Brachialgia Et Causa Iritasi Radix
-
Upload
widya-emilia -
Category
Documents
-
view
151 -
download
15
Transcript of Brachialgia Et Causa Iritasi Radix
BRACHIALGIA ET CAUSA IRITASI RADIXC4-5, C5-6, C6-7 + CARPAL TUNNEL SYNDROME GRADE II-III
CASE REPORT
identitas
Nama pasien : Ny. A Jenis kelamin : Perempuan Umur : 51 tahun Alamat : Bandar Lampung Pekerjaan : PNS/ Guru Status : Menikah Suku bangsa : Lampung Agama : Islam
anamnesis
Keluhan Utama Nyeri pada lengan
Keluhan Tambahan Nyeri leher, lengan sering kesemutan
anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang OS datang ke RSAM dengan keluhan nyeri pada lengan. Nyeri
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya nyeri terasa dibagian punggung lalu menjalar ke bagian leher lalu menjalar ke lengan. Nyeri di lengan terasa seperti di tusuk-tusuk. Os tidak merasa lengannya kaku atau sulit digerakkan, begitu pula dengan bagian leher OS. OS juga tidak merasa lengannya pernah bengkak, merah, ataupun terasa panas. Nyeri dirasakan bertambah parah, dengan kadang diselingi rasa kesemutan pada seluruh bagian lengan OS, namun lebih sering pada bagian telapak tangan. OS tidak merasakan adanya kelainan pada fungsi gerak lengan OS, namun ketika nyeri timbul OS merasa gerakan jari OS menjadi kurang terampil. OS lalu berobat ke poliklinik saraf RSAM dan diberi obat penghilang nyeri. Os tidak pernah jatuh sebelumnya, atau mengalami benturan pada leher maupun lengan. Aktivitas OS tidak melibatkan tangan untuk mengangkat beban berat. Os memiliki kebiasaan membunyikan tulang leher jika kelelahan ketika menggunakan komputer. OS BAB dan BAK seperti biasa.
anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu OS tidak pernah merasakan keluhan yang sama
sebelumnya. Riwayat patah lengan atau benturan keras pada lengan maupun leher disangkal. Riwayat darah tinggi dan kencing manis disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga Di dalam keluarga tidak ada yang merasakan
keluhan yang serupa.
Riwayat Sosial Ekonomi OS adalah seorang guru ilmu sosial. Keadaan sosial
ekonomi OS baik.
Pemeriksaan fisik
Status Present Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis, GCS =
E4V5M6 = 15 Suhu : 36,7 0C Tekanan darah : 120/70 mmHg Frekuensi nadi : 78x/menit Frekuensi nafas : 18x/menit
Pemeriksaan Fisik
Status GeneralisKepala - rambut : hitam, lurus, tidak mudah
dicabut - mata : CA -/-, SI -/- - telinga : liang telinga lapang,
serumen -/- - hidung : deviasi septum (-), sekret -/- - mulut : bibir tidak kering, lidah
tidak kotor
Pemeriksaan fisik
Leher dbn pembesaran KGB : tidak membesar- simetris/tidak : simetris- pembesaran tiroid : tidak membesar- JVP : tidak meningkat
Abdomen dbn
Pemeriksaan Fisik
Thorax dbn Jantung : I : ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis tidak teraba P: batas kanan : Sela iga V garis midclavicula
dextra batas kiri : Sela iga V garis midclavicula sinistra
batas atas : Sela iga II garis sternal sinistra A: Bunyi jantung I – II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : I : hemithoraks kanan sama dengan kiri P: fremitus taktil kanan sama dengan kiri P: sonor A: vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Abdomen I : datar dan simetris P : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba P : tympani A : BU (+) normal Ekstremitas Superior : akral hangat, oedem -/-, sianosis -/-
terpasang protective wrist band pada regio antebrachii dextra.
