98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

31
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 KASUS 1.2 STEP 1 : Klarifikasi Term & Konsep 1. Lesi:setiap diskontuinitas jaringan patologis atau traumatik atau hilangnya fungsi suatu bagian 2. Vulva:daerah organ kelamin luar pada wanita yang meliputi mons pubis,labia mayora,labia minora,klitoris dan vestibulum vagina 3. Advis:anjuran atau nasehat Kasus Ny.F,ibu rumah tangga,25 tahun,mengeluh menderita keputihan terus menerus.keputihannya tidak berbau tetapi terasa gatal didaerah kemaluan.Ibu muda yang cantik ini sudah berobat kepuskesmas dan sembuh tetapi beberapa minggu kemudian keputihannya kambuh lagi. Hari ini ia kepuskesmas lagi.keluhan keputihan dan gatal masih ada.bahkan kini kemaluannya bengkak dan sakit sekali saat berjalan.dari anamnesis diketahui bahwa suaminya sering keluyuran dimalam hari,walaupun istrinya masih muda dan cantik,dan pulangnya dipagi hari.beberapa minggu yang lalu pernah keluar nanah dari kemaluan sisuami.hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya lesi pada vulva wanita itu berupa pembengkakan kemerahan dan sakit pada pintu vagina.dokter menganjurkan pemeriksaan secret vagina dan serviks.disamping memberikan obat,dokter memberi advis dan menganjurkan suaminya untuk berobat juga.

Transcript of 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

Page 1: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 KASUS

1.2 STEP 1 : Klarifikasi Term & Konsep

1. Lesi:setiap diskontuinitas jaringan patologis atau traumatik atau hilangnya

fungsi suatu bagian

2. Vulva:daerah organ kelamin luar pada wanita yang meliputi mons pubis,labia

mayora,labia minora,klitoris dan vestibulum vagina

3. Advis:anjuran atau nasehat

Kasus

Ny.F,ibu rumah tangga,25 tahun,mengeluh menderita keputihan terus

menerus.keputihannya tidak berbau tetapi terasa gatal didaerah kemaluan.Ibu muda

yang cantik ini sudah berobat kepuskesmas dan sembuh tetapi beberapa minggu

kemudian keputihannya kambuh lagi.

Hari ini ia kepuskesmas lagi.keluhan keputihan dan gatal masih ada.bahkan

kini kemaluannya bengkak dan sakit sekali saat berjalan.dari anamnesis diketahui

bahwa suaminya sering keluyuran dimalam hari,walaupun istrinya masih muda dan

cantik,dan pulangnya dipagi hari.beberapa minggu yang lalu pernah keluar nanah

dari kemaluan sisuami.hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya lesi pada vulva

wanita itu berupa pembengkakan kemerahan dan sakit pada pintu vagina.dokter

menganjurkan pemeriksaan secret vagina dan serviks.disamping memberikan

obat,dokter memberi advis dan menganjurkan suaminya untuk berobat juga.

Page 2: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

2

1.3 STEP 2 : Mendefinisikan/ Menegaskan ‘problem’

1. Apa yang menyebabkan pasien keputihan terus-menerus?

2. Mengapa keputihan tidak berbau tapi terasa gatal?

3. Mengapa setelah berobat keputihannya tidak juga sembuh?

4. Mengapa kemaluannya bengkak dan sakit saat berjalan?

5. Apa yang menyebabkan kemaluan suami keluar nanah?

6. Mengapa pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi dan vulva ada pembengkakan

kemerahan dan sakit pada pintu vagina?

