Akuntansi Manajement
-
Upload
ypup-makassar -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Akuntansi Manajement
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
“KONSEP PENGENDALIAN BIAYA MUTU (Quality Cost)DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN”
Oleh :
NAMA : UFTHI AULIA MAINGAK
KELAS : AKUNTANSI 4.1
N.I.M : 12 – 401 – 013
AKUNTANSI
1 | Akuntansi Manajemen
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) YPUP
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
makalah saya yang berjudul “KONSEP PENGENDALIAN BIAYA MUTU DALAM
AKUNTANSI MANAJEMAN” dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Melalui ini, saya sangat mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah
ini.
Saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, saya mengundang
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kemajuan ilmu pengetahuan ini, serta sebagai bahan perbaikan
dalam penulisan karya ilmiah mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memenuhi kebutuhan
pembaca sekalian, terutama dalam pembelajaran mengenai Akuntansi
2 | Akuntansi Manajemen
Manajemen, khususnya yang menyangkut “KONSEP PENGENDALIAN BIAYA
MUTU DALAM AKUNTANSI MANAJEMAN”.
Penuli
s
UFTHI AULIA
MAINGAK
DAFTAR ISI
Sampul Depan ................................................... 1
Kata Pengantar ................................................. 2
Daftar Isi ..................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ............................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................... 5
C. Tujuan Penulisan .......................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Mutu ............................................... 6
A.1 Total Quality Management .............................. 7
3 | Akuntansi Manajemen
A.2 Konsep Pelanggan ...................................... 7
A.3 Keterlibatan Karyawan ................................. 8
A.4 Perbaikan Berkesinambungan ............................ 8
B. Biaya Mutu (Quality Cost) ................................. 9
B.1 Menghitung Biaya Mutu ................................. 12
B.2 Laporan Biaya Mutu .................................... 13
B.3 Informasi Biaya Mutu .................................. 15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................. 20
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. LATAR BELAKANG
Biaya mutu diperlukan oleh manajemen dalam melakukan
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan tentang mutu
produk. Manajemen perlu memahami biaya mutu (quality cost ) yang
4 | Akuntansi Manajemen
merupakan biaya yang terjadi karena adanya atau kemungkinan mutu
produk yang rendah.
Biaya mutu dalam perusahaan biasanya cukup tinggi ; mencapai
20% dari pendapatan
Kebanyakan biaya dari berbagai jenis kegagalan produk Yang
menimbulkan biaya tersebut diatas dapat diukur dan dilaporkan
seiap periode baik perkuartal, perbulan atau lebih sering lagi.
Konsep peningkatan mutu secara berkelanjutan adalah optomasi
yang dimaksudkan sebagai pendekatan statis guna menemukan solusi
terbaik – laba besar-biaya terkecil. peningkatan mutu secara
berkelanjutan bersifat dinamis karena gagasan bahwa kondisi
ideal bukanlah suatu hal absolute yang dapat diketahui.
Pengukuran kinerja mutu penting agar tercapai keberhasilan
dalam tingkatkan mutu.
Syarat dasar untuk pengukuran kinerja mutu adalah dengan mengukur
biaya mutu, menggunakan system penentuan biaya mutu (Quality Costing
System) yaitu system untuk memantau dan mengumpulkan biaya untuk
mempertahankan dan menyempurnakan mutu produk dalam perusahaan.
5 | Akuntansi Manajemen
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah yang dimaksud dengan biaya Mutu dan bagaimanakah kualitas
mutu yang akan dicapai oleh perusahaan ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan, makalah ini sebagai
pengganti ujian tengah semester (UTS/MID)
2. Untuk memaparkan tentang proses pengendalian mutu dan
profibilitas dalam akuntansi manajemen.
3. Sebagai salah satu bentuk penyelesaian tugas selaku
mahasiswa/i jurusan akuntansi STIE YPUP Makassar.
6 | Akuntansi Manajemen
BAB II
P E M B A H A S A N
A. Konsep Mutu
Kualitas diartikan sebagai derajat atau tingkat produk atau jasa
dapat memenuhi keinginan pengguna atau konsumen.
Mutu adalah ukuran relatif kebaikan suatu produk. Produk bermutu
(quality product ) adalah suatu produk yang memenuhi harapan
konsumen.
