Post on 09-Apr-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAM PADA KUD
(KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KECAMATAN MOJOSONGO
KABUPATEN BOYOLALI
SKRIPSI
Oleh :
TITIK EKAWATI
K7406030
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAM PADA KUD
(KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KECAMATAN MOJOSONGO
KABUPATEN BOYOLALI
Oleh :
TITIK EKAWATI
K7406030
Skripsi
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sukirman, M.M Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M
NIP. 19500617 198203 1 001 NIP.19780803 2003122 002
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang : Tanda Tangan
Ketua :Drs. Wahyu Adi< M.Pd ………………….
Sekretaris :Drs.Sudiyanto,M.Pd ………………….
Anggota I : Drs. Sukirman, M.M ………………….
Anggota II : Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M ………………….
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan,
Prof. Dr.H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Titik Ekawati. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAMPADA KUD (KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KABUPATENBOYOLALI. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasSebelas Maret, Surakarta 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui strategi yang
digunakan dalam pengembangan usaha simpan pinjam (2) Mengetahui hambatan
yang dihadapi dalam pengembangan usaha simpan pinjam (3) mengetahui upaya
yang dilakukan dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskrepsi kualitatif.
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik teknik purposive sampling dan
teknik snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah tenik observasi, teknik wawancara, dan teknik dekumentasi. Teknik analisa
data yang digunakan dalah dengan mengunakan model interaktif. Sedangkan
valilditas data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik trainggulasi
data dan trianggulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi yang diterapkan untuk
mengembangkan usaha simpan pinjam dirumuskan dalam strategi-strategi
berikut:progam penyehatan industri unit usaha koperasi melalui peningkatan
aspek permodalan, penyempurnaan, sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha
koprasi berupa penilian tingkat kesehatan, peningkatan efektivitas dalam
mematuhi peraturan yang berlaku, serta seleksi anggota baru, dan dukungan
infrastruktur yang meliputi training, teknologi informasi serta linkage progam .(2)
Kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan strategi-strategi
tersebut adalah kurangnya permodalan dan adanya kredit macet.(3) Upaya yang
dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala diatas adalah dengan dengan
mencari bantuan kredit lunak kepada lembaga yang berwenag dengan sistem
pembayaran angsuran, mengadakan panggilan kepada debitur untuk ditegur
apabila tidak ada respon maka para pengurus dan karyawan terjun secara langsung
ke lapangan.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
(QS.Al-Mujaadillah Ayat 11)
“Tanpa semangat, kerja keras, ketekunan dan doa yang tulus, kesuksesan tidak
mungkin kita raih “.
(Penulis)
“Alam benar adalah sabar. Alam benar tampaknya diam tetapi ia tidak mau
ditaklukkan”.
(Anonim)
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan
Kepada :
Ibu dan Bapak tercinta ,
Dhian dan Kristina ,
Mas Yusuf,
Teman-teman seperjuangan,
dan almamater
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat, hidayah serta inayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat di selesaikan,
untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan Progam
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Akutansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
penulisan yang berjudul, ”STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN
PINJAM PADA KUD (KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO
KABUPATEN BOYOLALI”. Dari sini penulis banyak mendapat bimbingan,
petunjuk, dan dukungan yang berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan yang baik dan dari lubuk hati yang paling dalam secara tulus
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universiatas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusun skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, yang telah menyetujui permohonan
penyusunan skripsi.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial,
yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi.
4. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, yang
telah memberikan pengarahan dan ijin penyusunan skripsi.
5. Drs. Sukirman, M.M, selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan menyediakan waktunya untuk memberikan pengarahan serta
motivasi demi kelancaran penuh dalam penyusunan skripsi ini.
6. Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M selaku Pembimbing II yang dengan penuh
kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Ir Santosa, selaku Ketua KUD Mojosongo yang telah memberikan ijin
kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di KUD yang dipimpinnya.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
8. Bapak Mulyono, selaku Ketua II KUD Mojosongo yang telah memberikan
informasi dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian.
9. Ibu Enik Suharti, selaku Kabid. Simpan Pinjam KUD Mojosongo yang telah
memberikan informasi dan bantuan kepada peneliti selama melakukan
penelitian.
10. Bapak, Ibu, Dhian, dan Kristin, makasih ya… Miss You All..
11. Sahabatku Lia, kamu adalah sahabat terbaikku yang telah mendampingiku
dalam keadaan susah dan senang hingga terselesaikannya skripsi ini.
12. Teman-temanku (mb Azizah, Intan, Rizal Dian, Lona, Ily, Yuke) yang telah
memberikan dukungan dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
13. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi 2006 yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi.
14. Mas Yusuf yang selalu mendukung dan memberi semangat. Love you pa..
15. Teman – temanku di seluruh Indonesia, Thanks For All…
16. Fc. Bian dan Fc. Menara, terima kasih…
17. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut diterima oleh Allah SWT dan
mendapatkan balasan yang setimpal dari-Nya.
Di dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa dangkalnya
pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan menyebabkan skripsi ini masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
maupun kritik yang bersifat membangun demi perkembangan selanjutnya.
Sebagai akhir kata penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dunia perkoperasian
khususnya.
Surakarta, Desember 2010
Penulis
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .......................................................................................................... i
PENGAJUAN ................................................................................................ iii
PERSETUJUAN ........................................................................................... iv
PENGESAHAN ............................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 7
D. Perumusan Masalah .................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
BAB II.LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 9
1.Tinjauan KUD secara umum ...................................................... 9
a.Sejarah berdirinya KUD ........................................................... 9
b.Potret Koperasi Indonesia ........................................................ 10
2.Tinjauan tentang KUD Mojosongo ............................................ 11
a.Gambaran umum KUD Mojosongo ......................................... 11
b.Strategi Pengembangan KUD Mojosongo ............................... 12
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
3.Tinjauan tentang Strategi Pengembangan Usaha ........................ 13
a.Pengertian Strategi ................................................................... 13
b.Strategi Pengembangan Usaha Koperasi ................................. 15
4.Tinjauan tentang Simpan Pinjam ............................................... 16
a.Pengertian simpan Pinjam ........................................................
b.Produk simpanan Koperasi ......................................................
c.Pengertian Pinjam atau Kredit .................................................
d.Unsur – unsur pinjaman/ kredit ................................................
e.Tujuan dan Fungsi Pinjaman/ Kredit .......................................
f. Produk pinjaman Koperasi .......................................................
5.Tinjauan Tentang Koperasi .........................................................
a.Pengertian Koperasi Indonesia .................................................
b.Landasan Koperasi Indonesia ..................................................
c.Asas Koperasi Indonesia ..........................................................
d.Tujuan Koperasi Indonesia ......................................................
e.Prinsip Koperasi Indonesia ......................................................
f. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia ......................................
g.Jenis Koperasi Indonesia ..........................................................
B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 28
BAB III.METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31
B. Bentuk Sumber dan Strategi Penelitian ..................................... 32
C. Sumber Data .............................................................................. 33
D. Teknik Sampling (Cuplikan) ..................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 37
a.Teknik Pengamatan (Obsevasi)
b.Teknik Wawancara
c.Teknik Dokumentasi
F. Faliditas Data ............................................................................ 37
G. Analisis Data ............................................................................. 40
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
H. Prosedur Penelitian ................................................................... 41
BAB IV.HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi lokasi Penelitian ........................................................ 44
1. Sejarah KUD Mojosongo ..................................................... 44
2. Visi dan Misi KUD Mojosongo ............................................. 45
3. Stuktur Organisasi KUD Mojosongo .................................... 46
4. Susunan Organisasi KUD Mojosongo ................................... 46
5. Alur Pencairan Kredit Unit Simpan Pinjam .......................... 49
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ........................................... 51
1. Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam ..................... 51
2. Kendala-kendala .................................................................... 55
3. Upaya yang dilakukan .......................................................... 55
C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ........... 56
BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................... 63
B. Implikasi .................................................................................... 64
C. Saran .......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 66
LAMPIRAN
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Penelitian ............................................................................. 32
Tabel 2. Modal Koperasi ............................................................................... 56
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................... 30
Gambar 2. Model Analisis Interaktif Data .................................................... 41
Gambar 3. Prosedur Penelitian Strategi Pengembangan Usaha
Simpan Pinjam Pada KUD Mojosongo ...................................... 43
Gambar 4. Stuktur Organisasi KUD Mojosongo .......................................... 46
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Pedoman Wawancara .................................................... 71
Lampiran 2. Catatan Lapangan ..................................................................... 72
Lampiran 3. Pos Pembagian SHU KUD Mojosongo..................................... 75
Lampiran 4.Pos – Pos Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha......................... 79
Lampiran 5. Neraca KUD Mojosongo Tahun 2009 dan 2008 .......................
Lampiran 6.Laporan Perubahan Ekuitas Tahun 2009....................................
Lampiran 7. Laporan Arus Kas KUD Mojosongo 2009 ...............................
Lampiran 8. Foto Wawanca ra ................................
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang di wilayah Asia
Tenggara khususnya, hal ini terlihat dengan adanya pelaksanaan pembangunan di
semua sektor kehidupan untuk menuju pada Negara yang adil, makmur dan
sejahtera. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia ini merupakan suatu langkah
dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercermin di dalam
pembukaan Undang-Undang dasar 1945. Salah satu sektor yang mendapat
perhatian di dalam pembangunan adalah sektor ekonomi karena sektor ini yang
dapat dijadikan sebagai kriteria untuk menentukan kemakmuran suatu Negara.
Dengan adanya pembangunan di bidang ekonomi ini, diharapkan akan
dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat agar semakin baik
kehidupannya, pertumbuhan ekonomi yang merata dengan stabilitas ekonomi
yang semakin mantap. Pembangunan di bidang atau sektor ini dilakukan karena
masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan yang antara lain bagi usaha
kecil dan menengah, misalnya: kurangnya modal, kurangnya pengetahuan dan
wawasan guna mengembangkan usaha mereka serta kemampuan ekonomi
masyarakat yang masih lemah sehingga akan mempengaruhi kondisi
perkembangan perekonomian suatu negara.
Dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dibutuhkan
suatu bentuk usaha yang memiliki asas usaha bersama dan asas kekeluargaan
menurut kebutuhan adat istiadat budaya bangsa Indonesia serta sesuai dengan
tujuan negara, yang tertuang di dalam Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
pasal 33 ayat (1) yang berbunyi, “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Inilah yang merupakan akar dari ekonomi
kerakyatan bagi bangsa Indonesia.
Sesuai dengan penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 ini
dikatakan bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pimpinan/pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah
yang diutamamakan, bukan kemakmuran orang seorang atau kelompok. Oleh
sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Dengan melandaskan pada penjelasan pasal 33 Undang-Undang
Dasar 1945 maka bentuk usaha yang sesuai adalah koperasi.
Definisi koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dengan
demikian koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang diharapkan
pemerintah dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
yang berdasarkan pada asas kekeluargaan. Berdirinya suatu koperasi mempunyai
tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya, serta turut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi merupakan wadah dan wahana yang sesuai bagi pelaksanaan
pembangunan di bidang perekonomian Indonesia, terutama dalam usaha
peningkatan kesejahteraan bagi golongan ekonomi lemah dengan ikut
berpartisipasi dalam proses pembanguna bangsa. Sehingga keberadaan koperasi di
tengah-tengah masyarakat dapat mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan
demikian adanya koperasi diharapkan dapat mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat terutama golongan ekonomi melemah kebawah,
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional, dengan koperasi sebagai soko gurunya serta berusaha
untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.sehingga
koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam istem
perekonomian nasional karena koperasi sesuai dengan istilahnya sebagai “soko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
guru perekonomian” mempunyai arti sebagai pilar atau penyangga utama atau
tulang punggung perekonomian bagi negara Indonesia.
Tujuan dari pendirian koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini diperkuat dalam Undang –
Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, pasal 3 disebutkan bahwa;
koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945, sehingga keberhasilan koperasi
dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari peningkatan kesejahteraan
anggotanya. Prinsip usaha yang digunakan koperasi antara lain; keanggotaan yang
bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis,
pembagian sisa hasil usaha dilakukan dengan adil dan sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing – masing anggota, pemberian balasa jasa yang terbatas terhadap
modal dan kemandirian.
Prinsip – prinsip yang digunakan koperasi menjadikannya sebagai badan
usaha yang tidak semata – mata memperkaya pribadi pemilik modal seperti badan
usaha lainnya. Keuntungan koperasi sebisa mungkin dikembalikan kepada
anggota seperti dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha yang didasrkan pada
besarnya jasa masing – masing anggota. Dengan demikian keuntungan akan
terdistribusi secara adil dan kemudian diharapkan perekonomian anggota akan
lebih meningkat.
Perkembangan koperasi yang telah melewati beberapa dekade
memberikan nuansa dan warna tersendiri bagi perekonomian Indonesia.
Perkembangan usaha koperasi meluas mengikuti tingkat kepentingan atau
kebutuhan anggotanya, akan tetapi perkembangan koperasi tidak bisa secepat
perkembangan bentuk usaha lainnya. Walaupun demikian telah terjadi
peningkatan usaha-usaha dan pelayanan-pelayanan koperasi dengan beragam
usaha sesuai dengan tujuan dan kepentingan anggota tanpa meninggalkan ciri
khas dari koperasi itu sendiri yang mengutamakan kesejahteraan anggotanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Koperasi-koperasi di Indonesia saat ini ada yang bergerak dalam satu
bidang usaha maupun beberapa bidang usaha sesuai dengan tujuannya. Koperasi
yang bergerak dalam satu bidang uasaha contohnya adalah koperasi produksi,
kopersi jasa, koperasi konsumsi dan koperasi simpan pinjam. Sedangkan koperasi
yang bergerak dalam beberapa bidang usaha sekaligus disebut sebagai Koperasi
Serba Usaha atau sering disebut sebagai Koperasi Unit Desa.
Namun pada kenyataanya, dari beberapa contoh bidang usaha dari
koperasi yang ada di masyarakat, unit usaha simpan pinjam lebih banyak
berkembang dari pada unit – unit usaha lainnya dari suatu koperasi, hal ini dapat
dilihat dengan banyak berdirinya koperasi simpan pinjam di Indonesia karena
terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat pengusaha kecil
dan masyarakat lapisan bawah. Dengan adanya unit usaha simpan pinjam
bertujuan untuk menghindari praktek lintah darat maupun rentenir dengan
mentapkan bunga yang tinggi yang sering beroperasi di kalangan pengusaha kecil,
pedagang, petani, dan sebagainya.