7. Mengapa dokter menganjurkan pemeriksaan secret vagina dan serviks?

8. Apa diagnosis dari kasus diatas?

9. Apa epidemiologi dan factor resiko dari kasus?

10. Apa etiologi dari kasus?

11. Bagaimana patofisiologi dan pathogenesis dari fluor albus?

12. Apa tanda dan gejala dari fluor albus?

13. Bagaimana pemeriksaan pada kasus?

14. Apa penatalaksanaan pada kasus?

15. Bagaimana komplikasi pada kasus?

16. Bagaimana prognosis pada kasus?

17. Apa diagnosis banding pada kasus?

1.4 STEP 3 : Analisis problem : Brainstorming

1. Karena pH vagina ↑ terus-menerus

2. Karena keputihan pada kasus ini disebabkan oleh neiserria gonore bukan

karena bakteri

3. LO

4. LO

5. Infeksi menular seksual

Page 3: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

3

6. LO

7. Untuk melihat gonokokus gram (-) dan melihat bentuk secret yang dikeluhkan

pasien

8. Fluor albus at causa neisseria gonore

9. EpidemiologiAngka GO di AS tinggi dari pada Negara industry

lainnya,50x>> dari pada swedia dan 8x >> dari kanada

faktor resiko usia reproduktif,ekonomi rendah,iklim tropis,PR>LK

10. Bakteri: neisseria gonorrhoeae,Chlamydia trchomatis

Protozoa:trichomonas vaginalis

Fungus:candida albicans

Virus: HSV,HPV

11. ketidakseimbangan antara mikroorganisme(flora normal) pada vagina ↓

glikogen (as.laktatbasa pada vagina)pertumbuhan bakteri ↑ reaksi

inflamasisistem imun keluarfluor albus

12. Neisseria Gonore: duh mukopurulen

Trikomoniasis: duh tubuh >>,berbau tidak enak,warna kekuningan-kehijauan

dan berbusa

Bacterial Vaginosis: duh tubuh sedang,berbau amis

Kandidiasis: duh tubuh >>,putih seperti susu pecah,bisa sedikit cair

13. Pemeriksaan dengan pewarnaan gram,kultur dll

14. GO: sefiksim 400 mg tablet,PO tunggal (4x 100 mg)

Kandidiasis: kombinasi,nistatin:100.000 IU,intravagina,setiap hari selama 14

hari dan metronidazol: 400 mg PO,2x sehari,selama 7 hari

Page 4: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

4

Trikomoniasis:metronidazol 2 gr,PO dosis tunggal

15. Uretritis servisitis

16. Pada umumnya prognosisnya baik bila ditangani dengan cepat dan tepat

17. Gonore,trikomoniasis,vaginosis bacterial,kandidiasis

1.5 STEP 4 : Menyusun penjelasan (membuat spiderweb)

Komplikasi

Penatalaksanaa

n

Pemeriksaan

Prognosis

Diagnosis

Banding

FLUOR

ALBUS

Definis

i

Epidemiologi

Factor Resiko

Patofisologi Dan

Patogenesis

Tanda-Gejala

Etiologi

Page 5: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

5

1.6 STEP 5 : Memformulasikan sasaran belajar

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Definisi Fluor Albus

2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Epidemiologi Fluor Albus

3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Etiologi Fluor Albus

4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Patofisologi-Patogenesis Fluor

Albus

5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Tanda-Gejala Fluor Albus

6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Factor Resiko Fluor Albus

7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pemeriksaan Fluor Albus

8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Penatalaksanaan Fluor Albus

9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Komplikasi Fluor Albus

10. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Prognosis Fluor Albus

11. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Diagnosis Banding Fluor Albus

Page 6: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Fluor albus (white discharge, leukorea, keputihan) adalah bukanlah

suatu penyakit melainkan gejala berupa cairan yang dikeluarkan dari alat-

alat genital yang berlebihan dan bukan merupakan darah. Dalam kondisi

normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih yang

keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi

dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena

aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal. Vagina merupakan

organ berbentuk yang panjangnya berkisar 8-10 cm, berdinding tipis dan

elastis yang ditutupi epitel gepeng berlapis pada permukaan dalamnya.