Produk bermutu (Quality Product) merupakan salah satu keunggulan
perusahaan dalam menempati posisi tertentu dalam persaingan
tertentu. Konsep mutu dapat dibagi menjadi 2 golongan:
1. Mutu desain ( Quality Of Design ), merupakan fungsi
spesifikasi produk. Semakin banyak spesifikasi produk yang
dimasukkan kedalam mutu, menyebabkan biaya produksi tinggi
sehingga harga jual menjadi tinggi.
2. Mutu Kesesuaian ( Quality Of Conformance ),adalah suatu ukuran
seberapa jauh suatu produk memenuhi persyaratan atau
spesifikasi mutu yang yang telah ditetapkan..
7 | Akuntansi Manajemen
Pengendalian Kualitas adalah aktivitas pengendalian proses untuk
mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan
spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan perbaikan yang
sesuai apabila ada perbedaan dengan standar.
Jadi ada 3 aktifitas di dalam pengendalian kualitas:
a.Pengamatan
b.Membandingkan dengan standar
c.Tindakan perbaikan
Prinsip-prinsip pengendalian kualitas pertama kali dikembangkan
tahun 1923 oleh Walter A. Shewhart di The Bell Telephone
Laboratories. Buku pertama pengendalian kualitas dipublikasikan oleh
Shewhart pada tahun 1931 dengan judul Economic Control of Quality of
Manufactured Product. Teknik-teknik dan standardisasi pengendalian
kualitas semakin berkembang luas pada era perang dunia II. Pada
tanggal 16 Februari 1946 dibentuk American Society for Quality
Control.
A.1. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
1) Definisi TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Total Quality Management merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi
pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi. Total Quality Management berupaya memaksimumkan
daya saing perusahaan melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
2) Prinsip dan Unsur TOTAL QUALITY MANAGEMENT8 | Akuntansi Manajemen
Prinsip-prinsip Total Quality
Management:
a. Kepuasan pelanggan
Unsur-unsur Total Quality
Management:
a. Pelanggan (internal dan
A.2. KONSEP PELANGGAN
Pelanggan Eksternal adalah orang atau pihak yang menggunakan
produk dan jasa perusahaan.
Pelanggan Internal adalah orang atau pihak yang menggunakan produk
dan jasa hasil kerja dari orang atau pihak yang berada dalam
perusahaan.
A.3. KETERLIBATAN KARYAWAN (Employee Involvement)
Sangat penting bagi manajemen untuk mengetahui dan menyesuaikan
antara keinginan karyawan dengan tujuan perusahaan. Dan salah satu
keinginan karyawan adalah dilibatkan dan diberdayakan pada semua
tingkat organisasi dalam proses pemecahan masalah. Karena dua
9 | Akuntansi Manajemen
Prinsip-prinsip Total Quality
Management:
a. Kepuasan pelanggan
Unsur-unsur Total Quality
Management:
a. Pelanggan (internal dan
kepentingan itulah, maka proses keterlibatan karyawan perlu
dilakukan terutama menyangkut masalah kualitas.
Beberapa metode keterlibatan karyawan:
a. Brainstorming
b. Gugus kualitas
c. Kotak Saran
d. MBWA (management by walking around)
Ada satu faktor penting dalam proses keterlibatan karyawan, yaitu
penghargaan atas prestasi kerja. Penghargaan harus dilakukan sebagai
salah satu alat motivasi agar karyawan bersedia menyumbangkan
seluruh kemampuannya bagi pencapaian tujuan bersama.
A.4. PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN
Dalam istilah Jepang dikenal dengan nama Kaizen.
Titik awal perbaikan adalah menyadari akan adanya masalah. Karena
itu masalah harus diangkat ke permukaan dan diselesaikan secepat
mungkin, bukan dibiarkan atau bahkan dipendam. Perasaan cepat puas
atas apa yang telah tercapai merupakan musuh besar dari filosofi
Kaizen.
Ada 5 aktivitas pokok dalam Kaizen:
a. Komunikasi
b. Memperbaiki kesalahan yang nyata. Gunakan siklus PDCA (Plan-Do-
Check-Action)
c. Memandang ke hulu. Gunakan diagram sebab-akibat (Fishbone
Diagram)
d. Dokumentasi
e. Memantau perubahan10 | Akuntansi Manajemen
B. Biaya Mutu ( Quality Cost )
Biaya mutu (Quality cost) adalah biaya yang bersangkutan dengan penciptaan,
pengidentifikasian,perbaikan dan pencegahan produk cacat.
