Post on 03-Dec-2015
description
INFO KESEHATAN THTBEDAH KEPALALEHER
Jendela Informasi Kesehatan THTKL
Feeds: Pos Komentar
ABSES OTAK AKIBAT PENYAKIT TELINGA (ABSESSEREBRI OTOGENIK)
Februari 21, 2010 oleh Dr. Kris
PENDAHULUAN
(https://thtkl.files.wordpress.com/2010/02/picture1.jpg)Abses serebri otogenik (ASO) adalah abses(terbentuknya nanah) otak akibat komplikasi intrakranial (didalam tulang tengkorak) olehpenyakit otitis media kronik terutama yang disertai kolesteatom. Komplikasi ini merupakankomplikasi intrakranial tersering kedua setelah meningitis.1,2 Komplikasi ini serius karena dapatmengancam jiwa atau menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani denganmaksimal. Hipocrates tahun 460 SM telah mencatat ada hubungan antara otore purulen (nanah ditelinga) disertai demam, penurunan kesadaran kemudian meninggal.3 Dari patogenesisnya ASOmerupakan proses supurasi fokal yang terjadi pada parenkim otak (serebritis), dapat berlokasi diserebrum maupun serebelum.3Pada era sebelum antibiotika, angka kejadian ASO sekitar 2.3% dari seluruh komplikasi otits
Pada era sebelum antibiotika, angka kejadian ASO sekitar 2.3% dari seluruh komplikasi otitsmedia kronik, namun pada era antibiotik dan perkembangan tehnik operasi yang baik, kejadiankomplikasi ASO ini berkurang manjadi 0.15 – 0.04%.4
Mengingat angka kematiannya yang tinggi sekitar 30‑40%5, eradikasi infeksi ini, baik absesnyamaupun sumber infeksinya yaitu telinga menimbulkan tantangan tersendiri yang diawali oleh SirWiliam Macewen dengan pendekatan pengambilan abses otogenik melalui jalur mastoid. Namundengan berkembangnya masing‑masing bidang keahlian baik THT dan bedah saraf, pengelolaanASO meliputi dua prosedur yaitu eradikasi fokus primer infeksinya di mastoid dan komplikasiASO itu sendiri.5,6
Deteksi dini dan ketepatan penanganan pada kasus ASO merupakan hal yang paling mendasaryang perlu dilakukan, dengan semakin panjang/lama waktu penegakan diagnosis, makaprognosis pasien menjadi lebih buruk.1,5
ANGKA KEJADIAN
Abses serebri otogenik (ASO) merupakan komplikasi intrakranial otitis media kronik yang sudahrelatif jarang ditemukan di negara maju. Angka kejadian ASO diperkirakan 1 per 10000komplikasi intrakranial akibat otitis media, dan rata‑rata ditemukan 4‑5 kasus pertahun darilaporan bagian bedah saraf di negara‑negara maju. Kejadian ASO didominasi oleh pria denganperbandingan 2:1, dan terbanyak dijumpai pada usia 30‑45 tahun.7
Di negara‑negara berkembang, kejadian ASO di kawasan Asia hampir sama, dari Nepaldilaporkan komplikasi intrakranial otitis media kronik (OMSK) sebanyak 4,72% dengan dominasipria (79%) dibanding wanita selama kurun waktu tujuh tahun, dan ASO menempati urutanpertama yaitu 48,8 % diikuti meningitis 27,27%,8 ini berbeda dengan negara barat dimanameningitis menempati urutan pertama komplikasi intrakranial otitis media kronik.9 Di Indonesiabelum ada data yang akurat tentang kejadian ASO ini, di RSDK selama kurun waktu 2000 – 2006dari data RM ditemukan 5 kasus ASO.
