Silabus dan SAP Geomorfologi Umum (Riki Rahmad, S.Pd., M.Sc)

22
The Study of Landforms

Transcript of Silabus dan SAP Geomorfologi Umum (Riki Rahmad, S.Pd., M.Sc)

“The Study of Landforms”

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPKPS)

MATA KULIAH : GEOMORFOLOGI UMUM KODE MATA KULIAH : GEO 003 JUMLAH SKS : 2 (DUA) PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GEOGRAFI DOSEN PENGAMPU : RIKI RAHMAD, S.Pd., M.Sc.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) AHLUSSUNNAH

BUKITTINGGI 2014

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 1

SILABUS 1. Identitas mata kuliah

Mata kuliah : Geomorfologi Kode : GEO 003 Jumlah SKS : 2 SKS Semester : 1(satu) Kelompok mata kuliah : MKK Program Studi Program Studi : Pendidikan Geografi Status mata kuliah : Mata kuliah dasar Prasyarat : - Dosen : Riki Rahmad, S.Pd., M.Sc.

2. Tujuan

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang berbagai bentukan di permukaan bumi yang meliputi proses, asal bentukan lahan, evaluasi, dan hubungan spasial dalam suatu wilayah, sehingga memiliki perencanaan yang tepat dalam penggunaan lahan untuk kehidupan manusia maupun dalam rangka rehabilitasi dan konservasi lahan yang sekarang ini telah menjadi permasalahan di Indonesia.

3. Deskripsi isi Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjut di Jurusan Pendidikan Geografi, S1, yang mengkaji tentang bentukan-bentukan di permukaan bumi, proses-proses yang menyertainya, evaluasi dan bentukan lahan, dan hubungan keruangan dari bentuk lahan dalam suatu wilayah, dengan pokok-pokok bahasan yaitu : Pengertian Dasar Geomorfologi serta hubungannya dengan ilmu lain.. Satuan Geomorfologi Daerah Aliran Sungai. Definisi sungai dan pembagian DAS serta ciri-cirinya, berbagai bentukan dan proses yang terdapat pada DAS. Pemanfaatan DAS bagi kehidupan manusia.. Satuan Geomorfologi Daerah Pantai. Jenis pantai dan karakteristiknya, macam-macam bentukan dan proses yang terjadi di daerah pantai, perubahan dan perkembangan pantai. Pemanfaatan Daerah Pantai Bagi Kehidupan Manusia. Praktek Laboratorium membuat model-model bentukan geomorfologi : struktur bumi, patahan, lipatan, lempengan, gunung, kubah, system DAS. Satuan Geomorfologi Daerah Karst. UTS (Ujian Tengah Semester). Satuan Geomorfologi struktural. Tenaga dan proses pembentukan macam lipatan dan kubah, bentukan-bentukan yang khas dan pemanfaatan daerah lipatan dan kubah. Satuan Geomorfologi Daerah Patahan. Macam-macam patahan, berbagai bentukan di daerah patahan dan manfaat daerah patahan bagi manusia. Geomorfologi satuan denudasional dan masswasting. Satuan Geomorfologi Daerah Beriklim Arid. Ciri-ciri daerah beriklim kering, berbagai bentukan dan proses di daerah iklim kering, berbagai masalah dan pemanfaatan daerah beriklim kering dan upaya mengatasinya. Analisis Peta Topografi dan Foto Udara. Praktikum analisis peta topografi dan foto udara, serta pengenalannya bagi satuan geomorfologi DAS, lipatan dan kubah, patahan, daerah karst, pantai, satuan geomorfologi vulkanik.

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 2

4. Pendekatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran mata kuliah ini menggunakan pendekatan Ekspositori dan Inkuiri.

a. Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi kelas, pemecahan masalah, praktikum. b. Tugas : penyajian laporan di kelas dan diskusi. c. Media :Slide Projector, LCD/Power poin.

5. Evaluasi

Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang bersangkutan dalam:

1. Kehadiran 2. Partisipasi kegiatan kelas 3. Laporan literatur 4. Laporan Project Laboratorium 5. UTS dan UAS

6. Rincian materi perkuliahan tiap pertemuan

Pertemuan 1 : Membahas Silabus, pengertian, kedudukan, ruang lingkup, dan konsep

dasar geomorfologi.

