Self Control Untuk Pengendalian Diri yang Efektif

29
Pengawasan Internal untuk Peningkatan Kinerja Karyawan Trias Setiawati, M.Si Prodi Manajemen FE UII Yogyakarta, 8 Agustus 2012

Transcript of Self Control Untuk Pengendalian Diri yang Efektif

Pengawasan Internal untuk Peningkatan Kinerja Karyawan

Trias Setiawati, M.Si

Prodi Manajemen FE UII

Yogyakarta, 8 Agustus 2012

Menuju Insan yang Ihsan

7/31/2013 [email protected] 2

Pengertian Ihsan

7/31/2013 [email protected] 3

Pengertian Ihsan• Pandangan keagamaan membentuk pandangan dunia (world view) manusia dalam perilaku, solah bowo, muna-muni, tindak-tanduk, gesture, kehidupan pribadi,kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, berpolitik, bertransaksi sosial ekonomi, hubungan antar kelompok etnis, ras, golongan sosial keagamaan yang akan selalu dipandu oleh system of belief yang diyakini oleh pribadi-pribadi tersebut ‘berasal’ dari Tuhan lewat orang tua, guru, ustadz, Kyai dan kitab-kitab yang menjadi rujukan (Abdullah, 2013)

7/31/2013 [email protected] 4

Sifat Allah SWT

1:• Al-Rahman

(yang Maha Pengasih)

• Al-Rahim (yang Maha Penyayang)

• Al-Latief (yang Maha Halus)

2:• Al-Qahhar

(yang Maha Pemaksa)

• Al-Syadid (yang Keras)

• Al-’Iqab ( yang Maha Pemberi Siksa)

7/31/2013 [email protected] 5

Kesalehan Insan

1: Kesalehan Pribadi

2: Kesalehan

Sosial

7/31/2013 [email protected] 6

1: Kesalehan Pribadi

2: Kesalehan

Sosial

Fideistic Subjectivism

Kesalehan Individual ≠

Kesalehan Sosial•Mungkin disebabkan oleh Fideistic Subjectivism: Tuhan hanya dirasakan secara subjektif, oleh individu-individu, oleh kelompok-kelompok yang terpenggal dan tersekat-sekat oleh kepentingan kelompok, tetapi Tuhan kurang dirasakan secara objektif (Objective-rationalism) dalam kehidupan sosial yang objektif, luas dan majemuk•Abdullah (2013)

7/31/2013 [email protected] 7

Peter Berger: The Sacred Canopy

Gambaran kehidupan yang indah, the scared canopy atau langit-langit suci: pandangan dan keyakinan keagamaan yang selalu melindungi, memayungi,mengayomi, membayang-bayangi dan membimbing kehidupan manusia dimana pun mereka berada.

Manusia tidak bisa terlepas dari TuhanNya namun tetap saja ada paradoks karena lebih bercorak pemahaman dan tafsir pribadi/Fideistic – Subjectivism (Abdullah, 2013)

7/31/2013 [email protected] 8

World View Keagamaan Manusia• Dibentuk oleh corak hubungan antara individu dan Tuhannya tetapi kurang begitu terlihat rajutan dan hubungannya dengan jalinan sosial yang sangat kompleks dalam kehidupan sosial, politik, sekte-sekte keagamaan, ekonomi, suku, ras, etnis.

• Bagaimana individu menggambarkan dan membayangkan sosok Tuhannya sangat tergantung pada corak pendidikan dan pelatihan yang ia lalui dan peroleh melalui jenis doktrin atau ajaran yang ia serap melalui pendidikan dan pergaulan sosialnya

7/31/2013 [email protected] 9

Tasawwuf• Aspek kedalaman atau dimensi esoterik dalam keberagaman Islam (Abdullah, 2013)

7/31/2013 [email protected] 10

Tasawwuf

Syariat

HakekatMa’rifat

7/31/2013 [email protected] 11

Proses TasawwufTakhally

• Mengosongkan diri dari tindakan perbuatan buruk tercela

Tahally

• Menghiasi dan mengisinya dengan sifat baik dan terpuji

Tajally

• Penampakkannya dalam tindakan orang per orang dan sosial yang lebih baik dan lebih santun secara istial

7/31/2013 [email protected] 12

Proses – Jalan Tasawwuf

Via purgativa

Via illiminatov

a

Via contemplati

va

Via transformat

iva7/31/2013 [email protected] 13

Irfan

Dimensi epistomologis pemikiran keagamaan Islam yang mencermati kemungkinan adanya anomali-anomali dalam pemahaman keagamaan yang dapat mengarah kepada praktek keberagaman yang jauh dari pangkalnya

