TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK ...
TUGAS AKHIR
ANALISA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK ALATPENGEBORAN
VALVEUNTUKWILAYAHKARAWANGDENGAN METODE
DISTRIBUTION RESOURCES PLANNING (DRP)
( STUDI KASUS PADAPT. CENTURY TUBINDO PRIMA)
Disusun Oleh:
Nama: Hilal Hidayatullah
NIM: 41613010011
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITASMERCU BUANA
JAKARTA
2018
ii
LEMBAR P ERNYATAAN
Yangbertanda tangan dibawah ini,
Nama : Hilal Hidayatullah
NIM : 41613010011
Jurusan : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Judul Skripsi : ANALISA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK
ALAT PENGEBORAN VALVE UNTUK WILAYAH
KARAWANG DENGAN METODE DISTRIBUTION
RESOURCES PLANNING (DRP) PADA PT. CENTURY
TUBINDO PRIMA
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari
penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain,
maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi
berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Mercu Buana.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
(Hilal Hidayatullah)
iii
LEMBAR PEN GESAHAN
ANALISA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK ALATPENGEBORAN
VALVEUNTUKWILAYAHKARAWANGDENGAN METODE
DISTRIBUTION RESOURCES PLANNING (DRP) PADAPT. CENTURY
TUBINDO PRIMA
Disusun oleh :
Nama : Hilal Hidayatullah
NIM : 41613010011
Program Studi : Teknik Industri
Pembimbing,
(Ir. Torik Husein,MT)
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir / Ketua Program Studi
[Dr. Ir. Zulfa Fitri Ikatrinasari, ST, MT]
iv
ABSTRAK
Dalam suatu perusahaan produk, bagian akhir dari suatu proses produksi adalahpendistribusian produk yang hingga akhirnya barang sampai ke tangan konsumen.Tetapi permasalahan sering muncul saat barang sudah keluar dari pabrik yaitu saatpendistribusian. PT. Century Tubindo Prima memiliki beberapa masalah distribusi,karena memiliki agen distribusi yang sangat banyak dan tersebar di beberapadaerah. Dalam Pendistribusian barang, sering terjadi masalah sepertiketerlambatan barang, jumlah yang tidak sesuai pesanan, sehingga menimbulkanbiaya biaya untuk mengatasi masalah terebut. Masalah masalah tersebut diatasterjadi karena pola pemesanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan permintaanserta belum adanya perencanaan pola pengadaan, kedatangan dan pendistribusianbarang. Oleh karena itu, diperlukan sistem distribusi yang terencana dan terpoladengan baik untuk mengatasi masalah distribusi di PT. Century Tubindo Prima .Metode yang dapat digunakan adalah Distribution Resources Planning (DRP)dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ),dimana dibandingkan dari 2 Lot Size tersebut didapat yang paling ekonomis yaituPeriod Order Quantity (POQ) dengan kuantitas satu kali distribusi dari PabrikKorea ke PT. Century Tubindo Prima adalah 2348 unit dari 2636 permintaan diwilayah Karawang untuk tahun 2017. Produk valve akan di distribusikan ke 5agen di wilayah Karawang. Pola kedatangan adalah 2 kali setahun, dengan LeadTime 4 bulan didapat bahwa kedatangan barang terjadi di bulan November 2017,dan Maret 2018. Perkiraan untuk biaya pengadaan barang yang terdiri dari biayapesan dan biaya simpan pun diperkiran sejumlah Rp.37.331.854 untuk pengadaanproduk pesanan yang akan di distribusikan ke 5 agen wilayah karawang di Tahun2018.
Kata Kunci: DRP,EOQ, POQ, Lot Size
v
ABSTRACT
The products that are used, the final part of the production process is the distribution productuntil finally the goods reach the consumer. The answer sometimes comes from the factory,which is at the time of distribution. PT. Century Tubindo Prima has several distributionproblems, because it has a lot of distribution that is very large and spread in several regions.In the distribution of goods, there are often problems such as broken goods, quantities that donot fit the order, causing costs to solve the problem. The good happens because the pattern isnot in accordance with the requirements and there is no provision for procurement, arrival anddistribution of goods. Therefore, a well-planned and well-planned distribution system isneeded to overcome distribution problems at PT. Century Tubindo Prima. The method thatcan be used is Distribution Resource Planning (DRP) with Economic Order Quantity (EOQ)method, Period Order Quantity (POQ), where compared to 2 Lot Size obtained the mosteconomical, namely Period Order Quantity (POQ) with a one-time quantity distribution fromKorean Factory to PT. Century Tubindo Prima is 2348 units out of 2636 requests in theKarawang region for 2017. Valve products will be distributed to 5 agents in the Karawangregion. The shipment pattern is 2-fold, with the 4-month Lead Time obtained which occurs inNovember 2017, and March 2018. Estimated cost for procurement of goods which includesthe cost of the message and the cost of product costs Rp.37,331,854 for the procurement ofordered products will be distributed to 5 karawang agent regions in 2018
Key Words: DRP, EOQ, POQ, Lot Size
vi
KATAPENGANTAR
Salam Sejahtera,
Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan berkat dan rezeki-Nya.
Sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan Judul
“ANALISA SISTEM DISTRIBUSI PRODUK ALAT PENGEBORAN VALVE UNTUK
WILAYAH KARAWANG DENGAN METODE DISTRIBUTION RESOURCES
PLANNING (DRP) PADA PT. CENTURY TUBINDO PRIMA” guna untuk memenuhi
sebagian persyaratan mendapatkan gelar kesarjanaan Strata Satu (S-1) pada Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta. Dengan penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman baik
bagi peneliti sendiri maupun bagi pembaca.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini bisa berjalan lancar tidak lepas dari bimbingan,
dukungan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis dengan
tidak mengurangi rasa hormat mengucapakan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.
2. Orang tua penulis yang selalu mendoakan dan tiada hentinya mendidik, menyayangi,
serta memberikan dukungan moril maupun materil, sehingga dengan lancar penulis
menjalani perkuliahan hingga saat ini.
3. Bapak Ir. Torik Husein. ST selaku Dosen Pembimbing yang selalu mengarahkan,
membimbing dan memberikan dukungan.
4. Dosen Teknik Industri Universitas Mercu Buana, atas bimbingan dan pengajarannya
didalam perkuliahan.
5. Teman Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta angkatan 2013,
atas motivasi dan kerjasamanya serta kekompakan yang terjalin sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara materil maupun moril, baik
secara langsung maunpun tidak langsung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu
namun tidak mengurangi rasa hormat penulis dalam menyesaikan Laporan Tugas Akhir
ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih
vii
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 2018
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
ABSTRAK........................................................................................................................... iv
ABSTRACT.......................................................................................................................... v
KATAPENGANTAR............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................... viii
DAFTARTABEL................................................................................................................... xi
DAFTARGAMBAR............................................................................................................ xiii
BAB I................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................. 3
1.4 Batasan Masalah.............................................................................................. 3
1.5 Metodologi Penelitian..................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penelitian...................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................. 6
2.1 Konsep dan Teori............................................................................................. 6
2.1.1 Distribusi...................................................................................................... 6
2.1.2 TujuanDistribusi.......................................................................................... 7
2.1.3 Fungsi Distribusi........................................................................................... 7
2.1.4 Permintaan.................................................................................................. 8
2.1.5 Metode Peramalan...................................................................................... 9
1. Definisi Peramalan........................................................................................... 9
2. Tujuan Peramalan.......................................................................................... 10
3. Beberapa Sifat Hasil Peramalan...................................................................... 10
4. Peramalan dengan Metode Regresi Linier...................................................... 11
5. Peramalan dengan Metode Double Moving Average...................................... 11
6. Nilai Kesalahan Peramalan............................................................................. 12
7. Tracking Signal............................................................................................... 13
2.1.6 Distribution Resources Planning (DRP)....................................................... 13
1. Konsep DRP................................................................................................... 14
2. TujuanDRP.................................................................................................... 14
3. Fungsi DRP..................................................................................................... 15
ix
4. Istilah Dalam DRP........................................................................................... 15
5. Proses DRP..................................................................................................... 16
6. Asumsi Perencanaan Kebutuhan Distribusi..................................................... 17
7. Masukan Perencanaan Kebutuhan Distribusi.................................................. 17
8. Proses Perencanaan Kebutuhan Distribusi...................................................... 18
9. Perhitungan kebutuhan bersih....................................................................... 21
10. Tabel DRP................................................................................................... 21
11. Biaya Persediaan........................................................................................ 22
2.2 Penelitian Terdahulu...................................................................................... 23
2.3 Kerangka Pemikiran....................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................ 28
3.1 Jenis data & Informasi.................................................................................... 28
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data............................................................... 28
3.3 Metode Analisis Data..................................................................................... 29
3.4 Langkah-langkah Penelitian........................................................................ 31
BAB IV............................................................................................................................. 32
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA....................................................................... 32
4.1 Pengumpulan Data......................................................................................... 32
4.1.1 Struktur Jaringan Perusahaan................................................................. 32
4.1.2 Bill of Distribution ( BOD )....................................................................... 34
4.1.3 Permintaan............................................................................................ 34
4.1.4 Inventory On Hand................................................................................. 35
4.1.5 Lead Time............................................................................................... 36
4.1.6 Biaya Pengadaan Barang......................................................................... 37
4.2 Pengolahan Data............................................................................................ 39
4.2.1 Perhitungan Peramalan.......................................................................... 39
4.2.2 Penentuan Lot Size................................................................................. 59
4.2.3 Perhitungan DRP Metode POQ............................................................... 64
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................... 68
5.1 Hasil.............................................................................................................. 68
5.2 Pembahasan........................................................................................................ 70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................... 72
6.1 Kesimpulan.................................................................................................... 72
6.2 Saran............................................................................................................. 72
DAFTARPUSTAKA............................................................................................................. 74
LAMPIRAN 1.................................................................................................................... 76
LAMPIRAN 2.................................................................................................................... 77
LAMPIRAN 3.................................................................................................................... 78
xi
DAFTARTABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................................... 23
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)......................................................................... 24
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)......................................................................... 25
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)......................................................................... 26
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Permintaan Agen tahun 2017....................................................... 35
Tabel 4. 2 Stock Alokasi Agen Tahun2017......................................................................... 36
Tabel 4.3 Tabel Biaya Pesan.............................................................................................. 37
Tabel 4.4 Tabel Biaya Simpan........................................................................................... 38
Tabel 4.5 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Bintang Timur Abadi................. 40
Tabel 4.6 Hasil Peramalan 1 TahunKe Depan Regresi Linier Bintang Timur Abadi............. 41
Tabel 4.7 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Cahaya Gemilang...................... 41
Tabel 4.8 Hasil Peramalan 1 TahunKe Depan Regresi Linier Cahaya Gemilang.................. 42
Tabel 4.9 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Sumber Adi Karya...................... 42
Tabel 4.10 Hasil Peramalan 1 TahunKe Depan Regresi linier Sumber Adi Karya................ 43
Tabel 4.11 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Mulia Agung Pertama.............. 44
Tabel 4.12 Hasil Peramalan 1 TahunKe Depan Regresi linier Mulia Agung Pertama.......... 44
Tabel 4.13 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Tunas Jaya Teknik.................... 45
Tabel 4.14 Hasil Peramalan 1 TahunKe Depan Regresi linier Tunas Jaya Teknik................. 46
Tabel 4.15 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Bintang Timur Abadi47
Tabel 4.16 Hasil Peramalan 1 Tahunke depan Metode Double Moving Average
Bintang Timur Abadi........................................................................................................ 48
Tabel 4.17 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Cahaya Gemilang....48
Tabel 4.18 Hasil Peramalan 1 Tahunke depan Metode Double Moving Average
Cahaya Gemilang............................................................................................................. 49
Tabel 4.19 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Sumber Adi Karya... 49
Tabel 4.20 Hasil Peramalan 1 Tahunke depan Metode Double Moving Average
Sumber Adi Karya............................................................................................................ 50
Tabel 4.21 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average PT.Mulia
Agung Pertama................................................................................................................ 50
Tabel 4.22 Hasil Peramalan 1 Tahunke depan Metode Double Moving Average
PT.Mulia Agung Pertama.................................................................................................. 51
Tabel 4.23 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Tunas Jaya Teknik....51
Tabel 4.24 Hasil Peramalan 1 Tahunke depan Metode Double Moving Average
Tunas Jaya Teknik............................................................................................................. 52
xii
Tabel 4.25 Validasi Regresi Linier Bintang Timur Abadi..................................................... 53
Tabel 4.26 Validasi Regresi Linier Cahaya Gemilang.......................................................... 53
Tabel 4.27 Validasi Regresi Linier Sumber Adi Karya......................................................... 54
Tabel 4.28 Validasi Regresi Linier PT.Mulia Agung Pertama............................................... 54
Tabel 4.29 Validasi Regresi Linier Tunas Jaya Teknik.......................................................... 55
Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Peramalan Permintaan Untuk tahun 2018........................... 55
Tabel 4.31 Validasi DMA Bintang Timur Abadi.................................................................. 56
Tabel 4.32 Validasi DMA Cahaya Gemilang....................................................................... 57
Tabel 4.33 Validasi DMA Sumber Adi Karya...................................................................... 57
Tabel 4.34 Validasi DMA PT.Mulia Agung Pertama........................................................... 58
Tabel 4.35 Validasi DMA Tunas Jaya Teknik....................................................................... 59
Tabel 4.36 Rekapitulasi Hasil Peramalan Permintaan Untuk tahun 2018........................... 59
Tabel 4.37 Rekapitulasi Nilai Q Agen dengan Metode EOQ............................................... 60
Tabel 4.38 DRP Agen EOQ Bintang Timur Abadi................................................................ 61
Tabel 4.39 DRP Agen EOQ Cahaya Gemilang.................................................................... 61
Tabel 4.40 DRP Agen EOQ Sumber Adi Karya.................................................................... 62
Tabel 4.41 DRP Agen Mulia Agung Pertama..................................................................... 62
Tabel 4.42 DRP Agen Tunas Jaya Teknik............................................................................ 63
Tabel 4.43 rekapitulasi nilai P dan Q................................................................................. 64
Tabel 4.44 DRP Agen Bintang Timur Abadi....................................................................... 65
Tabel 4.45 DRP Agen Cahaya Gemilang............................................................................ 65
Tabel 4.46 DRP Agen Sumber Adi Karya............................................................................ 66
Tabel 4.47 DRP PT.Mulia Agung Pertama.......................................................................... 66
Tabel 4.48 DRP Agen Tunas Jaya Teknik............................................................................ 67
Tabel 5.1 Perbandingan Biaya Metode EOQ dan POQ...................................................... 68
Tabel 5.2 Perencanaan Pemesanan PT.Century Tubindo Prima tahun 2018...................... 70
DAFTARGAMBAR
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran.............................................................................. 27
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian......................................................................... 31
Gambar 4.1 Bill of Distribution PT.Century Tubindo Prima untuk wilayah Karawang. 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era modernisasi saat ini , permintaan atau tuntutan konsumen terhadap
kualitas produk , harga produk , ketepatan pengiriman serta ketersediannya produk di
pasaran semakin tinggi . Tanpa proses distribusi, kegiatan produksi pun akan sia sia
serta tidak tercapainya tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari
konsumen. Terlepas dari itu semua, dalam proses pendistribusian barang pun banyak
beberapa masalah yang dapat menghambat proses penyaluran barang ke konsumen
seperti keterlambatan, penumpukan barang, kerusakan barang, dan lain sebagainya.
