Are all Alpha Blocker the Same for BPH Drug...
-
Upload
vuongtuyen -
Category
Documents
-
view
235 -
download
3
Transcript of Are all Alpha Blocker the Same for BPH Drug...
Are all Alpha Blocker the Same
for BPH Drug Management ?
Peran Apoteker Apoteker memiliki peran vital dalam rasionalisasi obat, pengetahuan akan obat yang diresepkan menjadi sangat penting dalam konsultasi, edukasi ke pasien
Pentingnya Edukasi, Konsultasi yang benar untuk pasien
• Di dalam PP 51 tahun 2009, tercantum bahwa Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting karena terkait langsung dengan Pelayanan Kefarmasian.
• PP 51 tahun 2009 pasal 24(b) juga dicantumkan bahwa apoteker diperbolehkan untuk mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien.
• Oleh karena itu, kompetensi apoteker diperlukan disini dalam menilai baik buruknya pergantian obat satu dengan yang lain, apoteker juga harus mempertimbangkan efikasi dan toleransi obat, misal obat yang sudah digunakan sejak lama dan cocok bagi pasien, perlu dipertimbangkan apakah bila diganti dengan obat baru akan sama efikasi/toleransinya sedangkan obat sudah lama memberikan efek dalam tubuh pasien
• Oleh sebab itu, perlu mengetahui profil farmakologi dan farmakokinetik dari obat yang diresepkan, selain itu perlu juga memperhatikan aspek farmakoekonomi suatu obat sehingga apoteker dapat menilai rasionalisasi peresepan suatu obat
Apa itu Farmakoekonomik?• Farmakoekonomik merupakan salah satu cabang bidang farmakologi
yang mempelajari pembiayaan pelayanan kesehatan, merupakan metode untuk mendapat pengobatan dengan biaya yang lebih efisien
• Biaya yang efisien maksudnya ialah biaya yang dibutuhkan pasien sejak menerima terapi hingga pasien sembuh
• Dengan memperhatikan aspek farmakokinetik, aspek yang diperhatikan bukan hanya berhubungan dengan upaya mendapat biaya obat yang murah, namun berhubungan dengan seluruh proses efisiensi obat, alat kesehatan, penyediaan, monitoring obat, lama terapi ataupun proses yang berhubungan dengan pemberian obat-obatan
• Jadi pemberian item obat yang murah bila dilihat dari aspek farmakoekonomi bisa saja tidak “cost effective” karena lamanya pemberian, ataupun adanya tambahan pemberian obat lain karena efek samping, dll
Pentingnya pengetahuan tentang Penyakit BPH dan obat-obatannya
• Saat ini banyak tersedia obat-obat untuk terapi BPH (Benign Prostat Hyperplasia
• Golongan yang sering digunakan adalah alpha blocker dan 5-ARI
Treatment Options for BPH - Drug therapy
Class of Drug Generic Name Brand name
Alpha Blocker drug
Alfuzosin Xatral
Terazosin Hytrin
Doxazosin Cardura
Prazosin Minipress (not available in Indonesia)
Tamsulosin HARNAL
Silodosin Urief
Anti androgen drug ( 5-ARI)
Finasteride Proscar
Dutasterid Avodart
Phytofarmaka Serenoa repens
Pygeum africanum
Jenis Alpha Blocker
• Nonselective alpha blockers
• Phenoxybenzamine (Dibenzyline)
• Nicergoline
• Thymoxamine
• Selective alpha1 blockers
• Prazosin
• Alfuzosin (Xatral-Sanopi)
• Long-acting alpha1 blockers
• Terazosin (Hytrin-Abbot)
• Doxazosin (Cardura-Pfizer)
• Super-selective alpha1 blockers
• Tamsulosin (Harnal)
• Silodosin
Selective adrenergic : akan memblocks hanya 1 receptor
Jenis Reseptor Alpha adrenergic
1 dominan di prostate
2 ada di pembuluh darah & otot polos
Lepor E, Saphiro E. J Urol 1984; 132: 1226-9
Non selective adrenergic akan memblok : blocks 1 dan 2 receptors
Terapi oralDoxazosin Terazosin Finasterid / Dutasterid Tamsulosin
Farmakologi •Menurunkan tekanan darah
•Memperbaiki gejala BPH
Memperbaiki gejala BPH
Mekanisme
kerja
Menghambat reseptor alfa 1 di uretra
& prostat
Menghambat kerja enzim
5 alfa reduktase
sehingga konsentrasi
DHT dalam prostat
menurun
Efek terapi : 3 – 6 bulan
Hanya efektif untuk
