Resensi Buku Karangan Imam Al Ghazali "The Inner Dimension of Islamic Whoreship

26
1

Transcript of Resensi Buku Karangan Imam Al Ghazali "The Inner Dimension of Islamic Whoreship

1

Resensi buku karangan imam al-ghazali “The Inner dimension of

Islamic worship”

Pendahuluan

Latar belakang

Ilmu tasawuf merupakan salah satu ilmu dari beberapa

ilmu-ilmu yang ada diagama islam . Bahwa ilmu tersebut

membahas tentang bagaimana perilaku seseorang dalam melakukan

pendekatan terhadap tuhannya, baik dengan suatu cara atau

metode tertentu yang biasa disebut dengan tarekat islam.

Setelah kita melakukan testimoni dan ikrar diagama islam atau

yang lebih dikenal dengan bersyahadat maka diri kita akan

terikat dengan agama islam dan harus melangkah pada tahap yang

kedua yaitu mengamalkan Syariah yang telah dilandasi dengan

aqidah dimana aqidah ini didapat dari bersyahadat sebelumnya

dan oleh karena itu diri kita telah beriman atau telah

mempunyai iman dalam diri kita dan iman itu harus diucapkan

dari mulut lidah kita , kemudian dibenarkan oleh hati kita

sendiri , dan setelah itu mengamalkan dengan rasa ikhlas

sebagai satu hal yang islam . Dan tahap yang ketiga diri kita

2

harus berakhlak dan dari sinilah ilmu tassawuf berada dan

diri kita harus keadaannya ihsan .

Bila iman keadaannya adalah esoterik dan islam pada

syariahnya adalah keadaan yang eksoterik maka ihsan adalah

gabungan antara iman dan islam atau leburan kondisi esoterik

dan exoterik. Dalam beraktivitas diagama islam umat muslimin

tidak cukup hanya beraqidah , bersyariah, dan berakhlak saja,

umat muslim masih mempunyai satu hajat yang khusus dimana diri

seorang muslim harus mempunyai rasa akan kehadirat tuhannya

dalam diri mereka yang dengan secara signifikan atau berarti

dapat dirasakan oleh diri kita sebagai suatu hal yang ma’rifat

dan hakikat, maka diri kita telah mencapai esensi dalam

beragama diagama islam sehingga tuntaslah spiritual kita dalam

hidup didunia fana ini.

Maka terdapat satu rujukan atau referensi buku yang dapat

membantu kita dalam menjalani ilmu tasawuf dengan benar yang

ditulis dan dikarang oleh imam Al-ghazali dengan judul dalam

bahasa Inggris “The Inner dimension of Islamic worship” dimana

buku ini sangat bagus sekali dibaca untuk memperoleh ma’rifat

dan hakikat dalam berketuhanan diagama islam sebagai satu ilmu

tasawuf. Dalam buku ini kita akan mendapat beberapa hal

3

mengenai petunjuk-petunjuk dalam beribadah diagama islam

hingga mencapai derajat bertassawuf secara murni. Di sini imam

al-ghazali sebagai salah satu bapak dalam bertassawuf diagama

islam dimana meskipun masih ada nabi Muhammad SAW seorang

yang paling hakiki dalam bertassawuf dialam semesta ini tidak

ada duanya, akan tetapi imam al-ghazali dapat sebagai

pembimbing kita dalam bukunya ini ke arah ilmu tasawuf yang

baik dan benar sesuai dengan ajaran islam yang terdapat di

dalam alquran dan alhadist.

Dalam buku ini alghazali menulis dengan judul “The inner

dimension of Islamic worship” dan dapat diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia inner berarti sisi dalam, dan dimension

berarti ukuran , dan Islamic berarti islam dalam adjektif, dan

worship berarti keadaan menyembah , maka bila diartikan secara

keseluruhan adalah Ukuran dari sisi bagian dalam daripada menyembah

diagama islam . Maksud imam alghazali dengan judul tersebut adalah

bahwa dalam kita atau umat muslim beribadah diagama islam

terdapat suatu ruang Sisi dalam dalam diri kita atau umat

muslim dalam beribadah diagama islam bahwa ruang sisi dalam

tersebut adalah suatu bentuk keihsanan serta keesoterikan

dalam beribadah diagama islam .