Kebijaksanaan untuk pengendalian persediaan produk pada suatu lokasi tertentu
dapat menimbulkan masalah pada manajemen dalam mengkoordinasikan perencanaan
distribusi dari bagian pemasaran, juga pada bagian produksi yang menghasilkan
tingkat persediaan produk yang dihasilkan terbaik, sehingga tingkat kepuasan
konsumen maupun keuntungan perusahaan dapat terjaga.
Pada awal perkembanganya Distribution Resource Planning (DRP) adalah sebagai
sebuah metode teknik untuk perencanaan pendistribusian perusahaan manufaktur.
Metode ini dihasilkan dari pengalaman perusahaan manufaktur. DRP telah diperluas
pada pendistribusian proses di dalam manufaktur. Selain itu DRP dapat
mengkoordinasikan logistik antar organisasi atau antara pusat – pusat distribusi yang
berbeda tempat secara geografis. DRP menggunakan teknik time phased planning.
2
Beberapa permasalahan tradisional yang ditemukan dalam distribusi dan manufaktur
yaitu permasalahan pengurangan ongkos atau penghapusan dari beberapa tahap dalam
manufaktur. Filosofi dari manajemen DRP adalah untuk mengatur pendistribusian yang
mengalami peluasan dalam supply chain management, biasanya dalam perusahaan
antara manufaktur dan distribusi dipisahkan, pemisahaan ini akan berakibat pada
timbulnya masalah pada perusahaan, seperti inefficiencies, cost penalties dari perbedaan
proses, sistem dan bahkan pada conflicting goals. Distribution Resource Planning
(DRP) memberikan kerangka kerja untuk menerapkan centralized push system dalam
manajemen distribusi inventori
PT. Century Tubindo Prima adalah perushaan yang bergerak di dalam bidang
stockist dan supplier untuk barang kebutuhan project oil , gas , industri , petrochemical .
PT Century Tubindo Prima adalah perusahaan pemegang hak jual di Indonesia untuk
alat pengeboran minyak yang di import dari Korea Selatan . Berdasarkan permasalahan
yang kerap ditemui lapangan, masalah distribusi yang kerap muncul di PT. Century
Tubindo Prima adalah keterlambatan barang, jumlah pemesanan yang tidak sesuai
dengan permintaan agen, serta waktu pengadaan dan pengiriman barang yang tidak
menentu. Seperti pada tahun 2017 terjadi keterlambatan hingga 5 bulan lamanya dan
perusahaan memerlukan biaya tambah pengiriman hingga 35 % dari biaya distribusi
selama setahun. Hal ini terjadi karena pola pemesanan yang tidak sesuai kebutuhan
permintaan dan belum terpolanya perencanaan pengadaan dan pengiriman barang,
perusahaan masih melakukan pengadaan dan pengiriman secara acak (tidak teratur)
sehingga memunculkan beberapa kendala tersebut diatas serta adanya biaya tambah
untuk mengantisipasi masalah tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang mendasari penelitian ini , maka
perumusan masalah yang akan menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana merencanakan sistem distribusi di PT. Century Tubindo Prima ?
2. Bagaimana Penerapan sistem distribusi dengan metode metode Distribution
Resource Planning (DRP) untuk mengetahui biaya yang paling ekonomis ?
3
1.3 TujuanPenelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat sistem distribusi produk di PT. Century Tubindo Prima
2. Menganalisa hasil dari penerapan distribusi dengan metode Distribution
Resource Planning (DRP) yang memiliki biaya paling ekonomis.
1.4 Batasan Masalah
Suatu pembatasan masalah jelas diperlukan agar ruang lingkup dalam kegiatan
penelitian ini terarah terhadap tujuan yang ingin dicapai nantinya. Adapun batasan
masalah yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
1. Objek penelitian adalah distribusi 5 Agen alat pengeboran di PT. Century
Tubindo Prima ke 5 agen di wilayah Karawang
2. Penelitian yang dilakukan adalah mengetahui penerapan dari sistem distribusi
dengan metode Distribution Resources Planning (DRP) di PT. Century Tubindo
Prima
3. Pada Penelitian ini, proses distribusi difokuskan hanya pada alat valve yang di
dapat dari pabrik Korea
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah:
1. Studi Lapangan
Untuk mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian
ini dilakukan dengan meninjau langsung ke lapangan.
2. Studi Pustaka
Membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan
masalah yang akan dibahas dan digunakan dalam memecahkan masalah.
4
3. Mengadakan wawancara dengan karyawan yang berhubungan dengan masalah
yang dibahas.
1.6 Sistematika Penelitian
Dalam penulisan Penelitian Tugas Akhir yang akan dilakukan, penulis berpedoman
pada kriteria penyusunan laporan dan membaginya dalam enam bab yang saling
berkaitan satu sama lainnya, yaitu dengan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan secara umum tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori-teori yang berhubungan
dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas serta merupakan
tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir dalam
proses pemecahan masalah penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini tentang metodologi penilitian dan kerangka pemikiran yang
dilakukan dengan penelitian untuk tugas akhir dan berisi tahapan
pemecahan masalah yang menguraikan secara garis besar
langkah-langkah yang dilakukan dalam memecahkan masalah.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Dalam bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan,
cara penyusunan data-data yang di butuhkan, dan metode analisis data
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan mengenai analisa dari hasil pengolahan data yang
telah dilakukan sebelumnya yang berdasarkan landasan teori yang
5
digunakan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa dan
penelitian secara menyeluruh serta diberikan juga saran-saran, baik untuk
pihak perusahaan maupun pengembangan penelitian selanjutnya.
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dan Teori
2.1.1 Distribusi
Distribusi merupakan suatu proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen pada waktu dan tempat dimana barang tersebut
diperlukan . Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah
(utility) waktu , tempat dan pengalihan hak milik .
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut , terdapat dua aspek penting yang terlibat
di dalamnya , yaitu :
a. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (channel of
distribution/marketing channel)
b. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (physical distribution )
Distribusi Menurut Winardi (1989) adalah salah satu aspek dari pemasaran.
Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan
distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer)
ke pengecer (retailer).
7
Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan
biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian
menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
Menurut Philip Kotler (1997) Distribusi merupakan sekumpulan organisasi
yang membuat sebuah proses kegiatan penyaluran suatu barang atau jasa siap untuk
di pakai atau di konsumsi oleh para konsumen (pembeli). Menurut Alma (2007)
Distribusi merupakan sekumpulan lembaga yang saling terhubung antara satu dengan
lainnya untuk melakukan kegiatan penyaluran barang atau jasa sehingga tersedia
untuk dipergunakan oleh para konsumen (pembeli).
2.1.2 Tujuan Distribusi
Menurut pendapat Anggraini (2007) Kegiatan distribusi memiliki tujuan
seperti berikut :
a. Menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
b. Mempercepat sampainya barang ke tangan konsumen,
c. Menjaga kelangsungan kegiatan produksi,
d. Penyebaran barang akan merata ke konsumen,
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi,
f. Untuk memperoleh keuntungan
2.1.3 Fungsi Distribusi
Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan
produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk
dapat menikmati produknya, menurut Christine Natalia (2011).
Kegiatan yang termasuk fungsi distribusi terbagi secara garis besar menjadi 2
(dua) sebagai berikut:
1. Fungsi Pokok Distribusi.
8
Fungsi pokok adalah fungsi tugas-tugas yang mau tidak mau harus
dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi sebagai berikut:
a. Pengangkutan (transportasi).
b. Penjualan (selling).
c. Pembelian (buying).
d. Penyampaian.
e. Pembakuan standar kualitas barang.
2. Fungsi Tambahan Distribusi.
Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya diberlakukan
pada distribusi barang-barang tertentu. Fungsi tambahan tersebut
sebagai berikut:
a. Menyeleksi
b. Mengepak/ mengemas.
c. Memberi Informasi.
2.1.4 Permintaan
Pengertian teori permintaan menurut Sadono Sukirno (2005), teori
permintaan adalah teori yang menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat
dibuat grafik kurva permintaan.
Menurut Adiwarman A. Karim (2007) permintaan barang yaitu bahwa factor
harga dari komoditas merupakan variable dependen yang akan menentukan beberapa
jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh konsumen.
Konsumen dapat menentukan jumlah barang yang dikonsumsi tergantung pada
harga barang tersebut. Pada umumnya, semakin tinggi harga suatu barang, maka
semakin sedikit jumlah permintaan keatas suatu barang tersebut. Sebaliknya, semakin
rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah permintaan keatas barang
tersebut, apabila faktor tidak berpengaruh (catteries paribus) . Hipotesis seperti itu
disebut sebagai hukum permintaan.
9
Dengan demikian, hukum permintaan (law of demand) adalah hukum yang
menjelaskan hubungan antara harga dengan jumlah permintaan ke atas suatu barang
(catteries paribus).
2.1.5 Metode Peramalan
Peramalan merupakan gambaran keadaan perusahaan pada masa yang akan
datang. Gambaran tersebut sangat penting bagi manajemen perusahaan karena dengan
gambaran tersebut maka perusahaan dapat memprediksi langkah- langkah apa saja
yang diambil dalam memenuhi permintaan konsumen.
1. Definisi Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di
masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu
dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang
ataupun jasa. (Nasution, 2008)
Menurut Ginting (2007) peramalan adalah pemikiran terhadap suatu
besaran, misalnya permintaan pada satu atau beberapa produk pada periode
yang akan datang . pada dasarnya peramalan hanya merupakan suatu
perkiraan (guess), tetapi dengan menggunakan teknik- teknik tertentu, maka
peramalan hanya menjadi sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan
perkiraan yang ilmiah (Educated gues). Stiap pengambilan keputusan yang
menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan
yang melandasi pengambilan keputusan tersebut.
Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentuka
jumlah permintaan terhadap suatu produk dan merupakan awal dari proses
perencanaan dan pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan jenis
produk apa yang diperlukan (what), jumlahnya (how many), dan kapan
dibutuhkan (when). Peramlan penjualan , yaitu diawali dengan melkukan
peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan industri, dan
diakhiri dengan peramalan penjualan (Ginting 2007).
10
2. Tujuan Peramalan
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk merendam
ketidak pastian, segingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan
yang sebenarnya. (Ginting 2007)
Tujuan peramalan dilihat dari waktu antara lain:
a. Jangka Pendek (short term) Menentuksn kuatitas dan waktu dari item
dijadikan produksi biasanya bersifat harian dan di tentukan oleh low
management.
b. Jangka Menengah (medium term) Menentukan kuantitas dan waktu dari
kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan
oleh middle management.
c. Jangka Panjang (long term) Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas
produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan
ditentukan oleh top management.
3. Beberapa Sifat Hasil Peramalan
Menurut Rosani Ginting (2007) dalam embua peramalan atau
menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan yaitu:
a. Ramalan Pasti mengandung kesalahan artinya peramal hanya bisa mengurangi
ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak bisa menghilangkan
ketidakpastian tersebut.
b. Peramalan seharusnya bisa memberikan informasi tentang beberapa ukuran
kesalaha, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka
adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa kesalahan
yang mungkin terjadi
11
c. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka
panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan relative masih konstan sedangkan
masih panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan
terjadinya perubahan faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan.
4. Peramalan dengan Metode Regresi Linier
Salah satu peramalan yang paling sederhana adalah Regresi Linier,
Dimana diasumsikan terdapat hubungan antara variable yang ingin
diramalkan dengan variable lain. Peramalan didasrkan pada asumsi bahwa
pola dari pertumbuhan data histories bersifat linier, yang dapat dijabarkan
sebagai berikut : 7Y ( t ) = a + bt
5. Peramalan dengan Metode Double Moving Average
Metode ini mampu mengurangi kesalahan sistematis yang terjadi
Dasar dari system ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua. Rata-
rata bergerak ganda merupakan rata-rata bergerak dan disimbolkan sebagai
MA ( M * N )yang berarti MA M periode dari MAN periode . Prosedur yang
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Cari x rata-rata dari x1 sampai xt dan nilai peramalan untuk periode S’ t +1
adalah x rata-rata tesebut .
b. Cari x rata-rata dari x2 sampai xt+1 , dan nilai peramalan untuk periode S’ t +2
adalah x rata-rata tesebut .
c. Ulangi kedua langkah diatas sampai semua X terhitung . Lanjutkan dengan
cara yang sama untuk menghitung S’’ hanya saja sekarang yang rata-rata bukan x
melainkan S’t .
d. Menghitung at dengan rumus at = 2 S’t - S’’t
e. Menghitung bt dengan rumus bt =2N−1 S′t−S” t
12
f. Menghitung peramalan ( Ft+m ) dimana m merupakan jumlah Periode kemuka
dari t rumus : F t+m = aa + bt*m
6. Nilai Kesalahan Peramalan
Dalam melakukan peramalan , hasil peramaln kita tidak mungkin
benar-benar tepat . Selisih antara nilai sebenarnya dengan nilai peramalan
dapat dikatakan sebagai ‘error’ . Hal ini dapat diketahui dari perbandingan
antara nilai-nilai kesalahan dari masing-masing metode , metode yang terbaik
adalah metode yang paling sesuai dengan data yang dimiliki nilai peramalan
kesalahan yang paling kecil . Perhitungan kesalahan dapat dijabarkan sebagai
berikut :
E= Xi+Fi
Dimana :
Ei = kesalahan pada periode ke 1
Xi=Nilai sesungguhnya pada periode ke 1
Fi= nilaihasil peramalan pada periode ke 1
Jumlah keslahan peramalan hanya merupakan ukuran biasa atau selisih
biasa yang dihasilkan . Beberapa alternative beberapa metode kesalahan
peramalan yang banyak digunakan adalah sebagai berikut :
a. Mean Square Error ( MSE )
b.Mean Absolute Error ( MAE )
c. Mean Absolute Percent Error ( MAPE )
13
∑
7. Tracking Signal
Cara untuk mengontrol peramalan untuk memastikan bahwa metode
peramalan yang digunakan akan menghasilkan peramalan yang baik , juga
digunakan untuk mengetahui sebaik apakah metode permalan yang digunakan
dalam memprediksikan data actual .
