urgensi leadership dalam manajemen pendidikan islam
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of urgensi leadership dalam manajemen pendidikan islam
Thawalib| Jurnal Kependidikan Islam
Volume 2 (1) (2021) 53-64
e-ISSN 2807-386X
https://jurnal.staithawalib.ac.id/index.php/thawalib/article/view/17
DOI : https://doi.org/10.54150/thawalib.v2i1.17
53 Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
URGENSI LEADERSHIP DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Irfan Kuncoro
STAI Publisistik Thawalib Jakarta
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang urgensi leadership dengan skills yang harus
dimiliki serta kemampuan manajemen dalam pendidikan Islam. Artikel ini
menggunakan analisis deskriptif kualitatif terhadap obyek pembahasan dengan
memanfaatkan sumber-sumber referensi tentang tema terkait dan menggunakan metode
library research. Artikel ini beragumen bahwasannya leadership sangat dibutuhkan
pada Lembaga Pendidikan Islam saat ini, dimana leadership yang dimaksud harus
memiliki skills visioner, resiko personal, peka, wawasan luas, kharisma, komunikatif,
teladan, dan tidak ego. Selanjutnya dengan manajemen yang bagus dimana manajemen
yang dimaksud ialah seni dalam menyelesaikan projek, kegiatan dengan sebuah
kerjasama yang epik serta memahami apa yang ingin dikerjakan dan kemudian
mengerjakannya dengan cara yang efektif dan efesien. Oleh karena ini pada artikel ini
menawarkan idealitas leadership dengan manajemen Pendidikan Islam yang bagus
dalam membentuk generasi emas dimasa datang.
Kata kunci: Leadership, Manajemen, Pendidikan Islam.
Urgensi Leadhership dalam Manajemen…..
54 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
ABSTRACT
This article discusses the urgency of leadership with must-have skills and
management capabilities in Islamic education. This article uses a qualitative descriptive
analysis of the object of discussion by utilizing reference sources for related themes and
using library research methods. This article argues that leadership is very much needed in
Islamic educational institutions today, where the leadership in question must have visionary
skills, personal risk, sensitivity, broad insight, charisma, communicative, exemplary, and not
egotistical. Furthermore, with good management where management is meant is the art of
completing projects, activities with an epic collaboration and understanding what you want
to do and then doing it in an effective and efficient way. Therefore, this article offers
idealistic leadership with good Islamic education management in shaping the golden
generation in the future.
Keywords: Leadership, Management, Islamic Education.
Irfan Kuncoro
55 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
PENDAHULUAN
Krisis pendidikan telah tampak pada akhir-akhir ini terutama dimasa pandemi Covid-
19 ini, hal ini terlihat dari lemahnya tingkat berfikir peserta didik yang hanya mendapatkan
transfer knowladge, tanpa kebermaknaan di setiap materi yang dipelajari, dimana bermakna
disini ialah pembelajaran materi tidak hanya teori tapi juga praktik serta ada dalam
kehidupan peserta didik. Krisis pendidikan ini harus menjadi pusat perhatian dalam dunia
pendidikan, solusinya ialah pembenahan dari sistem dan pembelajaran-pembelajaran
dikelas, dimana ini merupakan tanggung jawab kepala sekolah atau pimpinan lembaga
pendidikan tersebut.
Kepemimpinan dalam suatu organisasi/ lembaga mempunyai peranan yang sangat
penting, karena tanpa adanya kepemimpinan, maka tujuan lembaga pendidikan yang telah
direncanakan dengan matang tidak akan tercapai, disamping itu kepemimpinan yang baik
harus disinergikan dengan manajemen yang sempurna dan teratur. Serta kepemimpinan yang
baik ialah memiliki karakter yang bagus dan dipercayai oleh bawahannya/ anggotanya,
akhirnya dengan begitu loyalitas dan royalitas akan beriringan di benak para bawahannya
dan anggotanya.
