ESENSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of ESENSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA ...
ESENSI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
PADA OLAHRAGA CALISTHENICS
Reynaldo Arbaham Setiawan
Jurusan Akuntansi/ Fakultas Bisnis dan Ekonomika
Absract- This study aims to reveal the Essence of Management Control Systems in Calisthenics
Sports where with the concept of Management Control Systems On Sport Calisthenics can solve 3
control problems that have been discussed in the management control system by previous
inventors. Continuing prior research on sports and business relationships that have a very large
correlation to improve organizational performance and, comparing the Management Control
Systems of Merchant and Stede (2007), Malmi and Brown (1980), most of which fail due to
illusion of control. The type of research used is explanatory research (basic research) with
qualitative approach method. Where this research is fundamental and aims to obtain
information, information, data about things that have not been known related to management
control system. The results of the study found differences in the concept of SPM Merchant and
Stede (2007), Malmi and Brown (1980) with the SPM concept of Calisthenics that controls
employees in the organization by building awareness from within or internal control can be more
effective to overcome 3 control issues and overcome the failure Implementation of manajamen
control due to illusion of control.
Keywords: Management Control System, Illsion of control, Calisthenics sports.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, seluruh perusahaan dituntut untuk menyediakan layanan prima,
baik bagi perusahaan penyedia jasa maupun penyedia produk fisik. Perusahaan agar dapat
to reveal the Esseeeencncncncncncnce ofofofofofff MMMMMMMManagement Contr
cept of Managemmmmmmmennnnnnnt CoCoCoooC nttttttttrrrorrr l ll ll l l Systems On Spo
ave been dididididididiscsccccscccusuususususususseseseseseseses d dd d d d dd innnnn tttttttthhehehehehehehe mmmmmmmmananananananana agagagagagagagement co
or resesesesessees aaaaraaaa chchchchchchch oooooooonnnnnnn ssssspss orororororororts aaaaaaandndndndndndnd bbbbbbbusssssssininininininineeeeeseee s sssssss rerrrrrr lalalaalaalaatitititttt onsh
rgannnnnnnizatiooooooonanannnnan l peppppppp rfrfrfrfrfrfrfffororororororororo mmamamamam ncncncncncncncee ee e e ee anananananananndddd,dddd ccccccccoooooomo parrrirrrr ng
d SttSttStStStededededdedededeeee eeee (2(2(2(2(2(2(200000000000000007)7)7)7)7)7)7)7),,,,,,, MaMaMaMaMaMaMaMalmlmlmlmlmlmlmi and BrBrBrBrBrBrBrowowowowowowown nnnnnnn (((((((19191919191919980808080808080((((( ),)))))) 0000000
tytytytytytytyypepepepepepepe ooooooof f f fff f f rerereerereeessesssss araaa ch uuuuuuusesesesesssed dddddd isisisisisisisis eeeeeeeexpxxpxpxpxpxpxxplanann totootooooryryryryryryry rrrrrrreseseseseseseseaeaeaeaeaeaeaea
ethoooooood.dddddd WWWWWWWherererererereree this rerreeerr searararararararrrchchchchchchchcch is fufufufufufufufundnndn amamamammammenee
daaaaaaatatatatatatata aaaaabobobooooooututututututut tthihihihihihihihinnnnngnn s thththththththhatatatatatatatat hhhhhhhhhavavavavavavavava eee e eee not tttttt bebebebebebebeb enene kkkkkkkknonnnnnn w
ts ofoffofofofof ttttttttheheheheheheheh ssssssstututututututudydydydydydydy ffffffffououououououououndndndndndndndn dddddifififififififffefefefefefefefererererererererencncncncncnncnceseseseseseseses iiiiiiiinnn nnn n thththththththhe ee e ee e cococococoococonc
d Brooooooownwnwnwnwnwnwnwn (((((((1980(( ) withhhhhhh tttthhhhhehh SPM cononononononncececececececeptptptptptptpt of 0
tion by bububububububuililililililildididididididiingngngngngngngn aaaaaaaawawawawawawawarererererererenenenenenenenessssssssssssss ffffffffrororororororom m m m m m m wiwiwiwiwiwiwithththththththiiiiniii or in
ontrol issues anddddddd oovevercrcomomeeee e the failure Impl
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
541
menyediakan layanan prima maka perlu adanya sumber daya manusia yang memegang peranan
penting karena, sumber daya manusia menjadi dasar fondasi dari perusahaan tersebut. Banyak
kasus permasalahan perusahaan kelas dunia yang kalah saing akibat kualitas proses manajemen
yang sangat buruk salah satu contohnya seperti perusahaan Ford yang berasal dari Amerika di
awal tahun 2016 yang menutup dealernya yang berada di Indonesia karena merosotnya jumlah
penjualan di tahun 2015 sebesar 50% hal ini terjadi karena adanya ketergantungan terhadap
import spare part jika ada klaim garansi dari pelanggan yang harus menunggu cukup lama
sehingga pelanggan dirugikan. Jika kita melihat dari segi teknologi yang dikembangkan Ford
justru unggul karena telah menciptakan Hill Start Assist atau teknologi parkir dengan sendiri. Jadi
ada 2 kemungkinan akar permasalahan Ford yaitu kualitas manajemen atau orang (karyawan).
Jika kita melihat lebih dalam kualitas proses manajemen sangat bergantung pada orang yang
terlibat, mereka adalah perancang dan pelaku proses manajemen. Hal ini didukung dengan
penelitian Lin dan Tseng (2005) menjelaskan bahwa nilai dari perusahaan besar tidak hanya
bergantung pada kecanggihan teknologi, informasi, dan pemegang saham namun juga bergantung
pada asset asset tidak berwujud lainnya.
Dari contoh diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kualitas sumber daya manusia
menjadi faktor penentu perusahaan dalam keberhasilan kinerja perusahaan. Jadi manusia
merupakan hal yang penting karena manusia merupakan intangible asset pelaku proses
manajemen yang menentukan suksesnya organisasi serta manusia merupakan elemen yang paling
sulit untuk dikendalikan. Sistem pengendalian management yang salah satunya didefinisikan oleh
Abernethy dan Chua (1996) menyatakan bahwa sistem pengendalian manajemen sebagai
mekanisme pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk
meningkatkan profitabilitas kesesuaian tindakan anggota terhadap tujuan yang ingin dicapai
organisasi. Tindakan anggota itu sendiri tidak lain berupa aktivitas yang dilakukan oleh manusia
yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi ke depan. Perbedaan aktivitas karena
memiliki latar belakang yang berbeda serta faktor- faktor berpengaruh lainnya yang pada
akhirnya menjadikan suatu tantangan sendiri bagi seorang manajer untuk meningkatkan
profitabilitas kesesuaian tindakan para anggota sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.
Disisi lain, menurut penelitian Chadwik (2009) sejarah olahraga bisa dibilang lebih kaya
daripada bentuk aktivitas manusia. Olahraga telah berkembang dengan beragam diseluruh dunia
sebagai upacara, perayaan, mengejar fisik, aktivitas santai hingga saat ini semakin meningkat
permasalahan Ford yayayayayayayaitititititititu kualitas manajem
alam kualitas proooooooseseseseseseses mammmm nananananaanajejejejejejejemen sangat ber
perancang dan nn nnnn pepepepepepepelalalaaaalalakuuuu prororororororoosesesesesesesesssssss manajemen.
g (20055))) ) )) ) mememememememem njnjnjnjnjnjnjelelelelelelellasasaasasasasaskakakakakakakan n n n n n nn babababababababahwhwhwhwhwhwhwa a aa a a aa nininininininilalalalalalalal i i iii ii daddadadadadadari peru
han teteteteteteekkkkknkk olooooooo oggggggggiii,iiii inforrrrrrrrrmamamamamamamamasissssss , ,,, dan pepepepepepepepemememememememegagagagagagagag ngngngngngngng sssssssaha
wujud dddddd lalalalalalalainininininininnnynynynynynynyya.a.a.a.a.aa.a.