Tracking Signal dihitung sebagai jumlah kesalahan peramalan dibandingkan
dengan nilai MAE, yang dapat didefinikan sebagai berikut :
𝑇𝑟𝑎𝑐𝑘 𝑔 𝑔 𝑎𝑙=
Dimana : MAE =
Nilai positif tracking signal menunjukan bahwa data actual masih lebih besar
dibandingkan dengan data peramalan. Sedangkan Negatif Tracking Signal
menunjukan bahwa data actual lebih kecil dibandingkan dengan data peramalannya.
Tracking Signal yang baik adalah yang memiliki nilai RSFE yang kecil titik tengah
tracking signal mendekati NOL. Nilai tracking signal yang dihitung dibandingkan
dengan batas control yang telah ditentukan .
2.1.6 Distribution Resources Planning (DRP)
Menurut Syarif,Nunung,Anela (2013) Distribution Resource Planning
(DRP) berfungsi untuk mementukan jumlah kebutuhan untuk mengisi kembali
inventory pada branch warehouse (distribution centre) . Pada awalnya konsep DRP
diarahkan agar terjadi integrasi bidang produksi dan distribusi . Dengan DRP ini unit
usaha memulai penjadwalan distribusi dengan lebih akurat dan pada saat yang sama
mencapai stabilitas produksi . Sebagai akibatnya kegiaan distribusi produk dapat
memperoleh keuntungan besar dalam hal perbaikan customer service , pengurangan
persediaam , pengurangan biaya-biaya .
14
Menurut S.T.Enns, Suwanruji (2013) DRP Distribution Requirements Planning (DRP)
is a time-phased replenishment approach in which inventory status is reviewed and
new shipment plans are generated periodically . Sedangkan menurut Lysons (2000)
DRP adalah pengendalian inventori dan teknik Penjadwalan yang menerapkan prinsip
MRP pada distribusi inventori. Ini mungkin juga dipandang sebagai metode
penanganan penambahan stock pada lingkungan.
Perencanaan sumber daya distribusi (Distribution Resource Planning)
Melanjutkan perencanaan kebutuhan distribusi ke arah perencanaan sumber daya
penting yang terkandung dalam sistem distribusi: ruang gudang, tenaga kerja, biaya
angkutan.
1. Konsep DRP
DRP mengerjakan perencanaan pergerakan material ke dalam dan ke luar
dari suatu jaringan distribusi. DRP membuat material yang tersedia sedemikian
rupa sehingga inventori dapat ditarik melalui jaringan distribusi untuk
menyediakan material secara "just in time" yang akan menjawab permintaan
pelanggan
2. Tujuan DRP
Tujuan utama DRP Menurut Tampubolon (2004) tentu saja mendapatkan
hasil yang sebaik mungkin dalam pendistribusian suatu produk tertentu, yang
dimaksudkan dalam proses ini adalah; produk tersebut dapat sampai pada tempat
kuantitas, serta waktu yang tepat. Menurut Regina (2013) Dengan menggunakan
DRP ketersediaan produk menjadi memadai dan distribusi menjadi lancar .
Informasi DRP ini akan dapat digunakan sebagai input untuk menentukan :
a. Kapasitas transportasi yang dibutuhkan dalam pendistribusian produk.
b. Kapasitas peralatan yang dibutuhkan oleh bagian manufaktur.
c. Investasi untuk persediaan yang dibutuhkan oleh setiap DC (Distribution
Center).
15
d. Tingkat produksi minimum yang dibutuhkan oleh tiap – tiap produk dari
DC.
3. Fungsi DRP
Menurut Chandra S , Balasubramanian (2012) The function of DRP is to
determine the replenishment quantity for a particular time period . The inventory
management is based on the time lines like daily, weekly or monthly demands. Mengolah
semua data yang diperlukan pada seluruh distribution center yang digunakan
untuk mengadakan perubahan dan perencanaan untuk memenuhi permintaan
konsumen hasil peramalan serta untuk melakukan perencanaan mengenai
persediaan yang di inginkan.
Sebagai input untuk semua bagian untuk mengambil keputusan baik
menyangkut keputusan mengenai berapa jumlah yang harus diproduksi oleh
pabrik bagaimana persediaan yang dikehendakai untuk mengantisipasi fluktuasi
demand.
4. Istilah Dalam DRP
Dalam melakukan pemetaan DRP, terdapat beberapa istilah yang sering
digunakan, diantaranya adalah:
1. Lead Time
Waktu tunggu (lead time) adalah tenggang waktu yang diperlukan
antara saat pemesanan bahan baku sampai datangnya bahan baku tersebut.
2. Inventory on Hand
Inventory on Hand / Project on Hand (persediaan di tangan) adalah
persediaan yang tersedia dan siap untuk digunakan/di distribusikan.
3. Safety Stock
Persediaan pengaman atau safety stock adalah persediaan minimum
yang harus tersedia dan hanya dapat digunakan dalam keadaan yang
betul-betul darurat. Dengan adanya safety stock maka perusahaan dapat
mengalami resiko seminimal yang dapat ditimbulkan karena adanya
ketidakpastian kedatangan bahan
16
5. Proses DRP
Perhitungan perencanaan kebutuhan distribusi (Tersine,1994) dimulai
dari peramalan permintaan tingkat pengecer, dari hasil peramalan penjualan yang
diperoleh kemudian dihitung kebutuhan bersih untuk tingkat pengecer dimana
kebutuhan bersih ini akan menjadi Planned Order Release, sampai penentuan
perencanaan pesanan dikirim. Planned Order Release adalah selisih hasil
peramalan dengan persediaan ditangan periode sebelumnya. Planned order
release pada tingkat pengecer akan menjadi kebutuhan kotor pada tingkat
distribusi diatasnya.
Menurut Vollman (1988), untuk menyelesaikan perhitungan tersebut langkah-
langkah yang perlu dilakukan adalah:
1. Menentukan kebutuhan bersih adalah selisih kebutuhan kotor dengan
persediaan yang ada di tangan.
2. Menentukan jumlah pesanan (ukuran lot / Lot Size)
Penentuan jumlah pesanan pada setiap jaringan distribusi, didasarkan
pada kebutuhan bersih. Sistem penentuan jumlah pesanan yang dapat
digunakan antara lain , EOQ dan FOQ.
3. Menentukan Bill of Distribution (BOD) dan kebutuhan kotor di setiap
jaringan distribusi. BOD ditentukan berdasarkan struktur jaringan
distribusi, sedangkan kebutuhan kotor untuk setiap jaringan distribusi
ditentukan berdasarkan Planned Order Release jaringan distribusi.
4. Menentukan waktu pemesanan adalah dengan menentukan saat yang tepat
untuk melakukan pemesanan, dipengaruhi oleh rencana penerimaan
(Planned Order Receipt) dan tenggang waktu pemesanan kembali (Lead
Time)
Perhitungan perencanaan kebutuhan distribusi dimulai dari peramalan
permintaan kemudian dihitung kebutuhan bersih, sampai penentuan perencanaan
pesanan dikirim.
17
6. Asumsi Perencanaan Kebutuhan Distribusi
Menurut Fogarty dkk (1991), asumsi yang dapat digunakan dalam
mengoperasikan metode perencanaan kebutuhan produk adalah sebagai
berikut:
A. Mengetahui lama waktu pemesanan (Lead Time) untuk setiap mata rantai
distribusi.
B. Jumlah persediaan, persediaan pada setiap mata rantai harus selalu
dikontrol dalam arti setiap transaksi yang terjadi harus selalu dacatat
karena dapat menyebabkan perubahan pada jumlah persediaan.
C. Pada saat penjualan berjalan, semua barang dagangan harus tersedia.
D. Pengadaan dan pemakaian persediaan bersifat diskrit artinya pengadaan.
E. barang mampu memenuhi rencana penjualan pada periode penjualan.
7. Masukan Perencanaan Kebutuhan Distribusi
Menurut Tersine (1994), masukan untuk kebutuhan distribusi
antara lain:
Catatan Persediaan
Catatan persediaan merupakan catatan mengenai informasi tentang
persediaan yang dimiliki, lead time, rencana kedatangan barang,
ukuran pemesanan dan sebagainya. Catatan persediaan harus selalu
diperbaharui sesuai dengan kondisi persediaan, seluruh transaksi
yang terjadi harus dicatat karena dapat menyebabkan perubahan
status persediaan.
Struktur Jaringan Pemasaran
Struktur jaringan pemasaran merupakan gambaran tentang kondisi
jaringan usaha eceran. Dari struktur jaringan pemasaran ini dapat
diketahui berapa banyak pengecer dan sub distributor yang dimiliki,
tingkatan dan hubungan keterkaitan antara pengecer, sub distributor
dan distributor.
18
Rencana Induk Penjualan
Rencana induk penjualan merupakan pernyataan tentang berapa
banyak barang yang akan dijual dalam satu periode. Penentuan
penjualan didasarkan pada hasil peramalan yang telah dilakukan
8. Proses Perencanaan Kebutuhan Distribusi
Analogi perhitungan DRP dengan MRP menyebabkan samanya
langkah-langkah perhitrungan dan asumsi yang digunakan di antara
keduanya. Secara garis besar proses perhitungan DRP menurut
Vollman, 1988, adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan Kebutuhan Bersih
Merupakan proses perhitungan kebutuhan bersih (net requirement)
yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor (gross
requirement) dengan jadwal penerimaan barang (planned receipts) dan
persediaan awal yang tersedia (beginning inventory). Data yang
dibutuhkan dalam perhitungan kebutuhan bersih adalah:
Kebutuhan kotor untuk setiap periode
Persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan
Rencana penerimaan untuk setiap periode perencanaan
Kebutuhan bersih (net requirement) akan ditujukan sebagai nilai
positif yang sesuai dengan pertambahan negatif dari persediaan di
tangan dalam periode yang sama. Apabila lot sizing dipakai,
kebutuhan bersih adalah prediksi kekurangan material, sehingga
perlu dimasukkan dalam perhitungan rencana penerimaan pesanan
(planned order receipt), dan tidak hanya menghitung kenaikan dalam
nilai negatif yang ditunjukkan dalam baris persediaan di tangan.
2) Penetuan Lot
19
Lotting merupakan proses untuk menentukan besarnya pesanan di
setiap mata rantai berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari
proses netting. Terdapat banyak alternatif untuk menghitung ukuran
lot, yaitu:
1. Fixed Order Quantity (FOQ): Pendekatan menggunakan
konsep jumlah pemesanan tetap karena keterbatasan akan
fasilitas. Misalnya: kemampuan gudang, transportasi,
kemampuan supplier dan pabrik.
2. Lot for Lot (LFL): Pendekatan menggunakan konsep atas dasar
pesanan diskrit dengan pertimbangan minimasi dari ongkos
simpan, jumlah yang dipesan sama dengan jumlah yang
dibutuhkan.
3. Least Unit Cost (LUC): Pendekatan menggunakan konsep
pemesanan dengan ongkos unit perkecil, dimana jumlah
pemesanan ataupun interval pemesanan dapat bervariasi.
Keputusan untuk pemesanan didasarkan : ongkos perunit
terkecil = (ongkos pesan per unit) + (ongkos simpan per unit)
4. Economic Order Quantity (EOQ): Pendekatan menggunakan
konsep minimasi ongkos simpan dan ongkos pesan. Ukuran lot
tetap berdasarkan hitungan minimasi tersebut.
5. Period Order Quantity (POQ): Pendekatan menggunakan
konsep jumlah pemesanan ekonomis agar dapat dipakai pada
periode bersifat permintaan diskrit, teknik ini dilandasi oleh
metode EOQ. Dengan mengambil dasar perhitungan pada
metode pesanan ekonomis maka akan diperoleh besarnya
jumlah pesanan yang harus dilakukan dan interval periode
pemesanannya adalah setahun.
20
6. Part Period Balancing (PPB): Pendekatan menggunakan
konsep ukuran lot ditetapkan bila ongkos simpannya sama atau
mendekati ongkos pesannya.
7. Fixed Periode Requirement (FPR): Pendekatan menggunakan
konsep ukuran lot dengan periode tetap, dimana pesanan
dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu saja. Besarnya
jumlah pesanan tidak didasarkan oleh ramalan tetapi dengan
cara menggunakan penjumlahan kebutuhan bersih pada
interval pemesanan dalam beberapa periode yang ditentukan
8. Least Total Cost (LTC): Pendekatan menggunakan konsep
ongkos total akan diminimasikan apabila untuk setiap lot
dalam suatu horison perencanan hampir sama besarnya. Hal ini
dapat dicapai dengan memesan ukuran lot yang memiliki
ongkos simpan per unit-nya hampir sama dengan ongkos
pengadaannya/ unitnya. ongkos total = (ongkos simpan) +
(ongkos pengadaan)
9. Wagner Within (WW): Pendekatan menggunakan konsep
ukuran lot dengan prosedur optimasi program linear, bersifat
matematis. Pada prakteknya ini sulit diterapkan dalam MRP
karena membutuhkan perhitungan yang rumit. Fokus utama
dalam penyelesaian masalah ini adalah melakukan minimasi
penggabungan ongkos total dari ongkos set-up dan ongkos
simpan dan berusahan agar ongkos set-up dan ongkos simpan
tersebut mendekati nilai yang sama untuk kuantitas pemesanan
yang dilakukan.
10. Silver Mean (SM): Menitikberatkan pada ukuran lot yangharus
dapat meminimumkan ongkos total per-periode.Dimana ukuran
lot didapatkan dengan cara menjumlahkan kebutuhan beberapa
periode yang berturut-turut sebagai ukuranlotyang tentatif
(bersifat sementara), penjumlahan dilakukan terussampai
21
ongkos totalnya dibagi dengan banyaknya periode yang
kebutuhannya termasuk dalam ukuran lot tentatif tersebut
meningkat. Besarnya ukuran lot yang sebenarnya adalah
ukuran lot tentative terakhir yang ongkos total periodenya
masih menurun.
