Post on 07-Mar-2019
Daftar Pustaka
Rudi Wiboyo dan Subiyono, 2005. Agribisnis Tebu. Perhepi. Jakarta
Rudi Wibowo, 2007. Revitalisasi Komoditas Unggulan Perkebunan Jawa Timur. Perhepi. Jakarta.
Rudi Wibowo. 2015. Materi Kuliah Manajemen Perusahaan Perkebunan (MPP) 1,2 dan 3. Jember.
Kabul Santoso. 2013. Tembakau : Dibutuhkan dan Dimusuhi. UPT Penerbitan UNEJ. Jember
Koentjoro. 2012. Bahan Sekolah Lapang Tembakau. Jember. (tidak dipublish)
Ade Setiawan dan Yani Trisnawati, 1993. Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran Tembakau. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susanto. 1994. Tanaman Kakao. Yogyakarta : Kanisius.
Natawidjaya, Herdradjat. 2012. Pedoman Teknis Penanganan Pascapanen Kakao. Jakarta: Direktorat Pascapanen Dan Pembinaan Usaha Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. Bandung : Penerbit ITB.
Manajer Kebun Kalikempit PTPN XII. 2015
www.bps.go.id
http://gardapatipertiwi.com
www.scalp-trading.com
Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian RI. 2007. Jakarta
Kakao
• Kakao (Thebroma cacao) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara.
Gambaran Kakao Dunia
• Kakao merupakan tumbuhan tahunan (periennial) berbentuk pohon. Tanaman kakao merupakan salaha satu komoditas andalan perkebunan yang peranananya cukup tinggi bagi perekonomian nasional Indonesia.
• Sebagai produsen kakao terbesar ke 3 di dunia, setelah Pantai Gading dan Ghana, nilai ekspor Indonesia akan komoditas kakao selalu meningkat tiap tahunnya.
• Perubahan arah konsumsi masyarakat
terhadap cokelat, yang mana lebih memilih coklat yang mengandung kadar kakao lebih besar (dark chocolate), memperlihatkan potensi investasi akan kakao yang sangat menjanjikan.
Produksi Kakao Dunia
Konsumsi Kakao Dunia
Produksi Kakao di Indonesia
• Produksi kakao Indonesia memiliki laju peningkatan yang cukup stabil.
• Berdasaran data yang diperoleh pada tahun 2012, terdapat lonjakan yang cukup tinggi dari tahun 2011.
• Angka ini diestimasi akan terus meningkat.
• Hal ini dipengaruhi harga di dalam negeri (Indonesia), kakao terus mengalami peningkatan harga.
• Berdasar informasi Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian (2007) bahwa biji kakao Indonesia memiliki keunggulan melting point Cocoa Butter yang tinggi, serta tidak mengandung pestisida dibanding biji kakao dari Ghana maupun Pantai Gading.
Perkembangan Produksi Biji Kakao Indonesia Tahun 1996-2013
sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan
Luas Areal Kakao di Indonesia
• Untuk perkebunannya sendiri, Indonesia memiliki lahan yang sangat luas yang telah digunakan untuk perkebunan kakao.
• Tiap tahunnya luas lahan ini terus mengalami peningkatan.
Peta Persebaran Lahan Kakao Indonesia Tahun 2013
Sumber : http://gardapatipertiwi.com
Sebaran Produsen Kakao Indonesia • Terdapat tiga jenis produsen kakao di Indonesia, yaitu
perkebunan rakyat, perkebunan milik negara, dan perkebunanan swasta.
• Dari tiga produsen tersebut, masing-masing memiliki lahan konsentrasi yang berbeda-beda.
• Untuk perkebunan rakyat, wilayah terpusat pada pulau Sulawesi, dengan kawasan terbesar pada Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
• Untuk perkebunan negara terpusat di Jember, jawa Timur.
• Sedangkan untuk perkebunan swasta, terletak di Sumatera, dengan wilayah terbesar pada Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, dan Lampung.
Kakao di Jawa Timur
• Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menyumbang kakao nasional.
• Terlebih, perusahaan negara yang mengelola kakao terdapat di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Jember.
Manajemen Pengolahan Kakao
• Indonesia sebenarnya berpotensi untuk menjadi produsen utama kakao dunia, apabila berbagai permasalahan utama yang dihadapi perkebunan kakao dapat diatasi dan manajemen agribisnis kakao dikembangkan dan dikelola secara baik.
• Pengembangan usaha maupun investasi baru di bidang kakao dapat dilakukan mulai dari usaha pertanian primer yang menangani perkebunan kakao, usaha agribisnis hulu dalam memenuhi kebutuhan pertanian kakao seperti peralatan dan sarana produksi kakao, serta usaha agribisnis hilir yang memproduksi hasil olahan biji kakao.
Industri Pengolahan Kakao di Indonesia
Sumber : Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian
Pohon Industri Kakao
Sumber : www.kadin-indonesia.or.id
Manajemen Perkebunan Kakao
• Implementasi Manajemen yang baik dalam Pengelolaan Perkebunan Kakao.
• Kunci Fungsi dalam Manajemen Agribisnis :
1. Marketing Management
2. Financial Management
3. Operation/Logistic Management
4. Human Resource Management
(materi manajemen, proses manajemen, tingkatan manajer dan organisasinya, dapat dilihat pada file : kuliah 3 MPP_Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS. )
Permasalahan Manajemen Perkebunan Kakao Indonesia
Manajemen SDM petani
Manajemen mutu produk kakao
Hilirisasi Produk Kakao yang lemah
Perlunya Good Governance
Infrastruktur
Skenario Solusinya :
SDM Petani Kakao
Mutu Kakao
Good Governance
Infrastruktur
Pengolahan Kakao
4. Penciptaan iklim usaha hilirisasi kakao
5. Perbaikan akses jalan, gudang fermentasi
1. Pelatihan, penyuluhan dan
pendampingan serta sosialisasi diseminasi
riset dan teknologi kakao
2. Perbaikan Varietas Kakao
yang unggul
3. Automatic detention, transparansi, dan penerapan kebijakan tarif BK
5 (lima) skenario solusi manajemen perkebunan kakao Pada intinya good governance yang merupakan kebijakan Pemerintah (sub sistem manajemen agro-support) adalah yang utama agar ke-semua solusi dapat terealisasi.
see you next time...
tembakau tebu
K A K A O kopi
http://adamjulian.net
Selamat Belajar Berusaha dan Berdoa akan melancarkan Kesuksesan