Kenyataan menunjukkan pembelajaran masih banyak menggunakan metode teacher
centered bersifat teoritik, transfer knowledge, kurang terkait dengan lingkungan.1 Agar
peserta didik mendapatkan pengetahuan secara utuh, dimana pembelajaran bermakna, tidak
hanya teori melainkan praktik atau ada dalam kehidupan sehari-hari peserta didiknya. Hal
ini akan terealisasikan dengan cara meningkatkan proses pembelajaran, dari teacher
centered ke student centered.
Selanjutnya, untuk tercapainya tujuan tersebut harus mengaplikasikan manajemen
dalam pengelolaan pendidikan Islam dengan baik, khususnya pendidikan formal dan non-
formal. Dan pengelola lembaga pendidikan dituntut untuk membenahi permasalahan krisis
pendidikan tersebut, hal ini merupakan pembenahan manajemen dari pendidikan tersebut,
harus ada pengembangan, dengan rencana manajemen tersebut merupakan hal yang mustahil
jika tanpa adanya pemimpin atau kepemimpinan yang baik, maka dari itu leadership dan
manajemen dalam pendidikan Islam sangat penting untuk direalisasikan dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan krisis Pendidikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Leadership dan Manajemen
a) Definisi
Perihal definisi mengenai leadership tidak ada batasnya, akan tetapi makna
dari kepemimpinan timbul dari konsep, interpretasi berdasarkan situasi yang
1 Abdul Rahmat dan Syaiful Kadir, Kepemimpinan Pendidikan dan Budaya Mutu, (Yogyakarta: Zahir
Publishing, 2017), h. 2
Urgensi Leadhership dalam Manajemen…..
56 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
dibutuhkan.2 Leadership atau kepemimpinan, menurut Wahyudi adalah sebagai
kemampuan seseorang dalam menggerakkan, mengarahkan, sekaligus
mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam
bekerja terutama dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan percepatan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya menurut Catwell,
kepemimpinan merupakan sebagai perilaku individu yang menimbulkan struktur
baru pada suatu interaksi dalam suatu sistem sosial dengan mengubah tujuan,
konfigurasi, prosedur, input, proses dan out put sistem. Menurut Abdul Abdul
Rahmat dan Syaiful Kadir mendefinisikan kepemimpinan merupakan perilaku yang
ada pada diri seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungan dan berperan serta di
dalamnya untuk mencapai tujuan hidupnya. Kepemimpinan menurut Robert G.
Owens diartikan sebagai “Leadership involves intentionally exercising influence on
the behavior of others people”. Senada dengan pendapat Billick B. dan Peterson,
J.A. yang mendefinikan sebagai berikut: “Leaderhip can be defined as the ability to
influence the behavior and actions of others to achieve an intended purpose”3
Nawawi dan Martini: kemampuan/ kecerdasan mendorong sejumlah orang
(dua orang atau lebih) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang terarah pada tujuan bersama.4 Gibson, adalah suatu upaya penggunaan jenis
pengaruh bukan paksaan (concoersive) untuk memotivasi orang-orang melalui
komunikasi guna mencapai tujuan tertentu. Jadi, bisa diambil benang merahnya dari
beberapa definisi para tokoh, bahwasannya leadership/ kepemimpinan ialah
seseorang yang mampu mempengaruhi seseorang/ bawahannya/ anggotanya untuk
menjalankan sebuah kegiatan/ untuk mencapai visi misi sebuah organisasi/
lembaga/ instansi yang dipimpinya.
Lembaga pendidikan akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh
pemimpinnya, serta pemimpin didalam memimpin harus seimbang (balance
leadership)5. Selanjutnya pemimpin menganggap rekan lainnya bukan bawahannya,
melainkan relasi (Leadership Relationally)6 Kepemimpinan yang dimiliki
pemimpin akan berpengaruh besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan.7 Berikut
tipe kepemimpinan menurut Isjoni dibagi menjadi 2 (dua), diantaranya
2 Djunawir Syafar, Teori Kepemimpinan Dalam Lembaga Pendidikan Islam, (TADBIR: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 1, Februari 2017), h. 154. 3 Abdul Rahmat dan Syaiful Kadir, Kepemimpinan Pendidikan dan Budaya Mutu, (Yogyakarta: Zahir
Publishing, 2017), h. 26-28. 4 Nawawi Hadari dan Martini M, Kepemimpinan yang Efektif, (Yogyakarta: UGM Press, 1995), h.9-10.