3) Perencanaan Pemesanan
Perencanaan Pemesanan merupakan proses yang bertujuan untuk
menentukan saat yang tepat untuk merencanakan pemesanan dalam
rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperoleh
dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya kebutuhan bersih
yang diinginkan dengan lead time yang dibutuhkan.
9. Perhitungan kebutuhan bersih
Proses perhitungan kebutuhan bersih merupakan proses perhitungan
kebutuhan kotor untuk tingkat mata rantai di bawahnya (sub
distributor, distributor) yang didasarkan atas rencana pemesanan.
Dalam proses ini struktur jaringan inilah proses Explosion akan
berjalan dan dapat menentukan ke arah mata rantai mana harus
dilakukan explosion.
10. Tabel DRP
Contoh dari Tabel untuk pemetaan distribusi dengan metode
Distribution Resources Planning (DRP) adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Contoh Tabel Pemetaan DRP
22
11. Biaya Persediaan
Setiap bagian asset di perusahaan pasti mempunyai biaya (cost) begitu
juga dengan persediaan. Adapun menurut Handoko (1999) Secara garis
besarnya biaya yang terjadi pada persediaan adalah:
A. Biaya penyimpanan (holding cost / carrying cost), yaitu biaya-biaya yang
timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Biaya penyimpanan sangat
bergantung pada kuantitas barang yang disimpan. Biaya yang termasuk dalam
biaya penyimpanan,antara lain :
Biaya yang berhubungan dengan tempat penyimpanan (listrik,
pendingin udara dll).
Biaya modal (Opportunity cost of capital), yaitu kesempatan
mendapatkan pendapatan dari jumlah modal yang diinvestasikan
dalam prsediaan.
Biaya kerusakkan persediaan
Biaya asuransi persediaan.
Biaya penghitungan fisik (stock opname).
Biaya pajak.
Biaya kehilangan akibat pencurian/ perampokan.dll
B. Biaya pemesanan/pembelian (Ordering costs), biaya-biaya yang meliputi :
Proses pesanan (surat menyurat).
Sarana komunikasi (telepon, fax, internet, dll).
Pengiriman barang.
Pemeriksaan barang.
C. Biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan (stock-out
cost/shortage costs), biaya-biaya yang timbul adalah :
Kehilangan penjualan
Hilangnya pelanggan.
Biaya pemesanan dan ekpedisi khusus.
23
Biaya mesin-mesin yang menganggur.
Biaya tenaga kerja / upah.
Terganggunya operasonal perusahaan.
Target pekerjaan terhambat.
Meningkatnya biaya utang lancar
D. Biaya kehabisan persediaan / material pada kenyataannya cukup sulit diukur
khususnya yang berhubungan dengan pelanggan (external), karena
menyangkut kepuasan dan menurunnya kredibilitas perusahaan di mata
pelanggan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa sumber atau referensi dari jurnal yang menjadi acuan dalam pembuatan
Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Penelitian Hasil
1.
S Heryanto, dkk.
(2013)
Perencanaan dan Penjadwalan aktivitas
Distribusi dengan menggunakan
Distribution Requirement Planning
(DRP) di PT. XYZ
Dengan menerapkan DRP
pada sistem distribusi
perusahaan dapat menghemat
biaya transportasi sebesar
7,87%
2.
Hidayat S, dkk.
(2013)
Perencanaan dan Penjadwalan distribusi
pakaian jadi dengan Distribution
Resource Planning (DRP)
Distribusi produk untuk 5
daerah distribusi dilakukan di
periode ke 3, ke 5, dan ke 7
dengan jumlah 150 unit.
3.
Surya R, (2013) Implementasi metode Distribution
Requirement Planning pada CV. Karya
Mandiri Sejahtera di Surabaya
Penerapan DRP Menghasilkan
optimalisasi aktivitas
distribusi dan tidak lagi
kehilangan penjualan.
4.
Mendoza A, dkk.
(2013) Distribution requirement planning
approach based on limited supply
capacity in supply chain
Perencanaan kebutuhan
distribusi di bawah kapasitas
pasokan yang terbatas, dan
model yang optimal dibangun.
24
No Nama Judul Penelitian Hasil
Dengan pengurangan
matematika, model ini setara
dengan program linier.
5.
S.T.Enns,
Suwanruji (2013)
Distribution Planning and Control: An
Experimental Comparison of DRP and
Order Point Replenishment Strategies
Kinerja dalam Jaringan yang
melibatkan manufaktur,
distribusi dan fasilitas ritel
serta Beberapa produk dengan
permintaan non-stasioner.
Hasil simulasi digunakan
dalam mengidentifikasi
kekuatan dan karakteristik
kinerja masing-masing
strategi.
6.
Natalia c, (2011) Perancangan sistem dengan metode
saving metrix sebagai dasar keputusan
pembelian armada di PT. Kabelindo
murni
Perencanan menghasilkan 3
rute untuk 5 mitra
perusahaan dengan
menghemat biaya sebesar
20%
7.
Chandra S,
Balasubramanian
(2012)
DRP: A Novel Approach for
Requirement
Planning in Supply Chain Management
Minimum and Maximum
inventory is decided by a
complex business function and
is an agreement between
company and the Customer.
The System also provides an
interface to the user to define
the Supply Chain Model and
its various entities and also to
validate the output and make
necessary changes before
triggering subsequent
operations like Shipment
generation.
8. Regina S (2013) Implementasi metode DRP pada Dengan Menggunakan metode
25
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
No Nama Judul Penelitian Hasil
CV.Karya Mandiri Di Surabaya DRP dapat menyelesaikan
masalah pada perusahaan
tersebut .Dengan DRP
ketersediaan produk menjadi
memadai dan distribusi
menjadi lancar
9.
Syed A
deel Haneed Zaidi,
Sharfuddin Ahmed
Khan,
Fikri Dweiri (2012)
Implementation of Inventory
Management System in a Furniture
Company: A
Real Case study
Dalam tulisan ini kami
mencoba menetapkan sistem
manajemen persediaan yang
efektif untuk sebuah
perusahaan manufaktur
furniture
setelah mempertimbangkan
studi kasus nyata. Metode
peramalan yang diusulkan
dapat menghasilkan
solusi optimum untuk
inventarisasi dalam hal
pengurangan biji biaya cincin
dan biaya penahanan EOQ dan
MRP yang dihitung untuk
komponen yang berbeda
mengidentifikasi penghematan
biaya efektif untuk proses
peramalan. Untuk studi lebih
lanjut, teknik optimasi yang
memadai dapat berguna
dengan metode peramalan
probabilistik.
10
Pattanapong
Ariyasit and
Nattaphon
Supawatcharaphorn
(2009)
Studying Material Inventory
Management
for Sock Production Factory
Studi ini menemukan bahwa
biaya yang digunakan sistem
persediaan akan lebih rendah
daripada bila tidak
menggunakan manajemen
persediaan karena bahan baku
yang digunakan
Memungkinkan produsen
membeli bahan baku yang
frekuensinya harusnya banyak
waktu untuk memesan Bahan
Baku harus disimpan dan
dicadangkan sehingga volume
26
No Nama Judul Penelitian Hasil
akan membebani biaya
rendah, sehingga menurunkan
biaya produksi dari
manufaktur.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Jenis data & Informasi
Sebagai sumber data dalam penelitian ini digunakan data primer dan data
sekunder, yaitu:
a. Data Primer, yaitu: data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang
diamati, melalui kegiatan observasi dan wawancara langsung mengenai obyek
yang diteliti dengan orang yang berhak atau berwenang.
b. Data Sekunder, yaitu: data yang bersumber dari hasil penelitian sebelumnya
dan mempunyai kaitan dengan obyek yang akan diteliti, untuk memperoleh
data sekunder dapat dilakukan dengan riset kepustakaan atau metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil bahan-bahan dari
buku-buku/ literatur / dokumen dari perusahaan serta keterangan lain yang ada
hubungannya dengan objek yang akan diteliti.
1.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Untuk mengidentifikasi masalah maka penulis melakukan pengumpulan data yang
diperlukan untuk pemecahan masalah, adapun data yang hendak dikumpulkan adalah:
a. Struktur Jaringan Perusahaan
Data permintaan alat pengeboran 2017.
29
b. Jenis dan Jumlah alat pengeboran yang dihasilkan dan di distribusikan
per periode.
c. Agen Distribusi permintaan alat pengeboran wilayah Karawang
d. Sistem pendistribusian barang jadi (Finish Good) ke agen, pengecer,
ataupun gudang distribusi.
e. Biaya yang dikeluarkan untuk distribusi per produk (Biaya
pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya pengiriman)
Sumber data yang diambil merupakan data yang berasal perusahaan yang
bersangkutan
A. TempatPenelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. Century Tubindo Prima . Jalan
Pangeran Tubagus Angke No.11.D-E , Jelambar Baru , Grogol ,
Petamburan , Kota Jakarta Barat , DKI Jakarta.
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017 di PT. Century
Tubindo Prima
1.3 Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan menggunakan
metode Distribution Resource Planning (DRP).
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan menggunakan
metode Distribution Resource Planning (DRP). Selanjutnya membandingkan
Teknik Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ).
Langkah langkah mengolah data dengan metode Distribution Resource Planning
(DRP):
a. Menentukan wilayah dan agen yang akan didistribusikan
b. Melakukan analisis distribusi berdasarkan data permintaan tahun 2017
berdasarkan jenis produk dan juga agen distribusi.
c. Mengalokasikan jumlah persediaan yang tersedia (Stock)
d. Penetapan Lead Time
e. Penentuan Lot Size dengan membandingkan metode ,Economic Order
Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ).
f. Perhitungan Kuantitas, Waktu, dan Biaya pesan dan biaya simpan dari proses
30
distribusi barang
g. Pembuatan Tabel DRP
h. Analisis Kuantitas, Waktu, dan Biaya dari metode DRP
i. Menghitung persediaan yang tersisa di akhir tahun
31
1.4 Langkah-langkah Penelitian
Tujuan Penelitian
Pengadaan & Distribusi
Peramalan
Lot Size EOQ , POQ
Profil Perusahaan
Sistem Distribusi Perusahaan
Merencanakan Penerapan
Distribution Resources Planning
(DRP)
Identifikasi Data
Cara Ditribusi produk di perusahaan
Jenis Produk dan agen distribusi
Data terkait sistem distribusi di
Perusahaan (Jumlah permintaan
(demand), Biaya Pengadaan , Waktu
distribusi, Safety Stock, Lead Time)
Merencanakan Permintaan Perhitungan Lot Size Penentuan Lead Time Analisa Biaya Pengadaan
Identifikasi
Kesimpulan & Saran
Studi Kepustakaan Observasi Lapangan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Hasil & Analisa
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
32
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1.1 Pengumpulan Data
1.1.1 Struktur Jaringan Perusahaan
PT. Century Tubindo Prima adalah perushaan yang bergerak di dalam
bidang stockist dan supplier untuk barang kebutuhan project oil , gas , industri
, petrochemical . PT Century Tubindo Prima adalah perusahaan pemegang
hak jual di Indonesia untuk alat pengeboran minyak yang di import dari Korea
Selatan .
Layaknya perusahaan pada umumnya, selain mempunya supplier, PT.
Century Tubindo Prima juga memiliki agen/dealer yang tersebar di 3 wilayah di
Indonesia dengan jumlah agen sebanyak 15 agen
Agen Agen PT. Century Tubindo Prima :
1. Bekasi (5 agen)
2. Jakarta Utara ( 5 agen)
3. Karawang (5 agen)
33
Karena penelitian difokuskan pada wilayah distribusi Karawang , berikut agen agen
yang terdapat di wilayah Karawang :
1. Bintang Timur Abadi
Alamat : Lot E-6B Kawasan Industri KIIC Karawang . Kode Pos 41361.
2. Cahaya Gemilang
Alamat : Jalan Raya Peruri , Desa Kuta Mekar , Kecamatan Ciampel ,
Karawang Timur , Jawa Barat .
3. Sumber Adi Karya
Alamat : Jalan Harapan KK – 16 A , Desa Sinar Jaya , Teluk Jambe ,
Karawang .
4. PT Mulia Agung Pertama
Alamat : Jalan Maligi Raya No 32 C , Karawang International Industrial City ,
Jawa Barat .
5. Tunas Jaya Teknik
Alamat : Jalan Surya Cipta Madya Kavling 12 – No 27 B , Karawang , Jawa
Barat.
34
4.1.2 Bill of Distribution ( BOD )
Dengan Fokus Penelitian Pada Pabrik Korea Selatan dan agen di
Karawang , Maka Bill of Distribution nya adalah seperti Berikut.
Gambar 4.1 Bill of Distribution PT.Century Tubindo Prima untuk wilayah Karawang
4.1.3 Permintaan
Permintaan dari tiap tiap agen ke PT. Century Tubindo Prima didapat
dari data pesanan yang masuk ke perusahaan. Pada wilayah distribusi
Karawang, terdapat 5 jenis produk Valve manufaktur yang dipesan yaitu:
a. MSO-35F
b. TPV-45TS
c. SR-420J
d. PS-555X
e. TDR-6655
Masing masing jenis dan tipe produk memiliki perbedaan. Perbedaannya
terlertak pada ukuran diameter valve untuk menyesuaikan jenis ukuran pipa yang
dipakai pada pengeboran
35
Jumlah permintaan setiap bulan cukup bervariasi, dan berdasarkan data
permintaan selama tahun 2017, data permintaan dapat dilihat pada Lampiran
1,2,3,4, dan 5. Permintaan tiap produk dari agen wilayah Karawang pada tahun
2017 selama setahun dari tiap tiap agen adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Permintaan Agen tahun 2017
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa permintaan tahun 2017 berjumlah
2636 baik berdasarkan permintaan agen.
