Post on 18-Oct-2021
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting dan Karakteristik subyek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruhan
Kristen Bisnis dan Manajemen Salatiga.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester genap tahun 2017/2018 sebanyak 2 siklus.
Tahap dalam penelitin ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
2. Karakteristik Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI.1 SMK Kristen BM Salatiga yang
berjumlah 17 orang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 4 siswa laki- laki. Mata
pelajaran yang menjadi sasaran penelitian adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
dengan Kompetensi Dasar Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber
Daya.Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas bahwa kurangnya antusias
siswa dalam belajar karena pemanfataan model belajar yang kurang tepat
sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Selain hal tersebut, berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar peserta didik
peneliti melihat masih banyak peserta didik yang mengantuk saat proses
pembelajaran IPS, serta sibuk bercerita bersama dengan teman sebangkunya pada
20
saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Peserta didik hanya mengikuti
proses pembelajaran tanpa mau bertanya, sehingga proses dan hasil belajar yang
diharapkan tidak sesuai dengan indikator.
3. Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini. Menurut para ahli mendefenisikan bahwa penelitian
tindakan berdasarkan dari beberapa sumber. Berdasar kedua kata kunci dapat
diartikan yaitu penelitian (research) dan tindakan (action).Penelitianmerupakan
kegiatan ilmiah guna memperoleh pengetahuan yang benar atau tidaknya suatu
masalah yang dikaji, sedangkan tindakan adalah gerakan atau kegiatan yang
sengaja dilakukan untuk memecahkan suatu pokok masalah dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan seorang peneliti. Dengan demikian Saur
Tampubolon (2014;15) mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah kegiatan
seseorang dalam memanfaatkan tindakan nyata berupa siklus melalui
kemampuannya mendeteksi dan memecahkan masalah.
Untuk memperkuat pengertian sederhana tersebut, perlu dipahami pengertian
para ahli berikut ini:
a) Penelitian tindakan merupakan kegiatan penlitian yang dilakukan dalam
situasi sosial guna meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan,
praktik sosial serta pemahaman mereka terhadap praktik yang dilakukan
sesuai dengan kondisi tempat dilakukannya penelitian. (Carr Dan Kemmis,
1986).
21
b) Selain itu menurut Burns, 1994 dalam Endang Komara, 2008
Penelitian tindakan merupakanpenelitian guna meningkatkan kualitas
tindakan yang dilakukan secara kolaborasi ataumelibatkan orang lain
denganmenerapkan suatu penemuan fakta dan data untuk pemecahan suatu
masalah yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS (Think
Pair Share) gunapeningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas XI
pemasaran SMK Kristen BM Salatiga. Peneliti menggunakan desain PTK model
dari Kurt Lewin yang sudah dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart terbagi
atas empat tahapan seperti; perencanaan tindakan (plan), pelaksanaan (act),
observasi (observ), dan refleksi (reflect). Adapun perbedaan pada gambar model
Kemmis dan Taggart yakni pada tahapan acting dan observating disatukan
kedalam satu kotak bentuk spiral, dalam artian pada saat pelaksanaan tindakan
dilaksanakan secara bersamaan dengan observasi, berbeda dengan model Kurt
Lewin yang setiap tahapan masing- masing satu kotak saja (Tapubolon 2014:27).
Dalam bentuk siklus gambaran PTK model Kemmis dan McTaggart akan tersaji
pada Bagan 3.2 berikut ini.
22
Bagan 3.1
Desain PTK dari Kemmis & McTaggart (Adaptasi Depdiknas, 1999)
Sumber: Model Kemmis & McTaggart dalam Saur Tampubolon (2014:27).
Penelitian Tindakan Kelas
Keterangan:
1. Planning (Perencanaan tindakan) adalah suatu perencanaan dalam bentuk
penyusunan perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai masalah
yang ditemukan pada kegiatan observasi sebelum pelaksanaan penelitian.
2. Acting (Pelaksanaan tindakan) adalah peneliti sebagai guru model dengan
menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan untuk
memperbaiki serta meningkatkan prestasi belaajr siswa yang diharapkan.