Inferior : akral hangat, oedem -/-, sianosis -/-
Pemeriksaan neurologis
N. olfactorius (N.I)Daya penciuman hidung :
normosmia/normosmia N.opticus (N.II)Tajam penglihatan : tidak ada
kelainanLapang penglihatan : normal/normalTes warna : tidak dilakukanFundus oculi
Pemeriksaan neurologis
N. Occulomotorius, N.Throchlearis, N.Abducens (N.III-N.IV-N. VI)
Kelopak mataPtosis : -/-Endophtalmus : : -/-Exophtalmus : -/-
PupilDiameter : ±3mm / ±3mmBentuk : bulat / bulatIsokor/anisokor : isokor/isokorPosisi : sentral/ sentralReflek cahaya langsung : +/+Reflek cahaya tak langsung: +/+
Pemeriksaan Neurologis
Gerakan bola mataMedial :+/+Lateral :+/+Superior :+/+Inferior :+/+Obliqus superior :+/+Obliqus inferior :+/+Reflek pupil akomodasi : +/+Reflek pupil konvergensi : +/+
Pemeriksaan Neurologis
N. trigeminus (N.V)Sensibilitas
Ramus oftalmikus N/N N/N N/NRamus maksilaris N/N N/N N/NRamus mandibularis N/N N/N N/N
Motorik M.masseter : baik/baik M.temporalis : baik/baik M.pterigoideus : baik/baik Reflek Reflek kornea : tidak dilakukan Reflek bersin : tidak dilakukan
Pemeriksaan Neurologis
MotorikM.masseter : baik/baikM.temporalis : baik/baikM.pterigoideus : baik/baikReflekReflek kornea : tidak dilakukanReflek bersin : tidak dilakukan
Pemeriksaan neurologis
N. facialis (N.VII)Inspeksi wajah sewaktu Diam : nasolabial
fold simetris Tertawa : simetris Meringis : simetris Bersiul : simetris Menutup mata : simetris
Pemeriksaan neurologis
N. Cochlear Ketajaman pendengaran : baik/baik Tinnitus : -/-N. Vestibularis Test vertigo : tidak
dilakukan Nistagmus : -/-N. Glossopharingeus, N. Vagus (N.IX, N.X) Suara bindeng / nasal : (-) Posisi uvula : ditengah
Pemeriksaan neurologis
Tanda perangsangan selaput otak - Kaku kuduk : (+) - Kernig test : (-) - Lasseque test : (-) - Brudzinsky I : (-) - Brudzinsky II : (-)
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan MotorikDbn
Pemeriksaan sensorikdbn
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis Tidak ada kelainan
RESUME STATUS PENDERITA
Seorang pasien ♀ U = 51 tahun, datang ke RSAM dengan keluhan Nyeri pada lengan Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya nyeri terasa dibagian punggung lalu menjalar ke bagian leher lalu menjalar ke lengan. Nyeri di lengan terasa seperti di tusuk-tusuk. Os tidak merasa lengannya kaku atau sulit digerakkan, begitu pula dengan bagian leher OS. OS juga tidak merasa lengannya pernah bengkak, merah, ataupun terasa panas. Nyeri dirasakan bertambah parah, dengan kadang diselingi rasa kesemutan pada seluruh bagian lengan OS, namun lebih sering pada bagian telapak tangan. OS tidak merasakan adanya kelainan pada fungsi gerak lengan OS, namun ketika nyeri timbul OS merasa gerakan jari OS menjadi kurang terampil. OS lalu berobat ke poliklinik saraf RSAM dan diberi obat penghilang nyeri. Os tidak pernah jatuh sebelumnya, atau mengalami benturan pada leher maupun lengan. Aktivitas OS tidak melibatkan tangan untuk mengangkat beban berat. Os memiliki kebiasaan membunyikan tulang leher jika kelelahan ketika menggunakan komputer. OS BAB dan BAK seperti biasa.
RESUME STATUS PENDERITA
OS tidak pernah merasakan keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat patah lengan atau benturan keras pada lengan maupun leher disangkal. Riwayat darah tinggi dan kencing manis disangkal. Di dalam keluarga tidak ada yang merasakan keluhan yang serupa. OS adalah seorang guru ilmu sosial. Keadaan sosial ekonomi OS baik.
RESUME STATUS PENDERITA
Pada pemeriksaan fisik didapatkan OS tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, GCS=15, TD=120/70 mmHg, HR 78x/menit dan RR 18x/menit, spasme otot leher (-), tanda rangsang meningeal (-) refleks fisiologis biseps (+/+) triseps (+/+) , refleks Hoffman-Trommer (-/-), gangguan sensorik (-), Kekuatan otot 5/5/5/5 penurunan lingkup gerak sendi (ROM) spina servical (-), cor & pulmo dalam batas normal. Ekstremitas superior kanan terpasang protective wristband orthoses
RESUME STATUS PENDERITA
Hasil EMG Carpal Tunnel Syndrome dextra
grade II-III (moderate), Iritasi radix C4-5, C5-6, dan C6-7
dextra
Pemeriksaan Anjuran
X-Ray Leher
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDINGBrachialgia ec Spondylosis cervicalBrachialgia ec HNP
DIAGNOSIS KERJABrachialgia ec Iritasi radix C4-5, C5-6, C6-7 + Carpal tunnel syndrome grade II-III
Penatalaksanaan
Terapi MedikamentosaTramadol 1x 100 mgParacetamol 3x500 mgCodin SuportifNeck exerciseRencana pemasangan cervical collarRehabilitasiFisioterapi: Infra Red Radiaton (leher belakang)
Penatalaksanaan
Edukasi: Hindari tempat tidur dan bantal yang
terlalu keras Hindari istirahat atau inaktivitas
terlalu lama/berkepanjangan, karena dapat menyebabkan atrofi otot dan keterbatasan gerak sendi yang berakibat sindroma dekompensasi.
