Post on 05-Jan-2016
description
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri pariwisata saat ini mempunyai peran yang besar dalam membantu
meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut
terbukti bahwa industri pariwisata di Indonesia kebal dari krisis global, saat
perekonomian terpuruk dan pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh dan
melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.1 Beberapa sektor pariwisata yang mengalami
pertumbuhan akan menarik sektor lain untuk berkembang dan memberikan multiplayer
effect seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, yang dapat
menimbulkan dampak seperti, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan,
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Strategi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke suatu daerah, provinsi,
kabupaten/kota, atau negara maka perlu melakukan sebuah pengembangan dari
kawasan sekitar obyek wisata tersebut. Strategi pengembangan yang dilakukan yaitu
salah satu faktor dari syarat obyek daya tarik wisata yaitu Amenities. Amenities yaitu
fasilitas-fasilitas pendukung di kawasan obyek wisata, dengan tujuan dapat memenuhi
1 SMM(Berlin), “Pariwisata Indonesia Lampui Pertumbuhan Ekonomi”,
www.tempo.com/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-
Pertumbuhan-Ekonomi
2
kebutuhan wisatawan saat berkunjung. Bentuk dari amenities salah satunya akomodasi.
Akomodasi yaitu fasilitas berupa fasilitas penginapan seperti hotel. Hotel adalah salah
satu jenis akomodasi yang digunakan wisatawan untuk beristrahat sejenak selama
melakukan kegiatan berwisata. Industi pariwisata seperti hotel dituntut untuk dapat
menciptakan suasana yang nyaman dari berbagai aspek untuk diberikan atau
ditawarkan kepada tamu dan calon pelanggan. Secara umum produk yang dijual oleh
manajemen hotel terdiri dari produk utama yaitu produk nyata (Tangible product)
seperti, kamar, restoran, spa, dan berbagai fasilitas hotel lainnya dan produk tidak nyata
(Intangible product) seperti kenyamanan, layanan, suasana dan lain sebagainya
(Soekadijo, 1996:30).
Perakomodasian berupa hotel mengalami perkembangan dan peningkatan yang
signifikan. Banyaknya hotel-hotel baru yang bermunculan karena industri perhotelan
dianggap begitu menjanjikan dengan pendapatan profit yang cukup besar. Profit yang
besar dan menjanjikan mendorong para investor untuk berinvestasi dalam halnya
property berupa hotel. Profit besar yang diperoleh hotel didapat dari tingkat occupancy
atau tingkat hunian kamar hotel, dengan rate yang cukup tinggi dan beban tax dan
service yang diberikan cukup tinggi.
Dewasa ini banyak hotel yang dibangun diberbagai daerah, sebagai contoh
yaitu kota Yogyakarta. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini selain dikenal sebagai
kota budaya dan pendiddikan tetapi juga dikenal sebagai kota pariwisata dengan
potensi daya tarik wisatanya yang beragam dan tingkat kunjungan wisatawan yang
selalu meningkat dari tahun ketahun. Maka dari itu saat ini para investor berlomba-
3
lomba membangun hotel di Yogyakarta baik itu hotel melati, bintang 3, bintang 4,
sampai dengan bintang 5, sebagai penunjang fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan.
