rencana strategis kepolisian resort madiun kota tahun 2015 – 2019 ...

130
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT MADIUN KOTA RENCANA STRATEGIS KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA TAHUN 2015 – 2019 (PERUBAHAN) KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/ 2017 TANGGAL 23 NOPEMBER 2017

Transcript of rencana strategis kepolisian resort madiun kota tahun 2015 – 2019 ...

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR

RESORT MADIUN KOTA

RENCANA STRATEGIS

KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

TAHUN 2015 – 2019

(PERUBAHAN)

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

NOMOR : KEP/ 35 /XI/ 2017 TANGGAL 23 NOPEMBER 2017

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR

RESORT MADIUN KOTA

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017

tentang

PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA NOMOR : KEP/16/IV/2016 TANGGAL 28 APRIL 2016

TENTANG RENCANA STRATEGI KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN)

KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan perencanaan jangka menengah maka

disusun Rencana Strategi Polres Madiun Kota Tahun 2015 – 2019

(Perubahan) sesuai dengan tugas, fungsi dan peran Polri, dipandang

perlu menetapkan keputusan.

Mengingat : 1. Undang Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 8 Januari 2002

tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2. Undang Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004

tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004

Nomer 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4355);

3. Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi

dan Tata Cara Kerja Kepolisian Resort dan Polsek;

4. Keputusan Kapolri No.Pol. : Kep/17/VII/2012 tanggal 26 Juli 2012

tentang Rencana Strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 – 2014;

5. Surat Kapolri Nomor : B/1888/V/2010/Sderenbang tanggal 20 Mei

2010 perihal penjelasan penyusunan Renstra Tahun 2010-2014;

6.Keputusan. . . . . .

2

6. Keputusan Kapolda Jatim Nomor : Kep/124/I/2016 tentang

Penetapan Indikator Kinerja Utama (Perubahan) Tahun 2015 – 2019;

7. Keputusan Kapolda Jatim Nomor : Kep/1617/IX/2017 tentang

Rencana Strategis Kepolisian Daerah Jawa Timur (Perubahan)

Tahun 2015 – 2019;

8. Perkiraan Intelijen Nomor : R/Kirka- /XII/2014/Satintelkam tentang

Perkiraan Intelijen Keamanan Polres Madiun Kota Tahun 2015 –

2019;

9. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polres Madiun Kota

Tahun 2015;

10. Keputusan Kapolres Madiun Kota Nomor : KEP/34/X/2017 Tanggal

16 Oktober 2017 tentang Indikator Kinerja Utama Renstra Polres

Madiun Kota tahun 2015-2019 (Perubahan).

Memperhatikan: 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahap III

Tahun 2015 -2019 dan Perubahan Kebijakan dari Pemerintah dan

atau pimpinan Polri;

2. Peraturan Pemerintah Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota

Madiun Tahun 2014 – 2019.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Keputusan kepala kepolisian resort madiun kota tentang perubahan

atas Keputusan Kepala Kepolisian Resort Madiun Kota Nomor :

Kep/16/IV/2015 tanggal 28 April 2016 tentang Rencana Strategis

Kepolisian Resort Madiun Kota Tahun 2015-2019.

2. Penetapan Rencana Strategis Kepolisian Resort Madiun Kota tahun

2015-2019 sesuai yang tercantum dalam lampiran keputusan ini;

2.Penetapan. . . . . .

3

3. Penetapan Rencana Strategis Kepolisian Resort Madiun Kota tahun

2015 – 2019 (Perubahan) dimaksud, berlaku untuk seluruh jajaran

Polres Madiun Kota, untuk dijadikan pedoman, dasar dan acuan

dalam penyusunan produk – produk perencanaan strategis pada unit

organisasi dan Satker;

4. Perubahan Rencana Strategis Kepolisian Resort Madiun Kota agar

dapat menjadi dasar penjabaran dalam Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian / Lembaga/RKA-KL Unit Organisasi dan

Satker;

5. hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini dan memerlukan

pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan tersendiri;

6. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Dikeluarkan di : Madiun

pada tanggal : 23 Nopember 2017

KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

SONNY MAHAR BA, S.H., S.I.K., M.H. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1. Kondisi Umum .......................................................................... 1

2. Potensi dan Permasalahan ...................................................... 8

a. Potensi Ganguan Keamanan .......................................... 8

b. SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Kendala).... 12

c. Permasalahan................................................................... 16

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ........................ 19

1. Visi .......................................................................................... 19

2. Misi....................................................................................... .... 20

3. Tujuan....................................................................................... 21

4. Sasaran Strategis ..................................................................... 21

5. Pentahapan Kebijakan ............................................................. 22

BAB III. ARAH KEBIJAKSANAAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN .............................................. 24

1. Arah Kebijakan dan Strategi Polda Jatim ................................. 24

2. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Madiun Kota .................... 43

3. Kerangka Regulasi ................................................................. 62

4. Kerangka Kelembagaan .......................................................... 73

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN..................... 82

1. Target Kinerja ........................................................................... 82

2. Kerangka Pendanaan ............................................................... 84

BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 97

1. Kaidah Pelaksanaan ................................................................. 97

2. Autentifikasi dan Distribusi ........................................................ 97 LAMPIRAN :

I. Lampiran I : Matriks Kinerja dan Pendanaan Polres Madiun Kota Tahun

2015-2019.

II. Lampiran II : Matriks Kerangka Regulasi Polres Madiun Kota 2015 - 2019

Y[ KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR RESORT MADIUN KOTA

RENCANA STRATEGIS

KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

TAHUN 2015 – 2019 (PERUBAHAN)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Kondisi Umum.

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

secara disengaja, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa.

Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau

kondisi kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu

bangsa.

Agenda pembangunan nasional Polri, menetapkan 4 (empat) tahapan

Renstra yaitu Renstra Tahap I tahun 2005-2009 “Trust Building” , Renstra Tahap II

tahun 2010-2014 “Partnership Building”, Renstra Tahap III tahun 2015-2019 “ Strive

for Exellenct” dan Renstra Tahap IV 2020-2015 “Exellenct”

Polres Madiun Kota telah melaksanakan Renstra Tahap I tahun 2005-2009

“Trust Buiding” dengan mewujudkan postur Polri yang profesional, bermoral dan

modern sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang terpercaya

dalam memelihara Kamtibmas dan menegakan hukum dan Tahap II tahun 2010-

2014 “Partnership Building” dengan mewujudkan pelayanan kamtibmas prima,

tegaknya hukum ,dan kamdagri yang mantap, serta terjalinnya sinergi polisional

yang proaktif.

Polres Madiun Kota telah melaksanakan Renstra Tahap II Tahun 2010-2014

dengan berbagai kegiatan dan upaya sesuai Tupoksi untuk mewujudkan sasaran

partnership building,output yang dihasilkan secara kuantitas

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

Dan . . . . .

2

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

dan kualitas telah memenuhi target namun secara outcome masih memerlukan

upaya yang berkelanjutan simultan dengan pencapaian target berikutnya dalam

Renstra tahun 2015-2019 tahap III (strive for excellent).

Dinamika kehidupan sosial masyarakat Kota Madiun sebagai kota

Pendidikan, kota Industri, perdagangan, dan sebagai kampung pesilat yang memiliki

latar belakang sejarah panjang menjadi pusat berbagai kegiatan sosial masyarakat

sejak masa lampau. Kota Madiun memiliki karakteristik yang khas dan komplek

dengan potensi kerawanan Kamtibmas yang cenderung meningkat dari tahun ke

tahun, demikian pula dinamika pengamanan kegiatan masyarakat maupun

pemerintah yang membutuhkan pengerahan kekuatan Polri secara signifikan.

Tantangan tugas kedepan yang semakin berat disebabkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi terutama di bidang telekomunikasi, komputerisasi

dantransportasi, telah dimanfaatkan para pelaku kejahatan sehingga disamping

secara kuantitas meningkat, secara kualitas tindak pidana yang terjadi sudah

semakin canggih tanpa batas ruang dan waktu.

Ditinjau dari jenisnya, kejahatan konvensional tetap mendominasi gangguan

Kamtibmas di Kota Madiun, sedangkan kejahatan transnasional mulai menggejala

dalam berbagai ragam dan bentuk, antara lain, kejahatan pencucian uang (money

laundering), kejahatan komputer (computer crime), kejahatan kerah putih (white

collar crime), penyelundupan imigran gelap / perdagangan bayi / wanita,

peredaran Narkoba, kejahatan oleh badan hukum perseroan (corporate crime),

korupsi, terorisme, kejahatan dalam dunia maya (cyber crime), pelanggaran

terhadap Hak Kekayaan Intelektual, dll, denganfrekuensi, modus, wilayah maupun

kecanggihan peralatanyang cenderung makin meningkat.

Pada pelaksanaan Renstra III (2015-2019), pemerintahan Presiden Joko

Widodo melalui Kabinet Kerja mengusung program pembangunan nasional yang

dikemas di bawah tajuk Nawa Cita (9 Program Kerja Prioritas) yaitu :

a. menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga negara melalui pelaksanaan politik luar

negeri bebas-aktif;

b. membuat . . . . .

3

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b. membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

c. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah

dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

d. menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

e. meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia

Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan, dan program

Indonesia Sehat untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat, serta

Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong program

kepemilikan tanah seLuas sembilan juta hektar;

f. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

g. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor – sektor

strategis ekonomi dan domestik;

h. melakukan revolusi karakter bangsa melalui penataan kembali kurikulum

pendidikan nasional;

i. memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga.

Implementasi dari program “Nawa Cita” tersebut telah dijabarkan oleh Polri

dan telah dilaksanakan oleh Polres Madiun Kota. Program Kapolri dalam rangka

mendukung program “Nawa Cita” pemerintah antara lain sebagai berikut :

a. implementasi 8 program Kapolri yaitu, yaitu :

1) memantapkan soliditas dengan melakukan reformasi internal Polri

bidang SDM, sarana prasarana dan anggaran;

2) melaksanakan revolusi mental SDM Polri melalui perbaikan sistem

rekruitment, peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan latihan serta

pengawasan;

3) memperkuat. . . . .

4

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

3) memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan dengan landasan

prinsip “pemolisian proaktif” dan “pemolisian yang berorientasi pada

penyelesaian akar masalah”;

4) memacu terbentuknya postur Polri yang lebih dominan sebagai

pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat;

5) meningkatkan pelayanan yang lebih prima kepada publik;

6) meningkatkan kemampuan deteksi untuk memahami potensi akar

masalah gangguan Kamtibmas;

7) meningkatkan kemampuan mediasi dan solusi non represif lainnya

dalam menyelesaikan masalah sosial yang berpotensi mengganggu

Kamtibmas;

8) meningkatkan kemampuan penegakkan hukum yang profesional

terutama penyidikan ilmiah guna menekan angka 4 (empat) jenis

kejahatan.

b. Implementasi dari 8 Program Kapolri tersebut dituangkan dalam 11 program

prioritas Kapolri untuk mewujudkan Polri yang modern dan dipercaya

masyarakat yaitu:

1) penataan dan pembinaan personel;

2) penataan kelembagaan dan meningkatkan budaya anti korupsi

3) peningkatan profesionalisme anggota Polri

4) peningkatan kesejahteraan anggota Polri dan pemenuhan Sarpras

5) peningkatan perlindungan terhadap warga Negara untuk meningkatkan

rasa aman

6) membangun partisipasi publik dalam pengamanan lingkungan

7) mengintensifkan . . . . .

5

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

7) mengintensifkan sinergitas polisional dengan kementrian/ lembaga

8) meningkatkan penegakkan hukum yang profesional, objektif dan bebas

KKN

9) mempersiapkan rencana pengamanan dan rencana kontijensi

Pemilukada serentak

10) penguatan pengawasan Polri

11) pelaksanaan program Quick Wins Polri

program Quick Wins Polri tahun 2015-2019 meliputi 8 program yaitu :

a) penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan

anti Pancasila;

b) perburuan dan penangkapan gembong teroris Santoso dan

jejaring terorisme

c) aksi nasional pembersihan preman dan premanisme

d) pembentukan dan pengefektifan Satgas operasi Polri kontra

radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS);

e) pemberlakuan rekruitment terbuka untuk jabatan di lingkungan

Polri;

f) Polri sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib

diruang publik;

g) pembentukan tim internal anti korupsi;

h) Crash program pelayanan masyarakat dengan mewujudkan

pelayanan bersih dari percaloan.

c. Implementasi . . . . .

6

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

c. Implementasi monitoring dan evaluasi Reformasi Birokrasi Polri dan Zone

Integritas dan pengukuran kinerja dengan menggunakan instrumen Indeks

Tatakelola Kepolisian (ITK).

Seiring dengan semangat implementasi Pasal 3 ayat (1) PP.RI Nomor 23

tahun 2007 tanggal 23 Maret 2007 tentang Daerah Hukum Polri bahwa Perubahan

daerah hukum Kepolisian ditetapkan dengan mempertimbangkan kepentingan,

kemampuan, fungsi dan peran Kepolisian, luas wilayah serta keadaan penduduk,

maka dalam tahun-tahun awal Renstra III (2015-2019) penataan organisasi

difokuskan pada usul peningkatan tipe Polres Madiun Kota yang dijabat oleh AKBP

menjadi Polres Kota Madiun yang dijabat oleh KOMBES serta usul peningkatan tipe

Polsek Jiwan dan Polsek Sawahan dari Rural menjadi Urban.

Kondisi perkuatan personel Polres Madiun Kota saat ini secara kualitas telah

mencapai 865 personel Polri dengan ratio perbandingan 1 : 263, 53 personel PNS

dan 20 personel Capegyang tergelar di Mapolres Madiun Kota dan 3 (tiga) Polsek

Urban serta 2 (dua) Polsek Rural di jajaran Polres Madiun Kota, merupakan potensi

yang memadai bagi organisasi dalam menghadapi tantangan tugas guna

memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum serta memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat secara professional.

Peralatan standar pendukung operasional Polres Madiun Kota secara umum

telah terpenuhi sampai ke tingkat Polsek antara lain R2, R4 dan R6. Namun untuk

Satintelkam, Satreskrim dan Satnarkoba belum memiliki Ranmor dinas kecuali Ran

Olah TKP, demikian pula para pejabat utama Polres Madiun Kota belum memiliki

ranmor jabatan kecuali Kapolres dan Waka Polres Madiun Kota.

Dibidang fasilitas gedung kantor, tipologi gedung Mapolres Madiun Kota dan

Polsek jajaran saat ini tidak memadai bila melihat dinamika struktur jabatan terbaru,

terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat termasuk

pengelolaan barang bukti (BB) khususnya BB Ranmor belum didukung fasilitas

penyimpanan secara ideal, disisi lain upaya penambahan asset lahan untuk

pembangunan terkendala dengan keterbatasan anggaran,

Untuk . . . . .

7

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

untuk itu Polres Madiun Kota mengajukan beberapa usulan antara lain : pengadaan

lahan dan pembangunan Polsek Kartoharjo yang selama ini masih berstatus pinjam

pakai milik Pemkot, Pembangunan Barak Dalmas dan Pos Pol di wilayah Polsek

Taman, Pembangunan Gedung Barang Bukti, Renovasi Mess Polwan, Polsek

Manguharjo, Polsek Taman serta ruang tahanan.

Bidang operasional, secara umum situasi Kamtibmas di Kota Madiun relatif

stabil dan terkendali, situasi tersebut memberikan suasana kondusif dalam

kehidupan masyarakat dan aktivitas pemerintahan, gangguan Kamtibmas

yangcukup dominan adalah kejahatan konvensional yaitu Curas, Curat dan

Curanmor, namun dengan keberadaan sebagai kota pendidikan kota perdagangan

dan kota industri, kota Madiun memiliki potensi besar terjadinya kejahatan

transnasional karenanya upaya penyelidikan lebih intens perlu dilakukan.

Selaras dengan keinginan Kabinet Kerja untuk membangun politik keamanan

dan ketertiban masyarakat melalui pemulihan kepercayaan publik, maka Polri

melakukan pembinaan mental dan disiplin terus menerus di kalangan para

anggotanya, dengan menyesuaikan kurikulum pendidikan dan latihan untuk

menghasilkan polisi yang berwatak sipil, tidak militeristik dalam menjalankan tugas

penegakan hukum dan Kamtibmas, melakukan evaluasi perundangan – undangan

terkait, berbasis pada arah kebijakan penataan Polri menjadi institusi profesional,

dan menyediakan anggaran yang memadai baik untuk tugas operasional, dukungan

peralatan maupun jaminan kesejahteraan anggota Polri.

2. Potensi dan Permasalahan

a. Potensi gangguan keamanan

1) di bidang ideologi :

a) ancaman bahaya laten komunis, berkembangnya komunis gaya

baru. Pembentukan PAKORBA (Paguyuban Korban Orde Baru)

dan segala aktifitasnya;

b) munculnya . . . . .

8

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b) munculnya keinginan dari kelompok tertentu untuk mengubah

Pancasila dengan ideologi lain yang berorientasi kepada agama,

faham liberal dan faham sosilalis komunis. Karena itu dapat

mengakibatkan lemahnya ikatan persatuan dan kesatuan

sehingga menimbulkan berbagai tuntutan untuk pemisahan dan

pemecahan keutuhan NKRI;

c) Ancaman dari kelompok garis keras yang berbasiskan agama

tertentu dan secara intent melakukan kampanye menolak

ideologi Pancasila dan diganti dengan Syariat Islam;

d) Aliran yang ada di wilayah kota Madiun dan sekitarnya yang

dapat dikategorikan rawan dan di tolak oleh masyarakat adalah :

(1) Hibuts Tahrir Indonesia (HTI);

(2) Jamaah Anshorud Tauhid (JAT);

(3) Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI);

(4) MTA (Majelis Tafsir Al-quran).

2) di bidang politik :

a) Kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sering

tidak sinkron, tertutama aspek ekonomi sehingga menjadi faktor

pemicu terjadinya gejolak sosial di masyarakat;

b) Adanya kecenderungan para Kepala Daerah lebih

mementingkan parpol pengusung, demikian pula para legislatif

tidakmencerminkan sebagai lembaga wakil rakyat. Para pejabat

politik tersebut akan sering turun kebawah dan ingat rakyat

apabila menjelang Pemilu Kada dan Pemilu Legislatif saja

namun setelah terpilih kembali sibuk dengan pemenuhan

kepentingan pribadi maupun kelompoknya;

c) Polemik pelaksanaan Pilkada pasca terbitnya RUU Pilkada No.

1/2014 tentang Pilkada yang mencabut UU No. 22 tahun 2014

dan Perpu No.2 tahun 2014

Tentang . . . . .

9

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

tentang Pemda yang menggantikan UU No. 23 tahun 2014 serta

masih adanya upaya dari Parlemen untuk mengamandemen UU

Pilkada Langsung, hal tersebut dapat berdampak terhadap

situasi politik di wilayah Madiun Kota.

d) penyelesaian masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

terus menjadi tuntutan masyarakat terhadap pemerintah menuju

pemerintahan yang bersih dan berwibawa (Good Governance

and Clean Government);

3) di bidang ekonomi :

a) dampak pelaksanaan otonomi daerah sangat rentan terjadi

kesenjangan ekonomi antara daerah yang satu dengan daerah

lain;

b) meningkatnya peredaran uang palsu yang identik dengan

penyelenggaraan Pemilu tahun 2015- 2019;

c) terhambatnya iklim investasi di wilayah Kota Madiun karena

rumitnya birokrasi;

d) kenaikan UMK, TDL, BBM dan Gaji PNS;

e) perkembangan harga sembako yang cenderung meningkat;

f) penyelewengan pupuk bersubsidi dan penimbunan BBM;

g) keterbatasan pengawasan BPOM terhadap produk mamin yang

beredar dengan semakin gencarnya produk mamin dari luar

negeri;

h) penggunaan lahan Kereta Api untuk pembangunan Double

Track.

4) di bidang . . . . .

10

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

4) di bidang sosial budaya :

a) nilai – nilai baru dari budaya global belum sepenuhnya

dipahami dan sering bertentangan dengan nilai – nilai lama dan

tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Kota Madiun;

b) Dampak kemajuan IPTEK ada faktor- faktor positif maupun

negatifnya mengingat hal ini dapat memunculkan beberapa

permasalahan antara lain terjadinya pergeseran nilai – nilai

budaya seperti : kenakalan remaja, penyalahgunaan Narkoba,

mengkonsumsi miras dan pelanggaran terhadap norma –

norma sosial yang sangat identik dengan sikap sopan santun

dalam berbagai aspek kehidupan maupun pergaulan;

c) Tanggal 1 Mei dijadikan Hari Buruh (May Day)

Nasional/Internasional;

d) permasalahan hubungan industrial UMK, tenaga out

sourching; terjadinya PHK bagi para buruh yang akan

meningkatkan angka pengangguran;

e) sempitnya lapangan kerja tidak sebanding dengan

meningkatnya angka pencari kerja;

f) meningkatnya penyakit masyarakat;

g) Konflik antar kelompok/ormas/perguruan bela diri;

5) di bidang keamanan :

a) perkembangan gangguan keamanan dan ketertiban

masyarakat yang mencakup 4 (empat) jenis kejahatan

(kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan

terhadap kekayaan Negara dan kejahatan berimplikasi

kontijensi) cenderung mengalami peningkatan oleh karena itu

Beberapa . . . . .

