Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

36
KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PENGELOLAANYA Written By admin on Jumat, 21 Desember 2012 | 01.57 Koperasi simpan pinjam dikelola dengan cara yang sama dengan koperasi pada umumnya hanya saja ada beberapa bagian teknis yang berbeda. Konsep dasar yang digunakan dalam koperasi harus dipahami terlebih fahulu oleh pengurus anda bisa melihat posting tentang manajemen koperasi untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep dasar pengelolaan koperasi. Manajemen Koperasi Simpan Pinjam Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk penyaluran pinjaman terutama darai dan untuk anggota. Pada perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani tidak saja anggota tetapi juga masyarakat luas. Kegiatan dari Sisi pasiva. Koperasi simpan pinjam dilihat dari aspek pasiva melakukan kegiatan penghimpunan dana baik dari anggota ataupun masyarakat umum. Bentuk penghimpunan ini bisa berupa tabungan atau simpanan sedangan dari masyarakat bisa berbentuk pinjaman modal. Kegiatan usaha dari aspek aktiva merupakan upaya dari koperasi simpasn pinjam atau ksp serta usp untuk memperoleh laba dengan cara mengalokasikan dari hasil dari penghimpunan yang disalukan kepada anggota dalam bentuk pijaman. Lebih jauh jika di kerucupkan maka kegiatan koperasi simpan pinjma bisa di rinci sebagai berikut. 1) Koperasi simpan pinjam dituntut mampu melayani penyimpanan dan juga penarikan dana oleh anggota sesuai dengan ketentuan serta kesepakatan. 2). Koperasi simpan pinjam juga menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota yang dimasa datang akan diterima kembali secara bertahap.

Transcript of Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

Page 1: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PENGELOLAANYA

Written By admin on Jumat, 21 Desember 2012 | 01.57

Koperasi simpan pinjam dikelola dengan cara yang sama dengan koperasi pada umumnya hanya saja ada beberapa bagian teknis yang berbeda. Konsep dasar yang digunakan dalam koperasi harus dipahami terlebih fahulu oleh pengurus anda bisa melihat posting tentang manajemen koperasi untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep dasar pengelolaan koperasi.

Manajemen Koperasi Simpan Pinjam

Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk penyaluran pinjaman terutama darai dan untuk anggota. Pada perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani tidak saja anggota tetapi juga masyarakat luas.Kegiatan dari Sisi pasiva. Koperasi simpan pinjam dilihat dari aspek pasiva melakukan kegiatan penghimpunan dana baik dari anggota ataupun masyarakat umum. Bentuk penghimpunan ini bisa berupa tabungan atau simpanan sedangan dari masyarakat bisa berbentuk pinjaman modal.Kegiatan usaha dari aspek aktiva merupakan upaya dari koperasi simpasn pinjam atau ksp serta usp untuk memperoleh laba dengan cara mengalokasikan dari hasil dari penghimpunan yang disalukan kepada anggota dalam bentuk pijaman. Lebih jauh jika di kerucupkan maka kegiatan koperasi simpan pinjma bisa di rinci sebagai berikut.

1) Koperasi simpan pinjam dituntut mampu melayani penyimpanan dan juga penarikan dana oleh anggota sesuai dengan ketentuan serta kesepakatan.

2). Koperasi simpan pinjam juga menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota yang dimasa datang akan diterima kembali secara bertahap.

Kedua kegiatan diatas harus dikelola sedemikian rupa sehingga penghimpunan dan penyaluran berjalan seimbang. Lantas bagaimana praktek dalam pengelolaan sebuah koperasi simpan pinjam? dalam hal ini anda akan dihadapkan pada 2 kasus yaitu detail kegiatan arus kas masuk dan arus kas keluar.

Penghimpunan Dana Koperasi Simpan Pinjam

Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus melakukan penghimpunan dana. Dana2 tersebut bisa uang yang masuk kategori hutang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat jenis sumber dana maka dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan kemudian simpanan berjangka atau pinjaman yang diterima koperasi simpan pinjam sednagkan yang bersumber dari kekayaan bersin diantaranya berasal dari sumber  simpanan wajib anggota dan simpanan sukerela, cadangan umum serta sehu di tahun berjalan.

Dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah simpanan, sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang simpanan. Menurut PP 9 Tahun 1995

Page 2: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP). Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan yang merupakan hutang, Yaitu tabungan dan simpanan berjangka.

