Post on 29-Nov-2015
ARTIKEL JURNAL ILMIAH
“SUMBER DAYA (ALAM, BUATAN, MANUSIA)”
Dosen Pengampu :
Sri Mursiti
Rombel 5
Kelompok 4:
1. Restu Lucky (5302411)
2. Nurma Anisa R. (5302411162)
3. Willy Alif Indaka (5302241165)
4. Aji Budianto (5302411175)
5. M. Shofiuddin (5302411205)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013/2014
Pengaruh Penambahan Effective Microorganisms pada Limbah Cair Industri Perikanan Terhadap Kualitas Pupuk Cair Organik
PENDAHULUAN
Kebutuhan pangan yang besar menuntut manusia untuk mengembangkan teknologi atau
sebuah sistem yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Khususnya di Indonesia pada masa
kepemimpinan Presiden Soeharto dibuat sebuah sistem dalam pertanian yang di dalamnya
terdapat lima hal yaitu, pengolahan tanah, bibit unggul, paket pupuk, paket pemberantasan hama
dan penyakit, dan pengaturan air irigasi. Lima hal tersebut yang membantu Indonesia meraih
status Swasembada pangan pada tahun 1984. Mengacu pada lima hal tersebut, pupuk merupakan
salah satu komponen penting dalam peningkatan produksi pangan di Indonesia. Penemuan pupuk
kimia
(anorganik) merupakan salah satu pemicu terjadinya revolusi hijau (bidang pertanian) di dunia.
Ketika teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan agrokimia (pupuk kimia) diterapkan di
Indonesia terbukti mampu meningkatkan hasil pertanian. Namun tanpa disadari penggunaan
pupuk kimia secara terusmenerus terbukti merugikan.
Pemakaian pupuk kimia dalam jangka panjang dapat merusak sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah sehingga kemampuan tanah untuk mendukung ketersediaan air, hara, dan
kehidupan mikroorganisme menurun. Pemanfaatan sumber bahan organic dari hewan dengan
memanfaatkan limbah cair industri perikanan bisa menjadi salah satu alternatif. Pada dasarnya
limbah cair industri perikanan tidak dapat dimanfaatkan langsung sebagai pupuk cair karena
kandungan bahan organiknya berupa lemak dan protein tidak dapat diserap langsung oleh
tanaman. Perlu adanya penguraian kandungan organic dalam limbah cair tersebut dengan tujuan
memecah senyawa komplek menjadi senyawa-senyawa organik yang lebih sederhana sehingga
tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair organik
tersebut.Aktivatoryang ditambahkan dalam penelitian ini adalah EM4 (effective
microorganisms).
Pupuk Organik
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun nonorganic (mineral). Pupuk berbeda
dengan suplemen. Pupuk digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan sumber bahan
penyusunnya, yaitu pupuk organik/alami dan pupuk kimia/sintetis (BUMN, 2011).
Pupuk organik adalah sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang
berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau
cair yang digunakan menyuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan
C-organik atau bahan organik dari pada kadar haranya. Nilai Corganik itulah yang menjadi
pembeda dengan pupuk organik (Simanungkalit dkk.,2006).
Effective Microorganisms
Produk EM4 Pertanian merupakan produk bakteri fermentasi bahan organik tanah yang
dapat menyuburkan tanah dan menyehatkan tanah. Terbuat dari hasil seleksi alami
mikroorganisme fermentasi dan sintetik di dalam tanah yang di kemas dalam medium cair (EM4
Indonesia, 2013). Konsep dari effective microorganisms(EM) telah dikembangkan oleh Professor
Teruo Higa, Uversitas Ryukyus, Okinawa, Jepang. EM terdiri dari kultur campuran dari
beberapa mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman.
Penelitian menunjukkan inokulan dari EM kultur pada ekosistem tanah dan tanaman
dapat memperbaiki kualitas tanah, keadaan tanah dan meningkatkan hasil panen. Effective
microorganisms (EM) mengandung spesies terpilih dari mikroorganisme utamanya yang bersifat
fermentasi, yaitu bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), Jamur fermentasi (Saccharomyces sp),
bakteri fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.), dan Actinomycetes (Higa et al,. 1995).