4.1.4 Inventory On Hand
Inventory on Hand atau Stock yang tersedia di perusahaan terdapat dari
data perusahaan, dimana stock yang tersisa di perusahaan adalah rekapitulasi
dari laporan Produk tahunan. Stock Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
1 Januari 50 44 44 41 46 225
2 februari 49 45 47 41 40 222
3 Maret 48 44 45 42 47 226
4 April 45 45 44 42 47 223
5 Mei 49 44 44 45 41 223
6 Juni 45 41 39 48 45 218
7 Juli 47 35 41 50 43 216
8 Agustus 44 41 45 47 49 226
9 September 45 43 45 48 45 226
10 Oktober 42 44 41 48 44 219
11 November 41 43 38 52 37 211
12 Desember 40 43 40 35 43 201
2636Total
No Bulan
Agen
TotalBintang
Timur Abadi
Cahaya
Gemilang
Sumber Adi
Karya
PT Mulia
Agung Pertama
Tunas
JayaTeknik
Sumber : PT Century Tubindo
36
Tabel 4. 2 Stock Alokasi Agen Tahun 2017
Sumber : PT Century Tubindo
Inventory berjumlah 525 unit dan seluruhnya dialokasikan ke tiap agen
distribusi berdasarkan persentasi kebutuhan setiap agen.
4.1.5 Lead Time
Lead time atau waktu tunggu sejak pemesanan dari tiap agen di wilayah
Bekasi sampai ke PT. Century Tubindo Prima diperlukan waktu sama dengan
pengiriman barang dari Pabrik Korea Selatan ke PT. Century Tubindo Prima
yaitu dilakukan setiap 4 Bulan sehingga dalam setahun terjadi 3 kali shipping
atau pengiriman.
Bintang Timur Abadi 100
Cahaya Gemilang 85
Sumber Adi Karya 90
PT Mulia Agung Pertama 120
Tunas Jaya Teknik 130
JUMLAH 525
Agen Stock
37
4.1.6 Biaya Pengadaan Barang
Berdasarkan data perusahaan, dibutuhkan beberapa biaya selama
melakukan Pengadaan barang, yakni biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
a. Biaya Pemesanan
Biaya yang dikeluarkan untuk memesan barang adalah biaya komukasi,
biaya dokumen, biaya transportasi dan biaya tenaga kerja. Berdasarkan data
dan dokumen perusahaan pada tahun 2017, rincian biaya yang termasuk
dalam biaya pesan setiap tahun adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Tabel Biaya Pesan
Sumber: Data PT. Century Tubindo Prima
Keterangan Biaya
Telfon 7.000.000
Administrasi 3.500.000
Pencatatan 1.800.000
Fee Agency 950.000
Shipment 45.000.000
Biaya Kirim Nozzle 2.500.000
Biaya Crane 1.500.000
Biaya Tenaga Kerja
Jasa Kuli Bongkar Muat Barang 3.500.000
Tip Supir Container 4.500.000
Total 70.250.000
Biaya Pesan
Biaya Komunikasi
Biaya Dokumen
Biaya Transportasi
38
b. Biaya Penyimpanan
Barang yang datang memerlukan penempatan dan disimpan sebelum
akhirnya didistribusikan dalam penyimpanan tersebut, terdapat beberapa biaya
yang dibutuhkan, Berdasarkan data perusahaan pada tahun 2017, yang menjadi
Biaya penyimpanan selama setahun adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Tabel Biaya Simpan
Sumber: Data PT. Bossco Indolestari
Keterangan Biaya
Listrik Gudang 13.000.000
Asuransi 100.000.000
Keamanan 4.500.000
Absolence 5.000.000
Perbaikan / Service 42.000.000
Total 164.500.000
Biaya Penyimpanan
39
4.2 Pengolahan Data
Dari data data diatas, dilakukan sistem distribusi produk pompa air pada PT.
Century Tubindo Prima untuk wilayah Karawang dengan tabel DRP, maka proses
nya adalah sebagai berikut:
4.2.1 Perhitungan Peramalan
1. Perhitungan Peramalan Linier
Perhitungan peramalan terdapat beberapa metode peramalan yang
pertama adalah metode peramalan regresi linear. Salah satu peramalan
yang paling sederhana adalah regresi linier. Dalam aplikasi regresi linier
diasumsikan bahwa terdapat hubungan antara variable yang ingin
diramalkan dengan variable lain. Selanjutnya, peramalan ini didasarkan
pada asumsi bahwa pola pertumbuhan dari data histories bersifat linier
(tidak linier 100%). Berikut perhitunganya.
40
Tabel 4.5 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Bintang Timur Abadi
b = -0,82867 Y(t) = a + b (t)
a = 45,855 Y(t) = 45,855– 0,82867 (t)
Setelah mendapatkan nilai a dan b maka dimasukan periode mulai dari
bulan 13 dengan nilai 1, bulan ke 14 dengan nilai 2 dan seterusnya
kedalam rumus sesuai pada bab sebelumya dan hasil Y(t) untuk
mendapatkan hasil peramalan untuk 12 bulan kedepan.
Periode Order d t t² d(t) a b periode Peramalan
Januari 2017 50 1 1 50 45,87 -0,83 13 35
Februari 2017 49 2 4 98 45,87 -0,83 14 34
Maret 2017 48 3 9 144 45,87 -0,83 15 33
April 2017 45 4 16 180 45,87 -0,83 16 33
Mei 2017 49 5 25 245 45,87 -0,83 17 32
Juni 2017 45 6 36 270 45,87 -0,83 18 31
Juli 2017 47 7 49 329 45,87 -0,83 19 30
Agustus 2017 44 8 64 352 45,87 -0,83 20 29
September 2017 45 9 81 405 45,87 -0,83 21 28
Oktober 2017 42 10 100 420 45,87 -0,83 22 28
November 2017 41 11 121 451 45,87 -0,83 23 27
Desember 2017 40 12 144 480 45,87 -0,83 24 26
Jumlah 545 78 650 3424 366
41
Tabel 4.6 Hasil Peramalan 1 Tahun Ke Depan Regresi Linier Bintang Timur Abadi
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 545 dan peramalannya 366
Tabel 4.7 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Cahaya Gemilang
b = -0,18881 Y(t) = a + b (t)
a = 42,7689 Y(t) = 42,7689– -0,18881 (t)
Setelah mendapatkan nilai a dan b maka dimasukan periode mulai dari bulan 13
dengan nilai 1, bulan ke 14 dengan nilai 2 dan seterusnya kedalam rumus sesuai pada
Bulan d Peramalan
Januari 2018 50 35
Februari 2018 49 34
Maret 2018 48 33
April 2018 45 33
Mei 2018 49 32
Juni 2018 45 31
Juli 2018 47 30
Agustus 2018 44 29
September 2018 45 28
Oktober 2018 42 28
November 2018 41 27
Desember 2018 40 26
Jumlah 545 366
Periode Order d t t² d(t) a b periode Peramalan
Januari 2017 44 1 1 44 42,77 -0,19 13 40
Februari 2017 45 2 4 90 42,77 -0,19 14 40
Maret 2017 44 3 9 132 42,77 -0,19 15 40
April 2017 45 4 16 180 42,77 -0,19 16 40
Mei 2017 44 5 25 220 42,77 -0,19 17 40
Juni 2017 41 6 36 246 42,77 -0,19 18 39
Juli 2017 35 7 49 245 42,77 -0,19 19 39
Agustus 2017 41 8 64 328 42,77 -0,19 20 39
September 2017 43 9 81 387 42,77 -0,19 21 39
Oktober 2017 44 10 100 440 42,77 -0,19 22 39
November 2017 43 11 121 473 42,77 -0,19 23 38
Desember 2017 43 12 144 516 42,77 -0,19 24 38
Jumlah 512 78 650 3301 471
42
bab sebelumya dan hasil Y(t) untuk mendapatkan hasil peramalan untuk 12 bulan
kedepan.
Tabel 4.8 Hasil Peramalan 1 Tahun Ke Depan Regresi Linier Cahaya Gemilang
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 512 dan peramalannya 471
Tabel 4.9 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Sumber Adi Karya
b = -0,5 Y(t) = a + b (t)
a = 43,0208 Y(t) = 43,0208 – -0,5 (t)
Bulan d Peramalan
Januari 2018 44 40
Februari 2018 45 40
Maret 2018 44 40
April 2018 45 40
Mei 2018 44 40
Juni 2018 41 39
Juli 2018 35 39
Agustus 2018 41 39
September 2018 43 39
Oktober 2018 44 39
November 2018 43 38
November 2018 43 38
Jumlah 512 471
Periode Order d t t² d(t) a b periode Peramalan
Januari 2017 44 1 1 44 43,02 -0,50 13 37
Februari 2017 47 2 4 94 43,02 -0,50 14 36
Maret 2017 45 3 9 135 43,02 -0,50 15 36
April 2017 44 4 16 176 43,02 -0,50 16 35
Mei 2017 44 5 25 220 43,02 -0,50 17 35
Juni 2017 39 6 36 234 43,02 -0,50 18 34
Juli 2017 41 7 49 287 43,02 -0,50 19 34
Agustus 2017 45 8 64 360 43,02 -0,50 20 33
September 2017 45 9 81 405 43,02 -0,50 21 33
Oktober 2017 41 10 100 410 43,02 -0,50 22 32
November 2017 38 11 121 418 43,02 -0,50 23 32
Desember 2017 40 12 144 480 43,02 -0,50 24 31
Jumlah 513 78 650 3263 405
43
Setelah mendapatkan nilai a dan b maka dimasukan periode mulai dari bulan 13
dengan nilai 1, bulan ke 14 dengan nilai 2 dan seterusnya kedalam rumus sesuai pada
bab sebelumya dan hasil Y(t) untuk mendapatkan hasil peramalan untuk 12 bulan
kedepan.
Tabel 4.10 Hasil Peramalan 1 Tahun Ke Depan Regresi linier Sumber Adi Karya
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 513 dan peramalannya 405
Tabel 4.11 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Mulia Agung Pertama
b = 0,40 Y(t) = a + b (t)
Bulan d Peramalan
Januari 2018 44 37
Februari 2018 47 36
Maret 2018 45 36
April 2018 44 35
Mei 2018 44 35
Juni 2018 39 34
Juli 2018 41 34
Agustus 2018 45 33
September 2018 45 33
Oktober 2018 41 32
November 2018 38 32
Desember 2018 40 31
Jumlah 513 405
Periode Order d t t² d(t) a b periode Peramalan
Januari 2017 41 1 1 41 44,70 0,40 13 50
Februari 2017 41 2 4 82 44,70 0,40 14 50
Maret 2017 42 3 9 126 44,70 0,40 15 51
April 2017 42 4 16 168 44,70 0,40 16 51
Mei 2017 45 5 25 225 44,70 0,40 17 51
Juni 2017 48 6 36 288 44,70 0,40 18 52
Juli 2017 50 7 49 350 44,70 0,40 19 52
Agustus 2017 47 8 64 376 44,70 0,40 20 53
September 2017 48 9 81 432 44,70 0,40 21 53
Oktober 2017 48 10 100 480 44,70 0,40 22 53
November 2017 52 11 121 572 44,70 0,40 23 54
Desember 2017 35 12 144 420 44,70 0,40 24 54
Jumlah 539 78 650 3560 624
44
a = 44,7027 Y(t) = 44,7027 - 0,40 (t)
Setelah mendapatkan nilai a dan b maka dimasukan periode mulai dari bulan
13 dengan nilai 1, bulan ke 14 dengan nilai 2 dan seterusnya kedalam rumus sesuai
pada bab sebelumya dan hasil Y(t) untuk mendapatkan hasil peramalan untuk 12
bulan kedepan.
Tabel 4.12 Hasil Peramalan 1 Tahun Ke Depan Regresi linier Mulia Agung Pertama
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 539 dan peramalannya 624
Tabel 4.13 Perhitungan Peramalan Metode Regresi Linier Tunas Jaya Teknik
Bulan d Peramalan
Januari 2018 41 50
Februari 2018 41 50
Maret 2018 42 51
April 2018 42 51
Mei 2018 45 51
Juni 2018 48 52
Juli 2018 50 52
Agustus 2018 47 53
September 2018 48 53
Oktober 2018 48 53
November 2018 52 54
Desember 2018 35 54
Jumlah 539 624
Periode Order d t t² d(t) a b periode Peramalan
Januari 2017 46 1 1 46 44,05 -0,24 13 41
Februari 2017 40 2 4 80 44,05 -0,24 14 41
Maret 2017 47 3 9 141 44,05 -0,24 15 40
April 2017 47 4 16 188 44,05 -0,24 16 40
Mei 2017 41 5 25 205 44,05 -0,24 17 40
Juni 2017 45 6 36 270 44,05 -0,24 18 40
Juli 2017 43 7 49 301 44,05 -0,24 19 39
Agustus 2017 49 8 64 392 44,05 -0,24 20 39
September 2017 45 9 81 405 44,05 -0,24 21 39
Oktober 2017 44 10 100 440 44,05 -0,24 22 39
November 2017 37 11 121 407 44,05 -0,24 23 38
Desember 2017 43 12 144 516 44,05 -0,24 24 38
Jumlah 527 78 650 3391 475
45
b = -0,241 Y(t) = a + b (t)
a = 44,0473 Y(t) = 44,0473 - -0,241 (t)
Setelah mendapatkan nilai a dan b maka dimasukan periode mulai dari bulan
13 dengan nilai 1, bulan ke 14 dengan nilai 2 dan seterusnya kedalam rumus
sesuai pada bab sebelumya dan hasil Y(t) untuk mendapatkan hasil peramalan
untuk 12 bulan kedepan.
Tabel 4.14 Hasil Peramalan 1 Tahun Ke Depan Regresi linier Tunas Jaya
Teknik
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah permintaan adalah 527 dan peramlaannya adalah
475 .
Bulan d Peramalan
Januari 2018 46 41
Februari 2018 40 41
Maret 2018 47 40
April 2018 47 40
Mei 2018 41 40
Juni 2018 45 40
Juli 2018 43 39
Agustus 2018 49 39
September 2018 45 39
Oktober 2018 44 39
November 2018 37 38
Desember 2018 43 38
Jumlah 527 475
46
2. Perhitungan Peramalan DMA
Perhitungan peramalan yang kedua adalah metode peramalan
DMA (Double Moving Average). Metode ini mampu mengurangi
kesalahan sistematis yang terjadi apabila moving average (rata-rata
bergerak) digunakan untuk data yang memiliki trend tertentu. Dasar
dari metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak dan disimbolkan
sebagai MA (M 3 N) yang berarti MA M periode dari MA N periode.
Rumus beserta cara penyelesaiannya berada pada bab sebelumya.