Planning
Acting & Observing
Reflecting
Revised Plan
Act & Observe
Reflect Next
23
3. Observving yaitu kegiatan mengamati hasil dari pelaksanaan tindakan dalam
proses pembelajaran di kelas dengan tujuan pokok mengetahui ada perubahan
yang terjadi dengan pelaksanaan penelitian.
4. Reflecting (Refleksi) yaitu kegiatan peneliti untuk mempertimbangkan hasil
dari tindakan peneliti dengan melihat berbagai kriteria. Pada tahap ini, guru
bersma peneliti dapat mnetapkan hasil yang telah tercapai dan belum tercapai.
Hasil dari refleksi dapat diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus II.
B.Variabel dan Defenisi Operasional
Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini variabel- variabel yang akan diteliti
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas merupakanvariabel yang diduga dapat menimbulkan variabel
lain. Variabel bebas pada penelitian ini ialah model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share.
2. Variabel terikat (Y1)
Variabel terikat adalah variabel yang timbul karena adanya pengaruh langsung
dari variabel X. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas XI merupakan
Variabel terikat pada penelitian ini.
Hasil belajar adalahadanya perubahan pola tingkah laku pada seseorang yang
telah mengikuti proses belajar mengajar, dari pengalaman belajar seseorang
mendapat pengetahuan baru yakni belum mengerti menjadi mengerti sebagai hasil
akhir dari proses belajar.
24
B. Prosedur Penelitian
Ada empat tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini melalui dua siklus.
Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaa, pelaksanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan tujuan meningkatkan
prestasi siswa dilihat dari hasil evaluasi setiap akhir pertemuan.
Awal pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan observasi di
kelas XI SMK Kristen BM Salatiga untuk mengetahui keadaan siswa dan aktivitas
siswa melalui kegiatan belajar yang dilakukan guru. Hasil dari kegiatan observasi
yang telah dilakukan, ditemukan masalah dimana hasil belajar siswa yang kurang
memuaskan sehingga peneliti akan berusaha memperbaiki hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share. Dengan ini prosedur PTK dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Tindakan pendahuluan yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus,
meliputi.
a. Memohon ijin kepada sekolah untuk mengadakan penelitian di SMK (BM)
Kristen Salatiga.
b. Mengadakan wawancara dengan guru wali kelas XI mengenai pengalamannya
saat memberi materi pembelajaran IPS siswa kelas 2.
c. Melakukan observasi
d. Menentukan jadwal penelitian
25
Setelah dilakukan observasi, data yang diperoleh dari tindakan pendahuluan
digunakan untuk mempersiapkan siklus selanjutnya.
2. Penelitian Tindakan Siklus
A. Siklus I
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti lebih awal merancang RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran) meliputi komponen sebagi berikut:
a) Rencana Perbaikan Pembelajaran
Menyusun RPP pada siklus pertama dan seterusnya meliputi S.K3.
Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan
manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi dengan Kompetensi Dasar yaitu KD
3.2 Mengidentifikasi Kebutuhan manusia melalui penggunaan model
pembelajaran Kooperatif tipe (Think Pair Share).
b) Bahan ajar ( Materi Pembelajaran)
Materi pembelajaran yang tercantum pada RPP siklus I yaitu kebutuhan
manusia yang disusun dalam lembar bahan pembelajaran yang dipaparkan
melalui LCD berupa Power Point.
c) Membuat Lembar instrumen observasi kegiatan Guru dan Siswa sebagai
instrumen untuk observasi guna penilaian pelaksanaan pembelajaran siklus I.
d) Media/ alat/ sumber belajar
Media dan alat yang digunakan adalah Laptop, LCD, kertas dan pulpen. Buku
sumber seperti tercantum pada RPP1.
26
2. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan peneliti berusaha mengaplikasikan model
pembelajaran secara maksimal guna memperbaiki dan meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS.Proses pembelajaran dilakukan
sesuai dengan struktur pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
telah disusun.
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share(TPS) tiap tatap muka.
