Proposal skripsi

26
1 I. JUDUL SKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Rencana peneliti melakukan penelitian di SMK Negeri 7 Semarang (STM PEMBANGUNAN) dan Kampus Unnes pada tanggal 02 Februari – selasai. III. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode pembelajaran yang umum dilakukan oleh dosen adalah ceramah. Pada metode ini terkadang konsentrasi mahasiswa terpecah dengan hal lainnya, Akibatnya mahasiswa kurang memahami materi pelajaran, Tak sedikit mahasiswa merasa bosan dan jenuh untuk mempelajarinya, mahasiswa hanya sekedar menghafal tanpa memahami konsep dasarnya dan prinsip kerja yang dijelaskan oleh dosen. Hal ini dapat membuat hasil belajar mahasiswa menurun. Seiring dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam dunia pendidikan suatu metode pembelajaran dapat dihadirkan dengan menggunakan alat peraga pembelajaran atau sering dikenal

Transcript of Proposal skripsi

1

I. JUDUL SKRIPSI

MEDIA PEMBELAJARAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)

PADA DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

II. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Rencana peneliti melakukan penelitian di SMK

Negeri 7 Semarang (STM PEMBANGUNAN) dan Kampus

Unnes pada tanggal 02 Februari – selasai.

III. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode pembelajaran yang umum dilakukan oleh

dosen adalah ceramah. Pada metode ini terkadang

konsentrasi mahasiswa terpecah dengan hal lainnya,

Akibatnya mahasiswa kurang memahami materi

pelajaran, Tak sedikit mahasiswa merasa bosan dan

jenuh untuk mempelajarinya, mahasiswa hanya

sekedar menghafal tanpa memahami konsep dasarnya

dan prinsip kerja yang dijelaskan oleh dosen. Hal

ini dapat membuat hasil belajar mahasiswa menurun.

Seiring dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) menuntut peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam dunia pendidikan suatu metode

pembelajaran dapat dihadirkan dengan menggunakan

alat peraga pembelajaran atau sering dikenal

2

dengan media pembelajaran. Salah satu metode

pembelajaran yang sekarang ini dapat dikembangkan

adalah dengan memanfaatkan teknologi komputer

sebagai media pembelajaran. Perkembangan teknologi

komputer terutama dalam bidang perangkat lunak

yang makin pesat, sangat mendukung dalam

penerapannya sebagai media pembelajaran.

Pembelajaran menggunakan media komputer

memiliki keuntungan yaitu dapat disajikan :

multimedia, bebas platform, menggunakan konsep

hyperteks/hypermedia, menggunakan format HTML,

atau PDF, dan menggunakan perangkat keras portable

(Kustiono, 1998:1). Penyampaian materi pelajaran

dengan media komputer diharapakan dapat menarik

minat mahasiswa, membangkitkan keinginan mahasiswa

yang merasa bosan dan jenuh untuk belajar,

mahasiswa dapat menghafal dengan memahami konsep

dasarnya, serta membuat hasil belajar mahasiswa

meningkat.

Macromedia flash 8 profesional merupakan salah satu

software yang dapat digunakan untuk membuat media

pembelajaran interaktif. Didukung dengan software

program video editing, sound recorder dan

pemrograman action script diharapkan akan menghasilkan

media pembelajaran interaktif yang menarik,

bermutu dan mudah dipahami serta mudah diikuti.

3

Salah satu media yang akan dijadikan

pembelajaran interaktif adalah pada mata kuliah

Sistem distribusi Tenaga Listrik. Materi ini

merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat

pada Jurusan Teknik Elektro. Media pembelajaran

ini diharapkan akan sangat mendukung kompetensi

bagi para siswa jurusan ini, disamping itu Media

pembelajaran ini akan menjadi jembatan yang sangat

baik untuk memahami konsep dasar Sistem Distribusi

Tenaga Listrik, dari mulai pembangkitnya hingga

sistem distribusinya.

Konsep dari media pembelajaran interaktif ini

adalah bagaimana membuat mahasiswa merasa nyaman

tertarik dalam belajar, sehingga siswa dapat

belajar dengan baik. Untuk itu diperlukan suatu

desain program yang menarik dan penjelasan yang

lengkap dari media yang ada. Beberapa penjelasan

dari media akan diikuti dengan simulasi Sistem

Jaringan Listrik serta soal-soal latihan. Program

ini diimplementasikan dengan sistem operasi

windows 7, macromedia flash 8, dan didistribusikan

dalam bentuk CD.