Berikut hasil perhitunganya:
Tabel 4.15 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Bintang Timur
Abadi
F= 41,33+12,78m
Caranya adalah dengan memasukan nilai sesuai periode misalnya peramalan
ke bulan 13 maka masukan nilai 1 misalkan peramalan ke-14 maka masukan nilai 2
begitu seterusnya. Sehingga didapat hasil peramalan yang telah dimasukan formula
pada bab sebelumya dan untuk 12 bulan kedepan. Berikut hasil peramalan satu tahun
kedepan:
Bulan t d 3 bulan 6 bulan a b a+bm periode Peramalan
Januari 2017 1 50 13 40
Februari 2017 2 49 14 40
Maret 2017 3 48 15 40
April 2017 4 45 49 16 41
Mei 2017 5 49 47 17 41
Juni 2017 6 45 47 18 41
Juli 2017 7 47 46 48 45,00 14,00 19 41
Agustus 2017 8 44 47 47 46,83 14,61 59 20 41
September 2017 9 45 45 46 44,33 13,78 61,4444 21 41
Oktober 2017 10 42 45 46 44,83 13,94 58,1111 22 41
November 2017 11 41 44 45 42,00 13,00 58,7778 23 41
Desember 2017 12 40 43 44 41,33 12,78 55 24 41
Jumlah 78 545 414,00 276,33 292,33 180,00 487
47
Tabel 4.16 Hasil Peramalan 1 Tahun ke depan Metode Double Moving Average Bintang
Timur Abadi
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 545 dan peramalannya 487
Tabel 4.17 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Cahaya Gemilang
F= 45,50(a) +14,17m (b)
Caranya adalah dengan memasukan nilai sesuai periode misalnya peramalan
ke bulan 13 maka masukan nilai 1 misalkan peramalan ke-14 maka masukan nilai 2
begitu seterusnya. Sehingga didapat hasil peramalan yang telah dimasukan formula
pada bab sebelumya dan untuk 12 bulan kedepan. Berikut hasil peramalan satu tahun
kedepan.
Bulan d Peramalan
Januari 2018 50 40
Februari 2018 49 40
Maret 2018 48 40
April 2018 45 41
Mei 2018 49 41
Juni 2018 45 41
Juli 2018 47 41
Agustus 2018 44 41
September 2018 45 41
Oktober 2018 42 41
November 2018 41 41
Desember 2018 40 41
Jumlah 545 487
Bulan t d 3 bulan 6 bulan a b a+bm periode Peramalan
Januari 2017 1 44 13 44
Februari 2017 2 45 14 44
Maret 2017 3 44 15 45
April 2017 4 45 44 16 45
Mei 2017 5 44 45 17 45
Juni 2017 6 41 44 18 45
Juli 2017 7 35 43 44 42,83 13,28 19 45
Agustus 2017 8 41 40 42 37,67 11,56 56,1111 20 45
September 2017 9 43 39 42 36,33 11,11 49,2222 21 45
Oktober 2017 10 44 40 42 37,83 11,61 47,4444 22 45
November 2017 11 43 43 41 44,00 13,67 49,4444 23 45
Desember 2017 12 43 43 41 45,50 14,17 57,6667 24 45
Jumlah 78 512 381,33 251,83 259,89 180,00 536
48
Tabel 4.18 Hasil Peramalan 1 Tahun ke depan Metode Double Moving Average Cahaya
Gemilang
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 512 dan peramalannya 536
Tabel 4.19 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Sumber Adi Karya
F= 41,17 (a) +12,72m (b)
Caranya adalah dengan memasukan nilai sesuai periode misalnya peramalan ke bulan
13 maka masukan nilai 1 misalkan peramalan ke-14 maka masukan nilai 2 begitu
seterusnya. Sehingga didapat hasil peramalan yang telah dimasukan formula pada bab
sebelumya dan untuk 12 bulan kedepan. Berikut hasil peramalan satu tahun kedepan
Bulan d Peramalan
Januari 2018 44 44
Februari 2018 45 44
Maret 2018 44 45
April 2018 45 45
Mei 2018 44 45
Juni 2018 41 45
Juli 2018 35 45
Agustus 2018 41 45
September 2018 43 45
Oktober 2018 44 45
November 2018 43 45
Desember 2018 43 45
Jumlah 512 536
Bulan t d 3 bulan 6 bulan a b a+bm periode Peramalan
Januari 2017 1 44 13 40
Februari 2017 2 47 14 40
Maret 2017 3 45 15 40
April 2017 4 44 45 16 40
Mei 2017 5 44 45 17 40
Juni 2017 6 39 44 18 40
Juli 2017 7 41 42 44 40,83 12,61 19 41
Agustus 2017 8 45 41 43 39,33 12,11 53,4444 20 41
September 2017 9 45 42 43 40,33 12,44 51,4444 21 41
Oktober 2017 10 41 44 43 44,33 13,78 52,7778 22 41
November 2017 11 38 44 43 44,83 13,94 58,1111 23 41
Desember 2017 12 40 41 42 41,17 12,72 58,7778 24 41
Jumlah 78 513 389,00 257,17 274,56 180,00 485
49
Tabel 4.20 Hasil Peramalan 1 Tahun ke depan Metode Double Moving Average Sumber
Adi Karya
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 513 dan peramalannya 485
Tabel 4.21 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average PT.Mulia Agung
Pertama
F= 49,83 (a) +15,61m (b)
Caranya adalah dengan memasukan nilai sesuai periode misalnya peramalan ke bulan
13 maka masukan nilai 1 misalkan peramalan ke-14 maka masukan nilai 2 begitu
seterusnya. Sehingga didapat hasil peramalan yang telah dimasukan formula pada bab
sebelumya dan untuk 12 bulan kedepan. Berikut hasil peramalan satu tahun kedepan.
Bulan d Peramalan
Januari 2018 44 40
Februari 2018 47 40
Maret 2018 45 40
April 2018 44 40
Mei 2018 44 40
Juni 2018 39 40
Juli 2018 41 41
Agustus 2018 45 41
September 2018 45 41
Oktober 2018 41 41
November 2018 38 41
Desember 2018 40 41
Jumlah 513 485
Bulan t d 3 bulan 6 bulan a b a+bm periode Peramalan
Januari 2017 1 41 13 49
Februari 2017 2 41 14 49
Maret 2017 3 42 15 49
April 2017 4 42 41 16 49
Mei 2017 5 45 42 17 49
Juni 2017 6 48 43 18 49
Juli 2017 7 50 45 43 46,83 14,61 19 49
Agustus 2017 8 47 48 45 50,67 15,89 61,4444 20 49
September 2017 9 48 48 46 51,00 16,00 66,5556 21 49
Oktober 2017 10 48 48 47 50,00 15,67 67 22 49
November 2017 11 52 48 48 47,67 14,89 65,6667 23 49
Desember 2017 12 35 49 49 49,83 15,61 62,5556 24 49
Jumlah 78 539 412,33 276,67 323,22 180,00 587
50
Tabel 4.22 Hasil Peramalan 1 Tahun ke depan Metode Double Moving Average
PT.Mulia Agung Pertama
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 539 dan peramalannya 587
Tabel 4.23 Perhitungan Peramalan Metode Double Moving Average Tunas Jaya Teknik
F= 40,17 (a) +12,39m (b)
Caranya adalah dengan memasukan nilai sesuai periode misalnya peramalan ke bulan
13 maka masukan nilai 1 misalkan peramalan ke-14 maka masukan nilai 2 begitu
seterusnya. Sehingga didapat hasil peramalan yang telah dimasukan formula pada bab
sebelumya dan untuk 12 bulan kedepan. Berikut hasil peramalan satu tahun kedepan
Bulan d Peramalan
Januari 2018 41 49
Februari 2018 41 49
Maret 2018 42 49
April 2018 42 49
Mei 2018 45 49
Juni 2018 48 49
Juli 2018 50 49
Agustus 2018 47 49
September 2018 48 49
Oktober 2018 48 49
November 2018 52 49
Desember 2018 35 49
Jumlah 539 587
Bulan t d 3 bulan 6 bulan a b a+bm periode Peramalan
Januari 2017 1 46 13 39
Februari 2017 2 40 14 39
Maret 2017 3 47 15 39
April 2017 4 47 44 16 39
Mei 2017 5 41 45 17 39
Juni 2017 6 45 45 18 39
Juli 2017 7 43 44 44 44,33 13,78 19 40
Agustus 2017 8 49 43 44 42,17 13,06 58,1111 20 40
September 2017 9 45 46 45 46,00 14,33 55,2222 21 40
Oktober 2017 10 44 46 45 46,33 14,44 60,3333 22 40
November 2017 11 37 46 45 47,50 14,83 60,7778 23 40
Desember 2017 12 43 42 44 40,17 12,39 62,3333 24 40
Jumlah 78 527 400,67 266,83 296,78 180,00 474
51
Tabel 4.24 Hasil Peramalan 1 Tahun ke depan Metode Double Moving Average Tunas
Jaya Teknik
Dari tabel diatas diketahui permintaan adalah 527 dan peramalannya 474
3. Validasi Regresi Linier
Validasi regresi kuadratis yang pertama dilakukan mendapatkan hasil
peramalan sesuai regresi kuadratis kemudian mencarai nilai kesalahan
peramalan (ei) selanjutnya mencari RSFE yaitu (data aktual .periode i) – (data
peramalan periodei). Setelah itu mencari nilai mutlak dari ei. Kemudian
mendapatkan MAE (Mean Absolute Error) lalu mencari Tracking signal
dengan rumus RSFE/MAE.
Bulan d Peramalan
Januari 2018 46 39
Februari 2018 40 39
Maret 2018 47 39
April 2018 47 39
Mei 2018 41 39
Juni 2018 45 39
Juli 2018 43 40
Agustus 2018 49 40
September 2018 45 40
Oktober 2018 44 40
November 2018 37 40
Desember 2018 43 40
Jumlah 527 474
52
Tabel 4.25 Validasi Regresi Linier Bintang Timur Abadi
Tabel 4.26 Validasi Regresi Linier Cahaya Gemilang
xi fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi| CUMM. |ei| MAE TS
50 35 15 15 14,90719697 14,90719697 1,24227 12
49 34 15 30 14,7358683 29,64306527 2,47026 12
48 33 15 44 14,56453963 44,2076049 3,68397 12
45 33 12 57 12,39321096 56,60081585 4,71673 12
49 32 17 74 17,22188228 73,82269814 6,15189 12
45 31 14 88 14,05055361 87,87325175 7,32277 12
47 30 17 105 16,87922494 104,7524767 8,72937 12
44 29 15 119 14,70789627 119,460373 9,95503 12
45 28 17 136 16,5365676 135,9969406 11,3331 12
42 28 14 150 14,36523893 150,3621795 12,5302 12
41 27 14 165 14,19391026 164,5560897 13,713 12
40 26 14 179 14,02258159 178,5786713 14,8816 12
545 31 96,73011364 8,06084 12
MSE 8,060842803
MAPE 1,479053725
xi fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi| CUMM. |ei| MAE TS
44 40 4 4 3,685606061 3,685606061 0,30713 12
45 40 5 9 4,874417249 8,56002331 0,71334 12
44 40 4 13 4,063228438 12,62325175 1,05194 12
45 40 5 18 5,252039627 17,87529138 1,48961 12
44 40 4 22 4,440850816 22,31614219 1,85968 12
41 39 2 24 1,629662005 23,9458042 1,99548 12
35 39 -4 20 4,181526807 28,127331 2,34394 8,43206
41 39 2 22 2,007284382 30,13461538 2,51122 8,66972
43 39 4 26 4,196095571 34,33071096 2,86089 9,07677
44 39 5 31 5,38490676 39,71561772 3,30963 9,47312
43 38 5 36 4,573717949 44,28933566 3,69078 9,73407
43 38 5 41 4,762529138 49,0518648 4,08766 9,95407
512 39 26,22129953 2,18511 10,6117
MSE 2,185108294
MAPE 0,426778964
53
Tabel 4.27 Validasi Regresi Linier Sumber Adi Karya
Tabel 4.28 Validasi Regresi Linier PT.Mulia Agung Pertama
xi fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi| CUMM. |ei| MAE TS
44 37 7 7 7,479166667 7,479166667 0,623263889 12
47 36 11 18 10,97916667 18,45833333 1,538194444 12
45 36 9 28 9,479166667 27,9375 2,328125 12
44 35 9 37 8,979166667 36,91666667 3,076388889 12
44 35 9 46 9,479166667 46,39583333 3,866319444 12
39 34 5 51 4,979166667 51,375 4,28125 12
41 34 7 59 7,479166667 58,85416667 4,904513889 12
45 33 12 71 11,97916667 70,83333333 5,902777778 12
45 33 12 83 12,47916667 83,3125 6,942708333 12
41 32 9 92 8,979166667 92,29166667 7,690972222 12
38 32 6 99 6,479166667 98,77083333 8,230902778 12
40 31 9 108 8,979166667 107,75 8,979166667 12
513 34 58,36458333 4,863715278 12
MSE 4,863715278
MAPE 0,948092647
xi fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi| CUMM. |ei| MAE TS
41 50 -9 9 8,839015 8,83901515 0,74 12
41 50 -9 0 9,23412 18,0731352 1,51 -0,2623
42 51 -9 -9 8,629225 26,7023601 2,23 -4,0555
42 51 -9 -18 9,02433 35,72669 2,98 -6,0622
45 51 -6 -24 6,419435 42,1461247 3,51 -6,9666
48 52 -4 -28 3,81454 45,9606643 3,83 -7,3844
50 52 -2 -30 2,209645 48,1703089 4,01 -7,5961
47 53 -6 -36 5,604749 53,7750583 4,48 -8,0551
48 53 -5 -41 4,999854 58,7749126 4,9 -8,3907
48 53 -5 -46 5,394959 64,1698718 5,35 -8,6941
52 54 -2 -48 1,790064 65,9599359 5,5 -8,7839
35 54 -19 -67 19,18517 85,1451049 7,1 -9,5085
539 52 46,1202652 3,84 -5,3133
MSE 3,84335543
MAPE 0,71305296
54
Tabel 4.29 Validasi Regresi Linier Tunas Jaya Teknik
Dari data tersebut , maka dapat diketahui permintaan tiap produk dari agen wilayah
karawang pada tahun 2018 selama setahun dari tiap tiap agen dengan rekapitulasi
sebagai berikut :
Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Peramalan Permintaan Untuk tahun 2018
xi fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi|CUMM. |ei| MAE TS
46 41 5 5 5,08902 5,08902 0,42408 12
40 41 -1 4 0,66973 5,75874 0,4799 9,2089
47 40 7 11 6,57153 12,3303 1,02752 10,696
47 40 7 18 6,81279 19,1431 1,59526 11,16
41 40 1 19 1,05405 20,1971 1,68309 11,204
45 40 5 24 5,29531 25,4924 2,12437 11,369
43 39 4 28 3,53657 29,029 2,41908 11,446
49 39 10 37 9,77783 38,8068 3,2339 11,586
45 39 6 43 6,01909 44,8259 3,73549 11,641
44 39 5 49 5,26034 50,0862 4,17385 11,679
37 38 -1 47 1,4984 51,5846 4,29872 10,991
43 38 5 52 4,74286 56,3275 4,69396 11,076
527 40 29,8892 2,49077 11,172
MSE 2,49077
MAPE 0,47263
PeriodeBintang Timur
Abadi
Cahaya
gemilang
Sumber Adi
Karya
PT Mulia
Agung
Pertama
Tunas Jaya
Teknik
Januari 2018 35 40 37 50 41
Februari 2018 34 40 36 50 41
Maret 2018 33 40 36 51 40
April 2018 33 40 35 51 40
Mei 2018 32 40 35 51 40
Juni 2018 31 39 34 52 40
Juli 2018 30 39 34 52 39
Agustus 2018 29 39 33 53 39
September 2018 28 39 33 53 39
Oktober 2018 28 39 32 53 39
November 2018 27 38 32 54 38
Desember 2018 26 38 31 54 38
Jumlah 366 471 405 624 475
55
Dari tabel dapat diketahui permintaan Bintang Timur Abadi adalah 366 , Cahaya
Gemilang 471 , Sumber Adi Karya 405 , PT.Mulia Agung Pertama 624 dan Tunas
Jaya Teknik 475.