Jenis Simpanan Koperasi Simpan Pinjam

1) Simpanan Pokok (KSP)Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.2) Simpanan Wajib (KSP)Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.3) Tabungan KoperasiTabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap saat pada hari kerja Koperasi.Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh KSP/USP agar anggota berminat menyimpan di koperasi antara lain adalah:1. Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh pemiliknya sesuai dengan perjanjian.2. Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan atau insentif lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.3. Bahwa menabung di KSP/USP merupakan wujud dari partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna jasa, dan karena itu anggota merasakan adanya  kedudukan yang lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain misalnya karena menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun buku, ikut serta mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.

Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan' tabungan dapat meliputi.a. Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada hari kerja;b. Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan tabungan) dan setoran minimal selanjutnya;c. Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;d. Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik tabungan;e. Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik tabungan atau yang diberikan kuasa;f. Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan kepada penyimpan;g. Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang lainnya;h. Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan;

Page 3: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

i. Penanggung jawab penghitungan bunga adalah bagian pembukuan.

4) Simpanan Berjangka KoperasiSimpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir.Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih dulu untuk menjadi penabung.b. Jumlah setoran minimal.c. Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga sesuai dengan jangka waktu dari simpanan berjangka tersebut:d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

Kami akan melanjutkan pembahasan manajemen koperasi simpan pinjam pada posting kedua. Tunggu ya lanjutan pembahasan koperasi simpan pinjam.

Kondisi Koperasi Indonesia saat ini..

       Perkembangan dunia perkoperasian di

Indonesia saat ini banyak mengalami pasang

surut. koperasi sebagai organisasi ekonomi yang

merupakan perkumpulan orang-orang termasuk

badan hukum yang mempunyai kepentingan dan

tujuan yang sama, Menggabungkan diri secara

sukarela menjadi anggota dan mempunyai hak dan

kewajiban yang sama sebagai pencerminan

Page 4: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

demokrasi dalam ekonomi, Kerugian dan

keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama

secara adil, Pengawasan dilakukan oleh anggota,

Mempunyai sifat saling tolong menolong, dan

Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok

dan simpanan wajib sebagai syarat menjadi

anggota.

Pada awalnya, pengembangan koperasi di

Indonesia disebabkan oleh dukungan pemerintah

untuk memajukan perekonomian di Indonesia,

dengan menjalankan program-program tersebut

dalam kurun waktu yang lama. Jika pada awalnya

ketergantungan terhadap captive market program

menjadi sumber pertumbuhan maka pergeseran

kearah peran swasta menjadi pesaing terbaru bagi

unit-unit usaha koperasi di Indonesia.

* Awal mula perkembangan koperasi di indonesia

       Struktur organisasi koperasi di Indonesia

mirip dengan lembaga kemasyarakatan yang

Page 5: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

strukturnya primer sampai ke tingkat nasional.

Karena hal itu, menyebabkan kurang efektifnya

peran organisasi sekunder didalam membantu

koperasi primer. tidak heran, menjadi sebuah

fenomena di masa akan datang yang harus diubah

karena adanya perubahan pola pikir terhadap

perkembangan bisnis yang ada di dunia, yaitu era

globalisasi.

bersama awal berdirinya koperasi hanya ada

koperasi simpan pinjam, sekarang telah

berkembang menjadi beberapa bentuk koperasi

yang ada di Indonesia yang sangat bervariasi

bentuknya. koperasi yang didirikan pada abad ke

19 awalnya belum mengalami kemajuan yang

begitu pesat di karenakan faktor antara lain

mungkin karena pada saat koperasi didirikan

indonesia belum menggenggam kemerdekaan,

koperasi mengalami perkembangan yang cukup

pesat setelah indonesia memproklamirkan

kemerdekaan indonesia.

Page 6: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

koperasi di indonesia didirikan atas dukungan

pemerintah agar dapat memperluas lapangan

pekerjaan, sebelum didirikannya koperasi

mungkin lebih banyak pengangguran di banding

dengan saat ini, dengan adanya koperasi paling

tidak dapat mengurangi tingkat pengangguran di

negara kita dan membuka lapangan pekerjaan

lebih luas lagi, informasi ini saya dapatkan yang

saya dapatkan dari google bahwa sampai pada

bulan november 2001 tercatat di Indonesia ada

sekitar 103.000 unit koperasi, dengan jumlah

keseluruhan anggotanya kurang lebih sebanyak

26.000.000 orang.