Lapisan epitel vagina tidak mempunyai kelenjar dan folikel rambut,

dinding depan dan dinding belakang saling bersentuhan.3

Pada wanita, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari

tubuh sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi. Dalam kondisi

normal, sekret vagina tersebut tampak jernih, putih keruh atau berwarna

kekuningan ketika mengering pada pakaian. Sekret ini non-iritan, tidak

mengganggu, tidak terdapat darah, dan memiliki pH 3,5-4,5. Flora normal

vagina meliputiCorinebacterium, Bacteroides, Peptostreptococcus,

Gardnerella, Mobiluncuc, Mycoplasma danCandida spp. Lingkungan

dengan pH asam memberikan fungsi perlindungan yang dihasilkan oleh

Lactobacillus Doderlin.3

Page 7: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

7

Dapat dibedakan antara fluor albus yang fisiologik dan yang patologik

A. Fluor Albus Fisiologik

Fluor albus fisiologik diproduksi oleh kelenjar pada leher rahim

(serviks), dinding vagina dan kelenjar bartholin dibibir kemaluan,

menyatu dengan sel-sel dinding vagina yang lepas serta bakteri normal

didalam vagina, bersifat asam dan berperan penting dalam menjamin

fungsi yang optimal.3

Fluor albus fisiologik pada perempuan normalnya hanya

ditemukan pada daerah porsio vagina. Sekret patologik biasanya

terdapat pada dinding lateral dan anterior vagina.

Fluor albus fisiologik ditemukan pada :

a) Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah

pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.

b) Menjelang atau setelah haid.

c) Wanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus,

disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari dinding vagina. Hal ini

berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi pada

senggama.

d) Ovulasi, sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.

e) Kehamilan

Page 8: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

8

f) Stres, kelelahan

g) Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

h) Pengeluaran sekret dari kelenjar serviks uteri juga bertambah pada

wanita dengan penyakit menahun, dan pada wanita dengan ektropion

porsionis uteri.3

B. Fluor Albus Patologik

Penyebab paling penting dari fluor albus patologik ialah infeksi.

Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya agak

kekuning-kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental dan berbau.

Radang vulva, vagina, serviks dan kavum uteri dapat menyebabkan

fluor albus patologik, begitu pula pada adneksitis. Fluor albus juga

ditemukan pada neoplasma jinak atau ganas, apabila tumor tersebut

sebagian atau seluruhnya memasuki lumen saluran alat-alat genital.3

2.2 EPIDEMIOLOGI

Penelitian secara epidemiologi, fluor albus patologis dapat

menyerang wanita mulai dari usia muda, usia reproduksi sehat maupun

usia tua dan tidak mengenal tingkat pendidikan, ekonomi dan sosial

budaya, meskipun kasus ini lebih banyak dijumpai pada wanita dengan

tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah.

Flour albus patologis sering disebabkan oleh infeksi, salah satunya

Bakteri Vaginosis (BV) adalah penyebab tersering (40-50% kasus

terinfeksi vagina), Vulvovaginal Candidiasis (VC) disebabkan oleh

Page 9: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

9

jamur candida species, 80-90% oleh candida albicans, Trichomoniasis

(TM) disebabkan oleh trichomoniasis vaginalis, angka kejadiannya

sekitar 5-20% dari kasus infeksi vagina.3,4

2.3 ETIOLOGI

Penyebab keputihan secara umum adalah:

Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis

buang air kecil maupun buang air besar

Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis

Sering menggunakan WC Umum yg kotor

Tidak mengganti panty liner

Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari ke arah anus ke arah

depan vagina

Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain

Kurang menjaga kebersihan vagina

Kelelahan yang amat sangat

Stress

Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi

Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina

Tidak menjalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah

olah raga, tidur kurang)

Tinggal di daerah tropis yang lembab

Lingkungan sanitasi yang kotor.

Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang

menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.

Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex

Kadar gula darah tinggi

Page 10: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

10

Hormon yang tidak seimbang

Sering menggaruk vagina.3

Fluor albus abnormal (patologik) disebabkan oleh:

a) Infeksi :

Bakteri : Gardanerrella vaginalis, Chlamidia trachomatis, Neisseria

gonorhoae, dan Gonococcus

Jamur : Candida albicans

Protozoa : Trichomonas vaginalis

Virus : Virus Herpes dan human papilloma virus.3

b) Iritasi :

Sperma, pelicin, kondom

Sabun cuci dan pelembut pakaian

Deodorant dan sabun

Cairan antiseptic untuk mandi.

