Tata Cara Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...

46
Tata Cara Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah Disampaikan Oleh Dr. Ir. Iwan Kustiwan, MT Bandung, November 2021

Transcript of Tata Cara Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...

Tata Cara Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah

Disampaikan Oleh

Dr. Ir. Iwan Kustiwan, MT

Bandung, November 2021

Pokok Bahasan

1. KLHS sebagai instrumen dalampengelolaan lingkungan hidup

2. Tujuan dan prinsip KLHS

3. Objek KLHS

4. Perbedaan KLHS dan Amdal

5. Penyelenggaraan/Tata Cara KLHS

6. Konteks KLHS dalamPerencanaan Tata Ruang Kota

7. Contoh: KLHS RTRW Kota

Instrumen PPLH

Ruang lingkup Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup (UU 32/2009)

Instrumen utama PPLH : KLHS dan Amdal

Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS): Rangkaian analisis yang sistematis,menyeluruh, dan partisipatif untukmemastikan bahwa prinsip pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatuwilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Analisis mengenai dampak lingkunganhidup (Amdal):

Kajian mengenai dampak penting suatuusaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilankeputusan tentang penyelenggaraanusaha dan/atau kegiatan.

Kebijakan Rencana Program Proyek

KAJIAN LINGKUNGAN

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

KLHS Programatik

KLHS Kebijakan

KLHS Regional

KLHS Sektoral

AMDAL

Source: Partidario, 2000

1. KLHS bukan “mega-AMDAL” • KLHS dapat dilakukan dengan metode

penilaian cepat meski analisis yang lebih komprehensif dimungkinkan dan dibutuhkan

2. KLHS bukan merupakan“prosedur yang berdiri sendiri” • KLHS dilakukan sebagai bagian dari

proses perencanaan.

Lebih jauh tentang KLHS

KLHS lebih dari sekedar membuat Dokumen

• Tujuan utama KLHS adalah memfasilitasi terbentuknya berbagai opsi perencanaan dan mencari opsi win-win solution

• Proses KLHS tidak dapat direduksi menjadipembuatan dokumen KLHS.

• Dokumen KLHS hanya merupakan saranajaminan mutu. Dokumen KLHS harus memuat bagaimana KLHS dilaksanakan, bagaimana KLHS mempengaruhi rancangan KRP, serta apa isu-isu penting untuk pengambilan keputusan.

• Dokumen KLHS dan dokumen KRP harus dapat diakses oleh masyarakat.

KLHS: Melihat lebih luasdan menyeluruh

Perbedaan AMDAL dan KLHS (1)

Atribut AMDAL KLHS

Skala obyek Proyek Kebijakan, Rencana & Program

Karakter/Sifat Segera, operasional Strategik, visioner, konseptual

OutputRinci/detil, berupa arahanpengelolaan LH bagi pemrakarsa

Umum/garis besar untukmewujudkan KRP yang berkelanjutan

AlternatifAlternatif lokasi, disain, konstruksi, dan operasi

Alternatif regulasi, teknologi, fiskal, atau kebijakan ekonomi

Dimensi Waktu Jangka pendek sampai menengah Jangka menengah sampai panjang

Ukuran Dampak Mikro, terlokalisir Makro, kumulatif

Sumber utama dataHasil survey lapangan, analisissampel

Strategi pembangunanberkelanjutan, neraca lingkunganhidup, visi misi KRP

Kedalaman kajian Sempit, dalam, dan rinciLebar, tidak terlampau dalam, lebih sebagai kerangka kerja

Tipe data Lebih banyak yang kuantitatif Lebih banyak yang bersifat kualitatif

9

Perbedaan AMDAL vs KLHS (2)

Atribut AMDAL KLHS

Tingkat akurasi kajian Lebih akurat Ketidak-pastian lebih tinggi

Fokus kajianKajian dampak penting negatifdan pengelolaan dampaklingkungan

Agenda keberlanjutan, bergerak pada sumberpersoalan dampak lingkungan

Pelibatan masyarakatTerbatas (pengumuman, konsultasi publik, sidangkomisi)

Lebih luas (berbagaistakeholders, FGD)

PenyusunHarus bersertifikat, tidakterkait dengan pemrakarsa

Tidak bersertifikat, merupakanbagian dari pemrakarsa.

