BAB II sip (1)

Post on 16-Sep-2015

26 views 0 download

description

tinjauan pustaka

Transcript of BAB II sip (1)

BAB IIGAMBARAN UMUM KABUPATEN MALANG

2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi FisikSecara administratif, Kabupaten Malang termasuk dalam wilayah Propinsi Jawa Timur. Secara geografis, terletak pada 112 17' 10,90" sampai dengan 112 57' 00" Bujur Timur dan 7 44' 55,11" sampai dengan 8 26' 35,45" Lintang Selatan. Batas administratif Kabupaten Malang adalah sebagai berikut : Sebelah utara : Kabupaten Jombang, Mojokerto dan Pasuruan Sebelah selatan : Samudera Indonesia Sebelah barat : Kabupaten Blitar dan Kediri Sebelah timur : Kabupaten Lumajang dan ProbolinggoKabupaten Malang mencakup 33 kecamatan dengan luas wilayah keseluruhan 3347,87 km2. dikelilingi oleh gunung /pegunungan Arjuno, Anjasmoro, Kelud, Bromo, Semeru dan Tengger.Kondisi iklim Kabupaten Malang menunjukan nilai kelembaban tertinggi adalah 90.74 % yang jatuh pada bulan Desember, sedangkan nilai kelembaban terendah jatuh pada bulan Mei, rata-rata berkisar pada 87.47 %. Suhu rata-rata 26.1 28.3 C dengan suhu maksimal 32.29 C dan minimum 24.22 C. Rata-rata kecepatan angin di empat stasiun pengamat antara 1,8 sampai dengan 4,7 km/jam. Kecepatan angin terendah yakni berkisar pada 0.55 km/jam umumnya jatuh pada bulan Nopember dan tertinggi yakni 2.16 km/jam jatuh pada bulan September. Curah hujan rata-rata berkisar antara 1.800 3.000 mm per tahun, dengan hari hujan rata-rata antara 54 117 hari/tahun.Topografi kabupaten Malang terdiri dari: Kelerengan 0-2% yang meliputi kecamatan Bululawang, Gondanglegi, Tajinan, Turen, Kepanjen, Pagelaran dan Pakisaji Kelerengan 2-15% yang meliputi kecamatan Singosari, Lawang, Karangploso, Dau, Pakis, bampit, Sumberpucung, Kromengan, Pagak, Kalipare, Donomulyo, Bantur, Ngajum dan Gedangan Kelerengan 15-40% yang meliputi kecamatan Sumbermanjing Wetan, Wagir, dan Wonosari)Dan kelerengan 40% meliputi kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Poncokusumo, Jabung, Wajak, Ampelgading dan Tirtoyudo.Debit sumur umumnya bervariasi sesuai dengan kondisi geologi dan topografinya. daerah Iembah Brantas umumnya memiliki debit bervariasi antara 10-20 L/detik, meluas mengikuti lembah tersebut sampai ke Singosari. Ke arah timur, barat dan utara, potensi air bawah tanah menurun secara berangsur-angsur pada medan vulkanik sesuai dengan meningkatnya kemiringan Iereng dan meliputi daerahdaerah dengan ketinggian di atas sekitar 300-500 m yang potensi pengembangan penyediaun air bersihnya sangat kecil.Di bagian selatan Kabupaten Malang, air bawah tanah didapat pada batugamping Pegunungan selatan. Akibat dalamnya muka airtanah dan permeabilitasnya yang terlokalisir, sumber-sumber air tersebut tampaknya sangat sulit dimanfaatkan menggunakan sumur bor. Kabupaten Malang memiliki sumber mata air yang paling padat di Jawa Timur yakni sebanyak 684 sumber. Kebanyakan airnya dimanfaatkan untuk pengairan di dekat sumber atau mengalir ke saluran atau sungai menuju aliran dasar aliran utama sungai Brantas.Kota-kota kecamatan di Kabupaten Malang umumnya terletak di daerah yang potensi air tanahnya terbatas dan sumber mata air merupakan bentuk penyediaan air bersih yang diharapkan. Karenanya, sumber mata air merupakan sumber air baku untuk air bersih yang disarankan untuk kota-kota kecamatan di Kabupaten Malang, kecuali Kota Poncokusumo yang disarankan menggunakan sumber sungai, karena sumber mata air yang ada tidak memadai dalam memberikan penyediaan air bersih untuk daerah tersebut.Potensi air permukaan dan air tanah di wilayah Kabupaten Malang cukup besar untuk kebutuhan penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang mana tentunya keberadaannya diupayakan konservasi dan perlindungan antara lain dengan menetapkan daerah imbuhan air bawah tanah yang terletak pada ketinggian di atas 200 m dpl sebagai kawasan lindung air bawah tanah serta agar dipergunakan sehemat mungkin dan dilindungi dari dampak pencemaran lingkungan. Ada 44 sungai yang mengalir di Kabupaten Malang. Sungai-sungai tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Malang

