PUSAT MUSIK MODERN DI KOTA MALANG

18
Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti Hal. | 67 Pusat Musik Modern Di Kota Malang PUSAT MUSIK MODERN DI KOTA MALANG Awang Titis Isnin Supriyono 1 , Breeze Maringka 2 , Debby Budi Susanti 3 1 Mahasiswa Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil Dan Perencanaan, ITN Malang 2,3 dosen prodi arsitektur, Fak. Teknik Sipil Dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] ABSTRAK Perancangan pusat musik modern di kota malang ini bertujuan untuk memberikan fasilitas akan sarana hiburan pertunjukan seni musik kepada masyarakat kota malang selain itu juga untuk membina, mengarahkan bakat dan minat generasi muda pada seni musik. Perancangan objeck ini menggunakan tema arsitektur metafora. Lokasi perancangan pusat musik modern di kota malang terletak pada jl. Mayjend panjaitan kelurahan Penanggungan kecamatan Klojen kota malang. Pusat musik modern kota malang ini memiliki fasilitas utama sebagai pertunjukan musik/konser dan pendidikan informal serta penjualan alat musik pada fasilitas penunjangnya. Mengingat tema pada objeck arsitektur metafora jadi bentuk yang akan menjadi kekuatan pada bangunan itu sendiri. Dengan besarnya antusias masyarakat malang dengan seni musik maka di harapkan dengan di bangunnya pusat musik modern di kota malang akan membantu masyarakat malang itu sendiri pada umumnya agar dapat terfasilitasi akan sarana hiburan pertunjukan seni musik ataupun dapat mengembangkan bakat atau minat di bidang seni musik. Kata Kunci: Music, Modern, metafora ABTRACT The design of a modern music center in the city of Malang aims to provide facilities for entertainment facilities performing arts of music to the people of Malang city, in addition to fostering, directing the talents and interests of young people in the art of music. The design of this object uses metaphoric architectural themes. The design location of a modern music center in the city of Malang is located on JL. Mayjend panjaitan Penanggungan village, Klojen sub-district, city Malang. The modern music center of city Malang has main facilities as a music / concert performance and informal education as well as selling musical instruments at its supporting facilities. Considering the theme of the object of metaphorical architecture becomes a form that will become the strength of the building itself. With the huge enthusiasm of the Malang community with the art of music, it is expected that in the wake of the modern music center in the city of Malang will help the Malang community itself in general, so that it

Transcript of PUSAT MUSIK MODERN DI KOTA MALANG

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 67

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

PUSAT MUSIK MODERN DI KOTA MALANG

Awang Titis Isnin Supriyono1, Breeze Maringka2 , Debby Budi Susanti3

1Mahasiswa Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil Dan Perencanaan, ITN Malang 2,3dosen prodi arsitektur, Fak. Teknik Sipil Dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: [email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRAK

Perancangan pusat musik modern di kota malang ini bertujuan untuk memberikan fasilitas akan sarana hiburan pertunjukan seni musik kepada masyarakat kota malang selain itu juga untuk membina, mengarahkan bakat dan minat generasi muda pada seni musik. Perancangan objeck ini menggunakan tema arsitektur metafora. Lokasi perancangan pusat musik modern di kota malang terletak pada jl. Mayjend panjaitan kelurahan Penanggungan kecamatan Klojen kota malang. Pusat musik modern kota malang ini memiliki fasilitas utama sebagai pertunjukan musik/konser dan pendidikan informal serta penjualan alat musik pada fasilitas penunjangnya. Mengingat tema pada objeck arsitektur metafora jadi bentuk yang akan menjadi kekuatan pada bangunan itu sendiri. Dengan besarnya antusias masyarakat malang dengan seni musik maka di harapkan dengan di bangunnya pusat musik modern di kota malang akan membantu masyarakat malang itu sendiri pada umumnya agar dapat terfasilitasi akan sarana hiburan pertunjukan seni musik ataupun dapat mengembangkan bakat atau minat di bidang seni musik. Kata Kunci: Music, Modern, metafora

ABTRACT

The design of a modern music center in the city of Malang aims to provide facilities for entertainment facilities performing arts of music to the people of Malang city, in addition to fostering, directing the talents and interests of young people in the art of music. The design of this object uses metaphoric architectural themes. The design location of a modern music center in the city of Malang is located on JL. Mayjend panjaitan Penanggungan village, Klojen sub-district, city Malang. The modern music center of city Malang has main facilities as a music / concert performance and informal education as well as selling musical instruments at its supporting facilities. Considering the theme of the object of metaphorical architecture becomes a form that will become the strength of the building itself. With the huge enthusiasm of the Malang community with the art of music, it is expected that in the wake of the modern music center in the city of Malang will help the Malang community itself in general, so that it

