Gangguan Depresi

Post on 26-Dec-2015

51 views 2 download

description

gangguan depresi ppt

Transcript of Gangguan Depresi

Gangguan DepresiILFI PRATITA DANASTRI

201110330311146Kelompok 1

Mood Disorder

Depressive Disorder(Unipolar)

Manic Depressive(Bipolar)

Definisi• Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia

yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010)

Epidemiologi• Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes

menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional pada anggota rumah tangga dewasa (di atas 15 tahun) 140 per 1.000. Pada anak dan remaja (5-15 tahun) 104 per 1.000.

• Prevalensi gangguan depresif pada populasi dunia adalah 3-8 % dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. Gangguan depresif mengenai sekitar 20% wanita dan 12% laki-laki.

Etiologi• Kaplan menyatakan bahwa faktor penyebab depresi dapat

secara buatan dibagi menjadi faktor biologi, faktor genetik, dan faktor psikososial.

a. Faktor biologi• Pasien depresi menunjukkan adanya perubahan

neurotransmitter otak antara lain : norepinefrin, serotonin, dopamine

• The Biogenic Amine Hypothesis• The Receptor Sensitivity Hypothesis• The Permissive Hypothesis• The disregulation Hypothesis

b. Faktor Genetik• Penelitian genetik dan keluarga menunjukkan bahwa angka

resiko di antara anggota keluarga tingkat pertama dari individu yang menderita depresi berat (unipolar) diperkirakan 2 sampai 3 kali dibandingkan dengan populasi umum.

• Angka keselarasan sekitar 11% pada kembar dizigot dan 40% pada kembar monozigot (Davies)

c. Faktor Psikososial • Faktor psikososial yang mempengaruhi depresi meliputi:

peristiwa kehidupan dan stressor lingkungan, kepribadian, psikodinamika, kegagalan yang berulang, teori kognitif dan dukungan sosial (Kaplan, 2010).

Manifestasi Klinis • Perubahan Fisik • Penurunan nafsu makan. • Gangguan tidur. • Kelelahan dan kurang energi • Agitasi. • Nyeri, sakit kepala, otot keran dan nyeri, tanpa penyebab fisik

• Perubahan Pikiran • Merasa bingung, lambat dalam berfikir, penurunan konsentrasi

dan sulit mengungat informasi. • Sulit membuat keputusan dan selalu menghindar. • Kurang percaya diri. • Merasa bersalah dan tidak mau dikritik. • Pada kasus berat sering dijumpai adanya halusinasi ataupun

delusi. • Adanya pikiran untuk bunuh diri.

• Perubahan Perasaan • Penurunan ketertarikan dengan lawan jenis• Merasa bersalah, tak berdaya. • Tidak adanya perasaan. • Merasa sedih. • Sering menangis tanpa alas an yang jelas. • Iritabilitas, marah, dan terkadang agresif.

• Perubahan pada Kebiasaan Sehari-hari • Menjauhkan diri dari lingkungan sosial, pekerjaan. • Menghindari membuat keputusan. • Menunda pekerjaan rumah. • Penurunan aktivitas fisik dan latihan. • Penurunan perhatian terhadap diri sendiri. • Peningkatan konsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang

Diagnosis• Gangguan depresi pada usia lanjut ditegakkan berpedoman

pada PPDGJ III (Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III) yang merujuk pada ICD 10 (International ClassificationDiagnostic 10).

• Gangguan depresi dibedakan dalam depresi berat, sedang, dan ringan

Gejala Utama • Perasaan depresif • Hilangnya minat dan semangat • Mudah lelah dan tenaga hilang

Gejala Lain • Konsentrasi dan perhatian menurun • Harga diri dan kepercayaan diri menurun • Perasaan bersalah dan tidak berguna • Pesimis terhadap masa depan • Gagasan membahayakan diri atau bunuh diri • Gangguan tidur • Gangguan nafsu makan • Menurunnya libido

DD• Skizofrenia

Penatalaksanaan• Tujuan terapi: menurunkan gejala depresi dan memfasilitasi

pasien untuk kembali ke kondisi normal.

• Menggunakan terapi non farmakologi dan atau obat anti depresan yang dapat memodulasi kadar serotonin dan nor-epinefrin di otak

Non Farmakologi• PSIKOTERAPI interpersonal dan cognitive – behavioral

therapy�• Terapi interpersonal berfokus pada konteks sosial depresi

dan hub pasien dengan orang lain

• Terapi kognitif-behavioral berfokus pada mengoreksi pikiran negatif, perasaan bersalah yang tidak rasional dan rasa pesimis pasien

Terapi Farmakologi

Komplikasi• Penderita tidak dapat memenuhi tugas-tugasnya sehari -hari• Usaha untuk bunuh diri.• 15 % pasien yang tidak tertangani bunuh diri (30 x lebih sering

dibandingkan pasien non-depresi)• Di Indonesia ?

• Cukup meningkat, termasuk bunuh diri pada remaja dan anak-anak

Prognosis• Episode depresi yang ditangani sembuh dalam 3 bulan, jika

tidak bisa sampai 6-12 bulan• Walaupun menggunakan obat � 20-35% pasien mengalami

gejala residual dan gangguan fungsi sosial