PATOGENESIS
Dari patogenesisnya ASO dapat melalui berbagai jalur penyebaran baik secara langsung malaluiberbagai jalur seperti tegmen timpani yang akan membentuk abses dilobus temporal, melaluisinus sigmoid menuju fosa kranialis posterior membentuk abses serebelar dan bisa melalui labirinke sakus endolimfatikus membentuk abses serebelar. Abses juga dapat menyebar secara taklangsung melalui vena‑vena (vena diploic menyebabkan tromboangitis dari vena‑vena serebral)atau melalui meatus akustikus interna akibat labirintitis.9 Proses pembentukan abses serebri darimulai masuknya kuman sampai terbentuknya kapsul diperkirakan sekitar dua minggu sampaiempat minggu.10,11
GEJALA KLINIS
Gejala klinis ASO meliputi gejala lokal di lobus temporalis dan gejala serebritis. Gejala klinis diniyang patut dicurigai ASO antara lain adanya riwayat OMKS disertai demam, nyeri kepala, mualdan muntah. Gejala klinis yang mungkin ditemukan pada lesi di lobus temporalis sepertigangguan berbahasa yang ditandai dengan riwayat aphasia, kesulitan dalam memahami kata‑
gangguan berbahasa yang ditandai dengan riwayat aphasia, kesulitan dalam memahami kata‑kata (kelainan bicara umumnya sensoris dan tak pernah motorik), gangguan pendengaransentral yang umumnya dapat identifikasi, halusinasi akustik, gangguan penciuman, gangguanpenglihatan seperti hemianopsia, neuropati saraf‑saraf kranial mulai dari N.III s/d N.VII, lesisilang pada traktus piramidalis. Gejala‑gejala serebritis yang dapat ditemukan antara laingangguan okulomotor, sistem postural, adanya nistagmus spontan pada sisi lesi, ataksia, tremor,dismetria, hipotonia dan lesi yang menunjukkan perluasan ke organ sekitarnya seperti paralisisN. III, V, VI, VII, IX dan X.9
STADIUM
Menurut pembagian gejala klinisnya ASO dibagi dalam 4 stadium9,11 yaitu stadium awaldengan tanda‑tanda meningismus, nause, nyeri kepala, perubahan psikologi, demam. Stadiumdua/laten jika ditemukan serangan epileptikal, tanda defisit neurologis. Pada stadiumtiga/manifestasi dapat ditemukan papil edema, perubahan‑perubahan psikis, tanda‑tandakelainan fokal seperti aphasia, alexia, agraphia, hemiplegia, serangan epilepsi dan ataksia padaabses yang meluas ke sereberal, dapat juga ditemukan gejala‑gejala penyebaran ke organ‑organsekitar seperti paralisis nervi kraniales, gangguan lapang pandang, gangguan sistem okulomotordan posture. Pada stadium empat/terminal dapat ditemukan tanda‑tanda stupor, koma,bradikardia dan pernafasan cheyne stokes.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi ASO antara lain CT scan, MRI, USG, angiografi,radionuklir. Pemeriksaan paling akurat untuk mendeteksi adanya ASO adalah CT scan kranialdengan kontras. Gambaran CT scan ASO bergantung dari stadiumnya. Pada stadium‑stadiumawal, gambarannya mungkin hampir sama dengan meningitis, dimana tidak ditemukanenhancment pada pemberian kontras.11 Pada stadium awal terbentuknya abses, mulai terdeteksiadanya ireguler enhancment pada tepi abses. Pada abses yang nyata akan ditemukan enhancmentberupa cincin yang merupakan gambaran kapsul kolagen yang mengelilingi abses. Namun perlupula di pikirkan kemungkinan lain adanya enhancment cincin ini selain abses yaitu metastasistumor otak, tumor‑rumor otak primer (utamanya adalah astrositoma drajat 4), granuloma,hematom serebri yang mulai mengalami resolusi.11 Kesemuanya ini harus dikonfirmasi ulangdengan gejala kinik yang ditemukan untuk memastikan diagnosis radiologisnya.
