Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

21
Flour Albus et Causa Vaginosis Bacterial Dipresentasikan oleh Sulistya Ningsih, S. ked Preseptor: dr. Cici Lia Nopita PUSKESMAS TALANG BAKUNG JAMBI

description

Flour Albus PPT

Transcript of Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Page 1: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Flour Albus et Causa Vaginosis Bacterial

Dipresentasikan oleh

Sulistya Ningsih, S. ked

Preseptor:

dr. Cici Lia Nopita

PUSKESMAS TALANG BAKUNG JAMBI

Page 2: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Identitas Pasien

Nama/Kelamin/Umur : Nn.RD/ Perempuan/ 19 tahun

Pekerjaan/Pendidikan : Karyawati Supermarket / SMA

Alamat : RT. 32 Kel. Talang Bakung. Jambi

Page 3: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial
Page 4: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

KELUHAN UTAMA

1 bulan yg lalu :Pasien mengeluhkan keluar cairan putih kental dari kemaluan sejak 1 bulan yang lalu. Cairan bewarna putih (keruh) terkadang abu-abu dan kekuningan. Tidak pernah keluar cairan bewarna coklat ataupun keabuan. Tidak terdapat darah. Cairan yang keluar terkadang berbau amis tetapi tidak berbau busuk kadang terasa gatal dari vagina. Keluarnya cairaan ini tidak ada hubungannya dengan mensturasi. Menurut pengakuan pasien cairan yang keluar berjumlah cukup banyak sehingga pasien harus mengganti pakaian dalam hingga lebih dari 3 kali dalam satu hari. Tidak ada keluhan seperti iritasi pada vagina atau sekitarnya. Pasien menyangkal adanya nyeri atau panas saat buang air kecil. Tetapi pasien menjadi sering berkemih. Siklus menstruasi pasien lancar.

Pasien mengeluhkan keluar cariran putih kekuningan seperti susu dari kemaluan.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien tidak mengkonsumsi obat konstrasepsi hormonal. Pasien mengaku belum pernah melakukan hubungan seksual sebelumnnya. Pasien pertama menstruasi saat berusia 13 tahun. Riwayat penggunaan obat, pasien menggunakan cairan pembersih vagina. Riwayat kebiasaan sering menggunakan celana ketat.

Page 5: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU & KELUARGA

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit Keluarga:

Riwayat keluhan yang sama (+) 3 bulan yang laluRiwayat maag (+)Riwayat hipertensi (-)Riwayat penyakit DM (-)

Riwayat penyakit atau keluhan yang sama (-) Riwayat DM (-)Riwayat tifoid/ (-)Riwayat maag (+) ibu pasienRiwayat hipertensi (-) Riwayat penyakit jantung (-)

Page 6: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda vital : TD : 110/80 mmHg,

Nadi : 84x/i, RR 19x/i, T: 36,9ºC BB/TB : 46 kg/153 cm IMT : 19, 54 (Normal)

Page 7: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Kepala Mata

Bentuk : normocephalSimetri : simetris

Exopthalmus/enophtal : (-)Kelopak : normalConjungtiva : anemis (-)Sklera : ikterik (-)Kornea : normal

Pupil :bulat, isokor, reflex cahaya +/+

Lensa : normal, keruh (-)Gerakan bola mata : baik

CON’T

Page 8: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

CON’T

Hidung : tak ada kelainan Telinga : tak ada kelainan Mulut : tak ada kelainan Leher

KGB : tak ada pembengkakan Kel.tiroid : tak ada pembesaran

Page 9: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

CON’TPemeriksaan

ThoraxKanan Kiri

Inspeksi Tampak eritema di bagian

dada tengah, bentol (-),

sikatrik (-), jejas (-), ekskoriasi

(-), macula (-) vesikel (-),

pustule (-), papul (-), plak (-).

Palpasi Stem fremitus

normal

Stem fremitus

normal

Perkusi Sonor

Batas paru-

hepar :ICS VI

kanan

Sonor

Auskultasi Vesikuler (+)

Normal,

Wheezing (-),

rhonki (-)

Vesikuler (+)

normal.