11

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

beberapa kejahatan yang menjadi indeks kejahatan perlu

mendapat penanganan yang lebih komprehensif;

b) konflik horisontal yang diakibatkan dari adanya rasa fanatisme

yang sempit dengan latar belakang perbedaan kepentingan

dan juga adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah

yang tidak populis;

c) jumlah kendaraan bermotor setiap tahun bertambah namun

fasilitas jalan relative tidak mengalami perubahan (statis)

menimbulkan dampak kemacetan dan resiko kecelakaan yang

semakin tinggi dari tahun ke tahun, kondisi tersebut

memerlukan penanganan lintas sektoral di samping diperlukan

penambahan kekuatan dan intensitas kehadiran Polisi di ruas

jalan tertentu.

b. Analisa SWOT

Analisa SWOT ini ditujukan atas berbagai faktor yang ada di luar

maupun di dalam institusi Polres Madiun Kota beserta jajarannya, yang

dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk dikaji, dan selanjutnya di

uraikan dalam pendekatan teori analisa SWOT dengan rincian sebagai

berikut :

1) Kekuatan :

a) personel Polres Madiun Kota saat ini (Februari) sebanyak 907

orang terdiri dari Polri 838 orang dengan kepangkatan Pamen

14 orang, Pama 93 orang dan Brigadir 731 orang, dengan

police ratio : 1 : 263 serta PNS 69 orang dengan

penggolongan : Gol III 20 orang, Golongan II 47 orang, Gol I

sebanyak 2 Orang, sebagai komplemen utama dalam

organisasi Polres Madiun Kota;

b) postur . . . . .

12

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b) postur kekuatan Polres Madiun Kota telah terstruktur dan

tergelar di Mapolres Madiun Kota dan satuan kewilayahan

yang terdiri dari 5 Polsek dengan Tipologi 3 Polsek Urban dan 2

Polsek Rural serta 9 Pos Pol meliputi 5 Pos Lantas dan 4 Pos

Yan sesuai dengan pola kebutuhan dan keseimbangan

organisasi dengan kompetensi utama profesional,bermoral,

modern, unggul dan humanisguna memantapkan pelaksanaan

pelayanan publik yang unggul (strive for exellence) agar situasi

Kamtibmas di wilayah Madiun Kota semakin aman dan

kondusif;

c) kemampuan fungsi operasional dalam penanganan kejahatan

tertentu semakin meningkat dan mendapat apresiasi dari

berbagai pihak khususnya penanganan narkoba, kejahatan

konvensional dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi

(terorisme), sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan

masyarakat terhadap Polri;

d) sarana dan prasarana berupa peralatan dari berbagai jenis

yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Polres

Madiun Kota telah digelar sampai dengan Polsek dengan

rincian sebagai berikut:

(1) Polsek jajaran masing – masing telah dilengkapi sarana

mobilitas berupa :

(a) 2 unit Ranmor R4;

(b) 7 unit Ranmor R2.

(2) Polres Madiun Kota telah dilengkapi dengan mobil dinas

operasional antara lain :

(a) 6 unit R6;

(b) 27 unit mobil operasional lainnya;

(c) 67 unit R2.

(3) guna . . . . .

13

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

(3) guna mendukung tugas olah TKP dan mengabadikan

kejadian penting lainnya Polres Madiun Kota telah

memiliki :

(a) 6 unit handycam;

(b) 2 unit kamera digital;

(c) 2 unit kamera

(4) dalam pelaksaaan tugas – tugas staf, Polres Madiun

Kota dan Jajarannya telah dilengkapi dengan komputer.

e) dukungan anggaran Satker termasuk anggaran operasi

Kepolisian telah terdistribusi sampai tingkat Polsek dan telah

diterima padaawal tahun anggaran berjalan sehingga para

pimpinan satuan (Kasatker) dapat mengetahui kemampuan

dukungan anggaran dan dapat menyusun rencana kegiatan

yang lebih akurat;

2) Kelemahan

a) masih belum terdukungnya secara penuh peralatan khusus

(alsus) untuk beberapa penugasan khusus oleh satuan –

satuan operasional;

b) masih belum mampu menerapkan tekhnologi informasi “ on line

“ dari Polsek langsung Mapolda dan sebaliknya secara optimal,

disebabkan keterbatasan peralatan, operator dan dukungan

anggaran operasional serta pemeliharaannya;

c) masih belum tersedianya rumah barang bukti serta sitaan Polri

(Rubasan Polri) sehingga berakibat masih banyak barang bukti

yang kurang terawat, rusak dan hilang.

d) adanya oknum anggota Polri yang masih melakukan

pelanggaran disiplin, kode etik profesi dan tindak pidana,

Sehingga . . . . .

14

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

sehingga dapat menghambat proses jalannya Reformasi

Birokrasi Polri.

3) Peluang

a) sistem desentralisasi / otonomi daerah yang mendekatkan

pelayanan pemerintah daerah ( Pemkot ) kepada masyarakat,

sejalan dan saling menunjang dengan kontribusi Pemda kepada

Polres Madiun Kota dan jajarannya;

b) semakin tinggi partisipasi dan peran serta masyarakat dalam

mendukung tugas operasional Polri dalam menciptakan

keamanan melalui strategi perpolisian masyarakat ( Polmas )

termasuk kesediaan memecahkan masalah dan membantu

mengungkap perkara;

c) keberlanjutan program Reformasi Birokrasi dalam rangka upaya

percepatan pencegahan korupsi melalui program pembangunan

Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan melayani (WBBK), memberikan

peluang bagi Polri untuk melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri

mencakup aspek Struktural Instrumental dan khususnya aspek

Kultural;

d) terbukanya hubungan lintas sektoral dengan instansi / lembaga

terkait (partnership) dalam mendukung kebijakan Sinergi

Polisional Proaktif.

4) Ancaman

a) kecenderungan meningkatnya pelanggaran hukum, mencakup

empat jenis kejahatan (konvensional, transnasional, kejahatan

terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi

kontijensi) baik secara kualitas maupun kuantitas membawa

Konsekuensi . . . . .

15

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

konsekuensi bagi Polres Madiun Kota untuk melakukan

antisipasi sedini mungkin;

b) mobilitas kehidupan masyarakat yang sangat tinggi akan

memicu meningkatnya gangguan keamanan dan terjadinya laka

lantas di setiap tempat dan waktu;

c) perkembangan tekhnologi informasi, komunikasi dan

transportasi disamping berdampak positif sebagai hasil

pembangunan, juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan dalam

melakukan aksi kejahatan yang harus diantisipasi oleh Polri dan

harus mampu menghadapi perkembangan itu;

d) sistem hukum dan peradilan yang tumpang tindih, sebagai

upaya dalam pembaharuan hukum dan perundang – undangan

mengakibatkan kerancuan dalam operasionalisasi penegakkan

hukum di lapangan, terutama menyangkut masalah

kewenangan institusi yang berkompeten untuk menangani

suatu permasalahan;

e) kondisi perekonomian yang belum stabil berdampak pada

beratnya pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, sehingga

akan mengakibatkan meningkatnya gangguan kamtibmas;

f) potensi konflik / kerusuhan antar perguruan beladiri (SH Terate

dan SH Winongo) yang sampai dengan saat ini masih

menimbulkan kerawanan;

g) jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat disisi lain

jumlah prasarana jalan umum yangrelatif statis, merupakan

permasalahan yang perlu penanganan secara tepat.

c. Permasalahan

1) di bidang SDM

a) Masih . . . . .

16

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) masih kurangnya kemampuan penyelidik dan penyidik dalam

penggunaan teknologi (IT) guna mengungkap tindak kejahatan

konvensional, transnasional maupun kejahatan yang

berimplikasi kontijensi;

b) masih terdapat personel yang kurang komit terhadap program

reformasi Polri dan kurangnya pengawasan melekat untuk

menindak lanjuti temuan permasalahan terutama yang

menyangkut KKN, menjamin akses publik, transparansi dan

akuntabilitas;

c) masih terdapat personel yang kurang sesuai penempatannya

dengan Dikjur/Dikbangspes dan Dikbang yang dimiliki anggota;

d) masih belum memadainya kesejahteraan anggota Polri,

sehingga masih terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh

anggota Polri untuk alasan mendukung kebutuhan operasional

dilapangan dan kebutuhan pribadi.

2) di bidang anggaran

a) masih terbatasnya dukungan anggaran terutama pada, indeks

biaya penyelidikan, penyidikan dan pengembangan tindak

pidana narkoba, anggaran Wathan, petugas RKA-KL dan honor

Pokja tetapi dukungan anggaran untuk biaya penyelidikan dan

penyidikan tindak pidana korupsi masih berlebih;

b) terbatasnya dukungan anggaran belanja modal pada program

peningkatan sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan

kebutuhan tugas-tugas Kepolisian khususnya pembangunan

gedung, kantor dan kendaraan dinas untuk melayani

masyarakat;

c) alokasi anggaran gaji dan tunjangan personel Polri belum

mencukupi kebutuhan sehingga terjadi Pagu minus pada

belanja pegawai setiap tahunnya.

3) di bidang . . . . .

17

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

3) di bidang sistem dan metode

a) Eskalasi Kamtibmas menjelang Pilwakot Tahun 2018 dan

Pilpres Tahun 2019 yang diakibatkan dinamika politik dan

perkembangan lingkungan strategi di wilayah Madiun Kota.

b) Masih kurangnya kemampuan penyelidik dan penyidik dalam

penggunaan teknologi (IT) guna mengungkap tindak kejahatan

konvensional, transnasional maupun kejahatan yang

berimplikasi kontijensi;

c) belum adanya Peraturan yang mengatur tentang kegiatan rutin

kepolisian, sampai dengan saat ini hanya berpedoman pada

naskah sementara buku petunjuk pelaksanaan kegiatan rutin

kepolisian, sehingga perlu dibuat peraturan sesuai dengan

dinamika Kamtibmas dan perkembangan lingkungan strategi

serta penggunaan nomenklatur dan literatur sesuai dengan

ketentuan.

4) di bidang sarana dan prasarana

a) belum terpenuhinya alut/alsus sesuai kebutuhan baik secara

kualitas maupun kuantitas guna melaksanakan tupoksi Polres;

b) belum adanya persetujuan usulan dukungan anggaran sesuai

kebutuhan khususnya dukungan anggaran untuk renovasi

kantor Polsek yang tidak layak di jajaran Polres Madiun Kota;

c) Belum tersedianya rumah barang bukti serta sitaan Polri

(Rubasan Polri) sehingga berakibat masih banyak barang bukti

yang kurang terawat, rusak dan hilang;

d) sistem aplikasi SMAP online dari Mabes Polri sering terjadi

gangguan sehingga Satker/Satwil kurang aktif dalam hal input

data aplikasi SMAP online;

e) setiap . . . . .

18

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

e) setiap penerimaan materiil sarana prasarana tidak disertakan

dengan ADK nya, sehingga tidak bisa dimasukkan dalam

aplikasi SIMAK BMN.

BAB II . . . . .

19

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Dalam RPJMN 2015-2019, arah pembangunan nasional lebih ditekankan pada

Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta aman dan bersatu.

Penyusunan dan perumusan Renstra Polri tahap III didasarkan pada strategi kebijakan

pembangunan nasional dalam bidang keamanan yang sudah lebih dulu dituangkan dalam

RPJMN 2015-2019 dengan menyesuaikan pada visi-misi pemerintahan Presiden Joko

Widodo dan Kabinet Kerja (2014-2019), yakni: “terwujudnya Indonesia yang berdaulat,

mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”. Adapun misi khusus pada bidang

keamanan adalah mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dengan mempertimbangan situasi dan kondisi lingkungan strategis Madiun Kota,

yang akanmempengaruhi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kota

Madiun, maka Polres Madiun Kota menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis

untuk Renstra Polres Madiun Kota Tahun 2015-2019 sebagai berikut :

1. VISI

“Terwujudnya Polri yang makin profesional, unggul dan dapat dipercaya

masyarakat guna mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan

berkepribadian yang berlandaskan gotong royong.“

2. MISI

Berdasarkan pernyataan visi yang dicita-citakan tersebut selanjutnya diuraikan

dalam misi Polres Madiun Kota yang mencerminkan koridor tugas – tugas sebagai

berikut:

a. mewujudkan kepercayaan publik melalui pelayanan standart yang telah

ditetapkan pada masing – masing fungsi dari tingkat Polres sampai dengan

Polsek;

b. mewujudkan . . . . .

20

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b. mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polres Madiun

Kota melalui maping sesuai kompetensi;

c. mewujudkan deteksi aksi dan deteksi dinisecara cepat, akurat dan efektif;

d. mewujudkan perlindungan, pengayoman, pelayanan masyarakat dan

penegakkan hukum;

e. mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan

pemahaman, kesadaran dan kepatuhan hukum melalui strategi Polmas serta

membangun sinergi polisional yang proaktif;

f. mewujudkan penegakkan hukum yang berkeadilan, anti KKN dan

menjunjung tinggi HAM dengan menempatkan petugas penegak hukum yang

proporsional dan profesional;

g. mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas

dengan melibatkan seluruh potensi masyarakat dalam bentuk trafict

education.

3. Tujuan

a. terwujudnya kepercayaan masyarakat (public trust) terhadap Polri dalam

bentuk kepuasan masyarakat atas perlindungan, pengayoman dan

pelayanan;

b. terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN

yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta

memenuhi rasa keadilan masyarakat

c. Terwujudnya perlindungan dan pengayoman dan pelayanan prima kepolisian;

d. terwujudnya sinergitas polisional dengan lembaga/instansi terkait dan seluruh

komponen masyarakat yang ada dalam wadah Polmas;

e. terwujudnya . . . . .

21

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

e. terwujudnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas

sehingga terlaksana kamseltibcarlantas.

4. Sasaran Strategis

Mengacu kepada sasaran strategis Polri pada Renstra 2015 – 2019 yaitu “

Terwujudnya Penguatan Pertahanan Nasional dan Keamanan Dalam Negeri “,

maka sasaran strategis Polres Madiun Kota 2015 – 2019 di sesuaikan dengan

tahapan Grand Stretegy Polri tahap III yang mendasari pencapaian pelayanan publik

yang unggul (Strive For Excellence). Sasaran Strategis Polres Madiun Kota sampai

tingkat Polsek, adalah sebagi berikut :

a. Terbangunnya Postur Polri yang Profesional, Bermoral, Modern dan Unggul

melalui perubahan Mind Set dan Culture Set;

b. Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian;

c. Meningkatnya peran Intelejen dalam mendukung upaya mengelola keamanan

dan ketertiban masyarakat;

d. Terbangunnya kerjasama dalam rangka sinergi polisional;

e. Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/ kelurahan dalam rangka

implementasi polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan

keamanan dan gejala sosial masyarakat;

f. Meningkatnya keselamatan lalu lintas dalam rangka mendukung program

Decade of Action For Road Safety 2011-2020;

g. Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan, terhadap 4 (empat) jenis

kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan

yang berimplikasi kontijensi;

h. meningkatnya . . . . .

22

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

h. Terwujudnya pengembangan hukum Kepolisian guna pemberian bantuan dan

nasehat hukum kepada anggota Polri dan PNS;

5. Pentahapan Kebijakan

a. Pada Tahun 2015

Melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi

polisional yang produktif dengan didukung Sarana prasarana Polri berbasis

teknologi Kepolisian guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan

keunggulan nasional.

b. Pada Tahun 2016

Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan

terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung sumberdaya

manusia berkualitas guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan

keunggulan nasional.

c. Pada Tahun 2017

Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan

terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung sumberdaya

manusia berkualitas serta berkemampuan ilmu dan teknologi guna

menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan nasional.

d. Pada Tahun 2018

Mendinamisir dan meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima dan

sinergi polisional yang produktif dengan didukung kecukupan kesejahteraan

personel Polri guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan

nasional.

e. Pada Tahun . . . . .

23

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

e. Pada Tahun 2019

Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan

terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri

berbasis teknologi kepolisian, sumberdaya manusia berkualitas, dan

kecukupan kesejahteraan personel Polri guna menghadapi kondisi daya

saing bangsa dan keunggulan nasional.

BAB III . . . . .

24

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

1. Arah Kebijakan dan Strategi Polda Jatim

a. Sasaran Strategis “Terdukungnya pelaksanaan Tupoksi Polda Jatim

dengan terpenuhinya sarana prasarana meliputi pengembangan

fasilitas, peralatan Kepolisian dan teknologi informasi Kepolisian

modern” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

1) membangun dan mengembangkan sarana prasarana yang berbasis

teknologi dan informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas

dan penegakan hukum;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan

sarana prasarana berbasis teknologi dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan

tersebut, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan

dilakukan adalah :

a) mengajukan kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus)

Polri;

b) menyusun dan melaksanakan standardisasi perlengkapan Polri

Polda Jatim yang disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah

dan diselaraskan dengan tantangan tugas;

c) menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa melalui Unit

Layanan Pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE

yang didahului studi kelayakan;

d) menyelenggarakan penyajian informasi kriminal nasional di

Polda dan Polres;

e) membangun . . . . .

25

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

e) membangun dan mengembangkan sarana prasarana dalam

rangka mendukung pelaksanaan tugas Polda Jatim.

2) membangun dan renovasi bangunan Labfor Cabang Surabaya

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan

renovasi bangunan Labfor Cabang Surabaya yang diperlukan. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) mengajukan anggaran pembangunan dan renovasi Labfor

Cabang Surabaya serta peralatan forensik secara bertahap;

b) melakukan kajian dalam rangka memenuhi persyaratan untuk

dibangun dan renovasi Labfor Cabang Surabaya.

3) membangun dan merenovasi bangunan Polda, Polres, Polsek dan

Satpas serta Samsat jajaran Polda Jatim :

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan

renovasi bangunan Polda, Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat

jajaran Polda Jatim. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan

tersebut, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan

dilakukan adalah :

a) mengajukan anggaran pembangunan dan renovasi bangunan

Polda, Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat jajaran Polda

Jatim serta peralatan secara bertahap;

b) melakukan kajian;

c) melaksanakan studi kelayakan.

b. Sasaran . . . . .

26

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b. Sasaran Strategis “Terbangunnya postur Polda Jatim yang efektif, profesional, bermoral, modern dan terpercaya pada aspek sistem dan metode, sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut:

1) rekrutment personel Polri dan PNS dengan mempertimbangkan

kebijakan minimal zerogrowth ;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah proporsi alokasi

antar jenis belanja dapat semakin berimbang. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah:

a) melaksanakan kampanye rekrutmen secara proaktif ke

masyarakat untuk memperoleh calon Polisi yang berkualitas;

b) menyelenggarakan rekrutmen anggota Polri dengan prinsip

bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) untuk

mencapai minimumzerogrowth dengan mempertahankan jumlah

personel yang ada ditambah kebutuhan pengembangan

organisasi serta mempertimbangkan program Pengarusutamaan

Gender (PUG);

c) melaksanakan rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat

Polda ke Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;

d) mengusulkan pengangkatan PNS bagi PHL yang sudah masuk

database selama 5 (lima) Tahun sejumlah 363 orang;

e) menyusun database postur Polri sesuai kondisi saat ini dan

kedepan, yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan

kebijakan minimal zero growth Polri.

2) percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta

modernisasi teknologi kepolisian sebagai bagian dari penerapan

reformasi Polri :

Kebijakan . . . . .

27

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan dan melanjutkan kerjasama dengan bank

pemerintah berkaitan dengan aplikasi e-KTA;

b) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui

teknologi informasi, khususnya dalam hal rekrutmen, seleksi

pendidikan dan mutasi;

c) menyelenggarakan uji kompetensi jabatan menggunakan sistem

Computer Assisted Test (CAT);

d) Membangunassessment center dan aplikasinya sampai dengan

tingkat Polres dalam rangka pembinaan karier.

3) meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan dan

pelatihan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

profesionalisme anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim

yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti

seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani

dan rohani;

b) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti

seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani

dan rohani;

c) melaksanakan dan menjabarkan kurikulum pendidikan Polri

yang bersifat pelayanan, penguasaan teknologi dan hukum

Dilandasi . . . . .