4

Hasrat yang besar dalam bertassawuf tetapi tidak

mempunyai arahan dan tuntunan yang jelas akan menyebabkan diri

kita berada pada jalan yang sesat yang malah akan

menjerumuskan kita kearah yang perbuatan dosa tanpa kita

sadari sedikitpun. Hal ini sangatlah berbahaya bagi diri kita

sendiri karena dari hal tersebut maka neraka ancaman yang kita

hadapi kelak diakhirat. Sudah tentulah dengan buku ini kita

akan terhindar dari keadaan tersebut maka buku ini sangat

bermanfaat bagi kita yang masih awam dalam bertassawuf atau

dapat dikatakan buku ini sangat cocok bagi seorang pemula

dalam bertassawuf .

م ي� ق� مست� ل� ط ٱ� ر ل�ص ا ٱ� دن�� ه� ن� ٦ٱ� ي� ل� ا" ل�ض� هم ولا ٱ� لي� وب, ع� ض� مغ� ل� ر ٱ� ي� هم غ� لي� عمت� ع� ن�� ن� ٱ7 ي�8 د� ل� ط ٱ� ٧ صر

Yang artinya:

6 :: Tunjukilah kami jalan yang lurus.

7 :: Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan

nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau

telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat. (

al fatihah:6-7)

5

Dan isya Allah dengan buku ini kita diberikan petunjuk jalan

yang lurus yang tidak juga engkau murkai amin......

Pembahasan

Daftar isi dari buku

Pada bab pertama dari buku ini membahas tentang shalat

dimana sub bab yang isinya terdapat keutamaan pahala dari

shalat dan detail yang berisi tujuh buah bagian diantaranya

yaitu: azan , shalat, ta’dil, jama’a, sujud, khusu’, dan

masjid. Pada sub bab kedua yaitu prasyarat di bagian sisi

dalam: tindakan oleh rasa malu dihati dan kesadaran , dan pada

sub bab yang ketiga yaitu ucapan bagian sisi dalam yang

menghasilkan ke kesempurnaan kehidupan dalam shalat yang

berisi kesadaran – pemahaman – penghormatan – perasaan kagum –

harapan – rasa malu, dan pada sub bab bagian keempat yaitu

bertapa yang menghasilkan ketenangan di dalam jiwa, dan sub

bab yang kelima yaitu ucapan di dalam hati yang pada

setiaptahapan rukun shalat yang terdapat tentang azan –

bersuci – memakai pakaian yang menutup aurat – menghadap

kiblat – berdiri dengan sempurna – niat – bertakbir – bacaan

takbiratul ihram – membaca alquran – ruku – sujud – duduk dan

6

bersyahadat – takhiyatul akhir - salam , dan sub bab yang ke

enam yaitu kisah tentang kekhusuan.

Pada bab yang kedua berisi tentang zakat dimana berisi

tentang delapan pembahasan yaitu diantaranya: memahami tujuan

dan arti ujian derajat cinta kepada Allah (menghilangkan

kekikiran-dan ungkapan rasa syukur), pembayaran zakat pada

waktu yang tepat, memberi zakat dalam kerahasiaan tanpa

sepengetahuan orang lain, memberi zakat secara ikhlas,

menghindari mengejek dan melukai sesama muslim, memberikan

yang terbaik dan dengan rasa kasih sayang, mencari kesepadanan

.

Pada bab yang ketiga buku ini membahas tentang puasa ,

ada tiga buah isi pembahasan dalam bab yang ketiga ini

yaitu:tentang tiga tingkatan orang yang berpuasa, persyaratan

batin diantaranya adalah tidak melihat apa yang tidak disukai

oleh Allah – tidak berbicara – tidak mendengar – tidak

melakukan sesuatu – tidak makan yang berlebihan – melihat atau

menghadapi kepada tuhan dengan rasa takut dan berharap,

pentingnya mengamati aspek batin.