Pelaksanaan penyusunan Sebelum kegiatan/proyekSebelum/ketika KRP disusun, atau setelah KRP disusun

1. Pengambil keputusan harus semakin mempertimbangkan dampak jangka panjang dankumulatif dari berbagai proyek.

2. AMDAL perlu, tetapi tidak mampuuntuk mengukur dampak kumulatif secara sistematis.

3. KLHS suatu KRP selain dapat menelaah secara efektif dampakyang bersifat strategik, juga dapatmemperkuat dan mengefisienkanproses penyusunan AMDAL suaturencana kegiatan.

Selain AMDAL, mengapa KLHS penting?

KLHS dapat meningkatkan nilai tambah untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis

1. Mengintegrasikan isu lingkungan hidup dan keberlanjutan ke dalamsuatu keputusan penting.

2. Mendiskusikan opsi-opsi di saatpilihan masih terbuka luas .

3. Meningkatkan kerjasama kelembagaan dan mengatasi konflik kebijakan sektoral

4. Mengubah masalah menjadi peluang dan mendorong penyelesaian masalah secara win-win.

• Sebagai upaya dini untukmengeliminasi proyek pembangunanyang pada kemudian hari tidak layak karena pertimbangan lingkungan

• Membantu pemerintah menghemat biaya sebagai akibat dapatdicegahnya masalah lingkungan berskala besar yang timbul sebagaiakibat kebijakan strategik yang bermasalah.

• KLHS dapat disusun bersandar padainformasi yang diperoleh dari kajiansebelumnya/kajian terkait, sehinggabiaya KLHS minimal.

Manfaat KLHS: menghemat biaya dan waktu

KLHS menghemat waktu• Merupakan alat untuk resolusi konflik sejak

dini. KLHS mengurangi risiko konflik dengan para pemangku kepentingan lingkungan hidup, serta mencegah risiko tertundanyaimplementasi keputusan strategis.

KLHS memperbaiki kepercayaan publik dan kepemilikan KRP

• Membuka diri terhadap hal-hal yang dipandangpenting oleh masyarakat (termasuk mereka yang memiliki keahlian tinggi) sebagai masukan untukproses formulasi KRP.

• Jika dilaksanakan dengan baik, KLHS dapat memobilisasi dukungan dari para pemangkukepentingan untuk implementasi keputusan-keputusan strategis.

1. Instansi yang bertugas menyusun KRP (misal Bappeda, Dinas Penataaan Ruang)

2. Tim yang bertugas menyelenggarakan KLHS

3. Lembaga yang memberi persetujuan atasKRP (DPRD untuk RTRW di daerah)

4. Lembaga-lembaga terkait (misal, KLHK dan Dinas LH)

5. Lembaga yang memiliki data/ahli terkait dengan KLHS (perguruan tinggi, LSM)

6. Para pemangku kepentingan yang lain(publik, pebisnis).

Pelaku utama yang terlibatdalam proses KLHS & Peranannya

• Satu KLHS untuk setiap proses perencanaan.

• Diprakarsai oleh pihak yang menyusun KRP (Ditjen Tata Ruang, Kementerian ATR; Pemerintah daerah)

• Diaplikasikan sedini mungkin pada awal proses perencanaan

• Fokus pada isu-isu lingkungan hidup atau pembangunan berkelanjutan

• Mengevaluasi secara kritis berbagai alternatif

• Melibatkan peluang keterlibatanpemangkukepentingan dan masyarakat

• Dilakukan dengan metode yang tepat, efektif– biaya dan teknik analisa.

Landasan Hukum KLHS

1. UU No. 32/2009 tentangPerlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup (Pasal 15-19)

2. PP No 46/2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian LingkunganHidup Strategis

3. PerMen LHK No. 69/2017 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS

Tujuan KLHS

• Tujuan utama KLHS: untukmemastikan prinsip pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasardan terintegrasi dalampembangunan. • Selama ini, proses pembangunan yang

terformulasikan dalam kebijakan, rencana dan/atau program dipandangkurang mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutansecara optimal.

• Upaya-upaya pengelolaan lingkunganpada tataran kegiatan atau proyekmelalui berbagai instrumen sepertiantara lain AMDAL, dipandang belummenyelesaikan berbagai persoalanlingkungan hidup secara optimal, mengingat berbagai persoalanlingkungan hidup berada pada tatarankebijakan, rencana dan/atau program.

Maksud

(Aim) Tujuan Generik (Generic Objectives)

Instrumental

• Mengidentifikasi dampak penting lingkungan dari

kebijakan, rencana, program untuk proses

pengambilan keputusan

• Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam

kebijakan, rencana, atau program.

