ITS Undergraduate 16685 4106100069 Chapter1

download ITS Undergraduate 16685 4106100069 Chapter1

of 10

Transcript of ITS Undergraduate 16685 4106100069 Chapter1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pada saat ini proses mendesain kapal telah mengikuti perkembangan teknologi komputer. Desain kapal tidak lagi dibuat dengan teknik manual tetapi melibatkan penggunaan software-software komputer yang canggih. Software-software tersebut memberikan keunggulan dalam banyak hal seperti visualisasi 3D, memberikan kecepatan dan kemudahan dalam perhitungan maupun pengerjaan desain, ketelitian dalam penggambaran, pembuatan laporan perhitungan gambar dan diagram yang cepat, dapat diintegrasikan dengan jaringan komputer (network) dan database sehingga pekerjaan desain dapat dipecah menjadi beberapa bagian tetapi masih saling berkaitan. Namun semakin canggih software desain yang digunakan, semakin besar pula investasi yang dibutuhkan untuk pengadaan beserta perangkat kerasnya. Kemajuan teknologi komputer juga telah menyentuh proses desain gambar konstruksi kapal. Teknik menggambar konvensional yaitu menggambar dalam 2D telah banyak ditinggalkan dan beralih ke pemodelan secara 3D. Pemodelan secara 3D memberikan banyak keuntungan seperti memberikan visualisasi secara nyata terhadap desain konstruksi kapal. Sehingga kesalahan-kesalahan desain seperti ruang yang terlalu sempit akibat termakan oleh volume material konstruksi dan adanya diskontinuitas dapat dicegah sejak awal. Software khusus desain konstruksi kapal mampu melakukan pemodelan 3D secara cepat dan teliti sehingga mampu mengubah pandangan bahwa pemodelan konstruksi kapal secara 3D lebih lama daripada menggambar secara 2D. Beberapa software khusus desain konstruksi kapal seperti Tribon

(www.tribon.com), Ship Constructor (www.shipconstructor.com), dan Autoship dapat menjawab kebutuhan pemodelan konstruksi kapal secara 3D. Software-software tersebut menggunakan software database seperti Oracle atau SQL yang digabungkan dalam satu software yang terintegrasi. Selain itu, software tersebut juga menggunakan server jaringan komputer (network server) dan mampu membagi pekerjaan konstruksi menjadi beberapa bagian tetapi saling berkaitan dan tersimpan dalam satu database server. Keunggulan ini memberikan kemudahan dalam hal pembagian desain konstruksi, kontrol perkembangan desain dan kemudahan pemeriksaan hasil pekerjaan.

1

Namun beberapa kelemahan masih terdapat dalam software canggih tersebut. Disamping besarnya biaya investasi untuk pengadaan hardware dan software yang harus dikeluarkan, beberapa kelemahan lain juga harus dipertimbangkan yaitu : 1) 2) 3) Struktur file hasil penggambaran, definisi database dan file database dari software tersebut rumit. Alur dari proses pekerjaaan desain rumit karena software tersebut terbagi atas beberapa software lagi menurut bagian konstruksi mana yang akan dibuat. Software tersebut kurang familiar diantara para drafter dan desainer kapal, hanya orang yang pernah diberi pelatihan saja yang bisa, sementara pelatihan software tersebut sangat mahal. Dalam proses desain konstruksi kapal, banyak drafter dan desainer menggunakan AutoCad sebagai software untuk proses penggambaran sehingga software ini sangat populer. Namun drafter dan desainer tersebut kurang optimal dalam menggunakan fiturfitur yang terdapat di AutoCad untuk mempermudah proses penggambaran dan pemodelan konstruksi kapal. Data di forum internet menyebutkan bahwa 90 % pengguna AutoCad tidak menggunakan fitur-fitur yang tersedia di AutoCad secara optimal. Padahal AutoCad merupakan software yang memiliki banyak workflow, yaitu tidak terpaku pada aturan tertentu sehingga memungkinkan penggunanya menetapkan aturan dan sistem sendiri sesuai dengan aplikasi yang diinginkan dengan cara mengoptimalkan fitur-fitur yang terdapat di AutoCad. Berdasarkan dari pengamatan secara langsung di lapangan seperti di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya dan PT. Dumas Shipyard diketahui bahwa galangan-galangan kapal tersebut dalam melakukan proses desain kapal tidak menggunakan AutoCad secara optimal sebagai alat bantu desain. Galangan kapal hanya menggunakan perintahperintah/fitur dasar yang ada di AutoCad, sehingga ketika proses desain tersebut harus beralih ke desain secara 3D maka akan terasa sangat sulit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan desain secara 2D. Pada galangan kapal yang memiliki investasi besar, proses pemodelan 3D cenderung menggunakan software desain yang lebih canggih seperti Tribon M3 untuk mempermudah proses desain. Namun pada galangan-galangan kecil masih tetap menggunakan metode konvensional yang hanya mengandalkan teknik gambar 2D dengan tidak mengoptimalkan AutoCad.