TINJAUAN PUSTAKA
CARPAL TUNNEL SYNDROME
CARPAL TUNNEL SYNDROME
Etiologi :IDIOPATIK Herediter: neuropati herediter yang cenderung menjadi
pressure palsy misalnya HMSN (hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III.
Trauma. Pekerjaan Infeksi Metabolik Endokrin Neoplasma. Penyakit kolagen vaskular Degeneratif Iatrogenik
CARPAL TUNNEL SYNDROME
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Terapi
1. Istirahatkan pergelangan tangan. 2. Obat anti inflamasi non steroid. 3. Pemasangan bidai. 4. Steroid. 5. Kontrol cairan, misalnya dengan
pemberian diuretika. 6. Vitamin B6 (piridoksin 7. Fisioterapi. Ditujukan pada perbaikan
vaskularisasi pergelangan tangan
Radiculopathy Cervical
Radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi dan struktur radiks akibat proses patologik yang dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf dengan pola gangguan bersifat dermatomal
Radiculopathy Cervical
Proses kompresif Kelainan-kelainan yang bersifat kompresif sehingga
mengakibatkan radikulopati adalah seperti : hernia nucleus pulposus (HNP) atau herniasi diskus, tumor medulla spinalis, neoplasma tulang, spondilolisis dan spondilolithesis, stenosis spinal, traumatic dislokasi, kompresif fraktur, scoliosis dan spondilitis tuberkulosa, cervical spondilosis.
Proses inflammatori Kelainan-kelainan inflamatori sehingga mengakibatkan
radikulopati adalah seperti : Gullain-Barre Syndrome dan Herpes Zoster
Proses degeneratif Kelainan-kelainan yang bersifat degeneratif sehingga
mengakibatkan radikulopati adalah seperti Diabetes Mellitus
Penatalaksanaan
Tujuan tatalaksana utama adalah : reduksi dan resolusi nyeri, perbaikan atau resolusi defisit
neurologis, dan mencegah komplikasi / keterlibatan
medula spinalis
Daftar pustaka
Chusid, J.G, 1993; Neuroanatomi Corelatif dan Neuro Fungsional ; Bagian satu, Gajah Mada University Press, Yogjakarta.
Bovim G, Schrader H, Sand T. Neck Pain in the general population. Spine 1994; 19: 1307-1309.
Sidharta P. Sakit Neuromuskuloskeletal. Jakarta : PT Dian Rakyat 1984.p. 67-77 Basjiruddin . Clinical management of neck pain. Neurona 2002 ; 19 : 13-17 Smulyan WI. Degenerative disc and other neural lesion. In : Tollison CD, Satterthwaite JR
(ed). Painful cervical trauma. USA : William and Wilkins 1992.p. 362 -9 Deen G. Back and Neck Pain. In : Sirven JI, Malamut BL ( ed). Clinical Neurology of the older
adult.1 st ed. New york . Lippincott Williams & Wilkins 2002. p. 191-9. Dunda I. Hubungan antara gambaran klinis radikulopati servikalis dengan foto polos
servikal dan EMG di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tesis PPDS – Neurologi FKUI 2001 Ellenberg MR, Honet JC, Treanor WJ. Cervical Radiculopathy. Arch Phys Med Rehabil 1994 ;
75 : 342 – 52.
Daftar Pustaka
Malanga GA. Cervical Radiculopathy. Available at http//www.emedicine.com
Heller CA, Stanley P, Jones BL, Heller RF. Value of x ray examinations of cervical spine. Br Med J 1983 ; 287 : 1276 -8
Uchihara T, Furukawa T, Tsukagoshi H. Compression of brachial plexus as a diagnostic test of cervical cord lesion. Spine 1994; 19 :2170 -3.
Woodward TW, Best TM. The painful Shoulder : Part 1. Clinical evaluation. American Family
Physician. Available at : http// http://www.aafp.com/afp
Turana Y, Rasyid A, Wibowo BS. Gambaran klinis , radiologis dan EMG pada nyeri servikal. Departemen Neurologi FKUI / RSCM
Greenberg MS. Handbook of Neurosurgery.5 th ed. New York 2001.p.310-11.
Wibowo BS, Tonam. Evaluasi elektromiografik pada nyeri pinggang bawah. Neurona 2002; 19 : 11-17.
Wibowo BS, Sudjatmiko AE. Evaluasi EMG pada pasien dengan sindrom servikalis dan pengalaman dengan Eperison HCl pada Brakhialgia dan Iskhialgia. Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Musyawarah Kerja PERDOSSI tanggal 7 – 10 November 2002 di Padang.