LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

download LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

of 26

description

Seorang wanita berumur 47 tahun datang ke Poli Jiwa RS Wahidin dengan keluhan susah tidur yang dialami sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Perasaan merasa cemas apabila pasien mengetahui menghidap penyakit asam urat dan takut mati akibat dari penyakitnya. Perasaan cemas tersebut disertai rasa kurang bersemangat saat beraktivitas dan kurang konsentrasi. Pasien merasa capek, mengeluh sakit pada kaki dan tangannya. Pada status mental didapatkan seorang wanita wajah sesuai umur, tidak terlalu tinggi, kulit sawo matang, penampilan cukup rapi, memakai kaos coklat, celana panjang hitam dan berjilbab coklat, cara jalan biasa, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas psikomotor tenang. Pembicaraan spontan, lancar dan intonasi biasa. Pasien kooperatif, mood kurang semangat, afek hipotimia, empati dapat dirasarabakan. Pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai tingkat pendidikannya. Daya konsentrasi cukup, orientasi dan daya ingat baik, pikiran abstrak baik, kemampuan menolong diri sendiri cukup. Tidak terdapat gangguan persepsi. Produktivitas cukup, kontinuitas relevan dan koheren, tidak ada hendaya berbahasa. Preokupasi tentang penyakit asam urat yang tinggi , tidak ada gangguan isi pikir, pengendalian impuls baik, daya nilai baik. Tilikan berupa Insight derajat VI, dan dapat dipercaya.

Transcript of LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    1/26

    NOR FARHANA BINTI OMARC 111 09 870

    PEMBIMBING: dr. UYUNI AZISSUPERVISOR: dr. ARYATI HAMZY, SP.KJ

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    2/26

    Nama : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan

    Umur : 47 tahun

    Status perkahwinan : Sudah menikah

    Agama : Islam Pekerjaan : Ibu rumah tangga

    Suku bangsa : Bugis

    Warga negara : Indonesia

    Alamat : Polmas Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi

    Datang ke Poli Jiwa : 3 April 2014

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    3/26

    RIWAYAT PENYAKIT Keluhan utama: susah tidur

    Riwayat gangguan sekarang: Keluhan tidak bisa tidur ini dialami kurang lebih 1 tahun yang

    lalu sejak pasien mulai mengkonsumsi allopurinol akibat sakit

    pada sendi tangan dan kaki. Penyakit itu dialami kurang lebih 1tahun yang lalu. Pasien berobat di rumah sakit dan dilakukanpemeriksaan laboratorium dimana didapati asam urat pasien 9.8.Setelah menerima hasil laboratorium tersebut, pasien diberikanterapi Allopurinal 100mg 3x1.Sejak pasien mengetahui penyakitasam urat, pasien selalu memikirkan penyakitnya sampai pasientidak bisa tidur. Terkadang pasien bisa tidur tapi sering

    terbangun. Pasien juga merasa ragu-ragu untuk tidur karenapasien takut jika tidak akan bangun kembali dari tidur. Pasienkurang bersemangat saat beraktivitas dan kurang konsentrasi.Pasien merasa capek, mengeluh sakit pada kaki dan tangannya.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    4/26

    Hendaya/ disfungsi Hendaya sosial (-) Hendaya pekerjaan (+) Hendaya penggunaan waktu senggang (-) Faktor stressor psikososial

    Penyakit asam uratnya yang tinggi. Riwayat gangguan sebelumnya Tidak terdapat riwayat gangguan sebelumnya. Riwayat gangguan sebelumnya (penyakit dahulu) Trauma (-) Rokok (-) Infeksi (-) Alkohol (-) Kejang (-)

    Narkotik (-)

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    5/26

    Riwayat kehidupan peribadi Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun) Pasien lahir tanggal 14 Februari 1965. Lahir cukup bulan, lahir

    normal dan dibantu oleh dukun. Pasien merupakan anak yangdiinginkan. Ibu pasien tidak mengalami masalah selamamengandung pasien.