Pertemuan 2 : Satuan Geomorfologi Daerah Aliran Sungai: definisi sungai,

pembagian DAS serta ciri-cirinya, berbagai bentukan dan proses yang

terdapat pada DAS.

Pertemuan 3 : Satuan Geomorfologi Fluvial: Proses fluvial, erosi dan sedimentasi

sungai, klasifikasi sungai

Pertemuan 4 : Satuan Geomorfologi Vulkanik: Konsep dan karakteristik, gunung api,

bahaya vulkanik, manfaat dari proses vulkanisme

Pertemuan 5 : Satuan Geomorfologi Daerah Lipatan dan Kubah: Tenaga dan proses

pembentukan, bentukan yang khas dan pemanfaatan

Pertemuan 6 : Satuan Geomorfologi daerah Patahan: Prose terbentuknya, bentukan

dan manfaatnya bagi kehidupan

Pertemuan 7 : Satuan Geomorfologi Daerah Pantai: Jenis dan karakteristik pantai,

macam-macam bentukan dan proses yang terjadi, perubahan dan

perkembangan pantai.

Pertemuan 8 : Pemanfaatan Daerah Pantai Bagi Kehidupan Manusia: bentuk-bentuk

pemanfaatan, berbagai masalah yang timbul dalam pemanfaatan, dan

upaya mengatasi di daerah pantai.

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 3

Pertemuan 9 : Ujian Tengah Semester

Pertemuan 10 : Satuan Geomorfologi Daerah Karst: pengertian dasar dan syarat

pembentukan, bentukan-bentukan dan proses-proses yang khas, siklus

morfologi daerah karst

Pertemuan 11 : Pemanfaatan daerah karst, permasalahan daerah karst dan upaya

mengatasinya

Pertemuan 12 : Satuan Geomorfologi denudasional dan masswasting: karakter dan

bentukan lahan, proses masswasting, bentukan hasil denudasional dan

masswasting serta manfaatnya bagi kehidupan

Pertemuan 13 : Satuan Geomorfologi Daerah Beriklim Arid: ciri-ciri daerah beriklim

kering, berbagai bentukan dan proses di daerah iklim kering, berbagai

masalah dan pemanfaatan daerah beriklim kering dan upaya

mengatasinya.

Pertemuan 14 : Satuan Geomorfologi Eolian dan Glasial: Bentukan satuan

geomorfologi eolian dan glasial serta karakteristiknya

Pertemuan 15 : Pemetaan Geomorfologi: Sejarah perkembangan, jenis dan skala peta

geomorfologi, tahapan dan kegiatan pemetaan geomorfologi

Pertemuan 16 : Ujian akhir semester

7. Referensi

Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In Indonesia. The Indonesian

Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi

FPIPS IKIP Bandung. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane

Toront. John Wiley and Sons. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Tjia, H.D. (1987). Geomorphology. Kuala Lumpur : Universitas kebangsaan Malaysia. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York.

Sumber dan dokumen: Jurnal InternetHP. 08122078114

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 4

Satuan Acara Pengajaran

GEO003 - Geomorfologi Umum

Pengajar

Riki Rahmad, S.Pd., M.Sc.

MINGGU KE- 1

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan kembali dengan benar dasar-dasar

geomorfologi, hubungan geomorfologi dengan ilmu lain, dan prinsip

dasar geomorfologi

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mamp menjelaskan dasr-dasar geomorfologi

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan bahasa sendiri hubungan

geomorfologi dengan ilmu lain

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar prinsip dasar

geomorfologi

Materi

Pendahuluan

Penjelasan silabus dan kontrak perkuliahan

Pengertian Dasar Geomorfologi dan Hubungan Dengan Ilmu ain

Definisi dan Ruang Lingkup Objek Studi Geomorfologi

Konsep Dasar Geomorfologi

Media Power Point, LCD (In Focus)

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 5

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

Membuat artikel tentang geomorfologi umum

MINGGU KE- 2

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan kembali dengan benar konsep DAS

dan berbagai bentukan dan proses yang terdapat pada DAS

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mamp menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri

konsep DAS dan sungai

Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai bentukan dan proses

yang terdapat pada DAS

Materi

Satuan Geomorfologi Daerah Aliran Sungai

Definisi Sungai, Pembagian DAS, Serta Ciri-Cirinya

Berbagai Bentukan dan Proses yang Terdapat Pada DAS

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 6

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

Membuat artikel tentang kasus sebuah DAS

MINGGU KE- 3

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan dengan benar satuan

geomorfologi fluvial, proses fluvial, erosi, sedimentasi, dan klasifikasi

sungai

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menyebutkan satuan geomorfologi fluvial

