Bronkiolitis Dodi

Post on 12-Apr-2016

31 views 3 download

description

ppt

Transcript of Bronkiolitis Dodi

BRONKIOLITIS

Oleh:Pande Putu Dodi Martana (0402005076)

Pembimbing:dr PUTU SIADI PURNITI, SpA

BAB 1BAB 1PENDAHULUANPENDAHULUAN

BronkiolitisBronkiolitis Peradangan di bronkiolusPeradangan di bronkiolus < 2 tahun, terutama 2 – 6 bulan< 2 tahun, terutama 2 – 6 bulan Sindroma klinis:Sindroma klinis:

Napas cepatNapas cepat Retraksi dadaRetraksi dada WheezingWheezing

PenyebabPenyebab RSVRSV Parainfluenza virusParainfluenza virus Influenza virusInfluenza virus Adeno virusAdeno virus

Faktor ResikoFaktor Resiko BBLRBBLR Umur < 6 bulanUmur < 6 bulan PrematurPrematur Sosial-ekonomi rendahSosial-ekonomi rendah Pemukiman padatPemukiman padat Asap rokokAsap rokok Tidak memperoleh ASITidak memperoleh ASI

Gejala & TandaGejala & Tanda ISPA: pilek, batuk, panas sumerISPA: pilek, batuk, panas sumer SesakSesak Wheezing, Wheezing, ekspirasi memanjangekspirasi memanjang

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang DL & hitung jenis: biasanya dalam batas DL & hitung jenis: biasanya dalam batas

normalnormal Radiologis: hiperinflasi paru, sela iga Radiologis: hiperinflasi paru, sela iga

melebar, depresi diafragma, sudut melebar, depresi diafragma, sudut kostofrenikus menyempitkostofrenikus menyempit

Diagnosis BandingDiagnosis Banding Asma bronkialAsma bronkial BronkopneumoniaBronkopneumonia Bronkitis akutBronkitis akut Aspirasi benda asingAspirasi benda asing

Prinsip Terapi: Terapi SuportifPrinsip Terapi: Terapi Suportif PrognosisPrognosis

Biasanya baikBiasanya baik Kematian < 1% penderitaKematian < 1% penderita

BAB 2BAB 2

TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKAPUSTAKA

2.1 Definisi Bronkiolitis2.1 Definisi Bronkiolitis Peradangan di bronkiolusPeradangan di bronkiolus

2.2.22 Etiologi Bronkiolitis Etiologi Bronkiolitis Respiratory Syncytial Virus Respiratory Syncytial Virus (75(75%%)) Parainfluensa virus tipe 1, 2 & 3Parainfluensa virus tipe 1, 2 & 3 Influenza BInfluenza B Adenovirus tipe 1, 2 & 5Adenovirus tipe 1, 2 & 5 Mikoplasma.Mikoplasma.

Reaksi alergi tipe I yang diperantarai Reaksi alergi tipe I yang diperantarai IgE.IgE.

Bayi yang memperoleh kolostrum kaya Bayi yang memperoleh kolostrum kaya IgA, relatif lebih terlindungi.IgA, relatif lebih terlindungi.

2.2.33 Epidemiologi Bronkiolitis Epidemiologi Bronkiolitis Usia < 2 tahun, terutama 2 – 6 bulanUsia < 2 tahun, terutama 2 – 6 bulan Penyebab tersering rawat inap bayi < 1 Penyebab tersering rawat inap bayi < 1

tahuntahun Laki > perempuanLaki > perempuan

2.2.33 Epidemiologi Bronkiolitis Epidemiologi Bronkiolitis (Cont.) (Cont.) 75% kasus pd umur < 1 tahun75% kasus pd umur < 1 tahun 95% kasus sampai dgn umur < 2 tahun95% kasus sampai dgn umur < 2 tahun BBLR, umur < 6 bulan, prematur, sosek BBLR, umur < 6 bulan, prematur, sosek

rendah, pemukiman padat, asap rokok, rendah, pemukiman padat, asap rokok, tidak memperoleh ASI.tidak memperoleh ASI.

