STUDI KASUS : " A DEPRESSION SCHOLAR KNOWS WHAT IT TAKES " TEORI AKUNTANSI

22
STUDI KASUS : “A DEPRESSION SCHOLAR KNOWS WHAT IT TAKES” TEORI AKUNTANSI Kelas A Oleh Kelompok 1 Cici Megananda (120810301086) Pramitha Arinda Hartono Putri (120810301100) Pulungsari Adi Widiastuty (120810301147)

Transcript of STUDI KASUS : " A DEPRESSION SCHOLAR KNOWS WHAT IT TAKES " TEORI AKUNTANSI

STUDI KASUS : “A DEPRESSION SCHOLAR KNOWS WHAT ITTAKES”

TEORI AKUNTANSI

Kelas A

Oleh

Kelompok 1Cici Megananda (120810301086)

Pramitha Arinda Hartono Putri (120810301100)

Pulungsari Adi Widiastuty

(120810301147)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

2013Statement of Authorship

“Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakanbahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasilpekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada peerjaan oranglain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakansebagai bahan untuk maalah/tugas pada mata ajaran lainkecuali kami menyataan dengan jelas bahwa kamimenggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapatdiperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuanmendeteksi adanya plagiarisme”

Nama : 1. Cici Megananda

2. Pramitha Arinda Hartono Putri

3. Pulungsari Adi Widiastuty

NIM : 1. 120810301086

2. 120810301100

3. 120810301147

Tandatangan : 1.

2.

3.

Mata kuliah : Teori Akuntansi (A)

Judul Makalah/Tugas : A Depression Scholar Knows What It Takes

Tanggal : 5 Febuari 2014

Dosen : Yosefa Sayekti

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat

dituntut untuk dapat memahami teori akuntansi terebih

dahulu sebelum mempraktikannya. Teori dapat

didefinisikan sebagai suatu konsep yang menyajikan

suatu pandangan tentang fenomena, dengan menjelaskan

hubungan antar variabel .Tujuan utama teori akuntansi

adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksikan dan

menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi.

Dengan memahami teori akuntansi, kita akan dapat

melihat suatu permasalahan secara lebih luas dan

terperinci, dan tanpa teori yang melandasinya, praktik

akuntansi yang baik dan sehat bisa dipastikan tidak

akan tercapai.

Di dalam praktik akuntansi terdapat bermacam-

macam permasalahan yang harus dipecahkan. Menyelesaikan

permasalahan tersebut tidak cukup hanya dengan

mengandalkan pengalaman semata, namun juga diperlukan

pemahaman teori yang baik pula.

Studi kasus yang kami usung adalah mengenai

masalah kemunduran ekonomi yang dihadapi Amerika

Serikat pada tahun 2008 . Selain itu mencakup perlu

atau tidaknya melakukan perubahan terhadap kebijakan

yang ada, dengan mengkaji kondisi-kondisi yang terkait

dengan permasalahan tersebut.

Studi Kasus

A DEPRESSION SCHOLAR KNOWS WHAT IT TAKES

Oleh: Robert Samuelson

It would have been insane for US president Barack

Obama not to nominate Ben Bernanke to a second term, as

chairman of the Federal Reserve. The economics dictated

it, as did the politics.

We will never know whether the world might have

suffered a depression if Bernanke’s Bank Sentral

Amerika Serikat Federal Reserve had not responded so

aggressively.

Early this year, the Nobel Prize-winning

economist and New York Times columnist Paul Krugman

issued depression warnings.

Bernanke admitted similar fears in interviews

with David Wessel, economics editor of The Wall Street

Journal and author of In Bank Sentral Amerika Serikat

Federal Reserve We Trust. The fact that the global

economy is no longer uncontrollably spiraling downward

(for 2010, the Economist Intelligence Unit predicts

growth of 2.7 per cent for the world and 1.8 per cent

for the United States) was no foregone conclusion. Nor

was it ordained that the panic gripping financial

markets just six months ago would subside. From recent

lows in march, the US stockmarket Is now up roughly 50

per cent.

It is not that Bernanke’s performance was

flawless. Far from it. He made two blunders. First, he

didn’t see the crisis coming. Even after the collapse

of the investment bank Bear Stearns in Marc 2008, he

didn’t foresee a widespread financial panic or a savage

recession.

In the summer of 2008, the economy was weakening

but seemed- to Bernanke and most economists- to be

suffering from inflationary overheating. Consumer

prices were rising at a 5 per cent annual rate, oil was

peaking at $147 a barrel.