Salah satu hotel di Yogyakarta yaitu Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel. Hotel ini
termasuk dalam kategori hotel berbintang 4 (****), yang termasuk dalam management
PT. ARCS House.2 Disetiap manajemen hotel tak terkecuali Jambuluwuk Malioboro
Boutique Hotel selain menjual fasilitas berupa produk dan jasa kepada tamu dengan
memberikan rasa kenyamanan, keamanan, kesenangan, tetapi yang paling penting
yaitu kepuasan tamu itu sendiri selama menggunakan produk dan jasa yang mereka
beli. Nilai tolak ukur produk hotel yang dijual kepada tamu dilihat dari kualitas fasilitas
yang diberikan dengan memberikan mutu yang terbaik. Sedangkan untuk jasa dinilai
dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu, berupa memberikan pelayanan
secara prima (mengetahui apa yang diinginkan tamu, memberikan pelayanan sebaik
mungkin), dan seorang yang bekerja dalam industri perhotelan harus memiliki sikap
hospitality atau keramah tamahan, dengan tujuan agar tamu merasa puas dan betah
untuk tinggal dihotel tersebut. Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel memiliki slogan
“Home, warm, and relax” yang memiliki maksud bahwa hotel ini dapat dianggap
sebagai rumahnya sendiri dengan memberikan nuansa hangat yang timbul dari
pelayanan atau service yang diberikan kepada tamu yang ramah , dan memiliki suasana
2 Sertifikat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata no KM/3/HK.001/MKP.02, no 01739/PHRI/2013, berlaku
sampai dengan Maret 2016
4
yang relax dengan didukung oleh fasilitas yang ada dihotel tersebut.3 Slogan ini
merupakan bagian dari identitas Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel dengan
tujuan untuk dapat meningkatkan kunjungan pelanggan. Semakin banyak pelanggan
yang datang ke hotel dan menikmati fasilitas yang ditawarkan maka semakin banyak
income yang diperoleh atau sebaliknya.
Manajemen industri hotel, terdiri dalam beberapa departemen, salah satunya
yaitu departemen Finance & Accounting. Departemen Finance & Accounting
mempunyai fungsi sebagai departemen yang mengurusi segala hal yang berkaitan
dalam transaksi yang berkaitan dengan keuangan meliputi perhitungan, pembayaran,
maupun pembelian yang terjadi pada hotel sekaligus sebagai pembukuan atau
pembuatan laporan keuangan berdasarkan transaksi yang telah terjadi. Departemen ini
memiliki hubungan dengan semua departemen yang ada di hotel khususnya untuk
bidang administrasi. Bagian dari departemen Finance & Accounting salah satunya
yaitu Income Audit. Income Audit yaitu bagian yang bertugas dalam melakukan
pengecekan dan evaluasi terhadap revenue yang ditelah diperoleh dalam satu hari
(transaksi yang ditutup atau diakhiri pada pukul 02.00 WIB), yang telah direkap oleh
bagian Night Audit. Peran Income Auditor sangat penting, karena bertugas untuk
mengetahui balance atau tidaknya revenue yang didapat dengan hasil yang diperoleh,
dan kecocokan antara bukti - bukti pendukung yang diberikan oleh cashier FO
3 Wawancara penulis dengan Income Auditor dan Account Receivable dengan nama Dea A
Nasution pada tanggal 10 Maret 2014
5
meliputi, cashier closing report, guest folio, cashier outlet-outlet hotel meliputi, bill
dan capten order Coffee Shop, The Patio Bistro, SPA, Bar, deposit voucher, bank copy,
dan bukti bank transfer, dengan rincian yang secara otomotis sudah ada di sistem dan
telah direkap dan diteliti terlebih dahulu oleh Night Auditor. Pekerjaan Income Audit
harus dilakukan setiap hari, supaya tidak terjadi kerugian akibat jumlah perhitungan
yang salah secara terus menurus yang menyebabkan tidak balance, dan jika terjadi
kesalahan dalam perhitungan revenue maka harus segera dikoreksi dan melakukan
konfirmasi ke pihak Front Office atau oulet-oulet yang yang bersangkutan.
Income Audit memiliki peran besar dalam sebuah industri hotel, karena bagian
ini merupakan pihak kedua setelah Night Audit dalam mengevaluasi revenue yang
diperoleh dari transaksi setiap harinya dan dapat berpengaruh terhadap revenue hotel.
