Post on 14-May-2018
Fraud Identification
and Prevention
dr. A. Fardianto, CFE, QIA, AAK
Tangerang, 7 September 2017
Agustian Fardianto
Pengalaman Kerja :
General Practicioner (PT. Hardlent Medika Husada)
Head of Provider Relation Dept. (PT. Asuransi Reiance Indonesia)
Audit Committee (PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia)
Risk and Compliance Oversight Committee (PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia / Mandiri Inhealth)
Internal Auditor (PT. Askes (Persero) - BPJS Kesehatan)
Pendidikan & Sertifikasi :
Profesi Dokter (FK Yarsi)
Certified Fraud Examiner (ACFE)
Qualified Internal Auditor (DS-QIA)
Ahli Asuransi Kesehatan (Pamjaki)
Certified Risk Management Professional (LSPMR)
Organisasi :
Institutional Relationship (ACFE Indonesia per 2017 – 2019)
Hubungi Saya
Ph. 08111924487
Email. a.fardianto@gmail.com
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia Chapter adalah organisasi yang
merupakan local chapter dari ACFE global yang berkedudukan di Austin, Texas, Amerika Serikat
ACFE Indonesia Chapter merupakan organisasi yang tujuan utamanya adalah melayani
masyarakat dengan cara memperbaiki tata cara pencegahan dan pemberantasan fraud,
serta menjadi sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman diantara para anggota.
ACFE Indonesia Chapter dibentuk pada tahun 2002 yang ditandai dengan penandatanganan
petisi oleh 12 orang CFE yang bekerja di organisasi sektor publik dan swasta yaitu:
• Soedarjono
• Atjeng Sastrawidjaja
• Soekardi Hoesodo
• Soetopo Heroetomo
• Irwan Sofjan• Phil Leifermann
• M. Chatim Baidaie• PalmerSagala• Hari Setianto• Simon Hutagalung• Indra Widjaja• Zayarwan Zain
Certified Fraud Examiner (CFE) adalah sertifikasi profesi anti fraud yang dikeluarkan olehAssociation of Certified Fraud Examiners (ACFE)
Dengan memiliki sertifikasi CFE, seseorang diakui sebagai ahli dalam pencegahan danpendeteksian (prevention, detection and deterrence) fraud. Sertifikasi CFE dikenal dan diterimadi seluruh dunia sebagai standar mutu profesi untuk profesional anti-fraud.
ACFE Indonesia ChapterMenara Taspen (dh. Gedung Arthaloka) Lantai 7 Suite 706
Jl. Jend. Sudirman Kav.2 Jakarta 10220 IndonesiaTelp. 62 21 57933222, 62 21 57933295 Fax. 62 21 57933222
Email : secretariat@acfe-indonesia.or.idWebsite : www.acfe-indonesia.or.id
www.acfe.com
Reference
Definisi Fraud
Setiap tindakan yang disengaja atau perbuatan salah yang dirancang untuk memperdaya orang lain, sehingga
korban menderita kerugian dan pelaku memperoleh keuntungan.(Managing the Business Risk of Fraud: A Practical Guide, IIA-AICPA-ACFE)
Suatu perbuatan melawan hukum (tidak sah), yang dilakukan oleh individu di dalam maupun di luar organisasi,
atas dasar kesengajaan/niat, dengan tujuan untuk menguntungkan individu/organisasi yang melaksanakan dan
mengakibatkan adanya kerugian.(International Standards for The Professional Practice of Internal Audting, IIA)
Penipuan yang disengaja atau kekeliruan yang diketahui oleh seseorang, menyembunyikan kondisi yangsebenarnya, dan membiarkan fraud atau penipuan terjadi kemudian dapat mengakibatkan beberapa
keuntungan yang tidak sah kepada individu maupun entitas atau pihak lain.(Centers for Medicare and Medicaid Services)
Tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan,
serta penyedia obat dan alat kesehatan untuk mendapatkan keuntungan finansial dan program jaminan
kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan.(Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 tahun 2015)
Elemen Fraud
Niat sengaja untuk melakukan tindakan yang salah atau untuk mencapai tujuan yang tidak
sesuai dengan hukum atau peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pengelabuan yang bertujuan untuk berbuat salah dan keliru, digunakan untuk mencapai
skema fraud.
Kelihaian dari pelaku memanfaatkan ketidaktahuan dan kelalaian dari korban.
Korban bertindak sesuai dengan kemauan pelaku.
Terdapat unsur penyembunyian dan melanggar aturan atau hukum.
Fraud Triangle
FRAUD TREE
Korupsi
Melalui UU No. 7 tahun 2006, Indonesia telah meratifikasi Konvensi Internasional Melawan
Kejahatan Korupsi (United Nation Convension Against Corruption, 2003).