5 Sheryl Boris Schacter dan Sondra Langer, Balance Leadership, (New York: Teachers College Press, 2006), h.
23. 6 Scott Eacott, Educational Leadership Relationally: A Theory and Methodology for Educational Leadership,
Management and Administration, (North Sydney: Sense Publishers, 2015), h. 57. 7 Leny Marlina, Tipe-Tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan, (Jurnal TA‟DIB, Vol. 18, No. 02,
November 2013), h. 227.
Irfan Kuncoro
57 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
kepemimpinan yang partisipatif dan yang kedua bebas:
1) Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif memberikan anggotanya untuk berinisiatif dan
menyelesaikan masalahnya dengan bersama-sama dan menumbuhkan rasa
tanggung jawab anggotanya atas sebuah projek/ kegiatan, walau pada akhirnya
penanggung jawab keputusan adalah pemimpin tersebut.
2) Bebas
Kepemimpinan bebas disini sepenuhnya memberikan tanggung jawab atas
keputusan, projek atau kegiatan kepada anggota/ dibawahnya tanpa ada
pengawalan secara intens dan bersama-sama. Disini pemimpin memahami
anggota/ bawahannya sudah mampu dan tau apa yang harus dilakukan.8
Selanjutnya definisi mengenai manajemen, berikut definisi oleh para tokoh,
pertama oleh Marry Parker Follet, menyatakan “Manajemen merupakan seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Hal ini menunjukkan bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.9
Hersey dan Blanchaed “Manajemen sebagai kerjasama melalui orang atau
kelompok untuk mencapai tujuan organisasi”. Fredick Winslow Tylor
“Management is knowing exactly what to do and then seeing that they do it in the
best and cheapest way” “manajemen adalah mengetahui secara tepat apa yang anda
ingin kerjakan dan kemudian anda melihat bahwa mengerjakannya dengan cara
yang terbaik dan mudah”
Selanjutnya manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai
peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Disamping itu juga manajemen juga
membahas tentang bagaimana bentuk sistem kepemimpinan yang berlaku dalam
suatu instansi, tujuan apa yang ingin dicapai oleh instansi tersebut serta bagaimana
bentuk usaha atau cara yang akan dilalui demi tercapainya tujuan itu.10
Jadi bisa diambil benang merahnya, bahwasannya manajemen ialah seni
dalam menyelesaikan projek, kegiatan dengan sebuah kerjasama yang epik serta
memahami apa yang ingin dikerjakan dan kemudian mengerjakannya dengan cara
yang efektif dan efesien. Islam mengatur agar kita setiap melakukan kegiatan untuk
dilakukan dengan dengan rapi, benar, tertib, dan teratur. Serta harus mengikuti
prosesnya dengan baik dan tertib teratur.11
8 Ushansyah, Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan
Volume 14, No. 26 Oktober 2016), h. 58-59. 9 Undang Ahmad Kamaluding dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam, (Bandung: Pustaka Setia,
1994), h. 27. 10
Elvi Rahmi, Leadership-Manajerialship dalam Pendidikan Islam, (Jurnal Tadris, Vol. 13, No. 2, Desember
2018), DOI: 10.19105/tjpi.v13i2.1674, h. 220. 11
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2003), h. 3.
Urgensi Leadhership dalam Manajemen…..
58 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
Selanjutnya perbedaan antara leadership (kepemimpinan) dengan
manajemen. Berikut peta bagan perbedannya:
1.1
Bagan Perbedaann antara leadership dan manajemen
No. LEADESHIP MANAJEMEN
1 Melakukan Inovasi Melakukan Adminidtrasi
2 Membangun apa yang
diperlukan Memelihara apa adanya
3 Fokus pada pelakunya Fokus pada sistem & Struktur
4 Membangun kepercayaan Melakukan pengawasan
5 Melihat secara umum &
menyeluruh Melihat secara detail
6 Memilih apa yang semestinya
dilakukan
Melakukan segala sesuatu dengan
benar
Dalam bagan diatas menunjukkan seorang leader harus memiliki sebuah
manajemen yang sempurna, tidak hanya saja sebagai sosok leader, melainkan juga
dengan diiringi manajemen yang sempurna. Maka dari itu seorang leader harus juga
mempunyai manajemen yang sempurna, leader dan manajemen tidak bisa timbul
sendiri-sendiri, melainkan harus sinergi.