Jika tidak ada Income Auditor maka manajemen hotel tidak dapat berjalan lancar,
karena tidak adanya pengecekan data - data yang berkaitan dengan revenue dan bisa
terjadinya manipulasi data yang diperoleh. Selain itu kondisi keuangan menjadi tidak
terkontrol karena adanya ketidaksesuaian atau tidak balance yang dapat mempengaruhi
hotel tersebut mengalami collaps. Maka dari itu Income Auditor tidak dapat
dikesampingkan baik itu pekerjaannya maupun bagiannya dari departemen Finance &
Accounting hotel. Dengan latar belakang tersebut penulis mengambil judul “PERAN
INCOME AUDIT PADA FINANCE & ACCOUNTING DEPARTMENT di
JAMBULUWUK MALIOBORO BOUTIQUE HOTEL”
6
1. 2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah
kedalam beberapa pokok permasalah sebagai berikut:
1. Apa peran dan bagaimana prosedur kerja dari Income Audit di Jambuluwuk
Malioboro Boutique Hotel?
2. Apa saja masalah yang dihadapi oleh seorang Income Auditor yang
mempengaruhi kondisi ketidaksesuaian revenue?
3. Bagaimana solusi penyelesaian masalah yang dihadapi Income Audit yang
dapat menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian revenue?
1. 3 Tujuan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui peran dan prosedur kerja dari Income Audit di
Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel.
2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang dihadapi dari seorang Income
Auditor yang dapat mempengaruhi kondisi ketidaksesuaian revenue.
3. Agar mengetahui solusi penyelesaian masalah yang dihadapi Income Audit
yang dapat menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian revenue.
1. 4 Manfaat Penelitian
1. 4.1 Manfaat praktis
Bagi Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel manfaat praktisnya yang
didapat yaitu dengan mengetahui peran, masalah atau hambatan, dan solusi
penyelesaian masalah dari Income Audit dapat dijadikan sebagai masukan
7
untuk lebih baik lagi dalam melakukan job desk demi kemajuan manajemen dan
operasional kerja hotel yang dapat berdampak dalam memaksimalkan revenue
yang sesuai target yang telah ditentukan.
1. 4.2 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yaitu sebagai penambah ilmu pengetahuan, baik secara
teoritis maupun praktiknya yang berguna juga sebagai bahan pembelajaran dari
hasil praktik kerja lapangan di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel yang
selama ini belum didapat secara maksimal dibangku perkuliahan khususnya
untuk bidang akuntansi perhotelan.
1. 5 Tinjuan Pustaka
Tinjuan pustaka ini berdasarkan penelitian terdahulu:
1) Jurnal Khusnul Fadilah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi
Manajemen Perhotelan, Universitas Eirlangga yang berjudul “PERANAN
INCOME AUDIT di HOTEL SHANGRI-LA SURABAYA”.
Inti: Jurnal ini pada intinya menguraikan tentang job desk dari seorang Income
Audit, dan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan atau yang berhubungan
dengan Income Audit. Hal tersebut merupakan penjelasan singkat apa saja yang
perlu diaudit oleh seorang Income Audit. Peran Income Audit di Hotel Shangri-
La Surabaya berada dibawah Finance & Accounting departemen dimana harus
di pimpin oleh Chief Income Auditor. Jadi Inome Audit tersebut tidak dapat
berdiri sendiri.
8
2) Jurnal Siti Mirhani Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera
Utara, yang berjudul “PENERAPAN PENGAWASAN INTERN
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PADA GARUDA PLAZA
HOTEL”.
Inti: Jurnal ini pada intinya perusahaan Garuda Plaza Hotel memerlukan suatu
struktur pengawasan intern yang baik dan berkaitan dengan siklus-siklus yang
merupakan pokok permasalahan dalam penelitian termasuk dalam
mengevaluasi atau mengaudit, sehingga tujuan perusahaan dalam memperoleh
laba dapat tercapai.
Dari dua tinjauan pustaka diatas menunjukkan bahwa penelitian sesuai dengan
judul, yaitu “Peran Income Audit Pada Finance & Accounting Department di
Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel” belum pernah dikerjakan oleh siapa pun.