2

Teknik menggambar dan pemodelan konstruksi secara 3D telah dikembangkan oleh saudara Heri Siswanto yang berjudul Pengembangan Metodologi Model 3D Konstruksi Kapal berbasis Autocad. Di dalamnya dijelaskan bahwa salah satu fitur Autocad yaitu fitur X-Ref, memudahkan para drafter dalam mendesain konstruksi kapal. Metode X-Ref dapat digunakan untuk menggambar 2D secara terpisah menjadi satu gambar 3D tanpa membuat ukuran file gambar tersebut menjadi besar. Dengan metode tersebut gambar konstruksi kapal dapat dikerjakan secara 2D tiap frame dalam file terpisah tetapi dapat disatukan menjadi gambar 3D. Dari konsep pemodelan secara 3D tersebut, maka perlu dikembangkan ke tahap produksi yakni pembuatan model 3D production drawing. Definisi dari production drawing sendiri adalah gambar kerja yang akan dikirim ke bengkel produksi (Sub Assembly dan Assembly) untuk dibuat benda aslinya. Gambar kerja tersebut harus jelas, berisi tentang detail konstruksi, dimensi, marking, berbagai informasi dan metode assembly karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang ingin disampaikan drafter kepada pihak yang melaksanakan pekerjaan di bengkel produksi. Dengan penggunaan metode X-Ref ini akan mempermudah dalam pengerjaan pembuatan production drawing. Hal ini dikarenakan pemodelan secara 3D memberi informasi yang lebih lengkap dan lebih jelas yang diikutsertakan dalam gambar sehingga mengurangi kesalahan pembangunan kapal. Pihak bengkel produksi akan lebih mudah mengiterpretasikan maksud drafter. Sehingga pembangunan konstruksi lebih ekonomis dan efektif. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu dikembangkan dan penerapan suatu metodologi penggambaran konstruksi kapal dengan memanfaatkan metode X-Ref untuk production drawing. Dengan metode tersebut akan memperjelas production drawing sehingga mengurangi dan memperkecil kesalahan dalam pembangunan konstruksi. Metodologi tersebut akan menjadi pedoman dalam pembuatan production drawing secara sistematis dan efisien. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang harus dipecahkan adalah : 1) Apakah konsep pembagian model konstruksi 3D dengan metode subtract dapat diterapkan dan dapat mempermudah dalam pembuatan production drawing?

3

2)

Bagaimanakah metodologi penerapan konsep pembuatan production drawing pada konstruksi kapal sehingga memudahkan proses pembangunan kapal yang lebih ekonomis dan efektif ?

