompok prakerin ini dibuat disesuaikan dengan jumlah industry

yang bekerja sama dengan pihak smk amaliah 1.

2.3 TEMPAT PRAKERIN

Tempat Praktik Kerja Industri Merupakan Industri atau

Instansi yang telah melakukan kerja sama dengan SMK Amaliah 1

yang terdiri dari Instansi Pemerintah, Instansi Swasta, Instansi

Pendidikan serta Industri Manufacture. Adapun nama instansi dan

industry itu sebagai berikut :

No. Nama Instansi1 FMIPA UNPAK (D3 Komputer)2 AMIK Tunas Patria3 Mahkamah Agung RI4 LP3i Bussines College5 Stasiun III BMG Cisarua6 SMPN 2 Megamendung7 SDIT Al-Hidayah8 Koran Lingkar Bogor9 Oke Print

10 LIPI Bagian Puslit Biologi11 Penelitan Bioteknologi LIPI12 LIPI Bagian Ecology Park13 SMAN 1 Cigombong14 STPP Cinagara15 SMP Plus At-Tahirin16 Politeknik KENT17 SMPN 2 Ciawi

18BP4K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan)

19 UPT. Pertanian & Kehutanan20 STP. Perikanan21 Akbid Al-Ikhlas22 Balai Penelitian Ternak Ciawi23 SMPN 1 Ciawi24 SMAN 1 Ciawi25 SMA PGRI 62 Ciawi26 STT. Telematika27 SMPN 1 Cigombong28 SMPN 1 Caringin29 D3 Komputer UNPAK

Page 9: Proker Prakerin

30 STAI Al-Hidayah31 SMK Dewantara32 Politeknik Tugu Jagakarsa Jakarta Selatan33 PT. Dian Televisi Putera Pertama34 Diploma IPB35 STMIK Pranata Indonesia36 PT. Radio Fajar Imani

2.4 JADWAL KEGIATAN PRAKERIN

Rangkaian jadwal prakerin SMK Amaliah 1 tahun pelajaran

2012 – 2013 sebgai berikut :