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 68

can be facilitated for entertainment facilities performing music or can develop talent or interest in the art of music. Keywords: Music, Modern, metafora

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia hiburan di Negara Indonesia berkembang dengan sangat pesat, begitu juga di kota malang pada khususnya. Hal ini ditunjukkan dengan banyak bermunculan tempat-tempat hiburan dan juga tempat-tempat pendidikan yang berhubungan dengan dunia music. Apresiasi masyarakat malang terhadap keberadaan seni musik modern menunjukkan peningkatan yang cukup baik, peningkatan apresiasi ini tercermin dari banyaknya festival-festival yang diselenggarakan dan juga banyak bermunculan grup band baru di malang. Dari penjelasan tersebut, banyaknya grup band yang bermunculan menandakan kualitas musik yang ada di kota malang, tetapi masih kurang tersedianya sarana untuk menunjang potensi ini bila dilihat dari kota-kota besar di Indonesia. Dengan melihat fakta-fakta maka kota malang dirasa memerlukan sebuah wadah pusat dari perkumpulan para musisi yang didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan tentang industri dan pelatihan musik tanpa menutup kemungkinan untuk pertunjukan seni dengan skala kecil seperti ruang pertunjukan yang memenuhi syarat untuk acara musik.

Claude Achille Debussy (1862-1918) merupakan pelopor aliran musi imperasionisme. Music pun dipengaruhi industrialisasi ini. Bunyi-bunyian bersumber dari suara mesin industry di coba di gali untuk memberi sentuhan warna music modern. Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga mendorong perkembangan music modern untuk selalu berdampingan dengan industrialisasi. Maka, babak baru dunia music lahir dengan ditandai mulainya music elektronik.

Tujuan Perancangan

Tujuan Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Pusat musik modern di kota malang dengan ungkapan visual bangunan yang menarik dan inovatif, sehingga mampu mendukung kegiatan pertunjukan dan kegiatan pendidikan musik serta mencerminkan aktivitas didalamnya.

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 69

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif yaitu dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi mengamati tanpa alat atau dengan alat sebagai insider atau outsider. Tahap perancangan diawali dengan tujuan dan sasaran perancangan berupa membuat konsep perencanaan dan perancangan pusat musik modern di kota malang sebagai wadah pertunjukan dan pendidikan musik.

Hasil Dan Pembahasan

Lokasi Tapak

Lokasi tapak yang di pilih untuk di jadikan sebagai site bangunan pusat musik modern di kota malang dengan tema arsitektur metafora ini berada di jl. Mayjend panjaitan, kelurahan penanggungan kecamatan klojen kota malng. Di sekitar site merupakan kawasan pertokoan, perumahan warga dan hotel.

Gambar 1

Sumber: (google dan data pribadi) Lokasi Tapak

Jl. Mayjend panjaitan merupakan jalan kolektor primer yang menurut RDTR malang GSB 5-15 m. Dengan aksebilitas tinggi. Lokasi ini merupakan jalan yang sangat sering di lewati karena jln ini termasuk jln utama dari arah batu ke malang dan sebaliknya. Kondisi tapak pun cenderung datar. Pencapaian ke tapak mudah di jangkau baik itu dengan kendaraan umum maupun pribadi.

Adapun batasan lokasi site sebagai berikut: • Utara : Area pemukiman penduduk

• Selatan : Area SMK sriwedari dan pemukiman • Barat : Area pemukiman penduduk • Timur : Area hotel dan homestay & magister malang

Analisa Ruang

Dalam mendesain sebuah gedung pertunjukan, seorang arsitek dihadapkan pada banyak masalah yang luas dan kompleks. Masalah-malah

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 70

yang harus diperhatikan adalah fungsi interior, akustik, sightline, layout, kapasitas tempat duduk, access point, ukuran dan tipe pertunjukan (MacGowan, 2004). Secara kapasitas gedung pementasan seni pertunjukan dibagi menjadi empat jenis : 1. Sangat besar (1500 kursi atau lebih) 2. Besar (900-1500 kursi)

3. Medium (500-900 kursi) 4. Kecil (dibawah 500 kursi)

Area Panggung

Stage merupakan bagian terpenting dari sebuah gedung pertunjukan, yaitu tempat di mana para artis (performer) akan tampil untuk mempertunjukan acting dan keahliannya. Tidak ada ukuran secara pasti untuk stage yang benar. Namun stage biasanya berukuran antara 9-12 meter dengan kedalaman yang lebih panjang dan lebarnya kira-kira 10-14 meter.