Berdasarkan alasan tersebut diadakan

penelitian dengan judul “MEDIA PEMBELAJARAN

JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA DISTRIBUSI

TENAGA LISTRIK”

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka

permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini

adalah :

1. Bagaimana merencanakan perangkat lunak berupa

media pembelajaran interaktif untuk

pembelajaran mata kuliah Sistem Distribusi

Tenaga Listrik.

2. Bagaimana membuat media pembelajaran interaktif

untuk mata kuliah Sistem Distribusi Tenaga

Listrik.

3. Bagaimana mengevaluasi perangkat lunak berupa

media pembelajaran interaktif untuk

pembelajaran mata kuliah Sitem Distribusi

Tenaga Listrik

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Merencanakan perangkat lunak berupa media

pembelajaran interaktif untuk pembelajaran

mata kuliah Sistem Distribusi Tenaga Listrik.

2. Membuat perangkat lunak berupa media

pembelajaran interaktif untuk pembelajaran pada

mata kuliah Sistem Distribusi Tenaga Listrik.

5

3. Mengevaluasi perangkat lunak berupa media

pembelajaran interaktif untuk pembelajaran

mata kuliah Sistem Distribusi Tenaga Listrik.

D. Keluaran Penelitian

Keluaran yang diharapkan dalam penelitian ini

adalah :

1. Media pembelajaran ini digunakan sebagai bahan

atau media pembelajaran dalam mata kuliah

Sistem Distribusi Tenaga Listrik

2. Media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai

salah satu tugas kuliah dalam menganalisis

Sistem Tenaga Listrik

3. Dosen dapat memanfaatkan media pembelajaran ini

untuk mengajar mahasiswa pada mata kuliah

Sistem Distribusi Tenaga Listrik.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagi mahasiswa, mempermudah mahasiswa dalam

memahami materi Sistem Distribusi Tenaga

Listrik yang menyangkut pokok bahasan Sistem

jaringan listrik, peralatan-peralatan

pemandu/pendukung, komponen pengaman atau

proteksi, macam-macam komponen elektronik dan

6

mekanik pada sistem jaringan listrik, dapat

mengetahui urutan sistem tenaga listrik.

2. Bagi Dosen, dapat digunakan sebagai media

pembelajaran pada mata kuliah Sistem Distribusi

tenaga Liustrik yang menyangkut pokok bahasan

Sistem jaringan listrik, peralatan-peralatan

pemandu/pendukung, komponen pengaman atau

proteksi, macam-macam komponen elektronik dan

mekanik pada sistem jaringan listrik, dapat

mengetahui urutan sistem tenaga listrik.

IV.TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Ketenagalistrikan

listrik telah menjadi bagian yang sangat

penting bagi umat manusia. Oleh karenanya tak

berlebihan bahwa listrik bisa dikatakan sebagai

salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan

pemenuhan kebutuhan hidup umat manusia. Beberapa

tantangan besar yang dihadapi dunia pada masa

kini, antara lain, bagaimana menemukan sumber

energi baru, mendapatkan sumber energi yang pada

dasarnya tidak akan pernah habis untuk masa

mendatang, menyediakan energi di mana saja

diperlukan, dan mengubah energi dari satu ke lain

bentuk, serta memanfaatkannya tanpa menimbulkan

pencemaran yang dapat merusak lingkungan hidup

7

kita. Dibanding dengan bentuk energi yang lain,

listrik merupakan salah satu bentuk energi yang

praktis dan sederhana.

B. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem

tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna

untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya

listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke

konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik

adalah :

1. pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke

beberapa tempat (pelanggan), dan

2. merupakan sub sistem tenaga listrik yang

langsung berhubungan dengan pelanggan, karena

catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan)

dilayani langsung melalui jaringandistribusi.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit

tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV

sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu

induk dengan transformator penaik tegangan

menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian

disalurkan melalui saluran transmisi.

8

Gambar 1. Sistem Penyaluran Tenaga

Listrik

C. Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan

pembagian serta pembatasan-pembatasan seperti

berikut ini :

Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)

Daerah II : Bagian penyaluran

(Transmission) , bertegangan

Tinggi (HV,UHV,EHV)

Daerah III : Bagian Distribusi Primer,

bertegangan menengah

(6 atau 20kV).

9

Daerah IV : (Di dalam bangunan pada

beban/konsumen), Instalasi, bertegangan

rendah.

Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut,

maka diketahui bahwa porsi materi Sistem

Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada

dasarnya dapat dikelasifikasikan menurut beberapa

cara, bergantung dari segi apa kelasifikasi itu

dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan

Distribusi adalah:

a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan

kelengkapannya, konduktor

danperalatan per-lengkapannya, serta

peralatan pengaman dan pemutus.

b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor

dan outdoor termination, batu bata,

pasir dan lain-lain.

10

Gambar 2. Pembagian/pengelompokan Tegangan Sistem Tenaga Listrik

D. Konfigurasi Jaringan Primer

Pola jaringan distribusi primer pada suatu

sistem distribusi sangat menentukan mutu

pelayanan yang akan diperoleh oleh sistem

distribusi tersebut, khususnya mengenai

kontinuitas pelayananya. Adapun jenis-jenis

jaringan primer yang dipakai adalah sebagai

berikut: jaringan pola radial, jaringan primer pola

loop, jaringan pola grid (network), jaringan primer

pola spindle.

11

E. Sistem Proteksi

1. Circuit Breaker (CB)

Pemutus beban jaringan disebut juga dengan CB

(circuit Breaker) atau pemutus tenaga (PMT).

Peralatan ini merupakan peralatan listrik yang

berfungsi sebagai pemutus aliran listrik padan

saat berbeban, bail dalam kondisi normal

maupun tidak normal (misalnya karena adanya

gangguan). Oleh karena itu prinsip kerjasistem

pemutus beban ditekankan untuk mengelimirkan

akibat yang ditimbulkan pada saat pemutusan

daya tersebut.

2. PMT (Pemutus)

PMT adalah saklar yang dapat digunakan untuk

menghubungkan atau memutuskan arus daya

listrik sesuai dengan rantingnya. Pada waktu

memutuskan atau menghubungkan arus daya

listrik akan terjadi busur api listrik.

Pemadaman busur api listrik ini dapat

dilakukan oleh beberapa macam bahan, yaitu :

Minyak, udara, gas.

3. Recloser

12

Recloser merupakan salah satu peralatan pengaman

yang digunakan untuk mendeteksi arus lebih,

menutup arus dan menutup kembali secara

otomatis dengan selang waktu yang dapat di

ukur. Lbila lkgangguan bersifat permanen

(tetap, recloser akan mengunci terbuka (locked

open) sesudah beberapa kali membuka dan menutup

rangkaian 9 biasanya 3 atau 4 kali) dan

selanjutnya mengiosolasikan bagian yang

terkjena gangguan. Pada dasarnya prinsip kerja

recloser dalam mengatasi berbagai macam

gangguan dibedakan menjadi 3 yaitu: gangguan

sesaat, semi permanen dan permanen.

4. Fuse Cut Out

Fuse Cut Out Atau sering dikenal dengan FCO

merupakan pengaman lebur yang digunakan pada

jaringan distribusi tegangan menegah atau

rendah dengan mengamankan system dari gangguan

arus lebih. Bila terdapat arus yang mengalir

yang melebihi kapasitas dari fuse tersebut.

Penormalan kembali fuse tersebut harus

dikembalikan ke posisi semula secara manual.

5. Arrester

13

Arrester adalah peralatan proteksi yang digunakan

untuk mengisolir gangguan karena tegangan

lebih, surja petir, dan surja switching dari

siste. Adapun fungsinya adalah meneruskan arus

atau tegangan ketanah bila ada surja yang

mengalir pada kawat penghantar dan sebagai

isolasi arus/ tegangan tersebut bila pada

keadaan operasi manual. Bila system dalam

keadaan normal, maka arrester bersifat sebagai

isolator ( mempunyai tahanan yang besar

sekali) dan akan bersifat konduktor (mempunyai

hambatan yang kecil). Jika system mengalami

gangguan karena tegangan surja. Biasanya

arrester ditempatkan pada gardu induk dan pada

peralatan-peralatanjaringan seperti: Recloser,

Kapasitor, Trafo, Kapasitor serta pada

jaringan yang diperkirakan sambaran petir dan

gangguan tegangan.