Pembersih vagina.

Celana yang ketat dan tidak menyerap keringat

Kertas tisu toilet yang berwarna.3

c) Tumor atau jaringan abnormal lain

d) Fistula

e) Benda asing

f) Radiasi

g) Penyebab lain :

Psikologi : Volvovaginitis psikosomatik

Tidak dikatehui : “ Desquamative inflammatory vaginitis”.3

Page 11: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

11

2.4 PATOFISIOLOGI

a) Patofisiologi Umum Terjadinya Fluor Albus

Estrogen

Mukosa vagina

Pertumbuhan basil doderlein Basil doderlein

mengubah glikogen

Mikroorganisme pathogen menjadi asam laktat

pH 3.0 – 4.5

Faktor resiko Ketidakseimbangan pH Vagina Faktor resiko

Penurunan basil doderlein

Penurunan glikogen

Mikroorganisme pathogen

Reaksi Inflamasi

Leukosit PMN

Fluor albus.3,4

Page 12: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

12

b) Patofisiologi Fluor Albus Nisseria Gonorrhoe

Kuman melewati mukosa serviks

Kuman menempel pada villi mukosa

Kuman berproliferasi

Reaksi Inflamasi

Eksudat menyumbat,

dan terhadi abses

Kerusakan sel epitel

Penyebaran gonore

Komplikasi3,4

c) Patofisiologi Fluor Albus Kandida Albikans

Infeksi kandida dapat terjadi,apabila ada factor predisposisi baik

endogen maupun eksogen.4

Factor endogen:

Perubahan fisiologik:

Kehamilan,karena perubahan pH dalam vagina

Kegemukan,karena bnyak keringat

Debilitas

Iatrogenic

Endokrinopati,gangguan gula darah kulit.

Penyakit kronik:TB,lupus eritematosus dengan keadaan

umum yang buruk.

Page 13: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

13

Umur:orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena

status imunologinya tidak sempurna

Imunologik:penyakit genetik.

Factor eksogen:

Iklim,panas dan kelembaban perspirasi meningkat

Kebersihan kulit

Kebiasaan berendam kaki dalam air yyang terlalu lama

menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur.4

Kandida masuk ke lumen vagina

Invasi hifa ke epitel, berkembangbiak

Kuman berproliferasi

Reaksi Inflamasi mukosa

Kerusakan epitel

Diskuamasi mukosa

Symptom vaginitis

Page 14: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

14

d) Patofisiologi Trikomonas Vaginalis

Hubungan seksual dengan orang terinfeksi trikomonas

Tropozoit menempel pada sel vagina

Interaksi ligand-karbohidrat

Monoase dan asetil glukosamin untuk menempel

Sekresi hidrolase lisosomal

Sitotoksik

Sel lisis dan mengeluarkan sitoplasma

Kerusakan jaringan epitel

T.vaginalis mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran

urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan sub

epitel.masa tunas rata-rata 4 hari asmpai 3 minggu.pada kasus yang lanjut

terdapat bagian-bagian dengan jaringan granulasi yang jelas.nekrosis

dapat ditemukan dilapisan sub epitel yang menjalar sampai dipermukaan

epitel.didalam vagina dan uretra parasit hidup dari sisa-sisa sel,kuman-

kuman dan benda lain yang terdapat dalam secret.4

2.4 MANIFESTASI KLINIS

2.4.1 Gonore

a) Pria

Infeksi simptomatik(uretritis gonore)

Muncul 2-5 hari setelah terpajan

Secret purulen(kekuningan dari ujung uretra,kadang disertai

darah)