1.3

Tujuan Tujuan utama yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah untuk mengembangkan metodologi penggambaran production drawing dengan memanfaatkan fasilitas khusus AutoCad sehingga dapat mempercepat proses penggambaran Adapun tujuan yang akan dicapai dari pengerjaan tugas akhir ini adalah : 1. Membuat manajemen layer dan standart gambar AutoCad untuk gambar konstruksi kapal. 2. Membuat rumusan dan prosedur bagaimana membuat production drawing yang terdiri dari pembagian blok kapal, working drawing, material list, piece drawing. 3. Menentukan pengaturan perintah Subtract pada AutoCad untuk proses pembuatan production drawing. 4. Membuat rangkuman dari hal-hal di atas menjadi metodologi pembuatan model 3D konstruksi kapal untuk production drawing berbasis AutoCad.

1.4 1)

Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Metodologi pembuatan model 3D production drawing dengan Autocad dapat diterapkan di galangan, konsultan desain kapal untuk menggantikan metode pembuatan production drawing dengan software Tribon atau Ship Contructor yang membutuhkan investasi mahal. 2) Metodologi pembuatan model 3D production drawing tersebut dapat diterapkan sebagai modul ajar untuk menjelaskan konstruksi kapal dan cara penggambarannya.

4

1.5

Batasan Masalah Penyusunan tugas akhir ini memerlukan batasan-batasan masalah yang berfungsi untuk mengefektifkan perhitungan dan proses penulisan agar lebih terarah. Batasanbatasan tersebut sebagai berikut : 1) Menggunakan model 3D konstruksi lambung kapal yang dikembangkan oleh Siswanto, (2010). 2) Studi kasus yang dibahas hanya 1 grandblock kapal tanker 6500 LTDW dengan menggunakan metode pembangunan kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya serta 3) Pembuatan production drawing hanya sampai pengerjaan piece drawing. Metodologi Proses pengerjaan tugas akhir ini dikerjakan secara sistematis menggunakan tahapan kerja sebagai berikut : 1) Studi Literatur Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah mencari dan mempelajari bahan literatur yang berhubungan dengan permasalahan sehingga mendapatkan gambaran secara lebih mendalam tentang metode external reference (X-ref), manajemen layer, pembagian konstruksi kapal menjadi konstruksi block, pembuatan production drawing. 2) Pengumpulan data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan production drawing dengan metode subtract adalah : a) Data ukuran utama kapal Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW. b) Gambar lines plan Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW. c) Gambar general arrangement Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW. d) Gambar konstruksi Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW. e) Gambar block division Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW. f) Gambar erection sequence Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW g) Model 3D grandblock 9 Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW

1.6

5

3)

Perencanaan layer dan standar gambar konstruksi di AutoCad. Layer gambar konstruksi harus dibuat standar sehingga semua gambar konstruksi akan memiliki layer yang sama. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan layer antara lain : a) Layer harus memenuhi aturan gambar teknik seperti jenis garis dan ketebalan garis. b) Layer harus efisien, yaitu penamaan dan jumlah harus tepat. Penamaan layer yang panjang dan jumlahnya terlalu banyak akan membingungkan dan mempebesar ukuran file AutoCad. c) Layer harus dapat diterapkan pada semua jenis gambar konstruksi kapal.

4) Pembuatan production drawing untuk proses produksi kapal Langkah-langkah pengerjaan adalah sebagai berikut : a) Dari gambar konstruksi besar yaitu yard plan, block division, dan lines plan akan dibagi menjadi beberapa bagian gambar yang lebih komplek menurut block division nya masing-masing. b) Pembagian gambar konstruksi kapal menjadi konstruksi block. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain : Kapasitas crane yang ada pada galangan Luas dari galangan. Jumlah tenaga kerja yang ada di galangan Efisiensi dalam pengadaan material Tingkat kerumitan konstruksi kapal Standard pelat yang digunakan c) Membuat working drawing/ shop drawing dari pembagian gambar konstruksi. d) Membuat material list dengan cara melengkapi working drawing dengan perhitungan konstruksi. e) Membuat piece drawing dan profile sketch dengan membagi working drawing lebih detail. 5) Penerapan pembagian konstruksi pada model 3D konstruksi kapal Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW serta membuat production drawing dengan memodelkan6