Gambar 2

Sumber: (Haryanto, 2006) Bagian-bagian dari stage

Tabel 1.

Bagian panggung

Bagian stage Keterangan

Apron Bagian stage yang berada di depan procenium. Batas apron akan menentukan ketinggian tempat duduk di dalam ruang pertunjukan.

Wing layar yang berguna untuk menutup arah pandang penonton

yang duduk di kanan dan kiri concet hall agar tidak dapat melihat bagian dalam stage yang tidak ingin terlihat penonton. Selalu diletakan di kanan dan kiri stage sehingga artis yang belum waktunya tampil tidak sampai terlihat oleh performance. Disini juga direktor pihak performer memberi arahan pada actor atau aktris yang akan tampil. Selain itu, wing juga berguna untuk menyembunyikan lampu uplight maupun beberapa macam spesial efek, seperti penggunaan asap yang biasanya di buat dengan jarak 2 meter. Minimal dibutuhkan tiga buah wing di setiap pertunjukan. Wing harus dibuat dari bahan yang lunak (tidak keraas) agar artis

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 71

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

tidak sakit bila terbentur. Layar yang menjadi background diatas stage. Backdrop ini

harus fleksibel sehingga memungkinkan untuk dirubah dengan layar dengan gambar yang berbeda-beda. Untuk penyimpanan peralatan elektrik maupun hidrolis sekaligus untuk mengoperasikannya (menarik-turunkan backdrop ketika pertunjukan berlangsung)

Konsep Akustika Ruang

Pusat pementasan dan pelatiha seni pertunjukan merupakan tempat untuk menampilkan pertunjukan pentas seni seperti teater, tari, dan musik. Pertunjukan yang bisa dinikmati dengan nyaman, atau sebaliknya antara lain tergantung atas kualitas akkustik ruang. Criteria akustik yang baik dalam suatu gedung pertunjukan utamanya dipengaruhi oleeh bentuk denah dan dimensi ruang, dimana keduanya dapat menciptakan parameter akustik yang bersifat objektif dan subjektif. Pengaturan tata letak dan bahan dari tempat duduk penonton, jalur pandang yang bebas, serta bentuk dan sifat bahan finishing pada bidang (reflektif dan absorbtif) yang melengkapi ruang pertunjukan merupakan elemen penting yang perlu mendapat perhatian.

Tabel 2 Jenis panggung

Salah satu bentuk denah ruang pertunjukan yang akan digunakan

adalah bentuk proscenium ,

pembentukan dinding yang bergerigi sebagai bidang pemantul. Bentuk

panggung ini digunakan ketika ada pertunjukan akbar

Bentuk panggung arena akan

digunakan pada ruang pertunjukan outdoor

Salah satu bentuk ruang pertunjukan lain

yang akan digunakan adalah bentuk denah

panggung terbuka (open or Thrust). Bentuk denah ini digunakan pada ruang

pertunjukan yang lebih kedil seperti ruang recital, sangat cocok digunakan untuk

pertunjukan traditional.

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 72

Analisa Bentuk

Proses analisa bentuk ini yang menjadi acuan dalam proses desainnya adalah Tema metafora. karna Tema yang saya gunakan adalah Arsitektur Metafora. Arsitektur Metafora adalah meniru atau mewujudkan suatu bentuk tertentu dalam bentuk banggunan yang sesuai fungsi atau ikon daerah tersebut, diwujudkan dalam bangunan. Sehingga patokan sebuah bentuk rancangan harus dari sebuah bentuk.