Tindak Pidana Korupsi (UU No. 31/1999 sebagaimana diubah UU No. 20/2001):
1. Tindakan melawan hukum dan atau menyalahgunakan kewenangan karena kedudukan
jabatan yang dapat merugikan keuangan negara dan perekomomian negara
2. Pemberian suap
3. Penggelapan dalam jabatan dan pemalsuan atau penghancuran atau penghilangan
dokumen
4. Pemerasan dalam jabatan
5. Benturan kepentingan
6. Perbuatan curang
7. Gratifikasi
Risiko Fraud Industri Farmasi
https://www.forbes.com/sites/erikakelton/2013/07/29/is-big-
pharma-addicted-to-fraud/#75f3b4e415fe
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/10/2
5/oflbts354-ketua-kpk-jelaskan-dugaan-korupsi-di-industri-
farmasi
http://www.harianjogja.com/baca/2014/08/27/korupsi-
pengadaan-obat-mantan-direktur-rsud-sleman-sembunyikan-
harga-diskon-530348
Risiko Fraud Industri Farmasi
https://news.detik.com/berita/2731796/ini-modus-korupsi-obat-
cacing-siswa-rp-900-juta-di-mark-up-jadi-rp-6-m
Risiko Fraud Industri Farmasi
https://www.justice.gov/usao-sdms/pr/two-charged-multi-
million-dollar-compounding-pharmacy-fraud-scheme
https://www.justice.gov/usao-sdny/pr/brooklyn-pharmacy-
owneroperator-charged-defrauding-medicare-and-medicaid-
programs
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2015
TENTANG
PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD)
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
JAMINAN KESEHATAN PADA SISTEM
JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Risiko Fraud Industri Farmasi
Fraud Prevention
Perlu rancang bangun sebuah metode pencegahan untuk menghindari dampak dari risiko
terjadinya tindakan fraud.
Kunci metode pencegahan adalah membuat setiap individu di organisasi menyadari dampak
risiko terjadinya fraud, termasuk di dalamnya pelanggaran terhadap etika, peraturan, dan
hukum yang berlaku.
Upaya komunikasi secara terus menerus kepada setiap individu dalam memberikan informasi
tentang sanksi disiplin, sanksi pidana, sanksi perdata, dan sanksi lainnya bagi pelaku tindakan
fraud.
Fraud Prevention
• Tone at the top. Masing-masing pimpinan institusi menumbuhkan kesadaran bagi dirinya,
keluarga, bawahannya, dan masyarakat bahwa tindakan fraud akan memberikan kerugian dan
menyengsarakan bagi semua pihak.
• Program dan budaya anti fraud terintegrasi ke dalam tata kelola, kebijakan, dan kurikulum
pendidikan.
• Mempertegas dan mensosialisasikan program dan budaya anti fraud dalam setiap kode etik,
baik profesi atau institusi lainnya.
• Remunerasi yang sesuai serta menetapkan indikator penilaian kinerja dan berdampak kepada
remunerasi tersebut.
• Mekanisme sanksi dan penghargaan. Sanksi harus dirancang seadil-adilnya sedangkan
penghargaan yang wajar diberikan atas prestasi unggulan.
• Pemisahan kewenangan, fungsi, dan tugas.
• Pembatasan otoritas atas informasi pembayaran.
• Pengembangan teknologi sistem informasi oleh pihak yang dapat mencegah fraud.
?!!
Fraud Risk Management
PRINCIPLE
FRAUD RISK GOVERNANCE
FRAUD RISK ASSESSMENT
OBJECTIVE
PREVENTION DETECTION RESPONSE
Fraud Risk Management Principles
Organisasi menetapkan dan mengkomunikasikan program
pengelolaan risiko fraud oleh pimpinan puncak serta komitmennya terhadap nilai integritas dan etika yang tinggi menjadi bagian pengelolaan risiko
fraud
Organisasi melakukan penilaian risiko fraud secara komprehensif untuk
mengidentifikasi skema dan risiko fraudtertentu, menilai kemungkinan dan
dampak yang signifikan, mengevaluasi aktivitas pengendalian fraud yang ada
dan menerapkan tindakan untuk mengurangi risiko residual dari
tindakan fraud
Organisasi memilih, mengembangkan, mensosialisasikan upaya preventif dan deteksi dari pengendalian fraud untuk memitigasi risiko fraud baik yang sudah
atau belum pernah terjadi
Organisasi menetapkan sebuah proses komunikasi untuk mendapatkan
informasi tentang potensi fraud dan mengkoordinasikan metode untuk
melakukan investigasi berikut dengan tindak lanjut perbaikan sehingga fraud
dapat ditangani secara tepat dan pada waktu yang tepat
Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi berkelanjutan
untuk memastikan lima prinsip pengelolaan risiko fraud dapat
dijalankan serta melakukan tindak lanjut perbaikan terhadap kelemahan
dari program pengelolaan manajemen risiko kepada pihak–pihak
yang bertanggung jawab termasuk didalamnya manajemen dan direksi
Terima Kasih
“And do not consume one another’s wealth unjustly or send it (in bribery) to the rules in
order that (they might aid) you (to) consume a portion of the wealth of the people in sin,
while you know.”
–QS. 2:188-