4. Validasi DMA
Validasi DMA adalah yang pertama dilakukan mendapatkan hasil
peramalan sesuai regresi kuadratis kemudian mencarai nilai kesalahan
peramalan (ei) selanjutnya mencari RSFE yaitu (data aktual periode i – data
peramalan periode i). Setelah itu mencari nilai mutlak dari ei. Kemudian
mendapatkan MAE (Mean Absolute Error) lalu mencari tracking signal
dengan rumus RSFE/MAE.
Tabel 4.31 Validasi DMA Bintang Timur Abadi
Xi Fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi|CUMM. |ei| MAE TS
50 40 10 10 9,65308 9,65308 0,80442 12
49 40 9 18 8,58286 18,2359 1,51966 12
48 40 8 26 7,522 25,7579 2,14649 12
45 41 4 30 4,46875 30,2267 2,51889 12
49 41 8 39 8,42176 38,6484 3,2207 12
45 41 4 43 4,38 43,0284 3,5857 12
47 41 6 49 6,34263 49,3711 4,11426 12
44 41 3 53 3,309 52,6801 4,39001 12
45 41 4 57 4,27857 56,9587 4,74655 12
42 41 1 58 1,25091 58,2096 4,8508 12
41 41 0 58 0,22565 58,4352 4,8696 12
40 41 -1 58 0,7975 59,2327 4,93606 11,6769
545 41,7032 3,47526 11,9731
MSE 3,47526
MAPE 0,63766
56
Tabel 4.32 Validasi DMA Cahaya Gemilang
Tabel 4.33 Validasi DMA Sumber Adi Karya
Xi Fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi| CUMM. |ei| MAE TS
44 44 0 0 0,41 0,41 0,03417 12
45 44 1 1 0,512142857 0,922142857 0,07685 12
44 45 -1 0 0,555333333 1,47747619 0,12312 2,97921
45 45 0 1 0,385625 1,86310119 0,15526 4,84634
44 45 -1 0 0,666470588 2,529571779 0,2108 0,4078
41 45 -4 -4 3,712777778 6,242349556 0,5202 -6,972
35 45 -10 -13 9,754210526 15,99656008 1,33305 -10,038
41 45 -4 -17 3,7915 19,78806008 1,64901 -10,414
43 45 -2 -19 1,825238095 21,61329818 1,80111 -10,548
44 45 -1 -20 0,855909091 22,46920727 1,87243 -10,603
43 45 -2 -22 1,883913043 24,35312031 2,02943 -10,711
43 45 -2 -24 1,909583333 26,26270365 2,18856 -10,805
512 11,99396593 0,9995 -3,1548
MSE 0,999497161
MAPE 0,195214289
Xi Fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi|CUMM. |ei| MAE TS
44 40 4 4 3,808462 3,80846 0,31737 12
47 40 7 11 6,738571 10,547 0,87892 12
45 40 5 15 4,678 15,225 1,26875 12
44 40 4 19 3,625 18,85 1,57084 12
44 40 4 22 3,578235 22,4283 1,86902 12
39 40 -1 21 1,463333 23,8916 1,99097 10,53
41 41 0 21 0,499474 24,3911 2,03259 10,5601
45 41 4 26 4,466 28,8571 2,40476 10,783
45 41 4 30 4,435714 33,2928 2,7744 10,9451
41 41 0 31 0,408182 33,701 2,80841 10,9579
38 41 -3 28 2,616957 36,3179 3,02649 9,30362
40 41 -1 28 0,64 36,9579 3,07983 8,9347
513 485 24,0223 2,00186 11,0012
MSE 2,00186
MAPE 0,39023
57
Tabel 4.34 Validasi DMA PT. Mulia Agung Pertama
Tabel 4.35 Validasi DMA Tunas Jaya Teknik
Dari data tersebut , maka dapat diketahui permintaan tiap produk dari agen wilayah
karawang pada tahun 2018 selama setahun dari tiap tiap agen dengan rekapitulasi
sebagai berikut :
Xi Fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi|CUMM. |ei| MAE TS
41 49 -8 8 7,62923 7,62923 0,63577 12
41 49 -8 0 7,715 15,3442 1,27869 -0,0671
42 49 -7 -7 6,78933 22,1336 1,84446 -3,7274
42 49 -7 -14 6,85438 28,9879 2,41566 -5,6835
45 49 -4 -18 3,91176 32,8997 2,74164 -6,4346
48 49 -1 -19 0,96278 33,8625 2,82187 -6,5928
50 49 1 -18 0,99158 34,8541 2,90451 -6,0638
47 49 -2 -20 2,0495 36,9036 3,0753 -6,3935
48 49 -1 -21 1,08667 37,9902 3,16585 -6,5539
48 49 -1 -22 1,12045 39,1107 3,25922 -6,7099
52 49 3 -19 2,8487 41,9594 3,49661 -5,4397
35 49 -14 -33 14,1796 56,139 4,67825 -7,0967
539 587 32,3178 2,69315 -4,0636
MSE 2,69315
MAPE 0,49966
Xi Fi ei= Xi- Fi RSFE |ei|=|Xi-Fi|CUMM. |ei| MAE TS
46 39 7 7 6,78308 6,78308 0,56526 12
40 39 1 7 0,715 7,49808 0,62484 12
47 39 8 15 7,656 15,1541 1,26284 12
47 39 8 23 7,60438 22,7585 1,89654 12
41 39 2 24 1,55882 24,3173 2,02644 12
45 39 6 30 5,51833 29,8356 2,4863 12
43 40 3 33 3,48211 33,3177 2,77648 12
49 40 9 43 9,4495 42,7672 3,56393 12
45 40 5 48 5,42 48,1872 4,0156 12
44 40 4 53 4,39318 52,5804 4,3817 12
37 40 -3 50 2,6313 55,2117 4,60098 10,8562
43 40 3 53 3,34625 58,558 4,87983 10,9216
527 474 33,0807 2,75673 11,8148
MSE 2,75673
MAPE 0,5231
58
Tabel 4.36 Rekapitulasi Hasil Peramalan Permintaan Untuk tahun 2018
Dari data tersebut diketahui bahwa permintaan dari agen Bintang Timur abadi
sebanyak 487 , Cahaya Gemilang 536 , Sumber Adi Karya 485 , PT. Mulia Agung
Pertama 587 dan Tunas Jaya teknik adalah 474 .
4.2.2 Penentuan Lot Size
Penentuan Lot Size dilakukan dengan 2 metode, yakni Economiq Quantity
Order (EOQ), Period Order Quantity (POQ). Menggunakan metode tersebut
agar perusahan lebih memperhatikan quantity dan waktu dalam hal
pendistribusian untuk di implementasikan diperusahaan . Keduanya
dibandingkan dan dipilih biaya mana yang paling murah/ekonomis.
Perhitungan DRP Metode EOQ
Pada teknik ini pemenuhan kebutuhan dilakukan berdasarkan Pendekatan
menggunakan konsep minimasi ongkos simpan dan ongkos pesan. Ukuran lot
tetap berdasarkan hitungan minimasi tersebut. Adapun rumus EOQ adalah :
Q = √
Periode Bintang Timur
Abadi
Cahaya
Gemilang
Sumber
Adi Karya
PT Mulia
Agung
Pertama
Tunas
Jaya
Teknik
Januari 2018 40 44 40 49 39
Februari 2018 40 44 40 49 39
Maret 2018 40 45 40 49 39
April 2018 41 45 40 49 39
Mei 2018 41 45 40 49 39
Juni 2018 41 45 40 49 39
Juli 2018 41 45 41 49 40
Agustus 2018 41 45 41 49 40
September 2018 41 45 41 49 40
Oktober 2018 41 45 41 49 40
November 2018 41 45 41 49 40
Desember 2018 41 45 41 49 40
Jumlah 487 536 485 587 474
59
Q = Kuantitas Pemesanan Paling Ekonomis
Contoh: menentukan Q produk Bintang Timur Abadi
Berdasarkan tabel 4.5 bahwa permintaan Agen Bintang Timur Abadi selama
setahun adalah 366 unit, dan berdasarkan data perusahaan tahun 2017
sebagaimana tabel 4.3 bahwa biaya pesan selama setahun adalah 70,250,00 maka
biaya pesan diklasifikasikan per agen. Dengan jumlah agen wilayah Karawang
sejumlah 5 agen, maka biaya pesan adalah
= 14,050,000. Begitu
pula untuk biaya simpan, biaya simpan selama setahun adalah 165,500,00 dengan
jumlah permintaan total adalah 2636 unit. Maka biaya simpan perunit produk
adalah sejumlah
= 62,405
Sehingga dapat dicari nilai Q agen
Q = √
Q = 406
Berikut rekapitulasi nilai Q untuk agen
Tabel 4.37 Rekapitulasi Nilai Q Agen dengan Metode EOQ
Dari tabel diatas diketahui bahwa biaya pesannya adalah 14.050.000 , biaya
simpan 62.405 dan nilai q sudah tertera di tabel tersebut.
Pesan Simpan
1 Bintang Timur Abadi 366 14.050.000 62.405 406 45 9
2 Cahaya Gemilang 471 14.050.000 62.405 461 43 11
3 Sumber Adi Karya 405 14.050.000 62.405 427 43 10
4 PT Mulia Agung Pertama 624 14.050.000 62.405 530 45 12
5 Tunas Jaya Teknik 475 14.050.000 62.405 462 44 11
PNo Agen PermintaanBiaya
Q
Rata-
Rata/Tah
un
60
1. DRP EOQ Agen
Tabel 4.38 DRP Agen EOQ Bintang Timur Abadi
Tabel 4.39 DRP Agen EOQ Cahaya Gemilang
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 35 34 33 33 32 31 30 29 28 28 27 26 366
Receipt 406 1
Available Balance 65 31 403 371 339 308 278 249 220 193 166 140
Order Release
22.772.523
Q 406
Total
100Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 8.722.523
Bintang Timur Abadi EOQ Lead Time 4 Bulan
Safety Stock
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 40 40 40 40 40 39 39 39 39 39 38 38 474
Receipt 461 1
Available Balance 55 15 435 395 355 315 276 237 197 158 120 81
Order Release
19.126.354
Q 461
Total
Safety Stock
95Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 5.076.354
Cahaya GemilangEOQ Lead Time 4 Bulan
61
Tabel 4.40 DRP Agen EOQ Sumber Adi Karya
Tabel 4.41 DRP Agen Mulia Agung Pertama
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 37 36 36 35 35 34 34 33 33 32 32 31 407
Receipt 427 1
Available Balance 63 27 419 384 349 315 281 248 215 183 151 120
Order Release
21.533.853
Q 427
Total
Safety Stock
100Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 7.483.853
SumberAdi KaryaEOQ Lead Time 4 Bulan
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 50 50 51 51 51 52 52 53 53 53 54 54 621
Receipt 530 1
Available Balance 60 10 490 439 389 336 284 232 179 126 73 19
Order Release
15.220.389
Q 530
Total
Safety Stock
110Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 1.170.389
PT Mulia Agung PertamaEOQ Lead Time 4 Bulan
62
Tabel 4.42 DRP Agen Tunas Jaya Teknik
Tabel DRP diatas menunjukkan pola pendistribusian dengan metode EOQ berdasarkan tiap agen yang melakukan
pemesanan di wilayah Karawang.
Tabel 4.38 Agen Bintang Timur Abadi : Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 8.722.523 = 22.772.523
Tabel 4.39 Agen Cahaya Gemilang : Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 5.076.354 = 19.126.354
Tabel 4.40 Agen Sumber Adi Karya : Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 7.483.853 = 21.533.853
Tabel 4.41 Agen PT.Mulia Agung Pertama : Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 1.170.389 = 15.220.389
Tabel 4.42 Agen Tunas Jaya Teknik : Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 56.551.086 = 20.561.086
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 41 41 40 40 40 40 39 39 39 39 38 38 478
Receipt 462 1
Available Balance 79 38 460 420 380 339 300 260 221 181 143 104
Order Release
20.561.086
Q 462
Total
Safety Stock
120Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 6.511.086
Tunas Jaya TeknikEOQ Lead Time 4 Bulan
63
4.2.3 Perhitungan DRP Metode POQ
Pada teknik ini pemenuhan kebutuhan dilakukan berdasarkan periode .
Adapun rumus POQ adalah: P=Q/(Rata-Rata Permintaan Setahun)
P = Jumlah periode untuk kuantitas pemesanan paling ekonomis
Metode ini sangat berkaitan dengan metode sebelumnya yakni EOQ,
dimana Q didapat melalui metode EOQ, Sehingga perlu nilai rata rata
permintaan dari tiap produk dan agen.