Analisa Sistim Struktur Tabel 3

Analisa struktur INPUT ANALISA OUTPUT

TUJUAN: Untuk mendapatkan sistem struktur yang tepat dan efektif untuk memikul beban yang bekerja Dasar pertimbangan: • Daya dukung tanah • Beban yang bekerja • Pengaruh luar (angin, cuaca, gempa) • Modul struktur Kriteria : •Efektifitas dan efisensi struktur •Sanggup menyesuaikan dengan rancangan bentuk •Kemudahan pelaksanaan dan perawatan

1 Sub Structure Alternative pondasi: - Pondasi Foot Plat • Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya • Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja) • Untuk bangunan bertingkat penggunaan pondasi foot plate lebih handal dari pada pondasi batu belah. • Harus dipesiapkan bekisting terlebih dahulu • Waktu pengerjaan lebih lama

TUJUAN: Untuk mendapatkan sistem struktur yang tepat dan efektif untuk memikul beban yang bekerja Dasar pertimbangan: • Daya dukung tanah • Beban yang bekerja • Pengaruh luar (angin, cuaca, gempa) • Modul struktur Kriteria : •Efektifitas dan efisensi struktur •Sanggup menyesuaikan dengan rancangan bentuk • Kemudahan pelaksanaan dan perawatan

2 Super Structure Alternative Kolom: - Kolom Beton

Bertulang • Memiliki kuat tekan relatif lebih tinggi •Tidak memerlukan biaya perawatan yang tinggi • Tahan terhadap api dan air • dapat dicetak menjadi bentuk yang sangat beragam

TUJUAN: Untuk mendapatkan sistem struktur yang tepat dan efektif untuk memikul beban yang bekerja Dasar

3 Struktur Atap Alternative Struktur Atap Bentang Lebar: - Space Frame

Structure

Penggunaan struktur atap ditiap – tiap bangunan berbeda, sesuai dengan kebutuhn masing-masing. Pada alternatif bentuk 1 terlihat atap bergelombang dengan ukuran tidak sama

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 73

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

pertimbangan: •Dapat digunakan pada bangunan dengan bentangan lebih dari 40 meter Kriteria : •Efektifitas dan efisensi struktur •Sanggup menyesuaikan dengan rancangan bentuk •Kemudahan pelaksanaan dan perawatan

Kelebihan: • Ringan • Pabrikasi •Hemat material struktur Kekurangan: • Mahal • Tenaga ahli masih sedikit •Tidak tahan api Stuktur

ini berbahan dasar logam yang tidak tahan api.

besaran beringkat – tingkat, struktur atap space frame sangat cocok untuk bentukan seperti ini.

Besaran ruang Tabel 4.

Ruang Konser Pertunjukkan Musik

No Deskripsi Standar (m2)/org

Kapasitas Jumlah Ruang

Total (m2)

Sumber

1 Lobby 1,2 500 1 600,0 ASS

3 Ruang Tunggu 0,54 500 1 270,0 NAD

4 Loket 4 1 2 8,0 ASS

5 Ruang Pertunjukkan 0,6 1500 1 900,0 NAD

6 Panggung

- Pemain Musik 2,4 40 1 96,0 NAD

- Penyanyi 7 4 1 28,0 NAD

- Drum 5,5 5,5

- grand piano 4,4 1 1 4,4 NAD

7 Toilet pengunjung

- pria 1,5 3 4 18,0 NAD

- wanita 1,5 7 4 42,0 NAD

- washtafel 0,3 6 1 1,8 NAD

- urinoar 0,105 4 2 0,8 NAD

8 Ruang ganti artis/penyanyi solo

7 1 4 28,0 NAD

9 R. ganti pemain musik 12 1 36,0 NAD

10 Toilet

- pria 1,5 2 1 3,0 NAD

- wanita 1,5 4 1 6,0 NAD

- wasthafel 0,3 4 1 1,2 NAD

- urinoar 0,105 4 1 0,4 NAD

11 Ruang Operator

3 4 1 12,0 ASS

12 Ruang Sound System 10 2 1 20,0 ASS

13 Gudang properti panggung

10% luas panggung

1 13,4 TSS

14 Reherasal Room 1 90,6 TSS

15 Loading Dock

16 Ruang rias 54 1 54,0 NAD

Total 2239,2

Sirkulasi 30% dari total 671,8

Total + sirkulasi 30% 2910,9

Tabel 5 Ruang Penjualan Alat Musik

No Deskripsi Standar (m2) /org

Kapasitas Jumlah Ruang

Total (m2) Sumber

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 74

1 R. penj. alat musik

Grand piano 4,4 1 10 44,0 NAD

Rak keyboard 0,72 5 5 3,6 ASS

Rak gitar bass 0,5 7 7 3,5 ASS

Rak gitar 0,86 15 10 8,6 ASS

Stand drum 5 1 10 50,0 ASS

Rak VCD dan DVD 1,2 4 1 4,8 ASS

2 Kasir 3 2 1 6,0 NAD

3 Gudang 15 1 1 15,0 ASS

4 Locker pegawai 15 1 1 15,0 NAD

5 Ruang ganti pegawai

1 1 2 2,0 NAD

6 Ruang pegawai 2,4 6 1 14,4 ASS

Total 166,9

Tabel 6. Ruang Pelatihan Musik Privat

No Deskripsi Standar (m2) /org

Kapasitas Jumlah Ruang

Total (m2)