F. Komponen Elektronik dan Mekanik Sistem Jaringan

Listrik

1. Konduktor

14

Konduktor berfungsi untuk mengantarkan arus

listrik dari suatu bagian instalasi ke bagian

instalasi yang lain. Konduktor yang digunakan

sebagai penghantar untuk saluran udara harus

mempunyai sifat-sifat antara lain:

a. Mempunyai konduktifitas dan daya hantar

listrik yang tinggi.

b. Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi

c. Mempunyai berat jenis yang rendah

d. Tidak rapuh

e. Harganya murah

2. Isolator

Fungsi Isolator

a. Fungsi dari Segi Fisik

- Untuk menyekat, mengisolasi antar kawat

phasa dengan tanah

- Untuk menyekat, mengisolasi antar kawat

phasa dengan kawat phasa

b. Fungsi dari segi mekanik

- Penahan berat dari penghantar/ kawat

- Mengatur jarak dan sudut antar

penghantar /kawat dan kawat

- Menahan adanya perubahan kawat akibat

perbedaan temperature

3. Tiang Listrik

15

Tiang listrik adalah salah satu komponen

utama dari jaringan listrik tegangan menegah yang

menyanggaserat perlengkapanya yang pemakaianya

tergantung keadaan lapangan. Ada beberapa jenis

tiang listrik berdasarkan dari bahanya :

- Tiang Baja

- Tiang Beton

- Tiang Kayu

4. Cross Arm

Cross Arm adalah suatu alat yamg mana

fungsinya untuk menopang, Isolator (lengan Silang)

yang dipasang pada tiang dan harus mempunyai

sifat-sifat seperti halnya tiang penyangga

biasanya terbuat dari:

- Besi

- Kayu

V. METODE PENELITIAN

A. Algorima dan Desain Penelitian

1.Luaran

a. Desain media pembelajaran mata pelajaran

Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali

Elektromagnetik dalam bentuk CD (Compact

Disc).

16

b. Pemrograman media berbasis multimedia

untuk mata pelajaran Mengoperasikan Mesin

Produksi Dengan Kendali Elektromagnetik.

2.Peralatan dan Bahan

a.Perangkat keras

1.Satu unit laptop

2.Speaker aktif

3.Mikrofon

b.Perangkat lunak

1. Macromedia flash 8

c.Bahan penunjang

1.Keeping CD (Compact Disk)

B. Indikator Program

Dalam penelitian ini indikator kerja yang

digunakan meliputi kriteria pendidikan, tampilan

program dan kualitas teknik. Tampilan program berisi

indikator-indikator yang berkaitan dengan desain

tampilan program termasuk teks, gambar, animasi, dan

suara. Sedangkan kualitas teknis berkaitan dengan

indicator-indikator teknis program dan indikator-

indikator lain yang belum tercakup :

1. Kriteria Pendidikan (Educational Criteria)

a. Pembelajaran

17

1)Program dapat digunakan untuk pembelajaran

individu, kelompok kecil dan besar.

2)Program mempunyai topik yang jelas.

3)Pendekatan pembelajaran dalam program sesuai,

dan dapat menyesuaikan siswa.

b. Kurikulum.

1) Program sesuai dengan kurikulum.

2) Program relevan dengan materiyang harus

dipelajari siswa.

c. Isi materi.

1) Isi materi mempunyai konsep yang benar dan

tepat.

2) Program memiliki materi konsep.

3) Program memiliki soal tes.

d. Interaksi

1) Struktur program fleksibel terhadap pengguna.

2) Program mempuyai balikan terhadap input yang

diberikan oleh pengguna.

e. Balikan

1) Balikan bersifat positif dan tidak membuat

pengguna putus asa

2) Balikan relevan terhadap respon siswa.

3) Balikan korektif

4) Balikan memiliki respon yang variatif sehingga

pengguna tidak merasa bosan.

5) Balikan tetap tampil dalam waktu yang sesuai.

18

6) Balikan mendorong mengoreksi siswa untuk

berusaha memperolehjawaban yang benar.

f.Penanganan masalah

Pengguna dapat mengoreksi kesalahan dalam

memasukkan input kecuali yang benar.

2.Tampilan Program (cosmetics)

a. Pewarnaan

Pemakaian warna tidak mengacaukan tampilan.

b.Pemakaian kata dan bahasa

1) Menggunakan huruf/karakter yang sesuai

2) Menggunakan bahasa Indonesia

c.Pemakaian tombol kata interaktif (hypertext)

1) Menggunakan hypertekxt untuk memfasilitasi

navigasi dan membantu pengguna menjelajah

program.

2) Setiap tampilan merupakan kombinasi beberapa

komponen berupa teks, grafis, animasi, yang

bekerja bersama sehingga program tampak jelas.

d.Grafis

1) Grafis membuat informasi lebih atraktif

2) Grafis membantu untuk visualisasi kejadian

yang jarang terjadi.

3) Grafis membantu mengingat informasi yang

dipelajari.