    Riwayat masa kanak-kanak awal (usia 1-3 tahun) Pasien mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun. Pertumbuhan dan

    perkembangan pasien sama dengan anak sebayanya. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun)

    Pasien bersekolah Sekolah Dasar (SD) di Polmas, Sulawesi Barat.Prestasi pasien di sekolah cukup baik. Pasien dikenal sebagaianak yang ceria dan rajin ke sekolah. Pasien mudah bergaul danmemiliki banyak teman.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    6/26

    Riwayat masa kanak-kanak akhir dan remaja (12-18 tahun) Setelah tamat sekolah dasar, pasien melanjutkan pendidikannya ke SMP di

    Polmas, Sulawesi Barat. Kemudian SMA di Majene, Sulawesi Barat. Pasien dikenalisebagai orang yang cukup baik, suka membantu orang lain, mempunyai banyakteman-teman di sekolah, peramah dan orangnya terbuka.

    Riwayat masa dewasa Pasien melanjutkan perkuliahan di STIE Jurusan Ekonomi. Pendidikan terakhir

    pasien adalah S1. Prestasi pasien di STIE cukup memuaskan. Pasien dikenalsebagai orang yang ramah dan punya banyak teman. Setelah selesai kuliah,pasien tidak bekerja karena menikah.

    Riwayat pernikahan Pasien menikah pada umur 21 tahun dan mempunyai 5 orang anak (,,,,).

    Hubungan pasien dan keluarga baik.

    Riwayat pekerjaan Pasien hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    7/26

    Riwayat kehidupan keluarga Pasien merupakan anak ke keempat dari lima bersaudara

    (,,,(),). Hubungan pasien dengan saudaranya baik. Keduaorang tuanya masih hidup dan tinggal di Polmas tetapi berlainanrumah. Tidak ada riwayat penyakit yang sama seperti pasien didalam keluarganya.

    Situasi sekarang Saat ini, pasien tinggal bersama suami dan kelima anak-

    anaknya. Hubungan pasien dengan suami dan anak-anaknyabaik.

    Persepsi pasien tentang dirinya dan kehidupannya Pasien ingin kembali sehat seperti sebelumnya agar dapat

    melakukan aktivitas sehariannya dengan semangat dan tidaksering merasa cemas.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    8/26

    DM : Selamat siang ibu. P : Selamat siang dok.

    DM : Perkenalkan nama saya Nor Farhana, saya dokter muda yang bertugas di sini.

    Kalau boleh tahu nama ibu siapa?

    P : S dok.

    DM : Ibu umurnya sekarang berapa?

    P : 47 tahun umurku sekarang dok.

    DM : Ibu tinggal di mana?

    P : Di Polmas dok. DM : Pekerjaan ibu sehari-hari apa?

    P : Saya ibu rumah tangga dok.

    DM : Kalau boleh tahu apa yang membawa ibu datang kemari?

    P : Saya itu dok, tidak bisa tidur. Apabila saya tidur, pasti terbangun-bangun. Terus tidakbisa tidur kembali. Tangan sama kaki saya juga lemas.

    DM : Sejak kapan ibu susah tidur?

    P : Susah tidur itu sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu sejak saya tau asam uratku tinggi.

    Pertama kalinya, saya ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan lab. Dokter di sana bilangasam urat saya tinggi.

    DM : Kapan ibu pergi ke rumah sakit?

    P : 1 tahun yang lalu dok.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    9/26

    DM : Kemudian apa yang dibilang dokter? P : Dokter suruh saya lakukan pemeriksaan lab. Dan hasilnya dokter bilang asam urat saya

    tinggi. Dokter memberi obat allopurinol. Sejak saat itu, saya susah mau tidur dok.

    DM : Jadi ibu susah tidur karena sering memikirkan penyakit ibu?

    P : Iya dok. Sejak saya ada asam urat, saya makan makanan yang direbus saja. Saya jugakurangi makanan yang berminyak.

    DM : Kira-kira berapa jam ibu tidur satu hari?

    P : Paling lama saya tidur itu kurang lebih 1 jam. Itu juga kadang terbangun-bangun daritidur karena terganggu bunyi-bunyi di luar. Kayak bunyi motor.

    DM : Setelah itu, ibu bisa tidur kembali?

    P : Tidak bisa dok. Terkadang, saya takut mau tidur karena takut saya tidak akan bangunlagi besoknya.

    DM : Jadi, apa yang ibu lakukan kalau ibu tidak bisa tidur kembali?

