Anemia Defisiensi Fe Monik

Post on 08-Aug-2015

79 views 7 download

Transcript of Anemia Defisiensi Fe Monik

Pembimbing :Dr. Kriston Silitonga, SpA

Oleh :

Margaretha Monika 06 - 141

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin.

Hb

Definisi

Heme

globin

Senyawa porifin mengandung ferro &

punyai ikatan longgar u/ berikatan

dengan o2

Terdiri dari asam amino 2 rantai

polipeptida alfa & 2 rantai betaHb A & Hb

F

• Di Indonesia, anemia ( defisiensi besi) → salah satu masalah gizi utama disamping kekurangan kalori-protein, vitamin A dan yodium.

• Zat besi digunakan oleh beberapa enzim dalam proses metabolisme oksidatif, sintesis DNA, neurotransmitter dan proses katabolisme.

• Setiap gram hemoglobin murni mampu berikatan dengan kira-kira 1,39 ml oksigen.

Pendahuluan Bayi & anak

• Penelitian di RSCM terhadap 167 anak usia 6-60 bulan, menghasilkan kesimpulan bahwa prevalensi anemia akan meningkat dengan memburuknya keadaan gizi. (Sulchan 1980)

• Insidens tertinggi terdapat pada anak golongan usia 1-3 tahun, sesuai dengan prevalensi puncak KEP.

Kekurangan besi → dampak yang merugikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, menurunkan daya tahan tubuh, menurunkan konsentrasi belajar dan mengurangi aktivitas kerja.

Jenis – jenis zat besi dalam makanan :1. Zat besi yang berasal dari Hem

daging, ikan dan unggas 2. Zat besi yang bukan Hem

Sereal Buah Sayuran Protein – Hewani (Keju, telur, susu sapi)

SUMBER BESI

ASI mempunyai kadar Fe rendah tetapi dapat diserap 48 %

Makanan     Jumlah besi ( mg )

Unit

Susu 0,5 – 1,5 LiterTelur 1.2 ButirCereal 3.0 – 5.0 OnsSayuran 0.1 – 0.3 OnsDaging 0.4 – 2.0 OnsBuah – buahan   

0.2 – 0.4 Ons

Kandungan besi dalam makanan anak

Fe dalam makanan

HCLLambung: Fe X Fe3+ + X

Usus Fe2+ (Fero) Fe3+(feri)

Sel mukosa (mikrovilli) Fe2+ (Fero) ferritin

Plasma Transferrin labile Iron pool (disimpan)

Sumsum Tulang sintesis Hb dalam pembentukan SDM

Metabolisme Besi

UMUR BESI (mg/hari)0-6 bulan ( ASI ) 0,5

0-6 bulan ( makanan tambahan)

3

7-12 bulan 91-11 tahun 6-812-18 tahun 10-13

Jumlah masukan zat besi yang dianjurkan dalam makanan

Proteins Cell Iron (mg)Iron inside the body (%)

Functions

Hemoglobin RBC 2500 66O2 Transporter

in the blood vessel

Myoglobin (protein otot non-enzim)

Muscles 500 13O2 Transporter

in the muscle

Heme Enzyme (sitokrom, oksidoreduktase)

All of body cell

50 1

O2 Transporter

and consumption in all of body cell

Non Heme Iron

All Of Body Cell

200 5

O2 Transporter

and became Iron depository

Ferritin and hemosiderin

Liver, Lien, and bone marrow

500 13Iron depository

TransferinPlasma and

extra vascular fluids

14 < 1 (0,4) Iron Transport

Total - 3800 96 -

• Selama 3-4 bulan pengeluaran zat besi rendah.

• 6 bulan pertama sumber zat besi yg dibutuhkan meningkat ( untuk pertumbuhan ).

• > 1 thn pertumbuhan kembali melambat jadi kebutuhan akan zat besi kembali menurun.

