Post on 05-Apr-2017
KONSEP DASARSECTIO
CAESAREA
By. Santi Wahyuni, SKp, M.Kep, Sp.Mat
POKOK BAHASANPengertian
Tujuan Tindakan SC
Indikasi SC
Jenis-jenis Operasi SC
Komplikasi SCPenatalaksanaan pasien dgn tindakan SC
PENGERTIAN SECTIO CAESAREA
Bedah sesar / seksio sesarea : proses persalinan dengan melalui pembedahan / insisi abdomen (laparatomi) dan uterus (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi.
Suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat dinding dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Wikjosastro, 2000)
Kelahiran bayi melalui insisi trans abdominal (Bobak et al, 2004)
Suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding abdomen atau suatu histerotomia untuk melahirkan janin dalam uterus (Mochtar, 1998)
TUJUAN TINDAKAN SC Mengeluarkan janin dari dalam uterus
proses kelahiran bayi Mencegah terjadinya risiko kematian ibu
dan janin akibat kondisi patologis atau terjadi kegawatdarutan obstetrik
INDIKASI SECTIO CAESARAE1. FAKTOR JANIN
1) Bayi terlalu besar BBL ≥ 4.000 gram Bayi sulit keluar dari
jalan lahir, pertumbuhan janin berlebihan (macrosomia) ex. ibu diabetes mellitus
Bila dibiarkan terlalu lama di jalan lahir bahaya thd keselamatan janin
2) Kelainan letak janin Letak sungsang letak
memanjang dgn kelainan dalam polaritas. Panggul janin mrpk kutub bawah.
Letak lintang bila sumbu memanjang ibu membentuk sudut tegak lurus dgn sumbu memanjang janin.
Seringkali bahu terletak diatas PAP (Pintu Atas Panggul) disebut prensentasi bahu.
Kelainan letak janin
3) Ancaman gawat janin (fetal disstres)
Keadaan gawat janin pada tahap persalinan segera lakukan operasi.
Bila ditambah kondisi ibu dgn gangguan plasenta (akibat ibu hipertensi atau kejang), serta pada tali pusat terjepit suplai oksigen ke janin akan berkurang janin mengalami kerusakan otak, bahkan sering meninggal dalam kandungan.
Bila proses persalinan sulit dilakukan melalui vagina SC
4) Janin abnormal Janin abnormal, kerusakan
genetik dan hidrosepalus dapat dilakukan tindakan operasi.
5) Faktor plasenta Plasenta previa plasenta
menutupi jalan lahir Solutio Plasenta plasenta
lepas Plasenta accrete plasenta
menempel kuat pada dinding uterus
Vasa previa kelainan perkembangan plasenta
INDIKASI SECTIO CAESARAE1. FAKTOR JANIN
6) Kelainan tali pusat Prolapsus tali pusat tali
pusat menumbung sebagian atau seluruh tali pusat berada di depan atau di samping bagian terbawah janin atau tali pusat sudah berada di jalan lahir sebelum bayi lahir risiko janin sesak nafas segera SC
Terlilit tali pusat atau terpelintir aliran oksigen dan nutrisi ke janin tidak lancar.
7) Bayi kembar (multiple pregnancy / gemelli)
Kelahiran kembar memiliki risiko terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada kelahiran satu bayi.
Bayi kembar dapat mengalami sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan melalui persalinan alami. Hal ini diakibatkan, janin kembar dan cairan ketuban yang berlebihan membuat janin mengalami kelainan letak.
INDIKASI SECTIO CAESARAE1. FAKTOR JANIN
INDIKASI SECTIO CAESARAE2. FAKTOR IBU
1) Usia Primipara usia > 35 thn Bila dgn penyakit berisiko
spt : hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus dan pre-eklamsia.
Eklamsia menyebabkan kejang perlu operasi caesarea.
2) Tulang panggul Cephalo Pelvic Disproportion
(CPD) ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dgn ukuran lingkar kepala janin ibu tidak dapat melahirkan secara alami.