Page 15: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

15

Disuria

Sering berkemih

Malese

Gatal

Panas pada orifisium uretra eksterna

Nyeri saat ereksi1

Pemeriksaan fisik

Eritema pada orifisium uretra eksterna

Edema

Ektropion

Duh tubuh mukopurulen

Pembesaran KGB inguinal lateral/bilateral.1

b) Wanita

Infeksi asimptomatik

Muncul 7-21 hari

Secret tidak berbau

Kadang-kadang nyeri pada punggung bawah

Pemeriksaan fisik

Serviks edema dan rapuh dengan drainase mukopurulen

dari ostium

Erosi

Secret mukopurulen

Duh tubuh banyak.1

Page 16: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

16

2.4.2 Trikomoniasis

a) Pria

Pada pria yang sering diserang:uretra,kelenjar

prostat,preputium,vesika seminalis dan epididimis

Gejala lebih ringan dari pada wanita

Kasus akut

Mirip uretritis nongonore

Disuria

Poliuria

Secret uretra mukoid/mukopurulen

Urin jernih,kadang ada benang-benang halus

Kasus kronik

Gejala tak khas

Gatal pada uretra

Disuria

Urin keruh pada pagi hari1

b) Wanita

Yang diserang terutama dinding vagina

Kasus akut

Secret vagina seropurulen bewarna kekuning-kuningan,kuning-

hijau

Bau tidak enak(malodorous)

Berbusa

Dinding vagina kemerahan dan sembab

Kadang berbentuk abses kecil pada dinding vagina dan

serviks,yang tampak sebagai granulasi bewarna merah

“strawberry appearance”dan disertai gejala dispareuria

Perdarahan pascacoitus

Page 17: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

17

Perdarahan intermenstrual

Bila secret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat

paha atau sekitar genetalia eksterna

Uretritis

Bartholinitis,skenitis,sistitis pada umumnya tanpa keluhan.1

Kasus kronik

Gejala lebih ringan dan secret vagina biasanya tidak berbusa.1,4

2.4.3 Candidiasis

masa tunas 5-21 hari

a) pada wanita

gatal pada vulva

duh tubuh banyak,putih seperti susu pecah,sedikit cair

sangat gatal

nyeri

panas selama senggama

disuria

pemerksaan fisik :vulva vagina tampak merah,edema,ulserasi

dan kadang-kadang ada erosi.1,4

b) pada pria

eritema difus,vesikopustul mudah pecah sampai erosi dan

skuama putih ditepi terutama ditepi glands penis atau

preputium

Page 18: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

18

2.5 FAKTOR RESIKO

↑ kadar karbohidrat( ↑ glikogen vagina) pada kehamilan dan

pemakaian pik KB

↑ Ph vagina

Lingkungan yang hangat dan lembab

Penyakit lain:DM

Pemakaian kemoterapi dalam jangka panjang

Menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan nylon

2.6 PEMERIKSAAAN

2.6.1 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik secara umum harus dilakukan untuk

mendeteksi adanya kemungkinan penyakit kronis, gagal ginjal, ISK, dan

infeksi lainnya yang mungkin berkaitan dengan fluor albus.

Pemeriksaan khusus yang juga harus dilakukan adalah pemeriksaan

genetalia yaitu meliputi:

Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna

Pemeriksaan spekulum untuk melihat vagina dan serviks

Pemeriksaan pelvis bimanual

Untuk menilai cairan dinding vagina, hindari kontaminasi dengan

lender vagina. Dan dapat disesuaikan dari gambaran klinis sehingga

dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.

Page 19: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

19

Gonokokus

kelainan dapat ditemui adalah

Orifisium uretra eksternum merah, edema,

Labia mayora dapat bengkak, merah dan nyeri tekan.

Cairan yang keluar dari vagina pada infeksi ini yang lebih

dikenal dengan nama gonorrhea ini berwarna putih kental/

kekuningan (mukopurulen) yang sebetulnya merupakan nanah

yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung Neisseria

gonorrhea.

Kadang-kadang kelenjar bartholini ikut meradang dan terasa

nyeri waktu berjalan atau duduk. Pada pemeriksaan melalui

spekulum terlihat serviks merah dengan erosi dan sekret

mukopurulen.