Wheezing (-),

rhonki (-)

Pemeriksaan JantungInspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV

linea midclavicula kiri,

tidak kuat angkat

Perkusi Batas-batas jantung :

Atas : ICS II kiri

Kanan : linea sternalis

kanan

Kiri : ICS IV linea

midclavicula kiri

Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-),

gallop (-)

Page 10: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

CON’T

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi

Datar, sikatrik(-), venektasi (-),

spidernevi (-), eritema (-), macula (-),

ekskoriasi (-), striae (-)

Palpasi Nyeri tekan regio epigastrium (-),

defans musculer (-), hepatomegali (-),

splenomegali (-)

Turgor baik

Perkusi Timpani

Auskultasi Bising usus meningkat

Genitalia : Terdapat sekret berupa cairan putih kental pada daerah vulva dan vagina

Ekstremitas : simetris, Edema (-), akral hangat, kekuatan otot 5 – 5

Page 11: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

CON’T

Status (Lokalis) :Didapatkan mukosa vagina tampak hiperemis, tampak sisa sekret bewarna putih keabu-abuan, agak berbau amis, tidak berbau busuk. Sekret tidak tampak seperti busa. Vulva tampak oedem dan hiperemis, introitus vagina dalam batas normal, serviks dalam batas normal.

Page 12: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Pemeriksaan Penunjang

 

Diagnosis

Diagnosis Banding :

• Penentuan pH• Penilaian sedian basah• Pewarnaan gram• Kultur

Flour Albus (Lekorhea) et causa Vaginosis BacterialNo. ICPC II : X14 vaginal discharge No. ICD X : N98.9

Fluor albus (Lekorhea) et causa Trichomonas vaginalis

X73 tikomoniasis urogenital pada perempuan

Fluor albus (Lekorhea) et causa Clhamydia

X92 klamidia genital pada perempuan. X71 gonore pada perempuan X72 urogenital candidiasis pada

perempuan

Page 13: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Manajemen Promotif Preventif

Pasien diedukasi mengenai pengertian, penyebab, cara pengelolaan dari penyakit flour albus

Memberikan informasi pada pasien bahwa keputihan juga ada yang fisiologis / normal yang terjadi setelah seminggu dari pasca haid.

Menjaga hygenitas alat reproduksi dengan rutin mengganti pakaian

Pemeriksaan dini.

Pemakaian obat atau cara profilaksis

Hindari rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan.

Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi.

Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan mandi dsb.

Page 14: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

CON’T Non-farmakologis : Farmakologis : Pola hidup sehat yaitu diet yang

seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup

Membiasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke belakang.

Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum menggunakan cairan pembersih vagina.

Metronidazol 500 mg, selama 7 hari

Griseofulvin 4 x 125 mg

Terapi Tradisional : Daun pepaya Ambil sehelai daun papaya lalu cuci dan iris halus,

tambahkan 50 gr akar alang-alang yang bersih dan pulasari, rebus semua bahan-bahan tersebut dengan 1.5 liter air sampai mendidih kemudian saring, minum air rebusan 1 kali sehari 1 gelas.

Bawang putih Memiliki kandungan antibakteri dan antivirus

Page 15: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

TINJAUAN PUSTAKA

Leukorea (white discharge, fluor albus, keputihan) nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang bersifat berlebihan, namun tidak berupa darah.

CON’T

Page 16: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial
Page 17: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Hubungan diagnosa dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar

Hal ini tidak berhubungan dengan kelainan yang dialami oleh pasien.

Page 18: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga

Pada fluor albus memiliki beberapa factor penyebab seperti infeksi : Bakteri jamur , protozoa, virus, iritasi, tumor atau jaringan abnormal lain, fistula, benda asing, radiasi, dan penyebab lain seperti psikologi

Disimpulkan bahwa kemungkinan ada berhubungan antara keadaan keluarga dan hubungan keluarga terhadap penyakit yang pasien alami, namun tidak menutup kemungkinan bahwa stress maupun lelah dapat juga memicu timbulnya flour albus.

Page 19: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Analisa kemungkinan berbagai faktor resiko atau etiologi penyakit pada pasien ini.

Dari hasil anamnesis di dapatkan bahwa pasien sering menggunakan pembersih vagina yang di jual di pasar karena dengan sering menggunakan pembersih vagina dapat menyebabkan perubahan pH vagina

Penggunaan celana yang ketat Faktor stress maupun lelah

FLUOR ALBUS

Page 20: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

Analisa untuk mengurangi paparan atau memutuskan rantai penularan dengan faktor resiko atau etiologi pada pasien ini

Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat.

Biasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.

Page 21: Flour Albus Et Causa Vaginosis Bacterial

TERIMA KASI