b) Urgensi
Urgensi leader dan manajemen dalam pendidikan Islam disini untuk
menumbuhkan kultur yang baik dalam lembaga pendidikan, membantu membuat
Tata Kelola yang bagus dan sistem penyelesaian projek dengan efektif dan
efesien.12
Kepemimpinan dalam suatu organisasi/ lembaga mempunyai peranan
yang sangat penting, karena tanpa adanya kepemimpinan, maka tujuan organisasi
yang telah direncanakan dengan matang tidak akan tercapai, disamping itu
kepemimpinan yang baik harus disinergikan dengan manajemen yang sempurna.
Selanjutnya lembaga yang baik adalah memiliki sistem alur organisasi yang baik
(manajemen), dan hal itu pastinya dengan adanya sosok leadership pada organisasi
tersebut, dikarenakan leader merupakan penentu, karena motor penggerak.13
c) Teori Timur dan Barat
Berikut teori pendidikan dari timur dan barat, dimana dari timur disini
merujuk pada ayat al-Qur’an 12
Bashori, dkk. Peran Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam, (Prokurasi Edukasi Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1, Desember 2020), h. 46. 13
Ushansyah, Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan
Volume 14, No. 26 Oktober 2016), h. 56.
Irfan Kuncoro
59 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
QS. Ali Imran: 10:
ة رخي كنتى تأ نهناسرجت أخ أي ع ن ٱبيرو هى وتن روف نكرن ٱع وتؤ هٱبينى ونى لل بكت ن ٱمأه ءاي ار خي نكا
ن نهى ؤ ن ٱهىي ف ن ٱثرهىوأك ينى سقى
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih
baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik
Dalam ayat ini menjelaskan bahwasannya kita adalah sosok yang terbaik dan
mengemban amanat sebagai pemimpin, dimana diartikan bahwasannya pemimpin
ialah dia yang amar ma’ruf, nahi munkar, dan beriman kepada Allah SWT.
QS. Al Ahzab: 21:
نقد ٱرسىلفينكى كا حسنة ىة أس لل ن ٱجىاير كا ن ٱولل أٱويى ٱوذكرخرل اكثير لل
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah
Pada ayat ini menjelaskan bahwasannya pemimpin yang ideal dan patut
manjadi suri teladan ialah seperti nabi Muhammad SAW, dimana beliau baginda
memiliki sifat Shidiq, Amanah, Tabligh, Fatonah.14
Jadi pemimpin ialah sosok
yang memiliki sifat kurang lebih seperti Nabi meskipun tidak seuutuhnya, dimana
dia memiliki sifat jujur, dapat dipercaya, cerdas, dan pandai menyampaikan.15
Selanjutnya Mujamil Qomar, berpendapat “Jabatan pemimpin merupakan
jabatan yang istimewa sebab, pemimpin organisasi apapun dipersyaratkan memiliki
berbagai kelebihan menyangkut pengetahuan, perilaku, sikap, maupun keterampilan
dibanding orang lain.” Berikut karakteristik seorang pemimpin:
1) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan
lembaga atau organisasinya.
2) Memfungsikan keistimewaannya yang lebih dibanding orang lain (QS. Al-
Baqarah: 247).
3) Memahami kebiasaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya (QS.
Ibrahim: 4)
4) Mempunyai kharisma atau wibawa di hadapan manusia atau orang lain (QS.
Huud: 91)
14
Elvi Rahmi, Leadership-Manajerialship dalam Pendidikan Islam, (Jurnal Tadris, Vol. 13, No. 2, Desember
2018), DOI: 10.19105/tjpi.v13i2.1674, h. 223. 15
Hoerul Ansori, Solusi Gaya Kepemimpinan Pendidikan Islam di Era Modern, (ALFAHIM Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam), h. 74.