NoNama DASLuas (Ha)Debit (M3/Detik)Volume (M3)

1 Kali Konto120N/A 19.30

2 Kali Lekso120N/A

3 Kali Lemurung120N/A

4 Pait Atas120N/A

5 Sumber Metro120N/A

6 Kali Brantas Bawah120N/A 8

7 Kali Metro120N/A

8 Sumber Brantas120N/A

9 Kali Brantas Atas120N/A

10 Kali Mewek120N/A

11 Kali Bodo120N/A

12 Kali Klampok120N/A

13 Sumber Klampok120N/A

14 Kali Welang120N/A

15 Sumber Welang120N/A 2.000

16 Kali Surak120N/A

17 Sumber Surak120N/A

18 Sumber Jilu120N/A

19 Kali Jilu120N/A

20 Kali Pakis120N/A

21 Kali Cokro120N/A

22 Sumber Amprong120N/A

23 Kali Amprong120N/A

24 Is Kedung kandang120N/A

25 Sumber Meri120N/A

26 Kali Meri120N/A

27 Kali Kemanten120N/A 30

28 Sumber Kemanten120N/A

29 Sumber Kedung Kandang120N/A

30 Kali Lumbang sari120N/A

31 Sumber Bureng120N/A 6.000

32 Kali Pegunungan Selatan120N/A 15

33 Kali Semeru Selatan120N/A

34 Kali Sipring120N/A 2.000

35 Lesti Utara120N/A

36 Lesti Selatan120N/A

37 Jaruman Kebon Alas120N/A

38 Is Molek120N/A

39 Kali Metro Hilir120N/A

40 Sumber Metro Hilir120N/A

41 Sumber Rowo Klampok120N/A 97.000

42 Kali Lemon120N/A

43 Kali Gombong120N/A

44 Kali Biru120N/A

Pembagian kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Malang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kegiatan dibedakan menjadi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan perkotaan dan perdesaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis kegiatan yang akan ditentukan sehingga sesuai dengan peruntukan tanah dan ruangnya. Adapun luas wilayah per kecamatan dan jumlah kelurahan di Kabupaten Lamongan dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2. Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa

NoNama KecamatanJumlah Kelurahan/DesaLuas Wilayah

(Ha)(%) thd total

1DONOMULYO10 Desa 17.535 4,96%

2KALIPARE9 Desa 13.215 3,74%

3PAGAK8 Desa 9.010 2,55%

4BANTUR10 Desa 17.575 4,97%

5GEDANGAN8 Desa 17.000 4,81%

6SUMBER MANJING WETAN15 Desa 27.160 7,68%

7DAMPIT11 Desa/1 Kel 14.895 4,21%

8TIRTOYUDO13 Desa 22.651 6,41%

9AMPELGADING13 Desa 20.044 5,67%

10PONCOKUSUMO17 Desa 22.250 6,29%

11WAJAK13 Desa 12.485 3,53%

12TUREN15 Desa/2 Kel 6.420 1,82%

13BULULAWANG14 Desa 5.195 1,47%

14GONDANGLEGI14 Desa 6.985 1,98%

15PAGELARAN10 Desa 4.015 1,14%

16KEPANJEN14 Desa/4 Kel 5.660 1,60%

17SUMBERPUCUNG7 Desa 4.138 1,17%

18KROMENGAN7 Desa 4.452 1,26%

19NGAJUM9 Desa 6.624 1,87%

20WONOSARI8 Desa 6.191 1,75%

21WAGIR12 Desa 7.709 2,18%

22PAKISAJI12 Desa 4.465 1,26%

23TAJINAN12 Desa 4.032 1,14%

24TUMPANG15 Desa 6.480 1,83%

25PAKIS 15 Desa 6.481 1,83%

26JABUNG15 Desa 12.680 3,59%

27LAWANG10 Desa/ 2 Kel 7.165 2,03%

28SINGOSARI14 Desa/ 3 Kel 12.244 3,46%

29KARANGPLOSO9 Desa 7.115 2,01%

30D A U10 Desa 5.775 1,63%

31PUJON10 Desa 12.095 3,42%

32NGANTANG13 Desa 15.195 4,30%

33KASEMBON6 Desa 8.550 2,42%

Total378 Desa/12 Kelurahan 353.486 100,00%

PETA KABUPATEN MALANG

2.2. DemografiPembahasan kondisi kependudukan akan berhubungan langsung dengan masyarakat/penduduk. Peran serta penduduk dalam pembangunan wilayah mempunyai ikatan yang cukup kuat sesuai dengan tempat tinggalnya. Karakteristik sosial yang dimaksud disini adalah karakter dari masing-masing penduduk.Jumlah Penduduk terbesar berada pada Kecamatan Paciran yaitu 100.710 jiwa pada tahun 2010 dan jumlah penduduk terkecil terdapat pada Kecamatan Sukorame yaitu 23.059 pada tahun 2010. Untuk tingkat kepadatan penduduk dan proyeksi penduduk dapat dijabarkan pada tabel 2.3. Kepadatan penduduk dihitung dengan pembagian jumlah penduduk dengan luas wilayah kecamatan. Sedangkan proyeksi penduduk untuk 5 tahun kedepan menggunakan rumus regresi linier. Adapun penggunaan metode regresi linier dilakukan karena pada metode ini jumlah simpangan penduduk lebih kecil dari metode linier dan metode eksponensila. Rumus metode regresi linier adalah sebagai berikut:P = a + bx

Keterangan = P = Jumlah Penduduk Tahun xx = Tahun Pengamatan

a = Konstanta empirik =

b = Konstanta empirik=

Tabel 2.3. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 tahun

NoNama KecamatanJumlah PendudukJumlah KKTingkat Pertumbuhan

TahunTahunTahun

201120122013201420152011201220132014201520112012201320142015

1DONOMULYO 93.908 97.117 100.436 103.868 107.419 23.425 24.224 25.051 25.908 26.793 0,52 0,03 0,03 0,03 0,03

2KALIPARE 70.826 71.373 71.926 72.481 73.044 16.248 16.375 16.502 16.628 16.758 0,17 0,01 0,01 0,01 0,01

3PAGAK 74.150 74.567 74.989 75.413 75.842 13.279 13.712 14.160 14.620 15.096 0,64 0,01 0,01 0,01 0,01

4BANTUR 57.543 58.107 58.676 59.251 59.831 15.170 15.253 15.341 15.430 15.514 (0,15) 0,01 0,01 0,01 0,01

5GEDANGAN 94.007 94.459 94.916 95.374 95.834 12.017 12.135 12.253 12.374 12.496 0,81 0,00 0,00 0,00 0,00

6SUMBER MANJING WETAN 123.612 124.413 125.224 126.040 126.864 21.227 21.330 21.434 21.535 21.640 0,38 0,01 0,01 0,01 0,01

7DAMPIT 85.986 89.835 93.857 98.060 102.448 28.488 28.672 28.858 29.048 29.236 (0,27) 0,04 0,04 0,04 0,04

8TIRTOYUDO 60.916 61.688 62.474 63.273 64.084 19.215 20.072 20.972 21.909 22.890 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01