Pertemuan pertama dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dalam 1 jam
dihitung 45 menit, dan pertemuan kedua akan dilaksanakan 1 jam pelajaran
dengan bilangan menit yang sama yaitu 45 menit/ perjamnya dan akan
dilakukan evaluasi pembeljaran. Selama kegiatan pembelajaran peneliti
bertindak sebagai guru dan didampingi oleh observer untuk mengamati
kegiatan pembelajaran. Tahap pelaksanaan tindakan diuraikan sebagai
berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam dan doa diwakili oleh siswa
b. Guru mengabsen kehadiran peserta didik
c. Guru mengkondisikan siswa agar siap memulai kegiatan pemeblajaran
d. Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator
e. Sebelum kegiatan pembeajaran dilaksananakn terlebih dahulu disampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Kegiatan Inti
27
Kegiatan ini meliputi tiga tahap penting, yaitu:
a. Think
Guru menampilkan slide berupa materi pelajaran tentang “ Kebutuhan
Manusia”. Kemudian siswa mengamati materi dan guru memberikan
penjelasan mengenai materi tersebut. Setelah itu, siswa diberikan pertanyaan
yang berhubungan dengan pelajaran untuk di pikirkan (Think) secara individu.
b. Pair
Guru mengarahkan siswa dalam kelompok secara berpasangan (Pair) untuk
mendiskusikan pertanyaan yang sudah dikerjakan secara mandiri.
c. Share
Setelah tahap Pair, guru meminta tiap kelompokuntuk berbagi kepada seluruh
teman kelas dengan cara mepresentasikan hasil diskusinya secara bergiliran,
kemudian memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain
menanggapinya dan guru juga ikut serta membantu dan memberikan respon
terhadap hasil pekerjaan siswa.
3) Kegiatan Penutup
Guru dengan siswa bersama- sama menyimpulkan apa yang telah didapatkan
dari pembelajaran tersebut. Kemudian guru menyampaikan rencana kegiatan
pada pertemuan selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dengan soal pilihan
ganda sebagai penilaian hasil belajar siklus I.
3. Pengamatan (Observasi)
28
Sementara kegiatan pembelajaran berlangsung,guru dan observer melakukan
penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas melalui lembar
observasi, kemudian memberikan skor pada setiap kejadian.
4. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini guru dan penelitimendiskusikan hasil dari observasi pada saat
kegiatan pembelajaran siklus pertama yang tercatat dalam lembar observasi.
Kelemahan yang ditemukan pada siklus pertama dilakukan perbaikan pada
siklus kedua. Hasil refleksi penelitian siklus I tentang aspek/ indikator berikut:
a) Penilaian kualitas proses pembelajaran di kelas melalui lembar observasi
penilaian pelaksanaan pembelajaran.
b) Hasil belajar secara individu.
Hasil evaluasi dan diskusi dengan tim kolaborasi dapat direfleksikan dalam
bentuk rekomendasi untuk dilanjutkan ke siklus II dengan perbaikan RPP
sesuai indikator, yaitu materi pembelajaran, instrumen penilaian melalui
lembar observasi. Namun pendekatan, model dan metode pembelajaran
adalah tetap.
B. Siklus II
Sesuai hasil refleksi pada siklus I yang direkomendasikan, perlu dilakukan
tahapan perbaikan perencanaan tindakan ulang (replanning) pada siklus II,
antara lain:
1. Perencanaan (Planning)
29
Pada tahap ini untuk memperbaiki model pembelajaran Think Pair Share
sesuai hasil dari refleksi pembelajaran siklus I. Tahap ini merupakan tahap
perbaikan dengan menyusun ulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan K.D.Menggambarkan Hubungan
antara Kelangkaan dan Sumber Daya dengan Kebutuhan Manusia yang tidak
terbatas.
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
a) Penyusunan RPP berdasarkan hasil refleksi siklus pertama dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).
b) Menyusun instrumen lembar observasi kegiatan guru dan siswa, serta
menyiapkan instumen evaluasi berupa soal pilihan gand yang akan digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa.
c) Bahan ajar (Materi Pembelajaran)
Materi pembelajaran pada RPP siklus II adalah Kelangkaan dan Sumber daya
dengan kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya disusun dalam lembar
bahan pembelajaran yang dipaparkan melalui LCD berupa Power Point.
d) Media dan alat yang digunakan adalah Laptop, LCD, kertas dan pulpen. Buku
sumber seperti tercantum pada RPP2.
2. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan pada RPP.