1. 6 Landasan Teori
1. 6.1 Pengertian hotel
Menurut UU Nomer 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, usaha pariwisata
adalah usaha yang menyediakan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Pada pasal 14 UU Nomer 10 tahun 2009
usaha pariwisata antara lain penyediaan akomodasi, sebagai contoh yaitu hotel. Hotel
berasal dari kata hostel, yang konon diambil dari bahasa perancis kuno. Hotel
termasuk sebagai bangunan publik sejak akhir abad ke-17 (Wikipedia). Pada
umumnya hotel diciptakan untuk melayani masyarakat, karena sebagai tempat
9
penampungan buat pendatang, dan bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk
umum.
Menurut Keputusan Menteri SK 241/H/70 tahun 1970, hotel adalah
perusahaan yang memberikan layanan jasa dalam bentuk penginapan atau akomodasi
serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya untuk umum yang memenuhi
syarat-syarat comfort, privacy dan memiliki tujuan komersil.
Dari banyaknya hotel yang ada tentunya ada jenis-jenisnya atau
pengklasifikasian menurut fasilitas yang dimiliki hotel tersebut atau menurut letak
dimana hotel tersebut berada. Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan
pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi,2000:5)
1. 6.2 Finance & Accounting Department
Industri perhotelan memiliki departemen-departemen penting yang mengurusi
segala kebutuhan tamu dengan keahlian dan tanggung jawab dan keahlian masing-
masing. Hotel memiliki 8 departemen, salah satunya adalah Finance & Accounting
department. Finance & Accounting department tidak bisa lepas dari sebuah
perusahaan tersebut ada atau berdiri, termasuk salah satunya yaitu hotel. Pada sektor
perhotelan, Finance & Accounting department sangat diperlukan karena departemen
ini berfungsi sebagai departemen yang mengatur keluar masuknya keuangan yang
digunakan untuk operasional suatu perusahaan dan sebagai departemen yang
melakukan pembukuan berdasarkan laporan yang berkaitan dengan keuangan yang
akan diinformasikan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Dari hasil pembukuan
yang diakukan maka dapat berfungsi dan sebagai alat untuk mengetahui
10
perkembangan hotel apakah pendapatan yang diperoleh semakin naik atau
sebaliknya. Departemen ini mempunyai hubungan dengan departemen lainnya
khusunya dalam hal administrasi. Semua pengeluaran atau segala jenis transaksi yang
berkaitan dengan keuangan maka setiap departemen wajib melaporkan ke Finance &
Accounting untuk dilakukan pengecekan dan pembukuan. Accounting atau yang
dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklafikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian
yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan
untuk perusahaan. Dari laporan akuntansi bisa melihat posisi keuangan suatu
perusahaan beserta perubahan yang terjadi didalamnya. Pada dasarnya akuntansi hasil
outputnya yaitu pembuatan laporan perubahan modal, laporan rugi laba, dan laporan
neraca pada suatu perusahaan. Pembuatan laporan akuntansi tersebut dibuat secara
periodik atau waktu tertentu saja, bisa laporan mingguan, bulanan, ataupun tahunan.4
Pembuatan semua jenis laporan yang berbasis akuntansi harus disertai dengan nama
perusahaan, nama dari jenis laporan tersebut dan tanggal penyusunan atau
pembuatannya, sehingga dapat memudahkan dalam memahami laporan tersebut.
