Kolesistisis Et Causa Koletisiasis

Post on 03-Jan-2016

60 views 0 download

Transcript of Kolesistisis Et Causa Koletisiasis

KOLESISTISIS ET CAUSA KOLETISIASIS

SKENARIO

Wanita 46 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati terus menerus sejak 2 minggu, demam tinggi sejak 3 hari. Mual-mual terus-menerus. Mata kuning tidak disadari. Riwayat ‘maag’ 2 tahun. Sejak setahun yang lalu diketahui ada batu empedu, tetapi OS menolak operasi.

ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUI Tidak ada

RUMUSAN MASALAH

Wanita 46 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati terus menerus sejak 2 minggu, demam tinggi sejak 3 hari disertai mual

MINDMAP

Wanita 46 tahun mengeluh nyeri ulu sejak 2 minggu dan demam sejak 3 hari

yang lalu, serta mengalami mual-mual

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Diagnosis Kerja

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis Banding

Etiologi

Patofisiologi

Epidemiologi

Tatalaksana

Prognosis

Pencegahan

Komplikasi

Hipotesis

Pasien wanita tersebut menderita Kolesistitis Akut E.C Kolelitiasis

ANAMNESIS

Identitas Pasien Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Pengobatan Riwayat Sosial Ekonomi

NamaUmur

AlamatPekerjaanNyeri di ulu hati sejak 2 minggu

PEMERIKSAAN FISIK

TTV Inspeksi Palpasi Perkusi Asukultasi

|Suhu: 38,5 0C |TD: 110/70 |FD: 98x/menit |FP:24x/menit |K: Kompos Mentis

|Sclera: Menguning |Kulit: NormalNyeri Tekan (+) Reg Epigastrium

Murphy Sign (+)Perbesaran Hati (-)

Pemeriksaan Penunjang

leukositosis dan hitung jenis pergeseran ke kiri.

Tes fungsi hati (bilirubin serum, fosfatase alkali/ gamma GT, dan transaminase serum) obstruksi saluran empedu

Kenaikan kadar amilase dan atau lipase serum yang mencolok pakreatitis akut.

Pemeriksaan ultrasonografi akan menunjukkan batu empedu pada 90-95% kasus

Skintigrafi saluran empedu CT scan abdomen

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Pankreatitis Akut Radang pankreas oleh enzim secara

mendadak dan menyeluruh (difus), yang diduga disebabkan oleh lepasnya enzim-enzim pankreas yang bersifat litik dan aktif ke dalam parenkim kelenjar pankreas

Rasa nyeri konstan, terus-menerus, dan bersifat datar

Koledokolitiasis Sebagian besar batu dalam duktus

koledokus berasal dari batu Ditemukan secara kebetulan pada saat

pencitraan (kolik bilier disertai gangguan tes faal hati dengan atau tanpa ikterus)

Kadang infeksi timbul lebih akut dan cairan empedu menjadi purulen.

WORKING DIAGNOSE

Kolesistitis Akut E.C Kolelitiasis

ETIOLOGI

Obstruksi terus-menerus duktus sistikus oleh batu empedu yang mengakibatkan peradangan akut kandung empedu

Pada hampir 90% kasus disertai dengan kolelitiasis

Epidemiologi

Kolelitiasis sering dijumpai pada 4F yaitu wanita (female), usia diatas 40 tahun (forty), obesitas (fat) dan fertile.

Wanita : Pria = 2.5 : 1 Barat: >> batu kolesterol Jakarta: >> batu pigmen

PATOFISIOLOGI

Stasis cairan empedu Infeksi kuman Iskemia dinding kandung empedu

Batu empedu

obstruksi duktus sistikus

cairan empedu stasis dan

kental

kolesterol dan lesitin

pekat

merusak mukosa kandung empedu

+reaksi inflamasi dan

supurasi

Peradangan Dinding kandung

empedu

PROGNOSIS

Penyembuhan spontan didapatkan pada 85% kasus

Pada 25% kasus, timbul penyulit. (angka kematian dapat mencapai 50 – 60%)

PENATALAKSANAAN

o Tindakan Umumo Antibiotika Mengobati septikemia mencegah peritonitis dan empiema.o Bedah

KOMPLIKASI

Empiema Ileus obstruktif batu empedu Gangren dan perforasi Sepsis Pankreatitis

KESIMPULAN

Kolesistitis merupakan peradangan pada dinding kandung empedu yang ditandai dengan trias gejalanya yakni nyeri perut kuadran kanan atas, demam dan leukositosis. Penegakan diagnosis untuk kolestitis adalah dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Terapi dibagi menjadi dua yakni terapi konvensional berupa perbaikan kondisi umum pasien, antibiotik sesuai dengan pola kuman, analgesik dan anti-emetik dan terapi pembedahan bila terdapat inidikasi, dimana saat ini lebih sering dilakukan laparaskopik kolesistektomi dikarenakan dapat memberi keuntungan pada pasien yakni rasa nyeri pasca operasi minimal, memperpendek masa perawatan dan memperbaiki kualitas hidup pasien lebih cepat.