Contoh: Menentukan nilai P Agen Bintang Timur Abadi
Permintaan Agen Bintang Timur Abadi adalah sejumlah 545,
sehingga rata rata permintaan produk ini setiap periode (bulan) adaah 45
unit, dan berdasarkan tabel 4.6 bahwa nilai Q Agen Bintang Timur Abadi
adalah 495, maka nilai P Agen Bintang Timur Abadi adalah 406/45 = 9
yang artinya periode pemesanan adalah setiap 9 bulan.
Berikut rekapitulasi nilai P dan Q untuk agen:
Tabel 4.43 rekapitulasi nilai P dan Q
Pesan Simpan
1 Bintang Timur Abadi 366 14.050.000 62.405 406 45 9
2 Cahaya Gemilang 471 14.050.000 62.405 461 43 11
3 Sumber Adi Karya 405 14.050.000 62.405 427 43 10
4 PT Mulia Agung Pertama 624 14.050.000 62.405 530 45 12
5 Tunas Jaya Teknik 475 14.050.000 62.405 462 44 11
PNo Agen PermintaanBiaya
Q
Rata-
Rata/Tah
un
64
1. DRP POQ Agen
Tabel 4.44 DRP Agen Bintang Timur Abadi
Tabel 4.45 DRP Agen Cahaya Gemilang
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 35 34 33 33 32 31 30 29 28 28 27 26 366
Receipt 286 1
Available Balance 65 31 283 251 219 188 158 128 100 72 46 20
Order Release
15.272.001
Q 406
P 9
Total
100Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 1.222.001
Bintang Timur Abadi POQ Lead Time 4 Bulan
Safety Stock
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 40 40 40 40 40 39 39 39 39 39 38 38 474
Receipt 436 1
Available Balance 55 15 411 370 330 291 252 212 173 133 95 57
Order Release
17.592.275
Q 461
P 11
Total
Safety Stock
95Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 3.542.275
Cahaya GemilangPOQ Lead Time 4 Bulan
65
Tabel 4.46 DRP Agen Sumber Adi Karya
Tabel 4.47 DRP PT.Mulia Agung Pertama
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 37 36 36 35 35 34 34 33 33 32 32 31 407
Receipt 344 1
Available Balance 63 27 336 301 266 232 198 165 132 100 68 37
Order Release
16.356.391
Q 427
P 10
Total
Safety Stock
100Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 2.306.391
Sumber Adi Karya POQ Lead Time 4 Bulan
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 50 50 51 51 51 52 52 53 53 53 54 54 621
Receipt 621 ` 1
Available Balance 60 10 581 530 480 428 375 323 270 218 164 110
Order Release
20.914.568
Q 530
P 12
Total
Safety Stock
110Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 6.864.568
PT Mulia Agung PertamaPOQ Lead Time 4 Bulan
66
Tabel 4.48 DRP Agen Tunas Jaya Teknik
Biaya Pesan 14.050.000
Ordering Policy Biaya Simpan 62.405
Forecast Demand
Period Past Due -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Demand 41 41 40 40 40 40 39 39 39 39 38 38 478
Receipt 440 1
Available Balance 79 38 438 397 357 316 277 237 198 158 120 82
Order Release
19.136.120
Q 462
P 11
Total
Safety Stock
120Total Biaya Pesan 14.050.000
Total Biaya Simpan 5.086.120
Tunas Jaya Teknik POQ Lead Time 4 Bulan
67
Tabel DRP diatas menunjukkan pola pendistribusian dengan metode POQ berdasarkan
pemesanan agen di wilayah Karawang.
Tabel 4.44 Agen Bintang Timur Abadi: Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 1.222.001
= 15.272.001
Tabel 4.45 Agen Cahaya Gemilang : Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 3.542.000 =
17.592.275
Tabel 4.46 Agen Sumber Adi Karya: Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 2.306.000 =
16.356.391
Tabel 4.47 Agen PT. Mulia Agung Pertama: Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan
6.864.568 = 20.914.568
Tabel 4.48 Agen Tunas Jaya Teknik: Biaya Pesan 14.050.000 + Biaya Simpan 5.086.120 =
19.136.120
68
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.1 Hasil
a. Distribusi Valve Di PT.CENTURYTUBINDO PRIMA
Dari perhitungan DRP dengan menggunakan metode EOQ, dan POQ
maka selanjutnya dilakukan penjumlahan dari biaya pesan dan biaya simpan.
Berdasarkan hasil perhitungan metode yang digunakan dari DRP teknik
EOQ, POQ untuk biaya distribusi produk valve secara agen, untuk wilayah
Karawang selama periode Januari – Desember 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut: Distribusi PT.Century Tubindo Prima
Tabel 5.1 Perbandingan Biaya Metode EOQ dan POQ
69
Pada Tabel 5.1 dapat terlihat juga bahwa dengan menggunakan metode POQ pada
agen distribusi alat pengeboran Valve di PT Century Tubindo Prima tetap terlihat
paling ekonomis yaitu Rp.89.271354 dibandingkan metode EOQ Rp.99.214.204 .
Setelah didapatkan metode Lot Size paling ekonomis adalah POQ, dilakukan
perencanaan distribusi untuk tahun 2018 dengan metode tersebut, Berdasarkan
peramalan permintaan didapatkan hasil dengan metode Linier dengan jumlah
permintaan 2636, maka nilai Q untuk tahun 2017 secara keseluruhan adalah 1027.
Berdasarkan hasil analisa bahwa metode POQ menghasilkan biaya paling
ekonomis, maka dilakukan pembuatan pola pemesanan dari PT. Century Tubindo
Prima ke Pabrik Korea Selatan untuk pemesanan wilayah Karawang . Berikut adalah
pola pemesanannya:
70
Tabel 5.2 Perencanaan Pemesanan PT. Century Tubindo Prima tahun 2018
Dari Tabel 5.2 yaitu peta DRP dengan metode POQ yang membentuk pola pemesanan dari
PT.Century Tubindo Prima ke Pabrik Korea Selatan untuk memenuhi 2.348 unit permintaan
wilayah Karawang didapat nilai P yaitu di butuhkan 5 bulan sekali untuk setiap pemesanan.
Untuk memenuhi permintaan dilakukan 2 kali pemesanan yaitu pada bulan November 2017
dan Mei 2018.
Dalam metode POQ pemesanan dilakukan sebanyak 2 kali , maka biaya pesan yang didapat
yaitu Rp.28,100,000 dan biaya simpan yaitu Rp.9.231.854, sehingga dibutuhkan biaya
sebesar Rp.37.331.854
5.2 Pembahasan
Dari Hasil Pemaparan diatas , bahwa metode DRP dengan teknik Lot Size Periode
Order Quantity (POQ) menghasilkan data berupa kuantitas atau jumlah produk yang tetap dan
lebih memiliki pola kedatangan yang terencana . Karena sebelumnya pemesanan dilakukan
tidak menentu sehingga jumlah kedatangan barang tidak terencana dengan baik .
Biaya dapat dikendalikan dan terencana karena pola kedatangan yang teratur antara
kuantitas dan waktu , sehingga perusahaan dapat mengetahui kapan biaya harus dipersiapkan
dan berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan .
Dengan metode Period Order Quantitiy (POQ) dapat lebih baik lagi mengoptimalkan biaya
agar dapat memiliki biaya yang lebih ekonomis dan lebih efektif untuk menghasilkan proses
pemesanan .
Dibutuhkan moda transportasi yang memadai sehingga dapat mengakomodir sejumlah
71
kuantitas baik pengiriman dari pabrik korea ke PT. Century Tubindo Prima dan dari
PT.Century Tubindo Prima menuju kepada agen – agen di wilayah Karawang . Sehingga
dibutuhkan armada transportasi yang cukup dan dapat mengakomodir seluruh kuantitas
barang dalam satu kali pendistribusian . PT Century Tubindo Prima harus memiliki armada
pengiriman yang lebih memadai yaitu dengan mobil box ataupun pick up untuk melakukan
distribusi jalur darat . Dimana dalam satu buah mobil box dapat membawa ±75 unit valve ,
Kemasan pengiriman yang dilindungi dengan bahan kayu maka dari itu di dalam mobil box
dapat ditumpuk dan dapat menampung cukup banyak di dalam mobil box tersebut .
Kapasitas untuk ruang penyimpanan produk valve di PT. Century Tubindo Prima
cukup luas , dikarenakan tidak terjadi proses produksi diperusahaan tersebut , maka hampir
seluruh wilayahnya adalah tempat penyimpanan produk yang di import dari pabrik korea
untuk di distribusikan ke daerah pengiriman . Kapasitas dari ruang penyimpanannya kurang
lebih bisa untuk 1000-3000 unit produk dan tergantung pada ukuran produknya.
72
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
1. Cara pengadaan produk valve di PT.Century Tubindo Prima adalah dengan
melakukan pemesanan menurut metode Distribution Resource Planning (DRP)
teknik Lot Size Periode Order Quantity (POQ) ke pabrik Korea yang
kemudian sampai dengan jumlah dan penjadwalan tertentu dan di
distribusikan kepada agen yang ada di wilayah karawang dengan jumlah
kuantitas tertentu sesuai permintaan yang didapat dari metode DRP POQ
2. Peramalan sistem distribusi pada tahun berikutnya adalah, dengan
menggunakan Teknik Lot Size metode POQ karena terlihat lebih ekonomis
yang hanya membutuhkan biaya sebesar Rp. 37.331.854, dimana mengalami
penurunan biaya yang signifikan dari tahun sebelumnya.
1.2 Saran
1. Perlunya analisis yang lebih mendalam terkait dengan pendistribusian produk
di PT.Century Tubindo Prima dengan menggunakan metode DRP lain,
sehingga dapat membandingkan hasil yang diperoleh dari setiap metode yang
digunakan.
73
2. Diperlukan fasilitas yang memadai untuk mendukung dan mengoptimalkan
perencanaan distribusi pada penelitian ini, seperti alat transportasi yang dapat
mengangkut barang sesuai dengan jumlah yang telah direncanakan. Sebaiknya PT.
Century Tubindo Prima menambah armada transportasi yang cukup dan dapat
mengakomodir kuantitas barang dalam satu kali pendistribusian, sehingga barang
datang sesuai waktu yang sudah terencana, serta tanpa
74
DAFTARPUSTAKA
Karim A. A. 2007. Pengaruh Permintaan terhadap proses produksi perusahaan
manufaktur dalam memperolah keuntungan. Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
Alma. 2007. Distribusi dan alirannya dalam suatu proses manufaktur. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Airlangga
Anggraini. 2007. Hubungan Distribusi dan organisasi dalam pencapaian tujuan.
Jurnal teknik Industri Universitas Hasanudin
Ariyasit, P., & Supawatcharaphorn, N., 2009, Studying Material Inventory
Management for Sock Production Factory, International Conference on
Science, Technology and Innovation for Sustainable Well-Being (STISWB),
Mahasarakham University, Thailand
Chandra Sekhar J V D, & Balasubramanian V.2012. DRP: A Novel Approach for
Requirement Planning in Supply Chain Management. School of Computing
Science and Engineering VIT University
Ginting, R. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta:Graha Ilmu
Hidayat, S. Nurhasanah, N. Septieni, A. Zulkifli. 2013. Perencanaan dan Penjadwalan
distribusi pakaian jadi dengan Distribution Resource Planning (DRP). Jurnal
penelitian Ilmiah Universitas Surabaya
Martin, A, J. 1995. Flow of Distribution. New Jersey: Pearson Education
Mendoza, A. 2013. Distribution requirement planning approach based on limited
supply capacity in supply chain. Prentice Hall, Pearson
Nasution, A.H., 2008, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama,
Yogyakarta : Graha Ilmu
Natalia.C., 2011 Perancangan sistem dengan metode saving metrix sebagai dasar
keputusan pembelian armada di PT. Kabelindo murni, Jurnal Inasea \12 (02),
2–9.
Regina S. 2013 , Implementasi Metode DRP Pada CV Karya Mandiri Sejahtera di
Surabaya. Jurnal Penelitian Ilmiah Universitas Surabaya. 02 (01) 8-9.
75
Sukirno, S. 2005. Theory of Demand and Supply. Jakarta; Pustaka media.
Heryanto, S. 2013. Perencanaan dan Penjadwalan aktivitas Distribusi dengan menggunakan
Distribution Requirement Planning (DRP) di PT. XYZ. Skripsi Teknik Industri
Universitas Udayana.
Surya, S. Regina. 2013. Implementasi metode Distribution Requirement Planning pada CV.
Karya Mandiri Sejahtera di Surabaya. Jurnal Penelitian Ilmiah Universitas
Airlangga.
S.T. Enns. 2013. Distribution Planning and Control: An Experimental Comparison of DRP
and Order Point Replenishment Strategies. Ed, USA: Cengage Learning publishers
Hidayat, S. Nurhasanah, N. Septieni. 2013 Perencanaan & Penjadwalan Distribusi Pakaian
Jadi Dengan Metode Distribution Resource Planning (DRP), Jurusan Teknik
Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Al Azhar Indonesia.
Tampubolon, 2004. Tujuan dari penerapan Distribution Requirment Planning. Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Semarang
Vollman. 1988. Strategic logistics management. Prentice Hall, Pearson
Winardi. 1989. Distribusi dan Pengiriman barang, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin.
Zaidi, S,A,H. Khan, S,A. Dweiri, F. Implementation of Inventory Management System in a
Furniture Company: A Real Case study, International Journal of Engineering and
Technology2 (8). 1457-1459
76
PT MuliaAgungPertama
Tunas JayaTeknik
SumberAdiKarya
PT MuliaAgungPertama
TunasJayaTeknik
TS 12,0 10,6 12,0 -5,3 11,2
MAE 8,1 2,2 4,9 3,8 2,5
MAPE 1,5 0,4 0,9 0,7 0,5
MSE 8,1 2,2 4,9 3,8 2,5
LAMPIRAN 1
1. Double Moving Average ( DMA)
MSE = Mean Squared Error
MAPE =Mean Absolute Precentage Error
TS = Tracking Signal
MAE =Mean Absolute Error
77
BintangTimurAbadi
CahayaGemilang
SumberAdiKarya
PTMuliaAgungPertama
TunasJayaTeknik
TS 12,0 -3,2 11,0 -4,1 11,8
MAE 3,5 1,0 2,0 2,7 2,8
MAPE 0,6 0,2 0,4 0,5 0,5
MSE 3,5 1,0 2,0 2,7 2,8
LAMPIRAN 2
2. Linier
MSE = Mean Squared Error
MAPE =Mean Absolute Precentage Error
TS = Tracking Signal
MAE =Mean Absolute Error