2.2.44 PatofisiologiPatofisiologi Bronkiolitis Bronkiolitis Tidak semua ISP atas berkembang Tidak semua ISP atas berkembang

menjadi ISP bawahmenjadi ISP bawah Faktor anatomi & imunologiFaktor anatomi & imunologi Degranulasi eosinofil, protein kationik Degranulasi eosinofil, protein kationik

eosinofil yang sitotoksik thd epitel eosinofil yang sitotoksik thd epitel respiratoriusrespiratorius

2.2.44 PatofisiologiPatofisiologi Bronkiolitis Bronkiolitis (Cont.) (Cont.) Infeksi virus pd sel respiratorius Infeksi virus pd sel respiratorius

bronkiolusbronkiolus Peningkatan sekresi mukus, kematian Peningkatan sekresi mukus, kematian

sel, infiltrasi limfosit peribronkial, sel, infiltrasi limfosit peribronkial, edema submukosaedema submukosa

Penyempitan pd bronkiolusPenyempitan pd bronkiolus Terutama pada fase ekspirasiTerutama pada fase ekspirasi

2.2.44 PatofisiologiPatofisiologi Bronkiolitis Bronkiolitis (Cont.) (Cont.) Air trapping, Air trapping, overinflasioverinflasi Otot-otot ekspirasi utk mengeluarkan Otot-otot ekspirasi utk mengeluarkan

udaraudara End expiratory lung volume End expiratory lung volume meningkatmeningkat

Atelektasis: obstruksi komplit, resorbsi Atelektasis: obstruksi komplit, resorbsi udara yg terjebakudara yg terjebak

2.2.44 PatofisiologiPatofisiologi Bronkiolitis Bronkiolitis (Cont.) (Cont.) Keseimbangan ventilasi-perfusi Keseimbangan ventilasi-perfusi

tergangguterganggu HipoksemiaHipoksemia HiperkapniaHiperkapnia

2.2.55 Manifestasi KlinisManifestasi Klinis ISP atas: batuk, pilek, panas sumerISP atas: batuk, pilek, panas sumer ISP bawah: sesak, 1 - 2 hariISP bawah: sesak, 1 - 2 hari Peningkatan usaha pernapasan: NCH, Peningkatan usaha pernapasan: NCH,

retraksiretraksi Nafsu makan & minum menurun, Nafsu makan & minum menurun,

iritabel, muntahiritabel, muntah

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik Takipnea, takikardiaTakipnea, takikardia DemamDemam NCH, retraksiNCH, retraksi WheezingWheezing Hepar terpalpasi sebagai akibat hiperinflasi Hepar terpalpasi sebagai akibat hiperinflasi

paru dan konsekuensi depresi diafragma.paru dan konsekuensi depresi diafragma. Konjungtivitis / faringitis ringan.Konjungtivitis / faringitis ringan. Otitis media.Otitis media. SianosisSianosis

2.2.6.16.1 LaboratoriumLaboratorium DL: DL: WBC WBC biasanya normalbiasanya normal Gas darah, mungkin diperlukan pd Gas darah, mungkin diperlukan pd

pasien berat yg perlu ventilasi mekanikpasien berat yg perlu ventilasi mekanik Kimia darah, abnormal bila ada Kimia darah, abnormal bila ada

dehidrasi beratdehidrasi berat

Pemeriksaan Penunjang

2.2.6.26.2 RadiologiRadiologi HiperinflasiHiperinflasi Air trappingAir trapping Diafragma mendatarDiafragma mendatar Sela iga melebarSela iga melebar Diameter AP meningkatDiameter AP meningkat

Pemeriksaan Penunjang (Cont.)

