Defisiensi Vitamin A

23
Defisiensi Vitamin Defisiensi Vitamin A A

Transcript of Defisiensi Vitamin A

Page 1: Defisiensi Vitamin A

Defisiensi Vitamin ADefisiensi Vitamin ADefisiensi Vitamin ADefisiensi Vitamin A

Page 2: Defisiensi Vitamin A

Vitamin AVitamin A

Vitamin larut lemak pertama kali ditemukan (tahun 1913) oleh 2 kelompok peneliti:

• McCollum and Davis (University of Wisconsin)

• Osborne and Mendel (Yale University)

Page 3: Defisiensi Vitamin A

Vitamin AVitamin A

• Merupakan nama generik untuk semua senyawa retinoid dengan aktivitas biologis all-trans retinol

• Disebut retinol, karena mempunyai fungsi spesifik di retina

• Bentuk alami: retinil ester rantai panjang• Bentuk metabolit aktif: aldehid (retinal)

dan asam (retinoic acid)

Page 4: Defisiensi Vitamin A

Vitamin AVitamin AVitamin AVitamin A

• Provitamin A: karotenoid (beta-Provitamin A: karotenoid (beta-carotene alpha-carotene and carotene alpha-carotene and beta-cryptoxanthinbeta-cryptoxanthin

• diubah menjadi vitamin A dalam diubah menjadi vitamin A dalam tubuhtubuh

Page 5: Defisiensi Vitamin A

Absorbsi, Transportasi, PenyimpananAbsorbsi, Transportasi, Penyimpanan

Retinyl esters (diet)

-carotene (diet)

retinaldehid (intestine)

Retinol Retinyl esters (intestinal mucosa)

Chylomicrons-lipoprotein (lymph)

Retinyl esters (liver)

Retinol-bindingProtein (RBP) Prealbumin (blood)

RBP-cellsurface receptor (target cell)

Retinal (mata)

Retinoic acid (epithelial tissue)

hidrolisis

Page 6: Defisiensi Vitamin A

• Karotenoid dan vitamin A dilepas dari protein di lambung

• Retinyl ester dihidrolisis di usus halus menjadi retinol (lebih mudah diabsorbsi daripada ester)

-karoten dipecah menjadi 2 molekul retinaldehid di mukosa usus, kemudian diubah menjadi retinyl ester

• Retinyl ester ditransportasi dalam saluran limfe kemudian masuk darah ke hati sebagai bagian dari kilomikron dan -lipoprotein

• Dari hati, retinol diikat oleh RBP (retinol binding protein) ke sel target dalam kompleks prealbumin

• RBP membawa vitamin A sampai ke ginjal dan ginjal mengambilnya dari sirkulasi darah

Absorbsi, Transportasi, PenyimpananAbsorbsi, Transportasi, Penyimpanan

Page 7: Defisiensi Vitamin A

• Perubahan -karoten menjadi vitamin A diatur dengan ketat, sehingga tidak terjadi absorbsi berlebihan (80-90% retinyl ester diabsorbsi, sedangkan -karoten hanya 40-60%)

• Faktor yang mempengaruhi absorbsi karoten ialah: asal dan banyaknya lemak dalam diet, jumlah karotenoid dalam diet, digestibilitas makanan

• Sekitar 90% vitamin A dalam tubuh disimpan di hati, sisanya disimpan dalam depot lemak, paru dan ginjal

Absorbsi, Transportasi, PenyimpananAbsorbsi, Transportasi, Penyimpanan

Page 8: Defisiensi Vitamin A

FungsiFungsi

• Fungsi penglihatan• Fungsi pertumbuhan• Fungsi perkembangan tulang,

hematopoesis• Fungsi perumatan jaringan epitel• Fungsi proses imunitas• Fungsi reproduksi

Page 9: Defisiensi Vitamin A

Fungsi PenglihatanFungsi Penglihatan

• Merupakan komponen pigmen penglihatan

• Penting untuk integritas fotoreseptor konus dan basilus retina

• Retinal (isomer 11-cis vitamin A aldehid) bergabung dengan opsin (protein) membentuk rhodopsin (sel konus), dan iodopsin (sel basilus)

• Cahaya mengubah konfigurasi 11-cis menjadi all-trans menyebabkan timbulnya rangsang penglihatan