Berikut uraian susunan kegiatan pada tahap pelaksanaan:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mengucapkan salam, setelah itu doa diwakili oleh siswa.
30
b) Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
c) Guru mengkondisikan siswa agar siap memulai kegiatan pembelajaran
d) Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini ada tiga tahap akan diuraikan sebagai berikut:
a) Think
Sebelum lanjut pada materi berikutnya, guru mereview ulang tentang materi
sesuai yang tercantum di RPP pada pertemuan siklus I. Guna membantu siswa
mengingat serta menambah pengetahuan tentang materi yang telah diajarkan
sebelumnya. Setelah itu guru menampilkan slide berupa materi pelajaran
tentang “Hubungan Kelangkaan dn Sumber daya dengan Kebutuhan
manusia”. Siswa mengamatai dan guru memberikan penjelasan mengenai
materi tersebut. Kemudian siswa diberikan pertanyaan (masalah baru) yang
berhubungan dengan materi pembelajaran untuk dikerjakan secara individu
sesuai kemampuan siswa.
b) Pair
Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok berpasangan (2
orang) sesuai yang telah dibentuk pada siklus petama untuk mendiskusikan
jawaban mereka. Setelah itu siswa diarahakan dalam mendiskusikan pokok
permasalahan yang diberikan guru.
c) Share
Masing- masing kelompok (kelompok berpasangan) diminta untuk
membagikan hasil sikusi mereka dalam kelompok dengan cara presentasi di
31
depan kelas secara bergiliran disesuaikan dengan kondisi yang ditemui pada
pertemuan sebelumnya. Selain itu, guru juga terlibat membantu siswa dalam
memberikan respon serta penjelasan atas tugas yang telah diselesaikan siswa
secara kelompok..
3) Kegiatan Penutup
Pada tahap penutup, Guru dan peserta didik bersama-sama memberikan
kesimpulan dari hasil pembelajaran dan menginformasikan rencana kegiatan
pada pertemuan selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dengan mengerjakan
soal pilihan ganda sebagai penilaian hasil belajar pada siklus kedua.
3. Pengamatan (Observing)
Peneliti bertindak sebagai guru dan guru pengampu sebagai observer
mengamati kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada siklus
kedua dengan memberikan skor setiap kejadian melalui instrumen lembar
observasi.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini peneliti dan guru bersamaan melakukan diskusi atas hadil dari
pembelajaran siklus kedua. Kemudian memberikan kesimpulan atas hasil
tindakan yang telah dilakukan selama dua siklus baik melalui penilaian
lembar observasi maupun melalui tes hasil belajar siswa.
C. Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa evaluasi
dengan mengerjakan soal-soal pilihan ganda mengenai materi tentang
32
permasalahan ekonomi yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, kelangkaan
dan sistem ekonomi, sedangkan untuk teknik non tes dilakukan dengan
menmberikan skor pada intstrumen lembar observasi. Teknik tes dilakukan
untuk memperoleh data hasil belajar siswa, sedangkan teknik non tes dalam
bentuk observasi untuuk memperoleh data kegiatan guru dn peserta didik
terhadap pelaksanaan tindakan kelas yang menggunkan model pembelajaran
Kooperatif tipe “Think Pair Share” (TPS).
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah menggunakan tes dan lembar observasi yang bertujuan untuk
memperoleh data tentang kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar pada
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Intrumen tes berupa soal pilihan ganda,
lembar observasi berisi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran
dikelas pada mata pelajaran IPS kelas XI.1 di SMK Kristen BM Salatiga melalui
penggunaan model pembelajaran Think Pair Share(TPS). Adapun paparan
instrumen lembar observasi kegiatan guru dan peserta didik, beserta kisi- kisi
soal terlampir.
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Validitas Instrumen
Instrumen soal pilihan ganda yang telah disusun peneliti, terlebih dahulu
dilakukan uji coba untuk mengetahui kelayakan soal tersebut untuk dijadikan
evaluasi. Syarat sebuah instrumen yang layak untuk dijadikan alat ukur adalah
harus valid atau baik berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
33
sebuah data valid atau layak. Menurut Sugiyono (2015;173), mengemukakan
bahwa instrumen yang sudah valid atau layak dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Dengan melakukan uji validitas diharapkan
instrumen yang akan diberikan kepada peserta didik layak untuk
dikerjakanuntuk memperoleh hasil yang diharapkan. Maka penelti berharap
dalam pengumpulan data hasil penelitian akan menjadi valid. Dalam pengujian
ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Pada bentuk soal
pilihan ganda ini skor pada jawaban setiap soal hanya terdiri atas angka 1 dan 0.