2.7 Diagnosis Berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang

Khas: Anak umur < 2 tahun Didahului ISP atas Nafas cepat, mengi Dapat ditemukan retraksi Hiperinflasi

Asma Usia > 9 - 12 bulan, terutama usia > 2

tahun Riwayat atopi pada keluarga Berulang / episodik Sering tdk didahului ISP atas Ekspirasi sangat memanjang Eosinofilia Respon thd bronkodilator

Diagnosa Banding Bronkiolitis

Apirasi Benda Asing Mengi setelah batuk / tersedak Tdk ada tanda ISP atas Wheezing terlokaalisir Anamnesis, bronkoskopi, radiologis

Diagnosa Banding Bronkiolitis

Bronkitis Akut Terjadi pd bronkus Obstruksi ringan / tdk begitu nyata Ronki basah kasar Dapat berlanjut menjadi bronkiolitis

Diagnosa Banding Bronkiolitis

Bronkopneumonia Jarang pd usia < 2 tahun Bakterial, suhu tubuh meningkat,

leukositosis Mengi jarang ditemukan Perkusi redup Radiologis, konsoldasi & infiltrat

Diagnosa Banding Bronkiolitis

MRS Saturasi O2 < 92% Umur < 6 bulan Tdk bisa minum RR meningkat Riwayat penyakit kardiopulmonal

2.9 Penatalaksanaan

ICU Saturasi O2 < 40% Sianosis Apnea Asidosis

2.9 Penatalaksanaan (Cont.)

Oksigen Menanggulangi sesak, sianosis, gelisah Saturasi 95-98%

2.9 Penatalaksanaan (Cont.)

Cairan Dehidrasi

Asupan Takipnea Demam

Mengganti & maintenance

2.9 Penatalaksanaan (Cont.)

Bronkodilator Kontroversial Lancet (1993): tdk merekomendasikan Kellner: perbaikan yg moderate Flores & Horwits: β-agonis tdk bermakna

2.9 Penatalaksanaan (Cont.)

Kortikosteroid Tdk terbukti meningkatkan perbaikan

status klinis

2.9 Penatalaksanaan (Cont.)

Antibiotik Tidak rutin digunakan Dipertimbangkan:

Deteriorasi cepat WBC meningkat, bergeser ke kiri Klinis sepsis

Kultur darah, urine, CSF

2.9 Penatalaksanaan (Cont.)

Ribavirin Analog nukleosida Menghambat sintesis protein virus Tdk menurunkan mortalitas &

kemungkinan distress napas Mahal Efikasi, efisiensi belum jelas Tdk rutin digunakan

2.9 Penatalaksanaan (Cont.)

2.10 Prognosis Biasanya baik Sesak memuncak hari ke-3 Membaik dlm 1 minggu Kematian < 1%

Apneu berkepanjangan Dehidrasi berat PJB Imunodefisiensi

Pencegahan Anak resiko tinggi, imunocompromise,

bayi umur kehamilan < 35 minggu, displasia bronkopulmonari

Imunisaasi Pasif: Gamma globulin (respigrama)

750mg/kgBB, tiap bulan, IV, pd anak < 24 bulan

IgA monoklonal, tetes hidung, tiap hari IgG monoklonal, IM, tiap bulan

Pencegahan Imunisasi Aktif (Vaksin)

Virus hidup yg dilemahkan Hambatan:

Imunogenitas rendah Mudah berubah menjadi tipe liar

KESIMPULAN Bronkiolitis adalah proses keradangan atau

inflamasi pada saluran napas yang berukuran kecil (bronkiolus) yang ditandai dengan respiratory distress dan overdistensi pada paru.

Angka insiden tertinggi adalah pada anak usia di bawah 2 tahun terutama pada usia 2 sampai dengan 6 bulan.

Penyebab bronkiolitis adalah sebagian besar oleh infeksi virus dan jarang disebabkan oleh bakteri serta proses alergi. RSV merupakan penyebab terbanyak.

Bronkiolitis awalnya ditandai dengan infeksi saluran napas atas dengan gejala pilek dengan sekret encer, bersin, demam subfebril dan nafsu makan menurun. Kemudian diikuti dengan gejala seperti sesak, mengi dan retraksi dinding dada.

Diagnosa banding bronkiolitis adalah asma bronkial, bronkopneumonia, bronkitis akut dan aspirasi benda asing.

Terapi yang diberikan berupa suportif yaitu oksigen, cairan. Bronkodilator, kortikosteroid, antibiotika, serta antiviral untuk kasus-kasus tertentu.