dddddddapapapapapapapatatatatatatatt ddddddditititititititarikkkkikkk suauauauuu tu kkkkkkkeeeeseee impulan nnnnnn babbbbbb hwhwhwhwhwhwhwhwaaaa a kukkukukukukukualaaaaaa
pppperererererererrusususususususaahaaahhhaaaaaaaan n n nn nn dalam kekekeekekekek bebebebebebebeerhrhrhrhrhrhrhr asasasasasasasilannnnnann kkkkkiniinininerererererererjajajajajajajaj p
entiiiiiingngngngngngngng kkkkkkkarararararararenenenenenenene a mamamamamamamamanununununununununusisisisisisisis aaaa a a a a memememememememerururururuururur papapapapapapakakakakakakakak nnnnnnn ininnnnnntatatatatatatanngnnnnn
kannnnnnn sssssssukukukkukukukuksesesesesesessesnsnsnsnsnsnsnyayyyy organisssssssasassassssiiiiii seseseseseseses rta maaaaaaanununununununuusisssissisia a aaaa a mememememmmm ru
Sistemememememememe pppppppeneeeeee gendndndndndndndndalalalalalalala iaiaiaaiaiaiai nnn nnnnn mamamamamamamaanananananananagegegegegegeemememememememeent yananannananannggg ggg gg sasasasasasasaasalah
996) memememememememm nynynynynynynynn atatatatatatatakan bbbbbbbahahahahahahahahwwwwwawww sisteeeeeeem m m m m m m pepepepepepepengnnnnnn enda
n yang dirrrananananananana cacacacacacacac ngngngngngnngngng dddddddananananananan ddddddddddiiiiiiiiiiiiiiimpmpmpmpmpmpmpmm lelelelelelelemmmmemmm ntasikan
as kesesuaian tindakan anggota terhadap t
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
542
bahkan digunakan untuk bisnis. Sebagai contoh, kasus sepak bola di inggris yang membuat orang
percaya bahwa olahraga tersebut muncul berabad-abad, oleh karena itu memberikan kedalaman
dan konteks yang tak tertandingi oleh sektor industri lainnya saat ini. Pada pergantian abad, dan
mengingat perubahan teknologi dan media, pengaruh peraturan dari badan-badan seperti Uni
Eropa, internasionalisasi dan globalisasi, dan prevalensi ekonomi pasar bebas, pemikiran
berorientasi bisnis mulai meluas ke sejumlah olahraga besar. Menurut Beech (2004) dalam
Chadwik (2009) olahraga sepak bola yang telah berkembang sedemikian rupa menunjukan
karakteristik olahraga yang sangat penting yaitu tertanam secara sosial, budaya, menjadi sesuatu
yang khas dan unik. Hal ini meningkatkan loyalitas fans terhadap merek di dalam olahraga
tertentu sehingga menciptakan peluang secara komersial dalam bisnis. Tanpa adanya
pengendalian yang telah direncanakan sebelumnya, akan mempengaruhi tikat keloyalitasan fans
tersebut.
Dari segi aktivitas yang perlu dikendalikan, disini peneliti bisa melihat adanya suatu
hubungan antara olahraga dengan bisnis. Adapun permasalahan antara bisnis dengan olahraga
yang perlu diatasi yaitu mempengaruhi tingkat keloyalitasan fans. Sementara di dalam penelitian
Chadwik (2009) menimbulkan pertanyaan filosofi yaitu, apakah manajemen bisnis olahraga
adalah kegiatan ekonomi yang rasional? Pertanyaan ini menjadi perhatian bagi manajer manajer
olahraga yang mengatakan bahwa manajemen olahraga cenderung memiliki landasan sosial
psikologis sama seperti ekonomi. Menurut Neale (1964) esensi olahraga adalah ketidakpastian
dalam hasil yang berkaitan dengan sebuah tim atau individu, hal ini yang membedakan konsep
manajemen pada umumnya dengan manajemen sektor olahraga. Dimana semakin tinggi
pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dalam individu mempengaruhi jalannya manajemen
sektor olahraga dalam kontes pertandingan, yang artinya tidak ada seorangpun tahu siapa yang
memenangkan pertandingan, perlombaan, atau kejuaraan disinilah yang menarik perhatian orang-
orang. Jadi bisa dikatakan esensi olahraga merupakan melestarikan ketidakpastian hasil dalam
suatu kejuaraan untuk menarik perhatian banyak orang sehingga sektor bisnis dalam olahraga
dapat meningkat dan mempengaruhi sektor lainnya. Disinilah yang menjadi tantangan pihak
manajemen dalam menjaga ketidakpastian dalam perlombaan, liga, kompetisi dan turnamen.
Dapat dilihat dari penelitian diatas bahwa adanya korelasi olahraga dengan bisnis yang
dapat mempengaruhi bisnis, baik dalam adanya aktivitas-aktivitas yang sama dengan aktivitas
perancangan dan pengimplementasian spm. Adapun Menurut penelitian yang dilakukan oleh
iptakan peluang seeeeeeecacacacacacacararrrrrr komersial dalam
direncanakan sebelelelelelelelumuuuuuu nynnnn a,,,,, aaaaaaakak n mempengaru
s yang ppppppppererrerererere lululululululu dddddddikikikikikikikikeneeeeee dadadadadadadaalilililililiikakakakakakakakan,n,n,n,n,n,n, ddddddddisisisisisisisininininininini ii i i ii pepepepepeeenennnnnn liti b
a dennnnnnnngagagagagagagan bbbibbbbb snsnsnsnsnsnnniiisiiii . Adddddddddapapapapapapapapuuuuunuu peppp rmmmmasasasasasasasa alahaaaaaa ananananananan aaaaaaanta
mempeeeengngngngngngnggaraaararaa uhuhuhuhuhuhuhuhi i ii ii i tiiiiiiiingngngngngngngngkakakakakakakakat t ttt t t t kekekekekekk lolololololololooyayayayayayayyay lilililililililitatatatatatatat sasasasasasasannnn nnn fafafafafafafaf nsnsnsnsnsnsnsn . Sem
buuuuuuulklklklklklklkan pppppppeereeeere ttttattt nynynynynynynyyaaaaaaaaaaaan n fifififififififilooooooossos fi yaitututututututu, appapapapapappakakakakakakaka hhhhhhahh mmmmmmm
yaaaaaaangngngngngngngn rrrrrrrasaasssiooooooonananananananal?llll Pertanyyyyyyyyaaaaaaaaaaaaaannn nnn nn inininininininni i ii i ii memeeeeeenjnjnjnjnjnjnjadaddddii pepepepepepeperhrrhrhrhrhrha
an bbbbbbbahhahahahaaa wawawawawawawa mmmmmmmanajajajajajajajajememememememememmenenenenenenen ooooooolalalalalalalal hrhrhrhrhrhrhrh agagagagagagagaga a a aa aa cececececececendndndndndndndererererererrunununununununng
konnnnnnnomomomomomomomo iiii.iiii MMMMMMMMenurut Neaaaaaaalelelelelelele ((((((((1919191919191964) esesesesesesesenenenenenenennsisisisisisisi oooooooolalalalalalalaahr
an deeeeeeeengngngngngngnggananananananan sebbbbbbbbuauauauauauauahhhh hhh titititiiim m mmmmm atatatatatataa auauauauauauau iiiiiiindndndndndndndiiiiviviiviiiiidii u,,,,,,, hhhhhhhhalalalalalalal iiiiiiiini
nya ddddddddenenenenenenennngagagagagagagagg n n n n n n n manajeeeeeeemememmememememennnn nnnn sektororororororor ooooooolalalalalalalahrhhrhrhhrhraga.
n, ketrampipipiiiiiilalalalalalalaan nnnnnnn dadadadadadadadadalalalalalalalall m m m m mm m inininininininnndidididididididdd vivivivivivivivv dududududududu mmmmmmmempengar
ntes pertandingan yang artinya tidak ada se
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
543
Duhaime & Schwenk (1985), serta Rosanas & Velilla (2005) menjelasakan mengenai Illusion of
Control dimana sebuah kondisi yang nampaknya terkendali namun sebenarnya tidak. Hal ini
membuat implementasi dari SPM selalu gagal. Kegagalan implementasi SPM milik Merchant
dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980) karena pengendalian yang dilakukan dari luar
dari atasan kepada bawahan. Maka dari itu untuk mengatasi 3 permasalahan dalam
mengendalikan sumber daya manusia penulis ingin mentafsirkan suatu teori yang didapat dalam
olahraga calisthenics dengan melihat sistem pengendalian manajemen dimana olahraga itu dapat
membuat setiap individu mengenali diri sendiri serta menguasai diri sendiri yang dimana dengan
konsep SPM Calisthenics pengendalian yang dimulai dari dalam diri sendiri.