28

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

dilandasi kode etik yang terpuji serta sistem pendidikan Polri

sesuai kebutuhan dan kemampuan Polri pada tahap upaya

mencapai kesempurnaan (strive for excellence);

d) melaksanakan seleksi dan mengikutsertakan personel Polda

Jatim yang berkompeten mengikuti pendidikan, pelatihan,

kursus-kursus di dalam dan luar negeri guna meningkatkan

profesionalisme Polri;

e) menyelenggarakan pendidikan pembentukan (Diktuk) Brigadir

dan Tamtama serta pendidikan pengembangan (Dikbang) SAG,

program latihan fungsi, latihan prajabatan PNS Gol. II, mind set

dan culture set, revolusi mental di SPN Polda Jatim;

f) mengusulkan personel Polda Jatim untuk mengikuti sekolah

khusus penyidik berstandar internasional untuk meningkatkan

kemampuan dan kapasitas penyidik guna mengantisipasi

perkembangan global dan regional, khususnya mengantisipasi

perkembangan MEA;

g) melaksanakan pelatihan Revolusi Mental, khususnya dalam

rangka mengembangkan budaya anti korupsi internal Polri,

diantaranya dengan menunjuk role model anti korupsi,

memasukkan kurikulum anti korupsi di SPN danmengusulkan

sejumlah lulusan terbaik Akpol dengan beasiswa program S2 di

negara yang bersih korupsi dalam rangka transfer budaya anti

korupsi;

h) menyelenggarakan E-Learningpada program Pendidikan Jarak

Jauh (PJJ) untuk STIK;

i) menyelenggarakan pelatihan peningkatan kemampuan Tenaga

Pendidik (Gadik) dan Tenaga Kependidikan (Gadikan) dengan

menerapkan standar kompetensi pendidik.

4) membangun . . . . .

29

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

4) membangun SDM Polri yang profesional melalui metode sekolah

sambil bekerja (off campus) di STIK-PTIK:

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah peningkatan SDM

anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut

di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan

adalah :

a) mengusulkan secara bertahap kepada Brigadir yang berprestasi

dan sejumlah lulusan terbaik dari SPN untuk mengikuti

pendidikan S1 ilmu kepolisian di STIK-PTIK;

b) mengusulkan kepada lulusan STIK-PTIKterbaik untuk mengikuti

pendidikan lanjutan di dalam maupun luar negeri.

5) melakukan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi Kepolisian;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sertifikasi

kemampuan teknis profesi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian

arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda

Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan seleksi dan mengusulkan personel Polri yang

akan mengikuti Sertifikasi Profesi;

b) membentuk assessor pada setiap fungsi teknis kepolisian;

6) mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan

akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

Polri;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya

organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) Melaksanakan . . . . .

30

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) melaksanakan pengawasan internal dan eksternal serta

penanaman nilai-nilai profesionalisme dan budaya anti korupsi

di SPN Polda Jatim dalam rangka internal trust dan public

trustguna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui

rekruitmen personel Polri yang bebas dari KKN, transparan dan

akuntabel;

b) melaksanakan dan melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri,

melakukan evaluasi dan penilaian manajemen kinerja pada

seluruh Satker;

c) membangun integritas anggota Polri dan budaya anti korupsi

dalam rangka revolusi mental anggota Polri;

d) melaksanakan operasi bersih Kepolisian terhadap anggota Polri

yang melaksanakan kegiatan operasi Kepolisian rutin,

kewilayahan dan terpusat;

e) melaksanakan penegakkan hukum bagi anggota Polri dan PNS

Polri yang diduga melanggar peraturan disiplin, kode etik profesi

Polri dan pelanggaran tindak pidana.

c. Sasaran Strategis “Tergelarnya kekuatan Polri secara proporsional di

seluruh daerah hukum Polda Jatim dan wilayah kepulauan

berpenghuni sebagai poros maritim” dicapai dengan Arah Kebijakan

sebagai berikut :

Peningkatan kemampuan Satpolair dengan didukung penambahan kapal

yang dapat menjangkau wilayah kepulauan yang berpenghuni/berpenduduk

dalam rangka mendukung poros maritim.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

kemampuan Polair dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kepolisian.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah:

a) Meningkatkan . . . . .

31

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) meningkatkan kemampuan Polri untuk mengamankan wilayah

perairan pada poros maritim dengan memperkuat satuan Polair

jajaran Polda Jatim;

b) mengusulkan penambahan kapal tipe B dan C secara bertahap

sebagai upaya penguatan alat transportasi perairan Polri;

c) meningkatkan kualitas dan kuantitas personel Polair yang

mengawaki kapal melalui pendidikan dan pelatihan;

d) mengajukan peningkatan dukunganang-garan khususnya

anggaran operasional, biaya pemeliharaan dan perawatan

kapal;

e) meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek

kepulauan.

d. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan pelayanan publik” dicapai

dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

1) optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran

personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya

pelayanan prima Polri berbasis teknologi. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan upaya sosialisasi Renstra sampai ke tingkat

Polres dan Polsek sehingga terbangun pemahaman yang

memadai tentang program guna meningkatkan pelayanan

prima;

b) meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan

quick wins dan quick response;

c) melaksanakan . . . . .

32

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

c) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program

Reformasi Birokrasi Polri;

d) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program

pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

(WBBM) dari tingkat Polda sampai Polres jajaran Polda Jatim;

e) memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-

titik pelayanan Polri termasuk penempatan 1 (satu)

Bhabinkamtibmas pada 1 (satu) desa;

f) membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi

publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi;

g) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan

masyarakat;

h) pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan

dalam rangka pengamanan swakarsa.

2) penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan

informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah implementasi

keterbukaan informasi publik oleh Polda Jatim kepada masyarakat.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri

dan soliditas kesatuan melalui penerangan Internal dan

eksternal;

b) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders

terkait . . . . .

33

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

terkait maupun media massa (media elektronik, media cetak dan

media online);

c) membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi

Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi

(PID) yang berbasis teknologi guna mewujudkan layanan

informasi publik yang profesional, transparan dan akuntabel;

d) mengintensifkan penggunaan media sosial untuk membangun

citra Polri yang positif.

3) Mengoptimalkan pengelolaan keamanan wilayah Jawa Timur terhadap

segenap warga negara dan penciptaan rasa aman masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi

pengelolaan keamanan di wilayah Jawa Timur. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial (konflik

horizontal) dengan mengutamakan pencegahan dan

memberikan perlindungan terhadap kelompok minoritas dan

kelompok rentan;

b) meningkatkan kemampuan penanganan separatisme (konflik

vertikal) baik melalui pencegahan maupun penegakan hukum

secara profesional;

c) membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa

serta meningkatkan pelibatan publik.

4) mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka pengamanan

Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/

Wakil Presiden tahun 2019.

Kebijakan . . . . .

34

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pengamanan

Pemilukada, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan personel dan satuan dalam rangka

menghadapi pengamanan Pemilukada;

d) menyusun alokasi anggaran, meningkatkan kemampuan

personel dan satuan serta sarana prasarana dalam rangka

menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil

Presiden tahun 2019.

e. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan peran intelijen dalam

mendukung terciptanya Kamtibmas” dicapai dengan Arah Kebijakan

sebagai berikut :

memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan

dini dan cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi

intelijen yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi

gangguan dan gejolak sosial;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan

kemampuan fungsi intelijen Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim

yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;

b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,

mahasiswa, serikat buruh dan LSM;

c) membentuk dan membina jaringan informasi dengan melibatkan

seluruh komponen masyarakat;

d) memberikan . . . . .

35

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

d) memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat

dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri;

e) melaksanakan Lidik, pengamanan dan deradikalisasi kelompok

anti Pancasila (ISIS, terorisme, kelompok radikal lainnya);

f) membangun system pelayanan secara online dalam rangka

penerbitan SKCK, perizinan/pemberitahuan kegiatan

masyarakat dan penerbitan perizinan di bidang senjata api non

organik Polri/TNI dan bahan peledak komersial.

f. Sasaran Strategis “Meningkatnya kerja sama dengan instansi

pemerintah/swasta/tokoh masyarakat/tokoh agama/LSM/Stakeholder di

daerah hukum Polda Jawa Timur dalam rangka sinergi polisional”

dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

1) mengoptimalkan sinergi polisional antar lembaga/instansi dan

komponen masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sinergi polisional

antar Lembaga/instansi serta kerja sama dengan instansi terkait. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan dan meningkatkan kerja sama antar aparat

penegak hukum (CJS) dan instansi terkait;

b) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama bilateral dan

multilateral dalam rangka meningkatkan kapasitas dan

penanganan kejahatan transnasional;

c) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama dengan Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BNP2TKI) di wilayah Jawa Timur khususnya

terhadap warga negara Jawa Timur yang bekerja di luar negeri.

1) Meningkatkan . . . . .

36

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

2) Meningkatkan partisipasi Polri dalam menjaga perdamaian dunia; Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah turut serta dan

berperan aktif dalam usaha menjaga perdamaian dunia. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) Memberikan kesempatan kepada personel yang berkompeten

untuk ikut dalam misi perdamaian dunia;

b) Melakukan seleksi calon Formed Police Unit (FPU) dan

Individual Police Officer (IPO) melalui mekanisme secara

transparan.

g. Sasaran Strategis “Tergelarnya Bhabinkamtibmas di desa/kelurahan

dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini

terhadap potensi gangguan keamanan dan gejala sosial masyarakat di

wilayah Jawa Timur” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

melanjutkan pemantapan pelaksanaan pemolisian masyarakat

(community policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok sadar

Kamtibmas;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan

pelaksanan Polmas dalam tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pelatihan Katpuan Bhabinkamtibmas secara

berkelanjutan;

b) melaksanakan kegiatan Polmas dengan penggelaran satu polisi

(Bhabinkamtibmas) satu desa/kelurahan, untuk melakukan

sambang, deteksi, memperoleh informasi, mediasi dalam

pencegahan dini permasalahan Kamtibmas;

c) meningkatkan . . . . .

37

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

c) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan

Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung

upaya memelihara dan memantapkan Kamtibmas dengan

memperkuat fungsi maritim hingga menyentuh wilayah

kepulauan yang berpenghuni/berpenduduk;

d) menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarakat

saat dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat.

h. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan keamanan, keselamatan,

ketertiban dan kelancaran lalulintas” dicapai dengan Arah Kebijakan

sebagai berikut :

1) meningkatkan peran sebagai Pusat Kendali, Koordinasi, Komunikasi

dan Informasi (K3I);

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya pusat

kendali, koordinasi, dan informasi. Untuk mewujudkan pencapaian

arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda

Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) mengembangkan RTMC dan TMC yang terintegrasi sampai

tingkat Polres;

b) memantapkan sistem online data pelanggaran dan kecelakaan

lalu lintas yang terintegrasi;

c) pemantauan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan

pengkajian trouble spot dan black spot dalam mengurangi titik

titik lokasi rawan kemacetan lalu lintas dan angkutan jalan.

2) meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas

korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah menurunnya tingkat

fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.

Untuk . . . . .

38

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polda Jatimyang akan dilakukan adalah :

a) melakukan kajian blackspotkecelakaan lalu lintas dan angkutan

jalan pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas;

b) penanganan kecelakaanlalulintas menonjol dengan

pemanfaatan teknologi Traffic Accident Analysis;

c) melaksanakan program road safety/safety ridding.

3) membangun budaya tertib lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kesadaran dalam

mematuhi tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) membangun sistem edukasi berbasis teknologi (e-educasi) yang

dapat diakses oleh publik dan pemangku kepentingan;

b) menggelar operasi kepolisian di bidang lalu lintas secara tematis

yaitu operasi Simpatik, operasi Zebra dan operasi patuh

Semeru;

c) melaksanakan kampanye dan edukasi keselamatan lalu lintas

dan angkutan jalan serta etika berkendara (implementasi Inpres

Nomor 4 tahun 2013).

1) meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi

dan kendaraan bermotor berbasis teknologi;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

pelayanan publik di bidang regident pengemudi dan kendaraan

bermotor berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah

Kebijakan . . . . .

39

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim

yang akan dilakukan adalah :

a) penggelaran Satpas online;

b) penggelaran sistem STNK online;

c) penggelaran sistem BPKB online;

d) penggelaran SIM keliling;

e) penggelaran SIM corner;

f) penggelaran ATM Samsat;

g) penggelaran gerai Samsat;

h) penggelaran payment point;

i) penggelaran drive thrue;

j) penggelaran Samsat door to door.

i. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan penyelesaian tindak

pidana yang transparan, akuntabel, obyektif, tidak melanggar HAM dan

terpenuhinya hak tersangka maupun korban dalam proses penyelidikan

dan penyidikan tindak pidana.” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai

berikut :

1) pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4

(empat) jenis kejahatan yang meliputi: kejahatan konvensional,

kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan

kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana

dan prasarananya;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan

penegakkan hukum di bidang kejahatan konvensional, transnasional,

kekayaan negara dan kejahatan kontijensi. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;

b) melakukan . . . . .

40

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,

mahasiswa, serikat buruh dan LSM;

c) pembentukan dan pembinaan jaringan;

d) meningkatkan kegiatan pre-emtif melalui pembinaan Binluh,

Sambang, tatap muka, Silaturrohmi, dan preventif melalui giat

pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli dengan

mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya

gangguan Kamtibmas;

e) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana konvensional

(kejahatan jalanan/premanisme, perjudian, kejahatan dengan

kekerasan)melalui kegiatan operasi premanisme, operasi Pekat,

operasi C3, operasi Semeru;

f) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana kejahatan

transnational (cyber crime, narkoba, human trafficking, arms

smuggling, terorisme), kejahatan kekerasan terhadap

perempuan dan anak serta kelompok marginal melalui kegiatan

rutin Kepolisian yang ditingkatkan dan operasi kampung

Narkoba melalui kegiatan under cover buy;

g) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana kejahatan yang

merugikan kekayaan negara (korupsi, illegal logging, illegal

fishing, illegal mining) melalui kegiatan Satgas anti korupsi dan

Satgas barang bersubsidi (pupuk, BBM, sembako, gas elpiji);;

h) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana kejahatan yang

berimplikasi kontijensi (konflik sosial, konflik komunal dan demo

anarkis);

i) meningkatkan kemampuan anggota Polri dalam pencegahan

kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi intelijen, fungsi

Binmas dan fungsi Sabhara;

j) meningkatkan . . . . .

41

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

j) meningkatkan kemampuan penyidikan bagi personel Polsek

melalui pemenuhan peralatan berdasarkan standar scientific

criminal investigation;

k) meningkatkan kemampuan dan mengikut sertakan anggota Polri

dalam penanganan terorisme melalui kegiatan pelatihan

penyelidikan dan penyidikan. Dalam hal kegiatan pencegahan

dan deradikalisasi, Polri yang bekerjasama dengan Badan

Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pihak terkait

lainnya;

l) meningkatkan kemampuanPolri dalam penanganan

penyalahgunaan Narkoba. Dalam hal pencegahan

penyalahgunaan Narkoba, Polda bekerjasama dengan Badan

Nasional Narkotika (BNN), Badan Nasional Narkotika Provinsi

(BNNP), Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) dan

instansi terkait (bea cukai, imigrasi);

m) menyiapkan pemenuhan sarana prasarana yang memadaiguna

menunjang kegiatanpencegahan dan penegakan hukum;

n) pengungkapan dan penyelesaiantindakpidanaPemilu bersama

Bawaslu pada Pemilu Kada, Pemilu Legislatif, Pemilu

Presiden/Wapres tahun 2019.

2) membangun kemampuan back up operasional dari tingkat Polda ke

Polres jajaran Polda Jatim dan Mabes Polri dalam penanganan

gangguan keamanan berintensitas tinggi (FlashPoint) secara langsung

dan cepat, khususnya terorisme, separatism, konflik sosial, konflik

komunal, pertolongan korban dan penanganan bencana alam;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kemampuan

operasional secara cepat dalam penanganan keamanan. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) Menyiagakan . . . . .

42

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) menyiagakan dan mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand

by force) pada kesatuan Brimob Polda Jatim(Sat, Den Gegana,

Den Pelopor dan Subden Pelopor) untuk setiap saat siap

digerakkandengan mempergunakan sarana dan prasarana

cepat, baik udara, laut maupun darat;

b) meningkatkan pergerakan dengan mobilitas cepat melalui

dukungan dan pengadaan sarana prasarana angkutan udara,

laut maupun darat;

c) mengimplementasikan sistem rayonisasi (4 wilayah) dalam

rangka penanganan tahap awal gangguan keamanan

berintensitas tinggi (kontijensi) terhadap 39 Polres jajaran Polda

Jatim;

d) melaksanakan Latkatpuan Brimob secara rutin maupun terpusat

meliputi Puan PHH, Jibom, Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR),

Wanteror, Gerilya Anti Gerilya (GAG), SAR, Anti anarkis,

Resintelmob dan Kemampuan Lapangan Brigade Mobil (KLBM);

e) melaksanakan penanggulangan huru hara, ancaman bom,

Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR), teror, separatis, pertolongan

korban dan penanganan bencana alam serta melaksanakan

Lidik Pamgal berkaitan dengan kelompok radikal, separatis, dan

teroris.

3) membangun kemampuan penyidikan berstandar investigasi pidana

yang ilmiah (Scientific Crime Investigation –SCI) dari tingkat Mabes

Polri sampai tingkat Polsek.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

kemampuan penyidikan berstandart penyidikan pidana secara ilmiah

(Scientific Crime Investigation –SCI). Untuk mewujudkan pencapaian

arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda

Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) Meningkatkan . . . . .

43

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) meningkatkan kemampuan penyidik Polri dalam pengolahan

Tempat Kejadian Perkara (Crime Scene Investigation-CSI) guna

mengungkap tindak pidana secara ilmiah;

b) meningkatkan sarana prasarana penyidikan yang memenuhi

standar investigasi tindak pidana secara ilmiah (Scientific Crime

Investigation-SCI);

c) melaksanakan operasi Dissaster Victim Investigation (DVI)

terhadap korban bencana;

d) memberikan bantuan teknik aspek medis pada tugas

operasional Polri berupa outopsi, gali kubur, odontogram;

e) melaksanakan tes DNA, uji balistik dan metalurgi forensik, fisika

forensik, teknis kriminalistik TKP, laboratoris kriminalistik barang

bukti, bahan peledak, bahan kimia, dokumen dan uang palsu.

2. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Madiun Kota

a. Sasaran strategis dalam rangka pencapaian “Terbangunnya Postur Polri

yang Profesional, Bermoral, Modern dan Unggul melalui perubahan

Mind Set dan Culture Set”, yaitu :

1) Sosialisasi dalam rangkarekrutment personel Polri dan PNS dengan

mempertimbangkan kebijakan minimal zerogrowth;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah proporsi

alokasi antar jenis belanja dapat semakin berimbang. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan sosialisasi rekrutmen yang proaktif ke

masyarakat untuk memperoleh calon Polisi yang berkualitas;

b) menyelenggarakan . . . . .

44

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b) menyelenggarakan sosialisasi rekrutmen anggota Polri dengan

prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH)

untuk mencapai minimum zero growth dengan mempertahankan

jumlah personel yang ada ditambah kebutuhan pengembangan

organisasi serta mempertimbangkan program Pengarusutamaan

Gender (PUG);

c) melaksanakan rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat

Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;

d) mengusulkan pengangkatan PNS bagi PHL yang sudah masuk

database selama 5 (lima) Tahun sejumlah 5 orang;

e) menyusun database postur Polri sesuai kondisi saat ini dan

kedepan, yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan

kebijakan minimal zero growth Polri.

2) percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta

modernisasi teknologi Kepolisian sebagai penerapan reformasi Polri.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan

adalah:

a) melanjutkan kerjasama dengan Bank pemerintah berkaitan

dengan aplikasi e-KTA;

b) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui

tekhnologi informasi, khususnya dalam hal seleksi pendidikan

dan mutasi;

c) menyelenggarakan uji kompetensi jabatan menggunakan sistem

Computer Assisted Test (CAT);

3) meningkatkan . . . . .

45

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

3) meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan serta

pelatihan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

profesionalisme anggota Polri Polres Madiun Kota. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti

seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani

dan rohani.

b) mengikutsertakan personel Polres Madiun Kota yang

berkompeten mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus-kursus di

dalam dan luar negeri guna meningkatkan profesionalisme Polri;

c) mengikutsertakan pendidikan pengembangan (Dikbang) SAG,

program latihan fungsi, latihan prajabatan PNS Gol. II, mind set

dan culture set, revolusi mental di SPN Polda Jatim;

d) mengusulkan personel Polres Madiun Kota untuk mengikuti

sekolah khusus penyidik berstandar internasional untuk

meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyidik guna

mengantisipasi perkembangan global dan regional, khususnya

mengantisipasi perkembangan MEA;

e) melaksanakan pelatihan Revolusi Mental, khususnya dalam

rangka mengembangkan budaya anti korupsi internal Polri

Polres Madiun Kota, diantaranya dengan menunjuk role model

anti korupsi di SPN dalam rangka transfer budaya anti korupsi;

4) mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan

akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

Polri;

Kebijakan . . . . .