Sumber

1 Ruang informasi 4,5 2 1 9,0 NAD

2 Ruang tunggu 1,2 14 1 16,8 ASS

3 Ruang studio piano 6 1 4 24,0 ASS

4 R. studio keyboard 4,8 1 2 9,6 ASS

5 Ruang studio drum 6 1 2 12,0 ASS

6 Ruang studio gitar 4,8 1 2 9,6 ASS

7 Ruang studio biola 4,8 1 2 9,6 ASS

8 R. studio gitar bass 4,8 1 2 9,6 ASS

9 Ruang vokal 4,8 2 2 19,2 ASS

10 Ruang pengajar 3 14 1 42,0 ASS

11 Ruang pantry 1/3 dapur 1 6,0 ASS

12 Ruang gudang alat musik

9 1 9,0 ASS

13 Toilet pengunjung

- urinoar 0,105 2 1 0,2 NAD

- pria 1,5 2 1 3,0 NAD

- wanita 1,5 4 1 6,0 NAD

14 Toilet pengajar 1,5 1 4 6,0

Total 182,6

Sirkulasi 30% dari total 54,8

Total + sirkulasi 30% 237,4

Tabel 7.

Kafetaria No Deskripsi Standar

(m2)/org Kapasitas Jumlah

Ruang Total (m2)

Sumber

1 Area duduk/makan 1,4 175 2 490,0 NAD

2 Dapur 20% a. makan

1 2 98,0 NAD

3 Pantry 1/3 dpr 1 2 32,7 NAD

4 Kasir 3 2 2 12,0 NAD

5 Ruang karyawan 2,4 4 2 19,2 ASS

6 Ruang ganti 1 1 2 2,0 NAD

7 Ruang locker 15 1 2 30,0 NAD

8 Toilet karyawan 1,5 1 4 6,0 NAD

9 Toilet pengunjung

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 75

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

- pria 1,5 1 4 6,0 NAD

- wanita 1,5 1 4 6,0 NAD

- washtafel 0,3 2 2 1,2 NAD

- urinoar 0,105 2 1 0,2 NAD

10 Gudang makanan 20% dpr 1 2 19,6 NAD

11 Ruang ATM 1 1 2 3,0 ASS

12 Ruang Janitor 1 1 2 2,0 ASS

Total 727,9

Sirkulasi 30% dari total 218,4

Total + sirkulasi 30% 946,2

Tabel 8.

Ruang Utilitas No Deskripsi Standar

(m2)/org Kapasitas Jumlah Ruang Total

(m2) Sumber

1 Ruang panel - 1 15,0 ASS

2 Ruang genset 24,75 2 1 49,5 ASS

3 Ruang travo - 1 20,0 ASS

4 Ruang pompa 1 2 1 2,0 ASS

5 Ruang CCTV - 1 16,0 ASS

6 Ruang Cleaning Service

1,5 10 1 15,0 ASS

Total 117,5

Sirkulasi 30% dari total 35,3

Total + sirkulasi 30% 152,8

Analisa Sistim Utilitas

Bangunan gedung bertingkat yang diperlukan dalam tahap perencanaan dan perancangannya. Untuk itu perlu diketahui bahwa dalam suatu proses operasional suatu gedung khususnya gedung bertingkat tidak akan lengkap/ tidak berfungsi dengan semestinya jika salah satu atau beberapa sistem utilitas tidak menunjang atau dengan kata lain sistem utilitas suatu bangunan merupakan rangkaian item pelengkap yang harus direncanakan sejak awal sebelum gedung beroperasi dengan semestinya yang merupakan suatu sistem yang terintegrasi dan menunjang dalam proses operasionalnya sesuai dengan fungsi utilitas masing-masing.