4 Standar Operasional Prosedur Finance & Accounting Department Jambuluwuk Malioboro
Boutique Hotel tahun 2014
11
Finance & Accounting department memiliki hubungan dengan devisi
lainnya yang ada dalam Finance & Accounting department, sebagai contoh
yaitu, income audit dengan Account Receivable, General Cashier, Cost
Control, dan General Ledger. Berikut ini sub bagian dari Finance &
Accounting department hotel meliput:
1. General Ledger
2. Cost Control
3. Account Receivable
4. Income Audit
5. Night Audit
6. Account Payalable
7. General Cashier
8. Cashier
1. 6.3 Income Audit
Di dalam Finance & Accounting department hotel ada beberapa sub
bagian yang memiliki job desk yang berbeda beda. Data penjualan tidak bisa
diterima begitu saja oleh bagian akuntansi. Data tersebut harus diperiksa
terlebih dahulu sebelum dibukukan. Devisi atau sub bagian dari Finance &
Accounting department yang melaksanakan pekerjaan memeriksa, mencatat,
dan melaporkan informasi data tentang hasil penjualan ini biasa disebut Income
Audit. Dengan demikian Income Audit dapat diartikan sebagai salah satu seksi
atau bagian yang berada di Finance & Accounting department yang
12
menyelenggarakan fungsi penerimaan, pemeriksaan, pencatatan, dan pelaporan
seluruh data penjualan baik tunai maupun kredit yang dihasilkan oleh seluruh
unit penjualan yang ada di dalam perusahaan.
1. 6.4 Pengertian Revenue dan sumber – sumber revenue
Definisi revenue yaitu arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk
itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal (Standar Akuntansi Keuangan, 2002:23).
Definisi pendapatan yang dijelaskan di atas hampir mempunyai
pengertian yang sama hal ini sejalan dengan istilah revenue atau pendapatan
menurut Zaki Baridwan (1997:30), pendapatan adalah aliran masuk atau
kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi
dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau
pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan
kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama adan usaha
Dapat disimpulkan bahwa revenue atau pendapatan adalah hasil
imbalan terhadap adanya penyerahan barang atau jasa yang telah diproduksi
dalam operasi perusahaan. Pendapatan merupakan unsur paling utama dalam
menentukan tingkat laba yang dapat dilihat sebagai prestasi perusahaan dalam
mengoperasikan perusahaannya dalam satu periode tertentu. Sumber – sumber
pendapatan atau revenue menurut Munandar (1996:17) dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
13
1. Pendapatan operasional (operating revenue), yaitu pendapatan yang
diterima perusahaan yang berkaitan langsung dengan usaha pokok
perusahaan tersebut. Jenis –jenis dari pendapatan operasional antara
lain:
a. Penjualan (sales) yaitu hasil penjualan barang atau jasa yang
menjadi objek usaha utama dalam perusahaan.
b. Potongan pembelian tunai (purchase discount) yaitu pendapatan
yang diterima perusahaan karena pembelian barang secara tunai.
c. Penerimaan tambahan dari pembelian (penerimaan allowance)
yaitu tambahan barang (ekstra) yang diterima oleh pihak penjual
karena perusahan membeli barang – barang dalam jumlah yang
besar.
2. Pendapatan bukan operasional (non operating revenue), yaitu pendapatan
yang diterima perusahaan yang tidak ada hubungannya secara langsung
dengan usaha pokok perusahaan. Jenis – jenis pendapatan bukan
operasional antara lain:
a. Normal revenue activities , pendapatan ini meliputi, pendapatan
bunga, pendapatan sewa, pendapatan deviden kas ( penghasilan
yang sudah menjadi hak perusahaan sebagai laba, karena
perusahaan memiliki saham – sahamnya yang dikeluarkan
perusahaan lain)
14
b. Non revenue activities, yaitu pendapatan penjualan atau pertukaran
yang bukan barang yang dikenal dengan istilah Gain. Yang mana
gain ini flow dari asset.
1. 7 Metode Penelitian
1. 7.1 Tempat & waktu Praktek Kerja Lapangan
1. Waktu pelaksanaan
Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan selama 3 bulan terhitung
mulai tanggal 1 February 2014 sampai dengan 30 April 2014 di Jambuluwuk
Malioboro Boutique Hotel di bagian Finance & Accounting department, devisi
atau sub bagian Income Audit. Untuk jadwal atau shift kerja seorang trainee
dibagian Finance & Accounting department hanya ada di shift pagi terhitung
mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 setiap hari senin sampai dengan
hari minggu. Seorang trainee di bagian Finance & Accounting department
mendapat off 1 hari, jika sudah masuk selama 6 hari kerja jadi hari untuk libur
atau off tidak menentu.