46

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya

organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pengawasan internal dan eksternal serta

penanaman nilai-nilai profesionalisme dan budaya anti korupsi

di lingkungan Polres Madiun Kota dan Jajarannya dalam rangka

internal trust dan public trust guna meningkatkan kapasitas dan

kapabilitas SDM melalui sosialisasi rekruitmen personel Polri

yang bebas dari KKN, transparan dan akuntabel;

b) melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri, dengan melakukan

evaluasi dan penilaian manajemen kinerja pada Polres dan

jajaran Polsek (SMK);

c) meningkatkan integritas anggota Polri dan membangun budaya

anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polri

(PMPRB);

d) melaksanakan kegiatan operasi Kepolisian rutin, kewilayahan

dan terpusat;

e) meningkatkan disiplin, ketertiban perilaku anggota Polri melalui

penegakkan disiplin dan kode etik profesi Polri.

5) melanjutkan pembangunan standar pelayanan prima pada tingkat Pos

Pol, Polsek dan Polres dengan melengkapi Daftar Susunan Personel

dan Peralatan (DSPP);

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya

standar pelayanan prima pada tingkat Pos Pol, Polsek dan Polres.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan

adalah :

a) Menyusun . . . . .

47

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) menyusun tipologi Polsek dan menginventarisir kebutuhan

personel maupun perlengkapannya berdasarkan kondisi

geografis wilayah dan tantangan tugas;

b) menyusun Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP)

yang disesuaikan dengan tantangan tugas Polri.

c) menyusun peraturan Kepolisian, SOP dan MoU tingkat Polres

sampai dengan Polsek Jajaran;

d) menyusun kebutuhan sarana prasarana yang dilaksanakan

secara bottom up berdasarkan kondisi geografis wilayah dan

tantangan tugas;

6) membangun hukum kepolisian di Polres Madiun Kota sebagai pusat

informasi hukum Kepolisian bagi pelaksana tugas Polri di lapangan

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan

instrument regulasi pendukung Tupoksi Polri. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) memberikan bantuan hukum kepada anggota/PNS Polri,

keluarga besar Polri, dan institusi Polri di tingkat peradilan

umum dan PTUN;

b) mengkaji kerangka regulasi terhadap peraturan Kepolisian,

MoU, SOP, dan HTCK yang berlaku di lingkungan Polres

Madiun Kota serta meningkatkan sinergi dengan

Lembaga/instansi terkait;

c) melakukan sinkronisasi dan harmonisasi terhadap peraturan

Kepolisian, MoU, SOP, dan HTCK yang berkaitan dengan

Tupoksi Polres Madiun Kota;

d) melaksanakan . . . . .

48

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

d) melaksanakan internalisasi sosialisasi/ penyuluhan hukum

kepada anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-

undangan.

7) peningkatan kesejahteraan personel Polri dalam rangka meningkatkan

profesionalisme;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

kesejahteraan personel Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim

yang akan dilakukan adalah :

a) mengajukan dan mendistribusikan tunjangan kinerja yang

proporsional berdasarkan kinerja;

b) memberikan jaminan kesehatan bagi pegawai Polri melalui

kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) kesehatan;

c) mengusulkan penambahan fasilitas kesehatan di Poliklinik

Polres Madiun Kota;

d) mengusulkan renovasi pembangunan Poliklinik Polres Madiun

Kota;

e) melaksanakan Rikkes berkala bagi anggota Polri dan PNS Polri;

f) melaksanakan Tes Kesamaptaan jasmani (TKJ) secara

berkala;

g) meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka

pembangunan gedung kantor Polres Madiun Kota;

h) memberikan Santunan Kematian Catur Cakti (SKCC) bagi

anggota Polri dan PNS Polri;

i) melaksanakan . . . . .

49

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

i) melaksanakan MoU dengan pihak swasta terkait penyedia

perumahan Asabri.

8) Menyelaraskandan mengefektifkansecaraoptimal kegiatan

pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polri yang profesional

dan akuntabel serta menerapkan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi

fungsi pengawasan internal Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun

Kota yang akan dilakukan adalah :

a) mengefektifkan pelaksanaan supervisi rutin Polsek Jajaran

Polres Madiun Kota;

b) Mengefektifkan pelaksanaan Wasdal ke subsatker dan Polsek

jajaran Polres Madiun kota

c) melaksanakan Reviu laporan Keuangan (Lapkeu) evaluasi

AKIP, Reviu LKIP, dan verifikasi.

d) mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama internal dan

eksternal pengemban fungsi pengawasan;

b. Sasaran Strategis “Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian” dicapai

dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

1) mengoptimalkan pelayanan masyarakat yang standart melalui

penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya

pelayanan prima Polri berbasis teknologi. Untuk mewujudkan

pencapaian . . . . .

50

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah:

a) meningkatkan upaya sosialisasi Renstra ke Polsek Jajaran

sehingga terbangun pemahaman yang memadai tentang

program guna meningkatkan pelayanan prima;

b) meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan

quick wins dan quick response;

c) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program

Reformasi Birokrasi Polri;

d) mendukung berjalannya pelaksanaan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani (WBBM) mulai dari tingkat Polres sampai ke

tingkat Polsek sehingga mampu untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap Polri guna terwujudnya

pelayanan Kamtibmas yang unggul;

e) memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-

titik pelayanan Polri termasuk penempatan 1 (satu)

Bhabinkamtibmas pada 1 (satu) desa;

f) membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi

publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi;

g) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan

masyarakat;

h) pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan

dalam rangka pengamanan swakarsa.

2) meningkatkan peran Humas melalui implementasi keterbukaan

informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;

Kebijakan . . . . .

51

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah implementasi

keterbukaan informasi publik oleh Polres Madiun Kota kepada

masyarakat. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di

atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan

dilakukan adalah :

a) meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri

dan soliditas kesatuan melalui penerangan Internal dan

Eksternal;

b) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders

terkait maupun media massa (media elektronik, media cetak dan

media online);

c) membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi

Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi

(PID) yang berbasis teknologi guna mewujudkan layanan

informasi publik yang profesional, transparan dan akuntabel;

d) mengintensifkan penggunaan media sosial untuk membangun

citra Polri yang positif.

3) mengoptimalkan pengelolaan keamanan di wilayah Kota Madiun

terhadap segenap warga dan penciptaan rasa aman masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi

pengelolaan keamanan di wilayah Kota Madiun. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial baik

dengan pencegahan dan penegakan hukum secara profesional;

b) meningkatkan kegiatan pre-emtif dan preventif dengan

mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya

gangguan kamtibmas;

c) Memberdayakan . . . . .

52

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

d) memberdayakan pengamanan swakarsa serta meningkatkan

pelibatan publik.

4) mempersiapkan pengamanan Pemilukada dan Pemilu Legislatif,

Pemilu Presiden/Wakil Presiden Tahun 2018 – 2019;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pengamanan

Pemilukada, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan

adalah :

a) meningkatkan kemampuan personel Polri, sarana prasarana

dalam rangka persiapan pengamanan Pemilukada dan Pemilu

Legislatif, Pemilu Presiden/Wakil Presiden Tahun 2018 - 2019;

b) menyusun alokasi anggaran, meningkatkan kemampuan

personel dan satuan serta sarana prasarana dalam rangka

menghadapi Pemilu Kada, Pemilu Legislatif dan Pemilu

Presiden/Wakil Presiden tahun 2018 – 2019.

c. Sasaran Strategis “Meningkatnya peran Intelejen dalam mendukung

upaya mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat” dicapai dengan

memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini

dan cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi intelijen

yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi gangguan dan

gejolak sosial Arah Kebijakan sebagai berikut :

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan

kemampuan fungsi intelijen Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun

Kota yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;

b) melakukan . . . . .

53

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,

mahasiswa, serikat buruh dan LSM;

c) membentuk dan membina jaringan informasi dengan melibatkan

seluruh komponen masyarakat;

d) memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat

dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri;

e) melaksanakan Lidik, pengamanan dan deradikalisasi kelompok

anti Pancasila (ISIS, terorisme, kelompok radikal lainnya);

f) melaksanakan pelayanan dalam rangka penerbitan SKCK,

perizinan/pemberitahuan kegiatan masyarakat dan penerbitan

rekomendasi di bidang senjata api non organik Polri/TNI dan

bahan peledak komersial.

d. Sasaran Strategis “Terbangunnya kerjasama dalam rangka sinergi

polisional” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sinergi

polisional antar Kementrian/Lembaga serta kerja sama dengan instansi

terkait. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas,

maka strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan

adalah :

a) melaksanakan dan meningkatkan kerja sama antaraparat

penegak hukum (CJS) dan instansi terkait;

b) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama dengan Disnaker

Kota dan Kabupaten Madiun serta perusahaan pengerah tenaga

kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dalam rangka pengawasan

dan perlindungan WNI khususnya terhadap warga kota Madiun

yang bekerja di luar negeri.

e. Sasaran . . . . .

54

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

e. Sasaran Strategis “Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/

kelurahan dalam rangka implementasi polmas dan melakukan deteksi

dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejala sosial

masyarakat” dicapai dengan melanjutkan pemantapan pelaksanaan

pemolisian masyarakat (community policing) dengan Bhabinkamtibmas dan

kelompok sadar Kamtibmas Arah Kebijakan sebagai berikut :

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan

pelaksanan Polmas dalam tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) penggelaran satu Polisi (Bhabinkamtibmas) satu desa/kelurahan

untuk memperoleh informasi masyarakat berkaitan dengan

permasalahan Kamtibmas;

b) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan

Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung

upaya memelihara dan memantapkan kamtibmas dengan

menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarakat saat

dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat.

f. Sasaran Strategis “Meningkatnya keselamatan lalu lintas dalam rangka

mendukung program Decade of Action For Road Safety 2011-2020”

dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

1) meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas

korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah menurunnya

tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka

strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan

adalah :

a) Melakukan . . . . .

55

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) melakukan kajian blackspot kecelakaan lalu lintas dan angkutan

jalan pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas;

b) penanganan kecelakaan lalulintas menonjol dengan

pemanfaatan teknologi Traffic Accident Centre (TAC);

c) melaksanakan program road safety/safety ridding.

2) membangun budaya tertib lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kesadaran

dalam mematuhi tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) menggelar operasi Kepolisian di bidang lalu lintas secara rutin;

b) melaksanakan sosialisasi, rekayasa lalu lintas dan edukasi

keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan serta etika

berkendara.

3) meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi

dan kendaraan bermotor berbasis teknologi.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

pelayanan publik di bidang regident pengemudi dan kendaraan

bermotor berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun

Kota yang akan dilakukan adalah :

a) penggelaran Samsat keliling;

b) penggelaran sistem STNK online;

c) penggelaran sistem BPKB online;

d) penggelaran ATM Samsat;

e) penggelaran . . . . .

56

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

e) penggelaran payment point;

g. Sasaran Strategis “Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan,

terhadap 4 (empat) jenis kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan

transnasional dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi.” dicapai

dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

1) pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4

(empat) jenis kejahatan yang meliputi: kejahatan konvensional,

kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan

kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana

dan prasarananya;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan

penegakkan hukum di bidang kejahatan konvensional, transnasional,

kekayaan negara dan kejahatan kontijensi. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi Polres

Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;

b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,

mahasiswa, serikat buruh dan LSM;

c) pembentukan dan pembinaan jaringan;

d) meningkatkan kegiatan pre-emtif melalui pembinaan Binluh,

Sambang, tatap muka, Silaturrohmi, dan preventif melalui

giat pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli dengan

mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya

gangguan Kamtibmas;

e) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana konvensional

(kejahatan jalanan/premanisme, perjudian, kejahatan dengan

kekerasan) melalui kegiatan operasi premanisme, operasi

Pekat, operasi C3, operasi Semeru;

f) pengungkapan. . . . . .

57

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

f) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan trans

national (cyber crime, narkoba, human trafficking, arms

smuggling, terorisme), kejahatan kekerasan terhadap

perempuan dan anak serta kelompok marginal melalui kegiatan

rutin Kepolisian yang ditingkatkan dan operasi kampung

Narkoba melalui kegiatan under cover buy;

g) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan yang

merugikan kekayaan negara (korupsi, illegal logging, illegal

fishing, illegal mining) melalui kegiatan Satgas anti korupsi dan

Satgas barang bersubsidi (pupuk, BBM, sembako, gas elpiji);

h) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan yang

berimplikasi kontijensi (konflik sosial, konflik komunal dan demo

anarkis);

i) meningkatkan kemampuan anggota Polri dalam pencegahan

kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi intelijen, fungsi

Binmas dan fungsi Sabhara;

j) meningkatkan kemampuan penyidikan bagi personel Polsek

melalui pemenuhan peralatan berdasarkan standar scientific

criminal investigation;

k) meningkatkan kemampuan dan mengikut sertakan anggota Polri

dalam penanganan terorisme melalui kegiatan pelatihan

penyelidikan dan penyidikan. Dalam hal kegiatan pencegahan

dan deradikalisasi;

l) meningkatkan kemampuan Polri dalam penanganan penyalah-

gunaan Narkoba. Dalam hal pencegahan penyalahgunaan

Narkoba, Polres Madiun Kota bekerjasama dengan Badan

Narkotika Kota Madya (BNK), dan instansi terkait;

m) menyiapkan pemenuhan sarana prasarana yang memadai guna

menunjang kegiatan pencegahan dan penegakan hukum;

n) pengungkapan. . . . .

58

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

n) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana Pemilu bersama

Bawaslu pada Pemilu Kada, Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden/

Wapres tahun 2019.

2) membangun kemampuan back up operasional dari tingkat Polda ke

Polres jajaran Polres Madiun Kota dan Mabes Polri dalam penanganan

gangguan keamanan berintensitas tinggi (Flash Point) secara langsung

dan cepat, khususnya terorisme, separatism, konflik sosial, konflik

komunal, pertolongan korban dan penanganan bencana alam.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kemampuan

operasional secara cepat dalam penanganan keamanan. Untuk

mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) menyiagakan dan mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand

by force) Polres Madiun Kota dan Polsek jajaran untuk setiap

saat siap digerakkan dengan mempergunakan sarana dan

prasarana darat;

b) melaksanakan penanggulangan huru hara, ancaman bom, teror,

separatis, pertolongan korban dan penanganan bencana alam

serta melaksanakan Lidik Pamgal berkaitan dengan kelompok

radikal, separatis, dan teroris.

3) membangun kemampuan penyidikan berstandar investigasi

pidana yang ilmiah (Scientific Crime Investigation -SCI) dari

Polres sampai tingkat Polsek.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya

kemampuan penyidikan berstandart penyidikan pidana secara

ilmiah (Scientific Crime Investigation -SCI). Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi

pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan. . . . . .

59

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a) meningkatkan kemampuan penyidik Polri dalam

pengolahan Tempat Kejadian Perkara (Crime Scene

Investigation-CSI) guna mengungkap tindak pidana secara

ilmiah;

b) meningkatkan sarana prasarana penyidikan yang

memenuhi standar investigasi tindak pidana secara ilmiah

(Scientific Crime Investigation-SCI);

c) memberikan bantuan teknik aspek medis pada tugas

operasional Polri berupa outopsi, gali kubur, odontogram;

i. Sasaran strategis, “Terwujudnya pengembangan hukum Kepolisian guna

pemberian bantuan dan nasehat hukum kepada anggota Polri dan PNS

“, dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terselenggaranya

pembinaan dan advokasi hukum serta terbangunnya landasan hukum

dalam rangka pelaksanaan Tugas Pokok Polri selaku pelindung,

pengayom dan pelayan masyarakat, memelihara keamanan dan

ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum. Untuk mewujudkan

pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi Polres

Madiun Kotayang akan dilakukan adalah :

a) pemberian bantuan hukum dan nasehat hukum kepada anggota

Polri dan PNS;

b) melaksanakan penyuluhan hukum baik internal maupun

eksternal.

3. kerangka regulasi. . . . . . .

60

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

3. Kerangka Regulasi

Polres Madiun Kota dalam rangka menjalankan roda organisasi memerlukan

pedoman-pedoman maupun aturan-aturan yang mengikat bagi anggotanya sendiri

maupun terhadap masyarakat, karena tugas dan wewenang Polri yang diemban

berkaitan dengan kepentingan masyarakat di bidang keamanan maupun penegakan

hukum. Aturan atau regulasi yang ada pada Polri ditujukan dalam rangka

mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional jangka panjang, jangka

menengah maupun jangka pendek.

Rencana Strategis Polres Madiun Kota 2015-2019 merupakan penjabaran

dan alat untuk mencapai tujuan pembangunan jangka menengah daerah, selain

berisi perencanaan strategis, juga berisi tentang instrumen strategis yang berfungsi

untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak dan memiliki dampak

yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan daerah yang tersusun

dalam kerangka regulasi. Kerangka regulasi pada Renstra berisi tentang kebutuhan

regulasi di lingkungan Polres Madiun Kota yang bersifat mengikat kepada personel

Polri maupun masyarakat yang berbentuk peraturan perundang-undangan yang

direncanakan akan dibuat selama 5 (lima) Tahun ke depan yang sejalan dengan

kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam RPJMD 2015-2019 dan Renstra Polres

Madiun Kota Tahap III Tahun 2015-2019.

Kerangka regulasi pada Renstra Polres Madiun Kota Tahun 2015-2019 berisi

tentang kebutuhan regulasi di lingkungan Polres Madiun Kota yang berupa

peraturan, SOP Kasatker/Kasatfung yang ada di Lingkungan Polres Madiun Kota,

yang memuat rencana pembuatan, penyempurnaan atau revisi peraturan dan SOP

Kasatker/Kasatfung yang dinilai perlu dan masih valid dalam mendukung

pelaksanaan tugas Polri selama 5 (lima) tahun kedepan terutamanya dalam rangka

mendukung RPJMD tahun 2015-2019.

Dari isu strategis di bidang pertahanan dan keamanan terhadap peningkatan

kapasitas dan stabilitas keamanan maka dalam penguatan terhadap isu strategis

tersebut disusun kerangka regulasi berdasarkan prioritas, antara lain:

a. pemenuhan. . . .

61

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

a. pemenuhan Almatsus Polri yang didukung Industri Pertahanan. Kebutuhan

regulasi yang dibuat antara lain: Perkap tentang pemenuhan Almatsus Polri

dengan menitikberatkan pada industri pertahanan lokal, Perkap tentang

pengadaan barang/jasa Almatsus Polri dan SOP layanan pengadaan secara

elektronik;

b. peningkatan kesejahteraan dalam rangka pemeliharaan profesionalisme

personel Polri. Disamping peraturan perundang-undangan berupa Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.Kebutuhan regulasi yang

diperlukan adalah Rancangan Peraturan Pemerintah tentang administrasi

keanggotaan Polri;

c. peningkatan Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri.Kebutuhan regulasi

yang dibuat adalah amandemen Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia setelah disahkannya revisi

KUHP dan KUHAP;

d. penguatan Intelijen. Kebutuhan regulasi yang dibuat oleh Pemerintah adalah

Undang-Undang Tentang Persandian sebagai payung hukum operasional

sistem persandian, Polri membutuhkan regulasi pembentukan Undang-

Undang tentang senjata api dan bahan peledak;

e. penguatan Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba. Kebutuhan regulasi

yang dibuat pemerintah antara lain Perubahan Peraturan Presiden Nomor 12

tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan P4GN Tahun 2011-2015, Polri

membutuhkan regulasi dalam bentuk peraturan Kapolri dalam rangka

pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba, yang selanjutnya

akan dijabarkan menjadi peraturan Kapolda Jatim dan dipedomani oleh

Satker Jajaran khususnya Polres Madiun Kota.

KERANGKA. . . . . . .

62

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

KERANGKA REGULASI

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

1. Terbangunnya

Postur Polri

yang

Profesional,

Bermoral,

Modern dan

Unggul melalui

perubahan

Mind Set dan

Culture Set.

Keputusan Kepala

Kepolisian Daerah

Jawa Timur Nomor

: Kep/1198/II/2010

tentang Pedoman

administrasi

mutasi/

pengangkatan

dalam jabatan di

Polda Jatim .

SOP tentang mutasi

jabatan di lingkungan

Polres Madiun Kota;

Bagsumda

Perkap Nomor : 5

Tahun 2006

tentang

Penerimaan

anggota Kepolisian

Negara Republik

Indonesia.