Urgensi Leadhership dalam Manajemen…..
60 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
5) Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar
orang lain simpatik kepadanya (QS. Ali Imran: 159)
6) Bermusyawarah dengan para pengikut serta mintalah pendapat dan pengalaman
mereka (QS. Ali Imran: 159)
7) Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah
karena seorang pemimpin harus melakukan control pengawasan atas pekerjaan
anggota, meluruskan kekeliruan, serta mengajak mereka untuk berbuat kebaikan
dan mencegah kemungkaran (QS. Al-Hajj: 41)
8) Bersedia mendengar nasehat dan tidak sombong, karena nasehat dari orang
yang ikhlas jarang sekali kita peroleh (QS. Al-Baqarah: 206).16
Teori dari barat, Isjoni mengemukakan teori kepemimpinan, dia membagi
menjadi 2 (dua), diantaranya Charismatic Leadership dan Transformational
Leadership.
1) Teori kepemimpinan kharismatik (Charismatic Leadership)
Pemimpin kharismatik memiliki karakter diantaranya: memiliki visi yang
kuat dan jelas, mengkomunikan visi dengan efektif, mendemonstrasikan
konsistensi dan fokus, mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan
memanfaatkannya.
2) Teori kepemimpinan transformasional (Transformational Leadership)
Kepemimpinan transformasional dibangun dari kepemimpinan
transaksional, dimana kepemimpinan transaksional ialah pemimpin yang
membimbing/ memotivasi anggotanya ke arah tujuan yang telah ditentukan
dengan cara menjelaskan ketentuan-ketentuan peran dan tugas. Selanjutnya
pemimpin transformasional memberikan pertimbangan yang bersifat individual.
Stimulasi intelektual dan memiliki kharismatik.17
d) Skills Leadership
Arif dan Bijak merupakan kepribadian dan skill yang wajib dimiliki oleh
seorang pemimpin, selanjutnya dalam menumbuhkan dan mengkatkan hal tersebut
perlunya diasah dilatih dalam dinamika gesekan kegiatan yang menguatkan skill
peserta didik tersebut. Berikut skill seorang leader yang harus dimiliki:
1) Visioner
Visioner merupakan keterampilan dalam menciptakan dan
mengaktualisasikan visi yang realistis, kredibel, inovatif dan atraktif mengenai
masa depan suatu organisasi yang diikuti.
16
Ushansyah, Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan
Volume 14, No. 26 Oktober 2016), h. 55. 17
Ushansyah, Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam, (Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan
Volume 14, No. 26 Oktober 2016), h. 58.
Irfan Kuncoro
61 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
2) Risiko personal
Risiko personal disini ialah sosok pemimpin bersedia menempuh
risikocpersonal tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam
pengorbanan diri untuk meraih visi. Artinya pemimpin harus berjiwa besar dan
rela berkorban demi kemajuan suatu organisasi.
3) Peka
Seorang pemimpin harus peka baik pada lingkungan maupun anggotanya.
Dimana peka pada lingkungan ialah mampu menilai secara realistis kendala,
peluang, kekuatan, bahaya lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
membuat pengembangan. Selanjutnya peka pada anggota ialah seorang
pemimpin harus perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain
dan responsive terhadap kebutuhan dan perasaan anggotanya.
4) Wawasan luas
Seorang pemimpin harus mengetahui hal-hal seputar organisasi dan
lingkungan yang dibina agar progresivitas suatu organisasi terus berlangsung.
5) Kharisma
Memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih
penghormatan dan kepercayaan.
6) Komunikatif
Memiliki kemampuan penguasaan komunikasi sehingga langkah persuasi
terhadap anggota berlangsung dengan mudah.
7) Teladan
Seorang pemimpin merupakan tonggak keyakinan dan harapan, dimana
hal ini membuat seorang pemimpin harus menjadi seorang teladan, dan selalu
menjaga dirinya dari hal yang mendiskreditkan dirinya.