Second, along with the then-treasury secretary

Henry Paulson, Bernanke allowed Lehman Brothers to go

bankrupt in September. Both have said they lacked the

legal power to rescue Lehman and that no one wanted to

buy it.

If Bernanke and Paulson had fully anticipated the

consequences of Lehman’s failure, they almost certainly

would have found a way to save it. Once Lehman

collapsed, the crisis got much worse. Banks retreated

from lending to each other, investors wouldn’t buy new

bonds, banks, consumers and businesses hoarded cash.

The economy contracted at an annual rate of 5 per cent

to 6 per cent.

Here is where Bernanke distinguished himself. A

student of the Great Depression, and especially of the

disastrous effects of bank failures, he went well

beyond the standard response of lowering interest rates

(the overnight Bank Sentral Amerika Serikat Federal

Reserve funds rate dropped effectively to zero by

December). The Bank Sentral Amerika Serikat Federal

Reserve created a dizzying array of liquidity

facilities to substitute more than $US1 trillion of

Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve credit for

retreating private credit. It supported markets for

mortgages, money market funds, commercial paper, auto

loans and student loans. The strategy was , as Wessel

says, to do whatever it took to avoid a complete loss

of credit and confidence – a loss causing continuous

drops in spending and asset prices (for stock, bonds,

homes) and ending in depression.

Although there were other actors, the Bank

Sentral Amerika Serikat Federal Reserve’s interventions

were decisive in halting the panic. It is an open

question whether any other Bank Sentral Amerika Serikat

Federal Reserve chairman – someone without Bernanke’s

detailed knowledge of the Depression – would have been

so bold in supporting credit markets. Moreover,

Bernanke’s approach inspired similar moves abroad. But

this is also Bernanke’s burden. If the Bank Sentral

Amerika Serikat Federal Reserve doesn’t withdraw all

that extra credit quickly enough, it may spawn

inflation. If it withdraws it too quickly, it may

subvert recovery.

Question:

1. The article describes how a particular theoretical

approach has been replaced by another. Explain why

one theory replaces another , and who, or what ,

determines whether an existing theory survives.

2. Does the reintroduction of a theory mean that it

should not have been replaced in the first place?

3. Should a theory be discarded if it does not

specify the means of achieving a stated objective?

Explain your answer.

Terjemahan bahasa Indonesia

DEPRESI, SEORANG SARJANA TAHU APA YANG HARUS DILAKUKAN

Akan menjadi sesuatu yang tidak masuk akal bila

presiden US Barrack Obama tidak mencalonkan Ben

Bernanke untuk kedua kali sebagai kepala Bank Sentral

Amerika Serikat Federal Reserve. Ekonomi diatur

sebagaimana yang terjadi di politik.

Kita tidak akan pernah tau apa yang mungkin

terjadi pada dunia akbiat depresi bila Bernanke dari

Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserveeral tidak

bertindak agresif.

Awal tahun ini, pemenang penghargaan nobel ekonomi

dan kolumnis New York Times, Paul Krugman mengeluarkan

peringatan akan depresi.

Bernanke mengakui ketakutan yang sama dalam

interview dengan David Wessel, editor ekonomi The Wall

Street Journal dan penulis dari In Bank Sentral Amerika

Serikat Federal Reserve We Trust. Fakta bahwa ekonomi

global tidak lagi terkontrol (untuk 2010, unit

intelijen ekonomi memprediksi pertumbuhan 2,7 persen

untuk dunia dan 1,8 persen untuk Amerika) tak berakhir

dan tanpa kejelasan. Tidak juga bisa dipastikan bahwa

kepanikan yang dihadapi pasar keuangan hanya enam bulan

lalu akan mereda. Dan baru-baru ini di bulan maret,

pasar modal Amerika Serikat naik 50 persen.

Bukan berarti performa/kinerja Bernanke tanpa

cacat. Jauh dari itu, dia membuat 2 kesalahan besar.

Pertama, dia tidak melihat krisis ekonomi datang.

Bahkan setelah kolapsnya bank investasi Bear Stearns di

Maret 2008, dia tidak memprediksi meluasnya kepanikan

finansial atau resesi hebat.

Di musim panas 2008, ekonomi melemah tapi

sepertinya-untuk Bernanke dan kebanyakan ahli ekonomi-

akibat dari inflasi yang memanas. Harga untuk konsumen

meningkat sekitar 5 persen pertahun , harga minyak

mencapai puncaknya yaitu 147 USD per barrel.