• Pada bayi BBLR persediaan zat besi akan menurun cepat pada usia 2-3 bulan zat besi pada usia dini

Pengeluaran besi dari tubuh yg normal adalah :- bayi : 0,3-0,4 mg/hari- anak 4-12 tahun : 0,4 - 1 mg/hari- laki-laki dewasa : 1 - 1,5 mg/hari- wanita dewasa : 1 - 2,5 mg/hari- wanita hamil : 2,7 mg/hari

1. PRODUKSI ZAT BESI YANG TIDAK CUKUPCADANGAN ZAT BESI YANG TIDAK

CUKUP BBLR, LAHIR KURANG BULAN, LAHIR

KEMBAR IBU WAKTU MENGANDUNG MENDERITA

ANEMIA KEKURANGAN ZAT BESI YANG BERAT

PADA MASA FETUS KEHILANGAN DARAH PADA SAAT ATAU SEBELUM PERSALINAN SEPERTI ADANYA SIRKULASI FETUS IBU DAN PERDARAHAN RETROPLASENTA

ASUPAN ZAT BESI KURANG

Etiologi

2. ABSORBSI KURANG DIARE MENAHUN SINDROM MALABSORBSI KELAINAN SALURAN PENCERNAAN

3. KEBUTUHAN AKAN ZAT BESI MENINGKAT UNTUK PERTUMBUHAN (PADA LAHIR KURANG BULAN DAN SAAT AKIL BALIK )

4. KEHILANGAN DARAH PERDARAHAN YANG BERSIFAT AKUT

MAUPUN MENAHUN, MISALNYA PADA POLIPOSIS REKTUM, DIVERTIKEL MECKEL

INFEKSI PARASIT, MISALNYA CACING TAMBANG

1. Bayi dibawah satu tahun

1. Kekurangan deposit besi dari lahir ( cth: prematur, bayi kembar,

bayi yg dilahirkan oleh ibu anemia)

2. Pemberiaan makanan tambahan yang terlambat (hanya diberi ASI)

2. Anak umur 1-2 tahun

1. Infeksi yang berulang seperti: enteritis, bronkopneumonia,dsb

2. Diet yang tidak adekuat

3. Anak umur lebih dari 5 tahun

1. Kehilangan darah kronis karna infestasi parasit (ankilostomiasis,

amubiasis)

2. Diet tidak adekuat

Ditinjau dari segi umur penderita, etiologi anemia defisiensi besi:

Tiga tahap terjadinya defisiensi besi :1. iron depletion atau storage iron deficiency ; ditandai dengan berkurangnya cadangan besi atau tidak adanya cadangan besi.

2. iron deficient erythropoietin atau iron limited erythropoiesis ; suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoisis.

3. iron deficiency anemia ; besi yang menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup sehingga menyebabkan penurunan kadar Hb.

Patofisiologi

Hemoglobin Tahap 1 normal

Tahap 2sedikit

menurun

Tahap 3menurun jelas

(mikrositik/hipokromik

Cadangan besi (mg)

<100 0 0

Fe serum (ug/dl) normal <60 <40

TIBC (ug/dl) 360-390 >390 >410

Saturasl transferin (%)

20-30 < 15 < 10

Feritin serum (ug/dt)

<20 <12 <12

Sideroblas (%) 40-60 <10 <10

FEP(Ug/dl sel darah merah)

>30 > 100 >200

MCV normal normal Menurun

1. Traktus Gastrointestinal :AnoreksiaPapil lidah atrofiDisfagiaEsophageal webs (sindrom Kelly- Patterson)Penurunan asam lambungSindrom malabsorbsi

Manifestasi klinis

2. Sistem Saraf Pusat : IritabelLemasLekas lelahSakit kepalaPucat (terutama pada mukosa bibir dan faring,

telapak tangan dan dasar kuku)Fungsi neurologist dan intelektual menurunPapilla edemaKonjungtiva okular berwarna kebiruan atau

putih mutiara (pearly white)

3. Sistem Kardiovaskuler :Pembesaran jantungTakikardiaMurmur sistolik

4. Sistem Muskuloskeletal : pemeriksaan radiologis tulang tengkorak tampak pelebaran diploe dan penipisan tabula eksterna.