Selain itu unit usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi akan
dapat membantu menigkatnya perekonomian para anggota dan masyarakat yang
ada di daerah kerjua sekitar koperasi yang memanfaatkan pinjaman dari koperasi
tersebut selain kegiatan penyimpanan yang terdapat di koperasi. Karena salah satu
kegiatan dari unit usaha simpan pinjam adalah untuk menghimpun dana dan
menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota
koperasi serta koperasi lainnya atau anggota koperasi lain tersebut. Hal ini sesuai
dengan definisi unit simpan pinjam dalam peraturan pemerintah Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan
pinjam oleh koperasi pasal satu ayat (3) yang berbunyi: “Unit simpan pinjam
adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai
bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.”
Seperti halnya koperasi yang lain, usaha simpan pinjam merupakan salah
satu dari berbagai unit usaha yang terdapat di KUD Mojosongo Kecamatan
Mojosongo, Kabupaten Boyolali, hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Anggota KUD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Mojosongo yang terdiri dari berbagai macam profesi yang diantaranya adalah
petani, pedagang, buruh, pegawai dan sebagainya mempunyai berbagai macam
kendala yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing. Salah
satunya adalah masalah permodalan yang merupakan kendala utama bagi anggota
dan masyarakat sekitar daerah kerja KUD untuk mengembangkan usaha yang
mereka tekuni. Dengan adanya usaha simpan pinjam pada KUD tersebut, hal ini
akan dapat membantu masalah permodalan yang menjadi kendala bagi para
anggota KUD sehingga akan menumbuhkan usaha para anggota dan masyrakat
sekitar daerah kerja KUD serta membantu mengembangkan usahanya sehingga
kesejahteraan anggota dan masyarakat yang ada disekitar daerah kerja diharapkan
meningkat. Karena dalam kenyataannya, dari dulu hingga sekararang mereka
merupakan suatu masyarakat yang mampu berproduksi tetapi hanya sebagian
kecil saja yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan usahanya karena
terbentur dalam masalah permodalan. Bagi para pengusaha yang mengalami
kesulitan dalam mengembangkan produksinya akan tetap dibawah garis
kemiskinan atau tidak akan sejahtera. Dengan adanya usaha simpan pinjam di
KUD akan dimanfaatkan untuk melakukan transaksi simpan maupun pinjam/
kredit sehingga permasalahan yang terjadi di masyarakat terutama dalam
permodalan dapat teratasi. Dalam hal ini KUD Mojosongo terutama unit simpan
pinjam berupaya melalui berbagai strategi untuk dapat mengembangkan usaha
simpan pinjam agar dapat memperluas jangkauan penyaluran kredit sehingga
masyarakat dapat memanfaatkan unit simpan pinjam dengan baik, meningkatkan
pelayanan kepada para calon debitur dan dapat memenuhi permintaan kredit yang
berasal dari anggota serta masyarakat di sekitar daerah kerja KUD.
Namun yang terjadi sekarang ini unit simpan pinjam pada KUD
Mojosongo belum menunjukkan perkembangan yang maksimal, hal ini terlihat
belum terpenuhinya semua permohonan kredit yang berasal dari anggota dan
masyarakat di sekitar daerah kerja karena modal yang dimiliki unit simpan pinjam
belum mencukupi untuk, memenuhi permintaan kredit yang tinggi dari calon
debitur sehingga banyak calon debitur yang beralih pinjam di lembaga keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
yang lain. Masih banyak anggota serta masyarakat di sekitar daerah kerja yang
belum memanfaatkan unit simpan pinjam di KUD Mojosongo secara optimal.
Selain itu, adanya berbagai kendala juga menghambat unit simpan
pinjam pada KUD Mojosongo untuk dapat mengembangkan Usahanya. Untuk
dapat mengatasi kendala-kendala tersebut, ada berbagai upaya yang KUD
Mojosongo lakukan terutama bagian unit simpan pinjam agar dapat memenuhi
semua kredit yang berasal dari anggota dan masyarakat disekitar daerah kerja,
memperluas jangkauan penyaluran kredit dan meningkatkan pelayanan kepada
calon debitur serta mengurangi kendala lain yang menghambat pengembangan
usaha simpan pinjam supaya menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan anggota dan masyarakat sekitar dareah kerja terutama bidang simpan
pinjam. Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul
penelitian “SRTATEGI PENGEMBANGAN USAHA SIMPAN PINJAM
PADA KUD (KOPERASI UNIT DESA) MOJOSONGO KECAMATAN
MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah sangat diperlukan dalam suatu penelitian yaitu
merupakan upaya untuk mengetahui atau mengumpulkan masalah apa saja yang
muncul atau dihadapi. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kemakmuran suatu Negara sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi.
2. Masyarakat menaruh harapan dengan adanya KUD di lingkungan mereka,
karena hal ini sangat mendukung sekali dalam kegiatan ekonomi yang mereka
jalankan sehari – harinya.
3. KUD dapat memberikan solusi dalam kegiatan usaha yang dijalankan oleh
anggota dan masyarakat sekitar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah akan memudahkan peneliti dalam pembahasannya,
agar lebih mendalam dan tidak terlalu luas, sehingga dapat mencapai sasaran,
tujuan dengan tepat dan hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan batasan masalah terkait dengan
istilah yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
2. Kemakmuran suatu Negara dipengaruhi oleh faktor ekonomi.
3. Ekonomi masyarakat yang merata dapat menciptakan suatu kesejahteraan
masyarakat.
D. Perumusan Masalah
Adanya perumusan masalah yang jelas, diperlukan dalam suatu
penelitian agar dapat memberikan kemudahan di dalam pemecahan masalah yang
dihadapi. Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah tersebut diatas maka dapat disusun atau diajukan perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi dalam pengembangan usaha simpan pinjam?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi di dalam pengembangan usaha simpan
pinjam?
3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh Koperasi Unit Desa Mojososngo untuk
mengatasi hambatan-hambatan yang ada?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan atau aktivitas yang terencana tentu memiliki tujuan
termasuk kegiatan penelitian merupakan sasaran dari pemecahan masalah yang
dikaji didalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
1. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam pengembangan usaha
simpan pinjam KUD Mojosongo.
2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dal;am pengembangan
usaha simpan pinjam.
3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-
hambatan yang ada.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan yang diperoleh dari suatu
penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dalam
rangka menigkatkan pengetahuan dan manfaat praktis dalam rangka memecahkan
masalah tersebut.
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolai diharapkan akan dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan penulis terutama di bidang
perkoperasian.
b. Sebagai acuan dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat memberi masukan bagi KUD dalam rangka meningkatkan usaha
simpan pinjam yang ada.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi KUD sebagai bahan pertimbangan
dalam rangka mengembangkan strategi pengelolaan yang sudah ada
c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam hal simpan
pinjam/ kredit dan sebagai langkah penerapan ilmu pengetahuan yang penulis
terima di bangku kuliah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan KUD Secara Umum
a. Sejarah Berdirinya KUD
Untuk mengatasi kelemahan organisasi dan memajukan manajemen
koperasi, maka sejak tahun 1972 dikembangkan penggabungan koperasi-
koperasi kecil menjadi koperasi-koperasi yang besar. Daerah-daerah di
pedesaan dibagi dalam wilayah-wilayah Unit Desa (WILUD) dan koperasi-
koperasi yang ada dalam wilayah unit desa tersebut digabungkan menjadi
organisasi yang besar dan dinamakan Badan Usaha Unit Desa (BUUD). Pada
akhirnya koperasi-koperasi desa yang tergabung itu dibubarkan, selanjutnya
BUUD menjelma menjadi KUD (Koperasi Unit Desa). Karena secara
ekonomi menjadi besar dan kuat, maka BUUD/KUD itu mampu membiayai
tenaga-tenaga yang cakap seperti manajer, juru buku, juru mesin, juru toko
dan lain-lain. Juga BUUD/KUD itu dipercaya untuk meminjam uang dari bank
dan membeli barang-barang produksi yang lebih modern, sesuai dengan
tuntutan kemajuan zaman (mesin giling padi, traktor, pompa air, mesin
penyemprot hama dan lain-lain).
Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Wilayah Unit Desa,
BUUD/KUD dituangkan dalam Instruksi Presiden No. 4/1973 dibentuklah
BUUD di daerah-daerah maupun di pedesaan yang wilayah kerjanya
disesuaikan dengan potensi daerah-daerah masing-masing. Kemudian
diperbaharaui menjadi Instruksi Presiden No 2/1978 dengan usaha BUUD
dianggap sudah berjalan dan diarahkan untuk menjadi Koperasi Unit Desa
kemudian secara bertahap dapat dibentuk suatu badan ekonomi yang berbadan
hukum. Dengan dibentuknya Koperasi Unit Desa diharapkan dapat
berkembang terus sehingga nantinya dapat berfungsi menjadi wadah ekonomi
pedesaan seperti yang terdapat dalam Instruksi Presiden No 4 tahun 1984.
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Potret Koperasi Indonesia
Sampai dengan bulan Nopember 2001, jumlah koperasi di seluruh
Indonesia tercatat sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggotaan
ada sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah itu jika disbanding dengan jumlah
koperasi per- Desember 1998 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat.
Jumlah koperasi aktif, juga mengalami perkembangan yang cukup
menggembirakan. Jumlah koperasi aktif per-November 2001, sebanyak 96.180
unit (88,14%). Corak koperasi Indonesia adalah koperasi dengan skala sangat
kecil. Satu catatan yang perlu diingat reformasi yang ditandai dengan
pencabutan Inpres 4/1984 tentang KUD telah melahirkan gairah masyarakat
untuk mengorganisasi kegiatan ekonomi yang melalui koperasi.
Secara historis pengembangan koperasi di Indonesia yang telah
digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan
dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan pengalaman
tersebut. Pergeseran ke arah peran swasta menjadi tantangan baru bagi lahirnya
pesaing-pesaing usaha terutama KUD. Meskipun KUD harus berjuang untuk
menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi, namun sumbangan terbesar
KUD adalah keberhasilan peningkatan produksi pertanian terutama pangan,
disamping sumbagan dalam melahirkan kader wirausaha karena telah
menikmati latihan dengan mengurus dan mengelola KUD (revolusi
penggilingan kecil dan wirausahawan pribumi di desa).
Jika melihat posisi koperasi pada hari ini sebenarnya masih cukup
besar harapan kita kepada koperasi. Memasuki tahun 2000 posisi koperasi
Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang
menguasai antara 55-60% dari keseluruhan aset koperasi. Sementara itu dilihat
dari populasi koperasi yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar
25% dari populasi koperasi atau sekitar 35% dari populasi koperasi aktif. Pada
akhir-akhir ini posisi koperasi dalam pasar perkreditan mikro menempati
tempat kedua setelah BRI-unit desa sebesar 46% dari KSP/USP dengan pangsa
sekitar 31%. Dengan demikian walaupun program pemerintah cukup gencar
dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi, tetapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada. Sehingga pada
dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi.
Mengenai jumlah koperasi yag meningkat dua kali lipat dalam kurun
waktu 3 tahun 1998-2001, pada dasarnya tumbuh sebagai tanggapan terhadap
dibukanya secara luas pendirian koperasi dengan pencabutan Inpres 1/1984 dan
lahirnya Inpres 18/1998. Sehingga orang bebas mendirikan koperasi pada basis
pengembangan dan pada saat ini sudah lebih dari 35 basis pengorganisasian
koperasi. Kesulitan pengorganisasian koperasi tidak lagi taat pada penjenisan
koperasi sesuai prinsip dasar pendirian koperasi atau insentif terhadap koperasi.
Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada pengembangan aliansi bisnis maupun
pengembangan usaha koperasi kearah penyatuan vertikal maupun horizontal.
Oleh karena itu jenjang pengorganisasian yang lebih tinggi harus mendorong
kembalinya pola spesialisasi koperasi. Di dunia masih tetap mendasarkan tiga
varian jenis koperasi yaitu konsumen, produksi dan kredit serta akhir-akhir ini
berkembang jasa lainnya.
Struktur organisasi koperasi Indonesia mirip organisasi pemerintah /
lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampai tingkat nasional.
Hal ini menunjukan kurang efektifnya peran organisasi sekunder dalam
membantu koperasi primer, karena jarang menjadi instrument eksploitasi
sumber daya dari daerah pengumpulan. Fenomena ini dimasa datang harus
dirubah karena adanya perubahan orientasi bisnis. Yang berkembang dengan
globalisasi yang mengarah pada ekonomi kapitalis. Untuk mengubah arah ini
hanya mampu dilakukan bila penataan mulai dilektakan pada daerah otonom,
yang harus mendukung kepada potensi ekonomi rakyat.
2. Tinjauan Tentang KUD Mojosongo
a. Gambaran Umum KUD Mojosongo
Koperasi Unit Desa Mojosongo adalah sebuah unit koperasi yang
berkedudukan di Jl.Boyolali-Jatinom Km.4 Boyolali di kecamatan Mojosongo
kabupaten Boyolali. KUD ini sangat terkenal akan produksi susu sapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
perahnya. Karena KUD ini mampu menghasilkan susu sapi sebanyak 36.000
ton per hari, tapi karena ada bantuan alat dari PT. Frissian Flag maka produksi
susu sapi dapat meningkat menjadi 60.000 ton per hari. Sebab, unit persusuan
dari berbagai wilayah di Boyolali menyetorkan susu ke KUD Mojosongo.
Adanya peningkatan produksi susu sapi perah ini disebabkan karena
pengurus KUD Mojosongo memberikan bantuan kredit / simpan pinjam
kepada anggota atau masyarakat bukan anggota lainnya. Pemberian kredit yang
dilakukan sangat membantu masyarakat ataupun anggota KUD tersebut, karena
masyarakat daerah sekitar sebagian besar bermata pencarian sebagai petani dan
peternak sapi.