Vaginosis bakterial

Sekret vagina yang keruh, encer, putih abu-abu hingga

kekuning-kuningan dengan bau amis dan

Vulva dan vagina yang hiperemis, sekret yang melekat pada

dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau berkilau

Pada pemeriksaan serviks dapat ditemukan erosi yang disertai

lendir bercampur darah yang keluar dari ostium uteri internum

Bau semakin bertambah setelah hubungan seksual

Page 20: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

20

Kandidiasis Vaginalis

peradangan pada vulva dan vagina, gatal dari sedang hingga

berat dan rasa terbakar kemerahan dan bengkak

Pada dinding vagina sering terdapat membran-membran kecil

berwarna putih yang jika diangkat meninggalkan bekas yang

agak berdarah

Sekret vagina menggumpal putih kental

Trikomonas Vaginalis (Trikomoniasis)

Dinding vagina tampak merah, sembab dan timbul rasa

nyeri bila ditekan atau perih saat berkemih.

Pada pria sering tanpa gejala sehingga mereka tidak

menyadari dan menularkan pada istri atau pasangannya.

Kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan

serviks yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan

dikenal sebagai Strawberry appreance. Bila sekret banyak

dikeluarkan dapat menimbulkan iritasi pada lipat paha atau

sekitar genitalia eksterna. Sekret vagina biasanya sangat

banyak, berwarna kuning kehijauan, berbusa/berbuih

menyerupai air sabun dan berbau busuk.

Human Papiloma Virus

cairan vagina berwarna keputihan, berbau amis

disertai kumpulan kutil menyerupai jengger ayam

Page 21: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

21

2.6.2 Pemeriksaan penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:

1. Pengukuran pH

Penentuan pH dengan kertas indicator (N: 3.0-4.5)

Hasil pengukuran pH cairan vagina

Pada pH vagina 7.2-8.5 sering disebabkan oleh

Gonokokus

Pada pH vagina 5.0-6.5 sering disebabkan oleh

Gardanerrella vaginalis

Pada pH vagina 4.0-6.8 sering disebabkan candida

albican

Pada pH vagina 4,0-7.5 sering disebabkan oleh

trichomoniasis tetapi tidak cukup spesifik.

2. Penilaian Sedian Basah

Penilaian diambil untuk pemeriksaan sedian basah dengan

KOH10% dan NaCl 0.9%. Cairan dapat diperiksa dengan

melarutkan sampel dengan 2 tetes larutan NaCl 0,9% diatas objek

glass dan sampel kedua di larutkan dalam KOH10%. Penutup

objek glass ditutup dan diperiksa di mikroskop.

a) Trikomonas vaginalis akan terlihat jelas dengan NaCl 0.9%

sebagai parasit berbentuk lonjong dengan flagelanya dan

gerakannya yang cepat.

Page 22: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

22

b) Candida albicans akan terlihat jelas degan KOH 10%

tampak sel ragi (blastospora) atau hifa semu.

c) Vaginitis non spesifik yang disebabkan oleh Gardnerella

vaginalis pada sediaan dapat ditemukan beberapa

kelompok basil, lekosit yang tidak seberapa banyak dan

banyak sel-sel epitel yang sebagian besar permukannya

berbintik-bintik. Sel-sel ini disebut clue cell yan merupakan

ciri khas infeksi Gardnerella vaginalis

3. Perwarnaan Gram

Pada sediaan langsung dengan pewarnaan gram pada Neisseria

Gonorhoea akan ditemukan gambaran adanya gonokokus gram

negative intra dan ekstra seluler.bahan duh tubuh pada pria diambil

dari daerah fosa navikularis,sedangkan pada wanita diambil dari

uretra,mura kelenjar bartholini,serviks dan rectum.

Gardnerella vaginalis memberikan gambaran batang-batang

berukuran kecil gram negative yang tidak dapat dihitung jumlahnya

dan banyak sel epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil.1

4. Kultur

Dengan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab

secara pasti, tetapi seringkali kuman tidak tumbuh sehingga harus

hati-hati dalam penafsiran.