SOP tentang sosialisasi

penerimaan anggota Polri

Bagsumda

Perkap nomor 19

Tahun

2010tentang

Pedoman

pelaksanaan

pelatihan

penggunaan VCD

fungsi teknis

kepolisian;

Usulan revisi Perkap No

19. tentang Pedoman

pelaksanaan pelatihan

penggunaan VCD fungsi

teknis kepolisian;

Subbag Lat

63

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

Perkap nomor 1

Tahun 2014

tentang

penyelenggaraan

verifikasi

SOP tentang verifikasi Bagsumda

Peraturan Irwasum

Polri No. 1 Tahun

2015 tentang

penjabaran tugas

seksi pengawasan

di lingkungan

Kepolisian Resort

SOP tentang Wasrik; Siwas

PMK 225 Tahun

2015 tentang

standar reviu

laporan keuangan.

SOP tentang Reviu

Lapkeu;

Sikeu

Perkap . . . . .

64

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

Perkap No. 7

Tahun 2015

tentang perubahan

atas Perkap No.

20 Tahun 2012

tentang

penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Instansi

Pemerintah di

lingkungan Polri.

SOP tentang evaluasi Akip; Bagren

Siwas

Perkap No 21, 22

dan 23 Tahun

2010 tentang

Susunan.

Organisasi dan

Tata Kerja Satuan

Organisasi Pada

Tingkat. Kepolisian

Resort dan

Kepolisian Sektor

Usulan Revisi Perkap

tentang SOTK Polri;

Bagren

Usulan Revisi Perkap

tentang HTCK di

lingkungan Polres Madiun

Kota;

Bagren

Telaahan Staf tentang

peningkatan Tipologi

Polsek.

Bagren

Kep Kapolri No.Pol

: Kep/12/II/2004

tentang Pedoman

Penyusunan

Standar dan

Akreditasi Profesi

Polri;

SOP tentang Pedoman

Penyusunan Standar dan

Akreditasi Profesi Polri;

Propam

Kep . . . . .

65

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

Kep Kapolri No.Pol

: Kep/42/IX/2004

tentang Atasan

Yang berhak

menjatuhkan

hukuman disiplin;

SOP tentang Tata Cara

Penyelesaian Pelanggaran

Disiplin Anggota Polri;

Propam

Kep Kapolri No.Pol

: Kep/43/IX/2004

tentang Tata Cara

Penyelesaian

Pelanggaran

Disiplin;

Kep Kapolri No.Pol

: Kep/44/IX/2004

tentang Tata Cara

Sidang Disiplin.

Surat Keputusan

Kapolri No. Pol.:

Skep/244/ IV/ 2004

tanggal 21 April2004

tentang Himpunan

Buku Petunjuk

Kegiatan Fungsi

SamaptaKepolisian.

SOP tentang pengamanan Mako;

Sat Sabhara

3. Meningkatnya . . . . .

66

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

2. Terwujudnya

pelayanan

prima

Kepolisian.

Peraturan Kapolri

Nomor 20 Tahun

2014 tentang

Layanan Polisi

110.

SOP tentang Layanan

Polisi 110;

SPKT

Skep Kapolri no

247/IV/2004

tentang petunjuk

kegiatan

pengamanan

capres cawapres

SOP tentang Pengamanan

VIP dan Capres/Cawapres;

Bag Ops

Perkap No 23

Tahun 2010

tentang OTK

Polres

SOP tentang pengamanan

kawasan tertentu;

Propam

Perkap No 24

Tahun 2007

tentang sistem

manajemen

pengamanan

organisasi,

perusahaan

dan/atau

instansi/lembaga

pemerintah

SOP tentang Sispam

manajemen Obyek vital/

khusus;

Sat Sabhara

Surat . . . . .

67

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

Surat Keputusan

Kapolri No.Pol :

Skep/723/IX/2004

tanggal

21September 2004

tentang Pedoman

Administrasi

Penanganan

Dumas;

SOP tentang Tata cara

Penanganan Pengaduan di

Lingkungan Polri;

Propam

Perkap No 8

Tahun 2010

tentang Tata Cara

Lintas Ganti Dan

Cara Bertindak

dalam

Penanggulangan

Huru Hara.

SOP tentang Tata Cara

Lintas Ganti Dan Cara

Bertindak dalam

Penanggulangan Huru

Hara.

Sat Sabhara

3. Meningkatnya

peran

Intelejen

dalam

mendukung

upaya

mengelola

keamanan

dan ketertiban

masyarakat;

UU Darurat No. 12

Tahun 1951

tentang senjata

tajam dan bunga

api.

SOPtentang penerbitan

rekomendasi penggunaan

senpi oleh masyarakat Non

TNI/Polri serta bahan

peledak.

Sat Intelkam

PP No. 50 Tahun

2010 tentang jenis

dan tarif atas

PNBP yang

berlaku atas Polri.

Sop tentang Pelayanan

Fungsi Intelkam

Perkap . . . . .

68

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

Perkap No. 7

Tahun 2012

tentang tata cara

penyelenggaraan

pelayanan

pengamanan dan

penanganan

perkara

penyampaian

pendapat di muka

umum.

SOP tentang Perizinan

dan Kegiatan Masyarakat;

Perkap No. 9

Tahun 2011

tentang

Manajemen

Operasi Kepolisian

SOP tentang SISTEM

Manajemen Operasi

Kepolisian

Bag Ops

4. Terbangunnya

kerjasama

dalam rangka

sinergi

polisional

UU Nomor 2

Tahun 2002 Pasal

41

Rancangan Peraturan

Pemerintah tentang

Perbantuan TNI;

Bag Ops

Perkap No 10

Tahun 2006

tentang Jukminu

MoU

SOP tentang MOU antara

Polres Madiun Kota dengan

instansi

pemerintah/swasta/LSM/sta

keholders

Bag Ops

Siwas

Perkap Nomor 1

tahun 2013

tentang

Penugasandiluar

struktur Polri.

SOP tentang Penugasan

anggota Polri di luar

struktur Organisasi Polri

Bag Sumda

Perkap . . . . .

69

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

Perkapnomor 24

tahun 2011

tentang tentang

tata cara

pelayanan

informasipublik

SOP tentang Tata Cara

Pelayanan Informasi Media

Massa oleh Polri;

Subbag

Humas

5. Tergelarnya

Bhabinkamtib

mas di seluruh

desa/

kelurahan

dalam rangka

implementasi

polmas dan

melakukan

deteksi dini

terhadap

potensi

gangguan

keamanan dan

gejala sosial

masyarakat

Perkap Nomor 23

Tahun 2007

tentang Sistem

Keamanan

Lingkungan

tentang Sistem Keamanan

Lingkungan

Sat Binmas

Perkap Nomor 24

Tahun 2007

tentang Pedoman

penilaian

Penerapan

Sistemmanajemen

Swakarsa

SOP Penilaian Penerapan

Sistemmanajemen

Swakarsa berdasarkan

Sat Binmas

SOP Pelatihan Sistem

Manajemen Pengamanan

Swakarsa organisasi,

perusahaan dan atau

instansi/Lembaga

pemerintah;

Sat Binmas

7. Meningkatnya . . . . .

70

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

6. Meningkatnya

keselamatan

lalu lintas

dalam rangka

mendukung

program

Decade of

Action For

Road Safety

2011-2020

UU RI No. 22 Th.

2009 tentang Lalu

Lintas dan

Angkutan Jalan

SOP tentang Turjawali

Lantas

Sat Lantas

UU No. 80 Th.

2012 tentang tata

cara pemeriksaan

kendaraan

bermotor di jalan,

penindakan

pelanggaran lalu

lintas dan

angkutan jalan.

SOP tentang Penindakan

Pelanggaran lalu lintas

Sat Lantas

SOP Tilang Lantas

Sat Lantas

UU No. 12 Th.

2007 tentang Mobil

Unit Pelayanan

SIM Keliling.

Usulan Revisi Perkap No.

12 Th. 2007 tentang Mobil

Unit Pelayanan SIM

Keliling.

Sat Lantas

7. Meningkatnya

penyelesaian

dan

pengungkapan,

terhadap 4

(empat) jenis

kejahatan

terhadap

kekayaan

negara,

kejahatan

transnasional

dan kejahatan

yang

berimplikasi

kontijensi

Perkap No 10

Tahun

2009tentang

tatacara dan

persyaratan

permintaan

pemeriksaan pada

Labfor Polri.

SOP tentang Tata Cara

dan Persyaratan

Permintaan Pemeriksaan

Tehnis Kriminalistik TKP

dan Laboratoris

Kriminalistik Barang Bukti

kepada Laboratorium

Forensik Surabaya;

Sat Reskrim

Perkap . . . . .

71

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

Perkap No

10Tahun2010Tent

ang Tata Cara

Pengelolaan

Barang Bukti di

Lingkungan

Kepolisian Negara

Republik Indonesia

SOP tentang Tata Cara

Pengelolaan Barang Bukti

di Lingkungan Polres

Madiun Kota;

Sat Tahti

Perkap No 20

Tahun 2010

tenntang

Koordinasi,

Pengawasan dan

Pembinaan

Penyidikan Bagi

Penyidik PNS.

SOP tentang Korwas

PPNS.

Sat Reskrim

Perkap No 14

Tahun2012tentang

Manajemen

Penyidikan Tindak

Pidana

SOP tentang Manajemen

Penyidikan Tindak Pidana;

Sat Reskrim

SOP tentang Pedoman

administrasi penyidikan

tindak pidana;

Sat Reskrim

Perkapnomor 3

thn. 2008 tentang

pembentukan

ruang pelayanan

khusus dan tata

cara pemeriksaan

saksi dan/atau

korban tindak

pidana.

SOP tentang pelayanan

khusus dan tata cara

pemeriksaaan saksi dan

atau korban tindak pidana;

Sat Reskrim

UU RI . . . . .

72

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

UU RI No. 35

Tahun 2009

tentang Narkotika

SOP tentang tata cara

penanganan tersangka dan

atau terdakwa pencandu

narkotika dan korban

penyalahgunaan narkotika

ke dalam rehabilitasi

Sat Reskoba

UU RI No. 36

Tahun 2009

tentang Kesehatan

Perkap No 11

Tahun 2014

tentang tata cara

penanganan

tersangka dan

atau terdakwa

pencandu

narkotika dan

korban

penyalahgunaan

narkotika ke dalam

rehabilitasi

8. Terwujudnya

pengembanga

n hukum

Kepolisian

guna

pemberian

bantuan dan

nasehat

hukum kepada

anggota Polri

dan PNS.

Perkap Nomor 7

tahun 2005

tentang tata cara

pemberian

bantuan hukum

SOP tentang saran dan

pendapat hukum;

Subbag

Hukum

SOP tentang pemberian

bantuan hukum

perkarapidana;

Subbag

Hukum

SOP tentang pemberian

bantuan hukum perkara

perdata;

Subbag

Hukum

SOP tentang pemberian

bantuan hukum perkara

praperadilan;

Subbag

Hukum

SOP . . . . .

73

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis

Regulasi Terkait Yang Sudah Ada

Kebutuhan Regulasi Keterangan

SOP tentang pemberian

bantuan hukum perkara

PTUN;

Subbag

Hukum

SOP tentang pemberian

bantuan hukum perkara

pengadilan agama;

Subbag

Hukum

4. Kerangka Kelembagaan

Dalam memenuhi pelaksanaan pembangunan pemerintah yang efektif dan

akuntabel, diperlukan suatu kerangka kelembagaan sesuai dengan program

pembangunan Polri yang telah ditetapkan. Kelembagaan merujuk pada organisasi,

pengaturan hubungan inter dan antarorganisasi, serta sumberdaya manusia.

Organisasi Polri mencakup tugas, fungsi, kewenangan, peran dan struktur,

pengaturan hubungan inter dan antar organisasi mencakup tata hubungan kerja

inter dan antar organisasi Polri/lembaga pemerintah, sedangkan sumberdaya

manusia mencakup pejabat Polri dan aparatur sipil negara yang menjalankan

organisasi tersebut. Aspek sumberdaya manusia Polri di dalam kerangka

kelembagaan mencakup jumlah dan kualitas, yang meliputi pengetahuan

(knowledge), keterampilan (skills), dan sikap (attitude).

Tersedianya lembaga organisasi Polri yang efektif dan akuntabel merupakan

salah satu prasyarat keberhasilan Polri dalam mengelolasumber daya yang

adauntuk mewujudkan Polri yang dapat melayani, mengayomi dan melindungi

masyarakat. Keberhasilan Polri dalam membangun organisasi disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat, sehingga tepat struktur dan tepat fungsi. Penguatan

kelembagaan Polri tidak harus diartikan pembentukan organisasi baru, namun justru

perlu dilakukan perampingan dan penyederhanaan untuk lebihmengefektifkandan

mengefisiensikan kinerjapersonel Polri. Upaya penyederhanaan organisasi Polri

perlu . . . . .

74

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

perlu dilakukan sesuai kebutuhan Polri dengan berlandaskan pada pemenuhan

SDM, sarana dan prasarana serta anggaran. Upaya penguatan kelembagaan di

lingkungan Polri masih perlu dilanjutkan, mengingat masih belum optimalnya

kualitas pembangunan kelembagaan Polri.

Sesuai dengan arah kebijakan pemerintah dalam upaya penguatan kerangka

kelembagaan pada kementerian/lembaga, maka revisi kelembagaanakan dilakukan

untuk mewujudkan lembaga Polri yang berkualitas khususnya Polres Madiun

Madiun Kota, yang ditandai dengan :

a. Tugas pokok dan fungsi yang jelas tidak tumpang tindih, kewenangan yang

tepat, serta struktur organisasi yang efisien, sehingga terhindar dari adanya

duplikasi fungsi, benturan kewenangan dan inefisiensi belanja operasional;

b. tata hubungan kerja (HTCK) yang efektif, efisien, transparan dan sinergis

(well-connected governance system);

c. profesionalisme, integritas dan kinerja SDM yang tinggi, sehingga mampu

melaksanakan visi, misi, program dan kegiatan untuk mencapai sasaran

strategis Polres Madiun Kota.

Penataan kelembagaan yang dilakukan melalui revisi/penyempurnaan

dilakukan bersifat sangat selektif dan dilakukan untuk hal-hal yang sangat penting,

mendesak, serta diyakini akan memberi manfaat yang lebih besar untuk mencapai

arah kebijakan dan strategi Polres Madiun Kota dalam rangka terwujudnya

kamtibmas yang kondusif, tegaknya hukum, serta terlindungi, terayomi dan

terlayaninya masyarakat.

Penguatan kelembagaan Polres Madiun Kota juga dilakukan dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. kebijakan pembangunan, yang meliputi sasaran, arah kebijakan, strategi,

program dan kegiatan pembangunan, untuk memastikan bahwa postur

kelembagaan Polri yang dibentuk sejalan dan mendukung pelaksanaan

pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel;

b. peraturan . . . . .

75

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

b. peraturan perundangan yang berlaku, termasuk peraturan perundangan

desentralisasi dan otonomi daerah, untuk memastikan keserasian antar

tugas, fungsi dan kewenangan yang berlaku di lingkungan Polri dengan

peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan desentralisasi dan

otonomi daerah;

c. prinsip-prinsip pengorganisasian yang modern;

d. penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik (good

governance); seperti transparansi,efektivitas, efisiensi dan penyesuaian

dengan ketersediaan anggaran negara;

Prioritas Penguatan Kerangka Kelembagaan Polres Madiun Kota Tahun

2015-2019 sesuai dengan perkembangan administrasi pemerintah daerah maupun

adanya tuntutan kebutuhan tugas terhadap ancaman gangguan Kamtibmas, akan

difokuskan pada hal-hal sebagai berikut :

a. implementasi penyusunan Daftar Susunan Personel (DSP) berdasarkan

analisa beban kerja;

b. pengusulan peningkatan tipologi satuan organisasi kewilayahan tingkat

Polres dan Polsek;

c. pengusulan peningkatan tipe dan sarana prasarana Poliklinik pada Polres

Madiun Kota;

d. implementasi revisi Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) serta

monitoring pelaksanaannya;

e. pemutakhiran Data Satuan Kewilayahan.

Dari arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang keamanan tersebut,

maka untuk mewujudkan pencapaian sasaran dalam penguatan kelembagaan

Polres Madiun Kota, dibutuhkan kerangka kelembagaan sebagai berikut :

KERANGKA . . . . .

76

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

KERANGKA KELEMBAGAAN

No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada

Kerangka Kelembagaan Ket

1. Terbangunnya

Postur Polri yang

Profesional,

Bermoral, Modern

dan Unggul

melalui perubahan

Mind Set dan

Culture Set.

a. Bag Sumda

a. penataan DSPP disesuaikan

dengan ABK;

b. penataan struktur jabatan;

c. implementasi ratio perbandingan

Polri dengan jumlah penduduk di

wilayah Madiun Kota.

b. Bag Ren

a. penataanproporsionalitas belanja

pegawai, belanja barang dan

belanja modal;

b. perubahan nomenklatur

disesuaikan dengan struktur dan

ketentuan yang berlaku;

c. Usulan peningkatan tipologi Polres

dan Polsek;

d. Implementasi . . . . .

77

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada

Kerangka Kelembagaan Ket

e. implementasi revisi SOTK serta

memonitoring pelaksanaannya.

b. Bag Ops pemuktahiran data satwil.

c. Subbag Lat Implementasi pelatihan mind set dan

culture set personel Polres Madiun

Kota melalui pelaksanaan Revolusi

Mental.

2. Terwujudnya

pelayanan prima

Kepolisian.

a. Siwas

peningkatan kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan kepolisian

berdasarkan hasil survey;

b. Bag Sumda penguatan Sumber Daya Polri pada

tingkat Polres dan Polsek;

c. Sat Reskrim peningkatan pemberian SP2HP;

d. Sat Intelkam penatan perizinan yang tepat waktu

sesuai SOP;

e. SPKT & Sat

Sabhara

peningkatan respon time kehadiran

Polri di TKP;

f. Propam peningkatan penyelesaian komplin

masyarakat terhadap pelayanan Polri;

g. Humas penguatan fungsi Humas pada tingkat

Polres dan Polsek jajaran;

h. Telematika peningkatan pemenuhan teknologi

kepolisian dan sistem informasi;

i. SPKT . . . . .

78

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada

Kerangka Kelembagaan Ket

i. SPKT implementasi penyajian informasi

kriminal di wilayah hukum Polres

Madiun Kota selama 1 x 24 Jam.

10.

11. 3. Meningkatnya

peran Intelejen

dalam mendukung

upaya mengelola

keamanan dan

ketertiban

masyarakat;

Sat Intelkam a. peningkatan produk intelijen yang

dapat digunakan oleh pimpinan

dalam kegiatan lintas sektoral;

b. peningkatan produk intelijen yang

dapat digunakan oleh fungsi

Kepolisian lainnya dalam rangka

Harkamtibmas;

c. penurunan potensi gangguan

keamanan dan ketertiban di wilayah

Polres Madiun Kota;

d. penguatan fungsi Intelijen Polsek;

e. penguatan koordinasi Intelijen.

12.

13.

14. 4. Terbangunnya

kerjasama dalam

rangka sinergi

polisional

a. Bag Ops penguatan fungsi Kerma pada Polres

Madiun Kota dan Jajarannya;

b. Siwas jumlah MoU yang dibuat antara Polres

Madiun Kota dengan instasi

pemerintah/swasta /LSM/stakeholders;

c. Binmas jumlah kerja sama antara Polres

Madiun Kota dengan instansi

pemerintah/swasta/LSM /stakeholders.

15.

6. Tergelarnya . . . . .

79

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada

Kerangka Kelembagaan Ket

16.

17. 5. Tergelarnya

Bhabinkamtibmas

di seluruh desa/

kelurahan dalam

rangka

implementasi

polmas dan

melakukan deteksi

dini terhadap

potensi gangguan

keamanan dan

gejala sosial

masyarakat

a. Sat Sabhara

dan Sat

Binmas

a. penguatan fungsi preemtif dan

preventif pada tingkat Polsek

dengan

penggelaranBhabinkamtibmas;

b. Sat Binmas b. penguatan strategi Polmas tingkat

Polres dan Polsek.

c. peningkatan jumlah komunitas

masyarakat dalam menciptakan

iklim keamanan;

d. implementasi penempatan 1 (satu)

Bhabinkamtibmas di setiap desa

e. penguatan unit Binmas Polsek.

18.

19.

20. 6. Meningkatnya

keselamatan lalu

lintas dalam

rangka

mendukung

program Decade

of Action For Road

Safety 2011-2020.

Sat Lantas a. penguatan fungsi pencegahan dan

rekayasa lalu lintas sampai dengan

tingkat Polsek;

b. penguatan fungsi penegakan

hukum dibidang lalu lintas sampai

dengan tingkat Polsek;

c. penurunan jumlah laka lantas;

d. penurunan tingkat fatalitas korban

laka lantas meninggal dunia;

e. penurunan jumlah pelanggaran

terhadap 5 jenis pelanggaran lalu

lintas.