Transformatif

• Memperbaiki mutu dan proses formulasi

kebijakan, rencana, dan program

• Memfasilitasi proses pengambilan keputusan

agar dapat menyeimbangkan tujuan lingkungan

hidup, sosial, dan ekonomi

Substantif

• Meminimumkan potensi dampak penting negatif

yang akan timbul sebagai akibat dari kebijakan,

rencana, atau program (tingkat keberlanjutan lemah)

• Melakukan langkah-langkah perlindungan

lingkungan yang tangguh (tingkat keberlanjutan

moderat)

• Memelihara potensi SDA dan daya dukung air,

udara, tanah dan ekosistem (tingkat keberlanjutan

moderat sampai tinggi)

Manfaat KLHS1. Menjamin bahwa setiap kebijakan,

rencana dan/atau program lebihhijau dalam artian dapatmenghindarkan atau mengurangidampak negatif terhadap lingkunganhidup.

2. Memfasilitasi dan menjadi media proses belajar bersama antar pelakupembangunan, dimana seluruhpihak yang terkait penyusunan danevaluasi KRP dapat secara aktifmendiskusikan seberapa jauh substansi kebijakan, rencana dan/atau program yang dirumuskan telah mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunanberkelanjutan.

Prinsip KLHS1. Penilaian Diri

2. Penyempurnaan Kebijakan, Rencana, program

3. Peningkatan kapasitas dan pembelajaran sosial

4. Memberi pengaruh pada pengambilan keputusan

5. Akuntabel

6. Partisipatif.

Nilai Dasar KLHS• Keterkaitan (interdependency)• Keseimbangan (equilibrium)• Keadilan sosial dan ekonomi

Objek KLHS: KRP

• Kebijakan: arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah ataupemerintah daerah untuk mencapaitujuan.

• Rencana: hasil suatu proses untukmenentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, denganmemperhitungkan sumberdaya yang tersedia.

• Program: instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansipemerintah/lembaga untuk mencapaisasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan olehinstansi pemerintah.

Objek KLHS

KLHS dilakukan dalam rangkapenyusunan evaluasi Rencana:• Rencana Tata Ruang:

• RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KawasanStrategis Nasional,

• RTRWP, RTR Kawasan Strategis Provinsi• RTRW Kabupaten/Kota, Rencana Detil Tata Ruang

Kabupaten/Kota, dan RTR Kawasan StrategisKabupaten/Kota;

• Rencana Pembangunan• RPJPN, RPJPMN• RPJPD Provinsi, RPJPMD Provinsi• RPJPD Kabupaten/Kota• RPJPMD Kabupaten/Kota

• Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuaidengan urusan Pemerintah atau pemerintahdaerah yang berpotensi menimbulkan dampakdan/atau risiko lingkungan hidup.

KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/ atau risiko Lingkungan Hidup:

1. Perubahan iklim;

2. Kerusakan, kemerosotan, dan/ atau kepunahan keanekaragaman hayati;

3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayahbencana banjir, longsor, kekeringan, dan/ataukebakaran hutan dan lahan;

4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber dayaalam;

5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;

6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atauterancamnya keberlanjutan penghidupansekelompok masyarakat; dan/ atau

7. Peningkatan risiko terhadap kesehatan dankeselamatan manusia.

Hubungan RPPLH, KLHS, RPJP/RPJM dan RTRW

Hubungan KLHS, Amdal dan Izin Lingkungan

Pemerintah dan pemerintah daerah wajibmembuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program

KLHS dilaksanakan dengan mekanisme:1. Pengkajian pengaruh kebijakan,

rencana, dan/atau program terhadapkondisi lingkungan hidup di suatuwilayah;

2. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program; dan

3. Rekomendasi perbaikan untukpengambilan keputusan kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.

KLHS adalah alat pendukung perencanaan

KRPyang Berkelanjutandan BerwawasanLingkungan Hidup

KLHS atau SEAPrinsip

PembangunanBerkelanjutan

KRP1. Rencana tata ruang, RPJP dan RPJM;2. KRP lainnya yang berpotensi

menimbulkan dampak dan/atau risiko LH.