a. Sistem Utilitas Supply Air Bersih

Sistem Utilitas Supply Air Bersih (Water Supply Sistem), Seperti bangunan pada umumnya, bangunan gedung bertingkat yang bersifat vertikal secara struktur maupun jenis bangunan bentang lebar tentunya memerlukan sistem transportasi berupa supplai air bersih yang direncanakan dengan baik sejak awal sehingga dapat mencukupi kebutuhan air di setiap lantainya, sistem supply air pada bangunan dimulai dari pengambilan air dari sumur maupun dari PDAM/meteran dan dilanjutkan dengan pembuatan penampung air atau biasa disebut dengan Ground Water Tank (GWT) jika diletakkan pada dasar bangunan (Underground) atau tangki yang diletakkan di atas bangunan yaitu berupa penampungan yang berupa bak besar

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 76

dengan ukuran volume yang disesuaikan dengan kebutuhan air pada gedung.

b. Sistem Utlitas Pembuangan dan Pengelolahan Limbah Cair dan Limbah Padat

Sama halnya dengan sistem pendistribusian air bersih untuk keperluan kebutuhan air dalam gedung bertingkat, sisa penggunaan air tersebut juga akan menghasilkan limbah yang harus direncanakan sistem pendistribusian dan pengelolahannya agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna bangunan maupun lingkungan disekitarnya. Dalam sistem pengelolahan sisa buangan limbah pada bangunan gedung bertingkat tentunya dibutuhkan perencanaan yang baik agar dalam proses distribusi pembuangan saat masa operasionalnya tidak menimbulkan masalah yang serius misalnya masalah klasik yaitu penyumbatan atau kebocoran pada pipa buangan maupun pencemaran terhadap lingkungan disekitarnya.

c. Sistem Utilitas Pencahayaan, Elektrikal dan Mekanikal

Untuk bangunan gedung bertingkat maupun jenis bangunan lainnya sistem pencahayaan merupakan hal yang perlu direncanakan sesuai dengan peletakan titik-titik pencahayaan yang hendak ditentukan, begitupun dengan

Gambar 3

Sumber : (internet) Under ground tank

Gambar 4

Sumber : (internet) Skema suplai air bersih

Gambar 5

Sumber : (internet) Septictang

Gambar 6

Sumber : (internet) Sistim pembuangan

sampah

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 77

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

sistem elektrikal dan mekanikal suatu bangunan merupakan hal yang perlu direncanakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas yang diinginkan. Dalam hal ini pencahayaan dapat berupa instalasi pembuatan titik lampu interior maupun exterior dimana seorang srsitek harus pandai dalam penentuan letak titik lampu agar efek pencayahaan yang dihasilkan dapat meyebar secara efektif di setiap ruangan. Sistem pencahayaan juga tidak hanya bergantung pada perangkat lampu saja melainkan dapat berupa pengaturan bukaan pencahayaan alami dari sinar matahari khususnya pada bangunan bertingkat yang membutuhkan banyak lampu tentunya dengan perekayasaan pengaturan cahaya alami di siang hari berupa bukaan setidaknya dapat mereduksi biaya operasional listrik.

d. Sistem Untilitas Penghawaan

Sistem pengudaraan dalam hal ini berupa sistem pendingin ruangan berupa air conditioner (AC) yaitu berupa sistem utilitas pendingin ruangan yang dipasang di dalam ruangan tertutup dari suatu bangunan. Jenis pendingin ruangan umumnya berfungsi untuk memberikan rasa kenyamanan dan kesejukan bagi orang yang berada di dalamnya. Selain sistem pendingin ruangan biasanya untuk bangunan bertingkat seperti hotel, perkantoran dan apartemen juga dilengkapi dengan pengisap asap (Exhaust) bilamana terdapat kandungan asap akibat rokok maupun penyebab lainnya sehingga dapat menjaga sirkulasi udara dalam ruangan tetap stabil dan sehat. Namun sistem pendingin ruangan tidak hanya bergantung kepada AC saja melainkan dapat dengan melakukan perekayasaan arsiektur bangunan berupa bukaan ventilasi pengudaraan agar sirkulasi udara dapat dengan baik mengalir keluar masuk dalam sistem ruangan bangunan dan dapat pula menekan biaya operasional listrik/efisiensi biaya.