    P : Tidak ada yang saya lakukan dok. Berpikir terus penyakitku.

    DM : Maaf bu, saya mau tanya. Hubungan ibu sama bapak bagaimana?

    P : Baik-baik ji. Sama anak-anak juga baik.

    DM : Berapa anak ibu?

    P : Lima dok. Semuanya laki-laki. Yang paling tua 28 tahun. Yang bungsu 21 tahun.

    DM : Ibu ada merasa jantung berdebar-debar?

    P : Tidak ada.

    DM : Ada rasa sering mual dan mau muntah?

    P : Tidak ada dok.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    10/26

    DM : Bagaimana dengan nafsu makan ibu? Baik- baik ji? P : Tidak dok. Sekarang selera makan saya berkurang Berat badan saya juga berkurang.

    Dulu berat badan saya 60kg tapi sekarang 55.5kg.

    DM : Berkurang itu sejak kapan?

    P : Mungkin kurang lebih 1 tahun yang lalu.

    DM : Apa ibu bikin sehari-hari di rumah?

    P : Sama seperti ibu rumah tangga yang lain. Mencuci, masak..

    DM : Bagaimana aktivitas seharian ibu? Masih sama sebelum sakit?

    P : Tidak dok. Saya rasa kurang semangat mau bekerja. Terkadang saya duduk saya dirumah termenung dan tidak melakukan apa-apa.

    DM : Ibu merasa capek saat melakukan aktivitas ibu?

    P : iya dok sy merasa lebih muda capek sekarang dok

    DM : Pendidikan terakhir ibu apa?

    P : Saya ada Sarjana Ekonomi dari STIE.

    DM : Dulu ibu SD dimana bu?

    P : Saya SD di Polmas, Sulawesi Barat.

    DM : SMP bu? P : SMP di Polmas juga.

    DM : SMA bu?

    P : SMA di Majene, Sulawesi Barat.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    11/26

    DM : Baik ibu, apakah masih ada yangmau ibu ceritakan?

    P : Saya rasa sudah tidak ada dok DM : Apa ibu masih ingat dengan nama

    saya tadi bu? P : Iya dok, Farhana nama ta DM : Baiklah ibu. Terima kasih atas

    waktunya. Jangan lupa minum obatnya nanti

    bu, jangan terlalu pikirkan hal-hal yangmembuat ibu cemas.

    P : Iya dok. Sama-sama dok.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    12/26

    Deskripsi Umum Penampilan:

    Tampak seorang wanita wajah sesuai umur, tidak terlalu tinggi, kulitsawo matang, penampilan cukup rapi, memakai baju koas coklat,celana panjang hitam dan berjilbab coklat serta tas tangan bewarna

    hitam, cara jalan biasa. Kesadaran : Baik

    Perilaku dan aktivitas motorik: Pasien duduk dengantenang

    Pembicaraan : Lancar dan spontan,

    intonasi biasa Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    13/26

    Keadaan Afektif Mood : cemas

    Afek : Hipotimia

    Keserasian : Serasi

    Empati : Dapat dirabarasakan

    Fungsi Intelektual

    Taraf Pendidikan, pengetahuan umum & kecerdasan : Sesuai tarafpendidikan

    Daya konsentrasi : Baik

    Orientasi (waktu, tempat, orang) : Baik

    Daya ingat Jangka panjang : Baik

    Jangka pendek : Baik Jangka segera : Baik

    Pikiran abstrak : Baik

    Bakat Kreatif : Tidakada

    Kemampuan menolong diri sendiri : Baik

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    14/26

    Gangguan Persepsi

    Halusinasi : Tidak ada

    Ilusi : Tidak ada

    Depersonalisasi : Tidak ada

    Derealisasi : Tidak ada

    Proses Berpikir

    Arus Pikiran

    Produktifitas : Cukup

    Kontinuitas : Relevan dan koheren

    Hendaya berbahasa : Tidak ada

    Isi Pikiran Preokupasi : Memikirkan penyakitnya

    Gangguan isi pikir: Tidak ada

    Pengendalian Impuls: Baik

    Daya Nilai Norma Sosial : Baik

    Uji Daya Nilai : Baik

    Penilaian Realitas : Baik

    Tilikan (Insight) :