TerwujudnyaSDG & Kedaulatan Lingkungan Hidup

Mewujudkan ruang kehidupan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan:

1) Keharmonisan antara lingkungan alam danlingkungan buatan;

2) Keterpaduan dalam penggunaan SDA danSumber daya buatan dengan memperhatikanSDM;

3) Perlindungan fungsi ruang & pencegahandampak negatif terhadap lingkungan akibatpemantaan ruang

Mekanisme KLHS1. Pengkajian pengaruh KRP terhadap kondisi LH di suatu

wilayah (wilayah perencanaan KRP);2. Perumusan alternatif penyempurnaan KRP;3. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan

KRP yang mengintegrasikan prinsip pembangunanberkelanjutan

Integrasi 3 (Tiga) Aspek:1. Lingkungan Hidup

(environmentally sound)

2. Sosial (socially acceptable);

3. Ekonomi(economically viable)

KLHS memuat kajian:1. Kapasitas DDL/DTL;2. Perkiraan dampak & risiko LH;3. Kinerja layanan/jasa

ekosistem;4. Efisiensi pemanfaatan SDA;5. Kerentanan dan kapasitas

adaptasi Perubahan Iklim;6. Ketahanan dan potensi kehati

(biodiversity)

Konsep Dasar KLHS dan Pembangunan Berkelanjutan

KLHSRangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatuwilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. (UU 32/2009 ttg PPLH)

Pengintegrasian Hasil KLHS ke dalam

Muatan KRP

TATA CARA Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

1. Identifikasi dan Perumusan Isu Pembangunan Berkelanjutan

2. Isu Pembangunan Berkelanjutan yang paling strategis

3. Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas

4. Identifikasi Materi Muatan KRP yang berpotensi meningbulkan pengaruh pada Lingkungan Hidup

5. Analisis pengaruh hasil Isu PB Prioritas dengan materi muatan KRP

6. Kajian muatan KLHS

7. Rumusan Alternatif

8. Penyusunan Rekomendasi

9. Penjaminan Kualitas

10. Pendokumentasian

11. Validasi

Tata Cara Penyelenggaraan KLHS(PP 46/2016)

KRP(Pasal 10 PP 46/2016)

Isu-Isu StrategisPembangunan Berkelanjutan

(Pasal 8-9 PP 46/2016)

Wilayah Perencanaan

KRP

Dasar Pertimbangan a.l.:1. Karekteristik wilayah;2. Tingkat pentingnya

potensi dampak;3. Keterkaitan antar isu

strategis;4. Keterkaitan dengan

materi muatan KRP;5. RPPLH6. Hasil KLHS KRP terkait

1. DDL/DTL;2. Dampak dan

risiko LH;3. Kinerja Jasling;4. Bencana;5. Status mutu dan

ketersedian SDA;6. Kehati7. Kerentanan &

kapasitas adptasiPerubahn Iklim;

8. Pendudukmiskin;

9. Kesmas10.Ancaman

perlindungankawasantertentu

Muatan KRP yang berpotensi

menimbulkanpengaruh

terhadap kondisiLingkungan Hidup

Analisis pengaruh KRP terhadap Kondisi LH

(Pasal 11-13 PP 46/2016)

Hubungan KeterkaitanMateri Muatan KRP

dengan Isu Strategis PB

Pelaksanaan Analisismemperhatikan:1. PUU;2. Pedoman, acuan, standar &

best practice;3. Hasil penelitian;4. Kesepakatan antar ahli

Paling sedikit memuat kajian:1. Kapasitas DDL/DTL;2. Dampak dan risiko LH;3. Kinerja jasa ekosistem;4. Efisiensi pemanfaatan SDA;5. Tingkat kerentanan dan

adaptasi Perubahan Iklim;6. Tingkat ketahanan dan

potensi kehati

Lingkup, metode, teknikdan kedalaman analisis

berdasarkan 5 Aspek

Perumusan alternatifpenyempurnaan KRP

(Pasal 15 PP No. 46/2016)

PenyusunanRekomendasi

Perbaikan(Pasal 16 PP

46/2016)

UntukPengambilan

Keputusan KRP

Muatannya:1. Perbaikan KRP;2. Informasi jenis

usaha dan/ataukegiatan yang telahmelampauiDDL/DTL dantidakdiperbolehkanlagi

1. Perubahan tujuan/target KRP;

2. Perubahan strategipencapaian target;

3. Perubahan/penyesuaianukuran, skala, dan lokasiyang lebih memenhupertimbangan PB;

4. Perubahan/ penyesuaian proses, metode dan adaptasiperkembangan Iptek

5. Penundaan, perbaikanurutan atau perubahanprioritaspelaksanaannya;

6. Pemberian arahan ataurambu-rambu untukmempertahakankanatau meningkatanfungsiekosistem;

7. Pembrian arahan ataurambu-rambu mitigasidampak dan risiko LH

Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi LH (Pasal 7 PP 46/2016)