Pemberian kredit pada anggota ataupun bukan anggota juga
mempunyai banyak kendala, adapun kendala yang dihadapi adalah pinjaman
yang diberikan tidak digunakan secara optimal sesuai permohonan dalam
peningkatan produktivitas, pengembalian pinjaman tidak menentu atau
melebihi jatuh tempo.
b. Strategi Pengembangan KUD Mojosongo
Strategi yang digunakan KUD Mojosongo pada saat ini dapat dilihat
dari keberhasilan KUD Mojosongo dalam meningkatkan produktivitasnya
dalam bidang pertanian dan produksi susu sapi yang meningkat. Strategi yang
digunakan pada KUD tersebut adalah:
a. Pemberian kredit pada petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian
dengan bunga lunak.
b. Penyediaan alat-alat ataupun bahan-bahan pertanian yang cukup dengan
bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia,
seperti PT. Frissian Flag Indonesia (FFI), PT. Pupuk Sriwijaya.
c. Peningkatan pelayanan usaha kepada anggota maupun masyarakat daerah
sekitar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3. Tinjauan Tentang Strategi Pengembangan Usaha
a. Pengertian strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata strategia
(statos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk
menjadi jenderal.
Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck (1997:12),“Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yangmengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan danyang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapatdicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Sedangkan Robert R. Grant (1992:2) menyatakan bahwa: “Strategi
merupakan suatu tema yang memberikan satu kesatuan arah bagi pengambilan
keputusan individual baik dalam organisasi maupun secara pribadi”
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah suatu rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
memberikan kesatuan arah bagi pengambilan keputusan individual baik dalam
organisasi maupun secara pribadi untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Dermawan Wibisono (2006:50) berpendapat bahwa pentingnya suatu
perusahaan memiliki strategi adalah:
1) Strategi perusahaan melibatkan semua pihak dalam organisasi, yangmencakup seluruh area dan fungsi bisnis.
2) Strategi perusahaan berkonsentrasi pada kelangsungan hidup bisnisperusahaan, sebagai tujuan minimal, dan pada penciptaan nilai tambah,sebagai tujuan maksimal.
3) Strategi perusahaan meliputi seluruh jangkauan dan kedalaman aktivitasorganisasi.
4) Strategi perusahaan mengarahkan perubahan dan mencakup hubunganantara perusahaan dan lingkungannya.
5) Strategi perusahaan merupakan pusat pengembangan keunggulankompetitif perusahaan yang berkelanjutan.
6) Pengembangan strategi perusahaan merupakan hal yang sangat krusial danmemicu penjualan, keuntungan, pangsa pasar dan nilai saham.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Saat-saat ini strategi banyak dipraktekan di dalam industri karena
membuat tugas para eksekutif puncak menjadi lebih efektif dan kurang
beresiko. Manfaat strategi perusahaan tidak hanya dirasakan oleh eksekutif
puncak saja tetapi juga bermanfaat bagi semua karyawan untuk mengetahui apa
yang diharapkan dari pada karyawan yang ada dan kemana arah tujuan suatu
perusahaan / organisasi, dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi
yang efektif mengarahkan kepada karyawan untuk mengikutinya, memberikan
semangat kepada para karyawan dalam mencapai tujuan serta menjamin
adanya dasar pengendalian manajemen dan evaluasi. Strategi suatu perusahaan
atau organisasi mempunyai beberapa fungsi yaitu:
1) Strategi berfungsi sebagai alat pendukung pengambilan keputusan.
Strategi sebagai alat pendukung keputusan maksudnya bahwa strategi
dapat menuntun orang –orang di dalam organisasi untuk mengambil alternatif
yang tepat di dalam suatu persoalan. Strategi juga dapat dijadikan pedoman
untuk mengambil keputusan pada suatu organisasi atau badan usaha.
2) Strategi berfungsi sebagai alat koordinasi.
Strategi sebagai alat pendukung pengambilan keputusan maksudnya
bahwa strategi dapat menuntun orang-orang di dalam organisasi untuk
mengambi alternatif yang tepat di dalam suatu persoalan. Strategi juga dapat
dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan pada suatu organisasi atau
badan usaha.
3) Strategi berfungsi sebagai alat untuk mewujudkan visi.
Strategi berfungsi sebagai alat untuk mewujudkan visi maksudnya
bahwa konsep strategi merupakan pola tindakan untuk mengarahkan dan
mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi dalam
rangka mewujudkan visi. Strategi merupakan usaha yang harus dilakukan
organisasu untuk memujudkan visi sehingga dapat dikatakan bahwa strategi
merupakan target suatu organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b. Strategi Pegembangan Usaha Koperasi
Strategi pengembangan unit usaha yang ada pada koperasi suatu cara
bagi tiap unit usaha koperasi agar tujuan utama dari koperasi untuk
mensejahterakan anggotanya dapat tercapai. Dengan adanya pengembangan
unit usaha ini diharapkan dapat membangun kemampuan koperasi di dalam
masyarakat.
Menurut teori Abdul Salam (http//:smecda.com, 9 Februari 2008)
strategi menuju perkembangan unit usaha koperasi diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Program penyehatan industri unit usaha koperasi.
Adanya program penyehatan industri ini adalah dimulai denganpeningkatan kondisi keuangan koperasi untuk dapat memperkuatpermodalan koperasi terutama untuk unit simpan pinjam. Dalam programini, tentu ada unit usaha koperasi yang tidak mungkin lagi untukdisehatkan sehingga diperlukan adanya ketegasan untuk melikuidasi unitusaha tersebut.
2) Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi.
Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan diarahkanuntuk dapat mengurangi tingkat resiko yang mendasar pada pelaksanaanoperasional unit koperasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menyempurnaanbeberapa ketentuan mengenai penilaian tingkat kesehatan koperasi,meningkatkan efektifitas dalam mematuhi peraturan yang berlaku danseleksi anggota yang baru.
3) Dukungan Infrastruktur
Dukungan infrastruktur yang baik akan dapat mengembangkansuatu unit usaha agar dapat lebih maju dan dapat mengikuti perkembanganjaman. Dukungan infrastruktur ini berupa penguatan kapasitas koperasiantara lain:
a) TrainingTraining merupakan salah satu cara penguatan kapasitas
koperasi melalui sistem pelatihan yang baik bagi para pengurus danpengawas koperasi. Hal ini merupakan upaya koperasi untukmeningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di koperasisecara sistematis dan berkelanjutan. Dengan mengembangkan sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
training ini dapat memperkuat aspek kemampuan Sumber DayaManusia (SDM) koperasi.
b) Teknologi Informasi
Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuatsistem operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehinggadiperlukan adanya pengimplementasian teknologi informasi yangmemadai dalam operasionalnya. Selain itu adanya prasarana teknologiinformasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung pengambilankebijakan secara tepat waktu.
c) Peningkatan kerjasama koperasi dengan bank umum / lembagakeuangan lain (Lingkage Program)
Linkage Program ini merupakan suatu bentuk kerjasama yangsaling menguntungkan antara bank umum / lembaga keuangan laindengan koperasi terutama unit simpan pinjam untuk meningkatkanjangkauan dalam penyaluran kredit kepada anggota dan masyarakatsekitar daerah kerja yang bukan anggota koperasi.
4. Tinjauan Tentang Simpan Pinjam
a. Pengertian Simpan Pinjam
Pengertian simpan pinjam adalah suatu kegiatan menaruh di tempat
yang aman supaya jangan rusak, hilang dan sebagainya. Sedangkan untuk
produk atau hasil dari kegiatan simpan adalah simpanan. Definisi simpanan
dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan disebutkan bahwa
“Simpanan adalah dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.”
Simpanan menurut ketentuan peraturan pemerintah RepublikIndonesia Nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpanpinjam oleh koperasi pasal 1 ayat (4) yaitu simpanan adalah dana yangdipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atauanggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasiberjangka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa simpanan
adalah dana yang dipercayakan oleh anggota calon anggota, koperas-koperasi
lain atau anggotanya kepada koperasi berdasarkan perjanjian penyimpanan
dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka.
Simpanan dalam koperasi Indonesia terdiri atas dua jenis simpanan
utama yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan sukarela.
Simpanan pokok dan wajib merupakan salah satu sumber modal koperasi,
msing-masing jenis simpanan utama tersebut dalam penjelasan atas undang-
undang Nomor 25 tahun 1992 pasal 41 tentang perkoperasian, diberikan defisi-
defisi sebagai berikut:
1). Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya
yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota.
2). Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah nilai uang tertentu yang
diwajibkan kepada anggota untuk membayar dalam waktu dan kesempatan
tertentu (umumnya secara bulanan).
3). Simpanan sukarela
Simpanan sukarela adalah simpanan yang dibayarkan atas dasar
sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Simpanan ini berfungsi
untuk menambah modal koperasi.
b. Produk Simpanan Koperasi
Koperasi yang mempunyai usaha simpan pinjam termasuk badan usaha
yang beroperasi di bidang keuangan, oleh karena itu produk yang dihasilkan
berupa simpanan dan pinjaman (kredit). Menurut ketentuan peraturan
pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1995 Tentang pelaksanaan
kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi pasal 1 ayat (4), selain simpanan
utama ada juga simpanan sukarela yang bentuknya ada dua yaitu tabungan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
simpanan koperasi berjangka. Berikut ini definisi dari produk simpanan sukarela
yaitu:
1) Simpanan berjangka
Simpanan berjangka adalah simpanan di koperasi yang
penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi
yang bersangkutan.
2) Tabungan koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan di koperasi yang
penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung dengan
koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan buku tabungan koperasi.
c. Pengertian Pinjam / Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu credere yang berarti
kepercayaan (truth atau paith). Oleh karena itu dasar dari kredit ialah
kepercayaan. Menurut Ruddy Tri Santoso (1995:9) “Kredit dalam arti ekonomi
berupa penundaan pembayaran prestasi dalam bentuk barang, uang, maupun
jasa lain .”
Menurut undang-undang pokok perbankan nomor 10 tahun 1998
sebagaimana yang dikutip oleh Kasmir(2004:92), “Kredit adalah : “Penyediaan
uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga”.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kredit koprasi
merupakan salah satu kegiatan- kegiatan koprasi dalam mengalokasikan dana
yang demiliki untuk memperoleh penghasilan kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
d. Unsur-unsur pinjaman/kredit.
Berdasarkan pada pengertian diatas maka unsur-unsur kredit adalah :
1) Kepercayaan
Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi
yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benar-benar
diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
2) Waktu
Waktu adalah suatu masa yang memisahkan antar pemberi prestasi
dengan kontrak prestasi dengan kontrak prestasi yang akan diterima pada
masa yang akan datang.
3) Degree of Risk
Merupakan suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai
akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antar pemberi prestasi
dengan kontrak prestasi yang akan diterima dikemudian hari.
4) Prestasi
Prestasi atau obyek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk
uang tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa.
e. Tujuan dan Fungsi Pinjaman/Kredit
Tujuan merupakan peryataan kondisi yang tidak dapat pada masa
sekarang tetapi dimaksud untuk dicapai pada masa yang akan datang melalui
kegiatan-kegiatan. Pemberian kredit oleh bank pada umumnya mempunyai
tujuan sebagai berikut :
1). Mendapatkan/Mencari Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh bank dalam pemberian kredit adalah
berupa balas jasa yaitu pemberian bunga atau bagi hasil dan biaya-biaya
administrasi yang dikenakan sehubungan dengan kegiatan pemberian
kredit kepda nasabah tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2). Membantu Kelancaran Usaha Nasabah/Debitur
Dengan adanya pemberian kredit ini akan dapat membantu usaha
nasabah yang memerlukan dana baik itu dana investasi maupun dana untuk
modal kerja yang berguna untuk mengembangkan usaha mereka.
3). Memperlancar Pembangunan
Pemberian kredit merupakan salah satu usaha untuk memperlancar
pembangunan karena semakin banyak kredit yang disalurkan oleh
perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan juga
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang
Maksud dari meningkatkan daya guna uang adalah bahwa
uang yang disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna
sebaliknya apabila uang yang diberikan dalam bentuk kredit maka akan
berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.
2. Kredit dalam meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Bahwa kredit uang yang disalurkan akan dapat meningkatkan
peredaran uang kartal apabila kredit ditarik secara tunai dan peredaran
uang giral apabila kredit yang ditarik melalui rekening giro.
3. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran uang.
Kredit yang diberikan dapat digunakan oleh dibitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi bermanfaat. Selain itu,
dengan adaya kredit akan memperlancar arus barang dari wilayah satu
ke wilayah lainya.
4. Kredit sebagai salah satu alat menjaga stabilitas ekonomi.
Dengan adanya kredit yang diberikan akan dapat menambah
jumlah barang yang diperlukan oleh masarakat, serta membantu dalam
mengekspor barang ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa
negara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berwirausaha.
Pemberian kredit yang diberikan akan dapat mengatasi
kekurangan maupun para pengusaha di bidang permodalan, sehingga
para pengusaha akan meningkatkan usahanya.
6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapat
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin
baik, terutama dalam meningkatkan pendapatan. Hal ini dapat terlihat
dengan adanya peningkatan usaha dan proyek-proyek baru yang
membutuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga mengurangi
pengangguran. Dengan tertampungnya tenaga-tenaga kerja tersebut,
maka pemerataan akan meningkat.
7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional
Kredit yang diberikan kepada Negara-negara berkembang
yang berguna untuk membangun negaranya akan dapat mempererat
hubungan ekonomi dan Negara yang bersangkutan tetapi akan
meningkatkan hubungan internasional.
F. Produk Pinjaman Koprasi
Unit simpan pinjam pada koprasi mengeluarkan produk yang berupa
pinjaman yang ditawarkan kepada anggota maupun selain anggota berupa
pinjaman atau kredit. Menurut tujuan kredit atau sifat penggunaanya,
pinjaman/kredit pada koprasi dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Pinjaman Konsumtif
Pinjaman konsumtif yaitu pinjaman yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi secara pribadi.
2. Pinjaman Produktif
Pinjaman produktif yaitu pinjaman yang diberikan dengan tujuan
untuk memperlancar jalanya proses produksi agar terjadi peningkatan usaha
atau produksi atau investasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Dalam kegiatan peminjaman pada usaha simpan pinjam
mengutamakan pemberian pinjaman/kredit kepada para anggotanya dengan
bunga yang relatif murah. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai
jumlah tertentu untuk mengurangi adanya resiko timbulnya kredit macet.
Jika memang para anggota tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih,
maka tidak menutup kemungkinan usaha simpan pinjam pada koperasi
memberikan. Pinjaman kepada buku anggota koprasi atau masarakat sekitar
daerah kerja.
5. Tinjauan Tentang Koperasi
a. Pengertian Koperasi Indonesia
Kata koperasi Berasal dari bahasa latin “coopere”, yang dalam bahasa
inggris disebut cooperation. Co berarti bersama operation berarti berkerja, jadi
cooperation berarti berkerjasama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan
oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan atau tujuan yang sama
Definisi koperasi menurut Chaniago yang dikutip dari Arifin Sitio dan
Halomoan Tamba ( 2001:17) bahwa “Koperasi sebagai suatu perkumpulan
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan
kebebasan kepada para anggota untuk masuk dan keluar, dengan berkerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmani untuk para anggota”.