3) Riwayat SC Persalinan SC tidak
mempengaruhi persalinan selanjutnya harus berlangsung secara operasi atau tidak VBAC
4) Faktor hambatan panggul
Gangguan pd jalan lahir, spt mioma/tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas persalinan terhambat/macet (distosia).
5) Kelainan kontraksi rahim
Jika kontraksi uterus lemah dan tidak terkoordinasi (inkordinate uterine action) atau tidak elastisnya serviks sehingga tidak dapat melebar pada proses persalinan kepala bayi tidak terdorong atau tidak dapat melewati jalan lahir dgn lancar SC
6) Ketuban pecah dini Robeknya kantung
ketuban sebelum waktunya dapat menyebabkan bayi harus segera dilahirkan.
Kondisi ini akan membuat air ketuban merembes keluar sehingga tinggal sedikit atau habis.
INDIKASI SECTIO CAESARAE2. FAKTOR IBU
KOMPLIKASI SECTIO CAESAREA
PADA IBU “trias komplikasi” perdarahan, infeksi, trauma jalan lahir.
Perdarahan E/ : atonia uteri, robekan jalan lahir, perdarahan akibat mola hidatidosa atau karsinoma, ggn pembekuan darah, retensio plasenta
Infeksi, terutama bila keadaan umum jelek
Trauma tindakan operasi persalinan, spt ruptur uteri
PADA BAYI “trias komplikasi” asfiksia, trauma tindakan dan infeksi.
Asfiksia tekanan gs pada kepalsa menekan pusat-pusat vital pada medula oblongata, aspirasi (air ketuban, mekonium, cairan lambung), perdarahan/edema jaringan saraf pusat
Trauma lgs bayi spt : fraktur ekstremitas, fraktur tulang kepala, perdarahan/edema jaringan otak, dll’
Infeksi ringan s/d sepsis kematian
PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA
a. Perawatan luka insisi Luka insisi dibersihkan
dengan alkohol dan larutan betadin dan sebagainya, lalu ditutup dengan kain penutup luka.
Secara periodik pembalut luka diganti dan luka dibersihkan.
b. Tempat perawatan pasca bedah
Setelah tindakan di kamar operasi selesai, pasien dipindahkan ke kamar rawat khusus (recovery room)
Bila pasca bedah kondisi gawat segera pindah ke unit darurat
c. Pemberian cairan Selama 24 jam pertama pasien
puasa pasca operasi cegah dehidrasi dgn pemberian cairan per infus harus cukup banyak dan mengandung elektrolit yang diperlukan.
d. Nyeri Ibu akan mengalami nyeri atau
gangguan terutama bila aktivitas berlebih atau melakukan gerakan secara tiba-tiba.
Sejak pasien sadar dalam 24 jam pertama rasa nyeri masih dirasakan di daerah operasi.
Untuk mengurangi rasa nyeri berikan obat anti nyeri dan penenang seperti suntikan intramuskuler pethidin100-150 mg atau morfin sebanyak 10-15 mg atau secara perinfus.
e. Mobilisasi Mobilisasi segera tahap demi
tahap sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan pasien, mencegah terjadinya thrombosis dan emboli.
Miring ke kanan dan kiri sudah dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah pasien sadar.
Latihan pernafasan dapat dilakukan pasien sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar.
Pada hari kedua pasien dapat didudukkan selama 5 menit dan diminta untuk bernafas dalam, lalu menghembuskannya disertai batuk kecil untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri pasien bahwa ia mulai pulih.
Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk (semi fowler).
Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari pasien dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan dan berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai 5 pasca bedah
Suturing of the uterus after extraction
Sayatan SC
Pulling out the baby.
Caesarean section in progress.
Closed Incision for low transverse abdominal incision after stapling has been completed.
7 week old Caesarean section scar and linea nigra visible on a 31 year old female
S E L A M A T B E L A J A R T E R I M A K A S I H