Alternatif Rekomendasi

Proses Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS

(PP 46/2016)

KLHS terhadap Rencana Tata Ruang(RTRW dan RDTR)

Konteks KLHs dalam perencanaan tata ruang adalah sebagai instrumen untuk mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses perencanaan tata ruang

Pembangunan berkelanjutan:

Upaya sadar dan terencana yang memadukanaspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kedalam strategi pembangunan untuk menjaminkeutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Perencanaan tata ruang

Perencanan tata ruang: Penetapan struktur dan pola ruang

• KLHS merupakan suatu cara untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan atau keberlanjutan, serta media konsultasi dengan para stakeholder dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan.

• KLHS harus diintegrasikan dengan berbagai kegiatan tim perencana

→ KLHS dapat membangun dan memperkuat kajian lingkungan hidup yang menjadi bagian dari proses perencanaan.

• KLHS tidak hanya melibatkan pemangkukepentingan - dalam mekanisme konsultasiseperti yang umum dijumpai dalam prosesperencanaan – tetapi juga memperkuatketerlibatan mereka.

KLHS pada dasarnyauntuk meningkatkan mutu perencanaan

KLHS dapat memperkuat proses perencanaan melalui......• Identifikasi masalah-masalah lingkungan hidup

dan kendala pembangunan di wilayah studi.• Menganalisis implikasi berbagai opsi perencanaan

terhadap lingkungan dan memberi rekomendasiuntuk optimasi atau pengembangan berbagaialternatif yang berkelanjutan:

• Diawali dengan komentar terhadapvisi/tujuan,

• Diakhiri dengan komentar terhadaprancangan KRP.

• Merekomendasikan langkah untuk minimisasirisiko lingkungan dan maksimalisasi manfaat, termasuk dhi:

• rekomendasi desain proyek dan studi AMDAL proyek bersangkutan,

• penataan kelembagaan, dan• inisiatif untuk mengendalikan dampak

kumulatif.

Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB)Identifikasi

Muatan KRP

Identifikasi Isu PB:

1. Isu PB didapat daristudi literature dlloleh Tim PenyusunKLHS

2. Didiskusikan denganpara PemangkuKepentingan melaluiKonsultasi Publik

3. Hasil KonsultasiPublik dituangkandalam Berita Acara

4. Hasil konsultasiPublik menjadi dasaruntuk Isu PB Yang Paling Strategis

Identifikasi Isu PB Yang Paling Strategis:

1. Hasil pemusatan IsuBP, dianalisis denganPs 9 (1) PP 46

2. Hasilnya dasar untukmenentukan Isu PB Prioritas

Identifikasi Isu PB Prioritas:

1. Hasil PB Yang Paling Strategisdiuji pembobotandengan Ps 9 (2) PP 46

2. Minimal ada 3 isu

Identifikasi Materi MuatanKRP:

1. Dilakukan dengan analisisuji silang dengan penjelanPasar 15 UU No 32/2009

Analisis pengaruh materi /muatanKebijakan, Rencana atau Program yang

berpotensi menimbulkan pengaruhterhadap kondisi LH

Uji Silang

Sumber: Paparan KLHk-RI 2018

IDENTIFIKASI ISU PB, ISU PB STRATEGIS, DAN ISU PB PRIORITAS

Isu Pembangunan Berkelanjutan1. Pengelolaan sampah2. Pengelolaan Air Limbah Domestik3. Kerentanan Perubahan Iklim4. Rawan Bencana5. Pencemaran Udara6. Penurunan Kualitas & Ketersediaan air bersih7. Penurunan Biodiversity8. Alih Fungsi Lahan9. Rendahnya Pendapatan Masyarakat

Isu PB Strategis 1. Pengelolaan Sampah

2. Kerentanan Perubahan Iklim3. Rawan Bencana4. Alih Fungsi Lahan5. Pencemaran Udara6. Penurunan Kualitas dan

Ketersediaan Air bersih7. Penurunan Biodiversity

Isu PB Prioritas:1. Pengelolaan Sampah2. Kerentanan Perubahan Iklim3. Rawan Bencana4. Alih Fungsi Lahan5. Penurunan Kualitas dan

Ketersediaan Air bersih

CONTOHIdentifikasi Isu PB, Isu PB Strategis, Isu PB Prioritas

CONTOH:

Rencana Struktur Ruang1. Rencana Jaringan Jalan Kereta Api2. Rencana jaringan energi3. Pengembangan baru jalur rel4. Pembangunan jalan bebas hambatan5. Pembangunan terminal penumpang tipe B

Rencana Pola Ruang6. Pengembangan kawasan peruntukan industri7. perwujudan kawasan peruntukan pariwisata8. Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan wisata9. Perwujudan kawasan peruntukan permukiman10. Penataan kawasan peruntukan permukiman

Penetapan Kawasan Strategis11. Pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi - Kilang Minyak 12. Pengembangan perkotaan sebagai KSK Minapolitan13. Pengembangan PLTU

Identifikasi materi KRP RTRW yang berpotensi menimbulkan DAMPAK DAN ATAU RESIKO LH

KRP perlu dikelompokkan sesuai dengan Muatan RTRW:1. Tujuan Penataan BWP2. Rencana Struktur Ruang3. Rencana Pola Ruang4. Penetapan kawasan Strategis

Kabupaten5. Arahan Pemanfaatan Ruang6. Ketentuan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang

Pengaruh KRP terhadap 6 Muatan KLHS

CONTOH:

KRP Rencana Pola Ruang

Hasil KLHSdan Alternatif Penyempurnaan KRP

Hasil KLHS• Hasil KLHS menjadi dasar bagi

kebijakan, rencana, dan/atau program dalam suatu wilayah.

• Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui:

a. KRP wajib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS, dan

b. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampunglingkungan hidup tidakdiperbolehkan lagi.

UU PPLH Pasal 17

Alternatif penyempurnaan KRP dilakukan untukmeminimalkan dampak yang timbul dengan cara:

• memberikan arahan untuk meminimalkan dampak lingkungan hidup;

• menyesuaikan ukuran, skala dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau program;

• menunda, memperbaiki urutan atau waktu, ataumengubah prioritas pelaksanaan kebijakan, rencana, dan/atau program; atau

• Mengubah strategi untuk mencapai tujuan/target

• mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.

• Pemberian arahan atau rambu-rambu untukmempertahankan atau meningkatkan fungsiekosistem; dan/atau

• Pemberian arahan atau rambu-rambu mitigasidampak dan risiko Lingkungan Hidup.

PerumusanAlternatif Penyempurnaan RTRW

Alternatif

Penyempurnaan Muatan RTRW1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan

Ruang

2. Rencana Pola Ruang

1. Kawasan Lindung;

2. Kawasan Budidaya

3. Rencana Struktur Ruang (Pusat pelayanan dan jaringan prasarana)

4. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten

5. Arahan Pemanfaatan Ruang

6. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Hasil Kajian Pengaruh RTRW Kabupaten/Kota terhadap Kondisi

Lingkungan Hidup

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA

1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

2. Rencana Struktur Ruang

3. Rencana Pola Ruang (Kawasan Lindung & Budidaya);

4. Penetapan Kawasan Strategis kabupaten

5. Arahan Pemanfaatan Ruang

6. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Rekomendasi KLHS terhadap PenyempurnaanRTRW Kabupaten/Kota

Penyempurnaan delinesai1. Kawasan Lindung2. Kawasan Budidaya

1. Penyempurnaan lokasidan struktur jaringan;

2. Penyempurnaan trase jalan dan jaringanprasarana

Indikasi Program utama Pemanfaatan Ruang (lokasi, besaran)

1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi

2. Ketentuan Umum Perizinan Pemanfaatan Ruang

3. Perangkat Insentif dan Disinsentif

ContohPerumusan Alternatif/RekomendasiPenyempurnaan RTRW Kota Depok

Alternatif dilakukan pada muatan utama RTRW• Rencana Struktur Ruang• Rencana Pola Ruang

No

Kondisi

Lingkungan

Hidup

KRP yang

berkontribusi Dampak RTRW

Rekomendasi Perbaikan KRP

Kebijakan Rencana Program

1. Daya Dukung Air

KRP yang

meningkatkan air

limpasan yaitu :

• Struktur Ruang:

Rencana Jalan

Lingkar,

Terminal, Jalan

Tol.

• Pola Ruang:

Industri,

Perdagangan dan

Jasa,

Perkantoran,

Perumahan dan

Perumahan

Perdagangan dan

Jasa

• Meningkatnya

limpasan air

dari perubahan

lahan sebesar

dapat

menimbulkan

potensi banjir

jika tidak

dikelola

• Untuk

mencukupi daya

dukung air di

kota Depok

dapat

menggunakan

potensi air

tanah.