Limbah Cair
Limbah cair (liquid waste) dapat didefinisikan sebagai suatu limbah hasil kegiatan yang
secara fisik berbentuk cair, kandungannya didominasi oleh air beserta bahan-bahan kontaminan
lainnya atau didominasi oleh bahan cair lain (bukan air), seperti: minyak, oli bekas, residu
senyawasenyawa kimia dan sebagainya (Fitria,2008). Menurutnya pula limbah cair merupakan
suatu substrat yang komplek yang terdiri dari berbagai jenis bahan organik, baik yang dapat
terurai secara biologi maupun tidak
DAMPAK PENCEMARAN AIR LAUT AKIBAT TUMPAHAN MINYAK
Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dimilikinya. Sumber daya alam yang
meliputi sumber daya alam hayati maupun non hayati dan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam
adalah lingkungan alam (environment) yang memiliki nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia
(Rita, 2010).
Kekayaan alam di Indonesia terbentuk dari beberapa faktor. Dari segi astronomi,
Indonesia berada pada daerah tropis yang memiliki curah hujan sangat cukup sehingga banyak
ragam dan jenis tumbuhan yang tumbuh secara cepat. Dari segi geologi, Indonesia tepat berada
pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kayak akan
mineral. Dari segi perairan di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam hayati dan hewani,
seperti ikan, minyak bumi, dan mineral yang terkandung didalamnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (selanjutnya disebut PP) No.19/1999 tentang
“Pencemaran Laut” diartikan sebagai masuknya/dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan
atau komponen lain kedalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu
atau fungsinya.
Laut merupakan suatu ekosistem yang kaya akan sumber daya alam termasuk
keanekaragaman sumber daya hayati yang dimanfaatkan untuk manusia. Sebagaimana diketahui
bahwa 70% permukaan bumi didominasi oleh perairan atau lautan. Kehidupan manusia di bumi
ini sangat bergantung pada lautan, sehingga manusia harus menjaga kebersihan dan
kelangsungan kehidupan organisme yang hidup di dalamnya. Berbagai jenis sumber daya yang
terdapat di laut, seperti berbagai jenis ikan, terumbu karang, mangrove, rumput laut, mineral,
minyak bumi, dan berbagai jenis bahan tambang yang terdapat di dalamnya.
Selain untuk keberlangsungan hidup manusia, laut juga merupakan tempat pembuangan
sampah dan pengendapan barang sisa yang diproduksi manusia. Lautan juga menerima bahan-
bahan yang terbawa oleh air yang mengakibatkan pencemaran itu terjadi, diantaranya dari
limbah rumah tangga, sampah, buangan dari kapal, dan tumpahan minyak dari kapal tanker.
Namun, pencemaran yang sering terjadi adalah tumpahan minyak baik dari proses di kapal,
pengeboran lepas pantai, maupun akibat kecelakaan kapal.
Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk
hidup yang masuk ke daerah laut. Pencemaran lingkungan laut merupakan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat bangsa-bangsa. Pengaruhnya dapat menjangkau seluruh aktifitas
manusia di laut dan karena sifat laut yang berbeda dengan darat, maka masalah pencemaran laut
dapat mempengaruhi semua negara pantai baik yang sedang berkembang maupun negara-negara
maju, sehingga perlu disadari bahwa semua negara pantai mempunyai kepentingan terhadap
masalah pencemaran laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak,
sisa damparan amunisi perang, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi
trasportasi laut dan buangan pestisida dari pertanian.
Namun, sumber utama pencemaran lebih sering terjadi pada tumpahnya minyak dari
kapal tanker. Hasil ekspoitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan
minyak bumi (crude oil). Pencemaran minyak bumi dilepas pantai bisa diakibatkan oleh sistem
penampungan yang bocor, atau kapal yang tenggelam yang menyebabkan lepasnya crude oil ke
badan perairan (laut lepas). Dampak dari lepasnya crude oil di perairan lepas pantai
mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung kepada gelombang air laut. Penyebaran
limbah tersebut dapat berdampak pada beberapa negara. Dampak yang terjadi akibat dari
pencemaran tersebut adalah tertutupnya lapisan permukaan laut yang dapat menyebabkan
penetrasi matahari berkurang, menyebabkan proses fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen
terganggu, dan dapat menyebabkan kematian.
PEMANFAATAN HASIL BUMI DENGAN MEMPERHATIKAN PELESTARIAN INGKUNGAN
Pengertian Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin,cahaya matahari, dan mikro
(jasad renik). Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan
seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini,
baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan
sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam
hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan
sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam
bersifat terbatas.