Page 10: Defisiensi Vitamin A

Fungsi PertumbuhanFungsi Pertumbuhan

• Berefek pada sintesis protein dan diferensiasi sel tulang

• Penting untuk pertumbuhan tulang dan jaringan lunak

• Penting untuk pertumbuhan sel epitel pembentuk email gigi

Page 11: Defisiensi Vitamin A

Fungsi Perumatan EpitelFungsi Perumatan Epitel

• Penting untuk perumatan struktur epitel yang normal

• Penting untuk diferensiasi sel basalis menjadi sel epitel mukosa

Page 12: Defisiensi Vitamin A

Fungsi imunitas

• Imunitas seluler dan humoral• Respon imun non spesifik:

– Neutrophils– macrophages – natural killer cells

Page 13: Defisiensi Vitamin A

Interaksi dengan Nutrien LainInteraksi dengan Nutrien Lain

Hubungan antara vitamin A dengan metabolisme besi belum jelas, tetapi ada fakta:

• Defisiensi vitamin A menyebabkan anemia yang dapat dikoreksi dengan pemberian vitamin A, besi, atau kombinasi keduanya

• Kadar hemoglobin meningkat bila diberikan vitamin A

Page 14: Defisiensi Vitamin A

SatuanSatuanSatuanSatuan

1 retinol equivalent (RE)1 retinol equivalent (RE)

= 1 = 1 μμg retinolg retinol

= 6 = 6 μμg g -carotene-carotene

= 12 = 12 μμg karotenoid provitamin A laing karotenoid provitamin A lain

= 3,33 IU aktivitas vitamin A asal retinol= 3,33 IU aktivitas vitamin A asal retinol

= 10 IU aktivitas vitamin A asal = 10 IU aktivitas vitamin A asal --carotenecarotene

Page 15: Defisiensi Vitamin A

SumberSumber

• Hati• Daging sapi• Kentang• Wortel• Bayam• Susu• Brokoli• Kuning telur• Keju• margarin

Page 16: Defisiensi Vitamin A

defisiensi

• Epidemiologi• di negara sedang berkembang (unicef,

2007)– 4 juta anak balita xeropthamia buta – 1/3 balita defisiensi vit A subklinis– Underlying kematian balita

• 4 masalah gizi di Indonesia– Klinis xeropthalmia: 0,33% balita– Masalah bila >0.5% (WHO)– Subklinik 50% balita: kadar serum retinol

dalam darah (kurang dari 20 mikrogram/DL)

Page 17: Defisiensi Vitamin A
Page 18: Defisiensi Vitamin A

pencegahanpencegahan

• Ibu nifas:Ibu nifas:– 200.000 IU segera setelah melahirkan 200.000 IU segera setelah melahirkan

dan hari ke duadan hari ke dua• Balita: 2 kali/ tahunBalita: 2 kali/ tahun

– 6 sd 11 bulan : 100.00 IU6 sd 11 bulan : 100.00 IU– 6 sd 59 bulan 200.000 IU6 sd 59 bulan 200.000 IU

menurunkan risiko kematian 23%menurunkan risiko kematian 23%• Fortifikasi:Fortifikasi:

– makanan lemak: margarin, cereal, susumakanan lemak: margarin, cereal, susu

Page 19: Defisiensi Vitamin A

• Penyebab:– Kekurangan intake vit A, provitamin A– Gangguam absorbsi:– cystic fibrosis, Whipple's disease,

Crohn's disease, ulcerative colitis, short bowel syndrome), pancreatic disease

– chronic liver disease (cirrhosis)

Page 20: Defisiensi Vitamin A

Akibat defisiensiAkibat defisiensi

• Nyctalopia (buta senja): low illumination• Xeroftlamia: xerosis dan destruksi pd

cornea dan konjungtiva buta• Keratinisasi pada kulit, paru, saluran

pencernaa, sal kencing• Perubahan kulit: hiperkeratosis pada kulit • Mudah infeksi

– Diare– campak

Page 21: Defisiensi Vitamin A

pemberian vitamin A

• Indikasi:– Anak malnutrisi:

• menurunkan kebutaan, diare, campak, infeksi lain (parasit)

• 10 tatalaksana gizi buruk

– Campak: menurunkan kematian dan komplikasi 66%

Page 22: Defisiensi Vitamin A

• CONTRAINDICATIONS– Wanita hamil: >5,000 IU abortus – Hipervitaminosis A

Page 23: Defisiensi Vitamin A

toksisitas

• Akut: muntah, nyeri kepala• Kronik:

– awaL: kulit kering dan kasar, bibir pecah, rambut alis / bulu mata rontok

– Lambat: irritability, headache, pseudotumor cerebri (benign intracranial hypertension), elevated serum liver enzymes, reversible noncirrhotic portal hypertension, hepatic fibrosis and cirrhosis