• Tata kelola air dan

struktur ruang di

wilayah Kota

Depok

• Peningkatan

jumlah/kuantitas air

dan penanganan

transportasi untuk

Kota Depok

• Meningkatkan

resapan air di Kota

Depok

• Meningkatkan

jumlah sumur

resapan pada daerah

yang dapat

meresapkan air dan

meningkatkan sistem

permanen pada

kawasan terbangun

• Membangun kolam

tampung untuk

pengendali banjir

sekaligus

peningkatan potensi

air pemukiman

• Pembuatan jalan

depok outer ring

Road (DORR)

• Pembuatan jalan tol

• Penambahan jalan

penghubung

• Penambahan dan

perbaikan fasilitas

transportasi

Kaitan antara hasil KLHS dengan rekomendasi/alternatif dan pengintegrasiannya antaramuatan KRP yang berpengaruh dan kondisi LH yang dipengaruhi; denganrekomendasi: Kebijakan, Rencana, Program

Integrasi hasil KLHS dalam KRP Revisi RTRW Kota Depok Tahun 2020-2040 telah dilakukan dengan didaasarkan pada:• Isu-isu strategis pemangku

kepentingan• Hasil kajian pengaruh KRP

terhadap lingkungan dan keberlanjutan

• Upaya-upaya mitigasi dan alternatif perbaikan muatan KRP

Integrasi hasil KLHS dalam KRP (Contoh Revisi RTRW Kota Depok Tahun 2020-2040)

Muatan: tidak terbatas pada rencana struktur dan pola ruang, tapi juga dapat diintegrasikan kedalam muatan: Arahan pemanfaatan ruang, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

Penyempurnaan KRP RTRW: Integrasi Rekomendasi KLHS ke dalam muatan KRP

• Rencana Struktur Ruang

• Rencana Pola Ruang

• Penetapan Kawasan Strategis

Pengintegrasian Hasil KLHS ke dalam Muatan RTRW dan RDTR Kabupaten/Kota

Hasil KLHS1. Identifikasi Isu Pembangunan

Berkelanjutan (PB), Isu PB Strategis, Isu PB Prioritas

2. Identifikasi Materi Muatan KRP Berdampak Lingkungan Hidup

3. Kajian 6 Muatan KLHS

4. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

5. Penyusunan Rekomendasi

Integrasi Hasil Rekomendasi KLHS ke dalam RTRW/RDTR• Matrik Pengintegrasian

• Tabel dan Peta Sandingan: • RTRW sebelum KLHS, RTRW sesudah

KLHS• RDTR sebelum KLHS, RDTR sesudah

KLHS

PERSANDINGAN Pengunaan Lahan Eksisting, Rencana Pola Ruang (RDTR sebelum KLHS) dan Rencana Pola Ruang (setelah KLHS)

Tabel: Kawasan Lindung –Kawasan Budidaya

Tabel: Zona Lindung – Zona Budidaya

Tabel: Zona Lindung – Zona Budidaya

?

No Rencana Pola Ruang Luas (Ha) Persentase (%)

Badan Jalan 139.23 0.70

Sungai (Badan Air) 134.75 0.67

Danau (Badan Air) 143.05 0.72

Kawasan Lainnya - -

Kawasan Lindung 1,313.14 6.57

1 Kawasan Perlindungan Setempat 567.34 2.84

a. Sempadan Sungai 386.65 1.93

b. Sempadan Situ 180.69 0.90

2 Ruang Terbuka Hijau 738.46 3.69

3 Kawasan Konservasi 7.34 0.04

Kawasan Budidaya 17,697.44 88.49

1 Kawasan Permukiman 17,126.56 85.64

Perumahan 15,453.93 77.28

Perdagangan dan Jasa 1,489.92 7.45

Pendidikan 158.80 0.79

Perkantoran 23.91 0.12

3 Kawasan Perikanan 54.95 0.27

4 Kawasan Peruntukan Industri 358.12 1.79

5 Kawasan Pertahanan dan Keamanan 157.80 0.79

TOTAL RENCANA POLA RUANG 19,998.49 100.00

No Rencana Pola Ruang Luas (Ha) Persentase (%)