PENGOBATAN
Pengobatan ASO terdiri dari pemberian antibiotika sistemik dan drainase abses melaluipembedahan bila abses berdiameter lebih dari 2 cm.5,6,9 Pengobatan medikamentosa meliputiantibiotika dan kortikosterid. Pembedahan dapat dilakukan dengan jalan aspirasi, eksisi komplitdan drainase. Pemilihan porsedur pembedahan ini bergantung pada usia, kondisi neurologis,lokasi dan stadium abses, tipe abses dan jumlah absesnya.10
Antibiotika diberikan berdasarkan pengalaman empiris sebelum hasil dari biakan kultur adadengan kriteria pemilihan obat antimikrobial berspektrum luas dan penetrasi ke intrakranialnyabaik.11 Secara klasik kombinasi obat yang sering diberikan antara lain ampisilin dankloramfenikol. Di beberapa center pendidikan kedokteran Indonesia, protokol bagian bedah
kloramfenikol. Di beberapa center pendidikan kedokteran Indonesia, protokol bagian bedahsyaraf menggunakan kombinasi ceftriakson, metronidazole. Sampai saat ini belum ada protokolbaku untuk pengelolaan ASO yang menjadi rujukan. Pemberian antibiotika didasarkanpengalaman klinis dan bersifat tailor made sesuai hasil kultur.7
Pemberian kortikosteroid bermanfaat dalam mengurangi edema dan akibat yang ditimbulkanmassa abses, namun penggunaannya masih banyak pertentangan pendapat. Kortikosteroidmungkin menyebabkan penurunan penetrasi antibiotika ke dalam LCS.7 Efek samping lainnyaadalah penghambatan migrasi leokosit ke daerah abses stadum awal dan menurunkan sistemimun pasien. Kortikosteroid juga berdamak pada penurunan enhancment kontras pada CT scanyang dapat menyebabkan kesalahan intepretasi ukuran dan gambaran abses. Penggunaan terbaikkortikosteroid bila telah terjadi defsit neurologis nyata akibat absesnya dan pemberiannya harusdievaluasi ketat serta penurunan dosis secara bertahap.10
Streptococcus faecalis, Proteus spp, and Bacteroides fragilis adalah kuman‑kuman yang seringditemukan pada abses serebri. Penelitian yang dilakukan di rumah sakit Greek pada 21 pasiendengan abses serebri menunjukkan kuman pathogen yang sering ditemukan adalah kuman gramnegative anaerob seperti Bacteroides and Fusobacterlum and aerobic Streptococcus yang didugakuman ini bergantung dari dari mana asal abses tersebut.10
Pembedahan pada ASO meliputi eksisi atau aspirasi melalui jalur temporal atau sub‑oksipitaltergantung dari lokasinya yang kemudian diikuti oleh mastoidektomi. Saat ini pembedahannyadilakukan secara simultan/bersamaan baik diawali oleh eradikasi absesnya terlebih dahuludilanjutkan dengan mastoidektomi ataupun sebaliknya, namun masih banyak juga para ahlibedah syaraf melakukan dua tahap pembedahan.15 Saat ini eradikasi absesnya lebih dipilihmelalui jalur kausa primernya yaitu dari mastoid (trans mastoid approach) daripada melalui jaluroksipital/temporal. Secara teknis, pengambilan abses melalui jalur mastoid lebih mudah karenatinggal mengikuti arah perluasan ke intrakranialnya melalui mastoid. Pemeriksaan pre‑operatifyang teliti melalui penunjang CT scan sangat membantu dalam memandu keberhasilan eradikasiASO ini, sehingga aspirasi abses sudah mulai ditinggalkan kecuali kondisi‑kondisi tertentu.
Ditulis dalam Telinga | Dengan kaitkata abses otak, abses serebri, komplikasi mastoiditis,mastoiditis, penyakit telinga, radang telinga | 12 Komentar
You May Like
1. 25 PhotosThat That Prove The World Is A Liea month ago answers.com AnswersAnswers.com (sponsored)
Tentang iklan-iklan ini (https://wordpress.com/about-these-ads/)
pada Maret 26, 2010 pada 8:36 am
pada Agustus 2, 2010 pada 2:44 am
pada April 28, 2011 pada 5:13 am
pada Mei 6, 2011 pada 4:20 am
pada September 26, 2011 pada 1:15 am
pada Oktober 1, 2011 pada 3:54 pm
12 Tanggapan
amirahdok saya infeksi telinga ketika berumur 7thn sampai sy kuliah (umur sy skrg27thn)tetapi kadang keluar air kadang tidak,sekitar setahun yg lalu telinga sayaberjamur dalam 2 minggu sembuh karena dalam 3hr saya rutin berobat kedr tht.tetapiakhir2 ini telinga saya sering nyeri sampai kebelakang telinga n kepala,mata saya agak kaburtapi telinga saya sudah setahun kering dok dan tidak pernah lagi mengeluarkan air.saya jgsering flu dalam sebulan kadang 2x.memang telinga saya msh berlubang dok karena sayatinggal dibalikpapan kata dokter disini tidak bisa operasi kecuali dikota2 besar.menurutdokter apa yang sebaiknya saya lakukan.terima kasih
Dr. KrisBu amirah yg baik, terima kasih utk tanggapan tulisan saya. Banyak sebab ygmenyebabkan nyeri pada telinga khususnya yg disertai riwayat radang telinga kronik.Ada baiknya dilakukan ct scan telinga(mastoid) utk mengetahui kondisi rongga telingatengah dan tulang mastoidnya utk mencari tau apakah nyeri telinganya memang bersumberdari telinga.