NO KEGIATAN TGL/BLN/THN BENTUK KEGIATANPENANGGUNG

JAWAB

 1.  PERSIAPAN  20 - 31 Juli 2012 Pembuatan Program

Kerja PrakerinPanitia/POKJA

3 Agustus 2012Rapat Panitia Panitia/POKJA

4 Agustus 2012 Rapat Orang Tua

Panitia/POKJA

6 Agustus s.d 10

Desember 2012

Penyebaran Surat

Prakerin Ke Pihak

DU/DI

 2.  PELAKSANAAN  29 s.d 31 Agustus

2012

Pembekalan Umum

Peserta Prakerin,

dilanjutkan dengan

Kunjungan Instansi

KaProli

17 – 22 Desember

2012

Pelepasan Peserta

Prakerin

KepSek

Page 10: Proker Prakerin

17 – 22 Januari

2012

Penyerahan Peserta

DU/DI

Guru Pembimbing

Minggu I bulan

Januari

Monitoring tahap ke-

1

Guru Pembimbing

Minggu III bulan

Januari

Monitoring tahap ke-

2

Guru Pembimbing

28 Januari s.d 02

Februari 2013

Penjemputan peserta

prakerin

Guru Pembimbing

 3.  PELAPORAN 16 Februari 2013 Pengumpulan

Laporan Prakerin

Sebelum Sidang

Panitia / POKJA

20-21 Februari

2013

Sidang PrakerinPanitia/POKJA

22 – 27 Februari Revisi Laporan Pembimbing

28 Februari 2013 Pengumpulan

LaporanKetua Prakerin

2.5 KEPANITIAAN

Penanggungjawab 1 : Purwanto, S.Pd

2 : Fenni Santana, S.S

Page 11: Proker Prakerin

Ketua Prakerin : Deden Ardiansyah, S.T

Sekretaris : 1. Alifya Gilang Santoso, A.md

2. M. Adi Riadi

Bendahara : Yolanda, S.H

Marketing Officer : 1. Eka Atmajaya, S. Pd 8. Kurnianti, Y.P, S.Pd

2. Miftah Mustafa, S.Pd 9. Yeni Latifah, S.Kom

3. Ami Listiami, S.Pd 10. M. Hakim Karim, S.E

4. Sanny Alfarisy, S. Kom 11. Anwar iskandar, S.Pd

5. Amirudin Muslim, S. Pd. I 12. Nurwati, S.H, M.H

6. Sahrul Kamal, S. Sos. I 13. Muhaimin

7. Nelawati, S.Pd

Anggota : 1. Azis 5. Malida Riani, S.S

2. Reni 6. Mila

3. Rivan 7. Wadiah

4. Atung S 8. Resti Nuraina, S.Pd

BAB IIIPENYELENGGARAAN

Page 12: Proker Prakerin

3.1 Lingkup Kerja Sama Tempat Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri

1. Pihak perusahaan/instansi pemerintah diharapkan bersedia menerima

Peserta Didik dari SMK AMALIAH 1 Ciawi Bogor sesuai dengan

kompetensi keahlian dan profil dari program keahlian tersebut

2. Pihak perusahaan/instansi diharapkan dapat menempatkan Peserta

Didik sebanyak mungkin, yang disesuaikan pula dengan tingkat

kebutuhan pada perusahaan/instansi masing-masing

3. Pihak perusahaan/instansi dan SMK AMALIAH 1 Ciawi Bogor secara

bersama dapat memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan

program secara teratur dan terarah

4. Secara bertahap diharapkan pihak perusahaan/instansi dapat menjadi

“Bapak Asuh“ SMK AMALIAH 1 dan Pimpinan perusahaan/instansi

berkenan duduk dalam keanggotaan Majlis Sekolah (MS) SMK

AMALIAH 1 Ciawi Bogor

5. Hasil kerjasama ini dapat dituangkan dalam bentuk MoU

3.2 Pelaksanaan Ujian Sidang Praktik Kerja Industri

1. Ujian praktik Kerja Industri dilaksanakan secara serentak pada

bulan Februari tahun 2012.

2. Durasi waktu pelaksanaan ujian praktik kerja industri adalah

antara 30 menit sampai dengan 2 jam sesuai dengan

karakteristik program keahlian dan judul laporan yang dibuat.

3. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan melakukan kerjasama

dengan dunia usaha/dunia industri/asosiasi profesi/institusi

pasangan dalam pelaksanaan ujian praktik kerja Industri.

4. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan dapat melaksanakan

ujian praktik kejuruan di SMK yang memenuhi persyaratan

kelayakan maupun di dunia usaha/dunia industry/institusi

pasangan;

Page 13: Proker Prakerin

5. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan menyiapkan bahan,

peralatan dan alat/ komponen penunjang ujian praktik kerja

Industri.

6. Penyelenggara Tingkat satuan Pendidikan merekomendasikan

Penguji/Asesor dari dunia usaha/industry/asosiasi profesi/guru

berdasarkan criteria yang telah ditetapkan;

7. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan dapat memberikan

soal praktik kerja Industri kepada peserta uji sebelum

pelaksanaan ujian;

8. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan melaksanakan ujian

praktik kerja Industri untuk setiap peserta uji secara perorangan

(tidak dalam kelompok);

9. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan melaksanakan ujian

praktik kerja Industri sesuai dengan standard an ketentuan yang

berlaku.

3.3 Penilaian Ujian Praktik Kerja Industri

1. Penguji/Asesor melakukan penilaian dengan menggunakan

format lembar penilaian yang telah tersedia;

2. Penguji/Asesor melakukan penilaian sesuai karakteristik

program keahlian berdasarkan unjuk kerja/kinerja/produk /

laporan yang dihasilkan oleh peserta uji;

3. Penguji/Asesor memberikan bobot dan skor untuk setiap

komponen penilaian menggunakan format lembar penilaian;

4. Penguji/asesor dapat menambahkan komponen penilaian

melebihi yang telah ditetapkan penyelenggara Satuan

Pendidikan.

5. Penguji/Asesor dapat menetapkan indicator yang lebih tinggi

dari yang telah ditetapkan penyelenggara Penyelenggara satuan

pendidikan.

Page 14: Proker Prakerin

6. Penguji/Asesor dapat melaksanakan ujian praktik ulangan bagi

peserta didik yang belum mencapai standar kompetensi untuk

komponen yang dinyatakan belum tercapai;

7. Penguji/Asesor menyerahkan nilai hasil ujian praktik kejuruan

kepada Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan dan menjaga

kerahasiaannya.

3.4 Penerbitan Sertifikat Kompetensi

1. Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan

dunia usaha/industri/asosiasi profesi atau institusi terkait yang

terlibat dalam ujian/tempat praktik kerja industri dalam

menyiapkan penerbitan sertifikat kompetensi;

2. Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko

sertifikat kompetensi merujuk pada contoh format pada

lampiran dan dapat disesuaikan berdasarkan masukan dari

industri mitra atau institusi pasangan;

3. Sertifikat kompetensi ditandatangani oleh Penyelenggara

Tingkat satuan Pendidikan dan penguji/asesor sebagai penguji

eksternal;

4. Sertifikat kompetensi hanya diberikan bagi peserta uji yang lulus

ujian praktik kerja industry.