Pengertian koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang perkoprasian : adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan
atas kekeluargaan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasrkan prinsip
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
koperasi skaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
b. Landasan Koperasi Indonesia
Landasan yang berlaku bagi koperasi menurut undang-undang Nomor
25 Tahun 1992 Pasal 2 Tentang perkoperasian dikatakan bahwa, “Koperasi
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas
kekeluargaan”. Selain Pancasila dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
juga menyebutkan Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan koperasi. Hal
ini, ditegaskan pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1)
yang berbunyi,” Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan.
Di dalam masing-masing sila pancasila mempunyai kaitan tersendiri
dengan koperasi, selain pancasila, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 juga
menyebut Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan koperasi. Hal ini,
ditegaskan dalam batang tubuh pasal 33 ayat (1) yang berbunyi,”Perkonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
c. Asas koperasi Indonesia
Asas koperasi yang ada di Indonesia adalah sesuai dengan pasal 2
Undang-undang Nomor 25 yaitu berdasarkan asas kekeluargaan. Asas ini
sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, koperasi suatu usaha
bersama harus mencerminkan ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam
kehidupan keluarga yakni bahwa segala yaitu sesuatu yang dikerjakan secara
bersama-sama ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga.
Asas kekelurgaan yang ada pada koperasi merupakan pencerminan
terhadap adanya kesadaran dari dalam hati nurani manusia untuk melakukan
kerjasama di dalam satu badan usaha yaitu koperasi. Kerjasama yang dilakukan
oleh semua anggota koperasi berada di bawah pimpinan pengurus serta
penilikan/pengawasan dari anggota atas dasar keadilan dan kebenaran serta
keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
d. Tujuan Koperasi Indonesia
Dalam bab II Pasal 3 Undang-undang Nomor Tahun 1992 dikatakan
bahwa,”Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta membangun tatanan perekonomian
nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Dari bunyi pasal 3 di atas jelas dikatakan. Bahwa koperasi hendak
memajukan kesejahteraan anggota terlebih dahulu dan untuk masyarakat
sekitarnya nanti apabila koperasi mempunyai kelebihan kemampuan, maka
usaha tersebut akan diperluas ke masyarakat di sekitar daerah kerja koperasi.
Sehingga mengandung arti bahwa, “Meningkatkan anggota adalah yang
menjadi program utama koperasi” melalui pelayanan jasa baru kemudian
masyarakat di sekitar daerah kerja koperasi apabila tujuan utama koperasi
sudah tercapai serta koperasi ikut berperan serta dalam membangun tatanan
perekonomian nasional.
e. Prinsip Koperasi Indonesia
prinsip-prinsip koperasi memberikan acuan yang mendasari setiap
gerak langkah usaha koperasi sebagai salah satu organisasi ekonomi yang ada
di masyarakat. Dengan adanya prinsip koperasi, maka menjadi watak koperasi
sebagai suatu badan usaha berbeda dengan badan usaha lainnya.
Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun
1992 pasal 5 (2002:3) menyebutkan bahwa:
1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
(a) Keanggotaan besifat sukarela dan terbuka.
(b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
(c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan besar
jasa usaha masing-masing anggota.
(d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
(e) Kemandirian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2) Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula
prinsip koperasi sebagai berikut:
(a) Pendidikan perkoperasian.
(b) Kerjasama antar koperasi
Berikut ini uraian mengenai prinsip-prinsip koperasi yang terdapat
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Keanggotaan bersifat sukarela mengandung pengertian bahwa,
seseorang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun
harus berdasarkan atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang akan menjadi
anggota harus menyadari bahwa, koperasi dapat meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonominya.
Sedang sifat keterbukaan mengandung makna bahwa, di dalam
keanggotaan koperasi tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam
bentuk apapun. Keanggotaan koperasi terbuka bagi siapapun yang
memenuhi syarat-syarat keanggotaan atas dasar persamaan kepentingan
ekonominya atau karena kepentingan ekonominya dapat dilayani oleh
koperasi.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Prinsip pengelolaan secara demokratis didasarkan pada kesamaan
hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan para
pengelola koperasi berasal dari anggota koperasi itu sendiri. Pada saat
rapat anggota, setiap anggota yang hadir mempunyai hak suara yang sama
dalam pemilihan pengurus dan pengawas, jadi setiap anggota mempunyai
hak yang sama untuk memilih dan dipilih menjadi anggota.
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha
koperasi akan dapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar daripada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
anggota yang pasif. Selain itu, anggota yang menggunakan jasa koperasi,
dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan
pada saat pembagian sisa hasil usaha. Transaksi antara anggota dan
koperasi inilah yang dimaksud dengan jasa usaha.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani
anggota dan masyarakat di sekitar daerah kerjanya, dengan mengutamakan
pada layanan bagi anggota. Dari layanan yang diberikan tersebut
diharapkan koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih antara biaya
pelayanan dan pendapatan. Karena itu, balas jasa terhadap modal yang
diberikan kepada para anggota ataupun sebaliknya juga terbatas, tidak
didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang
dimaksud dengan terbatas adalah pemberian balas jasa atas modal yang
ditanamkan pada koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang
dimiliki koperasi.
5) Kemandirian
Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi harus
mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan uasaha dan
organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan
yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, dan keberanian
mempertanggungjawabkan segala tindakan/ perbuatan sendiri dalam
pengelolaan usaha dan organisasi. Apabila setiap anggota konsekuen
dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala aktivitas ekonominya
melalui koperasi dan koperasi mampu menyediakannya, maka prinsip
kemadirian telah tercapai.
6) Pendidikan Perkoperasian.
Keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi
aktif dari para anggotanya. Agar anggota berkualitas baik, berkemampuan
tinggi dan berwawasan luas, maka pendidikan adalah mutlak. Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
perkoperasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
mewujudkan kehidupan berkoperasi, agar berkembang menjadi baik dan
maju.
7) Kerjasama antar koperasi
Kerjasama antar koperasi dimaksudkan untuk saling memanfaatkan
kelebihan dan menghilangkan kelemahan masing-masing koperasi,
sehingga hasil akhir dapat dicapai secara optimal. Tentunya dengan adanya
kerjasama antar koperasi terdapat banyak keuntungan atau keunggulan
yang akan diperoleh apabila kerjasama antar koperasi ini berjalan dengan
baik, misalnya kerjasama dalam promosi hasil-hasil produksi anggota
koperasi, kerjasama dalam penetrasi pasar, kerjasama dalam tukar-
menukar informasi bisnis dan sebagainya.
f. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia
Suatu badan usaha yang tumbuh dan berkembang di masyarakat
masing-masing mempunyai fungsi dan peran tersendiri begitu juga untuk
koperasi. Di dalam Bab III bagian pertama pasala 4 Undang-undang Nomor 25
Tahun 1992 disebutkan mengenai fungsi dan peran koperasi. Fungsi dan peran
koperasi adalah sebagai berikut:
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
g. Jenis Koperasi Indonesia
Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 Undang-undang
Nomor 25 tahun 1992 beserta penjelasannya dinyatakan bahwa,”Jenis koperasi
didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya”.
Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan
dan kebutuhan ekonomi anggotanya.
Penjenisan koperasi menurut Ruddy Tri Santoso 91995:25) dapat
ditinjau dari sudut pendekatan sebagai berikut:
1) Berdasarkan kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan
timbulnya gerakan koperasi:
a. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi dalam kegiatan usahanya adalah untuk
menyediakan kebutuhan akan barang-barang pokok sehari-hari seperti;
sandang, pangan, dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya.
b. Koperasi Kredit
Koperasi kredit atau yang lebih dikenal dengan koperasi simpan
pinjam merupakan suatu koperasi yang melakukan usaha penyimpanan
dan peminjaman sejumlah uang utuk keperluan para anggotanya dan
biasanya biaya yang dikenakan lebih murah bila dibandingkan dengan
lembaga keuangan lainnya.
c. Koperasi Produksi
Koperasi produk adalah kopersi yang mengutamakan para
anggotanya untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi yang
dilakukan oleh para anggotanya dapat dilakukan dalam berbagai bidang
pertanian, industri dan jasa.
d. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan
jasa tertentu bagi para anggota atau masyarakat umum. Contohnya adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
koperasi angkutan, koperasi perencanaan dan kontruksi bangunan,
koperasi perumahan nasional dan sebagainya.
e. Koperasi Serba Usaha/Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi serba usaha atau yang lebih dikenal dengan koperasi unit
desa merupakan koperasi yang didirikan dalam rangka meningkatkan
produksi dan kehidupan masyarakat di daerah pedesaan. Koperasi serba
usaha mempunyai beberapa bidang kegiatan agar dapat memenuhi
kebutuhan para anggotanya dan masyarakat di sekitar daerah kerja.
Usaha-usaha yang di tekuni antara lain; penyediaan kredit; penyediaan
sarana pertanian atau industri; penyediaan kelistrikan dan sebagainya.
2) Berdasar jenjang hierarki organisasinya.
a. Koperasi Primer
Koperasi primer merupakan koperasi yang anggotanya adalah
orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan
melakukan kegiatan usaha langsung untuk melayanipara anggotanya.
Contoh adalah Koperasi Unit Desa (KUD).
b. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-
badan hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomi, sehingga
mereka bergabung untuk tujuan efisiensi dan kelayakan ekonomis dalam
rangka melayani para anggotanya. Contohnya adalah Koperasi pusat,
induk KUD, Koperasi gabungan.
3) Berdasarkan karakteristik usahanya.
a. Koperasi Tunggal Usaha (single purpose cooperative).
Koperasi tunggal usaha adalah koperasi yang hanya menekuni
satu bidang usaha. Contohnya adalah koperasi kredit, koperasi konsumsi,
koperasi produksi dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Koperasi Multi Usaha (Multi purpose cooperative / serba usaha.)
Koperasi multi usaha merupakan salah satu jenis koperasi yang
menyelenggarakan lebih dari satu macam usaha atau lebih dari satu
kepentingan ekonomi para anggotanya. Contohnya adalah koperasi serba
usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD).
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan alur berfikir yang digunakan dalam
penelitian ini, yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah
mempunyai teori yang mendukung penelitian ini, maka dapat dibuat kerangka
berfikir sebagai berikut:
Koperasi unit desa Mojosongo Kabupaten Boyolali merupakan salah satu
jenis koperasi yang mempunyai empat macam unit usaha, yaitu bidang usaha
pelayanan jasa, bidang usaha pengolahan susu sapi, bidang usaha simpan pinjam
dan bidang usaha pertokoan (waserda).
Dalam penelitian ini, penulis menfokuskan untuk meneliti mengenai usaha
simpan pinjam yang ada di KUD tersebut. Kegiatan pokok dari usaha simpan
pinjam ini adalah menghimpun dana dari anggota yang berupa simpanan dan
tabungan kemudian menyalurkannya kembali kepada anggota dan masyarakat
sekitar daerah kerja dalam bentuk pinjaman atau kredit. Akan tetapi KUD
Mojosongo untuk dapat mengembangkan unit usaha simpan pinjam agar menjadi
lebih baik sehingga tujuan dari koperasi untuk dapat tercapai. Guna
merelasasikannya diperlukan serangkaian aktivitas yang harus ditempuh oleh
KUD tersebut. Dalam artian selama unit simpan pinjam pada KUD beroprsi maka
strategi-strategi tersebut diimplementasikan ke dalam berbagai aktivitas.
Strategi-strategi yang KUD gunakan untuk dapat mengembangkan usaha
simpan pinjam ada tiga macam yaitu program penyehatan industri unit usaha
koperasi, penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi
dan dukungan infrastuktur strategi yang pertama yaitu program penyehatan usaha
unit koperasi merupakan langkah yang diambil koperasi dalam peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
kondisi keuangan koperasi untuk dapat memperkuat permodalan dan manajemen
koperasi. Untuk strategi yang kedua yaitu penyempurnaan sistem pengaturan dan
pengawasan unit usaha koperasi adalah strategi yang berupa penyempurnaan
beberapa ketentuan mengenai penilaian tingkat kesehatan koperasi, meningkatkan
efetivitas dalam mematuhi peraturan yang berlaku dan seleksi anggota yang baru.
Sedang untuk strategi yang ketiga adalah dukungan infrastuktur yang meliputi
program traning, teknologi informasi dan linkage program. Dalam melaksanakan
strategi-strategi tersebut ada kendala-kendala yang harus dihadapi oleh KUD
Mojosongo Boyolali sehingga diperlukan cara untuk dapat mengatasi kendala
yang dapat menghambat strategi pengembangan yang telah dilaksanakan KUD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Alur pemikiran peneliti dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Program Pelaksanaan dan Evaluasi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Sumber : Teori Abdul Salam (http//:smecda.com, 9 Februari 2008)
KUDMojosongo
B.UsahaPelayanan
Jasa
B.UsahaSimpanPinjam
B.UsahaPengolahanSusu sapi
B.UsahaPertokoan
StrategiPengembangan
DukunganInfrastuktur
Penyempurnaan sistemPengaturan dan
Pengawasan UnitUsaha Koperasi
Program PenyehatanIndustri Unit Usaha
Koperasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB III
METODOLOGI
Metodologi penelitian merupakan suatu rangkaian prosedur untuk
menentukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi kebenaran pengetahuan
dengan menggunakan metode – metode ilmiah. Metodologi dalam penelitian ini
meliputi: tempat dan waktu penelitian; bentuk dan strategi penelitian; sumber
data; teknik sampling; teknik pengumpilan data;validitas data; analisis data; dan
prosedur penelitian. Penjelasan masing – masing bagian adalah sebagai berikut:
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian
di KUD Mojosongo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali, dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Tersedianya data-data yang berhubungan dengan obyek penelitian yang penulis
lakukan.
2. Adanya kemudahan dan keterbukaan dari pimpinan serta karyawan KUD
Mojosongo Boyolali untuk memberikan data-data yang penulis perlukan.
2. Waktu Penelitian
Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari Bulan Juni sampai
dengan Bulan September 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai
penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut: Tabel. 1 Jadwal
Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian.