2. Tempat pelaksanaan
Penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di hotel “Jambuluwuk
Malioboro Boutique Hotel” yang beralamatkan di Jl. Gajah Mada no.67
Yogyakarta 55112.
1. 7.2 Jenis data & materi
Data yang dikumpulkan yaitu data yang bersangkutan dengan peranan
Income Audit terhadap revenue hotel di Jambuluk Malioboro Boutique Hotel.
15
Data dalam penyusunan tugas akhir ini diperoleh dari PKL (praktik kerja
lapangan) yang dilakukan selama 3 bulan. Data yang diperoleh berupa bukti-
bukti berkas atau dokumen revenue report yang perlu di audit setiap harinya,
seperti daily revenue report, pre posting report, room count sheet, revenue
report per outlet, bill control report, bill, capten order, city ledger transfer
report dan selected category transaction, guest folio, cashier closing report,
dan materi-materi berupa teori yang didapatkan dari buku-buku yang
mendukung kerja seorang income audit.
1. 7.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat mendapatkan data ketika penyusunan laporan, maka
diperlukan cara yang relevan untuk mencapai tujuan dari penulisan laporan
yaitu studi lapangan, studi kepustakaan, dan bahan visual.
1.7.3.a Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur.
Literatur ini dilakukan guna untuk melengkapi data yang berhubungan dengan
penyusunan laporan ini. Literatur-literatur tersebut meliputi buku-buku teori,
artikel, laporan penelitian, dan media online.
1. 7.3.b Studi lapangan
Pengumpulan data melalui studi lapangan dilakukan ketika praktik kerja
lapangan di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel. Data yang diperoleh
tersebut disebut sebagai data primer. Teknik pengumpulan data primer
meliputi:
16
a. Wawancara
Wawancara ini biasa dilakukan dalam penelitian guna mendapat data
yang lebih relevan. Wawancara dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait, khususnya untuk job desk dari Income
Audit dan pada umumnya wawancara kepada orang yang memiliki pengetahuan
dan ahli dalam bidang accaounting pada umumnya.
b. Obsevasi
Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung atau terjun secara langsung dilapangan. Teknik
pengumpulan data dalam penyusunan tugas akhir ini dilakukan secara observasi
di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, selama 3 bulan PKL (Praktik Kerja
lapangan).
1. 7.4 Analisis data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui tujuan dari penelitian ini
yaitu peranan Income Auditor di Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel.
Bedasarkan tujuan tersebut maka data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Melalui penelitian dalam Tugas Akhir ini akan diberikan gambaran
sesungguhnya dari peranan seorang Income Audit dan prosedur kerjanya dari
awal sampai akhir.
1. 8 Sistematika Penulisan
Laporan tugas akhir ini disusun berdasarakan urutan sistematika penulisan
sebagai berikut:
17
Judul: “Peran Income Audit Pada Finance & Accounting Department di
Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel”
1. BAB 1 Berisi Pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang,
perumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, dan
sistematika penulisan.
2. BAB II membahas tentang gambaran umum dari obyek penelitian di
Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, meliputi, profil hotel, sejarah
hotel, visi & misi, slogan, logo, filosofi logo, lokasi, klasifikasi hotel,
struktur organisasi hotel, tentang Finance & Accounting departemen beserta
struktur organisasinya dan job desk dari masing masing sub bagian Finance
& Accounting departement Jambuluwuk Malioboro Boutique hotel.
3. BAB III berisi tentang pembahasan. Bab ini mengulas tentang analisis peran
dari seorang Income Audit yang dapat memberikan pengaruh terhadap
revenue yang diperoleh Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, dengan
tujuan untuk mendapatkan revenue yang balance dengan hasil yang
diperoleh sebenarnya, beserta membahas permasalah yang dihadapi serta
solusi pemecahannya dan alur kerja dari seorang Income audit.
4. BAB IV berisi Penutup. Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat
tentang kesimpulan dan saran dari laporan tugas akhir ini.