Mahasiswa mampu menjelaskan terjadinya proses fluvial

Mahasiswa mampu menganalisis proses terjadinya erosi dan

sedimentasi

Mahasiswa mampu membagi jenis sungai berdasarkan

karakteristiknya

Materi

Satuan Geomorfologi Fluvial

Proses Fluvial

Erosi dan Sedimentasi Sungai

Klasifikasi Sungai

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 7

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 4

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menganalisis dan menjelaskan konsep

geomorfologi satuan vulkanik

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menganalisis bentukan vulkanik melalui peta

dan citra

Mahasiswa mampu menjelaskan konsep geomorfologi satuan

vulkanik

‘Mahasiswa mampu mengetahui karakter geomorfologi satuan

vulkanik

Materi

Satuan Geomorfologi Vulkanik

Konsep dan Karakter Daerah Vulkanik

Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Bahaya Vulkanik

Manfaat Dari Proses Vulkanisme

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 8

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 5

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan geomorfologi

struktural

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan

geomorfologi daerah lipatan

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan

geomorfologi daerah kubah

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar proses terbetuknya

daerah lipatan

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar proses terbetuknya

daerah kubah

Mahasiswa mampu menganalisis pemanfaatan daerah lipatan

Mahasiswa mampu menganalisis pemanfaatan daerah kubah

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 9

Materi

Satuan Geomorfologi Daerah Lipatan dan Kubah

Tenaga dan Proses Pembentukan Macam Lipatan dan Kubah

Bentukan-Bentukan yang Khas dan Pemanfaatan Daerah Lipatan dan

Kubah

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 6

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan geomorfologi

daerah patahan dan manfaatnya bagi kehidupan

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 10

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan

geomorfologi daerah patahan

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar proses terbetuknya

daerah patahan

Mahasiswa mampu menganalisis pemanfaatan daerah patahan bagi

kehidupan

Materi

Satuan Geomorfologi Daerah Patahan

Proses Terbentuknya Daerah Patahan

Bentukan-Bentukan Daerah Patahan dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 7

Tujuan Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan dengan benar satuan

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 11

Pembelajaran

Umum

geomorfologi daerah pantai, macam-macam bentukan daerah pantai,

dan perubahan pantai dan perkembangannya

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menyebutkan satuan geomorfologi daerah

pantai

Mahasiswa mampu menyebutkan kembali denghan benar macam-

macam bentukan daerah pantai

Mahasiswa mampu menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri

perubahan pantai dan perkembangannya

Materi

Satuan Geomorfologi Daerah Pantai

Jenis Pantai dan Karakteristiknya

Macam-Macam Bentukan dan Proses yang Terjadi di Daerah Pantai

Perubahan dan Perkembangan Pantai

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

9. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 10. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

11. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

12. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

13. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

14. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

15. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

16. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 8

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 12

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu memberikan contoh, menjelaskan, dan menganalisis

bentukan dan pemanfaatan pantai bagi kehidupan

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mamp memberikan contoh pemanfaatan daerah pantai

untuk kehidupan

Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk pemanfaatan

pantai untuk kehidupan

Mahasiswa mampu menganalisis masalah yang timbul akibat dari

pemanfaatan pantai

Materi

Pemanfaatan Daerah Pantai Bagi Kehidupan Manusia

Bentuk-Bentuk Pemanfaatan Daerah Pantai

Berbagai Masalah yang Timbul Dalam Pemanfaatan Daerah Pantai

Serta Upaya Mengatasinya

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 13

MINGGU KE- 9

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Ujian Tengah Semester (UTS)

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Materi Ujian Tengah Semester (UTS)