Aktivitas atau kelangsungan hidup manusia bergantung pada hasil bumi atau juga SDA
(Sumber Daya Alam) untuk pemenuhan berbagai kebutuhan penunjag hidup. Dan juga
sebaliknya, SDA (Sumber Daya Alam) akan terjaga kelestarianya tergantung pada manusia yang
mengolahnya, dan dikarenakannya antara manusia dan lingkungan itu ada saling keterkaitannya.
Dari kedua sisi ini memiliki dua poin, yaitu, poin yang pertama adalah poin positf, positif
di sini dalam artian dari kedua sisi saling menguntugkan, dari sisi manusia menguntungkan sisi
lingkungan, di mana sisi manusia bisa menguntungkan dengan cara melakukan pembaharuan
terhadap lingkungan yang hasil buminya sudah di manfaatkan, dan tidak hanya itu saja, manusia
juga bisa menerapkan sistem teknologi canggih untuk mendukung kelangsungan pembaharuan
hasil bumi, lebih jelasnya lagi, dengan penerapan teknologi, manusia bisa memantau atau
memonitor secara lansung selama proses pembaharuan berjalan, sehingga manusia dapat
mengetahui kondisi apa dan bagai mana yang sedang terjadi pada keberlangsungnya
pembaharuan hasil bumi, dan juga manusia dapat mengetahui hasil akhirnya, apakah akan baik
atau cenderung gagal. Lalu dari sisi lingkungan sendiri sangat menguntungkan bagi manusia
dengan adanya hasil bumi tersebut manusia bisa memanfaatkannya untuk keperluan industri,
sebagai pemenuhan kebutuhan manusia, dan juga berbagai keperluan lainnya dalam aktivitas
manusia.
Dan selanjutnya ialah poin yang kedua, yaitu poin negatif, yang dimaksudkan disini ialah
adanya dampak atau pengaruh lain yang sifatnya merugikan bagi kedua sisi. Dari sisi manusia
akan sangat merugikan sekali terhadap lingkungan apabila manusia hanya memanfaatkan hasil
bumi dengan tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan tanpa adanya usaha manusia
untuk melakukan pembaharuan terhadap lingkungan, hususnya lingkungan yang diambil hasil
buminya. Dengan demikian, dapat kita pastikan bahwa kerusakan lingkungan akan terjadi, dan
juga dari kerusakan lingkungan tersebut akan timbulah bencana yang disebabkan oleh alam,
lebih tepatnya lagi ialah bencana akibat adanya kerusakan alam. Lalu dari sisi lingkungan sendiri
dapat merugikan manusia, tetapi kerugian yang ditimbulkan oleh alam terhadap manusia, itu
tidak secara keseluruhan disebabkan hanya oleh alam melainkan karena ulah manusia sendiri
yang ceroboh dan tidak peduli atau tidak memperhatikan kelestarian lingkungan juga tidak
pernah ada usaha untuk melakukan pembaharuan terhadap lingkungan alam dan sehingga
terjadilah kerusakan lingkungan alam yang dapat menimbulkan bencana. Bencana tersebut bisa
merupakan banjir,longsor,kebakaran hutan dll. tetapi disamping itu ada bencana yang murni
karena alam, atau juga di sebut gejala alam. Gejala alam ni pada dasarnya timbul karena sebuah
fenomena alam atau juga bisa disebut proses alam, gejala alam yang timbul bisa berupa gempa
bumi yang disebabkan adanya pergeseran lempeng bumi dan juga bisa mengakibatkan tsyunami,
atau bisa juga disebut dengan gempa berpotensi tsunami.
Dari serangkaian pernyataan di atas, serta menurut penelitian yang saya lakukan, bahwa
dalam memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) itu harus adanya aturan dan batasan-batasan
yang mengatur pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam) agar lebih teratur dalam pemakaiannya
dan juga agar pemakaiannya tidak berlebihan yang bisa merusak lingkungan alam, dimana apa
bila itu terjadi bisa menyebabkan suatu bencana alam. Dan dengan adanya aturan atau batasan-
batasan dalam hal pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam) itu adalah salah satu usaha yang
dapat diupayakan untuk pelestarian lingkungan alam.