Gambar 7

Sumber : (internet) Sistim utilitas penghawaan

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 78

e. Sistem Utilitas Telekomunikasi Gedung

Sistem ini merupakan suatu perangkat instalasi yang berfungsi dalam memberikan kemudahan dalam mengakses informasi baik yang bersifat internal maupun global bagi para penggunanya dalam sistem gedung bertingkat, misalnya instalasi PABX telepon, jaringan WIFI internet, TV Cable, instalasi Fax, sound system/loud speaker dsb.

f. Sistem Utiltas Keamanan/Cecurity

Sistem ini merupakan instalasi yang dibuat pada suatu gedung bertingkat guna memberikan rasa aman bagi pengguna gedung tersebut dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengurangi ancaman kriminalitas dan pencegahan terhadap bencana seperti kebakaran dll. Sistem ini dapat berupa instalasi pemasangan CCTV, hydrant, tabung pemadam, Smoke detektor, Exthinguiser, Cencor detector gate, door emergency dsb.

Konsep Perencanaan

Secara garis besar, orientasi utama bangunan diarahkan ke Jl. Mayjend panjaitan alternative orientasi bangunan dipilih kana pada jln. Mayjend panjaitan adalah jln yang paling banyak di lalui kendaraan dan

Gambar 8

Sumber : (internet) Jenis telekomunikasi

gedung

Gambar 9

Sumber : (internet) Sistim utilitas keamanan

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 79

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

pejalan kaki sehingga di harapkan nantinya banggunan bukan hanya di nikmati oleh penggunjung di dlm area tetapi juga dpt dinikmati olh penggendara dan pejalan kaki di luar area.

Analisa Dan Konsep View

Analisa pendekatan

Tujuan : Mendapat Arah View Yang Terbaik. Baik View Dari Luar Ke Dalam Atau Dari Dalam Ke Luar Sehingga Dapat Menjadikan Poin Of Interest Kawasan.

Konsep perencanaan

- view ke luar banggunan merespon tuntutan dari analisa konsep yaitu ke arah utara jalan mayjend panjaitan dan timur ke arah jl. Bogor sehingga diharapkan nilai expose banggunan dapat menarik perhatian penggunjung.

- Pada bagian blakang (selatan) dan samping kiri banggunan (barat) di berikan pagar pembatas antara tapak banggunan dan pemukiman dan juga sebagai batas site

Gambar 10

Sumber : (internet) Konsep orientasi

bangunan

Gambar 11

Sumber : (internet) Analisa dan konsep view

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 80

Analisa dan Konsep Klimatologi

Analisa pendekatan

Tujuan : bagaimana memanfaatkan potensi alam (iklim) guna menunjang kegiatan dalam bangunan dan juga sebagai upaya mendukung konsep green building. Dasar pertimbangan :

-Arah edar matahari. -Arah edar tiupan angin. -Curah hujan.

--Penggunaan sun shading sebagai pereduksi sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan. --Penggunaan over hang pada bangunan dengan tujuan mengurangi tampiasan air hujan. Selokan berfungsi mengalirkan air hujan ke drainase kawasan. --Penggunaan vegetasi sebagai upaya membelokkan arah angin dengan tujuan mengurangi beban angin pada bangunan dan juga sebagai upaya memberikan kenyamanan dalam berkegiatan di dalam bangunan.

Gambar 12

Sumber : (internet) Analisa dan konsep klimatologi

Gambar 13

Sumber : (internet) Analisa dan konsep klimatoligi

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 81

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

Konsep Ruang

a) Konsep tata ruang dalam 1. Warna Pusat music modern yang dominan dengan warna dasar

Pemakaian warna yang tidak terlalu mencolok untuk memudahkan perawatan serta mempunyai kesan elegan di dalamnya.

2. Material untuk interior bangunan menggunakan dominasi material kayu, bebatuan alam untuk menghadirkan susasana harmoni dengan alam.

3. Skala dan proporsi Skala yang digunakan skala normal yaitu antara 3-5 meter, serta skla monumental dengan tinggi di atas 4 m, pada bangunan lobby utama untuk memberikan kesan kemegahan.

4. Bentuk yang digunakan adalah persegi panjang, penggunaannya sesuai dengan literatur bentuk panggung pertunjukan serta penambahan fungsi lain di dalam banggunan.

5. Suasana yang ingin diberikan adalah kemegahan, ketenangan, kesejukkan, adanya area terbuka dan semi outdoorindoor pada bangunan.

b) Konsep tata ruang luar 1. Pemakaian vegetasi yang bertekstur dengan pola susunan tanaman

yang teratur dan tidak teratur. Penggunaan tanaman dengan ukuran yang berbeda-beda.

2. Jalan pedestrian dan jalan kendaraan Penggunaan tekstur kasar dengan pola jalan linear dan menyebar serta bentuk jalannya yang bersudut.