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
No. Jenis Kegiatan Tahun 2010
Juli Agustus September Oktober
1 Penyusunan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Perijinan
4 Pengumpulan Data
5 Analisa Data
6 Penyusunan Laporan
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Pemilihan bentuk penelitian yang tepat akan memudahkan peneliti untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Bentuk penelitian secara umum yang dapat
digunakan adalah penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan kombinasi
diantara kedua penelitian tersebut. Peneliti menggunakan bentuk penelitian yang
berupa deskriptif kualitatif. Dengan bahan pertimbangan adalah bahwa bentuk
penelitian kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri pada
kenyataan ganda serta dapat menyajikan secara langsung hakikat hubungan
antara peneliti dengan responden. Selain itu penelitian kualitatif menghasilkan
data deskriptif yang berupa kata-kata atau lisan dari orang dan perilaku yang
diamati. Hal ini sesuai dengan pendapat Lexy J. Moleong (2000: 3) yaitu, , “
Metodologi Kualitatif sebagai suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dari pelaku yang
diamati”.
Ciri-ciri metode diskriptif yaitu :
1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah-masalah yang actual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisa (karena itu metode ini sering disebut metode analitik). Winarno
Sukarmand (1994:140)
3) Bahan pertimbangan lain bagi peneliti adalah metode d iskriptif umumnya
menggambarkan fakta-fakta yang ada pada saat penelitian. Metode ini
tidak menguji hipotesis tetapi pada umumnya untuk menggambarkan fakta
yang sedang terjadi. Selalin itu, dapat dikatakan bahwa penelitian
deskriptif kualitatif memperlajari situasi-situasi tertentu berdasarkan
keadaan tertentu yang hasilnya berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang dan perilaku orang yang diamati.
2. Strategi Penelitian
Sikap penelitian dapat mencapai hasil yang maksimal dengan
menggunakan suatu strategi penelitian. Strategi penelitian merupakan suatu
strategi yang digunakan untuk mengumpulkan informasi, menganalisa data,
menentukan sample, dan memilih instrument penelitian yang akan dipakai oleh
peneliti. Strategi penelitian yang tepat akan membantu mempermudah peneliti
dalam pemecahan masalah penelitian.
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi
pustaka. Adapun hal yang mendasarkan adalah bahwa penelitian ini lebih fokus
untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan berupa “bagaimana” dan “mengapa”
serta peneliti tidak membutuhkan kontrol terhadap peristiwa masa lalu karena
hanya fokus pada peristiwa kontemporer. Peneliti, dalam strategi penelitian studi
kasus ini beruasaha untuk menemukan kebenaran ilmiah dengan cara mempelajari
masalah secara mendalam. Sehingga penelitian ini terpancang pada tujuan untuk
mengetahui bagaimana strategi pengembangan usaha simpan pinjam pada KUD
Mojosongo Kabupaten Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
C. Sumber Data
Sumber data merupakan hal yang penting di dalam penelitian. Jadi data
tidak boleh diperoleh tanpa adanya sumber data. Sumber data merupakan tempat
peneliti untuk memperoleh data. Sehingga dalam memilih sumber data, peneliti
harus benar-benar berfikir mengenai kemungkinan kelengkpan informasi yang
akan dikumpulkan. Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong
(2000:112) menyatakan bahwa. “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain”. Pendapat lain, Wanarno Surakhman (1994:163) menjelaskan
tentang data primer dan data sekunder yaitu :
Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang langsung dan
segera diperoleh dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan khusus itu
sedangkan data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang diluar dari penyelidik sendiri, karena itu pula dibedakan
antara lain sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah berasal
dari sumber asli, sumber tangan pertama penyelidik dan sumber sekunder adalah
berisi data dari tangan kedua (atau kaki tangan yang kesekian) yang bagi
penyelidik tidak mungkin berisi data yang seasli sumber primer.
Sumber dari data primer/utama dalam penelitian kualitatif berupa kata-
kata dan tindakan dari orang-orang yang diobservasi atau diwawancarai oleh
peneliti. Data utama dalam penelitian ini diperoleh dari :
1. Pegawai KUD, yaitu :
a. Ketua
b. Manajer
c. Bagian Kabid. Simpan Pinjam
2. Aggota KUD yang terdiri dari :
a. Petani
b. Buruh Tani
c. Pedagang
d. PNS dan lain-lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Sumber data sekunder merupakan tempat peneliti memperoleh data
pelengkap atau tambahan. Data sekunder ini memperkaya informasi bagi peneliti.
Sumber data sekunder pada umumnya berasal dari :
1. Sumber tertulis seperti buku, arsip, dan dokumen-dokumen lainnya
2. Foto juga digunakan sebagai data sekunder
D. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik yang dipakai untuk membatasi
jumlah dan jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian. Teknik sampling
dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Pengambilan sample dalam penelitian kualitatif lebih ditujukan untuk menggali
informasi sebanyak – banyaknya dari berbagai sumber dan tidak memusatkan
pada perbedaan – perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi.
Penelitian ini menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive
sampling). Menurut Lexy J. Moleong (2000: 165), “ Maksud sampling dalam hal
ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam
sumber dan bangunannya ( constructions)”. Dalam penelitian ini, sample yang
diambil tidak ada sample acak dan tidak mutlak jumlahnya, artinya sample yang
diambil merupakan sample yang bertujuan serta disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian. Sehingga teknik sampling ini lebih menekankan pada kualitas
pemahaman terhadap masalah yang diteliti dan tidak menekankan pada jumlah.
Peneliti juga menggunakan teknik bola salju ( snowball sampling),
dalam menentukan informan atau nara sumber untuk memperoleh data yang rinci
mengenai permasalahan yang sedang diteliti.berdasarkan teknik ini maka langkah
yang dilakukan oleh peneliti yaitu pertama- tama memilih sample informan awal
untuk diwawancarai , kemudian dari petunjuk informan awal tersebut peneliti
menemukan informan baru yang seterusnya berganti informan lainnya yang tidak
terencana sebelumnya. Peneliti berharap dengan menggunaklan teknik ini akan
diperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam sehingga dapat mendukung
tercapainya hasil penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan serangkaian tindakan yang
dilakuakn oleh peneliti untuk mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan.
Data-data yang diperlukan oleh peneliti dapat diperoleh melalui beberapa melalui
beberapa teknik pengumpulan, diantaranya :
1. Teknik Pengamatan (Observasi)
Teknik pengamatan ini merupakan teknik pengumpulan data yang
peneliti mencatat semua informasi sebagaimana yang disaksikan selama
penelitian. Pengamatan ini bertujuan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa paristiwa, tempat dan benda serta rekaan gambar. Hadari Nawawi
(1995:100), mengemukakan bahwa :
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, observasi ini dibagi
menjadi dua, yaitu :
a. Observasi langsung
b. Observasi tidak langsung
Teknik observasi langsung merupakan suatu teknik pengumpulan data
dimana seorang penyelidik mengadakan pengamatannya secara langsung tanpa
menggunakan suatu alat terhadap gejalal-gejala subjek yang timbul dari dari objek
yang diteliti. Sedangkan untuk teknik observasi tidak langsung merupakan suatu
teknik pengumpulan data dimana seorang penyelidiikan mengadakan pengamatan
terhadap gejala-gejala subjek yang timbul dan objek yang diteliti dengan terhadap
perantara sebuah alat.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan pengamatan atau
observasi langsung dan mendengarkan dengan cermat tentang strategi
pengembangan usaha simpan pinjam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2. Teknik Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk
percakapan. Menurut Hadari Nawawi (1995:111), bahwa “Interview” adalah
usaha pengumpulan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara
lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak
langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi
dengan sumber informasi”. Pembagian jenis wawancara menurut Guba dan
Lincoln sebagaimana dikutip oleh Lexy L. Moleong (2000:137) ada empat :
1. Wawancara oleh Tim atau Panel
Wawancara oleh tim ialah wawancara yang dilakukan tidak hanya oleh
satu orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang
diwawancarai.
2. Wawancara Tertutup dan Wawancara Terbuka
Wawancara tertutup merupakan jenis wawancara yang mana pihak yang
diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka mereka
diwawancarai. Sedangkan wawancara terbuka adalah wawancara yang mana
pihak yang diwawancarai mengetahui bahwa mereka sedang saling
diwawancarai dan serta mengetahui tujuan wawancara tersebut.
Wawancara Riwayat Secara Lisan
Wawancara ini dimaksudkan untuk mengungkap riwayat, pekerjaan,
kesenangannya, ketekunannya, pergaulan, dan lain sebagainya. Pada
wawancara jenis ini pihak yang diwawancarai bicara terus menerus dan
pewawancara sekali-kali mengajukan pertanyaan.
3. Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Wawancara tersebut merupakan wawancara dimana pewawancara
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
Peneliti yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan untuk mencari
jawaban terhadap hipotesis. Sedangkan wawancara tak struktur merupakan
wawancara yang digunakan untuk menemukan yang bukan baku atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
informasi tunggal. Hasil wawancara semacam ini menekankan kekecualian,
penyimpangan, penafsisran yang tidak lazim, penafsiran kembali, dan lain-
lain.
Berdasarkan jenis wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan
wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.pada pegawai KUD yang sudah dipilih serta
anggota KUD.
3. Teknik Dokumentasi
Dokumen merupakan sumber data yang memiliki posisi penting dalam
penelitian kualitatif. Teknik ini menggunakan dokumen dan record sebagai
sumber data. Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong (2000:161)
mendefinisikannya seperti berikut : “record” adalah setiap pernyataan tertulis
yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu
peristiwa atau penyajian akunting. Dokumen ialah setiap bahan tertulis atau film,
lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang
penyidik”. Dokumen atau record ini dapat membantu peneliti untuk memahami
latar belakang suatu peristiwa serta membantu proses interpretasi dari setiap
peristiwa yang diteliti.
Dokumen yang digunakan beberapa dokumen resmi baik dokumen resmi
baik dokumen internal maupun dokumen eksternal. Dokumen internal ini bisa
berupa laporan keuangan, untuk dokumen eksternal dapat berupa informamsi-
informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya surat kabar,
majalah ataupun berita di media massa.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk
mengumpulkan data berupa catatan-catatan yang berhubungan dengan struktur
organisasi KUD, sejarah dan profil KUD, data mengenai dasar hukum dan aturan
pelaksanaan usaha simpan pinjam serta deskripsi tentang strategi KUD dan
sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
F. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu
diperlukan suatu cara untuk mendukung derajat kebenarannya yang disebut
validitas data. Setiap peneliti harus bisa memilih cara-cara untuk dapat
mengembangkan validitas data yang diperoleh karena data-data yang telah
dikumpulkan harus diusahakan kebenarannya atau keabsahannya sehingga dapat
dipertanggung-jawabkan. Cara yang ditempuh untuk mengembangkan validitas
data dalam penelitian ini adalah dengan teknik triangulasi.
“Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Lexy J. Moleong (2001:178). Teknik ini
lebih mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang diinginkan sehingga
triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang
digunakan sudah berjalan baik. Menurut Patton yang dikutip oleh H. B. Sutopo
(2002: 78) menyatakan bahwa : “ada empat macam teknik triangulasi, yaitu (1)
triangulasi data (data triangulation), (2) triangulasi peneliti (investigator
triangulation), (3) triangulasi metodologis (methodological triangulation), (4)
triangulasi teoritis (theoretical triangulation)”. Penjelasan masing-masing teknik
triangulasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Triangulasi Sumber atau Triangulasi Data
Triangulasi ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber datayang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Artinya, data yang sama atausejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari berbagai sumber datayang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan dan mengecekderajat kepercayaan atas informasi yang diperoleh melalui alat dan waktuyang berbeda. Triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan cara :1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi.3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatannya sepanjang waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagaipendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yangberpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan;
5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yangberkaitan (Lexy J. Moleong. 2000: 178).
2. Triangulasi Metode
Triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenisdengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Teknik inilebih menekankan pada penggunaan teknik pengumpulan data yang berbedauntuk menguji kemantapan informasi dari sumber data. Denganmenggunakan metode yang berbeda untuk suatu informasi yang sama,peneliti dapat menarik kesimpulan atas data yang digali secara lebih mantap.
3. Triangulasi Peneliti
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan peneliti lain untukmengecek kembali derajat kepercayaan data sehingga pada akhirnya nantidapat lebih memantapkan hasil penelitian. Jadi teknik ini menggunakanbeberapa penelitia untuk mengumpulkan data yang sejenis.
4. Triangulasi Teori
Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan pandangan lebih darisatu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji dari beberapaperspektif yang digunakan dapat diperoleh pandangan yang lebih lengkap,tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik kesimpulan yanglebih utuh dan menyeluruh. Jadi topik yang dibahas sama tetapi analisisnyamenggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dalam melakukan penelitian
menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik
triangulasi sumber dilakukan dengan cara menggunakan beberapa sumber data
dalam menggali data yang sejenis. Artinya, data yang ada di lapangan diambil dari
beberapa sumber obyek penelitian yang berbeda. Dengan demikian apa yang
diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya bilamana
dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda.
Dalam penelitian ini, triangulasi data yang digunakan oleh peneliti untuk mencari
informasi tentang strategi pengembangan usaha simpan pinjam pada Koperasi
Unit Desa (KUD) Mojosongo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Sedangkan untuk teknik triangulasi metode dilakukan dengan cara
mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik/ metode yang berbeda yaitu
dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil wawancara dengan
narasumber yang mengetahui tentang strategi pengembangan usaha simpan
pinjam pada KUD dengan sumber data hasil pengamatan peneliti di lokasi
penelitian. Selain itu, peneliti juga membandingkannya dengan isi dokumen yang
peneliti peroleh dari kantor KUD Mojosongo. Dari tiga data yang diperoleh lewat
beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan
dan dapat ditarik kesimpulan yang lebih kuat validitasnya.
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses urut-urutan data dengan mengorganisasikan
data ke dalam suatu pola, kategori dari satuan urutan uraian dasar. Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pola penelitian induktif yang
diolah dengan menggunakan teknik saling terjalin atas interaktif mengalir. Teknik
interaktif mengalir yaitu model analisis yang menyatu dengan proses
pengumpulan data dalam suatu rangkaian tertentu atau merupakan suatu siklus.