prostat ukuran besar
(>40 ml)
Selektif
Menghambat
reseptor alfa 1a &
1d di uretra &
prostat
Farmako
kinetik
Kadar tertinggi
didalam plasma
setelah 2 jam
Kadar tertinggi
didalam plasma
setelah 1 jam
Penurunan kadar
dehidrotestosteron
setelah 24 jam
Kadar tertinggi di
dalam darah
setelah 7 – 8 jam
Cara
pemakaian
Dengan titrasi Tanpa titrasi
Efek
samping
Hipotensi Menurunkan kadar PSA
Libido menurun
impotensi
Hipotensi Minimal
(khususnya
Harnal OCAS)
Mekanisme kerja α blockers
Nerve ending
Norepinephrine
(Blockade)
α1Aα1A
α1Aα1Aα1Aα1Aα1Bα1C
α1D prostate
Causes prostaticrelaxation
Harnal
Nerve ending
Norepinephrine
α1D α1C α1B α1B α1B α1B α1B
Blood Vessel
(causes vascular contraction)
Menghambat alfa 1a & 1d pada otot polos di uretra & prostat
Relaksasi / menurunkantekanan uretra d bagianprostat
Memperbaiki gangguanbuang air kecil ygdisebabkan oleh BPH
Blood Vessel
= α1B
α-blockers for the treatment of BPH/LUTS
Schwinn DA and Roehrborn CG. Int J Urol 2008;15:193-9
Terazosin Doxazosin Alfuzosin Tamsulosin Naftopidil Silodosin
α1-AR subtype selectivity
Non subtype selective
Non subtype selective
Non subtype selective
Subtype selective
Subtype selective
Subtype selective
Pharmacologicalselectivity
No No No Yes Yes Yes
Clinical selectivity No (α1A=α1b=α1d)
No (α1A=α1b=α1d)
No (α1A=α1b=α1d)
Yes (α1A=α1b>α1d)
Yes (α1A≥α1b>α1d)
Yes (α1A>α1b>α1d)
Usual daily dose(mg)
1-10 1-8 7.5-10 0.4 (US)0.2 (Asia)
25-75 4
Regimen(doses/d)
1 1 1-3 1 1-2 2
Modified-release formulation
No Yes No-Yes Yes No No
12
SELEKTIFITAS TERHADAP RESEPTOR 1 a & 1 d
PADA KELAS ALFA BLOKER(1)
Foglar R.et.al.,Eur J.Pharmacol Mol Pharmacol Section 288,
201,1995
0
5
10
15
20
25
Tamsulosin Terazosin Alfuzosin Doxazosin
sele
ktiv
itas
rese
pto
r
Alfa 1 a
Alfa 1 b
Alfa 1 d
Studi reseptor 1a dilakukan pada manusia, untuk reseptor 1b secara invivo
pada hamster,1d tikus
Dibuktikan pada penelitian meta analisa bahwa Tamsulosin memperlihatkan safety data
yang lebih aman dibandingkan alpha bloker lainnya
Nickel.JC, et al. Int J Clin Pract, October 2008, 62, 10, 1547–1559
Tamsulosin sangat minimal memberikan resiko drop out (berhenti) pengobatan dibandingkan alpha bloker lainnya
Vallancien G. Eur Urol 2003;38 (suppl 1)
Berges R. Eur Urol Suppl.2003(2):19-24
Tamsulosin memberikan resiko progresifitas untuk
operasi paling kecil dibandingkan alpha bloker lainnya
Berapa lama Tamsulosinmemberikanhasil terapi?
Harnal signifikan memperbaiki gejala BPH
Dalam waktu 4 hari
Narayan, et al. The Journal of Applied Research • Vol. 5, No. 2, 2005
Tamsulosin 0.2 mg vs other α-blockers - safety
• Meta-analysis; N=10 RCTs including 1,418 men
• N=722 tamsulosin
• N=696 other α-blockers (terazosin, doxazosin, naftopidil, silodosin)
• Study duration (range): 4-24 wk
Shim SR et al. Yonsei Med J 2016;57:407-18
Tamsulosin 0.2 mg efek samping lebih kecil dibandingkan dengan α-bloker yang lain
Tamsulosin tidak meningkatkan resiko darikardiovaskular - terkait efek samping
Oelke M et al. Expert Opin Drug Saf 2014;13:1187-97
0 510
T a m su lo s in
A lfu z o s in
T e r a z o s in 3 .7 1 ( 9 5 % C I: 2 .4 8 , 5 .5 3 )
1 .6 6 ( 9 5 % C I: 1 .1 7 , 2 .3 6 )
1 .4 2 ( 9 5 % C I: 1 .0 0 , 2 .0 5 )
D o x a z o s in G IT S
3 .3 2 ( 9 5 % C I: 2 .1 0 , 5 .2 3 )
O d d s r a t io (9 5 % C I )
D o x a z o s in
3 .8 6 ( 9 5 % C I: 1 .8 6 , 8 .0 2 )
Vasodilatation-relatedadverse events
Kejadian efek samping Tamsulosin 0.2 mg lebih kecildibandingkan dengan Silodosin
Watanabe T et al. J Int Med Res 2011;39:129-42
P<0.0001
3 pts treated with silodosin discontinued treatment due to adverse events:
diarrhoea (N=2) and difficult urination (N=1)
Only Tamsulosin have study for 6 years Therapy (remains effective in the long term)*
Narayan P et al. J Urol 2003;170:498-502