3. Pencapaian untuk menuju pada Pusat music modern adalah pencapaian frontal atau langsung. Pintu masuk utama melalui jln mayjend panjaitan serta pintu keluar berada pada jln bogor tujuan pemisahan antara pintu masuk dan pintu keluar agar tidak terjadi penumpukan antrian kendaraan pengunjung.

Konsep Struktur

Struktur disesuaikan dengan kebutuhan bangunan, sistem konstruksi yang digunakan adalah sistem kolom balok dengan pondasi menerus. Rangka atap menggunakan space truss.

Konsep utilitas

a. Sanitasi dan Drainase Sistem sanitasi berhubungan dengan air bersih dan air kotor. Sistem yang digunakan adalah sistem downfeed. Digunakannya sistem downfeed agar air selalu tersedia, yaitu ditampung di water tower.

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 82

Sedangkan untuk pengolahan air kotor sama dengan rumah tinggal. Yaitu dengan adanya septictank dan sumur peresapan di dekat kamar mandi, dan juga bak penangkap lemak untuk dapur dan wastafel.

b. Listrik dan Pencahayaan Sumber listrik didapat dari PLN dan genset,

sehingga saat mati lampu listrik tetap menyala.

c. Sistem komunikasi paling banyak digunakan oleh pihak pengelola dan

pada daerah reservasi (lobby utama). Penggunaan sistem telekomunikasi berupa telepon, audio system, dan internet.

d. Fire protection Pemakainan sistem pecegahan aktif dengan menggunakan peralatan, berupa: - Fire Exitinguisher à dapat diraih dengan mudah yang dipasang maksimum 1,5 m dari permukaan lantai. - Hydrant à Jarak antar unit antara 5-7 m.

e. Pencahayaan Pusat music moder di kota malang - Pencahayaan alami Menggunakan cahaya matahari semaksimal

mungkin dengan membuat bukaan semaksimal mungkin. - Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan menggunakan lampu

lampu yang berfariasi sesuai dengan kebutuhan ruangan.

Kesimpulan

Pusat musik modern di kota malang diharapkan akan menjadi ikon atau pusat perhatian dari segala macam kegiatan yang terdapat didalamnya diantaranya meliputi tempat pertunjukan musik, latihan, tempat berinteraksi dan juga menjadi tempat transaksi-transaksi. Sehingga para musisi di malang pada khususnya mempunyai tempat atau wadah untuk berbagi informasi, berinteraksi dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Appleton, Ian. 1996. Buildings For the Performing Arts. The Bath Press, Avon: Great Britain

Ching, FDK. 1996. Architecture:Form, Space and Order. John Wiley & Sons, Inc: New Jersey

Ching, FDK. dan Adam. C,. 2001. Ilustrasi Konstruksi Bangunan. Jakarta: Erlangga

De Chiara. Joseph dan Crosbie. Micheal J. 2001. Time Saver Standart for Building Types. Singapore: Mcgraw Hill Book Co

Heritage. 2002. Seni Pertunjukan. Indonesia: Grolier International

Mills, Edward D. 1976. Planning: Buildings for Administration, Entertainment and Recreation. New York: Robert E. Krieger Publishing Company

Awang Titis Isnin Supriyono | Breeze Maringka | Debby Budi Susanti

Hal. | 83

Pusat Musik Modern Di Kota Malang

Mediastika, Christina Eviutami. 2005. Akustika Bangunan. Jakarta: Erlangga

Neufert. Ernst. 1999. Data Arstitek jilid 2. Jakarta: Erlangga Andreas. Isabella Isthipraya. 2001. Analisis Kebutuhan Interior Ruang

Panggung Dalam Seni Pertunjukan Tradisional. Jawa Barat: Skripsi TA Universitas Kristen Maranatha

Stanley J. Grenz, Postmodernisme; Sebuah Pengenalan" terjemah. Wilson Suwanto Edisi:013/III/2001, http://reformed.sabda.org/home Narasi Kecil Sebagai Legitimasi Ilmu Pengetahuan era metafora Menurut Jean Francois Lyotard:

Zainal Abidin, Filsafat Manusia: Memahami Manusia Melalui Filsafat, (Bandung:PT. 2008, http://en.wordpress.com/tag/Kajian-Semiotika

Jurnal PENGILON, Nomor 01 Volume 2 Januari - Juni 2018, ISSN: 9772597762005

Hal. | 84