Kedua, bersama dengan itu, menteri keuangan,

Henry Paulson, Bernanke membiarkan Lehman Brothers

bankrut di bulan september. Keduanya mengatakan bahwa

kekurangan legalitas untuk menyelamatkan Lehman dan

tidak ada yang mau membelinya.

Jika bernanke dan paulson mengantisipasi penuh

konsekuensi kegagalan Lehman, mereka hampir dipastikan

bisa menemukan cara untuk menyelamatkannya. Ketika

Lehman kolaps, krisis semakin memburuk. Bank tidak

berani saling meminjam satu sama lain, investor tidak

akan membeli obligasi baru, bank, konsumen dan bisnis

‘ditimbun’ uang. perekonomian mengalami kontraksi pada

tingkat bunga tahunan sebesar 5 % sampai 6%

Disinilah Bernanke membedakan dirinya. Belajar

dari depresi hebat, terutama dampak buruk dari

kegagalan bank, dia melakukan respon dengan menurunkan

suku bunga bank (dana Bank Sentral Amerika Serikat

Federal Reserve Overnight turun secara efektif hingga

menjadi 0 pada bulan desember). Bank Sentral Amerika

Serikat Federal Reserve menciptakan liquiditas

fasilitas yang rumit untuk pengganti lebih dari 1

triliun USD credit Bank Sentral Amerika Serikat Federal

Reserve untuk mengatasi kredit swasta. Ini didukung

pasar hipotik, reksa dana pasar uang, surat berharga,

kredit mobil, dan pinjaman mahasiswa. Strateginya

adalah, seperti yang Wessel sampaikan, untuk melakukan

apapun yang diperlukan untuk menghindari kehilangan

penuh kredit dan kepercayaan- kehilangan disebabkan

penurunan terus menerus dalam pembelanjaan dan nilai

aset (untuk persediaan, obligasi, rumah) dan mengakhiri

depresi.

Walaupun ada “aktor lain”, intervensi Bank

Sentral Amerika Serikat Federal Reserve sangat penting

dalam menhentikan kepanikan. Itu menjadi pertanyaan

terbuka apakah Ketua Bank Sentral Amerika Serikat

Federal Reserve lainnya - seseorang tanpa pengetahuan

detail tentang depresi seperti Bernanke- akan begitu

jelas mendukung pasar kredit. Terlebih, pendekatan

Bernanke menginspirasi cara yang sama di luar negeri.

Tapi ini juga beban bagi Bernanke. Jika Bank Sentral

Amerika Serikat Federal Reserve tidak menarik semua

ekstra kredit secepatnya, itu mungkin akan memicu

inflasi ditarik terlalu cepat, mungkin akan mengagalkan

pemulihan.

Pertanyaan :

1. Artikel ini menjelaskan bagaimana pendekatan

teoritis tertentu digantikan dengan yang lain.

Jelaskan mengapa satu teori menggantikan teori

lain, serta siapa,atau apa yang menentukan suatu

teori yang ada dapat bertahan.

2. Apakah mengemukakan kembali dari sebuah teori itu

berarti teori tersebut tidak mengganti teori yang

sebelumnya ?

3. Haruskah sebuah teori disingkirkan jika tidak

dapat dijadikan sarana untuk mencapai tujuan yang

diinginkan? Jelaskan jawaban Anda

Penjelasan:

Studi kasus tersebut berkaitan dengan krisis

ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun

2008. Penyebab yang melatarbelakangi krisis tersebut

adalah kekeliruan kebijakan yang dibuat oleh Bank

Sentral Amerika Serikat, yakni suku bunga yang terlalu

rendah ditetapkan sepanjang 2002-2006, serta invasi

yang dilakukan oleh Amerika Serikat ke Negara Irak yang

memakan biaya sekitar $ 3 triliun. Jumlah $3 triliun

itu masih belum mencakup segala pembiayaan pasca-

perang, seperti biaya untuk mendiagnosa, mengobati dan

kompensasi veteran cacat, yang telah terbukti lebih

tinggi dari yang diperkirakan. Dana yang dikeluarkan

merupakan dana hasil pinjaman (utang). Secara tidak

langsung tindakan tersebut berdampak pada kondisi

sosial ekonomi masyarakat Amerika Serikat, sehingga

menyebabkan timbulnya masalah kredit macet, dimana

masyarakat tidak mampu untuk membayar kredit atau

pinjaman mereka, terutama di sektor properti. Sektor

property termasuk sektor terbesar di Amerika Serikat

dan berkontribusi besar terhadap pendapatan Negara

Amerika Serikat. Akibat dari kredit macet tersebut,

banyak orang yang menjual rumah, harga property menjadi

turun sehingga nilai jaminan rumah tidak sesuai lagi

dengan nilai pinjaman. Satu per satu lembaga bank

investasi berguguran seperti yang terjadi pada bank

investasi Bear Stearns. Bear Stearns merupakan salah

satu dari lima bank investasi terbesar di Wall Street.

Bear Stearns menghadapi masalah karena hutang terkait

krisis mortgage (kredit kepemilikan rumah) yang macet,

sehingga tingkat pengembalian tidak sesuai dengan yang

diharapkan, selain itu bank-bank lain membekukan

pinjaman mereka kepada Bank Bear Stearns, sehingga Bank

Bear Stearns mengalami kekurangan modal. Kondisi

tersebut memicu terjadinya depresi atau kemunduran

ekonomi Amerika Serikat. Seperti yang kita ketahui,

Amerika Serikat merupakan Negara “superpower”, jadi

apabila Negara ini mengalami krisis, dampaknya tidak

hanya dapat dirasakan oleh Negara Amerika Serikat itu

sendiri, melainkan juga dirasakan atau berdampak pada

seluruh Negara di dunia.

Pimpinan Bank Sentral Amerika Serikat Federal

Reserveeral Reserve , Ben Bernanke, menerapkan suatu

kebijakan untuk mengatasi krisis yang dialami Amerika

Serikat dengan cara memberikan dana stimulus kepada

para Bank Investasi. Menjadi obat untuk ekonomi AS yang

sakit pada 2008, sehingga permasalahan kredit macet

dapat terselesaikan. Jika di US menjadi obat untuk

meredakan penyakit, lain halnya dengan negara lain, hal

tersebut menjadi suplemen sehat untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Terlihat pada grafik

di bawah ini, pertumbuhan ekonomi di beberapa Negara

mengalami peningkatan.

Namun kenyataannya, kebijakan yang diterapkan oleh

Ben Bernanke menimbulkan masalah lain yaitu Inflasi

yang tinggi. Inflasi yang tinggi ini berimbas pada

kepailitan Lehman Brothers Holdings Inc. Lehman

adalah bank investasi terbesar keempat di Amerika

Serikat yang bergerak di bidang bank investasi,

penjualan dan perdagangan

saham dan obligasi (khususnya sekuritas keuangan

Amerika Serikat) penelitian pasar dan perbankan swasta.

Lehman mengalami eksodus massal sebagian besar

kliennya, kerugian saham drastis, dan devaluasi aset.

Kondisi tersebut menjadi suatu dilema bagi pemerintah

Amerika Serikat. Apabila dana stimulus yang sudah

terlanjur beredar tidak segera dihentikan, maka akan

membuat inflasi semakin tinggi. Sedangkan jika dana

stimulus terlalu cepat dihentikan, maka ditakutkan

pemulihan kredit macet akan mengalami kegagalan.

Kini Bank Sentral Amerika Serikat Bank Sentral

Amerika Serikat Federal Reserveeral Reserve telah

menerapkan suatu kebijakan uang ketat, sehingga masalah

inflasi dan kredit macet dapat diselesaikan secara

bersamaan. Hal itu dapat dilihat dari nilai kurs

dollar Amerika Serikat yang semakin hari semakin

meninggi hingga saat ini.

Jawaban Pertanyaan :

1. Teori adalah suatu pendapat/ide/gagasan yang

didasarkan pada penelitian dan penemuan yang

didukung dengan pengukuran statistic dan uji empiric

yang menghasilkan suatu data/hasil yang konstan.

Berdasarkan pernyataan Commite on Accounting Theory

and Verification,“Teori memberikan kepastian dalam

hal ramalan tertentu tentang suatu kondisi. Jika

kondisi yang diperkirakan terjadi, maka teori

tersebut dikatakan sesuai atau berlaku. Dan

sebaliknya jika kondisi tidak terjadi, maka

muncullah anomali, yang berarti harus dicari teori

baru atau perlunya modifikasi atas teori yang lama”.