Biaya mutu diperlukan oleh manajemen dalam melakukan
perencanaan,pengendalian dan pengambilan keputusan tentang mutu
produk. Manajemen perlu memahami biaya mutu (quality cost ) yang
merupakan biaya yang terjadi karena adanya atau kemungkinan mutu
produk yang rendah.
Biaya mutu dapat dibagi menjadi empat kelompok:
1. Biaya pencegahan ( Prevention Cost )
Biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya cacat dalam produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaa /biaya-biaya yang berhubungan dengan upaya pencegahan
kegagalan internal maupun eksternal. Tujuan dikeluarkan biaya pencegahan
ini adalah untuk menurunkan kuantitas produk yang tidak memenuhi
spesifikasi mutu yang telah ditetapkan, sehingga menurunkan biaya
kegagalan.
Contoh Biaya pencegahan adalah :
a. Perencanaan kualitas : Biaya –biaya yang berkaitan dengan
aktivitas perencanaan kualitas secara keseluruhan, termasuk
penyiapan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk
11 | Akuntansi Manajemen
mengkomunikasikan rencana kualitas keseluruh pihak yang
berkepentingan. Contohnya : biaya perencanaan mutu,
b. Tinjauan ulang produk baru ( New product Review ) : Biaya –
biaya yang berkaitan dengan rekayasa keandalan (reliability
engineering) dan aktivitas-aktivitas lain yang terkait dengan
kualitas yang berhubungan dengan pemberitahuan desain
baru.Contonya: biaya pelaporan mutu , biaya penelaahan
terhadap terhadap desain produk, gugus kendali mutu (quality
cicle).
c. Pengendalian Proses : Biaya –biaya inspeksi dan pengujian
dalam proses untuk menentukan status dari produk.
d. Audit kualitas : Biaya-biaya yang berkaitan dengan evaluasi
atas pelaksanaan aktivitas dalam rencana kualitas secara
keseluruhan.Contohnya : biaya rekayasa mutu
e. Pelatihan ; biaya –biaya yang berkaitan dengan penyiapan dan
pelaksanaan program-program pelatihan yang berkaitan dengan
kualitas.Contohnya : biaya program pelatihan mutu
2. Biaya penilaian ( Appraisal Cost ) yaitu : biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menentukan apakah produk & jasa sesuai
( derajat konformansi ) dengan persyaratan kualitas ( spesifikasi
yang ditetapkan ).
Contoh biaya penilaian adalah :
a. Inspeksi dan pengujian kedatangan material : biaya–biaya yang
berkaitan dengan penentuan kualitas dari material yang dibeli,
apakah melalui inspeksi pada saat penerimaan, dilakukan oleh
pemasok, atau inspeksi yang dilakukan oleh pihak ketiga.
Contohnya : biaya pengujian bahan baku, biaya inspeksi pembungkusan,
12 | Akuntansi Manajemen
verifikasi pemasok, pengujian dilapangan, biaya penilaian
pemasok
b. Inspeksi dan pengujian produk dalam proses: biaya-biaya yang
berkaitan dengan evaluasi tentang kesesuaian produk dalam
proses terhadap persyaratan kualitas (spesifikasi) yang
ditetapkan.
c. Inspeksi dan pengujian produk akhir: biaya-biaya yang
berkaitan dengan evaluasi tentang kesesuaian produk akhir
terhadap persyaratan kualitas (spesifikasi) yang ditetapkan.
d. Audit kualitas produk: biaya-biaya untuk melakukan audit
kualitas pada produk dalam proses atau produk akhir. Contohnya
biaya aktivitas pengawasan. Product Acceptance adalah pengambilan
sampel dari satu batch produk jadi untuk menentukan apakah
produk dalam batch tersebut memenuhi mutu yang telah
ditetapkan. Process Acceptance adalah pengambilan sampel dari
proses produksi yang sedang berjalan untuk melihat apakah
proses produksi berjalan dalam kendali dan tidak menghasilkan
produk cacat..
e. Pemeliharaan akurasi ( ketepatan, ketelitian ) peralatan
pengujian : biaya-biaya dalam melakukan penyesuaian untuk
mempertahankan akurasi pengukuran dan peralatan.
f. Evaluasi stok : biaya-biaya yang berkaitan dengan pengujian
produk dalam penyimpanan untuk menilai degradasi ( penurunan
tingkat ) kualitas.