9AMPELGADING 91.691 91.858 92.021 92.188 92.354 14.408 14.591 14.776 14.966 15.157 0,74 0,00 0,00 0,00 0,00

10PONCOKUSUMO 81.638 82.075 82.519 82.962 83.413 18.954 18.986 19.021 19.056 19.089 (0,11) 0,01 0,01 0,01 0,01

11WAJAK 117.166 118.473 119.798 121.142 122.498 18.604 18.701 18.805 18.906 19.008 0,47 0,01 0,01 0,01 0,01

12TUREN 67.681 68.603 69.540 70.487 71.450 25.757 26.046 26.336 26.632 26.932 (0,39) 0,01 0,01 0,01 0,01

13BULULAWANG 89.028 90.402 91.802 93.223 94.671 15.047 15.251 15.460 15.670 15.884 0,30 0,02 0,02 0,02 0,02

14GONDANGLEGI 66.931 67.371 67.815 68.260 68.708 19.030 19.325 19.621 19.927 20.235 (0,18) 0,01 0,01 0,01 0,01

15PAGELARAN 97.502 98.238 98.975 99.722 100.472 13.948 14.039 14.131 14.225 14.318 0,49 0,01 0,01 0,01 0,01

16KEPANJEN 59.207 59.748 60.292 60.842 61.396 22.790 22.962 23.134 23.307 23.485 (0,42) 0,01 0,01 0,01 0,01

17SUMBERPUCUNG 39.775 39.953 40.133 40.314 40.496 13.902 14.029 14.158 14.286 14.415 (0,23) 0,00 0,00 0,00 0,00

18KROMENGAN 51.060 51.359 51.658 51.960 52.263 9.106 9.146 9.187 9.228 9.270 0,35 0,01 0,01 0,01 0,01

19NGAJUM 48.553 49.562 50.590 51.639 52.712 11.771 11.840 11.909 11.978 12.046 0,01 0,02 0,02 0,02 0,02

20WONOSARI 78.630 79.626 80.638 81.667 82.713 11.483 11.721 11.963 12.212 12.464 0,93 0,01 0,01 0,01 0,01

21WAGIR 76.374 77.072 77.780 78.491 79.212 17.327 17.546 17.769 17.995 18.223 (0,05) 0,01 0,01 0,01 0,01

22PAKISAJI 48.341 48.377 48.415 48.453 48.489 16.790 16.944 17.100 17.258 17.416 (0,41) 0,00 0,00 0,00 0,00

23TAJINAN 76.121 76.829 77.545 78.268 79.000 18.667 18.837 19.013 19.190 19.372 0,47 0,01 0,01 0,01 0,01

24TUMPANG 121.967 124.056 126.189 128.368 130.591 26.351 26.802 27.262 27.732 28.212 0,64 0,02 0,02 0,02 0,02

25PAKIS 78.091 79.300 80.548 81.835 83.169 19.053 19.347 19.654 19.966 20.292 (0,42) 0,02 0,02 0,02 0,02

26JABUNG 103.482 105.363 107.281 109.236 111.230 23.524 23.953 24.387 24.832 25.285 0,45 0,02 0,02 0,02 0,02

27LAWANG 145.433 147.205 148.997 150.811 152.650 29.689 30.050 30.416 30.787 31.162 0,41 0,01 0,01 0,01 0,01

28SINGOSARI 64.649 66.756 68.934 71.185 73.505 11.767 11.776 11.788 11.794 11.803 (0,61) 0,03 0,03 0,03 0,03

29KARANGPLOSO 59.468 60.324 61.197 62.082 62.987 13.076 13.262 13.454 13.648 13.847 (0,21) 0,01 0,01 0,01 0,01

30D A U 65.645 67.162 68.714 70.307 71.941 13.347 13.655 13.971 14.295 14.628 (0,03) 0,02 0,02 0,02 0,02

31PUJON 67.326 68.860 70.432 72.038 73.684 14.934 15.275 15.620 15.978 16.343 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02

32NGANTANG 61.834 62.597 63.368 64.149 64.937 15.125 15.312 15.500 15.689 15.882 0,11 0,01 0,01 0,01 0,01

33KASEMBON 37.130 38.137 39.172 40.236 41.330 8.761 8.997 9.242 9.493 9.751 0,23 0,03 0,03 0,03 0,03

Total 2.555.671 2.590.865 2.626.851 2.663.625 2.701.237 572.280 580.166 588.248 596.502 604.942 4,68 0,45 0,46 0,46 0,46

2.3. Keuangan dan Perekonomian DaerahJumlah totalm pendapatan dalam APBD Kabupaten Malang dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2012 ini diperkirakan sejumlah 2 triliun lebih. Namun, diperkirakan di akhir tahun 2012, akan terjadi defisit sekitar 115 juta. Kondisi keuangan dan perekonomian Kabupaten Malang secara lengkap dapat dilihat dalam table 2.4 di bawah ini.