Berdasarkan latar belakang, ketertarikan peneliti, dan tujuan penelitian, maka peneliti
membuat research question dari penelitian ini, dimana dari research question pertama hingga
akhir akan membantu menjawab tujuan dari penelitian ini. Research question dari penelitian ini,
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perkembangan olahraga calisthenics?
2. Bagaimana analogi olahraga calisthenics didalam dunia bisnis?
3. Bagaimanakah esensi Sistem pengendalian manajemen pada olahraga
calisthenics?
4. Bagaimanakah perbandingan konsep sistem pengendalian manajemen Merchant
dan Stede (2007), Malmi dan Brown (1980) dengan sistem pengendalian
manajemen pada olahraga calisthenics?
TELAAH TEORITIS
Di bab ini peneliti akan membahas sistem pengendalian manajemen kedalam tiga
versi yaitu Merchant dan Van der Stede, Malmi dan Brown, pertama-tama dimulai dari
Merchant dan Van der Stede (2007) mengatakan definisi sistem pengendalian manajemen
sebagai sistem yang digunakan manajer untuk memastikan bahwa karyawan bertindak
sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi. Abernethy dan Chua (1996) dalam Malmi dan
Brown (1980) mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai mekanisme
pengendalian yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk meningkatkan
profitabilitas kesesuaian tindakan anggota terhadap tujuan yang ingin dicapai organisasi.
Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian manajemen
belakang, ketertarikkkkkkkananananananan pppppppeneliti, dan tujuan
on dari penelitiann n nnnn inininiininini, dimimimimimimimanaaaaaa a dari research
njawab tujuan dadadadadadadarirrrrrr ppppppppennnneeelititititititittiaiaiaiaiaiaiann nnnnn ininininininini. Research q
kah ppppppperkeeeeeeemmmbmmmm angagaagagagagan nnn n n n n oooolooo ahahahhahahrarararaararagagagagagagagaga cacacacacacacacalllilllll sttttttthehehehehehehehenics???????
annnnalalalallalalalogogogogogogogogi iiii i i olololololollahahahahahahahrararararararr gagggggggg caaaaaaaallllilll stsstttthenicscscscsscscs didididididididadadadadadadadalalalalalalalam m m mm m m dududududdududuninnnnnn a
kkkkkkkkkahahahahahahahh eeeeeeeseseseseseseesennsnnnnn i iiiiiii Siiiiiiistststststststememeemememe ppppppppenenenenenenenenngegggg ndndndndndndndallllllliaiaiaiaiaiaian nnnnnn mamamamamamamaannnnnnnn
s?
kahhhhhhh pppppppereeee babababababababandndndndndndndininininininnngagagagagagagag n kokokokokokokoonsnsnsnsnsnsnsnssepepepepepepepeep ssssssssisisisisisissistem mmmmmm pepepepepepepp ngnggngngngggenenenenenenenddddaddd
(22222220000000000000007)7)7)7)7)7)7)7 , MaMaMaMaMaMaMalmlmlmlmlmlmlmmiiiii dadadadadadaddannn nnnn BrBrBrBrBrBrBrowowowowowowowownnnnnnnn (((((((19191919191919808080808080800))))))) ddddedddd n
n padadadadadadadada ooooooolalalalalalalal hrhhhhhh aga calistthehheehehhh nnnics?
eneliti akan memmmmmmmbabbbab hahhhhhah ss siisistttstttteeeeeeem pengendalian
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
544
memang didesain untuk mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang dari tujuan
sehingga berdampak buruk pada kinerja organisasi.
Ada tiga masalah utama terkait sistem pengendalian manajemen hal ini lebih sering
dikenal control problem antara lain:
1. Lack of Direction
Dimana para karyawan tidak mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya
diinginkan oleh organisasi terhadap diri mereka sehingga hal ini dapat
menyebabkan kurangnya komunikasi antara bawahan dengan atasan. Dari
sinilah sistem pengendalian manajemen dibutuhkan agar dapat
menyampaikan kepada bawahan bagaimanakah mereka seharusnya
berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Motivational Problem
Hal ini berhubungan dengan motif para karyawan yang tidak selaras atau
tidak satu pemikiran dengan tujuan organisasi. Karena ketidak selarasan
antara tujuan karyawan dengan organisasi dapat menyebabkan kerugian
organisasi oleh para karyawan demi kepentingan pribadi walaupun mereka
sebenarnya mengetahui tujuan organisasi itu.
3. Personal Limitations
Dalam hal ini karyawan telah mengetahui apa yang diharapkan dari diri
mereka dan memiliki motivasi untuk bekerja baik namun adanya
keterbatasan karyawan secara personal dalam hal intelegensi, pelatihan,
pengetahuan, maupun pengalaman ketika menjalankan tugas sehingga hasil
yang dicapai tidak maksimal.
Menurut Merchant dan Stede (2007) pengendalian manajemen yang baik pun tidak dapat
menjamin bahwa kemungkinan kegagalan tidak akan terjadi, namun melalui sistem pengendalian
manajemen ketiga masalah tersebut dapat diatasi.
h sistem pengendndndnddddalalalalalalaliaiiiiii n manajemen d
ampaikan kepadddddadda aaaaaa babbbb waawawawawawahahhhhhh n bagaimanak
ntribusi untuk k k k k k k mememememememencncncncncnccncapppppaaaaai tttttttujuujujujujujujuauauauauauauan nn n nn n organisasi.
vationallllll PPPPPPPProroororororor blblbblblblblb emememememememm
ni bebebebebebeerhrhrhrhrhrhrhubbbbubbbbununununu gagagagagagagag n dengngngngngngngnngananananananana motif ppppapppp raaaaaa kkkkkkkkarararararararyyyyayyy wa
satu pppppppemememeememememikikikikikikikkiriririririririrananannnnnn ddddddddenenenenenenenengagagagagagagg n tutututututututtujujujujujujujujuananananananana ooooooorgrgrgggggananananananananisisisisisisisasi.
a tttttttujujujjujujujujuauaaaaaaan n nn n nn kkkakakakkaryryryryryryryyawwwwwwwan dddeneeeeeene gan orrrrrrrggggaggg nininiinininisasasasasasasasasisisisisisisi ddddddddapapapapapapapa
isaaaaaaasisisisisisisis ooooooolellleeeh hh papapapapapapara karyawawawawawawawaw nnnnnn nn dededededededemimmmmmm kkkkkkkepepepepepepepennnnntititititiiingngngngngngngaanaaaaa
arnnnyayayayayayayaya mmmmmmmenenenenenenengegegegegegegeg tahuuhuuuuuuiiiiiii i tututututututututujujujujujujujuuananananananan oooooooorgrgrgrgrgrgrgganananananananana isiisisisiisasasasasasasasa iiiiiiii itititititititu.uuu
nalllllll LLLLLLLLimimimimimimimititititititititatatatatatatationsn
m haaaaaaaalllllll ininininininini i kakkk ryyyyyyyawawawawawawawwanananananannn tttttttelellellelele ahahahahahahah mmmmmmmenenenenenenenngetahuhuhuhuhuhuhuh i iiiiiii apapapapapapaapapa
ka dananananananana mmmmmmmemememeemememiliki momomomomomomom ttitttttt vasi uuuuuuuntntntntntntntukukukukukukukuk bbeker
batasan karrrrrrryayayayayayayay wawawawawawawaawan n n n n n nnn sesesesesesesecacacacacacacarararararararaaa pppppppperererererereree sososososososonanananananan lllllll l dalam h
etahuan, maupun pengalaman ketika menjala
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
545
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat explanatory research dan menggunakan pendekatan kualitatif. Data
yang digunakan diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi dengan pelatih (trainer),
founder komunitas Calisthenics, buku, web, artikel, video orang populer didalam Calisthenics.