Prognosis pasien dengan bronkiolitis biasanya baik.

BAB 3BAB 3 LAPORAN LAPORAN

KASUSKASUS

NNAMAAMA : : D. S.D. S. UUMURMUR : : 88 bulan bulan, 16 hari., 16 hari. J.K.J.K. : Perempuan: Perempuan.. Alamat: Alamat: Kerobokan, Kuta, Badung.Kerobokan, Kuta, Badung. MRSMRS : : 25 Mei 2009.25 Mei 2009.

IDENTITAS PENDERITAIDENTITAS PENDERITA

KELUHAN UTAMA : KELUHAN UTAMA : SESAK NAPASSESAK NAPAS

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Sesak napas dikeluhkan memberat sejak 1 hari Sesak napas dikeluhkan memberat sejak 1 hari

smrs jam 18.00, tidak berkurang dengan smrs jam 18.00, tidak berkurang dengan perubahan posisi. Semakin lama makin perubahan posisi. Semakin lama makin dikeluhkan memberat. Pada saat dikeluhkan dikeluhkan memberat. Pada saat dikeluhkan memberat, dapat disertai suara memberat, dapat disertai suara ngik ngik. ngik ngik.

Pada saat sesak, kebiruan di sekitar bibir (-), Pada saat sesak, kebiruan di sekitar bibir (-), kebiruan pada ujung jari (-).kebiruan pada ujung jari (-).

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (Cont) :RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (Cont) : Riwayat batuk sejak dua hari smrs, disertai Riwayat batuk sejak dua hari smrs, disertai

dahak yang sulit dikeluarkan. Saat ini keluhan dahak yang sulit dikeluarkan. Saat ini keluhan batuk masih ada.batuk masih ada.

Pilek sejak dua hari smrs, ingus encer, sedikit, Pilek sejak dua hari smrs, ingus encer, sedikit, bening. Saat ini keluhan pilek masih ada.bening. Saat ini keluhan pilek masih ada.

Panas sejak dua hari smrs, hanya sumer-sumer, Panas sejak dua hari smrs, hanya sumer-sumer, menggigil (-), kejang (-).menggigil (-), kejang (-).

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (Cont) :RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (Cont) : Mual (-), muntah (-).Mual (-), muntah (-). BAB & BAK dikatakan baik.BAB & BAK dikatakan baik. Nafsu makan & minum dikeluhkan menurun Nafsu makan & minum dikeluhkan menurun

sejak pasien sakit.sejak pasien sakit. Aktivitas dikeluhkan menurun sejak pasien sakit.Aktivitas dikeluhkan menurun sejak pasien sakit.

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Pasien tidak pernah menderita keluhan yang Pasien tidak pernah menderita keluhan yang

sama.sama. RIWAYAT PENGOBATANRIWAYAT PENGOBATAN

Pasien belum mendapat pengobatan untuk Pasien belum mendapat pengobatan untuk keluhan saat ini.keluhan saat ini.

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT KELUARGA:RIWAYAT KELUARGA: Keluhan sesak sama di keluarga (-).Keluhan sesak sama di keluarga (-). Kakak pasien sering bersin & pilek.Kakak pasien sering bersin & pilek. Riwayat asma / alergi pada ibu, ayah, nenek, Riwayat asma / alergi pada ibu, ayah, nenek,

kakek pasien (-).kakek pasien (-). Ayah & kakek pasien merokok dan tinggal Ayah & kakek pasien merokok dan tinggal

serumah dengan pasien.serumah dengan pasien. Riwayat batuk / pilek di keluarga saat ini (-).Riwayat batuk / pilek di keluarga saat ini (-).

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT SOSIALRIWAYAT SOSIAL Anak kedua dari dua bersaudara.Anak kedua dari dua bersaudara.

RIWAYAT PERSALINANRIWAYAT PERSALINAN Lahir bantuan vakum, oleh dokter, cukup bulan Lahir bantuan vakum, oleh dokter, cukup bulan

(38 minggu), BBL 3700 gr, langsung menangis, (38 minggu), BBL 3700 gr, langsung menangis, tidak terdapat kelainan.tidak terdapat kelainan.