Proses analisis interaktif meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Langkah pertama dalam analisis data penelitian ini adalah
pengumpulan data. Pengumpulan data ini dilakukan selama data yang
diperoleh belum memadai dan akan dihentikan apabila data yang diperlukan
telah memadai dalam penarikan suatu kesimpulan. Adapun data-data yang
diperlukan adalah data-data yang berkaitan dengan strategi pengembangan
usaha simpan pinjam di KUD Mojosongo. Data-data tersebut dapat diperoleh
dari beberapa sumber, antara lain dari para informan baik itu pegawai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
maupun anggota KUD serta dari sumber-sumber tertulis seperti dokumen,
buku-buku, laporan keuangan KUD dan sebagainya.
2. Reduksi Data
Data Dari berbagai sumber yang tidak bisa disajikan secara langsung
perlu dipelajari dan ditelaah kembali oleh peneliti agar dapat direduksi untuk
dapat disajikan. Reduksi data merupakan penyusunan rumusan pengertian
yang merupakan inti pemahaman dan peristiwa yang dikaji oleh peneliti.
Reduksi data akan memperjelas hasil pengamatan dan memudahkan peneliti
untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian. Reduksi data ini
berlangsung terus-menerus sampai tersusunnya laporan akhir secara lengkap.
3. Penyajian Data
Penyajian data merupakan kegiatan peneliti setelah mereduksi data
meskipun ada beberapa data yang langsung dapat disajikan setelah data-data
tersebut terkumpul. Penyajian data ini berupa kegiatan mengorganisasikan
data secara logis dan sistematis sehingga dapat menggambarkan peristiwa
secara jelas. Penyajian data berisi kumpulan informasi yang memungkinkan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data
dapat berbentuk sketsa, sinopsis, matriks atau bentuk-bentuk lain yang dapat
memudahkan upaya pemaparan dan penarikan kesimpulan.
4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Peneliti biasanya melakukan penarikan kesimpulan setelah
pengumpulan data selesai dilakukan berdasarkan rumusan di dalam reduksi
data dan sajian data. Penyajian data tersebut dapat digunakan untuk menarik
kesimpulan sementara. Apabila rumusan data dalam reduksi data dirasakan
kurang mantap maka peneliti dapat mengumpulkan data lagi untuk
melengkapi data yang telah terkumpul agar kesimpulan lebih mantap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Untuk lebih jelasnya berikut ini peneliti sajikan skema model analisis
interaktif.
Gambar 2. Model Analisis Interaktif Data
Sumber : H. B. Sutopo (2002/06)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh
peneliti dalam penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Penyusunan prosedur
penelitian yang sistematis bermanfaat untuk mencapai hasil sesuai dengan yang
diinginkan. Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Lapangan
Tahap ini merupakan tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti
sebelum peneliti terjun ke lapangan. Kegiatan-kegiatan pada tahap ini
meluputi penyusunan rancangan penelitian (proposal penelitian), pemilihan
tempat penelitian, pengurusan ijin penelitian, penjajakan lapangan dan
penyiapan perlengkapan penelitian, seperti alat-alat tulis, perlengkapan,
kamera dan lain sebagainya.
Pengumpulandata
Pengumpulandata
Sajian data
PenarikanSimpulan/Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini meliputi berbagai aktivitas yang ada di lapangan untuk
memahami latar penelitian, mengumpulkan dan menggali data yang relevan
dengan tujuan penelitian. Dalam melaksanakan pengumpulan data ini peneliti
menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu (1) pengamatan
(observasi), (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Ketiga teknik tersebut
digunakan untuk melengkapi teknik pengumpulan data satu dengan yang lain,
sehingga data yang dikumpulkan dapat membantu dalam memecahkan
permasalahan penelitian karena data yang dikumpulkan lengkap dan valid.
3. Tahap Analisis Data Awal
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
telah dikumpulkan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga dapat
diketahui mana data-data yang diperlukan dan data-data yang tidak
diperlukan. Hal ini dilakukan agar data yang sangat diperlukan dapat terpisah
dari data yang tidak begitu diperlukan.
4. Tahap Analisis Data Akhir
Analisis data akhir adalah analisis keseluruhan data yang diperoleh
dalam pengumpulan data yang diperlukan dapat terpisah dari data yang tidak
terlalu diperlukan untuk mendukung tujuan penelitian. Karena data ini sudah
dianalisis awal, maka merupakan data yang valid. Setelah tahap analisis data
selesai, maka dapat ditarik kesimpulan tentang permasalahan yang sedang
diteliti.
5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Setelah semua data dianalisis dengan teknis analisis yang sesuai
dengan penelitian kualitatif, tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan
atau verifikasi dari apa yang dihasilkan dari data tersebut. Penarikan
kesimpulan harus didasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh data
yang valid, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Dalam tahap ini semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian
dan hasil yang dicapai kemudian ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dan bentuk laporan harus selesai dengan aturan yang
sudah ditetapkan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3. Prosedur Penelitian Strategi Pengembangan Usaha Simpan
Pinjam Pada Koperasi Unit Desa (KUD).
PersiapanPenelitian
PengumpulanData
Analisis DataAwal
Analisis DataAkhir
Pembuatan ProposalPenelitian dan
Perijinan
PenarikanKesimpulan
Pembuatan danPenggandaan
Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Sejarah KUD Mojosongo
Koperasi Unit Desa Mojosongo adalah sebuah unit koperasi yang
berkedudukan di Jl.Boyolali-Jatinom Km.4 Boyolali. Sebuah wilayah di
Kabupaten Boyolali dengan ketinggian 400-500 meter dpl, yang berbatasan
dengan Kab.Klaten (selatan), Kab. Sukoharjo (timur), Kab. Semarang (utara)
dan Kab.Magelang (barat). Wilayah kerja KUD Mojosongo meliputi
Kecamatan Mojosongo bagian selatan (9 desa).
Koperasi Unit Desa berawal dari perkumpulan Koperasi Simpan
Pinjam Mardi Mulyo yang berdiri pada 31 Agustus 1967. Koperasi tersebut
hanya mempunyai satu unit usaha yaitu simpan pinjam. Dengan adanya UU
No. 12 tahun 1967 tentang perkopersian maka Perkumpulan Koperasi Simpan
Pinjam Mardi Mulyo mengadakan rapat anggota pada tanggal 15 Desember
1968 yang merubah anggaran dasar untuk mengubah nama menjadi Koperasi
Simpan Pinjam Mardi Mulyo.
Selanjutnya pada tanggal 22 Juli 1973 diadakan rapat anggota
khusus yang membahas perubahan anggaran dasar dan mengubah nama
menjadi KUD Mojosongo yang unit usahanya menjadi serba usaha. Koperasi
Unit Desa Mojosongo diresmikan pada tanggal 18 Januari 1993 oleh Menteri
Perindustrian dan Koperasi Ir.Bustanul Arifin, dan mulai berbadan hukum pada
tahun 1996 dengan nomor 494e/BH/PAD/KWK.ii/X/1996.
WILAYAH KERJA
KUD Mojosongo mempunyai wilayah kerja 9 (Sembilan) desa yaitu:
1. Desa Mojosongo
2. Desa Butuh
3. Desa Kemiri
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
4. Desa Jurug
5. Desa Karangnongko
6. Desa Madu
7. Desa Tambak
8. Desa Singosari
9. Desa Manggis
Luas wilayah
Luas Areal KUD Mojosongo:
- Sawah : 360 Ha.
- Ladang : 1.406 Ha.
- Kebun : 707 Ha.
2. Visi dan Misi KUD Mojosongo
Visi merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh suatu
unit organisasi dalam melaksanakan kegiatannya. Sedangkan untuk misi
merupakan cara atau tindakan yang dilakukan oleh suatu unit organisasi, untuk
dapat mewujudkan visi yang diterapkan. Untuk Visi dan Misi yang dimiliki
unit usaha simpan pinjam pada KUD Mojosongo yaitu:
a. Visi
Melalui kebutuhan ekonomi para anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dengan cepat, tepat dan biaya bunga yang murah
sehingga dapat mendukung serta meningkatkan perekonomian masyarakat
pada umumnya dan anggota pada khususnya yang berdasar pada ekonomi
kerakyatan.
b. Misi
Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya untuk
daerah Mojosongo menuju masyarakat yang “Tata, Titi, Tentrem Kerto
Raharjo”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3. Struktur Organisasi KUD Mojosongo
Struktur organisasi merupakan satu pola yang menggambarkan
pembagian tugas dan wewenang serta tanggungjawab. Dengan demikian
struktur organisasi sangat penting sebab merupakan pola dan kerangka kerja
yang di dalamnya ada kumpulan orang – orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan.
Koperasi Unit Desa Mojosongo sebagai suatu organisasi koperasi
serba usaha mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
Gb. 1. Struktur Organisasi KUD Mojosongo Boyolali
Sumber : Bagian Administrasi KUD Mojosongo
4. Susunan organisasi KUD Mojosongo
Susunan organisasi KUD Mojosongo terdiri dari pengurus dan
manajemen. Manajemen merpakan bagian dari pengurus KUD yang tugasnya
melaksanakan kegiatan operasional harian dari KUD mojosongo. Masa jabatan
RapatAnggotaTahunan
BadanPengawas
UnitListrik
UnitAngkutan
Manager
Pengurus
UnitSimpan Pinjam
UnitPertokoan
UnitPangan
UnitPersusuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
pengurus KUD Mojosongo adalah selama 3 tahun. Kepengurusan serta tugas,
wewenang dan tanggung jawab pengurus dan manajemen KUD diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang ada dalam KUD tersebut.
Kepengurusan KUD Mojosongo masa bhakti 2009-2011 adalah
sebagai berikut :
Ketua I : Ir. SentosaKetua II : MulyonoBendahara : H.TridjokoSekretaris : Tri HaryadiPembantu Umum : Wahyudi
PengawasKetua : Drs. DjiwonoAnggota : Broto SutrisnoAnggota : Winarno, SEAnggota : Tri Wahyuni, SH
. MANAJEMEN
Untuk mendukung pelaksanaan usaha tim manajemen dikoordinir oleh
seorang Manager. Sampai dengan akhir 2009 karyawan KUD mojosongo
berjumlah : 46 (empat puluh enam) Orang dan 1 orang manajer.
Daftar Karyawan dan Karyawati KUD Mojosongo:
NO NAMA JABATAN
1 Slamet Raharjo, Bsc Manager
2 Suhermanto Kasir
3 Zainul fanani Juru Buku
4 Suyamto Kabag. Unit Persusuan
5 Haryono Staf Unit Persusuan
6 Sri waluyo Staf Unit Persusuan
7 Jiyanto Staf Unit Persusuan
8 Bejo Staf Unit Persusuan
9 Achmadi Staf Unit Persusuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
10 Sriyanto Staf Unit Persusuan
11 Suyono Staf Unit Persusuan
12 Sudadi Staf Unit Persusuan
13 Wiradi Staf Unit Persusuan
14 Suprapto Staf Unit Persusuan
15 Sutarno Unit Kesehatan Hewan
16 H. Sumeri Unit Kesehatan Hewan
17 Winarno Pengemudi
18 Sukarno Pengemudi
19 Miyono Pengemudi
20 Widodo Pengemudi
21 Suwardi Pengemudi
22 Joko Miyanto Pengemudi
23 Suprapti Kabag. Unit Listrik
24 Sugito Staf Unit Listrik
25 Sukasno Tekhnisi Cooling
26 Darmanto Unit Cooling
27 Pareng Unit Cooling
28 Suratmin Unit Cooling
29 Slamet Sarwono Unit Cooling
30 Tri Karyono Unit Cooling
31 Supriyanto Unit Cooling
32 Heni Prihantiningsih Penyuluh Lapangan
33 Budiyono Penyuluh Lapangan
34 Enik Suharti Kabag.Unit Simpan
Pinjam
35 Mujini Unit Simpan Pinjam
36 Sri Susanti, SE. Unit Simpan Pinjam
37 Enang S.W. Kabag. Unit Waserda
38 Slamet Sujarwo TPK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
39 Sriyono TPK
40 Jumeri Kepala Satpam
41 Yahudi Satpam
42 Parwanto Satpam
43 Sehono Satpam
44 Margono Satpam
45 Satimin Unit Kebersihan
Sesuai dengan bentuknya, koperasi ini yang menjadi instusi tertinggi
adalah rapat anggota tahunan. Pengurus dalam tugas sehari-hari dibantu oleh
seorang manager. Manager membawahi semua unit bertugas untuk membantu
pengurus dalam bidang pengorganisasian, perencanaan, pengarahan
operasional yang terkoordinasikan dan pengawasan. Badan pengawas
mempunyai tugas pengawasan terhadap seluruh kebijakan dan pengelolaan
koperasi.
5. Alur Pencairan Kredit Usaha Simpan Pinjam
Untuk alur pencairan kredit pada KUD Mojosongo merupakan salah
satu dari sistem pengaturan yang dilakukan pihak KUD untuk dapat
mempermudah dalam memberikan kredit kepada anggota dan masyarakat
sekitar daerah kerja. Berikut ini tahapan yang dilakukan untuk mencairkan
kredit :
a.Calon nasabah
1) Calon nasabah datang langsung ke Kantor KUD Mojosongo untuk
mengajukan permohonan kredit kepada Pengurus KUD dengan mengisi
blangko permohonan kredit.
2) Permohonan dilampiri foto copy KTP dan identitas jaminan atau agunan.
3) Permohonan diserahkan kepada Petugas USP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
b. Petugas USP
1) Menerima permohonan kredit dari calon nasabah dan didaftar dalam
buku pendaftaran nasabah.
2) Mengadakan survey atau checking lapangan sesuai permohonan kredit
nasabah.
3) Hasil survey diserahkan kepada Manager atau Bendahara.
c.Manager dan atau Bendahara
1) Mengoreksi permohonan nasabah.
2) Mengevaluasi permohonan kredit dengan hasil survey atau shecking
lapangan.
3) Kemudian sebelum diserahkan kepada Ketua KUD Mojosongo untuk
mendapatkan disposisi kredit.
d. Ketua KUD Mojosongo
1) Mendisposisi atau memberi keputusan kredit kepada nasabah.
2) Dikembalikan kepada petugas USP untuk dibuatkan MoU atau surat
perjanjian
e.Petugas USP
1) Jaminan atau agunan diterima oleh Pengurus Pengelola atau
penyimpanan Jaminan dengan bukti penerimaan jaminan atau agunan,di
buat rangkap 2(dua).
2) Nasabah menyerahkan surat kuasa menjual surat jaminan atau agunan
yang dibuat rangkap 2(dua), Apabila nasabah tidak mampu membayar
kredit maka agunan akan di jual.
3) Kemudian dibuat MoU (Perjanjian Kredit) dan ditandatangani oleh ketua
dan nasabah yang di buat rngkap 2(dua).