Badan Jalan 1,064.83 5.32

Sungai (Badan Air) 156.89 0.78

Danau (Badan Air) 151.59 0.76

Kawasan Lainnya 453.39 2.27

Kawasan Lindung 1,838.25 9.19

1 Kawasan Perlindungan Setempat 1,038.72 5.19

a. Sempadan Sungai 709.96 3.55

b. Kawasan Sekitar Situ 328.76 1.64

2 Ruang Terbuka Hijau 593.67 2.97

3 Kawasan Konservasi 205.86 1.03

Kawasan Budidaya 16,333.55 81.67

1 Kawasan Permukiman 15,218.00 76.10

Perumahan 13,857.80 69.29

Perdagangan dan Jasa 1,102.21 5.51

Pendidikan 198.87 0.99

Perkantoran 59.12 0.30

2 Kawasan Pertanian 272.04 1.36

3 Kawasan Peruntukan Industri 335.47 1.68

4 Kawasan Pertahanan dan Keamanan 508.04 2.54

TOTAL RENCANA POLA RUANG 19,998.49 100.00

Penyempurnaan Rencana Pola Ruang

No Rencana Pola Ruang Luas (Ha) Persentase (%)

Badan Jalan 319,76 1,60

Sungai (Badan Air) 134,84 0,67

Danau (Badan Air) 143,70 0,72

Kawasan Lindung 1.528,45 7,64

1. Kawasan Perlindungan Setempat 668,90 3,34

a. Sempadan Sungai 488,21 2,44

a. Kawasan Sekitar Situ 180,69 0,90

2. Ruang Terbuka Hijau 852,64 4,26

3. Kawasan Konservasi 7,1 0,04

Kawasan Budidaya 17.871,56 89,36

1. Kawasan Permukiman 17.137,54 85,69

Perumahan 15.453,93 77,28

Perdagangan dan Jasa 1.500,91 7,51

Pendidikan 158,80 0,79

Perkantoran 23,91 0,12

2. Kawasan Pertanian 153,25 0,77

3. Kawasan Perikanan 64,90 0,32

4. Kawasan Peruntukan Industri 358,08 1,79

5. Kawasan Pertahanan dan Keamanan 157,78 0,79

TOTAL RENCANA POLA RUANG 19.998,49 100,00

Sandingan Luasan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya rencana pola ruang pada RTRW sebelum revisi, RTRW Revisi sebelumKLHS, dan RTRW Revisi setelah KLHS

Memenuhi Ketentuan RTH

Publik 20%?

Program Peningkatan RTH publik, RTH Privat?

PENJAMINAN KUALITAS

• Penjaminan Kualitas dilakukan melalui penilaian mandiri (self-assessment) oleh Penyusun KRP.

• Forum Rapat Koordinasi, antara Tim PenyusunKLHS dengan Tim Penyusun KRP, atas inisiasi Tim KLHS.

• Hasil Penjaminan Kualitas berisi informasitentang:

• Kelayakan KLHS

• Rekomendasi perbaikan KLHS diikuti denganPerbaikan KRP

• Penilaian bertahap yang sejalan dan/ataumengikuti tahapan perkembangan pelaksanaanKLHS;

• Penilaian sekaligus yang dilaksanakan di tahapanakhir pelaksanaan KLHS.

• Hasilnya dalam Berita Acara, disahkan olehPenanggung Jawab Tim Penyusun KRP.

Validasi KLHS• Penyusun KRP mengajukan permohonan

validasi; dengan melampirkan:• Rancangan KRP;• Laporan KLHS;• Bukti pemenuhan standar kompetensi

Penyusun KLHS

• Persetujuan validasi KLHS:

a. Kesesuaian hasil KLHS denganpenjaminan kualitas;

b. Rekomendasi

Penyusunan KLHS RPJMD(Permendagri 7/2018)

Sumber: KLHK, 2018

Perbedaan tahapan

penyelenggaraan KLHS pada

Permendagri No. 7 Tahun 2018 dari

11 tahapan KLHS secara umum.

Tahapan Pelaksanaan KLHS RPJMD Kabupaten Cianjur 2021-2026 secara prosedural sudah sesuai dengan PerMendagri 7/2018

Perlu ditelaah lebih lanjut kelengkapan substansi/ muatannya.

Sumber/Acuan

1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup

2. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3. Asdak, C. Konsep dan Implementasi KLHS. Pelatihan KLHS PPSDAL Unpad2017.

4. Asdak, C. 2018. Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

5. Jones, C. et al.(eds). 2005. Strategic Environmental Assesment and Land Use Planning: An International Evaluatian. Earthscan, London

6. Megantara, E.N. Instrumen Pengelolaan Lingkungan Hidup dan KLHS. Pelatihan KLHS PPSDAL Unpad 2017.