Tabel 2.4. Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir

NoAnggaranTahun

20082009201020112012

APendapatan

1Pendapatan Asli Daerah (PAD)100.591.047.740 153.526.441.538 133.603.259.819 172.333.335.999 154.258.004.906

2Dana Perimbangan (Transfer)1.134.458.800.131 1.161.789.799.272 1.204.222.084.704 1.285.310.285.256 1.525.542.532.134

3Lain-lain Pendapatan yang sah72.706.682.214 111.851.641.248 330.422.923.656 492.938.663.589 362.314.410.444

Jumlah Pendapatan 1.307.756.530.085 1.427.167.882.058 1.668.248.268.179 1.950.582.284.844 2.042.114.947.484

BBelanja

1Belanja Tidak Langsung807.679.074.513 903.035.160.042 1.154.469.147.100 1.260.959.736.564 1.345.199.415.094

2Belanja Langsung530.171.666.697 484.695.872.309 510.767.132.195 688.896.561.858 812.229.859.957

Jumlah Belanja 1.337.850.741.210 1.387.731.032.351 1.665.236.279.295 1.949.856.298.422 2.157.429.275.051

Surplus/Defisit Anggaran (30.094.211.125) 39.436.849.707 3.011.988.883 725.986.423 (115.314.327.567)

Dalam lima tahun terakhir anggaran sanitasi dalam APBD Kabupaten Malang bergerak stagnan di kisaran Rp 3000 - 4000 per kapita, dengan nilai ter tinggi pada tahun 2012 yakni Rp 4924 per kapita. Nilai ini tentunya masih jauh dari ideal untuk pembangunan sanitasi yang layak, yakni sekitar 47.000 per kapita. Secara lengkap, kondisi anggaran sanitasi per kapitan dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 2.5. Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per Penduduk 5 Tahun Terakhir

NoSubsektor /SKPDTahun

20082009201020112012

AAir Limbah

1DPU CKTR 343.410.000 743.912.727 929.545.455 3.014.350.000 555.052.000

2BLH

3DPU lainnya

BPersampahan 2.059.964.000 4.473.172.800 5.752.111.200 5.159.078.200 5.140.480.000

CDrainase 2.741.497.000 5.291.030.000 5.221.780.000 1.340.700.000 2.902.450.000

D(Aspek PHBS, (Pelatihan, Sosialisasi, Komunikas, Pendampingan) 22.365.000 113.568.000 129.898.000 729.767.500 529.901.800

ETotal Belanja Modal Sanitasi (As/dD) 5.167.236.000 10.621.683.527 12.033.334.655 10.243.895.700 9.127.883.800

FTotal Belanja Modal Sanitasi dari APBD Murni (Bukan Pendamping)

GTotal Belanja APBD 1.337.850.741.210 1.387.731.032.351 1.665.236.279.295 1.949.856.298.422 2.157.429.275.051

HProporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (9:10X100%)0,39%0,77%0,72%0,53%0,42%

IJumlah Penduduk 2.442.442 2.419.822 2.443.609 2.455.046 2.446.218

JBelanja Modal Sanitasi per Penduduk (E:I)Rp 2.116 Rp 4.389 Rp 4.924 Rp 4.173 Rp 3.731

Kondisi perekonomian Kabupaten Malang secara umum dapat di lihat dalam table 2.6 di bawah ini. Dimana indeks kemampuan fiscal bergerak turun dari 0,6255 pada tahun 2008 menjadi 0,173 padat ahun 2012. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 245/PMK.07/2010 bahwa daerah yang memiliki indeks kemampuan fiscal dibawah 0,5 maka termasuk dalam kategori rendah. Kondisi ruang fiscal Kabupaten Malang dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 2.6. Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Malang 5 Tahun Terakhir

NoTahunIndeks kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD)