4) Kredit dicairkan kepada nasabah dengan dilampiri
a) Tanda terima jaminan.
b) Surat kuasa Jual Agunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
c) Bukti Angsuran .
d) Surat perjanjian.
B.Deskripsi Permasalaan Penelitian
1.Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam
Strategi untuk mengembangkan usaha simpan pinjam yang diterapkan
pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali terangkum dalam tiga strategi yang
dijabarkan sebagai berikut :
a.Program penyehatan Industri Unit Usaha Koperasi
Bagi koperasi Unit Desa yang memiliki berbagai macam unit usaha
terutama unit simpan pinjam, adanya peningkatan kondisi keuangan koperasi
yaitu dengan memperkuat permodalan Koperasi Unit Desa operasi terutama
untuk unit simpan pinjam koperasi merupakan bagian yang sangat penting
dalam mengembangkan unit simpan pinjam. Koperasi harus bisa memperkuat
permodalan yang ada pada unit simpan pinjam sehingga akan mendorong para
anggota /nasabah koperasi untuk dapat meningkatkan partisipasi di dalam unit
simpan pinjam tersebut terutama transaksi simpan pinjam. Begitu pula dengan
KUD Mojosongo sebagai suatu bentuk usaha koperasi yang memiliki berbagai
unit usaha antara lain bidang usaha pelayanan jasa, bidang usaha susu, bidang
usaha simpan pinjam dan bidang usaha pertokoan (Waserda), dengan adanya
unit tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya
dan masyarakat di sekitar daerah kerja pada umumnya.
Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada unit simpan pinjam yang
ada pada KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali yang ingin meningkatkan
pelayanan kepada calon debitur sehingga masyarakat dapat memanfaatkan unit
simpan pinjam dengan baik dan memenuhi permintaan kredit yang berasal dari
para anggota serta masyarakat di sekitar daerah kerja KUD.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan kredit yang berasal dari anggota dan
masyarakat sekitar daerah kerja maka unit simpan pinjam KUD Mojosongo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
berusaha untuk dapat meningkatkan aspek permodalan yang ada. Menurut
Bapak Mulyono, selaku Ketua II KUD Mojosongo mengatakan bahwa usaha-
usaha yang dilakukan untuk dapat meningkatkan aspek permodalan sudah
dilakukan yaitu dengan :
1) meminta kredit lunak kepada lembaga tertentu.
2) Pengenaan bunga tetap untuk simpan pinjam.
3) Pengenaan biaya-biaya untuk setiap pinjaman.
KUD Mojosongo terutama unit simpan pinjam dalam menjalankan
aktivitasnya berusaha untuk dapat memenuhi permintaan kredit yang berasal
dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.
b.Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi.
Pengaturan dan pengawasan dalam suatu unit usaha merupakan hal
yang sangat penting dilakukan karena berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu
kegiatan agar berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Dengan adanya
pengaturan dan pengawasan diarahkan untuk dapat mengurangi adanya tingkat
kesalahan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kegiatan suatu unit usaha.
Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan bisa terlihat dengan
adanya penilaian tingkat kesehatan koperasi, meningkatkan efektivitas dalam
mematuhi peraturan yang berlaku dan seleksi anggota baru. Untuk unit simpan
pinjam pada KUD Mojosongo sistem pengaturan dan pengawasan sudah
dilakukan.
Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II pada KUD Mojosongo
mengatakan bahwa, “Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan terhadap para
karyawan dilakukan oleh manager dan para pengurus setiap harinya serta untuk
setiap akhir bulan diadakan rapat pleno untuk mengevaluasi dan melaporkan
kinerja karyawan dan manajer. Untuk kepatuhan karyawan terhadap peraturan
yang ada sudah baik dengan tidak adanya karyawan yang tidak mematuhi
peraturan, karena apabila ada karyawan yang menyimpang maka akan segera
ditindak lanjuti oleh para pengurus dan manajer”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Menurut sumber dari pihak KUD Mojosongo menyatakan bahwa
untuk pengadaan tingkat kesehatan koperasi, KUD menyewa jasa auditor
independen setiap akhir tahun yang pelaksanaannya hamper mencapai 2
minggu untuk setiap melakukan audit. Untuk mendapatkan kredit dari unit
simpan pinjam pada KUD tersebut diadakan seleksi terlebih dahulu oleh para
karyawan dan pengurus sehingga dalam pengajuan kredit tidak langsung
mendapatkannya dan untuk jumlah kredit tertentu harus ada agunan atau
jaminannya.
c. Dukungan Infrastuktur
Suatu unit usaha dalam melakukan kegiatannya tidak bisa terlepas dari
sarana dan prasarana agar kegiatan yang dilaksanakan bisa berjalan lancar dan
efektif. Selain itu adanya dukungan infrastuktur yang baik akan dapat
mengembangkan suatu unit usaha agar dapat lebih maju dan dapat mengikuti
perkembangan jaman. Dukungan infrastuktur pada unit simpan pinjam di KUD
Mojosongo adalah teknologi informasi(TI).
Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuat sistem
operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehingga diperlukan
adanya pengimplementasian teknologi informasi yang memadai dalam
operasionalnya. Selain itu dengan adanya prasarana teknologi informasi
tersebut juga dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebijakan
secara tepat waktu.
Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II mengatakan bahwa, “Usaha
simpan pinjam di KUD ini sudah menggunakan komputer untuk dapat
meningkatkan efektivitas kinerja para karyawan terutama untuk bagian simpan
pinjam. Dengan adanya komputer akan memudahkan karyawan dalam
membuat pembukuan tentang transaksi yang terjadi selama periode tertentu
sehingga hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang dalam membuat
keputusan yang akan diambil dengan lebih cepat dan tepat”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
d. Traning
Program Traning merupakan upaya koperasi terutama unit simpan
pinjam untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di koperasi
secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan adanya traning ini diharapkan
para karyawan menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu untuk dapat
memenuhi kebutuhan para anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja serta
dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para anggota dan
masyarakat sekitar daerah kerja.
Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II mengatakan bahwa, “Untuk
dapat meningkatkan profesionalisme para karyawan diharapkan ada program
traning yang diadakan secara rutin kerena pelaksanaan program traning
sekarang ini sudah tidak rutin lagi, tetapi ada cara lain yang kami tempuh
untuk meningkatkan SDM selain traning yaitu dengan adanya penyuluhan atau
pembinaan dari para pengurus dan penyuluh-penyuluh yang ada. Namun pada
saat ini KUD sedang mengajukan permohonan untuk dapat mengirimkan
karyawannya terutama unit simpan pinjam agar dapat mengikuti traning
supaya terjadi peningkatan kualitas dari para karyawan KUD”.
e. Peningkatan kerjasama koperasi dengan bank umum/lembaga lain (linkage
Program).
Kerjasama dalam sebuah entitas usaha dengan usaha yang lain
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dapat meningkatkan usaha
dari masing-masing pihak. Salah satu bentuk dari kerjasama tersebut adalah
linkage program yang merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan antara bank umum/lembaga keuangan dengan koperasi
terutama unit simpan pinjam. KUD Mojosongo dalam mengembangkan unit
simpan pinjamnya bekerjasama dengan lembaga keuangan lain.
Menurut Enik Suharti selaku Kabid. Simpan Pinjam mengatakan
bahwa, “Bentuk kerjasama unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo dengan
lembaga bank/lembaga keuangan bukan dalam bentuk meminjam uang untuk
permodalan, tetapi bank atau lembaga keuangan merupakan sarana bagi para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
anggota atau masyarakat yang meminjam pada KUD yang berada di luar
daerah untuk dapat membayar angsuran kepada KUD dengan mudah”.
Dengan adanya kerjasama dengan bank/pihak lembaga keuangan
akan mempermudah para debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para
debitur dalam mengangsur kreditnya sehingga para debitur tidak mempunyai
kendala dalam membayar angsuran apabila mereka bekerja di luar daerah di
Mojosongo dan bagi KUD hal ini akan memperluas jangkauan kredit kepada
anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.
2. Kendala Yang dihadapi
Menurut Ibu Enik Suharti selaku Kabid. Simpan pinjam KUD Mojosongo
mengatakan bahwa, “Sampai saat ini kendala yang kami hadapi terutama unit
simpan pinjam yaitu tentang adanya kredit macet .”
3. Upaya Yang dilakukan KUD Mojosongo Dalam Mengatasi Kendala
Untuk menjamin strategi pengembangan usaha simpan pinjam yang
diterapkan itu berhasil, diperlukan kebijaksanaan atau upaya-upaya dari pihak
KUD Mojosongo untuk dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi agar
implementasi strategi pengembangan usaha simpan pinjam dapat berjalan lancar.
Menurut Bapak Mulyono selaku Ketua II KUD Mojosongo mengatakan
bahwa, “ Upaya yang dilakukan dalam menghadapi kendala-kendala yaitu, untuk
memberikan kredit, sebelumnya harus diadakan tinjauan ke lapangan secara
langsung agar dapat mengurangi adanya kesalahan dalam menggunakan kredit
yang kami berikan kepada anggota yang seharusnya untuk menambah modal
tetapi langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, serta untuk
mengurangi timbulnya kredit macet pada unit simpan pinjam kami. Apabila ada
kredit macet maka tindakan yang kami lakukan yang pertama adalah dengan
memanggil debitur untuk diberi teguran, namun apabila teguran yang kami
lakukan belum ada hasil maka kami selaku karyawan terutama bagian unit simpan
pinjam dan pengurus KUD melakukan penagihan secara bersama agar kredit yang
macet segera di bayar tetapi pada unit simpan pinjam ini tidak banyak terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
kredit macet hanya beberapa saja. Sehingga dapat dikatakan kalau di unit simpan
pinjam ini, kredit yang diberikan relative lancar dalam pembayaran angsuran”.
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Enik Suharti, selaku Kabid. Simpan
pinjam bahwa, “Untuk penanganan kredit macet, kami melakukan tindakan yang
lunak dahulu yaitu dengan memanggil dan menanyakan permasalahan kenapa
tidak mengangsur apabila hal ini tidak mendapatkan hasil, maka kami berserta
para pengurus melakukan inpeksi ke lapangan untuk mencari informasi yang lebih
lanjut. Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah adanya kredit macet adalah
untuk jumlah pinjaman tertentu ada agunan/jaminan yang harus diserahkan calon
debitur kepada kami sebelum kredit dicairkan”.
C. Temuan Studi yang dihungkan Dengan kajian teori
1. Strategi Pengembangan Usaha Simpan Pinjam
KUD Mojosongo dalam menjalankan salah satu unit usahanya yaitu unit
simpan pinjam ada beberapa cara atau strategi yang digunakan agar tujuan dari
KUD untuk dapat memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat di
sekitar daerah kerja dapat tercapai sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan. Strategi-strategi pengembangan yang digunakan yaitu :
a. Program Penyehatan Industri Unit Usaha Koperasi.
Pada awal berdirinya KUD Mojosongo mempunyai empat (6) unit
usaha sampai sekarang yaitu Unit Angkutan, Unit Listrik, Unit Simpan
Pinjam, Unit Pertokoan, Unit Pangan, Unit Persusuan. Unit simpan pinjam
merupakan satu-satunya unit yang dimiliki koperasi dan merupakan awal dari
berdirinya KUD Mojosongo. Unit usaha simpan pinjam ini diharapkan dapat
mendukung pengembangan iklim usaha di koperasi yang saat ini sedang dan
akan terus digalakkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tabel: Modal Koperasi
No Uraian Th. 2005 Th.2006 Th.20071 Simpanan pokok
anggota12.100.000.00 12.002.113.00 11.595.000.00
2 Simpanan wajib 208.013.730.00 224.725.735.00 230.348.3773 Cadangan
koperasi22.558.633.767.29 2.572.787.864.00 2.200.030.000
4 Donasi 1.875.030.000.00 1.875.030.000.29 2.792.836.023.295 SHU tahun
berjalan164.118.210.00 172.402.914.16 207.049.920.79
Jumlah 4.817.895.707.76 4.856.948.513.45 5.442.223.325.08
Untuk jenis kredit yang diberikan kepada anggota dan masyarakat
sekitar daerah kerja pada awal berdirinya hanya 1 macam yaitu Kredit Candak
Kulak (KCK). Pada saat ini berkembang menjadi 4 macam yaitu kredit 10
harian, KCK, Kredit tahunan (bank Mandiri) dan kredit Kompensasi BBM.
Kredit 10 harian adalah kredit yang diberikan kepada anggota ataupun
masyarakat daerah sekitar dimana pada kredit ini dibayar setiap 10 hari sekali
atau setiap pembayaran susu. Sedangkan kredit kompensasi BBM pada saat ini
kurang diminati oleh masyarakat. Untuk kredit dari bank mandiri adalah kredit
berupa pinjaman sapi dimana cara membayarnya adalah dengan menyetorkan
susu ke KUD. Kredit sapi yang diberikan oleh bank mandiri untuk masing -
masing anggota adalah minimal Rp 15.000.000,00. Dari berbagai macam
kredit tersebut yang paling diminati adalah kredit 10 harian.
Keberhasilan sebuah usaha simpan pinjam pada koperasi ditentukan
dengan adanya peningkatan kondisi keuangan pada koperasi tersebut.
Peningkatan kondisi keuangan usaha simpan pinjam dapat dilihat pada
pendapatan yang diperoleh unit simpan pinjam selama beberapa tahun
tertentu. Pendapatan yang diperoleh, secara langsung akan berpengaruh
terhadap peningkatan aspek permodalan di unit simpan pinjam. Maka dengan
adanya peningkatan keuangan pada usaha simpan pinjam akan dapat
memenuhi permintaan kredit yang tinggi yang berasal dari sebagian besar
anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Seperti dalam penelitian ini, adanya peningkatan modal pada unit
simpan pinjam di KUD Mojosongo akan mempermudah dalam melayani
permintaan kredit dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja. Bantuan
kredit yang diperoleh unit simpan pinjam pada KUD tersebut sebagian besar
dalam pengembaliannya dilakukan secara angsuran.
Strategi yang lainnya untuk dapat meningkatkan permodalan adalah
dengan cara pengenaan bunga tetap dan biaya administrasi yang diantaranya
biaya propisi kepada setiap transaksi kredit yang terjadi. Besarnya pengenaan
masing-masing biaya adalah biaya bunga 2%,biaya administrasi 5%,sudah
termasuk biaya provisi sebesar 2%. Dengan pengenaan biaya-biaya pada
setiap transaksi kredit yang dilakukan juga akan meningkatkan permodalan
usaha simpan pinjam yang ada pada KUD tersebut.