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT NUTRISIRIWAYAT NUTRISI ASI : 0 – 3 bulan.ASI : 0 – 3 bulan. Susu Formula : 3 bulan – sekarang. Dalam Susu Formula : 3 bulan – sekarang. Dalam

sehari mampu minum rata-rata 5sehari mampu minum rata-rata 5×× , dalam , dalam sekali minum mampu habis rata-rata 70cc.sekali minum mampu habis rata-rata 70cc.

Bubur Susu : 6 bulan – sekarang.Bubur Susu : 6 bulan – sekarang. Bubur Nasi : 6 bulan – sekarang.Bubur Nasi : 6 bulan – sekarang.

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT IMUNISASIRIWAYAT IMUNISASI BCGBCG Polio Polio : 4 : 4×× Hepatitis B : 3Hepatitis B : 3×× DPT DPT : 3 : 3××

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

RIWAYAT TUMBUH KEMBANGRIWAYAT TUMBUH KEMBANG Menegakkan kepalaMenegakkan kepala : 3 bulan.: 3 bulan. Membalik badanMembalik badan : 4 bulan.: 4 bulan. DudukDuduk : 6 bulan.: 6 bulan. MerangkakMerangkak : 8 bulan.: 8 bulan.

HETEROANAMNESAHETEROANAMNESA

STATUS PRESENTSTATUS PRESENT KU KU : Tampak sakit sedang.: Tampak sakit sedang. RR RR : 64: 64××/menit./menit. N N : 128: 128××/menit. T Ax : 37,8 0C BB : 8,5 kg. PB : 70 cm. BBI : 8,8 kg. St Gizi: Gizi baik sesuai kriteria Waterlow.

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALSTATUS GENERAL Kepala : Normocephali.Kepala : Normocephali. Mata : an -/-, ik -/-, refleks pupil +/+ isokor.Mata : an -/-, ik -/-, refleks pupil +/+ isokor. THT : NCH (-), sekret (-), sianosis (-)THT : NCH (-), sekret (-), sianosis (-)

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

ThoraxThorax CorCor

( I ) ( I ) Precordial bulging (-), ictus cordis (-)Precordial bulging (-), ictus cordis (-) (P) (P) Ictus cordis Ictus cordis teraba di 1 cm lateral MCL (S) ICS Vteraba di 1 cm lateral MCL (S) ICS V (A) S1S2 N reguler, murmur (-). M1>T1, A2>P2(A) S1S2 N reguler, murmur (-). M1>T1, A2>P2

PulmoPulmo ( I ) Simetris (+) statis & dinamis, ( I ) Simetris (+) statis & dinamis, retraksi (+) subkostal.retraksi (+) subkostal. (P) Fremitus vokal N/N.(P) Fremitus vokal N/N. (P) Sonor / sonor.(P) Sonor / sonor. (P) Bronkovesikuler +/+, ronki -/-, (P) Bronkovesikuler +/+, ronki -/-, wheezingwheezing +/+. +/+.

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

AbdomenAbdomen ( I ) Distensi (-).( I ) Distensi (-). (A) Bising usus (+) N.(A) Bising usus (+) N. (P) Hepar/lien tak teraba.(P) Hepar/lien tak teraba. (P) (P) Shifting dullnessShifting dullness (-), undulasi (-). (-), undulasi (-).