    Derajat VI (pasien sadar bahwa dirinya sakit dan perlu pengobatan)

    Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    15/26

    Pemeriksaan Fisik: Status Internus Tekanan darah :120/80 mmHg Nadi :80x/menit Suhu tubuh :36.5C Pernapasan : 20x/menit

    Kongjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, cord an pulmo dalambatas normal, ektremitas atas dan bawah tidak ada kelainan. Status neurologis GCS 15 ( E4M6V5) Tanda rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), kernig sign (-) Pupil bulat, isokor, diameter kiri dan kanan 2.5 mm/ 2.5mm, RCL +/+,

    RCTL +/+ Fungsi motorik dan sensorik pasien dalam batas normal dan tidak

    ditemukan reflex patologis.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    16/26

    Seorang wanita berumur 47 tahun datang ke Poli Jiwa RS Wahidin dengankeluhan susah tidur yang dialami sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu.Perasaan merasa cemas apabila pasien mengetahui menghidap penyakitasam urat dan takut mati akibat dari penyakitnya. Perasaan cemastersebut disertai rasa kurang bersemangat saat beraktivitas dan kurangkonsentrasi. Pasien merasa capek, mengeluh sakit pada kaki dantangannya. Pada status mental didapatkan seorang wanita wajah sesuaiumur, tidak terlalu tinggi, kulit sawo matang, penampilan cukup rapi,

    memakai kaos coklat, celana panjang hitam dan berjilbab coklat, carajalan biasa, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas psikomotor tenang.Pembicaraan spontan, lancar dan intonasi biasa. Pasien kooperatif, moodkurang semangat, afek hipotimia, empati dapat dirasarabakan.Pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai tingkat pendidikannya. Dayakonsentrasi cukup, orientasi dan daya ingat baik, pikiran abstrak baik,kemampuan menolong diri sendiri cukup. Tidak terdapat gangguanpersepsi. Produktivitas cukup, kontinuitas relevan dan koheren, tidakada hendaya berbahasa. Preokupasi tentang penyakit asam urat yangtinggi , tidak ada gangguan isi pikir, pengendalian impuls baik, dayanilai baik. Tilikan berupa Insight derajat VI, dan dapat dipercaya.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    17/26

    Aksis I Berdasarkan hasil autoanamnesis dan pemeriksaan status mental

    ditemukan adanya keluhan susah tidur, rasa cemas, kurang bersemangatsaat beraktivitas, kurang konsentrasi, cepat capek, mengeluh sakit padakaki dan tangannya, dan rasa takut mati sehingga menimbulkanpenderitaan (distress) dan hendaya bagi pasien sehingga dapatdikategorikan sebagai gangguan jiwa. Dari pemeriksaan status mentaltidak didapatkan adanya hendaya berat seperti halusinasi dan wahamsehingga dikategorikan sebagai gangguan jiwa non-psikotik. Dari statusinternus dan neurologis tidak ditemukan kelainan sehingga kelainanmental organik dapat disingkirkan.

    Pada pasien ini ditemukan gejala anxietas seperti rasa cemas namuntidak berlangsung tiap hari. Pada pasien ini juga didapatkan gejaladepresi seperti tidur terganggu, nafsu makan berkurang dan konsentrasidan perhatian yang berkurang. Akan tetapi masing-masing tidak

    menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkandiagnosis tersendiri sehingga berdasarkan PPDGJ-III didiagnosis sebagaiGangguan Campuran Anxietas dan Depresi F41.2).

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    18/26

    Aksis II : Ciri kepribadian tidak khas. Aksis III : Gout Arthritis

    Aksis IV : Masalah penyakitnya

    Aksis V : GAF scale pasien saat ini adalah71-60 berupa gejala ringan dan menetap,disabilitas ringan dalam fungsi, secara umummasih baik.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    19/26

    Organobiologik: tidak ditemukan adanya kelainanfisik yang bermakna, tetapi diduga terdapatketidakseimbangan neurotransmitter, makapasien memerlukan psikofarmakologi.

    Psikologik: ditemukan adanya hendaya ringansehingga pasien memerlukan psikoterapi untukmenghilangkan gangguan anxietas dan depresiringan.