secara 3D konstruksi untuk proses produksi menggunakan metode X-ref. Pengerjaan ini didasarkan pada standar layer, dan pembagian konstruksi kapal yang telah ditetapkan sebelumnya. a) Dari model 3D konstruksi yang sudah ada, dilakukan pembagian konstruksi yang sesuai dengan data gambar block division. b) Memecah model 3D konstruksi block menjadi komponen konstruksi c) Menggabungkan model 3D komponen konstruksi dengan metode X-Ref dalam pembuatan piece drawing. d) Selanjutnya melengkapi model 3D dengan marking pelat, dimensi dan informasi lainnya yang dibutuhkan dalam proses produksi kapal. e) Setiap file gambar konstruksi dalam model space hanya di gambar secara 3D, sedangkan tulisan, ukuran dan tanda dilakukan di paper space, dimana nantinya menjadi gambar siap cetak. Metode ini disebut drawing layout. 6) Setiap permasalahan dari penerapan pembagian konstruksi dan pembuatan production drawing pada nomor 5 dicatat dan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan standar gambar dan layer, pembagian gambar konstruksi, proses pembuatan production drawing. 7) Dari keseluruhan perencanaan dan proses penggambaran, dihasilkan sebuah rangkuman yang akan menjadi metodologi pembuatan model 3D konstruksi kapal untuk production drawing berbasis Autocad. Metodologi tersebut berisi tentang : a) Perencanaan layer dan standar gambar di AutoCad. b) Pembagian konstruksi kapal sesuai dengan block division. c) Penggambaran dan pembuatan model 3D production drawing : Working drawing Material list Piece drawing Profile sketch

d) Penerapan pembagian konstruksi pada model 3D konstruksi kapal Oil Tanker PERTAMINA 6500 LTDW serta membuat production drawing dengan memodelkan secara 3D konstruksi untuk proses produksi menggunakan metode Xref. e) Metode Autocad :Metode X-Ref, substract, drawing layout,7

.Tahapan dalam mengerjakan pembuatan dan pemodelan 3D production drawing yang akan dilakukan adalah mengikuti diagram alir pada Gambar 1.1 sebagai berikut :

Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi

8

1.7

Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang dibuat dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Lembar Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel BAB I. PENDAHULUAN Berisikan konsep dasar penyusunan tugas akhir yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis meninjau penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya baik dari jurnal, tugas akhir, ataupun thesis yaitu tentang metodologi penggambaran konstruksi kapal menggunakan AutoCad. Dasar teori yang digunakan dalam bab ini digunakan untuk lebih memahami konsep dasar tentang penggunaan standart layer untuk desain konstruksi kapal, pembagian konstruksi kapal, pembuatan production drawing dan konsep metode X-ref di AutoCad sehingga dapat merumuskan metodologi yang tepat dalam proses pembuatan model 3D konstruksi kapal untuk production drawing berbasis Autocad BAB III PEMBUATAN PRODUCTION DRAWING Berisikan langkah-langkah pembuatan standar-standar dan manajemen layer untuk gambar konstruksi,, pembagian gambar konstruksi kapal, dan cra penggunaan di AutoCad. Selanjutnya dilakukan membuat working drawing, material list, piece drawing.

9

BAB IV PENERAPAN PADA KAPAL OIL TANKER 6500 LTDW Berisikan penerapan metodologi pembuatan production drawing pada konstruksi kapal Oil Tanker 6500 LTDW. Dari pembagian model 3D konstruksi kapal hingga sampai pembuatan piece drawing. Setelah itu dibuat suatu metodologi pembuatan production drawing yang sistematis. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan penggambaran konstruksi dari hasil metode X-ref dan evaluasi yang di dapat serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut yang berkaitan dengan materi yang terdapat dalam tugas akhir ini. Daftar Pustaka Lampiran

.

10