A. Kriteria diagnosis anemia efisiensi besi menurut WHO :

1. Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia.2. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata < 31% (N:

32-35%).3. Kadar Fe serum < 50 Ug/dl ( N: 80-180 ug/dl).4. Saturasi transferin < 15% (N: 20-50

DIAGNOSIS

B. Dasar diagnosis anemia efisiensi besi menurut Cook dan Monsen:

1. Anemia hipokrom mikrositik2. Saturasi transferin < 16%3. Nilai FEP > 100 ug/dl eritrosit4. Kadar feritin serum < 12 ug/dl

Untuk kepentingan diagnosis minimal 2 dari 3 kriteria (ST, feritin serum dan FEP) harus dipenuhi.

C. Lanzkowsky

1. Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositer yang dikonfirmasi dengan kadar MCV, MCH dan MCHC yang menurun Red cell distribution width (RDW) > 17%.

2. FEP meningkat3. Feritin serum menurun4. Fe serum menurun, TIBC meningkat, ST < 16%5. Respons terhadap pemberian preparat besi :

- Retikulositosis mencapai puncak pada hari ke 5-10 setelah pemberian besi.- Kadar hemoglobin meningkat rata-rata 0,25-0,4 g/dl/hari atau PCV meningkat 1%/ hari.

6. Sumsum tulang- Tertundanya maturasi sitoplasma.- Pada pewarnaan sumsum tulang tidak ditemukan besi

atau besi berkurang.

Cara lain untuk menentukan adanya anemia defisiensi besi adalah dengan trial pemberian preparat besi.

Prosedur ini sangat mudah, praktis, sensitif dan ekonomis terutama pada anak yang berisiko tinggi menderita anemia defisiensi besi.

Bila dengan pemberian preparat besi dosis 6 mg/kgBB/hari selama 3-4 minggu terjadi peningkatan kadar Hb 1-2 g/dl maka dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan menderita anemia defisiensi besi.

Age / Sex Hemoglobin (g/dL) Hematocrit (vol %)

Children 6 mth – 5 y/o 5 y/o – 11 y/o 12 – 14 y/o

1111,512

333436

Woman 12 36

Woman with pregnancy

11 33

Man 13 39

Klasifikasi morfologi : · Mean corpuscular volume = Nilai hematokrit x 10

(MCV) Jumlah eritrosit (juta/mm3) Normal 76-96 сμ;. < 76 c mikrositik; >96 makrositik

·  Mean Corpuscular Hemoglobin =(MCH) Nilai hemoglobin x 10 Jumlah eritrosit (juta/mm3) Normal 27 – 32 c ;< 27cµ hipokrom ; > 32 c hiperkrom (biasa normokrom).

·  Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration = Nilai hemoglobin x 100 Nilai hematokrit Normal : 32 - 37%. < 32% : Hipokrom ; > 37hiperkrom ( biasa disebut normokrom )

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Nilai normal Anemia defisiensi besi

Eritrosit (juta/mm3)

Hemoglobin (g%)

MCV (cu)MCH (cu)MCHC (cu)Retikulosit (%)SI (ug/dL)TIBC (ug/dL)Saturasi besi

(%)

Laki-laki : 4.5 – 5.5

Wanita : 4 – 5

Laki-laki : 13 – 16Wanita : 12 – 14

76 – 6927 – 3232 – 37

0.5 – 1.590 – 150 ug/dL

250 – 35030 %

Normal

Menurun

< 76< 27< 32

normal / menurun30 ug/dL350 – 500

< 20%

Normal blood cells Anemic blood cells

Semua keadaan yang memberikan gambaran anemia hipokrom mikrositik lain :

a. Thalasemia minor.b. Anemia karena penyakit kronis. c. Poisoning/ keracunan timbal.d. Anemia sideroblastik.