    Sosiologik :ditemukan hendaya sosial ringandalam pekerjaan maka pasien memerlukansosioterapi.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    20/26

    Prognosis pasien ini adalah baik. Adapun faktorpendukung maupun faktor penghambat adalahseperti berikut:

    Faktor pendukung: Tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam

    keluarga Mempunyai faktor stressor yang jelas Sudah menikah Support keluarga baik

    Keinginan pasien untuk berobat dan sembuh Faktor penghambat Penyakit asam urat yang dideritainya.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    21/26

    Berdasarkan PPDGJ-III, adapun pedoman diagnosis untuk GangguanCampuran Anxietas dan Depresi adalah sebagai berikut: Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-

    masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untukmenegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas beberapa gejalaotonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping

    rasa cemas atau kekhawatiran yang berlebihan. Tidak ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka

    harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya ataugangguan anxietas fobik.

    Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untukmenegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebutharus ditemukan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapatdigunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satudiagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan.

    Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yangjelas, maka harus digunakan kategori F 43.2 gangguan penyesuaian.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    22/26

    Pada pasien ini terdapat gejala anxietas dan juga depresi, namun masing-

    masing tidak menunjukkan gejala yang cukup berat atau tidak terlalumenonjol, sehingga didiagnosis dengan sebagai Gangguan CampuranAnxietas dan Depresi F41.2).

    Pada pasien ini diberikan pengobatan anti-anxietas, golonganBenzodiazepine: Alprazolam karena alprazolam efektif untuk anxietas karenaonset of actionnya lebih cepat dan mempunyai efek samping anti depresi.

    Alprazolam adalah salah satu golongan benzodiazepine yang mempunyairasio terapuetik lebih tinggi dan lebih kurang menimbulkan adiksi dengantoksisitas yang rendah jika dibandingkan dengan mepromabate atauPhenobarbital. Mekanisme kerjanya, sindrom anxietas disebabkanhiperaktivitas dari sistem limbik SSP yang terdiri dari dopaminergic,noradrenergic, serotoninergic neurons, yang dikendalikan oleh GABA-ergicneurons. Obat anti anxietas benzodiazepine yang bereaksi dengan

    reseptornya (benzodiazepine receptor) akan mengreinforce aksi inhibitGABA-ergic neuron sehingga hiperaktivitas tersebut di atas mereda.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    23/26

    Pada pasien ini diberikan pengobatan anti depresi SSRI(Selective Serotonin Reuptake Inhibitor), yaitu fluoxetine.Sindrom depresi disebabkan oleh defisiensi relative salah satuatau beberapa aminergic neurotransmitter (noradrenaline,serotonin, dopamine) pada sinaps neuron di SSP (khususnyapada system limbic). Mekanisme kerja obat anti depresi iniyaitu menghambat reuptake aminergic neurotransmitter danmenghambat penghancuran oleh enzim monoamine oxidase.Sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergicneurotransmitter pada sinaps neuron di SSP. Diberikanfluoxetine karena sedikit efek samping.

    Prognosa pada pasien ini adalah baik karena faktor stressorpsikososialnya jelas baru berlangsung, tidak ada riwayat

    keluarga yang mempunyai penyakit yang sama, sudahmenikah dan mendapat dukungan daripada keluarganya.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    24/26

    Farmakoterapi Fluoxetine 20 mg 2X1 Alprazolam 0.5 mg 1x1

    Psikoterapi: supportive

    Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untukmengungkapkan perasaan dan keluhannya sehingga pasien

    merasa lega. Konseling: memberikan penjelasan dan pengertian kepada

    pasien sehingga dapat membantu pasien dalam memahamipenyakitnya dan bagaimana cara menghadapinya danmenganjurkan untuk berobat teratur.

    Sosioterapi: memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga

    pasien dan orang-orang disekitarnya sehingga mereka dapatmemberikan dukungan moral dan menciptakan lingkunganyang kondusif agar dapat membantu proses penyembuhan.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    25/26

    Memantau keadaan umum pasien danperkembangan penyakit seperti menilaiefektifitas obat terapi yang diberikan dankemungkinan efek samping obat yang

    diberikan.

  • 5/27/2018 LAPORAN KASUS GANGGUAN ANXIETAS DAN DEPRESI

    26/26