Kemudian data yang didapat disaring dengan Analisis Wacana dalam melakukan penelitian ini
menggunakan paradigma Konstruktivis yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan makna-
makna yang terkandung dalam wacana baik secara teks maupun konteks. Dalam hal ini, proses
analisis wacana dapat dilalui dengan tiga tahapan yang penting yaitu: 1. Eksploaris; 2.
Interpretasi; 3. Kontekstualisasi. Setelah menyaring data yang didapat kemudian peneliti
melakukan Valditas untuk memastika bahwa data dan informasi yang didapat benar-benar akurat
serta dapa diandalkan (Reliable).
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis data,
wawancara secara semi struktur dan observasi namun disini peneliti terjun langsung dalam
olahraga ini jadi peneliti sebagai observasi partisipan karena mengikuti dari awal hingga kahir
olahraga ini bahkan sampai saat ini tetap berlatih. Analisis data dengan menggali informasi dari
video dokumentasi, analisis artikel, web, buku yang membahas Calisthenics. Metode wawancara
semi struktur dengan cara menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu, kemudian
mengembangkannya sehingga dapat menggali lebih dalam terkait informasi yang relevan.
Observasi dilakukan guna melihat kejadian sesungguhnya yang terjadi supaya dapat dilihat
relevansinya dengan metode wawancara dan dokumentasi, serta melakukan validitas untuk
mengkonfirmasi apakah pengetahuan yang didapat dari olahraga ini sama dengan pengetahuan
yang disampaikan dari trainer dan juga apa yang didapat peneliti secara pribadi. Kemudian data
yang didapat di interpretasikan dengan Analisis Wacana ke bab 4 untuk analogi Calisthenics
dengan dunia bisnis, dan yang terakhir di bab 5 untuk mengkontekstualisasikan hasil informasi
dan pengetahuan mengenai Calisthenics kedalam Sistem Pengendalian Manajemen dimana dapat
menjawa permasalah Research Question dibab 1 yang telah dijelaskan.
alisasi. Setelah menyarrrininiiiiii g data yang didapat k
memastika bahwaaaaaaa dddddddata aaaaa dadadadadadadaan nnnnnn informasi yang d
liable).
ata
ulannnnnnn data aaaaaa yayyyyyy ngngngngngngngng dddddddddigigigigigigigiigunununununnununakakakakakakakkanananananananan dddddddddalalalalalalamamamamamammam penenennennenelit
strurururururuuktktktktktktktkturururururururu dddddddananananananan ooooooobsbbbbbbbb ervvvvavvvv sissiiii namumumumumumumum nnnnn nn dididididididiisisisisisisisisininininininini pppppppenenenenenenene el
sssssssebebebebebebebbagagagagagagaggaiaiaiaiaiaaiai oooooooobbsbbbbb ervasisisisisisisi pppppppaaraaaaa tititititititisisisisisisisisipapapapapapapapannn n n nnn karenananananananana mmmmmmmenenenenenenene gigigigigigigiikkkkkkkk
ai sssssssaaaaaaaaaaaaattt innnnnnniii i i ii tetatatatatataaappppppp berlatttttihihihhih. AnAnAnAnAnAnAnnnalalalalalalalaalisisisisisisisii is ddddddatatatatatatata aaa a dededededededengnnnnnn a
is arararararaa tititititititikekkekkek l,l,,l,l,l,l,l, wwwwwwwebbbbbbbb,,,,,, bbbbbubb kuu yyyyyyyyanananananananang g g g g g g g mememememememembahahahahahahahhasasasasasasa CaCCaCaCaCaCaCalililililililisth
cccccccarararararararara a a a a a a mememememememenynynnynynynyiaiaiaiaiaaiaiapkpkpkpkpkpkpkpkananananananan ppppppppereerereererertatatttataatanynynynynynynynyaaaaaaaaaaaaaan teteteteteeteterle
ngga aa dadadadadadadaapapapapapapapap t menggaaaaalllill lebih dalaaaaaaam m mmm m m teteteteteteterkrrrrrr ait
a melihhhhhhhatatatatatatat kkkkkkkejejejejejejejeje adadadadadadadiaiaiaiaiaiaiaian n nnnnn sesesesesesesesususususususungngnggngngngngngguguguguguguguhnhnhnhnhnhnhnnyayayayayayayay yang ter
tode wawancara dddan dddddokkkumentasi, serta m
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
546
ANALOGI CALISTHENICS PADA BISNIS
Calisthenics Bisnis
Tujuan
Calisthenics memiliki tiga komponen dalam
tujuannya yaitu:
1. Meningkatkan kesehatan tubuh
2. Mencapai body transformation
3. Menjadi pemain fresstyle
Tujuan
Bisnis juga memiliki tiga komponen dalam
tujuannya yaitu:
1. Orientasi terhadap profit
2. Orientasi tidak terhadap profit
Menu
Menu berguna bagi para olahragawan
calisthenics untuk mencapai tujuan yang
diinginkan karena setiap tujuan yang berbeda
haus menggunakan menu yang berbeda juga.
Srategi
Srategi berguna sebagai petunjuk untuk para
karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai oleh organisasi sehingga dapat
terealisasi dengan adanya strategi.
Sistem / Prosedur
Prosedur berguna untuk memberikan cara kerja
menu sehingga selama proses berjalan benar
maka hasil yang dinginkan dan target yang
ditetapkan akan tercapai.
Sistem / Prosedur
Sistem berguna untuk menuntun para
karyawan untuk bekerja sesuai dengan
urutannya saat melaksanakan strategi yang
telah dibuat agar tercapainya tujuan organisasi.
Alat/ Fasilitas
Alat berfungsi untuk mencapai tujuan para
olahragawan sehingga hasilnya lebih cepat,
akurat, dan mudah.
Teknologi/ Fasilitas
Fasilitas pun juga berfungsi untuk mencapai
tujuan organisasi dalam mencapai tujuan
dengan cepat, akurat, dan mudah.
Manusia
Manusia disinilah yang menjadi faktor
kesuksesan dalam masing-masing individu
untuk mencapai tujuan atau goal masing-
masing.
Manusia
Begitupun juga dengan di organisasi tidak
lepas dari peran manusia yang memiliki
berbagai latar belakang dan tujuan yang
berbeda-beda untuk mencapai tujuan
organisasi.
para olahragawannnnnnn
ncapai tujuan yayayayayayayangnnnnnn
tujuan yang bebebebebebebeerbrbrbrbrbrbrbedededededededda
yang berererrererererbebeeeebebebedadadadadadada jjjjjjjugugugugguguguga.a.a.a.a.a.a.