120080, 6255

220090,1769

320100.1885

420110,1309

520120.173

Untuk melihat angka pertembuhan ekonomi Kabupaten Malang selama lima tahun terakhir, dapat dilihat dari produk domestic regional brutto (PDRB). Dari table di bawah ini terihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Malang tumbuh sangat pesat.Hal ini mengindikasikan bahwa roda perekonomian di Kabupaten Lamongan bergerak dengan cepat. Secara lengkap, kondisi data perekonomian umum Kabupaten Malang dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 2.7. Data Perekonomian Umum Daerah 5 tahun Terakhir

NoDeskripsiTahun

20082009201020112012

1PDRB harga konstan (struktur perekonomian Rp)24,698,863.1727,754,389.8231,390,584.5137,588,304.37-

2Pendapatan perkapita Kabupaten (Rp)13,035,088.4613,718,799.1014,578,967.8116,199,262.34-

3Upah Minimum Regional Kabupaten (Rp) 802.000 954.500 1.000.005 1.077.600 -

4Inflasi (%)7.615.376.436.47-

5Pertumbuhan Ekonomi (%)5.765.256.277.43-

2.4. Tata Ruang WilayahStruktur ruang kabupaten bertujuan dalam penentuan hirarki dan penetapan fungsi kawasan baik perkotaan maupun perdesaan, serta pembagian satuan wilayah pengembangan. Adanya hierarki perkotaan berarti ada keterkaitan suatu perkotaan dengan perkotaan lainnya. Perkotaan yang memiliki hierarki lebih tinggi akan lebih besar pengaruh jangkauannya dan akan mempengaruhi perkotaan yang hierarkinya lebih rendah. Seiring perkembangan yang ada di Kabupaten Malang, Kepanjen akan berubah status dari Ibukota Kecamatan menjadi Ibukota Kabupaten. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan berbagai kegiatan, sehingga hierarki perkotaannya juga naik dari orde IV menjadi orde III. Pada masa yang akan datang orde perkotaan di Kabupaten Malang diarahkan sebagai berikut : Orde III adalah Perkotaan Kepanjen. Orde IV adalah Perkotaan Ngantang, Perkotaan Lawang, Perkotaan Tumpang, Perkotaan Turen, Perkotaan Dampit, Perkotaan Gondanglegi dan Perkotaan Donomulyo. Orde V semua perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan selain yang disebut diatas. Tiap-tiap kecamatan untuk mempercepat perkembangan dapat di tempuh dengan penentuan desa-desa pusat pertumbuhan.Pola Ruang1. Kawasan Permukiman, Pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok,yakni kawasan permukiman perkotaan yang dapat diindikasikan juga sebagai Ibukota Kecamatan. Wilayah ini dominasi kegiatan yang difungsikan untuk kegiatan yang bersifat kekotaan dan merupakan orientasi pergerakan penduduk yang ada pada wilayah sekitarnya. Sedangkan kawasan permukiman pedesaan adalah suatu kawasan untuk permukiman pada lokasi sekitarnya masih didominasi oleh lahan pertanian, tegalan, perkebunan sebagian diantaranya memiliki aksesibilitas yang kurang, jumlah sarana dan prasarana penunjang terbatas pada pelayanan kecil.2. Kawasan Pertanian. Kawasan ini secara keseluruhan seluas 162.441 Ha dengan rincian : pertanian sawah seluas 47.902 Ha, tegalan seluas 102.219 Ha dan perkebunan seluas 12.320 Ha, dimana untuk kawasan jenis ini keberadaannya tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Malang. Dari kondisi tersebut diharapkan kawasan ini mampu menciptakan swasembada pangan terutama melalui program-program yang ada yaitu melalui ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi serta rehabilitasi dan tidak menutup kemungkinan pembukaan lahan-lahan baru yang diperuntukkan bagi pertanian daerah.3. Kawasan Perkebunan. Kawasan ini tersebar secara tidak merata pada setiap kecamatan. Jenis komoditi perkebunan yang ada dan cukup dominan di beberapa wilayah adalah teh, cengkeh, panili, tebu, kelapa, cokelat dan kopi. Wilayah yang menghasilkan perkebunan ini umumnya merupakan kawasan yang memiliki kondisi topografi perbukitan dan sebagian kecil pada daerah dataran rendah dengan jenis tanaman yang ditanam adalah termasuk jenis