Untuk identifikasi perlu dilakukan pembiakan(kultur).dua

macam media yang dapat digunakan: media transport dan media

pertumbuhan.1

Page 23: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

23

Contoh media transport:

Media stuart

Hanya untuk transport saja,sehingga perlu ditanamkan kembali pada

media pertumbuhan.1

Media transgrow

Media ini selektif dan nutritive untuk N.gonore dan

N.meningitidis;dalam perjalanan dapat bertahan hingga 96 jam dan

merupakan gabungan media transpor dan media

pertumbuhan,sehingga tidak perlu ditanam pada media

pertumbuhan.media ini merupakan modifikasi media Thayer Martin

dengan menambah trimetoprim untuk mematikan proteus spp.1

Contoh media pertumbuhan:

Mc.Leod’s Chocolate Agar

Berisi agar coklat,agar serum dan agar hidrokel.selain kuman

gonokokus ,kuman-kuman yang lain juga dapat tumbuh.

Media Thayer Martin

Media ini selektif untuk mengisolasi gonokokus.mengandung

vankomisin untuk menekan pertumbuhan kuman gram

positif,kolestrimetat untuk menekan prtumbuhan bakteri gram

negative dan nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur.

Modified Thayer Martin Agar

Isinya ditambah dengan trimetoprim untuk mencegah pertumbuhan

kuman proteus spp.1

Page 24: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

24

5. Tes Pap Smear

Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi adanya

keganasan pada serviks, infeksi Human Papiloma Virus,

peradangan, sitologi hormonal, dan evaluasi hasil terapi.

Secara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosis bakterial

harus ada tiga dari empat kriteria sebagai berikut, yaitu:

Adanya sel clue pada pemeriksaan mikroskopik sediaan

basah,

Adanya bau amis setelah penetesan KOH 10% pada cairan

vagina,

duh yang homogen, kental, tipis, dan berwarna seperti susu,

pH vagina lebih dari 4.5 dengan menggunakan nitrazine

paper

6. Tes Thomson

Tes ini berguna untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah

berlangsung.dahulu pemeriksaan ini dilakukan kerena pengobatan padawaktu

itu ialah pengobatan setempat.

Pada tes ini ada syarat yang perlu diperhatikan:

sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi

urin dibagi dalam 2 gelas

tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II

syarat mutlak ialah kandung kemih harus mengandung air seni paling

sedikit 80-100 ml,jika air seni kurang dari 80 ml,maka gelas ke II

sukar dinilai Karena baru menguras uretra anterior.1

Page 25: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

25

Hasil pembacaan:

Gelas I Gelas II Arti

Jernih Jernih Tidak ada infeksi

Keruh Jernih Infeksi uretritis

anterior

Keruh Keruh Panuretritis

Jernih keruh Tidak mungkin

2.7 Penatalaksanaan

2.7.1 Gonore

Pengobatan sindrom duh tubuh karena servisitis

Pengobatan servisitis gonore Pengobatan servisitis non-gonore

Pilihlah salah satu dari beberapa cara pengobatan yang dianjurkan

dibawah ini

Sefiksim:400 mg PO,dosis

tunggal (4x 100 mg),tablet

Levofloksasin: 250 mg

PO,dosis tunggal

Azitromisin : 1 gr,PO,dosis tunggal

(2 x 500 mg),tablet

Doksisiklin: 100 mg,PO 2 x sehari

selama 7 hari.1,2

2.7.2 Kandidiasi

a) Menghindari atau menghilngkan faktor predisposisi

b) Topical

Page 26: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

26

Larutan ungu gentian ½%-1% untuk selaput lender,1-2% untuk kulit

,dioleskan sehari 2 x selama 3 hari

Nistatin berupa krim,salap,emulsi

Amfoterisin

Grup azol antara lain:

Mikonazol/klotrimazol 200 mg,intravagina setiap hari,selama 3

hari atau

Itrakomazol 200 mg,PO,2 x sehari dosis tunggal atau

c) Sistemik

Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal

dalam saluran cerna,obat ini tidak diserap dalam usus

Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis

sistemik

Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol

500 mg per vagina dosis tunggal,sistemik dapat

diberikan ketokonazol 2 x 200 mg selama 5 hari atau

dengan itrakonazol 150 mg dosis tunggal

Itrakonazol:bila dipakai untuk kandidosis

vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg

sehari selama 3 hari.1,2

2.7.3 Trikomoniasis

Pengobatan dapat diberikan secara topical atau sistemik:

d) Secara sistemik,dapat berupa:

Bahan cairan berupa irigasi,misalnya hidroge

peroksida 1-2 % dan larutan asam laktat 4%

Bahan berupa supositoria,bubuk yang bersifat

trikomoniasidal

Dan krim,yang berisi zat trikomoniasidal

Page 27: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

27

e) Secara sistemik(oral)

Obat yang sering digunakan tergolong derivate

nitrodazol seperti:

Metronidazol: dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg per hari

selama 7 hari

Tinidazol : 2 gram PO,dosis tunggal

Nimorazol: dosis tunggal 2 gram

Omidazol: dosis tunggal 1,5 gram.1,2

Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita:

Pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk

mencegah jangan terjadi infeksi “pingpong”

Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan

sebelum dinyatakan sembuh

Hindari pemakaian barang-barang yang mudah menimbulkan

transmisi

2.8 KOMPLIKASI

2.8.1 Gonore

Pria

Local: tysonitis

Parauretritis

Littritis

Cowperitis

Page 28: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

28

Asendens: prostatitis

Vesikulitis

Vas deferentitis

Epididimitis.1

Wanita

Local: parauretritis

Bartholinitis.1

Asendens: salpingitis, PID

Komplikasi diseminata pada pria dan wanita dapat berupa:

Arthritis

Miokarditis

Perikarditis

Meningitis.1

2.8.2 Trikomoniasis

Komplikasi pada kehamilan

Premature delivary

Ketuban pecah dini (KPD)

Bayi berat lahir rendah (BBLR)

Dihubungkan dengan peningkatan transmisi HIV

Dihubungkan dengan PID atipikal.1

Page 29: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

29

2.8.3 Vaginosis bacterial

Merupakan factor resiko preterm birth pada kehamilan

Dihubungkan sebagai factor resiko untuk transmisi HIV

Masih terdapat konflik dimana bacterial vaginosis dikaitkan

dengan resiko terjadinya intraepithelial neoplasia

Beberapa penelitian menghubungkan bacterial vaginosis

dengan postpartum,komplikasi postoperative ginekologi dan

infeksi postabortus.1

2.9 Prognosis

Pada umumnya fluor albus ini bila ditangani dengan cepat dan tepat

maka tingkat kesembuhannya akan tinggi.1

Page 30: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

30

2.10 Diagnosis Banding

Diagnosis banding infeksi vagina.4

Criteria

diagnostic

Normal Kandidiasis

vulvovagina

Vaginosis

bakterialis

Trikomoniasis

Keluhan-

gejala

pasien

Tidak ada Gatal

Rasa

terbakar

Secret

Disuria

Bau tidak

sedap

Gatal

sekret

Secret kuning-

hijau

Bau

gatal

Secret Putih jernih

Flokulen

Putih seperti

keju ↑

Encer

Putih abu-

abu ↑

Berbusa

Kuning-hijau

pH vagina 3,8-4,2 < 4,5 >4,5 >4,5

Bau amina Tidak ada Tidak ada Busuk

Seperti

ikan”amis”

Amis

Sediaan

basah

Sel

epitel,lactobasilus,sedikit

leukosit

Pseudohifa

yeast buds

leukosit +

Clue cell

Whiff +

Sedikit

leukosit

Tricomonad

Whiff

mungkin +

Leukosit +.4

Page 31: 98487218 Kasus Flour Albus Siti Aminah

31

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fluor albus (white discharge, leukorea, keputihan) adalah bukanlah suatu

penyakit melainkan gejala berupa cairan yang dikeluarkan dari alat-alat

genital yang berlebihan dan bukan merupakan darah.

Etiologi fluor albus: Bakteri (Gardanerrella vaginalis, Chlamidia

trachomatis, Neisseria gonorhoae, dan Gonococcus),Jamur(Candida

albicans),Protozoa (Trichomonas vaginalis) dan Virus( Virus Herpes dan

human papilloma virus) dll.

Gejala dapat berupa keputihan yang keluar dari vagina,bisa gatal,berbau

dan warna yang berbeda-beda tergantung penyebabnya.