SSSSSSSrategi berguna seba
kaaaaaaryryryryyryryawaaaaaa an bekerja se
akkkkkkkkananananananan ddddddddiciiiiii apai oleh o
tetetetetetetet rereerererererealalalalalalalalisisisisisisisasasasasasasasiii deddddedededengnngngngngngngan ada
memberiririririririkakakakkakakakannnnnnn cacacacacacacacararaaararaara kkkkkkkkerrrrrrrrjajajajajajajaja
rororororororoseseseseseses ss bebebebebebebeb rjrjrjrjrjrjrjalananananananann bbbbbbbbeneenenenenenarararararararr
kannnnnnn dadddaadadd nnnnnnn taaaaaaargrgrgrgrgrgrgeteeeee yang
SiSiSiSiSiSS stss emmmmmm /////// PPPPPPProoooooooseseseseseses dududududududurrrrrrr
SiSiSiSiSiSiSiiistststststststss emememememememm bbbbbbbbererererereree guguguguguguguguna
karyawananananananan uuuuuuuuntntntntntnnn uk
urururururururrututututututututananananananannynnnnnn aaaaaaa saaaaaaaatatatatttt mmmmmmmel
tetetetetetetelalalalalalalal h h h h hh h h didididididididd bububububububuatatatatatatatat aaaaaagagagagagagagar rr r r r r teteteteteteteerc
encaaaaaaaapapapapapapapapaiiiiiii tujuan ppppparararrrrra aaaaaa
asilnya aaaaaa leleleleleleleebibibibibibibih h hhhh h cepat,tttttt
TeTeTeTeTeTeTekkkkknkk ologogoggogogogi/i/i/i/i/i/i/ FFFFFFFasasasasasasasasilililililililitititititititi aaaasaaaa
FaFaFaFaFaFaFa iisiiiiilililililililitatatatatatat s pun nn nnn n jujujujujujujujuggggagggg b
tututututututuujuan ooooooorgrgrgrgrgrgrgganananananananisisisisisisisasi
dededededededeeedengngngngngngngnganananaanananan cccccepepepepepepe at, akurat,
Manusia
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
547
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kesimpulan untuk pengendalian yang paling dominan didalam Sistem Pengendalian
Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenics yaitu pengendalian internal karena apabila
individu tersebut memiliki kendali atas dirinya yang sangat baik serta ditopang dengan memiliki
kesadaran akan tujuan, motivasi, disiplin, konsistensi, daya juang maka tujuan lebih mudah
tercapai dibanding dengan menggunakan pengendalian dari eksternal. Karena apabila
pengendalian eksternal dilakukan dengan sangat ketat namun apabila individu dan karyawan
tidak memiliki kendali atas dirinya yang sangat baik maka tujuannya pun tidak akan tercapai
karena apabila tujuan dari organisasi tidak selaras dengan organisasi secara tidak langsung ada
kontra didalam diri karyawannya serta yang melalui dan melakukan proses olahraga maupun
proses kerja itu individu dan karyawan itu sendiri yang mengetahui batas kelemahan dan
kelebihan mereka. Karena faktor orang bergerak untuk menjalankan tugasnya atau tidak adalah
k penenenenenenenengegegegegegegeg ndnnnnnn alian yayayayayayayy ngngngngngngngn ppppalalalalalalalinininininnnggggggg dddddoddd minananananananan n nn nnnnn didddddddd da
ep berrrrpipipipipipiipiikikikikikikikikiirr rrr r r CaCCCCCC listheeeeeeennininininininicscscscscscscscs yaitu pepepepepepepengngngngngngngn enenenenenenendalian
i kendali atatatassss sss dididididididiid riririririririirinynynynynynynynynya a a a a a a yayayayayayayangngngngngngngngg ssssssssanananananananaa gagagagagagagattttttt baik serta
motivasi disiplin konsistensi daya juang m
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
548
faktor internalnya sendiri. Semakin aktif individu dan karyawan dalam proses menyelesaikan
latihan maupun tugasnya maka semakin cepat diri internalnya beradaptasi baik secara fisik,
pikiran, dan mental sehingga tujuan yang diinginkan semakin dekat.
Perbandingan konsep sistem pengendalian manajemen Merchant dan Stede (2007), Malmi
dan Brown (1980) dengan sistem pengendalian manajemen pada olahraga Calisthenics.
Tabel 5.1 – Perbandingan Konsep Sistem Pengendalian Manajemen
Pembanding Malmi dan Brown
(1980)
Merchant dan Stede
(2007)
Calisthenics
Sudut pandang
sistem pengendalian
manajemen
Lebih berfokus
terhadap
pengendalian
eksternal
Lebih berfokus
terhadap
pengendalian
eksternal
Berfokus pada
pengendalian dari
dalam diri
Sifat Bersifat formal Bersifat formal Bersifat informal
Pemicu Pengendalian Yang menjadi
pemicu ada
lingkungan sekitar
Yang menjadi
pemicu ada
lingkungan sekitar
Yang menjadi
pemicu dari dalam
diri sendiri
Reward and
Compensation
Punishment
diberikan dari pihak
luar
Punishment
diberikan dari pihak
luar
Punishment didapat
dari dalam sendiri
(secara Intrinsic)
Faktor pengendali Faktor pengendali
dari eksternal
Faktor pengendali
dari eksternal
Faktor pengendali
dari dalam diri
Pengawasan
(Monitoring)
Dilakukan karena
sebuah nilai yang
telah ada
Dilakukan karena
sebuah nilai yang
telah ada
Dilakukan secara
terus menurus
Focus Berfokus kepada
hasil untuk
membandingkan
hasil kinerja dengan
standard (umpan
Berfokus kepada
hasil untuk
membandingkan
hasil kinerja dengan
standard (umpan
Berfokus kepada
proses latihan yang
tepat sesuai dengan
standard
Lebih berfokus
terhadap
pengendaliananananananann
ekstststtststststerrrrerrerernnnnnann lllllll
Lebih berfokus
terhadap
pepepepepepepengngngngngngnggeneeeeee dalian
ekekekekekekeke stststststststererererrerrnannnannananallllllll
Beersrsrsrsrsrsrsifififififififatatttttt ffffformammm l BeB rsififfffffattatatatatata forororororororo mamamamamamamal
Yangngngngngngngg mmmmmmmmenenenenenenennjajajajajajajajadididididididii
pepppepeppp mimimimimimimicucucucucucucu adadadadadadadaa
ingngngngngngnggkukukukukukukungngngngnggggannnnnnn sssssssekekekekekekekkitar
YaYaYaYaYaYaYaYY ngngngngngngngn mmmmmmmenenenenenenenenjajajaaajajajadididididididid
pemimiimimiiiccuccccc aaaaaaadadadadadadadada
lililililililingngngngngngngngkukukukukukukukungnnnnnn ananananananan sekeekekekekee ititititititittararararararar
PuPuPuPuPuPuPuPunininninininishshshshshshshmememememememem ntnnnnnn
ibeeeeeeriririririririr kakakakakakakak nnnnn n n dadadadadadadariririririririri pppppppppihak
lululululululuaraaaaa
PuPuPuPuPuuPuPuunininnininininishshshshshshshhmmmmemmmm ntnnnnnt
dididididididid bebebebebebebeb rikan dadadadadadadaririririririri ppppppppihihihihihihihhakakakakakakakak
lluar
Faktor ppppppppenenenenenenennngegegegegegegendndndndndndndali
dari eksternalalalalalalal
FFFFFFaF ktor pppppppenenenenenenengegegegegegegeg ndndndndndndndali
daddadaddadaadadad riririririirir eeeeeeeksksksksksksksttettt rnal
ilakukan karena Dilakukan karena
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
549
balik) balik)
1. Dimana sistem pengendalian manajemen dari sudut pandang Calisthenics lebih
menekankan pengendalian dari dalam diri yang berbeda dari pada pengendalian dari luar
seperti konsep sistem pengendalian manajemen Merhcant dan Stede (2007) serta Malmi
dan Brown (1980). Dengan adanya konsep pengendalian dari dalam diri yang
membangun kesadaran diri didalam individu dan karyawan bahwa tujuan olahraga
Calisthenics dan tujuan organisasi selaras dengan tujuan yang ingin dicapai maka
otomatis akan memberikan kinerja yang jauh lebih baik dibanding dikendalikan oleh
atasan secara eksternal.
2. Penerapan sistem pengendalian manajemen dari sudut pandang olahraga Calisthenics
dilakukan secara informal namun pengendalian yang dilakukan oleh Merchant dan Stede
(2007) serta Malmi dan Brown (1980) dengan formal. Informal didalam Calisthenics
dijelaskan secara lisan sedangkan sistem pengendalian manajemen Merchant dan Stede
(2007) serta Malmi dan Brown (1980) lebih dari lisan atau berupa tulisan dari dalam
organisasi itu sendiri. Dengan adanya SPM dengan sifat informal membuat batasan atara
pelatih dengan member itu hilang jadi semakin akrab dan serasa keluarga sendiri. Formal
membuat adanya rasa hormat terhadap atasan sehingga ada batasan antara bawahan dan
atasan.
3. Calisthenics pengendalian dari luar dengan cara membangun budaya yang tidak hanya
sehat namun menyenangkan sehingga lingkungan latihan individu atau member serasa
seperti rumah sendiri dan saling berbagi ilmu mengenai membangun diri untuk mencapai
tujuan. Budaya yang dibangun Calisthenics dipengaruhi oleh pengendalian dari dalam diri
dimana konsisten dalam melakukan latihan secara terus menerus agar tubuh dapat
semakin cepat beradaptasi sehinggan naik ke tingkat yang lebih tinggi yang membuat
semakin dekat dengan tujuan individu atau member. Budaya yang dibangun didalam
Sedangkan Malmi dan Brown (1980) membangun budaya dengan melihat nilai yang
dimiliki dari karyawan apakah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
Merhcant dan Stede (2007) yang membangun budaya konsistensi dari luar karena manajer
menentukan budaya untuk keberhasilan organisasi jadi karyawan mau tidak mau ikut
melakukan dan mematuhi budaya yang dibangun.
rnal.
pengendalian mamamamamamamanannnnnn jeeemmmmmen nnnnn dadddddd ri sudut panda
nformal namuuuuunnnnn nn pepepepepepepengngngngngngngngennnnnnndaaaaaaaallllillll ananananananan yyyyyyyang dilakukan
mi dan BrBrBrBrBrBrBrBrowowowowowowown nnnnnn (1(1(1(1(1(1(1(199999998080000000))))))) dededededededdengngngngngngngngananananananana ffffffffororororororormamamamamamamamal.llllll Infor
lisannnn nnnn sesesesesesesedaaaaaaaangnnnnnn kakakakakakakan sistttttttttemememememememm pppppppengeendndndndndndndaliaaaaiaiaan mamamamamamamanaje
mi dannnnnnn BBBBBBBBrororororororownwnwnwnwnwnwnwn ((((((((11119111 80808080808080800))))))) lellelelelebibibibibibibibibihhhhhhh h dadadadadadadad ririririririri lllllllisisisisisisisi anannananananan atau
diiiiiiiririririririri.. DeDeDeDeDeeDengngngngngngngganaaaaaa aaaaaaaadadadadadadadanynynynynynyya a SPSPSPSPSPSPSPSPM M dengananananananan sifififififfffatatatatatatata iiiiiii fffnfffffororororororormmmmmmm
mbebebebebebebeer r r r r r r itiitttuuuu hihihihihihihilalalalalalalangngngngngngng jadi seeeeeeemamamamamamamaakikikikikikik n n n n n n n akaaaaaa raraarararaabbbbbbb daaaaan n nnnnn seseseseseseserrrrrarr s
rasa aaaa aaa hohhhhohohohormrmrmrmrmrmmatatatatatatatat ttttttterhahahahahahahahadadadadadadadadaap p pp pp p pp atatatatatatatatasasasasasaa ananananananan ssssssssehehehehehehehe inininininininnggggggggggggggg aaaaaa a adadadadadadada a a aa a a ba
endaaaaaaaalililililililil ananananananan dari iiiii lululululululuarararararararr ddddddddenenenenenee gagagagagaggaannnnnn n cacacacacacacararararararar memmmmmmmmbababababababangngngngngngngnggun
yenangkgkgkgkgkkgkgkkananananananannn sssssssehehehehehehehingga aaaaaa lililililililil ngngngngngngngngkungananannnnn lllllllatatatatatatata ihihihihihihihhanaaaaaa ind
diri dan saliiiiiiingngngngngngngg bbbbbbbbererererererererbabababababababaagigigigigigigi iiiiiiilmlmlmlmlmlmlmmmuuu u uuu uu memememememememm ngngngngngngngeeeneeee ai memb
ng dibangun Calisthenics dipengaruhi oleh pe
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
550
4. Calisthenics memiliki pengendalian hasil dari dalam diri yang berfokus pada tujuan yang
diinginkan oleh individu atau member namun disini apabila hal itu tidak belum dicapai
oleh individu atau member maka tidak mendapat hukuman atau punishment dari pelatih
atau coach. Namun mendapat hukuman atau punishment dari dalam diri karena individu
atau member itu sendiri yang rugi karena tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sedangkan pengendalian hasil dari Merchant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown
(1980) memberikan hukuman terhadap karyawan yang tidak mencapai target yang
diinginkan oleh organsiasi.
5. Didalam pengendalian Extrinsic olahraga Calisthenics yaitu monitoring selalu dilakukan
setiap proses latihan oleh pelatih atau coach untuk meminimalkan kesalahan individu atau
member saat melakukan gerakan didalam menu latihan sekalipun individu atau member
itu sudah sangat lama menjalani olahraga ini karena didalam Calisthenics apabila gerakan
kurang tepat maka hasilnya tidak akan optimal. Jadi dapat dikatakan bahwa pengendalian
Calisthenics lebih berfokus pada proses latihan yang tepat dan sesuai dengan standard
yang diberikan oleh pelatih atau coach. Sedangkan di sistem pengendalian manajemen
milik Merchant dan Stede (2007) serta Malmi dan Brown (1980) pengawasan terbentuk
dari budaya organisasi pengawasan dilakukan karena adanya sikap, nilai, norma yang
dibagikan didalam organisasi itu. Bisa dikatakan pengendalian budaya yang dibentuk
lebih melihat kepada hasil dari pada proses karena
6. Sistem pengendalian manajemen pada olahraga Calisthenics berfokus pada proses yang
tepat karena apabila proses latihan tepat otomatis hasil untuk mencapai target dan tujuan
semakin dekat. Sedangkan Malmi dan Brown (1980) dalam Cybernatic control lebih
berfokus kepada hasil dimana melakukan umpan balik atas hasil kinerja dengan standard
yang telah ada.
KESIMPULAN
Untuk mengatasi bentrokan kepentingan maka mau tidak mau organisasi harus
mengetahui motif karyawan yang bekerja tujuannya apa agar organisasi tidak salah dalam
menempatkan karyawannya. Agar organsiasi dapat mengetahui motif karyawannya disini dengan
Sistem Pengendalian Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenics membangun kesadaran dari
dalam diri membuat karyawan mengerti bahwa tujuan dari organisasi selaras dengan tujuannya
an oleh pelatih atau coooooooacacacacacacachhhhhh untuk meminimalk
kukan gerakan dididiidiididadadadadadadalam mmmm mememememeemenunnnnnn latihan sekalip
ma menjalani ololololooo ahahahahahahahraraarararararagaaaaa inininininininii kkkkkkkararararararareneneneenee a didalam Ca
hasilnyayayaayayayaya ttttttttidididididididakakakakakakak aaaaaaaakakakakakakakan nnnn opopopopopopopo titititititititimamamamamamamall.ll.l.l.l. JJJJJJJadadadadadadadadiiiiiii dadadadadadadadapapapapapapap t dika
berfrfrfrfrfrfrffokokokokokokokkusussss padadadadadadada prososssssssseseseseseseseses latihann yyyyyyyyaang ggggggg tetetetetetetepapapapapapapat da
eh pelalalalalalalatititititititih hhhhhhh atatatatatatattauauauauaaauau cccccoccc acacacacacaacachhhhhhhhh.... SeSeSeSeSeSeSeSeedadadadadadadadad ngngngngngngngngkakakakakakakannnn nnn dididididididid ssssssssisisisisisiistem
annnnnnn SSSSSSStedededededededed (((((((202020202022007070707070707) )))))) sesessses rtaaa aaaaa MaMMMMMMM lmi daaaaaaannn nnnn BrBrBrBrBrBrBrrowowowowowowowo n (1(1(1(1(1(1(1( 9999999
nisasaaasasasaasisisisisisisi pppppeeeengagagagagagagawawwwwww san dididdidididilaaaaaaaakukukukukukukukakakakakakakak n n n n n nn karererererererenannnnnn aadadadadadadadad nynynynynynynya
m ororrororgagagagagagagaganinnininiiiisasasasasasasasisisisisisisi itu...... BiBiBiBiBiBiBiBisasasasasasasass ddddddddikikikikikikikkatatatatatatatakakakakakakakakkananananananan ppppppppenenenenenenengegeeegeegendndndndndndndaaalaaa i
da hhhhhhhasasasasasaasasilililililililil ddddddddararararararari pada prosesesesesss sssssss kakakakakakakakarrrer na
an mamamamamamamam nananananananajejjjjjj men nnnnnn papapapapapapaadadaddadadadaa oooooolalalalalalalal hrhrhrrhrhrhrh agagagagagagagaaaaaa a CCCCCCaCC listtttttttheheheheheheheheninininininininiiccccscc b
la prosesesesesesesees s s s s s s lalalalalalalal tititititititihahhhhhh n tepaaaaaaattt tttt t ototototototototomatis hhhhhhhasasasasasasassililililililil uuuuuuunnnntnnn uk m
edangkan MMMMMMMMaaaaaaaalmlmlmlmlmlmlmmi iiiiiii dadadadadadadadd n n n n n nn BrBrBrBrBrBrBrowowowowowowowwowowoo nnnnn nnnn (1(1(1(1(1(1(19998989898980)00 dalam
asil dimana melakukan umpan balik atas has
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
551
yang membuat tidak adanya benturan kepentingan antara bawahan dan atasan. Sehingga
membuat illusion of control minim didalam lingkungan organisasi jadi Sistem Pengendalian
Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenics lebih efektif dan efisien karena kendali
sepenuhnya ada di bawahan namun tetap dalam pengawasan atasan namun tidak seketat sistem
pengendalian manajemen Merchant dan Stede (2007), Malmi dan Brown (1980). Karena apabila
pengendalian yang dilakukan dari luar terhadap bawahan dengan sangat ketat maka adanya
batasan yang sangat besar sehingga menimbulkan kontra di dalam diri karyawan tersebut
sehingga memicu karyawan untuk mengambil keuntungan bagi mereka sendiri yang membuat
illusion of control muncul dimana kondisi yang kelihatannya terkendali namu sangat tidak
terkendali karena adanya benturan kepentingan serta kontra didalam karyawannya. Maka dari itu
dengan Sistem Pengendalian Manajemen dalam konsep berpikir Calisthenics dapat mengatasi
illusion of control dengan membangun kesadaran dari dalam diri karyawan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anders Pehrsson, (2007), The Strategic States Model: strategies for business growth, Business
Strategy Series, Vol. 8 Iss 1 pp. 58 - 63.
Ashotofadrenaline net. (2016). The Pros & Cons of Calisthenics.
http://ashotofadrenaline.net/pros-and-cons-of-calisthenics/. (diakses tanggal 10 Desember
2016).
Autonetmagz com. (2016). Ini Penyebab Mobil Ford di Indonesia Terus Merosot Hingga Tutup.
https://autonetmagz.com/ini-penyebab-penjualan-mobil-ford-di-indonesia-terus-merosot-
hingga-tutup/38625/. (diakses tanggal 10 Desember 2016).
Bareket Almog Granit. (2012). Visionary leadership in business schools: an institutional
framework. Journal of Management Development, Vol. 31 Iss 4 pp. 431 – 440.
Britannica com. (2006). Friedrich Ludwig Jahn: German educator.
https://www.britannica.com/biography/Friedrich-Ludwig-Jahn. (diakses pada tanggal 9
Desember 2016).
benturan kepentingan nn nn nn sesesesesesesertrrrrrr a kontra didalam ka
lian Manajemen dddddddalalalalalalalammmmm kkkkkkkonononononnonsep berpikir Cal
membangun kekekekekekekesasasaasasaadadadadadaadadaran nnnnnn daaaaaaaaririririririri dddddddalalalalalalalam diri karyaw
TTTTTTThehehehhehehe SSSSSSSStrtrtrtrtrtrtratatatatatatategegegegegggicicicicicicic SSSSSSStaateeeeees ssssss MMMMoMMM del: ssssssstrtrtrtrtrtrtrattttttteggegegegegeggieieieieieieiesss ffofofofofofofor r r r rr r
ol. 88888888 IIIIIIIsssssssssss 1 pppppppp.p.p.p.p.p.p. 58 - 63333333.
. ((((((((2020202020020161616161616161 ).)))).).) ThThThThThThThTheeee eee PrPrPrPrPrPrPrPrP oooosooo &&&&&&& CCCCCCCo
alinenenenenenene.n.n.n.n.n.n.n.neeteeeee /p/p/p/p/p/p/prororororororos-s-s-s-ss-s-anananananananandddddddd-c-c-c-c-c-cc-cononononononons-s-s-s-s ofofofofofofof-cacacacacacacacalililiililiilistststststststthehehehehehehehenininininininicsccscscscscscs///////... (d(d(d(d(d(d(d(dia
). Ini Penyeeeeeeebababababababab b bbbbbbb MoMoMoMoMoMoMoMoMobibibibibibibil l l l ll l FoFoFoFoFoFoFordrdrdrdrdrdrdrdddrd dddddddddii i ii i InInInInInInIndododododododonesia Ter
z.com/ini-penyebab-penjualan-mobil-ford-di-
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
552
Chinho Lin, Shu-Mei Tseng, (2005) "The implementation gaps for the knowledge management
system", Industrial Management & Data Systems, Vol. 105 Issue: 2, pp.208-222.
Christian Nielsen Marco Montemari, (2012),The role of human resources in business model
performance: the case of network-based companies, Journal of Human Resource Costing
& Accounting, Vol. 16 Iss 2 pp. 142 – 164.
David. Fred. R., dan David. Forest. R., (2003). It’s time to redraft your mission statement: The
Journal of Business Strategy, Volume 10.
David. Fred. R., dan David. Forest. R., (2012). Strategic Management: Concept and Cases. 12th
Edition. England: Pearson Education.
David. Fred. R., dan David. Forest. R., (2015). Strategic Management: Concept and Cases. 15th
Edition. England: Pearson Education.
Definisipengertian com. (2016). Pengertian Manajemen Startegi, Tujuan dan Manfaatnya.
http://definisipengertian.net/pengertian-manajemen-strategi-tujuan-dan-manfaat/. (diakses
pada tanggal 15 Februari 2017).
Dosenpendidikan com. (2015). 20 Pengertian dan Tujuan Bisnis Menurut Para Ahli.
http://www.dosenpendidikan.com/20-pengertian-dan-tujuan-bisnis-menurut-para-ahli/.
(diakses pada tanggal 15 Februari 2017).
Duhaime, I. M., & Schwenk, C.R., 1985. Conjecterus on cognitive simplification inacquisition
and investment decision-making. Academy of Management Review, 14(4),287-295.
Durmaz. Vildan., Erdogan. Dilek., and Orhan. Gamze. (2014). Adopting Mission and Vision
Statements by Employees: The case of TAV Airports. 10th International Strategic
Management Conference.
Efferin. Sujoko. Ph.D., dan Soeherman. Bonnie. M.Ak., (2010). Seni Perang Sun Zi dan Sistem
Pengendalian Manajemen: Filosofi dan Aplikasi. Jakarta:Elex Media Indonesia.
Efferin. Sujoko. Ph.D., (2016). Sistem Pengendalian Manajemen Berbasis: Spiritualitas. Jakarta:
Yayasan Rumah Peneleh.
, ( ) g g
Pearson Education......
id. Forest. R., (22222220001010010 555)55555 . SSSSStS raaaaaaaateggggiggg c Management
Pearson Edududududududucacacacacacacaatitititititititionononononononn.......
(20101111116)6)6)6)6)6)6). PPPePPPPP ngngngngngngngn ertiannnnnnnnn MMMMMMMManajemmmmmmmenenenenenenene SSSSSSStaaaaaaartrtrtrtrtrtrtegegeggeggegi,
ertian.nn neneneneneneneet/ttt pepepepepepepengngngngngngngngerererererererertttttitt anananananananan---mammamamammm nanananananananaajejejejejejejejej mememememememem nnnnnnn---stststststststs raaaaateteteteteteteegigigigigigigig -tuju
brbrbrbrbrbrbruauuuuuu riririririririri 222222201010101010101777)7)77)7 .......
(20200000015151515151515).)) 20000000 PePePePPePePPengertiiiiiaaaan dddddddddanaananananananan TTTTTTTujujujujujujuauauauauauauau nn BiBiBBBiBBB sn
pendndndndndndndidididididididikiikkkanananananananan.c.c.c.c.c.c.comomommmmmm/2/2/2/2/2/2/2/ 000-0000 pepepepepepepengngngngngngngngererererererererertitititititititianananananananan-daaannnnnnn-t-t-t-t-t-t-ttujujujuuuuu uauaaaaaauan-n-n-n-n-n-nn-bibbbbbb s
gal 151515151515155 FFFFFFFebebebebebebebrururururururuararararararrra iiiiiii 2020202020202020171717171717177).).).).).).).
enk, CCCCCCCC.R.R.R.R.R.R.RRR.,.,.,.,.,.,.,,, 111111198999999 5. Connnononononnjejejejejejejejectctctctctctctcterus on n n n n nn cococococococogngngngngngngng itititititititi ive s
cision-makikikikikikikingngngngngngngng....... AcAcAcAcAcAcAcAAcadadadadadadadademememememememy yy y y y y ofofofofofofofofffof MMMMMMMMManananananananagagagagagagagement Rev
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
553
Fitbodybuzz com. (2012). Learn What Are the Benefits of Calisthenics.
http://fitbodybuzz.com/benefits-calisthenics/. (diakses pada tanggal 9 Desember 2016).
Graeme Newell Kwong Wing Chau Siu Kei Wong, (2009), The significance and performance of
infrastructure in China, Journal of Property Investment & Finance, Vol. 27 Iss 2 pp. 180
– 202.
Isma-ismi com. (2016). Manajemen Strategik. http://isma-ismi.com/manajemen-strategik.html.
(diakses pada tanggal 15 Februari 2017).
Jawapos com. (2014). Sehat Tanpa Alat dan Gratis.
http://www2.jawapos.com/baca/artikel/5367/sehat-tanpa-alat-dan-gratis. (diakses pada
tanggal 9 Desember 2016).
Jill R. Helmle Isabel C. Botero David R. Seibold , (2014), Factors that influence perceptions of
work-life balance in owners of copreneurial firms, Journal of Family Business
Management, Vol. 4 Iss 2 pp. 110 – 132.
Jonathan Liu, Ashok Srivastava, Hong Seng Woo, (1998) "Transference of skills between sports
and business", Journal of European Industrial Training, Vol. 22 Issue: 3, pp.93-112.
Juliana Raupp Olaf Hoffjann, (2012), Understanding strategy in communication management,
Journal of Communication Management, Vol. 16 Iss 2 pp. 146 - 161.
Katherine T. Smith L. Murphy Smith Tracy R. Brower . How Work-Life Balance, Job
Performance, and Ethics Connect: Perspectives of Current and Future Accountants, In
Research on Professional Responsibility and Ethics in Accounting. Published online: 27
Oct 2016; 219-238.
Laruno com. (2014). Komponen Penting Dalam Bisnis. http://laruno.com/bisnis/start-
up/komponen-penting-dalam-bisnis/. (diakses pada tanggal 16 Februari 2017).
Merchant. K.A., dan W.A., Van der Stede., (2007). Management Control System: Performance
Measurement, Evaluation and Incentives. Prentince-Hall: London, UK.
( ) p
pos.com/baca/artikelelelelelelel//5/5/5/// 36333 7/7/7/7/7/7/7/7/sessssss hat-tanpa-alat-da
er 2016).
Botero DaDDaaDDaDaD vivivivivivivid dd d d dd d R.R.R.R.R.R.R. SSSSSSSSeibobobobobobobooldldldddddd , (((((((222222220101010101011014)4)4)4)4)4)4)4 ,,, FaFaFaFaFaFaFaFactcccccc ors tha
in oooooownwnwnwnwnwnwnners ssssss of ccopopopopopopopooprrrrrrerr neurial lllll firmrmmrmmmms,s,s,s,s,s,s, JoJJJJJJ ur
4 Issss 2222222 ppppppppp.p.p.p.p.p.p 111111111010101010101010 –––––––– 1111323232323232323232.
asasasasasasasasa tatatatatatataavavavavavavava,,,,,,, HoHoHoHoHoHoHoH ngngngngngngngg Sennnnnnnggg g gg g g WoWoWoWoWoWoWoo,o,o,o,o,o,o,o, ((((((((19191919191191 98))))))) "TTTTTTTrararararararansnsnsnsnsnnsfefefefefefefererererererereennnnnnnn
rnalalalalalalal ooooooof ffff EuEuEuEuEuEuEEuropepepepepepepeeananananananann Indusssssttttriaaaaaaal lll l ll TrTrTrTrTrTrTrTrTraaaaiaaaa niniiniiiiingnngngg,,,,,,, VVVVoVVVV l.lllllll 222222222
jannnn,n,n,n,n,n,n, ((((((((202020202020202012121212112121 ), UUUUUUUndersttananananananndidididididididingngngngngngngn strategegegegegegegyyy yyyyy ininnininininin ccccccccom
nicaaaaaaaatititititititionononononononn MMMManannnnnnagagagagagagagemememememememmenenenenenenene ttttttt,, VoVoVoVoVoVoVoV llll. 1111116666666 IsIssIsIsIsIsss 2 pppppppppppppppp....... 111414141414141 6 -
Murphyhyhyyyyy SmSmSmSmSmSmSmmitititititititi h hhhhhh TrTTTTTTT accccccy yy yy y y R.R.R.R.R. BBBBBBBrororororororowewewewewewewer r rr r rr . How
Ethics Connect::::: PPPPPPPPPererreerspsspspppececectitititititivevevvvvv s of Current an
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
554
Romney, Marshall B. Steinbart, Paul J. 2009. Accounting Information Systems 12th edition.Global
Edition. Pearson.
Rosana, Josep M. & Manuel Velilla, 2005. The Ethics of Management Control Systems:
Developing Technical and Moral Values, Journal of Business Ethics 57: p. 83-96.
Scarnati, James T., 2002. The God Father Theory of Management: An Exercise in Power and
Control, Management Decision 40/9 (2002) 834±841.
Simon Chadwick, (2009) "From outside lane to inside track: sport management research in the
twenty-first century", Management Decision, Vol. 47 Issue: 1, pp.191-203.
Soeherman, Bonnie, 2014. Analisis Wacana dan Kontekstualisasi Filsafat Sistem Pengendalian
Manajemen Di Dalam Seni Perang Sun Zi dan Kitab Ramayana Walkimi pada Industri
Kreatif Media Digital. Disertasi Program Studi Ilmu Akuntansi Universitas Airlangga,
Surabaya.
T. Rexwhite Enakrire O. George Onyenania, (2007), Factors Affecting the Development of
Information Infrastructure in Africa, Library Hi Tech News, Vol. 24 Iss 2 pp. 15 – 20.
Wilkinson, Joseph W.Cerullo. 2004. Accounting Information System. America. United Stated.
y , g , , p
4. Analisis Wacana a a a a a a dddadaddd nnnnnn KoKoKoKoKoKoKoK ntekstualisasi Fils
alam Seni Peranggggggg SSSSSSSSun Zi dadadadadannnn nnn Kitab Ramaya
gital. Disertrtrtrtrtrtrtasasassasasasasi ii i iiii PrPrPrPrPrPrProgogogogogogograrrrrrr m mmmm StStStStStStStS uddududududududi ii i ii i i IlIlIlIlIIII mummmmmm Akuntan
Geoooooorgrgrgrgrgrgrgge eeeeee OnOnOnOnOnOnOnnyeyeyeyeyeyeyeyennnnnnnnannnnnnnniaiaiaiaiaiaiaia, (2(2(2(2(2(2(2(20000000000000000007)7)7)7)7)7)7)7),, ,,, ,, , FaFaFaFaFaFaFacccctccc orororrrrrssssss ss AAAAAfAA fec
trrrrrrrucucucucucucucttttttut rererererererre iiiiiiinnnnnnn AfAfAfAfAfAfAfrrrrirrr cacacacaacaa, Liiiiiiibrbrbrbrbrbrbrb aaaaraaa y Hi Tececececececech hhhhhh NeNeNeNeNeNeNeNewswwwwww , VVVVoVVVoV
ullllo.o.o.o.o.o.o. 222222200000000000004.444444 AcAcAcAcAcAcAccocococococococountinggggg IIIInffffffforororrorororrrmamamamamammamamatit onoooo SSSSSSSSysyysysysyyy tem.m.m.mm.m.m A
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.7 No.1 (2018)
555