Suatu teori dapat digantikan dengan teori yang lain

jika suatu teori tidak sesuai dengan kondisi yang

dihadapi saat ini serta tidak dapat menghasilkan

data yang konstan. Oleh karena itu dibutuhkan teori

lain dalam penyesuaian dengan kondisi tersebut.

Yang dapat menentukan suatu teori dapat bertahan

adalah semua orang yang memiliki pengetahuan serta

kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap

gagasan/ide/pendapat yang ditemukannya dan hasil

dari penelitian dapat dibuktikan secara logis dan

empiris.

Hal yang menentukan suatu teori dapat bertahan

adalah ketika teori tersebut dapat menjelaskan dan

membuktikan kondisi yang ada serta menghasilkan data

yang logis dan empiris.

Contohnya pada Hukum permintaan yang berbunyi :

jumlah produk yang diminta berbanding terbalik dengan harga,

artinya : jika harga barang naik maka jumlah permintaannya

akan turun dan sebaliknya jika harga barang turun maka jumlah

permintaannya akan meningkat. Namun hokum tersebut

bersifat ceteris paribus artinya semua faktor yang

mempengaruhi berlakunya hukum permintaan dianggap

tetap. Contoh dari hokum permintaan yang bersifat

cateris paribus tidak berlaku yaitu ketika musim

mudik lebaran. Kondisi tersebut menggambarkan ketika

harga naik jutsru diikuti oleh jumlah permintaan

yang meningkat pula. Ketika harga tiket melambung

tinggi, justru masyarakat tetap memiliki keinginan

yang tinggi untuk membelinya.

2. Menurut kami, pengenalan kembali dari sebuah teori

belum tentu menandakan bahwa tidak seharusnya

teori yang ada diganti. Tetapi, semua teori

tergantung dengan kondisi yang dihadapi dalam

kehidupan nyata. Jika pada kondisi yang sebenarnya

suatu teori memang perlu dilakukan perubahan, maka

sebuah teori perlu ditinjau kambali untuk

dimodifikasi atau direvisi atau bahkan digantikan

dengan teori baru yang lebih relevan atau lebih

sesuai dengan kondisi tersebut. Sehingga suatu

teori yang telah ada terdahulu atau yang telah

diubah atau digantikan pada suatu saat nanti akan

dapat diterapkan kembali. Karena tidak menutup

kemungkinan, suatu kondisi yang terdahulu ada akan

berulang kembali.

3. Menurut kami, suatu teori yang lama tidak harus

disingkirkan jika tidak dapat dijadikan sarana

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ketika teori

lama tidak mampu menyesuaikan dengan kondisi yang

ada dan digantikan dengan suatu teori yang baru,

suatu saat nanti teori yang lama akan dapat

digunakan kembali. Seperti yang kita ketahui, hal

yang pasti di dunia ini adalah suatu

ketidakpastian. Jadi tidak menutup kemungkinan

kondisi yang pernah terjadi di masa lalu atau saat

ini akan berulang di masa yang akan datang.

Sehingga, teori lama tidak perlu disingkarkan dan

dapat dipergunakan kembali pada kondisi yang

sesuai.

Contohnya kembali lagi pada kasus di nomer satu

mengenai Hukum permintaan yang berbunyi : jumlah

produk yang diminta berbanding terbalik dengan harga, artinya

: jika harga barang naik maka jumlah permintaannya akan turun

dan sebaliknya jika harga barang turun maka jumlah

permintaannya akan meningkat. Hukum tersebut bersifat

ceteris paribus artinya semua faktor yang

mempengaruhi berlakunya hukum permintaan dianggap

tetap. Ketika musim mudik lebaran telah berlalu,

teori permintaan dapat berlaku kembali di kehidupan

sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane

Hamilton, Scott Holmes (2010), Accounting Theory, 7th

ed., John Wiley & Sons, Inc. (GHT)

Belkoui, Ahmed Riahi (2004), Accounting Theory: Teori

Akuntansi, edisi 4, Buku Satu,Thonson Learning,

Penerbit Salemba Empat.

Hery.2009. Teori Akuntansi.

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/

2008/03/080317_bearsternsbailout.s html

http://id.wikipedia.org/wiki/Lehman_Brothers#cite_note-

9

http://dosenkita.blogspot.com/2008/11/penyebab-krisis-

di-amerika.html

http://forddine.blogspot.com/

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=195941

http://finance.detik.com/read/2008/03/15/135908/908823/5/

bear-stearns-akan-dapat-dana-darurat-dari-the-fed