ExtremitasExtremitas Akral hangat + +Akral hangat + +

+ ++ + Sianosis Sianosis - -- -

- -- -

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

DARAH LENGKAPDARAH LENGKAP WBC : 15,2 KWBC : 15,2 K/μL/μL Hb Hb : 11 g/dL: 11 g/dL

Ne : 87,7%Ne : 87,7% Hct Hct : 32,5%: 32,5% Ly : 8%Ly : 8% MCV : 73,5MCV : 73,5 Mo : 3,57%Mo : 3,57% MCH : 25,0MCH : 25,0 Eo : 0,23%Eo : 0,23% PLT PLT : 383: 383 Ba : 0,47%Ba : 0,47%

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG

THORAX A-PTHORAX A-P Cor : Besar & bentuk normal, CTR = 47,2%Cor : Besar & bentuk normal, CTR = 47,2% Pulmo : Sela iga melebar, Pulmo : Sela iga melebar, patchy infiltrate patchy infiltrate

parakardial kiri & kanan.parakardial kiri & kanan. Sinus : Tajam.Sinus : Tajam. Diafragma : Mendatar.Diafragma : Mendatar. Tulang-tulang : Tidak tampak kelainan.Tulang-tulang : Tidak tampak kelainan.

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG

BRONKIOLITISBRONKIOLITIS

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Kebutuhan cairan 850cc/hari. Mampu minum Kebutuhan cairan 850cc/hari. Mampu minum 350cc/hari. IVFD D5 ¼ NS ≈ 500cc/hari ≈ 20 350cc/hari. IVFD D5 ¼ NS ≈ 500cc/hari ≈ 20 tetes mikro/menit.tetes mikro/menit.

Ampicillin injeksi 4Ampicillin injeksi 4×× 250 mg 250 mg Dexamethasone bolus 0,5mg/kg BB ≈ 4,25mg Dexamethasone bolus 0,5mg/kg BB ≈ 4,25mg

(IV), selanjutnya 3 (IV), selanjutnya 3 ×× 1,5mg (IV) 1,5mg (IV) Ambroxol drop 3 x 0,3ccAmbroxol drop 3 x 0,3cc Parasetamol drop 4 x 0,9ccParasetamol drop 4 x 0,9cc Nebulizer salbutamol ½ ampul + NaCl 0,9% s/d Nebulizer salbutamol ½ ampul + NaCl 0,9% s/d

4cc tiap 8 jam4cc tiap 8 jam

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Vital signVital sign KeluhanKeluhan Tanda-tanda gagal napasTanda-tanda gagal napas

MONITORINGMONITORING

TERIMAKASIHTERIMAKASIH

PNEUMONIA

KLINIS Infeksi/keradangan saluran napas bagian bawah

yang ditandai oleh: demam, batuk, sesak (peningkatan frekuensi pernapasan), napas cuping hidung, retraksi dinding dada dan kadang-kadang sianosis.

PATOLOGIS Infiltrasi atau konsolidasi jaringan intersisial dan

parenkim paru oleh sel-sel radang.

(Pedoman Diagnosis & Terapi Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar, 2000)

BRONKITIS

BATASAN Keradangan saluran napas bagian bawah mulai

dari bagian distal trakea hingga bronkus berukuran sedang.

(Pedoman Diagnosis & Terapi Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar, 2000)

ASMA

BATASAN Penyakit obstruksi saluran napas yang bersifat

reversibel, variabel dan berulang atau kambuhan, sebagai akibat adanya hiperaktivitas bronkus. Secara histopatologis kerap dijumpai adanya inflamasi terutama oleh sel eosinofil.

(Pedoman Diagnosis & Terapi Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar, 2000)

2.4 Patologi Bronkiolitis 2.4 Patologi Bronkiolitis NNekrosis dari epitelium ekrosis dari epitelium saluran saluran pernafasan, pernafasan,

perusakan epitelium bersiliaperusakan epitelium bersilia infiltrasi infiltrasi peribronchiolarperibronchiolar oleh sel l oleh sel liimfosit. mfosit. Submukosa menjadi edemaSubmukosa menjadi edema, d, debris sel dan ebris sel dan fibrin menimbulkan fibrin menimbulkan plugplug di dalam di dalam bronkiolusbronkiolus..

Bronkiolitisdiidentifikasi sebagai faktor resiko asma. Insiden yang tinggi (25-50%) untuk berkembang menjadi asma pada anak yang sebelumnya menderita bronkiolitis pada saat bayi. Lebih dari setengah anak yang diteliti 2-7 tahun setelah menderita bronkiolitis akibat RSV mengalami wheezing yang berulang yang sesuai dengan karakteristik asma.