8. Meningkatnya . . . . .

80

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada

Kerangka Kelembagaan Ket

21.

22. 7. Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan, terhadap 4 (empat) jenis kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi

Sat Reskrim a. penguatan fungsi penyidikan

sampai dengan tingkat Polsek;

b. penguatan koordinasi dengan

Criminal Justice System (CJS);

c. persentase pengungkapan dan

penyelesaian kasus tindak pidana.

23.

24. Sat Sabhara persentase penurunan gangguan

keamanan pada jalur aktivitas

masyarakat yang menggunakan moda

transportasi darat

25.

26. 8. Terwujudnya

pengembangan

hukum Kepolisian

guna pemberian

bantuan dan

nasehat hukum

kepada anggota

Polri dan PNS.

Subbag Hukum a. Pemberian bantuan hukum dan

nasehat hukum kepada anggota

Polri dan PNS;

b. Pelaksanaan penyuluhan hukum

baik internal maupun eksternal.

:

Bab IV . . . . .

81

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

1. Target Kinerja

Perubahan dalam tubuh Polri meliputi 3 (tiga) aspek, yakni aspek struktural,

aspek instrumental, dan aspek kultural. Aspek struktural mecakup perubahan

kelembagaan kepolisian dalam ketatanegaraan, organisasi, susunan dan

kedudukan. Aspek instrumental mencakup filosofi (visi, misi dan tujuan), doktrin,

kewenangan, kompetensi, kemampuan fungsi dan iptek. Aspek kultural merupakan

muara dari perubahan aspek struktural dan instrumental, karena semua perubahan

nantinya diharapkan harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Polri kepada

masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem rekrutmen, sistem

pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran dan sistem

operasional.

Arah kebijakan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran

meningkatnya profesionalisme Polriditempuh dengan : 1) Penguatan SDM; 2)

Peningkatan kesejahteraan personel Polri; 3) Peningkatansarana dan prasarana; 4)

Pemantapan manajemen internal Polri.

Dalam rangka mencapai sasaran meningkatnya profesionalisme kinerja

Polres Madiun Kota, maka disusun target kinerja berdasarkan sasaran strategis dan

indikator kinerja utama sebagai berikut:

TABEL . . . . .

82

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

TABEL SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN TARGET

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET KET

2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Terbangunny

a Postur Polri

yang

Profesional,

Bermoral,

Modern dan

Unggul

melalui

perubahan

Mind Set dan

Culture Set.

Jumlah personil

Polri yang

memiliki standart

kompetensi

sesuai bidang

tugasnya;

20 Pers 22 Pers 26 Pers 30 Pers 33 Pers Bag Sumda

2. Terwujudnya

pelayanan

prima

Kepolisian

Prosentase penyelesaian / penurunan komplain masyarakat terhadap pelayanan Polri;

34% 50% 61% 73% 84% Sie Propam

Prosentase pelayanan perizinan yang tepat waktu sesuai SOP;

72% 79% 91% 85% 86%

3. Meningkatny

a peran

Intelejen

dalam

mendukung

upaya

mengelola

keamanan

dan

ketertiban

masyarakat;

Penyelesaian potensi konflik sosial di masyarakat tidak menjadi gangguan nyata;

94% 89% 92% 72% 69% Sat Intelkam

Prosentase

menurunnya unjuk rasa anarkis (Agar tidak menjadi gangguan nyata.)

80% 90% 90% 100% 100%

4.Terbangunnya. . . . .

83

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4 Terbangunny

a kerjasama dalam rangka sinergi polisional

Jumlah kegiatan

membangun

kemitraan melalui

kerjasama

dengan

stakeholders

terkait maupun

media massa

(media elektronik,

media cetak dan

media online)

7 Giat 8 Giat 9 Giat 10 Giat 11 Giat Sie Was

5. Tergelarnya

Bhabinkamtib

mas di

seluruh desa/

kelurahan

dalam rangka

implementasi

polmas dan

melakukan

deteksi dini

terhadap

potensi

gangguan

keamanan

dan gejala

sosial

masyarakat

Prosentase

penyelesaian

permasalahan

sosial yang

dilakukan

Bhabinkamtibmas

/ Petugas Polmas;

50% 60% 75% 83% 90% Sat Binmas

Prosentase

komunitas

masyarakat /

FKPM yang

membantu tugas

– tugas

Kepolisian dalam

menciptakan

kamtibmas.

70% 75% 80% 90% 100%

6. Meningkatnya

keselamatan

lalu lintas dalam

rangka

mendukung

program Decade

of Action For

Road Safety

2011-2020

Prosentase

pelaksanaan

Turjawali sesuai SOP

(Sabhara)

72% 74% 79% 82% 85% Sat Lantas

Prosentase

penurunan angka

kematian korban

laka lantas;

1% 1% 1% 1% 1%

Prosentase

penurunan laka

lantas;

28% 29% 30% 31% 32%

Jumlah pelaksanaan

pengamanan terhadap Objek Vital.

12 Giat 15 Giat 16 Giat 16 Giat 16 Giat Sat sabhara

7.meningkatnya. . . . . .

84

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7. Meningkatnya

penyelesaian

dan

pengungkapan,

terhadap 4

(empat) jenis

kejahatan

terhadap

kekayaan

negara,

kejahatan

transnasional

dan kejahatan

yang

berimplikasi

kontijensi

Prosentase

pengungkapan dan

penyelesaian kasus

tindak pidana;

63 % 78 % 83 % 85 % 90 % Sat Reskrim

Prosentase penyelesaian tunggakan perkara

67 % 77 % 75 % 78 % 82 %

Jumlah penyampaian SP2HP yang tepat waktu.

107 114 122 129 136

8. Terwujudnya

pengembangan

hukum

Kepolisian guna

pemberian

bantuan dan

nasehat hukum

kepada anggota

Polri dan PNS.

Jumlah pemberian

bantuan hukum dan

nasihat hukum

kepada anggota

Polri dan PNS;

10 Giat 11 Giat 12 Giat 13 Giat 14 Giat Subbag Hukum

2. Kerangka Pendanaan

Untuk mewujudkan sasaran strategis tentang peningkatan kapasitas

pertahanan dan stabilitas keamanan khususnya yang berkaitan dengan tugas pokok

dan fungsi Polri di Polres Madiun Kota, maka dibutuhkan pendanaan yang untuk

pemenuhan Alpalkam/Almatsus dan Kapor Polri guna peningkatan Profesionalisme

Polri. Sumber pendanaan tersebut selain berasal dari rupiah murni juga bersumber

dari PNBP.

SASARAN. . . . . . .

85

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

1. Terbangunnya

Postur Polri yang

Profesional,

Bermoral, Modern

dan Unggul melalui

perubahan Mind Set

dan Culture Set.

a. melaksanakan sosialisasi

rekrutmen yang proaktif ke

masyarakat untuk memperoleh

calon Polisi yang berkualitas;

RM

b. rasionalisasi dan realokasi

personel Polri tingkat Polres ke

Polsek untuk optimalisasi

tugas pelayanan;

PNBP

c. mengusulkan pengangkatan

PNS bagi CPNS yang

bersumber dari tenaga honorer

K2;

d. menyusun data base postur

Polri sesuai kondisi saat ini

dan kedepan, yang akan

digunakan sebagai acuan atau

landasan kebijakan minimal

zero growth Polri;

e. melanjutkan kerjasama

dengan Bank pemerintah

berkaitan dengan aplikasi e-

KTA;

f.

g. melakukan penataan dalam

pembinaan personel Polri

melalui tekhnologi informasi,

dalam hal seleksi pendidikan

dan mutasi

h. melaksanakan assessment

dan penerapan aplikasinya

86

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

sampai dengan tingkat Polsek

dalam rangka pembinaan

karier;

i. menyusun Sistem Informasi

Personel ( SIP ) sesuai

kondisi saat ini dan kedepan;

j. mengikutkan pendidikan,

pelatihan, kejuruan guna

meningkatkan profesionalisme

Polri;

k. melaksanakan pelatihan bagi

anggota Polri yang akan

mengikuti seleksi Dikbang

meliputi pelatihan psikologi,

kesehatan, jasmani dan

rohani;

l. melaksanakan pengawasan

internal dan eksternal serta

penanaman nilai-nilai

profesionalisme dan budaya

anti korupsi di lingkungan

Polres Madiun Kota dan

Jajarannya dalam rangka

internal trust dan public trust

guna meningkatkan kapasitas

dan kapabilitas SDM melalui

sosialisasi rekruitmen

personel Polri yang bebas dari

KKN, transparan dan

akuntabel;

m. melanjutkan Reformasi

Birokrasi Polri, dengan

87

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

melakukan evaluasi dan

penilaian manajemen kinerja

pada seluruh Satker ( SMK );

n. meningkatkan integritas anggota Polri dan membangun budaya anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polri (PMPRB);

o. meningkatkan disiplin, ketertiban dan perilaku anggota Polri melalui penegakkan disiplin dan kode etik profesi Polri;

p. menyusun peraturan Kepolisian, SOP dan MoU tingkat Polres sampai dengan Polsek Jajaran;

q. menyusun Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP) yang disesuaikan dengan tantangan tugas Polri;

r. meningkatkan jaminan kesehatan bagi Personel Polri/PNS Polri melalui kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);

s. melaksanakan Rikkes berkala bagi anggota Polri dan PNS Polri;

t. melaksanakan Tes Kesamaptaan jasmani (TKJ) secara berkala;

u. meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan gedung kantor Polri;

u. mengusulkan . . . . .

88

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

v. mengusulkan dan

menyerahkan Santunan

Kematian Catur Cakti (SKCC)

dan biaya perawatan serta

pemakaman bagi anggota Polri

dan PNS Polri yang meninggal

dunia.

w. mengefektifkan pelaksanaan

wasdal ke Polres dan Polsek

Jajaran Polres Madiun Kota;

x. melaksanakan Reviu laporan

Keuangan (Lapkeu) evaluasi

AKIP, Reviu LKIP, dan

verifikasi.

2. Terwujudnya

pelayanan prima

Kepolisian.

a. meningkatkan upaya

sosialisasi Renstra ke Polres

dan Polsek Jajaran sehingga

terbangun pemahaman yang

memadai tentang program

guna meningkatkan pelayanan

prima;

RM

b. meningkatkan kualitas

pelayanan publik melalui

pelaksanaan quick wins dan

quick response;

PNBP

c. melaksanakan pengukuran

keberhasilan terhadap

program Reformasi Birokrasi

Polri;

d. mendukung . . . . .

89

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

d. mendukung berjalannya

pelaksanaan Zona Integritas

menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi (WBK) dan Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani

(WBBM) mulai dari tingkat

Polres sampai ke tingkat

Polsek sehingga mampu untuk

meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap Polri

guna terwujudnya pelayanan

Kamtibmas yang unggul;

e. meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap kinerja

Polri dan soliditas kesatuan

melalui penerangan Internal

dan Eksternal;

f. membangun kemitraan melalui

kerjasama dengan

stakeholders terkait maupun

media massa (media

elektronik, media cetak dan

media online);

g. meningkatkan . . . . .

90

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

g. meningkatkan peran Humas

Polres Madiun Kota sebagai

pembentukan citra polri (image

building) melalui media massa,

sosial, penerangan sebagai

bentuk publikasi berbagai

keberhasilan Polri guna

memperoleh legitimasi publik

yang kuat.

h. meningkatkan kemampuan

penanganan konflik horisontal

baik dengan pencegahan dan

penegakan hukum secara

profesional;

i. Meningkatkan kegiatan pre-

emtif dan preventif dengan

mengutamakan tindakan

proaktif guna meminimalisir

terjadinya gangguan

kamtibmas;

j. memberdayakan pengamanan

swakarsa serta meningkatkan

pelibatan publik.

k. meningkatkan kemampuan

personel Polri, sarana

prasarana dalam rangka

persiapan pengamanan

Pemilukada dan Pemilu

Legislatif, Pemilu

Presiden/Wakil Presiden

Tahun 2018 - 2019;

l. menyusun . . . . .

91

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

l. menyusun alokasi anggaran,

meningkatkan kemampuan

personel dan satuan serta

sarana prasarana dalam

rangka menghadapi Pemilu

Kada, Pemilu Legislatif dan

Pemilu Presiden/Wakil

Presiden tahun 2018 – 2019.

3. Meningkatnya peran

Intelejen dalam

mendukung upaya

mengelola

keamanan dan

ketertiban

masyarakat;

a. melakukan pemetaan potensi

kerawanan gangguan

Kamtibmas;

RM

b. melakukan penggalangan

terhadap toga, tomas, toda,

mahasiswa, serikat buruh dan

LSM;

PNBP

c. membentuk dan membina

jaringan informasi dengan

melibatkan seluruh komponen

masyarakat;

d. memberikan informasi dan

saran tindak secara rahasia,

cepat dan akurat guna

mendukung tugas pokok Polri;

e. melaksanakan Lidik,

pengamanan dan

deradikalisasi kelompok anti

Pancasila (ISIS, terorisme,

kelompok radikal lainnya);

f. melaksanakan . . . . .

92

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

f. melaksanakan pelayanan

dalam rangka penerbitan

SKCK,

perizinan/pemberitahuan

kegiatan masyarakat dan

penerbitan perizinan di bidang

senjata api non organik

Polri/TNI dan bahan peledak

komersial.

4. Terbangunnya

kerjasama dalam

rangka sinergi

polisional

a. melaksanakan dan

meningkatkan kerja sama

antar aparat penegak hukum

(CJS) dan instansi terkait;

RM

b. melaksanakan dan

meningkatkan kerjasama

dengan Disnaker Kota dan

Kabupaten Madiun serta

perusahaan pengerah tenaga

kerja Indonesia Swasta

(PPTKIS) dalam rangka

pengawasan dan perlindungan

WNI khususnya terhadap

warga kota Madiun yang

bekerja di luar negeri.

6. tergelarnya . . . . .

93

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

5. Tergelarnya

Bhabinkamtibmas di

seluruh desa/

kelurahan dalam

rangka

implementasi

polmas dan

melakukan deteksi

dini terhadap

potensi gangguan

keamanan dan

gejala sosial

masyarakat

a. penggelaran satu Polisi

(Bhabinkamtibmas) satu

desa/kelurahan untuk

memperoleh informasi

masyarakat berkaitan dengan

permasalahan Kamtibmas;

RM

b. meningkatkan pelayanan

masyarakat dengan

mengembangkan Polmas

untuk menjangkau seluruh

komunitas guna mendukung

upaya memelihara dan

memantapkan kamtibmas

dengan menghadirkan anggota

Polri di tengah-tengah

masyarakat saat dibutuhkan

dan di setiap kegiatan

masyarakat;

6. Meningkatnya

keselamatan lalu

lintas dalam rangka

mendukung

program Decade of

Action For Road

Safety 2011-2020

a. melakukan kajian black spot

kecelakaan lalu lintas dan

angkutan jalan pada daerah

rawan kecelakaan lalu lintas;

RM

b. penanganan kecelakaan lalu

lintas menonjol dengan

pemanfaatan teknologi Traffic

Accident Centre (TAC);

PNBP

c. melaksanakan program road

safety/safety ridding.

d. menggelar operasi Kepolisian

di bidang lalu lintas secara

tematis;

e. melaksanakan . . . . .

94

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

e. melaksanakan soaialisasi,

rekayasa lalu lintas dan

edukasi keselamatan lalu lintas

dan angkutan jalan serta etika

berkendara.

f. penggelaran Samsat keliling;

g. penggelaran payment point;

7. eningkatnya

penyelesaian dan

pengungkapan,

terhadap 4 (empat)

jenis kejahatan

terhadap kekayaan

negara, kejahatan

transnasional dan

kejahatan yang

berimplikasi

kontijensi

a. melakukan pemetaan potensi

kerawanan gangguan

Kamtibmas;

RM

b. meningkatkan kegiatan pre-

emtif melalui pembinaan

Binluh, Sambang, tatap muka,

Silaturrohmi, dan preventif

melalui giat pengaturan,

penjagaan, pengawalan dan

patroli dengan mengutamakan

tindakan proaktif guna

meminimalisir terjadinya

gangguan Kamtibmas;

c. pengungkapan dan

penyelesaian tindak pidana

konvensional (kejahatan

jalanan/premanisme,

perjudian, kejahatan dengan

kekerasan) melalui kegiatan

operasi premanisme, operasi

Pekat, operasi C3, operasi

Semeru;

d. pengungkapan . . . . .

95

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

d. pengungkapan dan

penyelesaian tindak pidana

kejahatan trans national (cyber

crime, narkoba, human

trafficking, arms smuggling,

terorisme), kejahatan

kekerasan terhadap

perempuan dan anak serta

kelompok marginal melalui

kegiatan rutin Kepolisian yang

ditingkatkan dan operasi

Bersinar;

e. pengungkapan dan

penyelesaian tindak pidana

kejahatan yang berimplikasi

kontijensi (konflik sosial, konflik

komunal dan demo anarkis);

f. meningkatkan kemampuan

penyidikan bagi personel

Polsek melalui pemenuhan

peralatan berdasarkan standar

scientific criminal investigation;

g. pengungkapan dan

penyelesaian tindak pidana

Pemilu bersama Bawaslu pada

Pemilu Kada, Pemilu Legislatif,

Pemilu Presiden/Wapres tahun

2018-2019.

9. terwujudnya . . . . .

96

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

No Sasaran Strategis Keluaran Sumber

Pendanaan Pelaksana

8. Terwujudnya

pengembangan

hukum Kepolisian

guna pemberian

bantuan dan

nasehat hukum

kepada anggota

Polri dan PNS.

a. pemberian bantuan hukum dan

nasehat hukum kepada

anggota Polri dan PNS;

RM

b. Melaksanakan penyuluhan

hukum baik internal maupun

eksternal.

BAB V . . . . .

97

LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017

BAB V PENUTUP

1. Kaidah Pelaksanaan

a. pelayanan prima, memberikan pelayanan secara cepat, tepat, murah dan

tidak diskriminatif, dengan standar etika yang tinggi;

b. melembagakan kekuatan protagonis komitmen Polres Madiun Kota pasca

reformasi khususnya pada aspek kultur terus berupaya berkesinambungan

menampilkan postur Polri yang profesional dan proporsional;

c. strategi proaktif policing guna penanganan tindak kreatif menjadi proaktif

sehingga tercipta situasi yang kondusif meminimalisir jatuhnya korban dan

efisiensi anggaran;

d. membangun kerjasama / kemitraan dalam sisitem sinergi dengan lembaga /

instansi terkait serta seluruh komponen masyarakat dalam wadah pemolisian

masyarakat (Polmas) yang serasi dan selaras dalam rangka menciptakan

tertib hukum.

2. Autentifikasi dan Distribusi

a. Autentifikasi : Renstra Polres Madiun Kota tahun 2015-2019 (Perubahan)

merupakan jabaran atau garis kesinambungan Renstra Polda Jatim tahun

2015-2019 (Perubahan), yang disahkan oleh Kapolres Madiun Kota sebagai

pemimpin lembaga sekaligus sebagai pengguna anggaran ditingkat Polres;

b. Distribusi : didistribusikan kepada seluruh Kabag, Kasubbag, Kasat, Kasie,

Kapolsek Jajaran Polres Madiun Kota sebagai pedoman dalam menjabarkan

kedalam rencana kebutuhan sebagai penanggung jawab program guna

pencapaian hasil yang maksimal.

Ditetapkan di : Madiun pada tanggal : Nopember 2017 KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

SONNY MAHAR BA, S.H., S.I.K., M.H. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR

RESORT MADIUN KOTA

LAMPIRAN I

MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN

POLRES MADIUN KOTA TAHUN 2015 - 2019

Madiun, Nopember 2017

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR

RESORT MADIUN KOTA

LAMPIRAN II

MATRIKS KERANGKA REGULASI

POLRES MADIUN KOTA TAHUN 2015 - 2019

Madiun, Nopember 2017

2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

01 Dukma dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Polri

a. % kebijakan yang berpihak pada masyarakat 60% 63% 68% 71% 75% 54,617,179.0 50,598,187.0 55,658,005.7 61,223,806.3 67,346,186.9 289,443,364.9

b. % perencanaan dan penganggaran

berdasarkan kerangka pengeluaran jangka

menengah dengan kinerja secara terpadu

80% 80% 80% 80% 80% 0.0

c. % pengelolaan keuangan yang akuntabel

dan tepat waktu

90% 92% 94% 96% 98% 0.0

d. % unit kerja yang menerapkan administrasi

secara akuntabel

80% 85% 90% 90% 90% 0.0

e. % kecukupan operasional pelaksanaan tugas

pelayanan Internal

70% 74% 78% 82% 85% 0.0

f. % kecukupan operasional pelaksanaan tugas

pelayanan Internal

70% 74% 78% 82% 85% 0.0

3073 Dukungan Pelayanan Internal

Perkantoran Polri

Meningkatkan kualitas pelayanan

internal

12 12 12 12 12 54,617,179.0 50,588,787.0 55,647,665.7 61,212,432.3 67,333,675.5 289,399,739.5

5058 Perencanaan dan Penganggaran

Kewilayahan

Tersusunnya produk perencanan

kewilayahan

100% 100% 100% 100% 100% 0.0 9,400.0 10,340.0 11,374.0 12,511.4 43,625.4

02 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Polri

Mendukung tugas pembinaan dan

operasional Polri melalui

ketersediaan sarana dan prasarana

materiil, fasilitas dan jasa baik

kualitas

maupun kuantitas.