Pengujian dilakukan di SMK Kristen BM Salatiga di kelas XI.1, uji validitas
menggunakan SPSS IBM Versi 24.
Rentang Indeks Validitas
NO Indeks Interpretasi
1. 0,81-1,00 Sangat tinggi
2. 0,61- 0,80 Tinggi
3. 0,41-0,60 Cukup
4. 0,21- 0,40 Rendah
5. 0,00- 0,20 Sangat rendah
Sumber; Wardani dkk, 2012:344
b. Reliabilitas Instrumen
Kepercayaan berhubungan dengan masalah Reliabilitas. Sebuah instrumen
dikatakan memiliki kepercayaan yang tinggi jika dalam tes dapat memberikan
hasil tetap. Sehingga arti dari reliabilitas tes sangat berhubungan dengan masalah
penetapan hasil. Menurut Arikunto (2013:100), Instrumen yang layak atau baik
adalah instrumen yang tidak berubah-ubah (konsisten) dalam memberikan data
34
yang sesuai dengan kenyataan. Penelitian ini mentapkan rentang 0,4-1,00. Uji
reliabilitas akan menggunakan SPSS IBM versi 24.
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1. 0,81-1,00 Sangat tinggi
2. 0,61- 0,80 Tinggi
3. 0,41-0,60 Cukup
4. 0,21- 0,40 Rendah
5. 0,00- 0,20 Sangat rendah
Sumber: Wardani dkk (2012:246)
a. Tingkat Kesukaran Soal
Arikunto (2012:222-223) dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan mengatakan bahwa soal yang dikatakan tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar untuk dikerjakan adalah soal yang baik. Jikalau soal terlalu
mudah maka akan membuat siswa kurang berusaha memecahkan soal yang
diberikan. Begitupun sebaliknya, soal yang sukar mengakibatkan siswa tidak
mempunyai semangat dan menjadi putus asa untuk mengerjakannya karena soal
yang diberikan masih diluar jangkauan pikirannya. Maka dari itu peneliti perlu
menguji tingkat kesukaran soal dengan menggunakan SPSS 24.
Rumus Indeks kesukaran sebagai berikut:
P=B/JS
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran Soal
35
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal secara benar
JS= jumlah siswa yang mengikuti tes
Arikunto (2012:225) mengatakan bahwa sesuai ketentuan yang diikuti,
indeks kesukaran dikategorikan sebagai berikut. Peneliti menetapkan rentang
nilai 0,10-1,00 sebagai ukuran tingkat kesukaran soal.
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,0 Sedang
0,71-1.00 Mudah
Sumber: Arikunto (2013:225)
D. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil jika terdapat hasil belajar IPS yang
meningkat di kelas XI.1 SMK Kristen BM Salatiga melalui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan indikator keberhasilan
sebesar 80% dari seluruh peserta didik kelas XI.1 dengan kriteria yang telah
ditentukan yaitu KKM 70. Kebijakan dua anak yang belum memenuhi indikator
adalah peserta didik yang dianggap masih kurang dalam mengikuti dan
menerima pelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya belum mencapai
kriteria ketuntasan yang diharapkan dikarenakan mungkin ada faktor lain yang
mempengaruhi dari dalam diri peserta didik tersebut.
36
E. Teknik Analisis Data
Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas
menggunakan statistik deskriptif yaitu teknik statistik presentase yang
membandingkan hasil belajar siswa pada mata pelajar IPS berdasarkan
ketuntasan antara pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III (jika dilakukan).
Rumus untuk mengukur ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:
P=F/N x 100 %
Keterangan:
P= Jumlah peserta didik yang mencapai KKM (%)
F= Frekuensi peserta didik yang mencapai KKM
N= Jumlah keseluruhan peserta didik dalam satu kelas