7/31/2013 [email protected] 14

Epistomologi Pemikiran Islam

Bayany

BurhanyIrfany

7/31/2013 [email protected] 15

7/31/2013 [email protected] 16

LEVEL OF ANALYSISSociety

Organizational

Group

Individual

7/31/2013 [email protected]

Arsitektur Organisasi

The Organizatio

nal Stakeholder

s:Customer,

Employees, Shareholder

s, Partners, Suppliers, Communities

, Government , Others

Vision, Value Proposition, Business and

revenue models, Objectives, strategies

Organizational Culture

Structure

Process and

facilities

People and competenci

es

Resources

Technology

Performance measures and

reward

7/31/2013 [email protected]

System Building Approach

Norma

SDMStruktur

7/31/2013 [email protected]

20

Interaksi Individu dan Organisasi

INTERAKSI INDIVIDU

DanORGANISASI

USAHA PERKEMBANGAN:Interaksi Individu

dan Organisasi selalu

berubahSecara dinamis

USAHA MANAJER:Menggunakan SDM seoptimal mungkin

guna Memenuhi kebutuhan

organisasi

USAHA INDIVIDU:Menggunakan organisasi

Bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya

administratifPengembangan

7/31/2013 [email protected]

Interaksi Organisasi

Individu

Organisasiperkembangan

7/31/2013 [email protected]

22

PERSPEKTIFKARYAWAN:1. Penghidupan2. Keanggotaan3. Identitas4. Kontak Sosial5. Sumber Pekerjaan6. Dasar Kehidupan rutin

PERSPEKTIFMANAJER:

1. Kebijakan2. Keputusan

PERSPEKTIFKONSUMEN/PRODUK/JASA(Pelanggan, Penduduk,Mahasiswa, Pasien, Korban):1. Konsumerisme2. Ekologi3. Hak-Hak Sipil

7/31/2013 [email protected]

OCB

Organizational Citizenship

Behavior

Kinerja extra role

Lebih dari Job

description

7/31/2013 [email protected]

Hard Approach

Scientific ManagementJob Design/Analysis

TrainingAppraisal

DevelopmentCompensation

Human RelationMotivationCommitment

Shared valuesCommunication

Soft Approach

Culture

Competitive Advantageof Human Resource7/31/2013 [email protected]

10/10/2022Trias Setiawati/PO/Bab

7/Motivation through Needs, Job Design & Satisfcation

25

A JOB PERFORMANCE MODEL OF MOTIVATION

INDIVIDUAL INPUTSAbility, Job knowledge,Dispositions & Traits

Emotions, moods, & AffectBelief & Values

JOB CONTEXT• Physical Environment•Task design• Rewards & Reinforcement•Supervisory support & Coaching•Social Norms•Organizational culture

MOTIVATIONAL PROCESSESArousal Attention & Intensity &

Direction Persistence

MOTIVATED BEHAVIORS•Focus : direction what we do•Intensity : effort, how hard we try•Quality : task strategies, the way we do it•Duration : persistence, how long we stick to it

PERFORMANCE

SKILLS

ENABLE, LIMIT

7/31/2013 [email protected] 26

Penilaian 360 derajat• Supervis

or• Rekan • Bawahan• Customer

Tujuan Pengembangan

Karir Manajemen

Referensi• Abdullah, Amin, 2013, Ihsan dan Tasawwuf dalam Pemikiran Islam Klasik dan Kontemporer: Ke Arah Ihsan yang Berkemajuan, Makalah, Pengajian PP Muhammadiyah, 11 Juli, UM Yogyakarta.

• Ilyas, Yunahar, 2013, Ihsan dan Prilaku Mulia dalam Kehidupan Umat Islam, Makalah, Pengajian PP Muhammadiyah, 11 Juli, UM Yogyakarta.

• Ilyas, Hamim, 2013, Reformulasi Konsep Ihsan (dan Akhlak) dalam Muhammadiyah, Makalah, Pengajian PP Muhammadiyah, 11 Juli, UM Yogyakarta.

• Nashir, Haedar, 2013, Ihsan dan Model Perilaku Akhlak Mulia bagi Kader dan Pimpinan Muhammadiyah, Makalah, Pengajian PP Muhammadiyah, 11 Juli, UM Yogyakarta.

7/31/2013 [email protected] 27

Pak Nur Feriyanto• Implementasi program untuk peningkatan kinerja karyawan

7/31/2013 [email protected] 28

Pak Trisno• Pengawasan Internal Pengawasan melekat

• Reward and punishment dapat mendorong motivasi untuk mencapai standar:– Dosen Tetap (standar) – DPK (ada punishment)

• Niat Ibadah untuk menjadi dosen

7/31/2013 [email protected] 29