tanaman keras.4. Kawasan Industri. Kawasan industri yang ada di Kabupaten Malang meliputi kawasan industri Singosari - Lawang, Wagir, Turen dan lain-lain. Untuk kawasan industri Turen meliputi industri besar (PT. PINDAD) serta beberapa jenis industri kecil dan home industry lain seperti indisuri tapioka, marning, sangkar burung, kerupuk, dan lain-lain. Jenis industri lain yang ada di Kabupaten Malang antara lain : industri tapioka di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, industri gula yang terdapat di dua kecamatan yaitu pabrik gula Kebonagung di Kecamatan Pakisaji dan pabrik gula Krebet Baru di Kecamatan Bululawang. Selain itu terdapat pula industri lidi, rokok, keramik, asbes di Kecamatan Wagir; industri tikar mendong, tampar mendong, keju di Kecamatan Wajak; dan lain-lain.5. Kawasan PariwisataKabupaten Malang ternyata memiliki banyak obyek wisata yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten, obyek tersebut diantaranya adalah : Obyek Wisata Buday, Obyek Wisata Buata, Wisata Alam Air`Terjun, Wisata Alam Air`Terjun dan Pantai6. Kawasan Peternakan. Beberapa kecamatan yang memiliki potensi pengembangan peternakan di Kabupaten Malang, baik ternak besar maupun ternak kecil, Kecamatan Ampelgading : potensinya adalah sapi potong dan kambing. Selain ternak-ternak besar tersebut diatas, masing-masing kecamatan juga memiliki potensi pengembangan ternak kecil, yakni : ayam buras/kampung, ayam ras, kambing, domba, kelinci dan sebagainya terdistribusi secara merata.7. Kawasan Perikanan. Peningkatan perkenomian Kabupaten Malang bidang perikanan dikembangkan melalui mperikanan laut atau tangkap di wilayah pantai Sendangbiru melalui penyediaan sarana dan prasarana pendukung penangkapan, TPI dan gudang, pelabuhan penunjang bongkar muat barang dan ikan serta sandar perahu.Sektor perikanan yang ada di Kabupaten Malang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu perikanan darat dan perikanan laut :8. Kawasan Pertambangan. Yang termasuk kawasan ini adalah penggalian pasir, kerikil dan batuan yang terdapat di sepanjang daerah aliran sungai, yakni di Kecamatan Turen, Ampelgading, Wajak, Ngantang, Kromengan, Kasembon, Dampit, Gedangan, Tumpang, Lawang, Pakis, Singosari dan Gondanglegi. Wilayah yang mempunyai potensi bahan galian/tambang batu kapur adalah Kecamatan Gedangan, Donomulyo, Kalipare, Pagak dan Sumbermanjing Wetan, sehingga pengembangannya di masa yang akan datang tetap terpacu pada lokasi tersebut dengan tetap memperhatikan konservasi alam. 9. Kawasan Hutan. Kawasan ini tersebar secara tidak merata pada wilayah kecamatan. Sebagian kawasan hutan ini ada di bagian pinggiran, terutama pinggir timur, sebagian berada di utara dan sebagian di selatan Kabupaten Malang, dimana diantara kawasan hutan ini masih ada yang dimanfaatankan sebagai hutan produksi. Kawasan hutan yang terletak pada kawasan budidaya adalah kawasan hutan produksi tetap dan kawasan hutan produksi yang terletak pada kawasan non budidaya adalah hutan produksi terbatas. Diantara kawasan hutan yang termasuk sebagai hutan produksi terbatas adalah di Kecamatan Kasembon, Ngantang, Dau, Wagir, Karangploso, Pujon, Tumpang, Jabung, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, bantur dan Gedangan sedangkan termasuk sebagai hutan produksi tetap adalah di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Dampit, Pagak, Kalipare dan Bantur. 10. Kawasan Khusus, yakni Kawasan Sekitar Bandar Udara, Kawasan Militer, Sekitar Gudang Amunisi

2.5. Sosial dan BudayaFasilitas pendidikan di Kabupaten Malang cukup merata. Minimal ada 1 sekolah setingkat SMU/sederajat di tiap Kecamatan. Secara lengkap fasilitas pendidikan di Kabupaten Malang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.8. Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia di Kabupaten Malang