20% 30% 40% 50% 60% 1,782,828.0 3,919,840.0 4,311,824.0 4,743,006.4 5,217,307.0 19,974,805.4

5059 Dukma dan Teknik Sarpras Meningkatkan kualitas pelayanan

internal Sarpras

12 12 12 12 12 1,782,828.0 3,889,840.0 4,278,824.0 4,706,706.4 5,177,377.0 19,835,575.4

5063 Pengembangan Sarana dan

Prasarana Kewilayahan

Terdukungnya Fasilitas dan

Konstruksi Polri dalam mendukung

Kesejahteraan Personil Polri di

Kewilayahan

10% 13% 13% 13% 13% 0.0 30,000.0 33,000.0 36,300.0 39,930.0 139,230.0

03 Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Polri

a. % hasil pemeriksaan yang telah ditindak

lanjuti.

22% 32% 44% 54% 64% 52,320.0 74,820.0 82,302.0 90,532.2 99,585.4 399,559.6

b. % tindak lanjut terhadap pengaduan

masyarakat.

22% 32% 44% 54% 64% 0.0

MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN POLRES MADIUN KOTA

TAHUN 2015-2019

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI

2015-2019KET

4

Menyelenggarakan fungsi

Manajemen kinerja Polri secara

optimal dengan melaksanakan

kegiatan perencanaan, Pelaksanaan,

Pengendalian, Pelaporan, Pelayanan

Internal dan pembayaran gaji yang

di laksanakan secara tepat waktu,

akuntabel dan terintegrasi antara

Mabes Polri dan Kewilayahan

Jumlah Layanan perkantoran Sarpras

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana

kewilayahan dibandingkan tahun sebelumnya

Mewujudkan aparat Polri yang

Profesional, Proporsional dan

Akuntabel sebagai implementasi

reformasi Polri khususnya

perubahan kultur

persentase Dokumen Perencanaan dan Anggaran

Kewilayahan

Prosentase/jml kecukupan ketersediaan sarana

dan prasarana pendukung fasilitas guna

memenuhi Standar Pelayanan Kamtibmas Prima.

Jumlah Layanan Internal Perkantoran Polri

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR

RESORT MADIUN KOTA

LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA

NOMOR : KEP/ /XI/2017

TANGGAL : NOVEMBER 2017

2 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA

NOMOR : KEP/ /XI/2017

TANGGAL : NOVEMBER 2017

2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI

2015-2019KET

4

3087 Dukma dan Teknis Pengawasan

Umum dan Pemuliaan Profesi dan

Pengamanan

Terselenggaranya dukungan

opersional pengawasan umum dan

propam

80% 82% 84% 86% 88% 5,720.0 5,720.0 6,292.0 6,921.2 7,613.3 32,266.5

5064 Penyelenggaraan Pengawasan

dan Akuntabilitas Aparatur

Kewilayahan

Terselenggaranya Pengawasan dan

Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan

12

Laporan

12

Laporan

12

Laporan

12

Laporan

12

Laporan

23,600.0 31,100.0 34,210.0 37,631.0 41,394.1 167,935.1

5065 Penyelenggaraan Propam

Kewilayahan

Terselenggaranya Propam

Kewilayahan

5 7 8 9 10 23,000.0 38,000.0 41,800.0 45,980.0 50,578.0 199,358.0

05 Pendidikan dan Latihan Aparatur

Polri

a. Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidikan

Diklat Polri yang memenuhi standar

kompetensi melalui uji kompetensi

1 1 1 1 1 0.0 100,550.0 110,605.0 121,665.5 133,832.1 466,652.6

b. Jumlah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

Polri terakreditasi

0 0 0 0 0 0.0

c. Standar pelayanan pendidikan dan pelatihan

Polri

0 0 0 0 0 0.0

3100 Penyelenggaraan Pendidikan dan

Latihan Polri

Mencetak personel kompeten Polri

sesuai lingkup profesi-spesialisasi

menuju civilian police

100 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 0.0 100,550.0 110,605.0 121,665.5 133,832.1 466,652.6

06 Pengembangan Strategi

Keamanan dan Ketertiban

a. Jumlah Kegiatan Intelijen yang dapat

menurunkan potensi gangguan keamanan

dalam negeri

158 197 197 197 197 382,391.0 1,205,254.0 1,325,779.4 1,458,357.3 1,604,193.1 5,975,974.8

b. Jumlah masyararakat yang dijadikan jaringan

informasi bidang Ipoleksusbudhankam

272 272 272 336 336 0.0

c. Jumlah Informasi Pencegahan kejahatan

berkadar tinggi

132 132 144 144 144 0.0

d. Jumlah produk intelijen yang dihasilkan 3,533 4,227 4,227 4,803 4,803 0.0

e. Jumlah laporan potensi gangguan keamanan

yang dapat diidentifikasi (Lap Info)

1,994 2,688 2,688 3,264 3,264 0.0

3119 Strategi Keamanan dan Ketertiban

Kewilayahan

Menurunnnya potensi dan

gangguanan keamanan dan

ketertiban di daerah

5 Polsek 5 Polsek 5 Polsek 5 Polsek 5 Polsek 382,391.0 1,205,254.0 1,325,779.4 1,458,357.3 1,604,193.1 5,975,974.8

Penertiban dan penegakan

hukum bagi organisasi radikal

dan anti Pancasila

Terdatanya organnisasi radikal dan

anti pancasila

1 1 1 1 1 0.0 57,332.0 63,065.2 69,371.7 76,308.9 266,077.8 * QUICK WINS

08 Pemberdayaan Potensi

Keamanan

a. Jumlah angota Bhabinkamtibmas yang telah

mendapatkan pelatihan Polmas.

54

Orang

54

Orang

54

Orang

54

Orang

54

Orang

841,688.0 1,259,054.0 1,384,959.4 1,523,455.3 1,675,800.9 6,684,957.6

b. Jumlah masyarakat dan kelompok

masyarakat yang sadar dan peduli

keamanan.

8,640 9,072 9,525 10,001 10,501 0.0

c. Jumlah kerjasama keamanan dengan

komponen masyarakat.

5 5 5 5 5 0.0

Mewujudkan aparatur Polri yang

profesional baik dari segi kualitas

maupun kuantitas dan memiliki

kompetensi sesuai dengan bidang

tugasnya melalui penyelenggaraan

pendidikan Polri sehingga mampu

mengemban tugas Polri secara

profesional proposional.

Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Polri

Persentase kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan

Jumlah Pengaduan Masyarakat Pelanggaran Kode

Etik, disiplin dan Penamaan Internal Kewilayahan

Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang

menjadi obyek Wasrik kewilayahan

Mengembangkan langkah – langkah

strategi, dan mencegah suatu

potensi gangguan keamanan baik

kualitas maupun kuantitas, sampai

kepada penanggulangan sumber

penyebab kejahatan, ketertiban dan

konflik di masyarakat dan sektor

sosial, politik dan ekonomi sehingga

gangguan kamtibmas menurun.

Jumlah Polsek yang dapat menurunkan potensi

gangguan keamanan dan ketertiban di

kewilayahan

Deteksi identifikasi organisasi radikal dan anti

Pancasila

Mendekatkan Polisi dengan

berbagai komunitas masyarakat

agar terdorong bekerja sama

dengan Kepolisian secara proaktif

dan saling mengandalkan untuk

membantu tugas Kepolisian dalam

menciptakan keamanan dan

ketertiban bersama (Community

Policing).

3 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA

NOMOR : KEP/ /XI/2017

TANGGAL : NOVEMBER 2017

2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI

2015-2019KET

4

5076 Pembinaan Potensi Keamanan Terselenggaranya kerjasama antara

Polri masyarakat dalam

Harkamtibmas

100% 100% 100% 100% 100% 841,688.0 1,259,054.0 1,384,959.4 1,523,455.3 1,675,800.9 6,684,957.6

Polisi sebagai penggerak revolusi

mental dan pelopor tertib sosial

di ruang publik

Pengembangan Personel Polri

sebagai pelopor revolusi Mental

12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 0.0 148,386.0 163,224.6 179,547.1 197,501.8 688,659.4 * QUICK WINS

10 Pemeliharaan Keamanan dan

Ketertiban Masyarakat

a. Jumlah kegiatan pengaturan penjagaan

patroli dan pengawalan di jalan raya

Tur : 2800

Jag: 2800

Wal: 48

Li: 2800

Tur : 2810

Jag: 2810

Wal: 52

Li:

2810

Tur : 2880

Jag: 2880

Wal: 548

Li: 2880

Tur : 2920

Jag: 2920

Wal: 58

Li: 2920

Tur : 3060

Jag: 3060

Wal: 60

Li: 3060

3,029,315.0 4,830,164.0 5,313,180.4 5,844,498.4 6,428,948.3 25,446,106.1

b. Jumlah pengamanan objek vital/objek vital

nasional dan VVIP.

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0

3127 Pembinaan Pemeliharaan

Keamanan dan Ketertiban

Kewilayahan

Meningkatnya kondisi keamanan dan

ketertiban masyarakat di wilayah

tempat tinggalnya

45% 45% 45% 45% 45% 2,860,543.0 2,793,360.0 3,072,696.0 3,379,965.6 3,717,962.2 15,824,526.8

3128 Dukma dan Teknis Pemeliharaan

Keamanan dan Ketertiban

Masyarakat

Terseleggaranya dukungan

manajemen dan teknis pemeliharaan

keamanan dan ketertiban

masyarakat

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0 748,761.0 823,637.1 906,000.8 996,600.9 3,474,999.8

3130 Pembinaan Pelayanan Fungsi

Sabhara

Meningkatkan pengamanan kegiatan

masyarakat

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0 721,240.0 793,364.0 872,700.4 959,970.4 3,347,274.8

Penertiban dan penegakan

hukum bagi organisasi radikal

dan anti Pancasila

Mencegah terjadinya tindakan

anarkis yang dilakukan oleh

masyarakat / kelompok / organisasi

yang berpotensi radikal dan anti

Pancasila dengan meningkatkan

kegiatan Turjawali melalui Patroli

Dialogis

Tur:

102.600

Jag:

12.519

Wal:

11.804

Li:

9.387

Tur:

108.000

Jag:

13.178

Wal:

12.111

Li: 9.882

Tur:

113.400

Jag:

13.836

Wal:

12.417

Li:

10.376

Tur:

119.070

Jag:

14.527

Wal: 12.724

Li:

10.894

Tur:

125.023

Jag:

15.253

Wal:

13.031

Li:

11.438

0.0 27,721.0 30,493.1 33,542.4 36,896.7 128,653.2 * QUICK WINS

Aksi Nasional pembersihan

preman dan premanisme

Mencegah terjadinya kegiatan

premanisme di daerah Hot Spot /

titik rawan kamtibmas

10% 15% 20% 25% 30% 0.0 26,325.3 28,957.8 31,853.6 35,038.9 122,175.5 * QUICK WINS

3131 Penyelenggaraan Pengamanan

Objek Vital

Meningkatkan keamanan objek

vital/khusus

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0 191,625.0 210,787.5 231,866.3 255,052.9 889,331.6

3133 Peningkatan Pelayanan

Keamanan dan Keselamatan

Masyarakat di Bidang Lantas

Meningkatkan pelayanan

pengaturan, pengawalan dan patroli

dalam rangka kamseltibcarlantas

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 168,772.0 375,178.0 412,695.8 453,965.4 499,361.9 1,909,973.1

11 Penyelidikan dan Penyidikan

Tindak Pidana

a. Persentase pengungkapan tindak pidana

konvensional.

63% 78% 84% 89% 92% 1,689,791.0 2,518,268.0 2,770,094.8 3,047,104.3 3,351,814.7 13,377,072.8

b. Persentase pengungkapan tindak pidana

transnasional.

70% 73% 92% 94% 98% 0.0

c. Persentase pengungkapan tindak pidana

terhadap kekayaan negara,

87% 89% 92% 94% 98% 0.0

d. Persentase peningkatan pengungkapan

tindak pidana yg berimplikasi kontinjensi.

70% 78% 87% 92% 98% 0.0

Memelihara dan meningkatkan

kondisi keamanan dan ketertiban

masyarakat agar mampu melindungi

seluruh warga masyarakat

Indonesia dalam beraktifitas untuk

meningkatkan kualitas hidup yang

bebas dari bahaya, ancaman dan

gangguan yang dapat menimbulkan

cidera,

Terciptanya rasa aman terhadap

Kejahatan Konvensional, Kejahatan

Transnasional, Kejahatan terhadap

kekayaan negara dan Kejahatan

Berimplikasi Kontinjensi.

Penempatan 1 (satu) bhabinkantibmas di setiap

Desa secara bertahap

Berkurangnya daerah rawan kejahatan dan

kegiatan premanisme

Silaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat (toga,

toda dan tomas)

Jumlah pengamanan objek vital/objek vital

nasional dan VVIP.

Jumlah pelayanan pengaturan, pengawalan dan

patroli dalam rangka kamseltibcarlantas

Jumlah operasi Kepolisian yg menjadi prioritas

kebutuhan masyarakat.

Rata-rata jumlah paket pelayanan pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat

Jumlah layanan Fungsi Sabhara

- berkurangnya kelompok radikal dan anti

pancasila

- berkurangnya Masyarakat yang rentan terhadap

pengaruh tindakan radikal dan anti pancasila

4 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA

NOMOR : KEP/ /XI/2017

TANGGAL : NOVEMBER 2017

2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI

2015-2019KET

4

3136 Penyelidikan dan Penyidikan

Tindak Pidana Kewilayahan

Tertanganinya Tindak Pidana

Kewilayahan

63% 68% 73% 79% 81% 156,814.0 248,133.0 272,946.3 300,240.9 330,265.0 1,308,399.3

3137 Dukma dan Teknis Penyelidikan

dan Penyidikan Tindak Pidana

Terselenggaranya dukungan

manajemen dna teknis penyelidikan

dan penyidikan tindak pidana

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 14,300.0 14,300.0 15,730.0 17,303.0 19,033.3 80,666.3

3142 Penindakan Tindak Pidana Umum Meningkatnya penyelesaian

penangnanan perkara Tindak Pidana

Umum

63% 68% 73% 79% 81% 869,145.0 1,261,694.0 1,387,863.4 1,526,649.7 1,679,314.7 6,724,666.9

Penertiban dan penegakan

hukum bagi organisasi radikal

dan anti Pancasila

Meningkatnya rasa aman dan

nyaman bagi seluruh warga negara

dan semua orang yang secara sah

berada di dalam wilayah NKRI

46% 46% 47% 47% 48% 0.0 12,710.0 13,981.0 15,379.1 16,917.0 58,987.1 * QUICK WINS

Aksi Nasional pembersihan

preman dan premanisme

Berjalannya penindakan atas

pelanggaran hukum tanpa

memandang besar-kecilnya

pelanggaran, dan tinggi rendahnya

status pelaku maupun korban

40% 40% 41% 42% 42% 0.0 22,830.0 25,113.0 27,624.3 30,386.7 105,954.0 * QUICK WINS

3144 Penindakan Tindak Pidana

Narkoba

Meningkatnya penyelesaian

penangnanan perkara Tindak Pidana

Narkoba

29% 37% 43% 50% 53% 233,390.0 577,999.0 635,798.9 699,378.8 769,316.7 2,915,883.4

3146 Penindakan Tindak Pidana Korupsi Meningkatnya penyelesaian

penangnanan perkara Tindak Pidana

Korupsi

87% 89% 92% 94% 98% 416,142.0 416,142.0 457,756.2 503,531.8 553,885.0 2,347,457.0

13 Pengembangan Hukum

Kepolisian

a. Jumlah Bantuan hukum/saksiPenterjemah/

biaya pengacara/penyelesaian hukum

10 11 12 13 14 10.0 10.0 11.0 12.1 13.3 56.4

b. Jumlah pendapat dan saran hukum yang

akan dibuat

5 5 5 5 5 0.0

c. Jumlah penyuluhan hukum yang

dilaksanakan

5 5 5 5 5 0.0

3154 Pemberian Bantuan dan Nasehat

Hukum

Terselenggaranya bantuan dan

Nasehat Hukum

10 11 12 13 14 10.0 10.0 11.0 12.1 13.3 56.4

62,395,522.0 64,506,147.0 70,956,761.7 78,052,437.9 85,857,681.7 361,768,550.2

Jumlah bantuan dan Nasehat Hukum

JUMLAH

Persentase penyelasaian tindak pidana Korupsi

Persentase penyelesaian Tindak Pidana umum

Prosentase penegakan hukum bagi organisasi

radikal dan anti Pancasila

Prosentase penanganan preman dan premanisme

Persentase penyelasaian tindak pidana Narkoba

Menyelenggarakan pembinaan dan

advokasi hukum serta membangun

landasan hukum dalam rangka

pelaksanaan tugas pokok Polri

selaku pelindung, pengayoman dan

pelayanan

Persentase penyelesaian tindak pidana di wilayah

polres/Persentase penyelesaian tindak pidana di

wilayah polres pada tahun berjalan

Jumlah layanan Perkantoran Penyelidikan dan

Penyidikan Tindak Pidana

Madiun, November 2017

KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

SONNY MAHAR BA, S.H., S.I.K., M.H.

AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TIMUR

RESORT MADIUN KOTA

MATRIKS KERANGKA REGULASI POLRES MADIUN KOTA TAHUN 2015-2019

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

1. Peraturan tentang tata cara pemeriksaan

bidang keuangan

Sikeu

2. Peraturan tentang tata cara pemeriksaan

bidangsarana dan prasarana

Subbag Sarpras

3. Peraturan tentang tata cara pemeriksaan

bidang operasional

Bagops

4. Peraturan Kapolri : Perkap No. 7 Tahuin

2015 tentang pedoman penyusunan

Laporan Lakip di lingkungan Polri

(perubahan atas Peraturan Kapolri

Nomor 20 Tahun 2012)

Bagren

5. Peraturantentang tata cara reviu laporan

keuangan di lingkungan Polri

Sikeu

2

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

6. Revisi peraturan tentang pengawasan

danpemeriksaan rutin di lingkungan Polri

(revisiPerkap 18 Tahun 2011)

Propam

7. Revisi peraturan tentang tata cara

penangananpengaduan masyarakat di

lingkungan Polri (revisiPerkap 2 Tahun

2012)

Propam

8. Revisi peraturan tentang

penyelenggaraan verifikasi di lingkungan

Polri (Perkap 1 tahun 2014)

Bagsumda

9. Revisi peraturan tentang pengawasan

dan pemeriksaan khusus di lingkungan

Polri (Perkap 6 Tahun 2014)

Propam

10. Peraturan tentang tata cara reviu revisi

RKA Satker di lingkungan Polri

Bagren

11. SOP tentang Wasrik Sebagai pedoman pelaksanaan Wasrik

dengan tujuan kegiatan wasrik dapat

dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan

Polri

Siwas Seluruh Satker

dan Jajaran

Polres Madiun

Kota

3

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

12. SOP tentang verifikasi Sebagai pedoman pelaksanaan Verifikasi

dengan tujuan kegiatan Wasrik dapat

dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan

Polri

Bagsumda

13. SOP tentang Wasops Sebagai pedoman pelaksanaan Verifikasi

dengan tujuan kegiatan Wasrik dapat

dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan

Polri

Propam Seluruh Satker

dan Jajaran

Polres Madiun

Kota

14. Sop tentang penanganan Dumas Sebagai pedoman pelaksanaan Dumas

dengan tujuan kegiatan Wasrik dapat

dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan

Polri

Propam Seluruh Satker

dan Jajaran

Polres Madiun

Kota

15. Perkap No. 3 Tahun 2008 ttg

pembentukan ruang pelayanan khusus

dan tata cara pemeriksaan saksi dan/atau

korban tindak pidana

Perubahan substansi dan redaksional,

penyesuaian dengan OTK Polri

Sareskrim

4

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

16. SOP tata cara pengelolaan barang bukti di

lingkungan Polres Madiun Kota

Penjabaran Perkap No. 8 Tahun 2014

tentang perubahan atas Perkap No.10 Tahun

2010 tentang Tata cara pengelolaan barang

bukti di lingkungan Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

Sattahti

17. SOP pemeliharaan dan perawatan

tahanan di lingkungan Polres Madiun

Kota

Penjabaran Perkap No. 4 Tahun 2015

tentang Perawatan tahanan di lingkungan

Polri

Sattahti

18. Perkap No. 20 Tahun 2010 ttg koordinasi,

pengawasan dan pembinaan penyidikan

bagi penyidik pegawai negeri sipil

Terjalinnya kemitraan melalui kerja sama

dengan penyidik PPNS

Satreskrim

19. Perkap No. 14 tahun 2012 ttg manajemen

penyidikan tindak pidana

Satreskrim

20. Standar kompetensi penyidik Polri Mewujudkan penyidik Polri yang profesional

dan penyidikan yang proporsional, akuntabel

dan transparan

Satreskrim

21. Pedoman administrasi penyidikan tindak

pidana

Mewujudkan hasil penyidikan yang

proporsional, akuntabel dan transparan

Satreskrim

5

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

22. Standar kompetensi pemeriksa forensik Mewujudkan pemeriksa forensik Polri yang

profesional sehingga hasil pemeriksaan BB

dan TKP dapat dipertanggungjawabkan,

Independen, akuntabel dan transparan

Satreskrim Unit

Identifikasi

23. Revisi Perkap nomor 16 tahun 2006 ttg

Pedoman pengendalian massa

menyesuaikan dengan perkembangan

Kamtibmas dan teknologi

Satsabhara

24. Perkap tentang layanan polisi 110 Sebagai payung hukum operasional dan

urut-urutan tindakan petugas/operator.