* Perkembangan koperasi sebelum era

kemerdekaan

          Di Indonesia, ide-ide perkoperasian

diperkenalkan pertama kali oleh Patih di

Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja

yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank

Page 7: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat

tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan

Westerrode. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang

didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan

bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki

kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat

peraturan Verordening op de Cooperatieve

Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling

Inlandschhe Cooperatieve. Pada tahun 1927

dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan

untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi

pengusaha-pengusaha pribumi. Kemudian pada

tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia

yang memperjuangkan penyebarluasan semangat

koperasi. Hingga saat ini kepedulian pemerintah

terhadap keberadaan koperasi nampak jelas

dengan membentuk lembaga yang secara khusus

menangani pembinaan dan pengembangan

koperasi, Informasi ini saya dapatkan dari situs

google.

Page 8: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

* Perkembangan koperasi setelah kemerdekaan

         Setelah era kemerdekaan di Indonesia,

koperasi mulai perlahan menunjukkan perubahan.

pada tahun 1945,Koperasi masuk dalam tugas

Jawatan Koperasi serta Perdagangan Dalam

Negeri dibawah Kementerian Kemakmuran.

Setelah itu, pada tahun 1946 koperasi memasuki

Urusan Perdagangan Dalam Negeri dimasukkan

pada Jawatan Perdagangan, sedangkan Jawatan

Koperasi berdiri sendiri mengurus soal koperasi.

kemudian tahun 1947-1948,Jawatan Koperasi

dibawah pimpinan R. Suria Atmadja, pada masa

ini ada suatu peristiwa yang cukup penting yaitu

tanggal 12 Juli 1947, Gerakan Koperasi

mengadakan Kongres di Tasikmalaya dan hasil

Kongres menetapkan bahwa tanggal 12 Juli

dinyatakan sebagai Hari Koperasi. pada tahun

1949 Pusat Jawatan Koperasi RIS berada di

Yogyakarta, tugasnya adalah mengadakan kontak

dengan jawatan koperasi di beberapa daerah

Page 9: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

lainnya. Tugas pokok yang dihasilkan telah

melebur Bank dan Lumbung Desa dialihkan

kepada Koperasi. Pada tahun yang sama yang

diundangkan dengan Regeling Cooperatieve 1949

Ordinasi 7 Juli 1949 (SBT. No. 179). Tahun 1950

Jawatan Koperasi RI yang berkedudukan di

Yogyakarta digabungkan dengan Jawatan Koperasi

RIS, bekedudukan di Jakarta. tahun 1954 Pembina

Koperasi masih tetap diperlukan oleh Jawatan

Koperasi dibawah pimpinan oleh Rusli Rahi. Tahun

1958 Jawatan Koperasi menjadi bagian dari

Kementerian Kemakmuran.tahun 1960

Perkoperasian dikelola oleh Menteri Transmigrasi

Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa

(TRANSKOPEMADA), dibawah pimpinan seorang

Menteri yang dijabat oleh Achmadi. Tahun 1963

Transkopemada diubah menjadi Departemen

Koperasi dan tetap dibawah pimpinan Menteri

Achmadi . Tahun 1964 Departemen Koperasi

diubah menjadi Departemen Transmigrasi dan

Page 10: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

Koperasi dibawah pimpinan Menteri ACHMADI

kemudian diganti oleh Drs. Achadi, dan Direktur

Koperasi dibawah pimpinan seorang Direktur

Jenderal yang bernama Chodewi Ami. Informasi ini

saya dapatkan pada situs google.

* Perkembangan koperasi pada era sekarang

        Sejarahnya koperasi sudah dikenal pada

masa peralihan abad 19-20 dan berarti sudah

lebih dari satu abad kemudian juga dipraktekkan

oleh para pimpinan pergerakan nasional. Setelah

proklamasi peranan koperasi ditulis dalam

konstitusi sehingga memiliki posisi politis

strategis, kemudian pada tahun 1947 gerakan

koperasi menyatukan diri dalam wadah gerakan

koperasi, yang saat ini bernama Dekopin, yang

berarti tahun ini usia organisasi gerakan koperasi

ini sudah 61 tahun Dengan modal pengalaman

selama lebih dari satu abad, dukungan politis dari

negara dan wadah tunggal gerakan koperasi,

Page 11: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

seharusnya koperasi Indonesia sudah bisa mapan

sebagai lembaga ekonomi dan sosial yang kuat

dan sehat. Tetapi kenyataan menunjukkan,

koperasi yang dengan landasan konstitusi pernah

didambakan sebagai “soko guru perekonomian

nasional” itu, saat ini tidak mengalami

perkembangan yang berarti, sehingga amat jauh

ketinggalan dari koperasi-koperasi di negara-

negara lain, termasuk koperasi di negara sedang

berkembang.

Perkembangan koperasi di Indonesia pada masa

sekarang banyak mengalami peningkatan. Jumlah

koperasi primer tingkat nasional mencapai 873

unit dan koperasi sekunder menjadi 165 unit.

Sedangkan total koperasi Indonesia yang tersebar

di seluruh Indonesia sebanyak 149.793 Koperasi,

jumlah yang tidak sedikit. Secara Jumlah ini

memang cukup luar biasa tetapi secara kualitas

masih jauh dibawah usaha-usaha kapitalis apalagi

jika dibandingkan dengan koperasi internasional,

Page 12: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

selain itu pada tahun 2008 jumlah koperasi

berkualitas mencapai 42.267.

koperasi menjadi salah satu unit ekonomi yang

punya peran besar dalam memakmurkan negara

ini sejak zaman penjajahan sampai sekarang.

Hanya saja perkembangan koperasi di Indonesia

walaupun terbilang lumayan pesat tetapi

pekembanganya tidak sepesat di negara – negara

maju ,ini dikarenakan beberapa hal yaitu:

1.  Imej koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih

tertanam dalam benak orang – orang Indonesia

sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam

pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi

yang lebih besar ,maju dan punya daya saing

dengan perusahaan – perusahaan besar.

2.  Perkembangan koperasi di Indonesia yang

dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top

down),artinya koperasi berkembang di indonesia

bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul

dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan

Page 13: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri,

koperasi terbentuk karena adanya kesadaran

masyarakat untuk saling membantu memenuhi

kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan

tujuan koperasi itu sendiri,

sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung

dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah

bekerja double selain mendukung juga harus

mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga

rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan

dari koperasi.

3.  Tingkat partisipasi anggota koperasi masih

rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum

optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya

sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani

konsumen seperti biasa, baik untuk barang

konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat

belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik

dari sistem permodalan maupun sistem

kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa

Page 14: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik,

dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang

saran demi kemajuan koperasi miliknya serta

berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan

seperti ini tentu sangat rentan terhadap

penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa

partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota

nya sendiri terhadap pengurus.

4.  Manajemen koperasi yang belum profesional,

ini banyak terjadi di koperasi koperasi yang

anggota dan pengurusnya memiliki tingkat

pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi

pada KUD yang nota bene di daerah terpencil.

Banyak sekali KUD yang bangkrut karena

manajemenya kurang profesional baik itu dalam

sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya

manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi

KUD yang hanya menjadi tempat bagi

pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari

pemerintah yang banyak mengucur. Karena hal

Page 15: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

itu, maka KUD banyak dinilai negatif dan disingkat

Ketua Untung Duluan.

5.  Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini

juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi

Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak

dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa

ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat

bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu

saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik,

koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya

menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah.

Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini

pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing

karena terus terusan menjadi benalu negara.

Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan

dengan sistem pengawasan nya yang baik,

walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak

perlu dikembalikan. Dengan demikian akan

membantu koperasi menjadi lebih profesional,

mandiri dan mampu bersaing.

Page 16: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

Dengan melihat sejarah dan perkembangan

koperasi di Indonesia tersebut, kita diharapkan

dapat terus memajukan dunia perkoperasian di

Indonesia dengan pesat seiring dengan

perkembangan zaman. Dan tetap

mempertahankan citra koperasi sebagai salah satu

lembaga yang memajukan perkembangan

perekonomian di Indonesia. 

BAB I

KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

I.    KONSEP KOPERASI1.   Konsep Koperasi Barat

Adalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.

2.   Konsep Koperasi SosialisAdalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis.

3.   Konsep Koperasi Negara BerkembangKarena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya.

II.    LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI1.   Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi-       Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi-       Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas Liberal Yardstick-       Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System Ekonomi Campuran Persemakmuran

(commonwealth)

Page 17: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

2.   Aliran Koperasi      Aliran Yardstick      Aliran Sosialis      Aliran Persemakmuran (commonwealth)

III.    SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI1.   Sejarah Lahirnya Koperasi      1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Tahun 1852

jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.      1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS)”      1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.

Raiffesen.      1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.      1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah

menjadi suatu gerakan internasional.

2.   Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia      1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun

Koperasi di Indonesia”).      1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor

Volks-credietwezen.       12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya.      1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan

Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.      1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk

melaksanakan prinsip demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.

IV.    TUJUAN KOPERASISesuai UU No. 25/1992 Pasal 3Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

BAB IIPENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

I.    PENGERTIAN KOPERASIPengertian koperasi menurut:Definisi ILOTerdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu:

         Koperasi adalah perkumpulan orang-orang         Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan         Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai         Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis         Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan

Page 18: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

         Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

Definisi Arifinal Chaniago (1984)Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Definisi P.J.V. DoorenThere is no single definition (for cooperative) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union is an association of number, either personal or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.

Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.

Definisi MunknerKoperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong royong.

Definisi UU No. 25/1992Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

II.    TUJUAN KOPERASITujuan Utama:Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membagi tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945

III.    PRINSIP-PRINSIP KOPERASI      Prinsip-prinsip Munkner      Prinsip Rochdale      Prinsip Raiffeisen      Prinsip Herman Schulze      Prinsip ICA      Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967      Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992

BAB IIIMANAJEMEN DAN ORGANISASI

Page 19: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

BENTUK ORGANISASI      Menurut Hanel:

Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.      Menurut Ropke

Identifikasi Ciri KhususKumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi), Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi social ekonomi (swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa).

DiIndonesia :Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas

-       RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan.-       Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan serta meningkatkan peran koperasi-       Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan

pengawasan terhadap jalannya organisasi & usahak operasi.-       Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk

mengembangkan usaha dengan efisien & profesional

BAB IVTUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

I.       Badan Usaha         Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk pada kaidah & aturan prinsip

ekonomi yang berlaku (UU No. 25, 1992)         Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikan organisasi & usahanya         Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; seperti pemilik sekaligus pengguna jasa         Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi rakyat memerlukan system

manajemen usaha (keuangan, teknik, organisasi & informasi) dan system keanggotaan (membership system)

II.    Tujuan & Nilai-       Perusahaan Bisnis

         Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan:o   Mendefinisikan organisasio   Mengkoordinasi keputusano   Menyediakan normao   Sasaran yang lebih nyata         Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the value of the firm, minimize cost.-       Koperasi

         Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented         Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost)         Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992)         Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan.

Page 20: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

III.    Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi  Maximization of sales (William Banmoldb)  Maximization of management utility (Oliver Williamson)  Satisfying Behaviour (Herbert Simon)

IV.    Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi  Konsep laba dalam koperasi adalah SHU  Innovation theory of profit  Managerial Efficiency Theory of profit

V.    Kegiatan Usaha UsahaKey success factors kegiatan usaha koperasi:

-          Status dan motif anggota koperasi-          Bidang usaha (bisnis)-          Permodalan Koperasi-          Manajemen Koperasi-          Organisasi Koperasi-          System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

VI.    Status & Motif Anggota         Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers)         Owners : menanamkanmodal investasi         Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan maksimal         Kriteriaminimal anggota koperasio   Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomio   Memiliki pola income regular yang pasti

VII.    BisnisKoperasi  Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan

anggota.  Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka

optimalisasi economies of scale).  Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat.

BAB VSISA HASIL USAHA

I.    PENGERTIAN SHUMenurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Page 21: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

II.    INFORMASI DASARBeberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahui sebagai berikut:1.SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.2.Bagian (persentase) SHU anggota.3.Total simpanan seluruh anggota.4.Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota.5.Jumlah simpanan per anggota.6.Omzet atau volume usaha per anggota.7.Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota.8.Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

III.    RUMUS PEMBAGIAN SHUMenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

SHU per anggotaSHUA = JUA + JMADimana:SHUA = Sisa Hasil Usaha AnggotaJUA = Jasa Usaha AnggotaJMA = Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dengan model matematikaSHU Pa = Va x JUA + Sa x JMA ----- ----- VUK TMS

Dimana:SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per AnggotaJUA : Jasa Usaha AnggotaJMA : Jasa Modal AnggotaVA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi)Sa : Jumlah simpan ananggotaTMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

IV.    PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI1.SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.3.Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.4.SHU anggota dibayar secara tunai.

Page 22: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

BAB VIPOLA MANAJEMEN KOPERASI

I.    PengertianManajemendan PerangkatOrganisasiDefinisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The Cooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is an economic system with social content”.Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur social di dalamnya.

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:a). Anggotab). Pengurusc). Manajerd). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah:a). Rapat anggotab). Pengurusc). Pengawas

BAB VIIJENIS –JENIS DAN BENTUK KOPERASI

I.    JENIS KOPERASIa.    JenisKoperasi MenurutPP 60 Tahun1959

• KoperasiDesa• KoperasiPertanian• KoperasiPeternakan• KoperasiPerikanan• KoperasiKerajinan/Industri• KoperasiSimpanPinjam• KoperasiKonsumsi

b.   Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik• Koperasi pemakaian• Koperasi penghasil atau Koperasi produksi• Koperasi Simpan Pinjam

II.    BENTUK KOPERASI (SESUAI PP No. 60 Tahun1959)Terdapat 4 bentuk Koperasi, yaitu:a. Koperasi Primerb. Koperasi Pusatc. Koperasi Gabungan

Page 23: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

d. Koperasi IndukDalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah administrasi.

III.    BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI PEMERINTAHAN; PP 60 Tahun1959)•Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa•Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi•Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi•Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi

IV.    KOPERASI PRIMER & KOPERASI SEKUNDER• Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang–orang.• KoperasiSekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.

BAB VIIIPERMODALAN KOPERASI

I.    KONSEP MODAL• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha Koperasi.– Modal jangka panjang– Modal jangka pendek•Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten.

II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASIA.    SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967)

•Simpanan Pokok•Simpanan Wajib•Simpanan Sukarela•Modal SendiriB. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)•Modal sendiri (equity capital)•Modal pinjaman (debt capital)

II.    SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992) Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana

cadangan, dan donasi/hibah. Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga

keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.

BAB IXEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI

ANGGOTA

I.    Efek-Efek Ekonomis Koperasi

Page 24: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilikakan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai penggunaakan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual/pembeli diluar koperasi.

II.    Efek Harga dan Efek BiayaPartisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

III.    Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasiKeberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.

IV.    Penyajian dan Analisis Neraca PelayananAda dua factor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.1.Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi.

BAB XEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI SISI

PERUSAHAAN

I.    Efisiensi Perusahaan KoperasiManfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:TME = MEL + METLMEN = (MEL + METL) – BABagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPUMETL = SHUaDimana:

1.   MEL (Manfaat ekonomi langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggotalangsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.

Page 25: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

2.   METL (Manfaat ekonomi tidak langsung) adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.

1.Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota(TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan

Anggaran biaya pelayanan= Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota2.Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota

(TEBU) = Realisasi biaya usaha Anggaran biaya usaha

Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha

II.    EfektivitasKoperasiEfektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jikaOs >Oa disebut efektif.Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK):EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL

Anggaran SHUk+ Anggaran MEL= JikaEvK > 1, berarti efektif

III.    Produktivitas KoperasiProduktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi

PPK = SHUk x 100 %(1)Modal koperasi

PPK = Lababersihdrusahadgnnon anggota x 100% (2)Modal koperasi

BAB XIPERANAN KOPERASI

Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar.Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam:1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu: Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), dan Oligopoli.

Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

Page 26: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya

- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak- Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen)- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

Koperasi dalam Pasar MonopolistikCiri-cirinya:

      Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam      Produkyang dihasilkan tidak homogeny      Ada produk substitusinya      Keluar atau masuk ke industry relative mudah      Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan

penjualnya      Gambar

Koperasi dalam Pasar Oligopolio  Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai

pasaro  Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitu strategi harga dan nonharga

BAB XIIPEMBANGUNAN KOPERASI

I.    Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia ) Kendala yang dihadapi masyarakat:1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu:a. Koqnisib. Apeksic. Psikomotor3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967Tahapan membangun Koperasi:a. Ofisialisasib. De-ofisialisasic. Otonomisasi4. Misi UU No.25 Tahun 1992 Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, Makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945.

II.    Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989TahapI : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.TahapII : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.TahapIII : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.

Page 27: Koperasi Simpan Pinjam Dan Pengelolaanya