5. Sertifikat kompetensi dapat diterbitkan oleh dunia

usaha/industry/asosiasi profesi atau institusi pasangan yang

terlibat dalam ujian / atau penyedia tempat kerja Industri.

BAB IVANGGARAN BIAYA

A. BAHAN

Page 15: Proker Prakerin

NO

RINCIAN SATUANVOL

HARGA JUMLAH

( RP ) ( RP )

1 Kertas HVS Folio 70 gr rim 5 30,000.00 150,000.002 Kertas HVS A4 80 gr rim 5 33,000.00 165,000.003 Kertas Concord (sertifikat) lbr 250 1,000.00 250,000.004 Amplop Putih Besar pack 5 20,000.00 100,000.005 Tinta Printer ( Black ) botol 5 40,000.00 200,000.006 Tinta Printer (Red ) botol 2 45,000.00 90,000.007 Tinta Printer (Yellow ) botol 2 45,000.00 90,000.008 Tinta Printer ( Blue ) botol 2 45,000.00 90,000.006 Penggandaan + Jilid

Proposal Pengajuan Prakerin bundel 60 3,500.00 210,000.00Buku Jurnal & Modul Prakerin bundel 230 10,000.00 2,300,000.00

Program Kerja bundel 5 22,500.00 112,500.00

LPJ bundel 5 22,500.00 112,500.00

TOTAL 3,870,000.00

B. BIAYA PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN

NO

RINCIANSATUA

NVOL

HARGA JUMLAH

( RP ) ( RP )1 TRANSPORT ( Lihat Lampiran ) -  Posting Surat Inst 60 20,000.00 1,200,000.00  Monitoring Inst 240 25,000.00 6,000,000.002 Marketing Set 1 4,000,000.00 4,000,000.003 Souvenir Set 60 50,000.00 3,000,000.004 Seragam Pcs 230 85,000.00 19,550,000.005 Sertifikat -  Peserta Prakerin Pcs 230 10,000.00 2,300,000.00  Mou Instansi Inst 60 10,000.00 600,000.00    -

TOTAL 36,650,000.00

C. Konsumsi

NO RINCIAN SATUAN VOL HARGA JUMLAH

( RP ) ( RP ) 1 konsumsi Persiapan Pelaksanaan hari 30 50,000.00 1,500,000.002 Konsumsi Sidang 3 Hari Paket 120 10,000.00 1,200,000.00

Page 16: Proker Prakerin

        -

TOTAL 2,700,000.00

D. Dokumentasi dan Dekorasi

NO RINCIAN SATUAN VOL HARGA JUMLAH

( RP ) ( RP ) 1 Dokumentasi Pkt 1 200,000.00 200,000.002 Banner Sidang Prakerin Pkt 1 150,000.00 150,000.00        -

TOTAL 350,000.00

E. Insentif / Honor

NO RINCIAN SATUAN VOL HARGA JUMLAH

( RP ) ( RP ) 1 Penguji selama 3 hari org 10 150,000.00 1,500,000.002 Pembimbing org 230 25,000.00 5,750,000.00

3Tool Man ( Penyedia Alat dan Bahan )

org 6 30,000.00 180,000.00

4 Kepanitiaan ( Lihat Lampiran ) set 1 15,000,000.00 15,000,000.00        -

TOTAL 22,430,000.00

Biaya Pelaksanaan Praktik Kerja Industri 66,000,000.00

Terbilang : “ Enam Puluh Enam Juta Rupiah “

Mengetahui, Ciawi, 01 Oktober 2012

Kepala Sekolah Ketua Bendahara

( R ) ( Deden Ardiansyah, S.T ) ( Yolanda, S.H )

BAB V

PENUTUP

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan hidayah-Nya pada kita sekalian, dan atas ijin-Nya

Page 17: Proker Prakerin

pula penyusunan “Program Kerja Praktik Kerja Industri ( PraKerIn ) Tahun

Pelajaran 2012 – 2013 ” bisa diselesaikan dengan cepat.

Program Kerja ini disusun sebagai acuan maupun panduan bagi

semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ujian praktik kejuruan sejak

tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi praktik kerja

industri.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan program kerja ini beserta perangkat ujian praktik

kejuruan ini, semoga kegiatan ini bermakna dan menjadi bagian dari upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan petunjuk

pelaksanaan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,

partisipasi dan sumbangan pemikiran yang diharapkan baik berupa saran,

tanggapan, pendapat maupun kritik yang bersifat konstruktif.