SPKT

25. Perkap tentang Pam VIP dan Pam Capres

/Cawapres

Pengamanan VIP dan Pengamanan Capres/

Cawapres menjadi Tupoksi Polri namun

belum diatur dalam bentuk Perkap masih

Skep Kapolri

Bagops Sat

Sabhara

Sat Lantas

26. Perkap tentang Pedoman pengelolaan

dana non APBN penerimaan jasa

Pamobvitnas/Obvit lainnya

Jasa pengamanan Obvitnas menjadi temuan

BPK belum ada Perkap yang mengatur

Sikeu Sat Sabhara

27. Perkap No. 19 Tahun 2006 ttg pedoman

pelaksanaan pelatihan penggunaan video

compact disk fungsi teknis Kepolisian

Bagsumda Ur Lat

28. Perkap No. 19 Tahun 2010 ttg

penyelenggaraan pelatihan Polri

Substansi juga terdapat pada Perkap 11

Tahun 2009

Bagsumda Ur Lat

6

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

29. Perubahan atas Perkap Nomor 20 Tahun

2006 tentang Pokok-pokok

Penyelenggaraan Polres Sebagai

Kesatuan Operasional Dasar.

Perlu disesuaikan dengan Perkap Nomor

23Tahun 2010 tentang SOTK Pada Tingkat

Polres dan Polsek.

Bagren

30. Perubahan Atas Perkap Nomor 21 Tahun

2006 tentang Pokok-pokok

Penyelenggaraan Polres Sebagai Ujung

Tombak Operasional Polri.

Perlu disesuaikan dengan Perkap Nomor

23Tahun 2010 tentang SOTK Pada Tingkat

Polres dan Polsek.

Bagren

31. Perubahan atas Perkap Nomor 23 Tahun

2010 tentang SOTK Pada Tingkat Polres

dan Polsek.

Bagren

32. Sistem dan Manajemen Operasional Polri

(penyatuan Perkap Nomor 3 Tahun 2009,

Perkap Nomor 9 Tahun 2011 tentang

MOK dan Manajemen Kegiatan

Kepolisian)

Bahwa adanya perubahan numenklatur

dalam Sisopsnal Polri dan adanya hal-hal

yang belum diatur dalam Manajemen

Operasi Kepolisian, dan belum diaturnya

Manajemen Kegiatan Kepolisian sehingga

diperlukan pembuatan Perkap yang

merupakan pengabungan Sisopsnal Polri,

MOK, MKK menjadi satu Perkap.

Bagops

7

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

33. Standar Keberhasilan Operasional Polri Bahwa dalam penyelenggaraan operasional

Polri belum ada parameter atau kreteria

yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan operasional sehingga

diperlukan suatu Standar keberhasilan

operasional Polri dalam bentuk Peraturan

Kapolri

Bagops Sat Intelkam

Sat Reskrim

Sat Sabhara

Sat Lantas

34. Penilaian Kinerja bagi PNS di Lingkungan

Polri

Di lingkungan Polri penilaian kinerja bagi PNS

masih menggunakan 2 sistem penilaian yaitu

PPK dan SMK, sedangkan bagi PNS berlaku

peraturan tersendiri. Menyesuaikan dengan

k/l yang lain bahwa penilaian kinerja bagi

PNS diberlakukan PPK

Bagsumda Satker dan

Polsek Jajaran

35. Mapping psikologi untuk pendidikan

pengembangan anggota Polri

Bahwa ke depan personel yang akan

mengikuti pendidikan pengembangan,

mutasi jabatan, atau penugasan tidak perlu

lagi melaksanakan tes untuk setiap item

seleksi. Hasil seleksi ini dapat dijadikan

acuan dalam penilaian psikologi anggota.

Bahwa dalam penyelenggaraan mapping

psikologi untuk pendidikan pengembangan

Bagsumda Propam

8

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

anggota Polri belum diterbitkan Perkap.

Selama ini hanya mengacu pada ST Kapolri

36. Mutasi Jabatan di Lingkungan Polres Pada realitanya dalam penentuan mutasi

jabatan atau penempatan personel dalam

suatu jabatan tertentu khususnya yang

bersifat strategis perlu mempertimbangkan

latar belakang personel ybs antara lain track

record/rekam jejak dalam pelaksanaan

tugas, sehingga diharapkan personel yang

tidak pernah cacat dalam tugasnya

mendapatkan kesempatan yang

proporsional dibandingkan dengan personel

yang mempunyai cacat dalam tugas. Hal ini

guna menghindari adanya complain dari

masyarakat dan dalam rangka

menumbuhkan motivasi bagi anggota yang

lain.

Bagsumda Siwas

Propam

Bag/ Sat/

Sek Jajaran

37. Penugasan anggota Polri di luar struktur

organisasi Polri

Pada kegiatan penugasan anggota Polri di

luar struktur telah diterbitkan Perkap No. 13

Tahun 2014.

Bagsumda Lembaga

/instansi ter-

kait

9

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

38. Pengelolaan Perumahan Dinas Kepolisian

Negeri Republik Indonesia

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan

pengelolaan Rumdin Polri

Subbag Sarpras

39. Tata cara penerimaan barang di

lingkungan Polri

Sebagai pedoman pelaksanaan penerimaan

barang

Subbag Sarpras

40. Peraturan pakaian dinas pegawai negeri

dilingkungan Polres Madiun Kota

Pakaian dan kelengkapan yang harus dimiliki

atau dipakai setiap pegawai negeri Polri

(anggota Polri dan PNS) pada Polri dalam

melakukan tugas

Bagsumda Seluruh satker

Polres Madiun

Kota

41. Revisi Perkap tentang perubahan atas

Perkap No. 7 Tahun 2005 ttg Tata cara

pemberian bantuan dan nasehat hukum

di Lingkungan Polri

Perkembangan penerapan hukum acara di

Indonesia yg demikian pesat shg Perkap No 7

Tahun 2005 dinilai sudah tidak relevan lagi

- Keluarga Polri (Suami/Isteri/Anak/orang

tua dari pegawai negeri pada Polri)

- Harus jelas siapa yang mendapat bantuan

biaya dari dinas

- Terhadap kasus praperadilan, Polri

dinyatakan kalah, Polri (satker)

berkewajiban untuk memberikan bantuan

hukum dalam mengajukan memori PK ke

MA.

Subbag Hukum -

10

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

42. Perkap tentang perubahan atas Perkap.

No. 8 Tahun 2011 Tentang Pengamanan

eksekusi jaminan fidusia.

Hingga saat ini perkap No.8 Tahun 2011

tidak efektif dalam pelaksanaannya,

sehingga perlu dilakukan perbaikan

substansi materinya.

Satreskrim -

43. Peraturan Kadivkum No. 5 Tahun 2011

tentang Prosedur pembuatan pendapat

dan saran hukum

Perkembangan dan kesadaran hukum

masyarakat saat ini terlihat dengan

banyaknya surat permohonan perlindungan

hukum dan Pengaduan pasyarakat (Public

Complain) dan anggota polri yang ditujukan

kepada institusi Polri/Kapolri terhadap

proses penyidikan yang dilakukan oleh

penyidik Polri sehingga perlu dibuat

peraturan Kapolri.

Subbag Hukum -

44. Pedoman penyusunan standar dan

akreditasi profesi Polri

Diangkat dari Kep. Kapolri No.

Pol.:12/II/2004 tanggal 19 Februari 2004

Propam

11

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

45. Tata cara penyelesaian pelanggaran

disiplin anggota Polri

Didasarkan pada:

a. Keputusan Kapolri Nomor:Kep/42/IX/

2004 tanggal 30 September 2004 tentang

atasan yang berhak menjatuhkan

hukuman disiplin dilingkungan Polri

b. Keputusan Kapolri Nomor:

Kep/43/IX/2004 tentang Tata cara

penyelesaian pelanggaran disiplin

anggota Polri

c. Keputusan Kapolri Nomor : Kep/42/IX/

2004 tanggal 30 September 2004 tentang

Tata cara sidang disiplin anggota Polri.

Propam

46. Tata cara pelayanan informasi kepada

media massa oleh Polri.

a. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun

1999 tentang Pers.

b. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun

2002 tentang Penyiaran.

c. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun

2009 tentang Perfilman.

d. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun

2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik.

Humas Seluruh Satker

di

jajaranPolres

Madiun Kota.

Pers

12

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

e. Saat ini banyak media tidak memegang

prinsip cover both side (berita yang

ditayangkan tidak berimbang) sehingga

berdampak pada pencitraan positif Polri,

lebih mengutamakan unsur komersialnya

dari pada unsur pendidikan dan

informative.

47. Mekanisme rekomendasi Pengambilan

gambar/filming/shooting yang berkaitan

dengan tugas-tugas Kepolisian.

a. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun

2009 tentang Perfilman.

b. Maraknya rumah produksi (PH)

baik PH Agency maupun PH Produksi.

c. Banyaknya tayangan di media massa

khususnya Televisi dalam program acara

sinetron yang menayangkan kinerja Polri

baik menampilkan sosok Polisi, Mako

serta mekanisme penanganan TP serta

penggunaan sarana dan prasarana serta

atribut Polri yang tidak sesuai dengan

peruntukannya.

Humas Seluruh Satker

dijajaran

Polres Madiun

Kota

Komisi

Informasi

Pusat.

Rumah

Produksi (PH)

Stasiun TV

Lembaga

Sensor Film.

13

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

48. Penggunaan Tanda Panggilan (Call Sign)

dalam berkomunikasi di lingkungan Polri.

Sampai saat ini penggunaan call sign dalam

berkomunikasi baik untuk operasional

Kepolisian maupun tugas-tugas operasi yang

bersifat khusus belum ada aturan dan

standarisasinya, sehingga banyak Pejabat di

Mabes Polri maupun kewilayahan dalam

berkomunikasi masih menggunakan nama

jabatan atau nama yang sebenarnya.

Sitipol

49. Penyelenggaraan sistem informasi di

lingkungan Polri.

Pembangunan dan pengembangan sistem

informasi di lingkungan Polri selama ini

belum ada standarisasi dan aturan yang

jelas, sehingga masing-masing Satker

membangun aplikasi Kepolisian dengan

menggunakan platform yang berbeda-beda

dan belum standard, sehingga akan

menyulitkan dalam proses integrasi sistem

informasi Kepolisian.

Sitipol

50. Tata cara penggunaan dan alokasi

frekuensi radio di lingkungan Polri.

Amanat UU RI Nomor 36 Tahun 1999

tentang Telekomunikasi dan PP Nomor 53

Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum

Frekuensi Radio dan Orbit Satelit dalam

Sitipol

14

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

Pasal 11 ayat (3), yang mengamanatkan

untuk penggunaan frekuensi di lingkungan

Polri diatur oleh Kapolri.

51. SOP Sistem Video ConferencePolres

Madiun Kota

1. Video conference(vicon) digunakan oleh

Kapolda dan Waka Polda.

2. Video conference(vicon) digunakan oleh

Kasatker-Kasatker Polres Madiun Kota

seizin Kabid TI Polres Madiun Kota.

3. Video conference(vicon) digunakan

Instansi diluar Kepolisiaan atas seizin

KaPolres Madiun Kota.

Sitipol

52. SOP Pelayanan perbaikan alat komunikasi 1. Bagian Gudang melaksanakan

pendataan dan mengkompulir Alkom-

alkom yang masuk dalam data

perbaikan berdasarkan jenis Alkom dan

jenis kerusakan yang selanjutnya

dijadikan sebagai salah satu dasar

pengajuan Harwat Alkom menggunakan

DIPA Harwat Alkom Bid TI Polres

Madiun Kota TA selanjutnya;

Sitipol

15

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

2. Alkom-alkom yangrusak akan dilaksana-

kan perbaikan oleh rekanan pemenang

lelang yang dilaksanakan oleh Panitia

pengadaan barang/jasa Bid TI Polres

Madiun Kota;

53. SOP Dukungan Pengelolaan situs web

Kepolisian Resort Madiun Kota

Penggunaan system online melalui internet :

1. Informasi dan data yang dapat di input

oleh operator dapat dilakukan melalui

jaringan FIBER OPTICyang ada di

lingkungan Polri.

2. Informasi diakses oleh Publik

menggunakan website Polres Madiun

Kota(www.polresmadiunkota.com)

dengan cara masuk halaman utama

website Polres Madiun Kota.

3. Publik dapat melihat informasi dan data

Satker atau Polsek pada menu dan sub

menu yang terdapat halaman utama

website Polres Madiun Kota.

Humas

16

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

4. Publik yang membutuhkan data yang

belum tersedia dapat mengajukan

pertanyaan/permintaan melalui kolom

hubungi kami dihalaman depan website

Polres Madiun Kota.

54. SOP Aplikasi hilang temu kendaraan

bermotor di wilayah Polres Madiun Kota

1. Pengumpulan data dari jajaran Polres

2. Pengolahan data pada aplikasi

3. Mencetak hasil proses pengumpulan

data

4. Proses pencetakan dilakukan dengan

membuat laporan dan hasil pengolahan

data dalam bentuk hardcopy (Buku

Laporan Rekap Hiltem)

Satreskrim

55. SOP tentang Penindakan huru hara di

lingkungan Polres Madiun Kota

kebutuhan situasi serta pembenahan

revisicara bertindak dilapangan

Satsabhara

56. Penandaan SIM Pelanggar lalu lintas Untuk mengetahui pelanggaran lalu lintas

yang sering melakukan pelanggaran lalu

lintas diberikan efek jera dan tidak

mengulangi lagi pelanggarannya

Satlantas

17

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

57. Pengaturan, Penjagaan dan Patroli

(Turjali) Lalu Lintas

Pedoman dan dasar bagi personel Polantas

dan Polri pada umumnya dalam

melaksanakan pengaturan Penjagaan dan

Patroli (Turjali) Lalu Lintas

Sat Lantas

58. Pengawalan Lalu Lintas Pedoman dan dasar bagi personel Polantas

dan Polri pada umumnya dalam

melaksanakan pengawalan lalu lintas

Satlantas

59. Perkap No. 12 tahun 2007 ttg mobil unit

pelayanan surat izin mengemudi keliling

untuk SIM gol. A, gol. C dan gol. D

Materi Perkap disesuaikan dengan

persyaratan dan prosedur yang diatur dalam

Perkap No. 9 tahun 2012 tentang SIM

Satlantas

60. Perkap No. 5 Tahun 2012 ttg registrasi

dan identifikasi kendaraan bermotor

Ada beberapa ketentuan yang diatur dalam

Perkap No.5 Tahun 2012 tidak dapat

diimplementasikan karena perlu koordinasi

dengan instansi terkait (Kemlu) tentang

pengaturan urutan nomor untuk kendaraan

bermotor korps diplomatik (semula dalam

Perkap no. 5 tahun 2012 diatur berdasarkan

alfabetik namun saat ini pihak Kemlu

menghendaki seperti aturan sebelumnya

berdasarkan urutan tahun berdirinya

Satlantas

18

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

kedubes di Indonesia. Contoh kedutaan

Amerika Serikat dalam Perkap No. 5 Tahun

2012 urutan 89 sedangkan di Perkap No. 4

Tahun 2006.

61. Perkap No. 24 Tahun 2006 tentang

Pedoman pembentukan Poliklinik

Tempat Perawatan Sementara dan

Rumah Sakit Bhayangkara serta

peningkatan tipe Rumah Sakit

Bhayangkara

Disesuaikan dengan Permenkes No. 340

Tahun 2010 ttg Klasifikasi Rumah Sakit

dan Perkap No.7 Tahun 2014 ttg Pembentu-

kan dan Peningkatan status kesatuan

kewilayahan

Ur Dokkes

62. Administrasi penerimaan PNBP di

lingkungan Polri.

a. UU No.6 Thn 2011 tentang Keimigrasian.

b. PP No.50 Thn 2010 tentang Jenis dantarif

atas jenis PNBP pada Polri.

c. SE No : SE/11/VII/2010 tentang

Mekanisme administrasi PNBP di

lingkungan Polri.

Satlantas

Sat Intel

19

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

63. Pakaian dinas pegawai negeri pada

Kepolisian Negara Republik Indonesia

Bahwa tata cara pemakaian pakaian dinas

pegawai negeri pada Polri selama ini belum

dibuat Perkap. Sampai saat ini masih

mengacu pada Skep Kapolri No. Pol:

SKEP/702/IX/2005

Bagsumda Propam

64. Perkap Nomor 18 Tahun 2007 tentang

Penyelenggaraan Pos Kepolisian Negara

Republik Indonesia

Belum mencakup pengamanan surat/paket Sium Satuan

organisasi di

lingkungan

Polres Madiun

Kota dan

Jajaran

65. Perkap Nomor 25 Tahun 2010 tentang

Aplikasi naskah dinas di lingkungan Polri.

Siumbelum menerapkan e-offiece di

lingkungan Polres Madiun Kota

Sium Satuan

organisasi di

lingkungan

Polres Madiun

Kota dan

Jajaran

20

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

66. Perkap Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Pelayanan administrasi di lingkungan

Sekretariat Umum Kepolisian Negara

Republik Indonesia

Dapat ditetapkan dalam bentuk Peraturan

Kapolri dan dapat di implementasikan

sebagai regulasi pelayanan administrasi

umum di lingkungan Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

Sium Satuan

organisasi di

lingkungan

Polres Madiun

Kota dan

Jajaran

67. Mekanisme dan tata cara pengantaran,

penjemputan jenazah dan pemakaman

anggota atau purnawirawan Polri.

Belumada ketentuan yang mengatur tentang

mekanisme dan tata cara pelaksanaan

pengantaran, penjemputan dan

pemakaman anggota atau purnawirawan

Polri dilapangan.

Bagsumda

68. Peraturan tentang Tata cara pemeriksaan

tamu yang masuk dan keluar Mako Polres

Madiun Kota

SPKT

69. Revisi Perkap Nomor 12 Tahun 2014

tentang Panduan penyusunan kerjasama

leading sektor pembuatan kerjasama (MoU)

yang dibuat tergantung dari Satker a.n.

Kapolres.

Siwas Satker dan

Polsek

Jajaran Polres

Madiun Kota

21

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

70. PeraturanKapolritentangPengamanan

internal di lingkunganPolri

a. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas pengamanan internal Polri:

1) Pengamanan Personil;

2) Pengamanan Kegiatan;

3) Pengamanan Materil.

b. Terselenggaranya tertib administrasi

dalam pelaksanaan tugas pengamanan

internal Polri.

Bag Sumda Sat

Sabhara

Propam

SPKT

71. PeraturanKapolritentangPengamananMa

rkasKomando di lingkunganPolri

a. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas pengamanan Markas Komando di

lingkungan Polres Madiun Kota;

b. Terwujudnya kepastian hukum dan tidak

terjadinya pelanggaran HAM, disiplin,

kode etik profesi Polri maupun tindakan

pidana dalam rangka pengamanan

Markas Komando di lingkunganPolri;

Satsabhara Propam

SPKT

22

No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan

regulasi

Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi

regulasi eksisting, kajian dan penelitian

Unit

penanggungjawab

Unit

terkait/institusi

Target penyelesaian

2015 2016 2017 2018 2019

c. Meningkatkan kepercayaan diri Personil

di lapangan dalam melaksanakan tugas.

JUMLAH PER TAHUN

JUMLAH KESELURUHAN

Madiun, Nopember 2017

KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA

SONNY MAHAR BA, S,H,. S.I.K., M.H. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458