Pengenaan bunga tetap untuk setiap pinjaman apabila dihitung pada
waktu angsuran diterima dengan sistem pokok tambah bunga tidak akan
efektif karena pendapatan bunga baru akan di ketahui pada akhir tahun atau
perhitungan yang demikian tidak akan efektif didalam penambahan modal unit
simpan pinjam. Namun apabila perhitungan bunga tetap di lakukan pada saat
awal terjadinya transaksi kredit maka akan dapat diketahui besarnya bunga
yang diperoleh tersebut, dapat diputar kembali oleh simpan pinjam untuk
disalurkan kembali kepada nasabah dan berperan terhadap peningkatan modal
pada simpan pinjam. Dengan demikian perhitungan bunga tetap akan
menambah modal pada unit simpan pinjam apabila perhitungannya dilakukan
pada awal terjadinya transaksi atau dibebankan dahulu kepada nasabah,
sehingga untuk angsurannya nasabah hanya akan membayar pokoknya saja.
Untuk unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo semua jenis kredit
dikenakan bunga tetap. tetapi penarikan bunga tetap untuk masing-masing
kredit berbeda-beda. Untuk jenis kredit 10 harian pengenaan bunga dilakukan
pada saat awal terjadinya transaksi kredit sedangkan untuk jenis kredit
tahunan, pengenaan bunga tetap dilakukan setiap bulan saat angsuran dibayar
yaitu bunga di tambah pokok angsuran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Dengan demikian pengenaan bunga tetap untuk setiap kredit yang
ada pada unit simpan pinjam KUD Mojosongo mempunyai peran yang besar
terhadap penambahaan modal di unit simpan pinjam tersebut.
Pengenaan biaya adminitrasi untuk simpan pijam di KUD
Mojosongo penarikannya dilakukan pada awal transaksi kredit terjadi.
Penarikan biaya administrasi yang dilakukan di awal transaksi mempunyai
peran yang besar di dalam penambahan modal unit simpan pinjam karena
uang yang diterima oleh unit simpan pinjam bisa langsung diputar kembali
setelah dilakukan pembukuan oleh petugas bagian simpan pinjam. Dengan
demikian pendapatan yang diperoleh dari pengenaan biaya adminitrasi bisa
langsung digunakan untuk memenuhi kredit yang ada sehingga akan
membantu dalam meningkatkan permodalan unit simpan pinjam selain
bantuan kredit lunak dari lembaga keuangan di luar koperasi.
Dari data-data diatas sesuai dengan pendapat Abdul Salam yang
diakses dari (http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa
“Restrukturisasi KSP bermasalah melalui peningkatan keuangan KSP untuk
memperkuat pemodalan KSP”.
b. Penyempurnaan Sistem Pengaturan dan Pengawasan Unit Usaha
Koperasi.
Pengaturan dan pengawasan dalam suatu unit usaha merupakan hal
yang sangat penting dilakukan karena berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu
kegiatan agar berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Dengan adanya
pengaturan dan pengawasan diarahkan untuk dapat mengurangi adanya tingkat
kesalahan dan penyelewengan dalam pelaksanaan kegiatan suatu unit usaha.
Pengaturan dan pengawasan yang dilakukan oleh pihak KUD
Mojosongo terhadap para karyawan disesuaikan dengan AD/ART yang ada.
Para karyawan dalam melaksanakan tanggungjawabnya akan dipantau oleh
seorang manajer agar dalam melaksanakan tugasnya dikerjakan dengan
sebaik-baiknya. Sedangkan manajer juga akan dipantau oleh para karyawan
agar bekerja sesuai dengan peraturan yang ada dan mengurangi tindakan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
menyimpang para karyawan. Dengan adanya pengawasan diharapkan para
karyawan dapat bekerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan. Selain itu ada rapat pleno yang diadakan setiap akhir bulan antara
para karyawan dengan pengurus yang berfungsi untuk mengevaluasi kinerja
dari karyawan dan menejer selama 1 bulan sehingga apabila ada tindakan
yang menyimpang atau tidak sesuai dengan peraturan maka akan ditindak
atau diperingatkan oleh pengurus.
Untuk dapat menyempurnakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang ada pada KUD Mojosongo adalah dengan penilian tingkat kesehatan
koperasi yang di lakukan setiap akhir periode, penilaian tingkat kesehatan
menggunakan jasa audit koperasi independen yang berasal dari luar yaitu dari
PT.Duta Karya Semarang yang dibiayai oleh KUD sendiri ,adapun hasil dari
penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan adalah wajar,baik tanpa ada
catatan.
Usaha lain di lakukan KUD dalam menyempurnakan sistem
pengaturan dan pengawasan adalah dengan adanya seleksi yang dilakukan
terhadap calon debitur. Seleksi tersebut dilakukan oleh pemutus kredit,
manejer dan para pengurus mengadakan kerja sama serta ada agunan atau
jaminan yang harus diserahkan oleh para calon debitur untuk jumlah kredit di
atas Rp.1.000.000,00 serta adanya surat peryataan kesepakatan untuk
mengadakan kredit dari pihak suami dan istri sehingga kredit yang akan
diberikan benar-benar diberikan kepada para anggota atau masyarakat daerah
sekitar yang benar-benar membutuhkan. Seleksi yang dilakukan terhadap
calon debitur juga merupakan upaya agar mencegah adanya kredit macet dan
penggunaan kredit yang salah dari debitur .
Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari
(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa,
“Penyempurnaan pengaturan dan pengawasan diarahkan pada risk based
supervision dengan menyempurnakan beberapa ketentuan mengenai prinsip
kehati-hatian”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
c. Dukungan Infrastruktur
Dukungan infrastruktur merupakan sarana untuk membantu dalam
pengembangan unit simpan pinjam adalah Teknologi Informasi.
Adanya teknologi informasi ini adalah untuk memperkuat sistem
operasional koperasi terutama unit simpan pinjamnya sehingga diperlukan
adanya pengimplementasian teknologi informasi yang memadai dalam
operasionalnya. Selain itu dengan adanya prasarana teknologi informasi
tersebut juga dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kebujakan
secara tepat waktu.
Pada KUD Mojosongo adanya penggunaan teknologi yang berupa
media elektronik sudah diterapkan guna meningkatkan pelayanan kepada para
anggota dan masyarakat di sekitar daerah kerja. Selain itu dengan adanya
penggunaan media elektronik seperti komputer akan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kinerja unit simpan pinjam.
Keberadaan media elektronik sudah dimanfaatkan secara optimal
dalam kegiatan operasional simpan pinjam. Sehingga hal ini akan membantu
dalam memberikan informasi kepada pihak manajemen dengan lebih cepat,
lengkap dan akurat yang akan berpengaruh dalam ketepatan mengambil
keputusan maupun penyusunan perencanaan yang akan dilaksanakan oleh
bagian unit simpan pinjam pada KUD tersebut.
Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari
(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa, “Perangkat
teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasional”.
d. Traning
Aspek sumber daya manusia hal yang sangat mempengaruhi kualitas
dari usaha simpan pinjam yang ada pada KUD Mojosongo. Untuk mencapai
kualitas yang terbaik maka pegawai/karyawan harus dilatih agar menyadari
pentingnya pekerjaan mereka, yaitu agar memberikan kualitas pelayanan yang
memuaskan terhadap para pengguna jasa simpan pinjam. Untuk dapat
meningkat kualitas sumber daya manusia pada usaha simpan pinjam maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
KUD Mojosongo menerapkan semacam bentuk diklat atau training,
pembinaan atau penyuluhan kepada seluruh karyawan KUD terutama untuk
unit simpan pinjam agar dapat menciptakan suatu kinerja yang lebih baik dan
professional dalam memberikan layanan kepada anggota dan masyarakat
sekitar daerah kerja.
Selain itu setiap akhir tahun pada waktu pelaksanaan Rapat Anggota
Tahunan KUD selalu diadakan evaluasi kinerja terhadap karyawan KUD
Mojosongo. Dengan adanya evaluasi terhadap kinerja para karyawan
khususnya untuk unit simpan pinjam akan dapat memantau kinerja dari
karyawan agar bekerja dengan lebih baik. Apabila ada karyawan yang tidak
sesuai dengan peraturan maka akan ditegur atau ditindak sesuai dengan
AD/ART yang ada.
Dari data-data yang ditulis di atas sesuai dengan teori Abdul Salam
(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa, “Traning
merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM secara sistematis dan
berkelanjutan, dengan mengembangkan sistem dalam memperkuat aspek fit
(kemampuan) SDM KSP”.
e. Linkage Program
Kerjasama dalam sebuah entitas usaha dengan usaha yang lain
merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan usaha dari
masing-masing pihak. Disamping itu dengan adanya kerjasama akan
menguntungkan antara pihak yang saling mengadakan kerjasama.
Salah satu bentuk kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh unit
simpan pinjam pada KUD Mojosongo dengan bank atau lembaga keuangan
yaitu dengan BPD (Bank Pembangunan Daerah), sebagai perantara bagi para
anggota dan masyarakat yang mempunyai kredit dengan KUD yang bekerja di
luar kota Boyolali dalam membayar kredit mereka. Dengan demikian, hal ini
akan mempermudah pihak KUD untuk dapat menerima angsuran kredit.
Sehingga dengan adanya kerjasama antara pihak unit simpan pinjam pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
KUD Mojosongo dengan pihak bank/lembaga keuangan akan membantu
dalam meningkat jangkauan penyaluran kredit yang lebih luas lagi.
Dari data-data sesuai dengan teori Abdul Salam yang di akses dari
(http//:smecda.com, 9 Februari 2008 jam 11.30 WIB) bahwa, Linkage
program ini merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan
antara bank umum/lembaga keuangan dengan koperasi terutama unit simpan
pinjam untuk meningkatkan jangkauan dalam penyaluran kredit”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang penulis kemukakan pada
bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi pengembangan usaha simpan pinjam yang digunakan oleh KUD
Mojosongo diwujudkan melalui:
a. Program penyehatan industri unit usaha koperasi, bahwa program
penyehatan usaha simpan pinjam dilakukan dengan memperkuat aspek
permodalan seperti mencari bantuan kredit lunak dari lembaga di luar
koperasi, pengenaan biaya administrasi untuk setiap kredit, serta
pengenaan bunga tetap yang ditarik pada awal transaksi kredit mingguan.
b. Penyempurnaan sistem pengaturan dan pengawasan unit usaha koperasi,
berusaha melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan pengurus
yang disesuaikan dengan AD/ART, melakukan seleksi yang ketat terhadap
calon nasabah dengan melakukan survey ke lapangan oleh petugas unit
simpan pinjam serta adanya penilaian tingkat kesehatan koperasi oleh jasa
audit yang independen yang dilakukan setiap akhir periode.
c. Dukungan infrastruktur, berupa penggunaan media elektronik seperti
komputer yang berfungsi untuk meningkatkan efektifitas kinerja para
karyawan.
d. Traning, merupakan sistem pelatihan yang ditunjukan bagi para karyawan
koperasi. Hal ini dapat berupa adanya pembinaan dari para pengurus dan
penyuluh-penyuluh, traning serta diklat dari pemerintah yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas karyawan dalam melaksanakan kegiatan pada
usaha simpan pinjam serta pemberian layanan kepada para nasabah
e. Linkage Program, merupakan program untuk memperluas jangkauan
dalam penyaluran kredit dengan melakukan kerjasama dengan bank atau
lembaga keuangan lain.
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
2. Faktor penghambat unit simpan pinjam KUD Mojosongo dalam
mengembangkan usahanya
Faktor penghambat unit simpan pinjam KUD Mojosongo dalam
mengembangkan usahanya adalah adanya kredit macet.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas maka
penulis dapat mengkaji implikasinya baik teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan usaha
simpan pinjam di KUD Mojosongo agar lebih bermanfaat bagi anggota dan
masyarakat di sekitar daerah kerja. Dengan diketahuinya strategi dan hambatan
yang dihadapi oleh unit simpan pinjam pada KUD Mojosongo diharapkan adanya
usaha untuk memaksimalkan strategi dan meminimalkan hambatan yang ada
sehingga upaya KUD Mojosongo, untuk meningkatkan perkembangan unit
simpan pinjam menjadi lebih efektif dan efisien agar unit simpan pinjam bisa
dimanfaatkan oleh anggota KUD Mojosongo dan masyarakat sekitar daerah kerja
dalam meningkatkan kehidupan perekonomian yang lebih baik.
2. Implikasi Praktis
Unit simpan pinjam pada Mojosongo seharusnya menerapkan strategi-
strategi pengembangan usaha sesuai dengan teori agar dapat berkembang sesuai
dengan yang diharapkan. Namun demikian dalam pelaksanaannya belum dapat
optimal dikarenakan adanya hambatan-hambatan yaitu kurangnya permodalan dan
adanya kredit macet, sehingga diperlukan adanya upaya-upaya dan penanganan
yang lebih serius agar hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi.
C. Saran
Dari kesimpulan dan implikasi penelitian yang penulis lakukan maka saran
untuk KUD Mojosongo adalah:
1. KUD Mojosongo hendaknya lebih meningkatkan lagi permodalannya terutama
untuk unit simpan pinjam dengan mencari bantuan kredit lunak yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
banyak lagi agar dapat memenuhi permintaan kredit yang tinggi yang berasal
dari anggota dan masyarakat sekitar daerah kerja agar para nasabah tersebut
tidak beralih untuk meminjam di lembaga keuangan lain.
2. Lebih meningkatkan sumber daya manusia yang ada dengan cara pemberian
diklat atau pembinaan secara lebih rutin agar para karyawan lebih professional
sehingga dalam memberikan pelayanan dapat lebih baik dan cepat.
3. Untuk unit-unit yang ada pada KUD Mojosongo juga menerapkan strategi
pengembangan yang sama dengan yang digunakan oleh unit simpan pinjam
yang disesuaikan dengan bidang masing-masing ( infrastruktur ) agar semua
unit saling mendukung demi kemajuan KUD Mojosongo.
4. Karena masih adanya kredit macet, maka sebaiknya unit simpan pinjam pada
KUD Mojosongo perlu bertindak lebih tegas lagi terhadap nasabah yang
kreditnya macet agar jumlah kredit yang ada dapat dikurangi sehingga kredit
yang diterima kembali dapat menambah permodalan unit simpan pinjam.