N= 600 600 573 516 461 418 109
All changes relative to baseline P<0.05
* The other alpha blockers have 52 weeks (approximately 1 year) long term treatment
study
Alasan untuk memilih Obat BPH
Alasan Tamsulosin 0.2 mg
(% of pts)
Silodosin(% of pts)
Neither(% of pts)
Efikasi yang bagus 27% 13%
Tidak ada/sedikit efeksamping
20% 2%
Memilih dosis 1 x sehari 17% 0%
Alasan lain 6% 6%
Total 70% 21% 8%
Watanabe T et al. J Int Med Res 2011;39:129-42
Proporsi lebih tinggi pada pasien laki-laki memilih Tamsulosin 0.2 mg/haridiatas Silodosin dan memilih menggunakan Tamsulosin untuk pengobatanlanjutan
Tamsulosin 0.2 mg/d dilaporkan pasien efektif dan aman
5α-REDUCTASE INHIBITORS
5α-Reductase Inhibitors
Mekanisme Kerja5α-Reductase Inhibitor
Testis
Testosterone
Testosterone
Dihydrotestosterone (DHT)
Protein synthesis
Androgen receptors
Prostate
5α -reductase
Finasteride(Proscar)
Chlormadinone(Prostal)
5α-Reductase InhibitorsKeuntungan Disadvantages
• Menurunkan ukuran prostat 20-30%
• memperbaiki I-PSS ~15%
• Memperbaiki secara moderat urinary flow rates
• Menurunkan risiko retensi urin
• Menurunkan risiko operasi
• Efikasi jangka panjang
• Tidak direkomendasikan untuk ukuran prostat <40ml
• Efek samping menurunkan fungsi seksual hingga 12% dari pasien
• Menurunkan serum levels PSA, sehingga dapat menutupi deteksi dari kanker prostat
• Perlu waktu 6 untuk mencapai efikasi maksimal
• Tidak ada efek terhadap komponen otot halus dari BPH
de la Rosette J, et al, 2002. EAU guidelines on benign prostatic hyperplasia.
5α-reductase Inhibitors: Tolerabilitas
• AE yang dilaporkan terkait dengan disfungsi seksual termasuk:
• Penurunan libido
• Disfungsi ereksi
• Kelainan ejakulasi (lebih jarang)
• Ginekomasti muncul di ~ 1-2 % pasien
Treatment of non-neurogenic male LUTS. European Association of Urology, 2010
5- Alpha Reductase Inhibitor related with ED
J S
ex M
ed
20
08
;5:2
917
–2
924
Results : Sexual AEs are reported in clinical
trials at rates of 2.1% to 38%. The most
common sexual AE is ED, followed by EjD and
decreased libido
The true fact about 5ARI
Efek samping berupa keluhan seksual dilaporkan sekitar
2.1% to 38% pada terapi mengunakan obat golongan 5ARI
Disfungsi ereksi -ED merupakan efek penting mempengaruhi yg kualitas
hidup pasien, kepercayaan dirinya dan kemampuan membina hubungan
relasi yang intim
Eldemir.F, et al. J Sex Med 2008;5:2917–2924
29
Differentiation from Anti-androgen Drugs
Anti-androgen drugs Tamsulosin
Diminum 3-6 bulan untuk
menimbulkan efikasi
(menurunkan volume prostat)
Hanya 4 hari pengobatan terjadi
peningkatan perbaikan dan
urodinamik
Perbaikan gejala dan
urodinamik yang tidak cukup
Perbaikan gejala dan
urodinamik terlihat
Kejadian impotensi dan
penurunan libido lebih tinggi
Tidal ada kejadian dari
impotensi atau penurunan libido
TAKE HOME MESSAGE
• Obat-obat yang biasa diberikan untuk terapi BPH adalahalpha blocker dan 5-ARI
• Tamsulosin salah satu golongan alpha-blocker yang memilikiefikasi dan toleransi yang baik untuk pasien-pasien BPH
• Tamsulosin dengan nama dagang Harnal-D dan Harnal OCASadalah satu-satunya jenis tamsulosin yang terdaftar dalam e-catalogue BPJS
TAKE HOME MESSAGE
• Obat-obat yang biasa diberikan untuk terapi BPH adalahalpha blocker dan 5-ARI
• Tamsulosin salah satu golongan alpha-blocker yang memilikiefikasi dan toleransi yang baik untuk pasien-pasien BPH
• Tamsulosin mempunyai “safety profile” yang baikdibandingkan dengan non sub type α-blocker selektif . Efeksamping kardiovaskular lebih kecil dibandingkan α-blocker
yang lain
• Ejakulasi abnormal pada Silodosin lebih tinggi dibandingkanTamsulosin
• 70% pasien memilih menggunakan Tamsulosin untukpengobatan BPH .
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION