On Farn Kakao

27
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Kakao merupakan salah satu komoditas yang sesuai untuk perkebunan rakyat, karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi pekebun. Tanaman Kakao (Theobroma cacao) merupakan komoditi Perkebunan Primadona, hal ini tergambar dari banyaknya permintaan bibit Kakao yang bermutu dari petani/kelompok tani. Hal ini didukung oleh banyak potensi lahan yang cocok secara ekologis untuk tanaman ini disamping harga yang cukup stabil dan baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani/masyarakat pertanian. Dalam usaha tani Kakao membutuhkan teknik budidaya yang baik dan benar agar memperoleh produksi yang optimal, juga memperhatikan kondisi lingkungan dan agroklimat di lokasi pembukaan 1

Transcript of On Farn Kakao

Page 1: On Farn Kakao

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Kakao merupakan salah satu komoditas yang sesuai untuk perkebunan

rakyat, karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun,

sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi

pekebun.

Tanaman Kakao (Theobroma cacao) merupakan komoditi Perkebunan

Primadona, hal ini tergambar dari banyaknya permintaan bibit Kakao yang

bermutu dari petani/kelompok tani. Hal ini didukung oleh banyak potensi

lahan yang cocok secara ekologis untuk tanaman ini disamping harga yang

cukup stabil dan baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani/masyarakat pertanian.

Dalam usaha tani Kakao membutuhkan teknik budidaya yang baik dan

benar agar memperoleh produksi yang optimal, juga memperhatikan

kondisi lingkungan dan agroklimat di lokasi pembukaan kebun kakao

harus sesuai dengan kebutuhan tanaman kakao.

Kasusnya beberapa petani kakao terkadang kurang cermat dalam

penggunaan air, pada saat persediaan air banyak penyiraman dilakukan

dilakukan terus-menerus dan ketika giliran musim kemarau tiba tanaman

dibiarkan tanpa pengairan yang cukup karena persediaan air habis sebelum

musim kemarau tiba.

1

Page 2: On Farn Kakao

Ketersediaan air yang terus berlangsung secara kontinyu dapat

membantu pertumbuhan tanaman menjadi optimal, karena air merupakan

segalanya bagi tanaman, baik dalam proses fotosintesis, maupun dalam hal

pelarut hara di alam tanah. Informasi mengenai budidaya tanaman kakao,

khususnya mengenai toleransi terhadap cekaman air masih terbatas

sehingga diperlukan beberapa pengkajian khusus untuk mempelajari

pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan bibit kakao.

Untuk menjadi usaha tani kakao yg sukses diperlukannya bisnis on

farm (menanam, berkebun) yang meliputi harga jual, musim, resiko,

potensi keuntungan, modal, masa budidaya, dan tingkat kesulitan.

II. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dihadapi dalam bisnis on farm pada tanaman

kakao adalah sulitnya untuk para petani kakao untuk terjun ke bisnis on

farm ini karena para petani kakao harus mempelajari sifat-sifat usaha

agribisnis on farm tersebut. Mempelajari sifat sebuah usaha sebenarnya

wajib dilakukan oleh seorang pebisnis, apapun bisnisnya, layaknya

mengenali karakter mobil/ motor yang akan dikendarai. Kedalaman

pemahaman sifat-sifat bisnis akan sangat membantu dalam pengendalian

usaha itu sendiri. Itulah sebabnya membuat malas para petani kakao untuk

terjun ke bisnis on farm, padahal bisnis on farm ini apabila benar-benar

dijalankan akan membawakan banyak kentungan.

2

Page 3: On Farn Kakao

BAB II

PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN

Orang yang terjun ke bisnis on farm (menanam, berkebun), harus

mempelajari sifat-sifat usaha agribisnis on farm tersebut. Mempelajari

sifat sebuah usaha sebenarnya wajib dilakukan oleh seorang pebisnis,

apapun bisnisnya, layaknya mengenali karakter mobil/ motor yang akan

dikendarai. Kedalaman pemahaman sifat-sifat bisnis akan sangat

membantu dalam pengendalian usaha itu sendiri.

Karakter usaha agribisnis on farm bisa disebutkan sebagai berikut :

1. Harga jual. Bila panennya sukses, belum tentu untung, karena akan

dihadapkan pada harga saat itu. Hambatan untuk bisa panen saja sudah

sangat luar biasa, setelah panen belum tentu mendapatkan harga yang

baik. Hal ini banyak terjadi di hampir 100% komoditi, misalnya cabe,

bawang merah, jagung, sawit, kakao. cengkeh, tebu, dan lain-lain. Yang

lolos dalam hal kekhawatiran akan jatuhnya harga cuma komoditas padi/

beras. Harga beras sudah dipatok karena adanya lembaga penyeimbang

yaitu bulog. Jadi kalau anda menanam padi, tidak usah memikirkan harga

jual, karena harga jual padi/ beras sudah ditentukan/ “dilindungi”.

2. Lihat musim. Menanam tanaman (di Indonesia) harus memperhatikan

faktor musim, kapan musim penghujan, pancaroba, dan kemarau. Dari situ

nanti bisa diatur strategi budidayanya. Misal menanam bawang merah

dimusim kemarau sangat mudah, tetapi biasaya harga jualnya jatuh. Kalau

3

Page 4: On Farn Kakao

3. ingin harga jualnya tinggi, menanamnya harus sekitar musim hujan, tetapi

budidaya penyelamatan tanaman amat sulit dan perlu perhatian ekstra.

4. Lihat resiko. Ada beberapa tanaman yang resiko kegagalannya besar, ada

juga tanaman yang resiko kegagalannya kecil. Ini harus benar-benar

diperhatikan, karena menjadi pengusaha agribisnis on farm itu bisa

diibaratkan berjudi yang halal.

5. Lihat potensi keuntungan. Ada beberapa tanaman yang keuntungannya

sedikit, ada juga yang keuntungannya besar. Misalnya cabe, bawang

merah, termasuk yang keuntungannya besar. Yang keuntungannya kecil

misalnya padi, mentimun.

6. Lihat modal. Ada tanaman yang budidayanya tidak membutuhkan modal

banyak,  ada juga yang butuh modal banyak. Tetapi faktor ini juga

terpengaruhi oleh skala budidayanya.

7. Lihat lamanya masa budidaya. Ada tanaman yang masa tanamnya

sebentar (3-4 bulan) seperti padi, jagung, ada juga yang masa  tanamnya

panjang seperti tebu, ketela.

8. Lihat tingkat kesulitan. Ada tanaman yang tingkat kesulitannya tinggi

seperti cabai, melon, semangka, ada juga yang rendah seperti jagung,

ketela.

II. HARGA JUAL

MedanBisnis-Aek Kanopan. Tingginya harga jual kakao (coklat) saat

ini menjadikan komoditas ini sebagai tanaman yang sangat menjanjikan

untuk dibudidayakan secara komersil. Apalagi, tanaman ini dapat

berproduksi mulai berumur dua tahun.

“Saat ini harga jual kakao mencapai Rp 22.000 per kilogram (kg),”

kata Yatto, salah seorang warga Desa Aek Pamingke Kecamatan Aek

4

Page 5: On Farn Kakao

Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara (Sumut)  tepatnya

di dusun blok 2 pringgan areal PT Socfindo kepada MedanBisnis, Selasa

(14/9).

Yatto yang memiliki sebanyak 400 pohon kakao yang dikembangkan

di atas lahan seluas 10 rante mampu menghasilkan 200 kg biji coklat

kering setiap bulannya. Dengan harga jual Rp 22.000 per kg maka Yatto

dapat mengantongi rupiah sebanyak  Rp 4,4 juta per bulan.

Menurutnya, bibit kakao okulasi tersebut dibelinya di daerah

Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang seharga Rp 5.000 per pohon.

"Ya awalnya saya hanya coba-coba saja, Tapi, nggak tahunya sangat

menggiurkan hasil yang saya peroleh,” akunya.

Apalagi bagi masyarakat yang hanya memiliki areal tidak terlalu luas,

penanaman kakao sangat cocok dilakukan apalagi perawatan tanaman ini

tidak terlalu sulit. Hanya saja yang terpenting diperhatikan dalam

budidaya tanaman kakao adalah memilih klon bibit yang baik. (Ck 05)

III. MUSIM

IklimIklim 

a)   Ditinjau dari wilayah penanamannya, cokelat ditanam pada daerah-

daerah yang berada pada 10 derajat LU sampai dengan 10 derajat LS. Hal

tersebut berkaitan dengan distribusi curah hujan dan jumlah penyinaran

matahari sepanjang tahun.

b)   Areal penanaman cokelat yang ideal adalah daerah-daerah bercurah

hujan 1.100-3.000 mm/tahun.

5

Page 6: On Farn Kakao

c)   Suhu udara ideal  bagi pertumbuhan cokelat adalah 30-32 derajat C

(maksimum) dan 18-21 derajat C (minimum). Berdasarkan keadaan iklim

di Indonesia, suhu udara 25–26 derajat C merupakan suhu udara rata-rata

tahunan tanpa faktor pembatas. Karena itu, daerah-daerah tersebut sangat

cocok jika ditanami cokelat.

d)   Cahaya matahari yang terlalu banyak menyoroti tanaman cokelat akan

menyebabkan lilit batang kecil, daun sempit dan tanaman relatif pendek. 

Media Tanam Media Tanam 

a)   Pertumbuhan bibit tanaman  kakao terbaik diperoleh pada tanah yang

didominasi oleh mineral  liat  smektit dan berturut-turut diikuti oleh tanah

yang mengandung khlorit, kaolinit dan haloisit.

b)   Tanaman cokelat dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki

keasaman (pH) 6-7,5, tidak lebih tinggi dari 8 serta tidak lebih rendah dari

4;

c)   Air tanah yang mempengaruhi aerasi dalam rangka pertumbuhan dan

serapan hara. Untuk itu, kedalam air tanah diisyaratkan minimal 3 m.

d)   Faktor kemiringan lahan sangat menentukan kedalaman air tanah.

Pembuatan teras pada lahan yang kemiringannya 8% dan 25% masing-

masing dengan lebar minimal 1 m dan 1,5 m. Sedangkan lahan yang

kemiringannya lebih dari 40% sebaiknya tidak ditanami cokelat..   Media Media

TanamTanam Daerah yang cocok untuk penanaman cokelat adalah lahan yang

berada pada ketinggian 200-700 m dpl.  

6

Page 7: On Farn Kakao

IV. RESIKO

Usaha tani kakao selalu menghadapi risiko kegagalan panen akibat

serangan hama dan penyakit serta kondisi musim yang tidak mendukung

produksi. Fluktuasi harga biji juga kadang-kadang menyebabkan

pekebunan kaka menderita kerugian besar. Laju peningkatan faktor input

yang pelan tetapi pasti, suatu saat tidak bisa diimbangi oleh peningkatan

harga jual produk. Konsekuensinya adalah pekebunan kakao

menyesuaikan penggunaan faktor input pada tingkat yang optimal.

Padahal tingkatan ini berisiko menurunkan kesehatan tanaman dan tingkat

produksi.

Risiko kegagalan usaha tersebut dapat ditekan dengan menerapkan

diversifikasi (penganekaragaman) tanaman. Dalam budi daya kakao,

peluang melakukan diversifikasi horisontal cukup luas karena tanaman ini

toleran terhadap penaungan. Pemakaian pohon naungan yang produktif

serta tanaman sela yang tepat merupakan bentuk diversifikasi yang

sebaiknya dikembangkan.

Satu-satunya cara meningkatkan produktivitas di lahan kering adalah

dengan tumpang sari (intercropping). Tumpang sari menjamin berhasilnya

penanaman menghadapi iklim yang tidak menentu, serangan hama dan

penyakit, serta fluktuasi harga. Selain itu, dengan pola ini distribusi tenaga

kerja dapat lebih baik sehingga sangat berguna untuk daerah yang padat

tanaga, luas lahan pertanian terbatas, serta modal untuk memberi sarana

produksi juga terbatas. Dengan kata lain, usaha tani tumpang sari berarti

meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan.

7

Page 8: On Farn Kakao

Antar-individu tanaman dan antar jenis tanaman yang diusahakan

secara tumpang sari terjadi interaksi dalam mencari faktor tumbuh cahaya,

air, dan unsur hara. Interaksi ini sering disebut dengan konpetisi

(persaingan). Kompetisi akan lebih para jika salah satu jenis tanaman

mengeluarkan zat beracun atau sebagai inang hama dan

penyakit.Keragaman penyebaran serta aktivitas sistem perakaran juga

menjadi penyebab kompetisi. Dengan begitu, persaingan tersebut sangat

kompleks dan merupakan kumpulan dari semua proses yang

mengakibatkan tidak meratanya penyebaran faktor tumbuh antar-individu

tanaman. Memperhatikan faktor penyebab kompetisi dan untuk

menghindari dampak negarif yang ditimbulkannya, pemilihan jenis

tanaman yang diusahakan dalam tumpang sari merupakan langkah awal

yang sangat penting.

(Sumber : Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Kakao, 2006)

Oleh karena itu pengembangan tanaman kakao, budidayanya

memerlukan naungan. Tanpa persiapan lahan dan tanpa persiapan naungan

yang baik, pengembangan tanaman kakao akan sulit diharapkan

keberhasilannya. Tanaman penaung yang biasanya digunakan adalah

Moghania macrophylla sebagai penaung sementara dan, Lamtoro atau

Glirisidia sebagai penaung tetap, yang tidak memberikan manfaat

ekonomis secara langsung bagi petani, sehingga kurang menarik bagi

petani. Secara umum, dalam budidaya kakao juga dihadapi masalah harga

komoditi yang tidak menentu, kondisi lahan yang semakin menurun, serta

mutlak diperlukannya naungan dalam budidayanya. Oleh karema itu,

maka pola Spesifikasi tanaman kakao merupakan peluang untuk

pengembangan kakao dengan pemanfaatan tanaman yang mempunyai

nilai ekonomis seperti pisang sebagai penaung sementara, dan kelapa

8

Page 9: On Farn Kakao

sebagai penaung tetap, serta jati. sengon, atau tanaman lainnya sebagai

tanaman tepi blok kebun.

V. POTENSI KEUNTUNGAN

Potensi keuntungan dalam penanaman cukup besar, mengapa begitu

sebagai contoh Yatto yang memiliki sebanyak 400 pohon kakao yang

dikembangkan di atas lahan seluas 10 rante mampu menghasilkan 200 kg

biji coklat kering setiap bulannya. Dengan harga jual Rp 22.000 per kg

maka Yatto dapat mengantongi rupiah sebanyak  Rp 4,4 juta per bulan.

Sehingga dia mendapatkan banyak keuntungan dari budidaya tanaman

coklat tersebut.

Contoh besarnya harga kakao dunia (indikator ICCO) merambat naik

menembus US $ 1.000/ton pada bulan Februari 2001, kemudian sedikit

berfluktuasi hingga mencapai tingkat tertinggi pada bulan Desember 2001

yaitu US $ .336,79/ton. Kenaikan harga kakao dunia terus berlanjut

hingga menembus US $ 2.000/ton pada bulan September 2002 dan

mencapai puncaknya pada pertengahan Oktober 2002 yaitu US $

2.205,26/ton. Selanjutnya harga kakao dunia kembali melemah hingga

bulan juni 2004 dan sedikit menguat pada awal tahun 2005. Harga kakao

dunia di awal tahun 2005 berkisar antara US $ 1.550-1.658/ton.

Pergerakan harga kakao dunia sangat dipengaruhi oleh rasio

stock/pengolahan biji kakao dunia.

VI. MODAL

Untuk memulai usaha kakao atau coklat diperlukan beberapa modal

yang dinilai sangat penting dan cukup besar yaitu:

a. Lahan yang luas, persiapan lahan dengan baik

9

Page 10: On Farn Kakao

b. Pupuk

c. Benih unggul

d. Pestisida

Dalam memulai usaha kakao atau coklat tidak membutuhkan waktu

terlalu lama untuk dapat menikmati hasil dari tanaman kakao. Dalam

waktu 15 bulan, kakao sudah bisa dipanen. “Saya hanya menanami kakao

diatas lahan seperempat hektare. Kelebihannya adalah buah yang tidak

pernah putus. Setiap kali memanen kakao, saya bersama suami terkadang

memperoleh buah 15-50 Kg,” akunya. Saat ini harga kakao kualitas bagus

Rp 17 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram. (evan hendra)

Sehingga dalam usaha kakao tak cuma berguna untuk devisa, kakao

juga menjadi sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja,

pendorong tumbuhnya usaha agrobisnis dan agroindustri serta

pengembangan wilayah.

Dari sisi potensi, peluang untuk mendapatkan nilai tambah dari produk

kakao luar biasa besar. Namun, yang terjadi hingga saat ini, peluang itu

belum digarap secara sungguh-sungguh. Bahkan dari dulu hingga saat ini

Indonesia hanya bisa mengekspor biji kakao.

Menurut para pengamat, ada persoalan besar dalam membangun

industri kakao, mulai dari on farm hingga sistem distribusinya. Pada

tingkat on farm, produk kakao Indonesia banyak dikuasai kakao jenis bulk

yang kualitasnya rendah. Adapun kakao surga atau ideal masih relatif

kecil. Kakao yang ada sekarang diproduksi oleh perkebunan kakao rakyat,

yang kerap dipersoalkan kualitasnya.

Meski begitu, saat ini produk kakao Indonesia masuk empat besar

di dunia. Keunggulan ini didukung oleh potensi besar karena produk-

10

Page 11: On Farn Kakao

produk kakao pada barang-barang konsumsi terbentang lebar, mulai dari

cokelat, campuran susu, hingga produk lainnya.

VII. MASA BUDIDAYA

Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan berprospek

menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin

unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan

cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan

lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi dan kualitas akan

rendah.

PT. Natural Nusantara berusaha membantu petani kakao agar

mampu meningkatkan produktivitasnya agar dapat bersaing di era

globalisasi dengan program peningkatan produksi secara kuantitas dan

kualitas, berdasarkan konsep kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

1. Persiapan Lahan

Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya

Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-

polongan seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens,

Calopogonium mucunoides & C. caeraleum untuk mencegah

pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan

Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan

Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao dan

pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung

untuk 3 pohon kakao (1 : 3)

11

Page 12: On Farn Kakao

2. Pembibitan

Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak

dan sehat dari tanaman yang telah cukup umur

Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging

buahnya dengan abu gosok

Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus

segera dikecambahkan

Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan

penyiraman 3 kali sehari

Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat

pembibitan

Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam

polibag

Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-

36 ke dalam tiap-tiap polibag

Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih

50%

Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm

Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar

masuk tidak terlalu banyak

Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari

Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan

Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit,

umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4

bulan : 4 gr/bibit. Pemupukan dengan cara ditugal

12

Page 13: On Farn Kakao

Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 - 1 tutup/pohon diencerkan

dengan air secukupnya atau semprotkan dengan dosis 4 tutup/tangki

setiap 2-4 minggu sekali

Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50%

sampai umur 4 bulan

Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik

daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api. Jika terserang

hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau

Natural BVR dosis 30 gr/tangki. Jika ada serangan penyakit jamur

Phytopthora dan Cortisium sebarkan Natural GLIO yang sudah

dicampur pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing

pohon.

3. Penanaman

a. Pengajiran

- Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm

- Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya

- Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam

yang sama

b. Lubang Tanam

- Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan

- Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah

pupuk TSP 1-5 gram per lubang

13

Page 14: On Farn Kakao

c. Tanam Bibit

- Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh

baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun

- Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan,

misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa

- Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao

Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5

bulan

- Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus

sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah

membentuk daun muda (flush)

VIII. TINGKAT KESULITAN

Tingkat kesulitan dalam membudidayakan kakao cukup besar. Ini

adalah kesulitan dalam perawatan tanamana kakao:

- diperlukan perawatan yang cukup spesifik

Dalam proses budidaya kakao diperlukan perawatan yang cukup spesifik,

namun terlihat masih jarang disentuh oleh teknologi mekanisasi pertanian.

Seperti untuk mengatasi kesesuaian lahan, dibutuhkan lahan spesifik untuk

tempat tumbuh kakao dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi perekayasa

pertanian untuk dapat mengolah lahan agar lebih sesuai untuk media

tumbuh kakao. Pada proses penanaman juga dibutuhkan pola tanam yang

spesifik dengan tambahan pohon pelindung guna mengurangi sinar

matahari yang masuk agar tidak langsung mengenai tanaman kakao.

14

Page 15: On Farn Kakao

- perawatan yang benar-benar serius

Dalam pemangkasannya, tanaman kakao membutuhkan perawatan yang

benar-benar serius pada tahap pemangkasan karena tidak semua bagian

boleh dipangkas dan pemangkasan secara berkala harus terus

dilaksanakan. Hal ini tentu bidang yang bisa dipelajari lebih lanjut oleh

para perekayasa pertanian untuk mengatasi masalah pemangkasan yang

mana tidak semua petani memahami secara baik proses pemangkasan

kakao.

- Hama dan penyakit

Untuk membarantas hama dan penyakit pada tanaman kakao terkenal

sekali sprayer untuk menyemprotkan pestisida ataupun fungisida guna

mencegah penyakit pada kakao yang dapat menurunkan produksi kakao.

Namun hal ini belum cukup, masih banyak sebetulnya inovasi yang bisa

diterapkan dalam merekayasa pemberantasan hama dan penyakit pada

tanaman kakao.

- Pohon pelindung

Pengembangan tanaman kakao memerlukan naungan dalam budidayanya.

Tanpa persiapan lahan dan tanpa persiapan naungan yang baik,

pengembangan tanaman kakao akan sulit diharapkan keberhasilannya.

Pohon pelindung atau naungan ada dua jenis, yaitu pohon pelindung

sementara dan pohon pelindung tetap. Pohon pelindung sementara

bermanfaat bagi tanaman yang belum menghasilkan, terutama yang

tajuknya belum bertaut. Pohon pelindung tetap bermanfaat bagi tanaman

yang telah mulai menghasilkan. Penanaman pohon pelindung tetap

hendaknya dilakukan 12 – 18 bulan sebelum cokelat ditanam di lapangan.

Hal ini mengisyaratkan bahwa cokelat harus sudah dibibitkan 4 – 6 bulan

sebelumnya. Untuk tanaman penaung, biasanya digunakan Moghania

macrophyla sebagai tanaman penaung sementara, dan tanaman Gamal

15

Page 16: On Farn Kakao

(Gliricidia sp) atau Lamtoro (Leucaena sp) sebagai tanaman penaung

tetap.

Pohon pelindung pada umumnya tidak memberikan tambahan nilai

ekonomis kepada patani sehingga terasa kurang menarik. Secara umum,

dalam budidaya kakao juga dihadapi masalah harga komoditi yang tidak

menentu, kondisi lahan yang semakin menurun, serta mutlak

diperlukannya naungan dalam budidayanya. Oleh karena itu,maka pola

diversifikasi tanaman kakao merupakan peluang untuk pengembangan

kakao dengan pemanfaatan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis.

Tanaman penaung yang digunakan adalah tanaman-tanaman produktif

seperti pisang sebagai penaung sementara, kelapa sebagai tanaman

penaung tetap, ataupun tanaman lainnya sebagai tanaman tepi blok kebun

16

Page 17: On Farn Kakao

BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Jadi dalam karakter usaha agribisnis on farm pada tanaman kakao

meliputi : harga jual, musim, resiko, potensi keuntungan, modal, masa

budidaya, dan tingkat kesulitan. Oleh karena itu seluruh karakter on farm

ini harus diperhatikan dan benar-benar dipahami dalam membudidayakan

kakao agar usaha tani kakao kedepannnya semakin sukses dan berhasil.

Sehingga tanaman perkebunan kakao tidak kalah bersaing dan berhasil

dengan tanaman perkebunan lainnya seperti karet, sawit, cengkeh, dan,

lain-lain

II. SOLUSI

Seharusnya pemerintah melakukan penyuluhan kepada para petani

kakao tentang karakter usaha agribisnis on farm ini. Agar mereka

memiliki pemahaman yang benar tentang apa-apa saja yang masuk

kedalam on farm dan bagaimana potensi ke depan tentang tanaman kakao

tersebut. Selain itu juga pemerintah seharusnya menaikkan harga jual

kakao. Karena harga jual kakao sangat menentukan minat atau daya tarik

bagi para petani untuk memulai bisnis on farm pada tanaman kakao.

Sehingga mereka lebih bersemangat dalam membudidayakan tanaman

kakao.

17

Page 18: On Farn Kakao

DAFTAR PUSTAKA

http://blogs.unpad.ac.id/nunuksarah/category/on-farm/

http://aseptensai.blogspot.com/2009/12/pengaruh-cekaman-air-pada-pembibitan.html

http://www.fileinvestasi.com/index.php/investasi/komoditi/253-mantap-kakaonya-nikmat-coklatnya.html

http://www.fileinvestasi.com/index.php/investasi/komoditi/253-mantap-kakaonya-nikmat-coklatnya.html

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budi-daya-kakao-931

http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=13052:harga-kakao-naik&catid=51:sumsel&Itemid=101

http://www.rajasengon.com/index.php/artikel/42-raja-sengon/77-teknik-budidaya-2-penanaman.html

http://lampung.tribunnews.com/m/read/artikel/21620/Harga-Jual-Kakao-Rp-22-Ribu-per-Kg

http://www.pkslampung.org/index.php/the-news/102-petani-lampung-mengeluhkan-penurunan-harga-jual-kakao

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/09/15/269/harga_tinggi_tanaman_kakao_sangat_menjanjikan/

http://septians09.student.ipb.ac.id/2010/05/page/3/

http://septiansuhandono.blogspot.com/2010/05/potensi-limbah-kulit-kakao-theobroma.html

18