Diagnosis Banding

Pemeriksaan lab

ADB Talasemia minor

Anemia peny. kronis

MCV N,

Fe serum N

TIBC N

Saturasi transferi

n

N

FEP N N,

Feritin serum

N

Makanan yang adekuatPemberian preparat besi peroral Preparat besi parenteral Transfusi darahAntelmintik

Penatalaksanaan

1. Sulfas Ferrossus ( Feratab, Fer Iron, Slow Fe )

Pengobatan untuk pasien anemia defisiensi besi

Bentuk pengobatan yang paling sering dipakai dan paling murah

Tiap tablet mengandung 50 – 60 mg garam besi

Bentuk suspensi sering digunakan untuk pediatri

Dosis anak: 3 – 6 mg/KgBB/hari.2. Carbonyl Iron ( Feosol, Fer-in-Sol, Slow Fe )

Sedikit lebih mahal dari sulfas ferossus Tiap tablet mengandung 45 – 60 mg besi Dosis anak : 3 – 6 mg/KgBB/ hari.

Medikamentosa

3. Dextran Iron (InFed , DexFerrum, Imferon)Untuk pemakaian IV, InFed diencerkan dalam

NaCl 0,9%Dosis anak : 5 - 10 Kg : 50 mg besi (1 mL)

10 –50 Kg : 100 mg besi (2 mL)4. Obat golongan lainnya :

Ferrous fumarate (Femiron, Feostat)Ferrous glukonate (Fergon)Polisaccharide iron complex (Niferex, Nu-

Iron)

Waktu setelah Pemberian besi

Respons

12-24 jam Penggantian enzim besi intraselular; keluhan subyektif berkurang,

nafsu makan bertambah

26-48 jam Respon awal dari sumsum tulang:

hiperplasia eritroid

48 – 72 jam Retikulositosis, puncaknya pada hari ke

5-7

4 – 30 hari Kadar Hb meningkat

1 – 3 bulan Penambahan cadangan besi

Absorpsi besi yang terbaik : pada saat lambung kosong, diantara dua waktu makan, akan tetapi dapat menimbulkan efek samping pada saluran cerna.

Untuk mengatasinya : pemberian besi dapat diberikan pada saat makan atau segera setelah makan meskipun akan mengurangi absorpsi obat sekitar 40-50%.

Jarang Direkomendasikan pada :

Bayi yang kadar hb-nya < 5 g/dlAnemia sangat beratYang disertai infeksi yang pengaruhi respons terapi

• Secara umum, penderita anemia berat dengan kadar Hb < 4 gr/dl hanya diberikan PRC dengan dosis 2 -3 ml/kgbb per satu kali pemberian

Transfusi Darah

Tindakan penting pencegahan kekurangan besi padamasa awal kehidupan:

1. Meningkatkan penggunaan ASI ekslusif.2. Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun

sehubungan dengan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna yang tersamar pada beberapa bayi.

3. Memberikan makanan bayi yang mengandung besi serta makanan yang kaya dengan asam askorbat (jus buah) pada saat memperkenalkan makanan padat (usia 4-6 bulan).

4. Memberikan suplementasi Fe kepada bayi kurang bulan.

5. Pemakaian PASI (susu formula) yang mengandung besi.

Pencegahan

Upaya umum untuk pencegahan kekurangan besi adalah dengan cara:Me↑↑ konsumsi Fe dari sumber alami

terutama sumber hewani yang mudah diserap. Juga perlu peningkatan penggunaan makanan yang mengandung vitamin C dan A.

Fortifikasi bahan makanan dengan cara menambah masukan besi dengan mencampurkan senyawa besi kedalam makanan sehari-hari.

Suplementasi, cara paling tepat untuk menanggulangi anemia defisiensi besi di daerah yang prevalensinya tinggi

Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya karena kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya serta kemudian dilakukan penanganan yang adekuat.

Prognosis

THANK YOU