3. Biaya kegagalan intern (internal failure costs) yaitu : biaya-
biaya yang berhubungan dengan kesalahan atau terjadinya
ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi mutu yang telah
13 | Akuntansi Manajemen
ditetapkan namun sudah dapat ditemukan (dideteksi ) sebelum
produk sampai ke konsumen.
Contohnya :
a. Scrap : biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, material
dan overhead pada produk cacat yang secara ekonomis tidak
dapat diperbaiki kembali.
b. Pekerjaan ulang (rework): biaya yang dikeluarkan untuk
memperbaiki kesalahan (mengerjakan ulang) produk guna
menentukan penyebab-penyebab kegagalan .
c. Analisis kegagalan (Failure Analysis): biaya yang dikeluarkan
untuk inspeksi ulang dan pengujian ulang produk yang telah
mengalami pengerjaan ulang atau perbaikan kembali.
d. Inspeksi ulang dan pengujian ulang (reinspection and
retesting) : biaya-biaya yang dikeluarkan untuk inspeksi ulang
dan pengujian ulang produk yang telah mengalami pengerjaan
ulang atau perbaikan kembali.
e. Down grading : selisih antara harga jual normal dan harga yang
dikurangi karena alasan kualits.
f. Avoidable Process Losses : biaya-biaya kehilangan yang
terjadi, meskipun produk itu tidak cacat.
4. Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure costs) yaitu :
biaya-biaya yang berhubungan dengan kesalahan atau terjadinya
ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi mutu yang telah
ditetapkan namun sudah dapat ditemukan (dideteksi ) setelah
produk sampai ke konsumen.
Contohnya :
14 | Akuntansi Manajemen
a. Jaminan (Warranty): Biaya yang dikeluarkan untuk penggantian
atau perbaikan kembali produk yang masih berada dalam masa
jaminan.
b. Penyelesaian keluhan (complaint adjustment) : biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk penyelidikan dan penyelesaian keluhan yang
berkaitan dengan produk cacat.
c. Produk dikembalikan (Returned Product) : biaya-biaya yang
berkaitan dengan penerimaan dan penempatan produk cacat yang
dikembalikan oleh pelanggan.
d. Allowances : biaya-biaya yang berkaitan dengan konsesi pada
pelanggan karena produk yang berada dibawah standar kualitas
yang sedang diterima oleh pelanggan atau yang tidak memenuhi
spesifikasi dalam penggunaan.
B.1. Mengukur Biaya mutu (Quality cost)
1. Metode pengganda; Biaya total produk gagal adalah beberapa kali
lipat dari biaya produk gagal yang diukur.
2. Metode penilaian pasar : survai para tenaga penjual terhadap
konsumen tentang pengaruh mutu yang jelek.
3. Metode rugi mutu Taguchi : setiap variasi nilai target dari
karakteristik mutu akan menimbulkan biaya mutu yang tersembunyi.
Rumus Taguchi : L (Y) = k(y-T)2
Di mana :
k = (konstanta), konstanta proporsionalitas yang besarnya
tergantung pada struktur biaya produk gagal eksternal.
y=(yield), nilai aktual dari karakteristik mutu
15 | Akuntansi Manajemen
T=(target), nilai target dari karakteristik mutu
L=(loss), rugi mutu
Contoh perhitungan :
k=Rp.400 T= 10 inci diameter, unit dihasilkan 2.000, deviasi
kuadrat rata-rata 0,025. Maka biaya per unit yang diharapkan
adalah Rp.10(0.025)xRp.400= Rp. 20.000 adalah total kerugian
untuk 2.000 unit.
Uni
t
y (y-T) (y-T)2 K(y-T)2
1 9.9 -0,10 0,010 4,002 10,1 0,10 0,010 4,003 10,2 0,20 0,040 16,004 9.8 -0,20 0,040 16,00
Total 0,100 40,00Rata-rata 0,025 10,00
B.2. Laporan Biaya Mutu
Laporan biaya mutu sesungguhnya berisi setiap kategori biaya mutu
yang dihubungkan dalam bentuk persentase dari pendapatan penjualan.