Dalam menghadapi masalah rusaknya serta semakin menipisnya SDA(Sumber Daya
Alam) yang diakibatkan oleh manusia dalam pemanfaatannya yang berlebihan dan juga tanpa
adanya aturan atau batasan-batasan tertentu yang mengatur dalam hal pemanfaatan SDA
(Sumber Daya Alam). Maka dari itu kita harus menyadarinya sejak dini, sebelum segala sesuatu
yang tidak kita inginkana akan benar-benar terjadi, dengan alasan tersebut secara tidak langsung
kita ditungtut untuk berupaya melestarikan lingkungan alam ini, agar supaya kelestarian alam
dan sumber dayanya tetap terjaga dan juga berkelanjutan.
Dalam upaya melestarikan lingkungan alam tentunya tidak sembarang dan terpadu begitu
saja, kita harus mengikuti langkah-langkah atau proses pelestarian, maksudnya adalah, sebelum
kita benar-benar melakukan pembaharuan SDA (Sumber Daya Alam) ada baiknya kita lakukan
penelitian terhadap lingkungan alam yang akan diperbaharui, dan maksud dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui keadaan lingkungan alam, mulai dari keadaan tanah atau struktur
tanah,keadaan sumber air, dan keadaan iklim. Dengan begitu kita bisa mengenali karakteristik
lingkungan alam tersebut, upaya penelitian ini juga memudahkan kita dalam menentukan
tanaman atau tumbuhan apa saja yang sesuai dengan karakteristik dari lingkungan alam tersebut
untuk proses pembaharuan.
Lalu untuk seterusnya dalam pembaharuan SDA (Sumber Daya Alam), kita upayakan untuk
menanam tanaman atau tumbuhan yang memiliki nilai daya guna yang sangat tinggi, selain
memiliki nilai daya guna yang tinggi untuk dimanfaatkan manusia, juga memiliki nilai ekonomi
atau harga jual yang cukup untuk dipasarkan, dan oleh karena itu pembaharuan harus bersifat
selektif dalam menentukan pembaharuan yang akan dilakukan.
Jadi pada intinya proses pembaharuan atau pelestarian lingkungan alam itu harus ada
kesiapan-kesiapan terlebih dahulu, maksud dari kesiapan disini ialah adanya perencanaan untuk
hasil kedepanya agar berkelanjutan dan kepastian dalam hasilnya yang baik dan tidak
menunjukan adanya kecenderungan untuk gagal, mungkin itulah bagai mana pentingnya sebuah
pembaharuan atau pelestarian terhadap lingkungan alam.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN YANG BERKELANJUTAN
I. SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA HUTAN
Allah berfirman dalam Al Qur’an “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan
padanya gunung-gunung yang kokoh dan kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang
indah dipandang mata. Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang
mengingat Allah” (QS. 50:7-8). Firman Allah tersebut menggambarkan betapa sempurnanya
bumi ciptaan Allah tersebut, yang mesti harus disyukuri dan dipelihara oleh manusia sebagi
khalifah di muka bumi ini.
Sumber daya alam (natural resources) adalah segala sesuatu yang diproleh dari
lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan umat manusia atau dengan kata lain
sumberdaya alam adalah sumbangan bumi berupa benda hidup atau benda mati (living and
nonliving endowments) yang bisa diekploitasi aleh manusia sebagai sumber makanan, bahan
mentah dan energi (Yakin, 1997).
Karakteristik sumber daya alam meliputi sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(renewable resources), sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable
resources) dan sumber daya alam gabungan yang dapat dan tidak dapat diperbaharui (Karmana,
2003).Ada tiga tipe/jenis sumber daya alam yaitu sumber daya alam yang tidak pernah habis-
habis (renewable perpetual resources) antara lain sinar matahari, angin, lahan dan sebagainya;
sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui (nonrenewable resources) antara lain minyak
bumi, gas alam, mineral non energi dan sebagainya; sumber daya alam yang secara potensial bisa
diperbaharui (potentially renewable resources) antara lain udara segar, air bersih, tanaman dan
sebagainya (Yakin,1997).
Sumber daya hutan merupakan satu kesatuan ekosistem yang komponen utamanya adalah
tumbuh-tumbuhan yang potensial untuk diperbaharui. Sumberdaya hutan sangat penting bagi
lingkungan hidup manusia, karena memegang peranan dalam proses ekologi yang merupakan
sistem pendukung kehidupan di bumi ini.
Fungsi hutan sebagai penghasil kayu dan penghasil hutan lainnya, peredam erosi, banjir,
tanah longsor, abrasi pantai dan pembuat iklim mikro serta sebagai sumber plasma nutfah (gen
pool). Selain itu kawasan hutan dapat dikonversi bagi kepentingan pembangunan di sektor lain
(Irianto, 1999).