8) Tidak ego
Pemimpin harus memiliki stabilitas emosi dan ego yang tinggi karena
berbagai tekanan dan godaan akan dihadapi.18
2. Pendidikan Islam
Pendidikan Islam disini lebih kearah lembaga pendidikan Islam, dimana dalam
lembaga pendidikan Islam perlunya sosok pemimpin serta manajemen yang bagus
dalam terwujudnya pendidikan Islam yang tepat. Pemimpin lembaga pendidikan Islam
juga harus mampu menyelesaikan permasalahan atau konflik yang sedang
dihadapinya, seperti konflik diri sendiri, konflik antar pemimpin, konflik antar
pemimpin madrasah dengan guru, konflik antar pemimpin madrasah dengan ketua
18
Moh. Agus Syairofi Syafi‟, “Model Pengembangan Karakter Leadership Siswa: Studi Kasus Di SD Sekolah
Alam Insan Mulia Surabaya” (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2018), http://etheses.uin-
malang.ac.id/id/eprint/11111.
Urgensi Leadhership dalam Manajemen…..
62 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
komite (masalah dana pembiayaan operasional madrasah).19
a) Pendidikan Islam Modern
Pendidikan Islam Modern yang dimaksud disini ialah pendidikan yang tidak
meninggalkan sunnah dan mengikuti zaman, dimana sekarang sudah era society
5.O, semua sarana prasarana modern dan pembelajarannya menggunakan metode
yang terbaik, tidak berpusat pada pendidiknya, melainkan berpusat pada peserta
didiknya student centered. Jadi modern disini dari segi metode pembelajarannya,
media pembelajarannya, sarana prasarana, gedung sesuai eranya, dimana sekarang
era society 5.O.
3. Implikasi Leadership dan Manajemen Pendidikan Islam
Bentuk sosok leader dan manajemen di lembaga pendidikan islam ialah kepala
sekolah atau direktur atau pimpinan sesuai nama yang disepakati di lingkungan
tersebut. Kepala sekolah/ pimpinan tersebut mempunyai wewenang dan tanggung
jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan
sekolah yang dipimpinnya.
a) Kendala
Dalam pelaksanaan sebuah lembaga akan banyak menemukan kendala,
diantara kendala tersebut ialah:
1) Sikap skeptis masyarakat.
2) Lemahnya Visi dan Misi kelembagaan.
3) Kurikulum yang Overloaded.
4) Rendahnya daya saing lulusan lembaga pendidikan Islam
5) Sarana dan Prasarana yang kurang memadai dan tertinggal
6) Tenaga pendidik dan kependidikan yang kurang professional.20
Dari beberapa kendala diatas menunjukkan begitu pentingnya sosok leader
yang bagus serta manajemen yang sempurna dan terus update dan diperbarui.
b) Potret Leadership dan Manajemen di Al Wafi IBS
Al Wafi Islamic Boarding School merupakan sekolah pendidikan Islam yang
modern dimana modern disini baik dari model pembelajarannya, media
pembelajarannya, sarana prasarannya, serta alat pendukungnya modern dan
tekhnologi yang baru. Dan juga termasuk mengikuti era society 5.O, hal ini terlihat
jelas ketika dimasa pandemi, pembelajaran dan kegiatan kesantrian tetap berjalan
meski peserta didik dirumah, basis pendidikan menggunakan IT, dan IT merupakan
bagian/ tools peserta didik, jadi meski di dunia maya namun terasa seperti ruang
19
Husaini dan Happy Fitria, Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga Pendidikan Islam, (Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2019), h. 48. 20
M. Adlin, Tantangan Manajemen Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi, (Jurnal Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara), h. 55.
Irfan Kuncoro
63 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
fisik.21
Dimana era Society 5.0 adalah suatu konsep Society yang berpusat pada
manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang pertama
kali dikembangkan oleh Jepang.