Contoh laporan biaya mutu disajikan seperti berikut ini:
PT. ELOK
Laporan Biaya Mutu
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20x2
16 | Akuntansi Manajemen
(Angka Rupiah dalam Jutaan)
Biaya
Mutu
Jumlah
Golongan
Biaya
Mutu
Persentas
e dari
Pendapata
n
Penjualan
Biaya PencegahanBiaya pelatihan mutu Rp. 1.000Biaya rekayasa mutu 1.500Biaya perencanaan mutu 500Biaya pelaporan mutu 200Biaya penilaian
pemasok50
Biaya gugus kendali
mutu75
Biaya review design 25
Rp.
3.3505,58%
Biaya penilaianBiaya inspeksi bahan
bakuRp. 500
Biaya product acceptance 200Biaya process acceptance 100
800 1,33Biaya kegagalan intern
Biaya sisa bahan Rp. 40Biaya pengerjaan
kembali160
200 0,33
17 | Akuntansi Manajemen
Biaya kegagalan eksternBiaya penanganan keluhan
customerRp. 250
Biaya jaminan 300Biaya perbaikan 125
675 1,12
Rp.
5.0258,38%
* Pendapatan penjualan adalah Rp. 60.000.
* Rp.5.025 : Rp.60.000 = 8,38%. Perbedaan dengan jumlah yang
seharusnya disebabkan pembulatan
Dari laporan tersebut diperoleh informasi mengenai signifikan atau
tidaknya setiap kategori biaya mutu yang dibandingkan dengan
pendapatan penjualan. Biaya mutu di PT.ELOK menyerap 8,38% dari
pendapatan penjualan.
Manajemen memiliki kesempatan untuk menyusun program yang lebih baik
dalam perbaikan mutu produk atau jasa yang dijual pada customer.
Program perbaikan mutu memerlukan perencanaan yang dituangkan dalam
anggaran biaya mutu. Dalam pelaksanaan program perbaikan mutu,
manajemen memerlukan umpan balik berupa laporan biaya mutu yang
berisi informasi biaya penuh sesungguhnya yang berkaitan dengan mutu
produk / jasa dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan. Laporan
biaya mutu ini ini digunakan untuk memantau efektivitas pelaksanaan
program yang telah ditetapkan.
18 | Akuntansi Manajemen
Contoh laporan biaya mutu yang berisi perbandingan biaya mutu
sesungguhnya dengan anggarannya disajikan sebagai berikut :
PT. ELOK
Laporan Biaya Mutu
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20x2
(Angka Rupiah dalam Jutaan)
Realisasi Anggaran Selisih
Biaya PencegahanBiaya TetapBiaya pelatihan mutu Rp. 1.000 Rp. 950 Rp. 50 RBiaya rekayasa mutu 1.500 1.600 100 LBiaya perencanaan mutu 500 600 100 LBiaya penilaian pemasok 50 65 15 LBiaya gugus kendali
mutu75 70 5 R
Biaya review design 25 35 10 LBiaya VariabelBiaya pelaporan mutu 200 250 50 L
Jumlah biaya pencegahanRp.
3.350
Rp.
3.565Rp. 215 L
Biaya penilaianBiaya VariabelBiaya inspeksi bahan
bakuRp. 500 Rp. 475 Rp. 25 R
Biaya product acceptance 200 300 100 L
19 | Akuntansi Manajemen
Biaya process acceptance 100 175 75 L
Jumlah biaya penilaian Rp. 800 Rp. 950 Rp. 150 L
Biaya kegagalan internBiaya VariabelBiaya sisa bahan Rp. 40 Rp. 60 Rp. 20 LBiaya pengerjaan
kembali160 190 30 L
Jumlah biaya kegagalan
internRp. 200 Rp. 250 Rp. 50 L
Biaya kegagalan eksternBiaya TetapBiaya penanganan keluhan
customerRp. 250 Rp. 240 Rp. 10 R
Biaya VariabelBiaya jaminan 300 350 50 LBiaya perbaikan 125 140 15 L
Jumlah biaya kegagalan
eksternRp. 675 Rp. 730 Rp. 470 L
Jumlah biaya mutuRp.
5.025
Rp.
5.495Rp. 470 L
8,38% 9,16% 0,78%
* Pendapatan penjualan adalah Rp. 60.000.