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

Aktifitas Ujian Tertulis

MINGGU KE- 10

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis dengan benar satuan

geomorfologi, bentuk-bentuk, syarat pembentukan, dan proses yang

terjadi di daerah karst

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan

geomorfologi daerah karst

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar syarat pembentukan

daerah karst

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar bentuk-bentuk

daerah karst

Mahasiswa mampu menganalisis dengan benar proses morfologi

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 14

daerah karst

Materi

Satuan Geomorfologi Daerah Karst

Pengertian Dasar dan Syarat Pembentukan Daerah Karst

Bentukan-Bentukan dan Proses yang Khas

Siklus Morfologi Daerah Karst

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 11

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu memberikan contoh, menjelaskan, dan menganalisis

pemanfaatan dan masalah yang timbul akibat pemanfaatan daerah karst

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu memberikan contoh pemanfaatan karst bagi

kehidupan

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar bentuk-bentuk

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 15

pemanfaatan daerah karst

Mahasiswa mampu mengetahui cara mengatasi masalah yang

timbul akibat pemanfaatan daerah karst

Materi

Pemanfaatan Daerah Karst

Bentuk-bentuk Permasalahan Daerah Karst

Berbagai Masalah Ynag Timbul Dalam Pemanfaatan Daerah Karst dan

Upaya Mengatasinya

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 12

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar konsep, bentukan, dan

proses denudasi dan masswasting

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 16

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar konsep

denudasional

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar macam-macam

bentukan denudasional

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar proses masswasting

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar akibat yang

ditimbulkan dari proses masswasting

Materi Satuan Geomorfologi Denudasional, Proses Erosi, Akibat Yang

Ditimbulkan, dan Proses Masswasting

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

MINGGU KE- 13

Tujuan

Pembelajaran Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan geomorfologi

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 17

Umum daerah beriklim arid dan manfaatnya bagi kehidupan

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar satuan

geomorfologi daerah beriklim arid

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar proses terbentuknya

daerah beriklim arid

Mahasiswa mampu menganalisis pemanfaatan daerah beriklim arid

untuk kehidupan

Materi

Satuan Geomorfologi Daerah Beriklim Arid

Ciri-Ciri Daerah Beriklim Kering, Berbagai Bentukan dan Proses

Daerah Beriklim Kering, Berbagai Masalah dan Pemanfaatan Daerah

Iklim Kering dan Upaya Mengatasinya

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 18

MINGGU KE- 14

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan dengan benar satuan

geomorfologi eolian dan glasial

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menyebutkan satuan geomorfologi eolian

Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik satuan geomorfologi

eolian

Mahasiswa mampu menyebutkan satuan geomorfologi glasial

Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik satuan geomorfologi

glasial

Materi Satuan Geomorfologi Eolian dan Glasial

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 19

MINGGU KE- 15

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar konsep pemetaan

geomorfologi

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan bahasa sendiri sejarah

perkembangan pemetaan geomorfologi

Mahasiswa mampu menjelaskan jennis dan skala peta

geomorfologi

Mahasiswa mampu memahami tahap dan kegiatan pemetaan

geomorfologi

Materi

Pemetaan Geomorfologi

Sejarah Perkembangan Pemetaan Geomorfologi

Jenis dan Skala Peta Geomorfologi

Tahap dan Kegiatan Pemetaan Geomorfologi

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

1. Desaunetes, J.R. Catalogue of Landform For Indonesia, hal: 9-17. 2. Otto S.R.Ongkoso. (1982). The Nature Of Coatline Chages In

Indonesia. The Indonesian Journal of Geography, Faculty of gajah Mada University. Page 18-27.

3. Sudarja Adiwikarta, (1983). Dasar – dasar Geomorfologi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung : 1 –12.

4. Stahler, Alan and Arthur. (1979). Element of Physical Geography. Chechester Brisbane Toront. John Wiley and Sons. Hal 347, 373.

5. Sutanto. (1979). Pengetahuan dasar Interpretasi Citra. Fakultas Geografi UGM.

6. Syarifudin Sarief, E. Konservasi Tanah dan Air. Bandung, Pustaka Buana. Hal 1-85.

7. Tornbury. (1954). Principles of Geomorfology. Bloomington Indiana: Jhon Wiley. Hal 99-175.

8. Verstappen, H.(1983). Applied Geomorfology. Esliver: Amsterdam, Oxpord New York. Hal 1-12.

Aktifitas Kuliah interaktif

Geomorfologi Umum | STKIP Ahlussunnah Bukittinggi 20

MINGGU KE- 16

Tujuan

Pembelajaran

Umum

Ujian Akhir Semeseter (UAS)

Tujuan

Pembelajaran

Khusus

Materi

Media White Board, Power Point, LCD (In Focus)

Referensi

Aktifitas Ujian Tertulis