Pada bab yang keempat ini buku ini membahas tentang

ibadah naik haji Dan sub bab dalam buku ini adalah membahas

7

tentang keutamaan dan pahala dalam melaksanakan ibadah haji,

musim haji, Ka’bah dan Mekah Mukaramah, menetap di Mekkah ,

kota Madinah Munawarah, nilai-nilai yang baik daripada

kesopanan dan hubungan bagian dalam yang berdapat beberapa

topik pembahasan diantaranya adalah kemurnian dari niat dan

maksud – menjauhkan diri dari pungutan liar – menengah atau

sedang-sedang saja di dalam pengeluaran belanja - bersumpah

tidak berhubungan dengan kejahatan - berjalan kaki – kesopanan

dan kesederhanaan daripada sarana angkutan – apa adanya dalam

berpakaian atau berpenampilan – kebaikan ke keburukan daripada

pokok ibadah – melakukan penyembelihan hewan kurban –

ketenangan hati, ucapan di dalam hati pada bermacam tingkatan

ibadah haji yang berisi diantaranya adalah pengertian – merasa

kasihan kepada sesama makhluk – ketetapan hati – menguatkan

pertalian – ketetapan syarat – sarana angkutan – pembelian

baju ihram – meninggalkan rumah – menyebrang padang pasir –

mengenakan baju ihram dan mengumandangkan kata “labaika” –

masuk ka’bah – melihat ka’bah – tawaaf mengelilingi ka’bah –

mnyentuh hajar aswat – berdiri pada tempat yang multazam –

sa’y berlari Siantar bukit Shafar dan mara – berdiri di padang

8

Arafah – melempar jumrah – berkurban – mengunjungi Madinah –

mengunjungi makam Rasulullah, kesimpulan.

Pada bab yang kelima ini alghazali menulis tentang

khiyamu lail atau yang sering biasa disebut dengan shalat

ditengah malam yang mempunyai sub bab bahasan diantaranya

adalah membaca ayat-ayat alquran – tradisi dari para nabi –

tradisi dari para sahabat dan para pengikut.

Pada bab yang keenam ini penulis menulis tentang

mengharap berkah dari Rasulullah SAW, dan pada bab yang

ketujuh penulis menulis tentang pahala daripada mencari

pengampunan kepada Allah SWT .1

Ulasan dari peresensi terhadap buku karangan imam Alghazali

yang berjudul “The inner dimension of Islamic worship” dari

keenam bab di dalam buku ini

Dalam buku ini imam alghazali menulis kehidupan beribadah

di agama islam yang merupakan diantaranya adalah rukun islam

dimana terdapat lima Item rukun islam yaitu syahadat , shalat,

zakat, puasa, dan yang terakhir adalah naik haji bagi yang

1 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation;hal 3-5

9

mampu. Di dalam buku ini imam alghazali tidak memasukkan salah

satu rukun islam dalam beribadah diagama islam dimana rukun

tersebut adalah rukun yang pertama dari rukun islam yaitu

bersyahadat (testifying) akan menjadi kuranglah kita dalam

bertassawuf bila tanpa salah satu rukun islam tersebut karena

salah satu rukun ini kunci dari perasaan esoterik menjadi ada

dalam diri kita . Dan dapat dikaitkan antara rukun islam

dengan metode bertassawuf atau metode bertassawuf melalui

kelima rukun islam untuk terapplikasikan dan juga sebagai

sarana dalam menerapkan ilmu tasawuf , sehingga dapat timbul

pertanyaan dimana kita dalam mengimplementasikan ilmu tasawuf?

Maka jawabannya adalah pada kelima rukun islam tersebut yang

didasari dengan ilmu Syariah .

Ulasan Bab I

Dalam buku ini imam alghazali mengawali penulisannya

dengan aktivitas ibadah shalat diagama islam mungkin beliau

menganggap bahwa shalat adalah hal yang mutlak penting dalam

beragama diagama islam yang merupakan adalah sebuah tiang

agama , bila tidak ada yang shalat dari umat islam maka

runtuhlah agama islam secara tidak langsung dan dalam bukunya

beliau menulis “The prayer is The pillar of The religion, The mainstay of

10

conviction, The chief of good Works and The Best act of obedience......” .2

Keutamaan dan pahala dalam menjalankan ibadah shalat adalah

sangat penting di agama islam dalam buku ini terdapat hal-hal

mengenai aktivitas dalam lingkup shalat yaitu azan, lima waktu

shalat, ta’dil, shalat berjamaah, sujud, khusu’, dan masjid.

Beberapa hal tersebut adalah hal penting dalam beribadah

shalat tidak ada salah satunya maka shalat tidak akan

terlaksana atau kurang afdhal dan malahan tidak sah shalat

tersebut kemudian akan berdampak turunnya derajat kepatuhan

kita kepada Allah SWT dan hal ini akan berimbas tidak dapat

terlaksanakannya perilaku tasawuf.