* Rp.5.025 : Rp.60.000 = 8,38%
* Rp.5.495 : Rp.60.000 = 9,16%
* Rp.470 : Rp.60.000 = 0,78%20 | Akuntansi Manajemen
B.3. Informasi Biaya Mutu
Informasi biaya mutu digunakan untuk:
1. Mengevaluasi kinerja
2. Memperbaiki berbagai keputusan manajerial dan analisis produk
baru
Hakikat dari informasi biaya mutu adalah untuk perbaikan mutu produk
perusahaan secara terus menerus. Informasi biaya mutu yang digunakan
untuk penetapan harga strategis dan untuk mengetahui laba siklus
hidup produk baru adalah disajikan seperti contoh dibawah ini:
Laporan Biaya Mutu, Penjualan = Rp. 1.000
Keterangan Biaya Mutu
(Rp)
% terhadap
penjualan
Biaya Pencegahan:Pelatihan mutu 10Reliabilitas mutu 30
40 4,00
Biaya Penilaian:Pemeriksaan bahan 5Penilaian produk 10Penilaian proses 15
30 3,00
Produk Gagal Internal:Sisa bahan 10
21 | Akuntansi Manajemen
Pengerjaan ulang 2030 3,00
Produk Gagal Eksternal:Keluhan pelanggan 10Jaminan 10Perbaikan 20
40 4,00
Total 140 14,00
Unit diproduksi 100 unit
Penetapan Harga Strategis
Estimasi Biaya Mutu (Rp)Biaya pencegahan 40Biaya penilaian 30Biaya produk gagal
internal
30
Biaya produk gagal
eksternal
40
Total 140Keputusan: Biaya mutu akan dikurangi 50% dalam 18 bulan yaitu
sebesar 50% x Rp.140 = Rp.70, atau per unitnya = (Rp.70 / 100 unit)
= Rp.0,7. Jika manajemen mampu mengurangi biaya mutu, maka harga
dapat diturunkan, misalnya 2% x Rp.10 = Rp.0,2 setiap enam bulan,
tujuannya untuk menjaga pangsa pasar. Tindakan yang demikian ini
disebut keputusan strategis dalam penurunan harga jual melalui
penghematan biaya mutu.
Analisis Laba Siklus Hidup Produk Baru
22 | Akuntansi Manajemen
Laporan: Analisis Produk Baru Proyek No.001
Estimasi siklus hidup produk: 2 tahun
Proyeksi potensi penjualan: 1000 unit (siklus
hidup), harga Rp 2/unit
Target operating profit margin 20%
Proyeksi laporan laba-rugi siklus hidup
Penjualan (1000 unit @ Rp 2) 2.000
Biaya Input:Bahan 500Upah 400Biaya overhead pabrik 300Biaya mutu 100Biaya pemasaran 250Biaya administrasi 150
Laba siklus hidup (laba operasi) 300
Berdasarkan proyeksi laba rugi di atas menunjukkan bahwa laba
operasi terhadap penjualan (operating profit margin) sebesar: (Rp
300 / Rp 2.000) = 15%. Dengan demikian produk baru tersebut ditolak,
karena target laba operasi terhadap penjualan sebesar 20%.
BAB III
23 | Akuntansi Manajemen
P E N U T U P
KESIMPULAN :
Pengukuran kinerja mutu penting agar tercapai keberhasilan dalam
tingkatkan mutu. Syarat dasar untuk pengukuran kinerja mutu adalah
dengan mengukur biaya mutu, menggunakan system penentuan biaya mutu
(Quality Costing System) yaitu system untuk memantau dan mengumpulkan
biaya untuk mempertahankan dan menyempurnakan mutu produk dalam
perusahaan.
Mutu Rancangan (Quality of Design) suatu fungsi berbgai spesfikasi
produk. Mutu Kesesuaian (Quality of Conformance) Suatu ukuran
bagaimana suatu produk memenuhi berbagai persyaratan / spesifikasi.
Jika suatu produk memenuhi semua spesifikasi rancangan, produk
tersebut cocok untuk digunakan.
24 | Akuntansi Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi; Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa; Penerbit Salemba
Empat; edisi 3; 2001
Darsono Prawironegoro; Akuntansi Manajemen : Kajian Pengambilan Keputusan
Berdasar InformasiAkuntansi;Diadit Media Jakarta, edisi Novenber 2005
VincentGaspersz : Manajemen Kualitas : Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam
Manajemen Bisnis Total : Gramedia Februari 1997
Hansen, Don R and Maryanne M Mowen, Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Salemba
Empat, Jakarta, 2004
25 | Akuntansi Manajemen