Kepemimpinan di Al Wafi terdiri dari Mudir Umum, Wakil, Biro-biro
pendukung, Para Mudir, Kepala sekolah, dst. Kepemimpinanya cenderung masuk
mix tipe yang dikategorikan diatas, yaitu kepemimpinan Partisipatif dan Bebas,
dimana kepemimpinan Partisipatif ketika memerlukan keputusan yang vital atau
keputusan yang menyangkut banyak hajat orang, dan masuk ke bebas ketika
anggotanya dianggap paham dan mampu berjalan sendiri. Selanjutnya dalam hal
manajemen terstuktur dari perencanaan sampai evaluasi. Dari beberapa penjelasan
diatas, Al Wafi merupakan lembaga Pendidikan Islam modern yang jauh dari
pandangan masyarakat mengenai sekolah pendidikan Islam yang tertinggal.
KESIMPULAN
Leadership merupakan seseorang yang mampu mempengaruhi anggotanya untuk mencapai
visi misi sebuah lembaga pendidikan Islam yang dipimpinya, yang dimana dengan skill visioner,
resiko personal, peka, wawasan luas, charisma, komunikatif, teladan, tidak ego Selanjutnya
manajemen ialah seni dalam menyelesaikan projek, kegiatan dengan sebuah kerjasama yang epik
serta memahami apa yang ingin dikerjakan dan kemudian mengerjakannya dengan cara yang efektif
dan efesien. Dengan begitu leader sangat urgen untuk Lembaga Pendidikan Islam, dan seorang
leader harus memiliki manajemen yang bagus untuk menciptakan lembaga Pendidikan Islam yang
modern dan yang terbaik untuk peserta didik, agar terbentuknya peserta didik yang bagus yang akan
menjeadi generasi emas dimasa depan.
21
Faulinda Ely Nastiti dan Aghni Rizqi Ni‟mal „Abdu, Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi era
Society 5.O, (Jurnal Kajian Tekhnologi Pendidikan, Vol. 5, No. 1, April 2020), h. 64.
Urgensi Leadhership dalam Manajemen…..
64 | Thawalib | Jurnal Kependidikan Islam
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahmat dan Syaiful Kadir. 2017. Kepemimpinan Pendidikan dan Budaya Mutu. Yogyakarta:
Zahir Publishing.
Adlin, M. 2018. Tantangan Manajemen Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Era Globalisasi.
Jurnal Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Ansori, Hoerul. 2018 Solusi Gaya Kepemimpinan Pendidikan Islam di Era Modern. ALFAHIM
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.
Bashori, dkk. 2020. Peran Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan Islam. Prokurasi Edukasi Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1, Desember.
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung. 2003 Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema
Insani.
Eacott, Scott. 2015. Educational Leadership Relationally: A Theory and Methodology for
Educational Leadership, Management and Administration, (North Sydney: Sense Publishers.
Elvi Rahmi. 2018. Leadership-Manajerialship dalam Pendidikan Islam. Jurnal Tadris, Vol. 13, No.
2, Desember. DOI: 10.19105/tjpi.v13i2.1674.
Faulinda Ely Nastiti dan Aghni Rizqi Ni‟mal „Abd. 2020. Kesiapan Pendidikan Indonesia
Menghadapi era Society 5.O. Jurnal Kajian Tekhnologi Pendidikan, Vol. 5, No. 1, April.
Husaini dan Happy Fitria. 2019. Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga Pendidikan Islam.
Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan Vol. 4, No. 1, Januari-Juni.
Marlina, Leny. 2013. Tipe-Tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan. Jurnal TA‟DIB, Vol.
18, No. 02, November.
Nawawi Hadari dan Martini M. 1995. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: UGM Press.
Sheryl Boris Schacter dan Sondra Langer. 2006. Balance Leadership. New York: Teachers College
Press.
Syafar, Djunawir. 2017. Teori Kepemimpinan Dalam Lembaga Pendidikan Islam. TADBIR: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 1, Februari.
Syafi’, Moh. Agus Syairofi. “Model Pengembangan Karakter Leadership Siswa: Studi Kasus Di SD
Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya.” UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2018.
http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11111.
Undang Ahmad Kamaluding dan Muhammad Alfan. 1994. Etika Manajemen Islam. Bandung:
Pustaka Setia.
Ushansyah. 2016. Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI
Kalimantan Volume 14, No. 26 Oktober.