H. FirdausDok! kira2 operasi telinga biayanya berapa, kebetulan telinga saya dua2nya sudahbocor sering mengeluarkan nanah yg baunya tdk sedap, pendengaran saya dimalamhari krg begitu jelas kadang jawabannya suka suka gk nyambung jd dibilang telimi (telat Mikir) selain operasi ada gak alternatip lain, klaw pake alat bantu saya mah malu. terimakasih atas jawabnnya
Dr. KrisYth pak firdaus, biaya operasi masing2 rumahsakit berbeda, namun secara umumoperasi ini kemungkinan termasuk golongan besar atau khusus, mengingat keluhan ygbapak uraikan. Operasi mastoidektomi bertujuan utk menghentikan proses infeksipada liang telinga dan tulang mastoid agar tidak menyebrang ke daerah yg berbahaya sepertike otak. Kemungkinan utk memperbaiki pendengarannya kecil karena biasanya ketuliannyatermasuk tuli syaraf. Mudah2an membantu yaa pak. Salam
ayuxdoc,sya ingin bertanya,,sy nyeri teli dah 2 tahun,,udah smpet berobatmmtetapi kmbuhlagi,,apa mngkin trjdi abses otak,,kadang ketika baru bngun telinga saya sngat nyri
Dr. Kris
Yth bu ayux, salam kenal. Menurut saya sebaiknya ibu cek ke dokter THT terdekat utk
pada November 4, 2012 pada 12:25 am
pada November 7, 2012 pada 5:24 am
pada November 13, 2012 pada 4:38 am
pada November 18, 2012 pada 4:44 am
pada November 21, 2012 pada 5:23 am
pada November 25, 2012 pada 7:43 am
Yth bu ayux, salam kenal. Menurut saya sebaiknya ibu cek ke dokter THT terdekat utkmemastikan sumber nyeri telinga ibu. semoga membantu
jokoDr.kris..sy habis operasi mastoid sdh 1 bln lebih..tp pemulihan keseimbangan kokbelum pulih2 ya dok? Mhn saran..apa ada obat utk mempercepat penulihankeseimbanagn tsbt atau selamanya saya akan spti ini ? Klo dibuat jalan bola mata sptibergoyang2..mksih
gaperdok,saya mau nanya telinga saya yg kiri ga ada pendengeran hampir 2 tahun.saya dahpernah berobat 2 kli..tp ga ada pndengeran jg..kalau ada suara kendaraan denger…tolong kasih tau dok.
wahyudok apa saja dampak psikologi dari abses otak itu sendiri? terima kasih
Dr. KrisMengenai dampak psikologi dari abses otak, mungkin sebaiknya tanyakan lebih lanjutoleh psikolog bu wahyu…..saya sendiri kurang memahami dampak psikologi secaramenyeluruh akibat abses serebri otogenik. Abses ini berawal dari kejadian “congek” ygtentunya membawa perasaan minder penderita yg mengalaminya. Dampak lanjutan secarapsikologinya pastinya ada….mudah2an psikolog dpt membantu.
jokodr.kris…3 bulan yang lalu sy habis menjalani operasi mastiod intakranial…sampai dgsaat ini sepertinya sy mengalami gangguan keseimbangan..apakah ini salah satudampak pasca operasi…terutama kao dibuat berjalan, bola mata seperti ikutbergerak…mhn petunjuk apakah ada obat yg bisa menjadi solusi yg saya rasakan itudok..trimakasih
Dr. KrisYth pak joko, terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Turut prihatin dgn masalahyg bapak alami. Dampak ggn keseimbangan pasca operasi mastoid memangdimungkinkan, mengingat daerah mastoid berdekatan dgn organ keseimbangan kitayaitu kanal vestibular. Dampaknya biasanya sementara bila hanya akibat getaran mesin bortulang mastoid. Biasanya akan dilakukan fisioterapi dan beberapa manuver gerakan yg dptdiajarkan oleh dr tht bapak utk mengatasinya. Semoga bermanfaat dan keluhan bapak saat iniberangsur membaik. Cepat sembuh ya pak.
Comments RSS
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
The MistyLook Theme.