NoNama KecamatanJumlah Sarana Pendidikan

Umum

SD/SederajatSMP/SederajatSMU/Sederajat

1DONOMULYO47124

2KALIPARE53131

3PAGAK3572

4BANTUR51142

5GEDANGAN39125

6SUMBER MANJING WETAN70224

7DAMPIT64206

8TIRTOYUDO39182

9AMPELGADING37142

10PONCOKUSUMO68175

11WAJAK57104

12TUREN692012

13BULULAWANG421811

14GONDANGLEGI492417

15PAGELARAN39185

16KEPANJEN531716

17SUMBERPUCUNG34116

18KROMENGAN2494

19NGAJUM37113

20WONOSARI3261

21WAGIR3993

22PAKISAJI40134

23TAJINAN3694

24TUMPANG45136

25PAKIS 53124

26JABUNG45154

27LAWANG50176

28SINGOSARI64207

29KARANGPLOSO3096

30D A U2783

31PUJON4194

32NGANTANG41113

33KASEMBON2362

Total1473444168

Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Malang pada tahun 2011 sejumlah 155.755 KK yang tersebar merata di seluruh Kecamatan. Daerah yang memiliki jumlah KK miskin terbesar adalah Kecamatan Poncokusumo 7907 KK dan yang terkecil di Kecamatan Wagir 2420 KK. Secara lengkap dapat dilihat dalam table di bawah ini.

Tabel 2.9. Jumlah Penduduk Miskin

NoNama KecamatanJumlah keluarga Miskin (KK)NoNama KecamatanJumlah keluarga Miskin (KK)

1DONOMULYO 4.035 18KROMENGAN 2.470

2KALIPARE 3.890 19NGAJUM 3.037

3PAGAK 3.362 20WONOSARI 3.399

4BANTUR 4.266 21WAGIR 2.420

5GEDANGAN 2.503 22PAKISAJI 3.409

6SUMBER MANJING WETAN 4.562 23TAJINAN 4.958

7DAMPIT 7.375 24TUMPANG 7.071

8TIRTOYUDO 4.281 25PAKIS 8.581

9AMPELGADING 3.986 26JABUNG 6.690

10PONCOKUSUMO 7.907 27LAWANG 4.384

11WAJAK 5.584 28SINGOSARI 7.207

12TUREN 6.696 29KARANGPLOSO 4.430

13BULULAWANG 4.568 30D A U 2.716

14GONDANGLEGI 5.240 31PUJON 5.033

15PAGELARAN 4.259 32NGANTANG 5.332

16KEPANJEN 5.453 33KASEMBON 3.469

17SUMBERPUCUNG 3.172 Total 155.745

Adapun jumlah rumah yang ada di Kabupaten Malang adalah 619.110 rumah, dengan Kecamatan yang memiliki rumah terbanyak di Kecamatan Singosari, yakni 36.127 rumah dan yang terkecil di Kecamatan Kasembon yakni 7.229 rumah. Kondisi jumlah rumah di Kabupaten Malang secara lengkap dapat dilihat dalam table berikut.

Tabel 2.10. Jumlah Rumah per-Kecamatan

NoNama KecamatanJumlah RumahNoNama KecamatanJumlah Rumah

1DONOMULYO 19.650 18KROMENGAN 11.433

2KALIPARE 18.159 19NGAJUM 12.112

3PAGAK 13.007 20WONOSARI 13.785

4BANTUR 19.442 21WAGIR 17.753

5GEDANGAN 15.025 22PAKISAJI 21.078

6SUMBER MANJING WETAN 23.605 23TAJINAN 13.713

7DAMPIT 25.794 24TUMPANG 18.715

8TIRTOYUDO 16.953 25PAKIS 26.816

9AMPELGADING 17.024 26JABUNG 16.627

10PONCOKUSUMO 22.327 27LAWANG 25.825

11WAJAK 19.776 28SINGOSARI 36.127

12TUREN 26.547 29KARANGPLOSO 14.875

13BULULAWANG 16.981 30D A U 15.609

14GONDANGLEGI 22.447 31PUJON 17.973

15PAGELARAN 17.285 32NGANTANG 13.628

16KEPANJEN 27.164 33KASEMBON 7.229

17SUMBERPUCUNG 14.626 Total 619.110