Hutan memiliki fungsi melindungi tanah, karena adanya vegetasi secara alam yang
menutup tanah, sehingga tanah dapat terlindung dari pengikisan oleh air hujan dan juga hutan
berperan penting dalam mengatur tata air, karena adanya efek spons yang dimiliki oleh hutan
yang bekerja dengan menyerap air kemudian menahannya sehingga air akan mengalir lebih
lambat dan merata ke dalam sistem sungai. Dengan demikian hutan akan dapat mencegah
terjadinya banjir dan erosi serta tanah longsor pada saat musim hujan, demikian pula sebaliknya
pada musim kemarau hutan dapat terus mensuplai air sehingga terhindar dari bahaya kekeringan.
Mengingat betapa pentingnya keberadaan hutan dalam menjaga stabilitas lingkungan hidup,
maka kelestarian sumber daya hutan sangat penting untuk dijaga. Kerusakan sumber daya hutan
dapat menimbulkan kerusakan ekosistem hutan, hilangnya spesies-spesies tertentu baik flora
maupun fauna, dan juga dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, serta
pendangkalan daerah aliran sungai.
Dengan demikian untuk manjaga kelestarian sumber daya hutan dalam upaya menjaga
lingkungan hidup, maka sangat dibutuhkan pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan
secara baik dan konsisten, sebab kalau tidak maka akan terjadi kerusakan sumber daya hutan
yang akan berakibat pula pada kerusakan lingkungan secara menyeluruh baik fisik maupun sosial
ekonomi dan budaya.
Untuk itulah diperlukan adanya pemahaman yang mendalam dan luas tentang
pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan
hidup.
II. SUMBER DAYA HUTAN SUATU KESATUAN EKOSISTEM
Sumber daya hutan dipandang sebagai suatu kesatuan ekosistem, komponen utama
sumberdaya hutan merupakan tumbuh-tumbuhan. Dalam kawasan hutan terdapat
berbagaimacam sumber daya hayati dan fisik yang saling berhubungan dan ketergantungan satu
sama lainnya.
Sumber daya hutan ini merupakan sumber daya alam (SDA) yang potensial untuk
diperbaharui. Menurut Yakin (1997), SDA jenis ini adalah sumberdaya yang bisa habis dalam
jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat tetapi akhirnya bisa diganti melalui
proses alam, misalnya pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah, udara
segar, dan lain-lain. Tapi itu tidak berarti bahwa SDA jenis ini tidak bisa habis atau pasti bisa
diperbaharui, hal ini tergantung tingkat eksploitasi dan pemanfaatannya. Jika pemanfaatannya
melampaui kemampuan teknologi dan alam untuk memproduksi kembali maka SDA jenis ini
bisa berkurang bahkan habis terutama untuk jangka waktu tertentu. SDA jenis ini bisa
dipertahankan ketersediaannya jika proses eksploitasinya atau pemanfaatanya berada pada titik
produksi yang berkelanjutan (sustainable yield) yaitu pada kondisi dimana SDA itu bisa
dimanfaatkan tanpa mengurangi kemampuannya untuk memproduksi kembali pada suatu
wilayah tertentu atau seluruh dunia. Jika pemanfaatan SDA jenis ini melebihi tingkat
berkelanjutan tersebut, maka suplai atau penawaran SDA jenis ini akan berkurang atau habis
yang akhirnya mengakibatkan kepada proses degradasi lingkungan (environmental degradation).
Sumber Daya Alam di Gunung Samping
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua
di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya
alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi
tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya
sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata
antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan
mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di
Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki
curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan
cepat.
b) Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga
banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
c) Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan
laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenisterumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat,karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati
urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,
seperti petroleum, timah, gas alam, nikel,tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam) Wilayah perairan yang mencapai 7,9
juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat,
dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang
pesat (Madya, 25: 2002). Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan
karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan
negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula
disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan
besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-
negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber
daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam
mengolahnya. Korupsi, perang saudara, lemahnyapemerintahan dan demokrasi juga menjadi
faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi
hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan
penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas
dalam pemberdayaan sumber daya
alam(http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam) Contoh negara yang telah berhasil
mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara
adalah Norwegia dan Botswana.
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigenmelalui
proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsenatau penyusun dasar rantai
makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan
kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi
karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat
punahnyakonsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
a) Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
b) Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
c) Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
d) Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
e) Pupuk kompos.