Dalam bab ini imam alghazali menyebutkan berapa hal dalam

ibadah shalat yaitu: adzan , saat waktu shalat (lima waktu

shalat ) ,ta’dil, berjama’ah , bersujud , berkhusu’, dan

masjid. al ghazali menulis hal-hal mengenai aspek dan lingkup

dalam shalat . Dan dalam sub bab berikutnya beliau menulis

tentang rukun-rukun dari shalat yaitu azan – bersuci – memakai

pakaian yang menutup aurat – menghadap kiblat – berdiri dengan

sempurna – niat – bertakbir – bacaan takbiratul ihram –

membaca alquran – ruku – sujud – duduk dan bersyahadat –

2 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation;hal 19

11

takhiyatul akhir – salam. Beliau mencantumkan perkataan

Rasulullah bahwa shalat tidak lain adalah ketundukkan ,

kerendah hatian, dan permohonan, serta berkeluh dan penyesalan

kepada tuhan, “ The prophet on him be Peace also said:prayer is nothing but

submissiveness, humility, suplication, sighing and remorse”.3 Bahwa

bertassawuf tidak hanya semata mendapat satu kedekatan

terhadap tuhan akan tetapi seorang hamba muslim harus

menyesali segala bentuk dosa baik yang besar maupun yang

kecil, tidak merasa atau mempunyai rasa penyesalan sebagai

keadaan berdosa sedikitpun didunia tidaklah benar bahwa bila

berada disisi tuhannya untuk itu haruslah sebaliknya, tidak

akan sampai seseorang muslim pada kedekatan kepada tuhannya

kecuali jika ia telah mempunyai rasa sesal pada dirinya

terhadap apa yang pernah dilakukannya pada waktu yang telah

lalu sebagai dosa baik yang disengaja atau tidak baik yang

tidak diketahui atau tidak. Dan juga tidak akan sampai

seseorang muslim pada kedekatan kepada tuhannya kecuali jika

ia telah mempunyai permohonan kepadanya entah satu pengampunan

atau apapun bahwa tanpa permohonan membuktikan hamba tersebut

mempunyai sedikit kesombongan dan hal itu tidaklah menjadi

3 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation;hal - 28

12

dekat seseorang kepada tuhannya dan terdapat sedikit

kesenjangan antara hamba yang sombong dengan tuhannya. Dengan

permohonan seseorang secara otomatis mempunyai sikap yang

rendah hati dan itulah saat diri yang paling tepat untuk dapat

dekat dengan tuhannya .

Terdapat dalam buku ini beberapa rukun shalat yang wajib

dilaksanakan oleh seorang muslim yaitu azan , wudu, menutup

aurat, menghadap kiblat, berdiri sempurna, niat, bertakbir,

bertakbiratul ihram, membaca alquran, ruku’, sujud, duduk

bersyahadat, takhiyatul akhir, dan salam. Komponen-komponen

dari rukun shalat ini adalah akar dari kerendah hatian kita

kepada Allah SWT yang sebagai hal yang sangat penting dalam

bertassawuf, bertassawuf yang paling utama dan yang paling

tepat adalah saat kita menjalankan ibadah shalat dan di

sinilah pusat dari aktivitas spiritual kepada tuhannya, yang

bukan main bermaknannya bila kita sadari lebih jauh bahwa

melaksanakan shalat tidak hanya sekadar menggugurkan kewajiban

sebagai umat muslim akan tetapi adalah sebagai wujud

penghambaan diri kita kepada sang pencipta. Maka oleh sebab

itu ibadah shalat sebagai salah satu rukun islam mempunyai

peran besar dalam malakukan ilmu tasawuf yang mempunyai

13

pengaruh yang sangat besar untuk jiwa kita dalam aktivitas

bertassawuf sehingga diri kita akan merasa akan kehadirat

tuhan sebagai sang pencipta. Dalam buku ini imam alghazali

menulis bahwa kerendah hatian adalah produk dari iman dan

hasil dari pendirian dan membawa tentang kekuasaan serta

keagungan tuhan ( “ It should be known That The humility is Products of faith

and Result of conviction, brought about by The majestic Power of got Great and

glorious is he.”).4Akan tetapi sayangnya imam alghazali tidak

mencamtumkan atau membubuhkan ayat turunnya perintah shalat

saat nabi Muhammad SAW melakukan isra’ dan mi’raj di dalam

buku ini sejak mula awal pembahasan tentang shalat seperti

ayat dibawah ini.

هودٱ ش? ان� م� ر ك� ج, ف� ل� �رءٱن� ٱ� ن� ق� Kٱ ج, ف� ل� �رءٱن� ٱ� ل وق� ي� ل� ٱ� سق� لى غ�� Kمس ٱ ل�ش? وك�V ٱ� دل� لوة� ل� ل�ض م ٱ� ق�� ٧٨رٱ7

Artinya:

78 :: Dirikanlah olehmu sembahyang ketika gelincir matahari

hingga waktu gelap malam, dan (dirikanlah) sembahyang subuh

sesungguhnya sembahyang subuh itu adalah disaksikan

(keistimewaannya).( al isra’ :78)

4 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation; hal 49

14

Akan tetapi dalam buku ini imam alghazali mencantumkan

ayat pada pembahasan khusu’ (surat attaha-14) dimana dalam

ayat ini terdapat di dalamnya keadaan yang meerintahkan shalat

sebagaimana hambanya mengingat sang penciptanya senantiasa

yang merujuk pada perilaku tassawuf.

ري�" ك� د� لوة� ل� ل�ض م ٱ� ق�� ى� وٱ7 � ن` د ي, غ� ا� ا ف�� �eن ا" ٱ7 ل Kه ٱ ل Kلا" ٱ هلل ا ٱ� �eن ي�" ٱ7 ن� �eن K١٤ٱ

Artinya: 14 :: "Sesungguhnya Akulah Allah; tiada tuhan

melainkan Aku; oleh itu, sembahlah akan Daku, dan dirikanlah

sembahyang untuk mengingati Daku (surat attaha-14).5

Ulasan Bab II

Pada bab dua ini imam al ghazali menulis tentang zakat,

dimana seorang muslim diwajibkan zakat oleh telah penuh

hartanya dan zakat tersebut diperuntukkan untuk keperluan

kegiatan islam dan kaum fakir dan miskin . Selain ibadah

lainnya dalam menuju jalan tasawuf terdapat ibadah dengan

harta yaitu berzakat , perilaku bertassawuf tidak hanya

pengayaan pengetahuan batin terhadap tuhannya akan tetapi

mempunyai rasa ingin memberi dan menolong sesama yang

mengalami kesusahan dengan apa yang kita miliki dan kezuhudan5 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation; hal 27

15

itu bisa dicapai meskipun kita masih memiliki dan bersama

dunia tersebut. Dan imam alghazali memcantumkan sebuah ayat

tentang perintah zakat yaitu:

ب, ل�ب� كت�ت, وٱ� ل� وٱ� ه� rrك ي7 مل" ل� ر وٱ� rrخ�� لا7" وم ٱ� r ي� ل� وٱ� هلل ا� ن� ن�, ن� ءٱم� ر م� rr,لي كن� ٱ� مغ�rrرب, ول� ل� وٱ� رق� ?rمش ل� ل ٱ� rr ب, م ق�� ك وه� r وٱ وج�, rول� ن� ت�� ر ٱ7 لي, س ٱ� ي�� ي�

�ى eلوة� وءٱن rrل�ض ام ٱ� rف�� اب, وٱ7 rrف�� ل�ر ي� ٱ� ن� وف� لي� ن�7 ا" rل�س ل وٱ� ي� ب� rل�س ن� ٱ� ي�, ن� وٱ� كي� rrمس ل� مي وٱ� ت� ب� ل� ى وٱ� ن�, ق�rrر ل� وي� ٱ� هۦ د� ب, لي ح� مال ع� ل� �ى ٱ� eوءٱن �ن

وٱۦ دق� �rrrrrص �ن ي�8 د� rrrrrل� كV ٱ� ي7 ول�" سۦ ٱ7 ا7 rrrrr ي, ل� ن� ٱ� ي� ء وح� ٱ" ر �rrrrrل�ص ء وٱ� ا" �rrrrrس ا7 ي, ل� ي� ٱ� ن� ف� ي�8 ر ي, rrrrrل�ص دوٱۦ وٱ� rrrrrه ٱ ع� د� Kم ٱ ده� rrrrrعه ون� ن�, rrrrrموق� ل� وة� وٱ� rrrrrك� ل�ر� ٱ�

�ون ق� مت� ل� م ٱ� كV ه� ي7 ول�" ١٧٧وٱ7

Artinya:

177 :: Bukanlah perkara kebajikan itu hanya kamu menghadapkan

muka ke pihak timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah

berimannya seseorang kepada Allah, dan hari akhirat, dan

segala malaikat, dan segala Kitab, dan sekalian Nabi; dan

mendermanya seseorang akan hartanya sedang ia menyayanginya, -

kepada kaum kerabat, dan anak-anak yatim dan orang-orang

miskin dan orang yang terlantar dalam perjalanan, dan kepada

orang-orang yang meminta, dan untuk memerdekakan hamba-hamba

abdi; dan mengerjanya seseorang akan sembahyang serta

16

mengeluarkan zakat; dan perbuatan orang-orang yang

menyempurnakan janjinya apabila mereka membuat perjanjian; dan

ketabahan orang-orang yang sabar dalam masa kesempitan, dan

dalam masa kesakitan, dan juga dalam masa bertempur dalam

perjuangan perang Sabil. orang-orang yang demikian sifatnya),

mereka itulah orang-orang yang benar (beriman dan mengerjakan

kebajikan); dan mereka itulah juga orang-orang yang bertaqwa.

( albaqarah-177).6

Arti penting dan tujuan dari melaksanakan zakat adalah

cerminan dari ujian chracter diri kita di dalam berkah

keimanan yang kita miliki dan mengapa zakat juga adalah

sebagai salah satu fundamental diagama islam meskipun hanya

sebuah transaksi keuangan yang bukan satu peribadatan

penyembahan kepada Allah SWT (“to understand necessity and signifikan of

paying The alm, It’s represent Test of character, and Why it has been made One

fundamental of islam, Even though it is a Financial transaction and not physical act

of worship”)7 . Berilah orang yang membutuhkan dengan keadaan

yang rahasia tidak seorangpun yang tahu kecuali Allah SWT dan

berilah dengan rasa yang ikhlas terbuka hati tanpa pamrih

selain pahala dari Allah SWT saja Allah akan mecatat dari6 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation; hal 557ibid; hal 53

17

kebajikan tersebut bila ia tetap merahasiakan perbuatan

memberinya tersebut , dan Allah akan mencoret catatan amal

kebaikan tersebut bila orang tersebut membicarakannya dengan

orang lain dan mencatatnya sebagai seorang yang munafik .

Imam alghazali menuliskan hadis rasulluah SAW dalam bukunya

tersebut “The prophet, on him be Peace , also Said : ‘let servant do good deed in

secret and got Will surely records it do His Credit as a secret;If he reveal it, it Will

transfered from The secret list and recorded among a good Works done openly;If he

talks about it, it Will be taken for both list and recorded as hipocricy’”. 8

Ulasan Bab III

Dalam bab yang ketiga ini imam alghazali menulis tentang

puasa , beliau menyebutkan ada tiga kategory orang yang

menjalankan ibadah puasa yaitu :

1. orang yang berpuasa pada umumnya yaitu orang yang

berpuasa menjaga lapar , dan dahaga serta hasrat

sexualitasnya.

2. Orang yang berpuasa secara khusus yaitu orang yang

berpuasa selain menahan ketiga hal diatas juga menahan

kelima pancar indranya dari hal-hal dosa.

8 ; hal 58-59

18

3. Orang yang berpuasa dengan lebih khusus lagi yaitu orang

yang berpuasa selain beberapa hal diatas juga menjaga

hatinya agar tetap terhindar dari pengaruh-pengaruh dosa

dalam mewnjalankan ibadah puasa.

(“ it should be knowns,that Three are Three grades of fasting : ordinary , Special, and

extra special . ordinary fasting means abstaining krom Food, drink,and seksual

satisfaction. Special fasting means keeping one’s ear , eye, tounge, Hands, and feet,

and all other organs, Free from sin. Extra Special fasting means fasting of The heart

krom unworthly Concern and worldly thoughts , in total disregard of everything but

God ,Great and glorious is he The only”).9

Dan pada bukunya juga menuliskan hadis nabi tentang puasa “ The

prophet , on him be Peace, once Said : The Fast is The Trust ,so Let each of you keep

this Trust”.10 Dimana dalam hadis ini mengatakann tentang puasa

bahwa puasa adalah kepercayaan jadi biarkan dari masing-masing

kamu menjaga kepercayaan dalam berpuasa , hanya allahalah yang

maha melihat dan maha mengetahui makhluknya, di sini dapat

diketahui pula bahwa kepercayaan yang diberikan tuhan kepada

kita saat berpuasa adalah dapat kita gunakan dalam

melaksanakan perilaku tassawuf . Kedekatan diri kita kepada

sang pencipta akan terjalin bila kepercayaan yang diberikan

9 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation; hal 7510 Ibid ;hal 82

19

kepadanya tetap kita jaga maka terjadilah diri kita dalam

berperilaku tasawuf.

Ulasan Bab IV

Pada bab keempat ini imam alghazali membahas tentang

ibadah haji sebagai salah satu dasar agama islam dan rukun

islam. Di sini ada berapa hal mengenai ritual menjalankan

ibadah haji mulai dari niat beserta berangkat dengan biaya

yang halal, hingga sampai tertib dalam beritual dikota Mekkah

dan Madinah. Hal yang paling ditekankan dalam ibadah ini dalam

buku ini yaitu bahwa beribadah haji hingga mencapai penemuan

hati yang murni dan hantaran hingga terjadi intimacy

(kedekatan yang sangat dekat sekali ) dan inilah hal yang luar

biasa dalam perilaku tasawuf untuk umat muslim dan keadaan

yang paling diinginkan dan dicari dalam melakukan ilmu

tasawuf adapun kutipannya dalam buku ini “The pilgrim should

Discovery The from His hearth and Its conduct. If he Finds His hearth extremely

adverse do The World of delusion and inclined to that of intimacy with god, exalted

is he, and Ir he Find it’s conduct to have been weighed Alt The balance of The sacred

law Then he May count of acceptance, for god, exalted is he, accept only those he

Love”.11 Dalam bertassawuf tidak hanya berzuhud dalam bertassawuf

11 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation; hal 119

20

juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melaksanakan

ibadah haji , anggapan bahwa dalam melakukan ilmu tasawuf

tidak diperlukan sesuatu pengorbanan ternyata salah dalam buku

ini imam alghazali menyebutkan ibadah haji adalah ibadah yang

membutuhkan pengorbanan diantara ibadah –ibadah yang lain di

agama islam . Dalam berzuhud di tasawuf menjadi keadaan yang

kurang sempurna karena keadaan sempurna dalam bertasawuf

adalah melakukan pengorbanan baik dunia yang kita miliki atau

jiwa raga yang kita miliki sesungguhnya semua itu adalah milik

sang pencipta dan kembali kepada sang pencipta juga. Maka

itulah yang dinamakan telah berada pada cinta kepada tuhannya

meskipun kesannya adalah miring seakan terdapat hubungan yang

najis dengan sang penciptanya untuk memaami hal itu diperlukan

ma’rifat yang lebih tinggi dan hakikat yang lebih mendalam .

Ulasan Bab V

Pada bab kelima ini imam alghazali menulis tentang qiyamu

lail yaitu aktivitas umat islam untuk bangun di sepertiga

malam untuk melakukan ibadah shalat malam yaitu shalat tahajud

dan shalat witir dengan rakaat yang tidak ditentukan atau

lebih banyak lebih baik secukup waktu untuk mengisi hingga

menjelang waktu subuh dan hal ini adalah tradisi dari nabi

21

Muhammad SAW semasa hidupnya menjadi nabi di kota Makkah dan

Madinah . di buku ini terdapat kisah Malik Ibn dinar bermimpi

bertemu seorang perempuan cantik dan ditangannya terdapat

secarik kertas dan berisi “have pleasure and desires distracted you from

paradise with maidens fair and sweet ? there you shall dwell eternally and sport

with all the lovely ladies you shall meet. from dream awake and better far than sleep

recite alquran until the dawn you greet”.12 Tulisan perempuan dalam mimpi

Malik Ibn dinar adalah kurang lebih sebagai berikut bila dalam

bahasa Indonesia (Memiliki kesenangan dan keinginan terganggu

saat Anda berada di surga dengan bidadari-bidadari yang adil

dan manis? disana Anda akan tinggal selamanya dan melakukan

apa saja dengan semua wanita yang cantik yang akan anda

temui. Dari mimpi terjaga dan lebih baik bangun dari tidur

untuk membaca alquran sampai fajar menyapa Anda). Dari sini

mimpi Malik Ibn dinar dapat ditafsirkan bahwa tidur dengan

berlimpah mimpi yang indah tidak lebih baik dari pada bangun

dan kemudian mengambil air wudu yang kemudian dilanjutkan

dengan mebaca alquran hingga saat fajar tiba , sebagai rasa

wujud tanggung jawab kita dalam memiliki iman didalam diri

kita . Bahwa iman yang kita miliki setelah kita bersyahadat

12 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation; hal 127

22

adalah tanggung jawab yang besar yang harus kita emban sebagai

umat muslim , bila kIta hanya sekadar memiliki iman tanpa

adanya tanggung jawab maka tidak ada gunanyalah iman kita

tersebut , dan wujud tanggung jawab terhadap iman kita alah

selalu mengingat kepada Allah dengan shalat dan membaca

alquran setiap waktu (siang dan malam ), dan dari sinilah

perilaku tasawuf dapat timbul juga .

Ulasan Bab VI dan VII

Pada bab ke enam dan yang ketujuh imam alghazali membahas

tentang berharap berkah atas Rasulullah SAW dan pahala mencari

pengampunan kepada Allah . Dalam mencari berkah atas

Rasulullah SAW kita harus memulyakan beliau dan memuji akan

beliau dalam suatu rangkaian kalimat yang indah dan bermakna

mendalam untuk menyanjung Rasulullah SAW. Dalam buku ini

terdapat kisah Umar ibin alkhatab yang selalu menyebutkan dan

mengucapkan bahwa Rasulullah adalah lebih baik dari diri Umar

Ibn alkhattab sendiri ,serta kedua orang tuannya ,terdapat 11

paragraf Umar berkata demikian dalam buku ini. Maka hal inilah

yang sangat membuat kita tidak mengerti dan heran bahwa

seharusnya meskipun kita menyanjung Rasulullah akan tetapi

kedua orang tua adalah seorang yang tidak boleh dilebihkan

23

oleh siapapun bahwa Rasulullah adalah juga manusia biasa

juga . Kutipannya adalah sebagai berikut:” it is related that , after

The Dead of god messengger , on him be Peace , Umar Ibn alkhattab May god be

plesed wlth him ,Was heard weeping and saying. You More To Me,than My father

and mother o messengger of god.......................................... “13 hingga 11

paargraf .

Dan untuk bab yang terakhir yaitu bab yang ke tujuh yaitu

pahala mencari pengampunan kepada Allah SWT bahwa dalam

mencari pengampunan kepada Allah dari dosa-dosa yang pernah

kita perbuat sesungguhnya adalah hal yang sangat penting dalam

kehidupan seorang manusia yang beragama kepada tuhannya dalam

kehidupan sehari-hari yang tidak akan luput dari salah dan

dosa sebagaimana kita seorang insan manusia , dalam buku ini

imam alghazali mencantumkann sebuah ayat alquran

وٱ rعل ا ف�� rلي م� وٱ ع� ر rص م ي�� ول� هلل ا ٱ� ل Kوب, ٱ ت�� د� �rل ر ٱ� rق� غ� ن� ن�� هم وم� وب�, �eت د� rق�روٱ ل� غ� ت� �rس ا� ف�� هلل روٱ ٱ� rك� هم د� rش ق� ن�� ٱ ٱ7 و" rلم و ظ�¬ ه� ٱ7 ?rش ح وٱ ف�� rعل ٱ ف�� د� Kٱ �ن ي�8 د� rل� وٱ�

�علمون م ن�� ١٣٥وه�

Artinya:

13 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation: 130

24

135 :: Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan

keji, atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat kepada

Allah lalu memohon ampun akan dosa mereka - dan sememangnya

tidak ada yang mengampunkan dosa-dosa melainkan Allah -, dan

mereka juga tidak meneruskan perbuatan keji yang mereka telah

lakukan itu, sedang mereka mengetahui (akan salahnya dan

akibatnya).(ali imran -135)

Banyak sekali hadis-hadis yang membicarakan

tentang pengampunan atau permintaan ampun kepada Allah SWT

dalam buku ini , hampir dari tiap paragraph didisi dengan

hadis yang diriwayatkan oleh beberapa perawi diantaranya abu

hurairah,Aisyah, hudhaifah ,al fudayl,abu Abdullah al warraq,

Khalid Ibn ma’dan,qatada ali Ibn abi Thalib. Diantar hadis –

hadis tersebut yang paling singkat akan tetapi mempunyai makna

adalah hadis yang diriwayatkan qatada sebagai berikut:” Qatada

Said:The Quran shows you yours sickness and your medicine. your sickness is sin

and your medicine is The prayer of forgiveness”.14 Dari hadis ini bahwa

kita memiliki dosa dan dosa tersebut adalah suatu penyakit

dari diri kita yang harus disembuhkan dimana obat dari sakit

14 Imam alghazali ;inner dimension of Islamic worship;The Islamic Foundation; hal 136

25

dosa tersebut adalah doa untuk meminta pengampunan kepada

tuhan Allah SWT sebagai sang pencipta .

Buku yang teresensi

Buku berjudul : “The inner dimension of Islamic worship”

Pengarang : Imam Alghazali

Edisi : pertama

Penerbit : Islamic Foundation seri terjemehan bahasa inggris

Tebal halaman : 139 halaman

Warna cover : biru

26