4) Gradis terlihat dan mudah dipahami (membantu

pemahaman)

19

e.Animasi dan video

1) Animasi dan video membutuhkan input dari

pengguna.

2) Animasi atau video membantu pengguna dalam

melihat kejadian yang jarang terjadi.

f.Suara

1) Pemakaian suara menambah pemahaman konsep.

2) Suara dapat diatur (dimatikan dan

dihidupakan)

3) Suara terdengar jelas dan digunakan secara

efektif.

g.Tombol menu dan ikon

1) Tersedia berbagai pilihan menu dan ikon

2) Terdapat tombol, ikon dan menu yang tetap

untuk bantuan, selesai, keluar, maju, mundur

dari layar atau berpindah kemateri yang lain dan

berhenti sementara.

h.Desain interface

1) Transissi antar layar sudah tepat

2) Program memrlukan sedikit kegiatan mengetik.

3.Kualiats Teknis (Technical Quality)

a.Pengoperasian program

1) Program dapat dimulai dengan mudah.

2) Program dapat berjalan dengan baik dalam

keadaan kondisi normal.

3) Program dapat dioperasiken tanpa CD.

20

b.Respon pengguna

1) Pengguna dapat mengoperasikan program secara

mandiri.

2) Pengguna merasa senang menggunakan program

3) Pengguna tidak merasa bosan menggunakan

program.

c.Respon pengguna

1) Penggunadapat mengoperasikan program secara

mandiri.

2) Pengguna merasa senang menggunakan program

3) Pengguna tidak merasa bosan menggunakan

program.

d.Keamanan program

1) Program tidak dapat diubah oleh pengguna.

2) Program tidak dapat dihapus jika ada

kesalahan dari pengguna.

e.Penanganan kesalahan

Program bebas dari kesalahan yang dapat

mengakibatkan berhentinya program.

f.Fasilitas program

1) Terdapat fasilitas-fasilitas table fisika

2) Terdapat fasilitas kalkulator untuk

mengerjakan soal.

3) Terdapat fasilitas program untuk bantuan.

Menentukan Materi

Membuat Desain Tampilan Pada Komputer

Membuat Prototipe

Mengujicobakan Prototipe

Evaluasi

Selesai

21

Terjemah bebas dari The Process Of Evaluating Sofware And

Effect On Learning,

http://hagar.up.ac.za/catts/learner/eel/conc/conco

et/.html dan H. geisenger, 1997).

C. Prosedur Kerja

Dalam penelitian ini diperlukan prosedur

kerja yang sistematis dan terarah sehingga dapat

terencana dengan baik. Adapun prosedur kerja yang

akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah :

22

Gambar 25. Prosedur Kerja

D. Metode Pengumpulan Data

1.Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumentasi,

yang artinya barang-barang tertulis ( Suharsimi

Arikunto, 2006 : 158). Metode dokumentasi

merupakan cara memperoleh data dengan jalan

menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku,

majalah, dokumen, peraturan, notulen dan catatan

harian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode dokumen untuk memperoleh data siswa-siswa

yang akan digunakan sebagai obyek penelitian

dengan menggunakan media CD Multimedia Interaktif.

Metode Dokumentasi dilaksanakan dengan bantuan

guru dan staf administrasi disekolah tempat

penelitian. Dan beberapa data yang diperoleh dari

guru pengampu tentang siswa-siswa yang respon dan

konsentrasi kurang ketika pemelajaran dikelas dan

siswa yang aktif . Langkah ini dapat digunakan

23

membantu mengetahui tentang kondisi siswa sebelum

dilakukan penelitian.

2.Metode Check List

Menurut Komarudin (1984:43) check list adalah

suatu daftar yang berisi identitas dan factor-

faktor yang akan diteliti yang berkaitan dengan

subyek itu.

Metode ini digunakan untuk mengatur indikator

yang berkenaan dengan indicator program yang dapat

dinilai sendiri dan tidak membutuhkan pendapat

orang lain. Dengan check list, program diamati dan

di-crosschek-kan dengan variable-variabel pada

indikator-indikator yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Dalam check list digunakan digunakan dua pilihan

yaitu ya/tidak dan tidak/tidak ada. Untuk

pertanyaan positif, jawaban ya/tidak memiliki

bobot 1, sedangkan jawaban tidak/tidak ada

memiliki bobot 0. Sedangkan untuk pernyataan

negative memiliki bobot sebaliknya.

3.Metode Angket

Angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi

Arikunto, 2006 : 151). Angket dipakai untuk

24

mengukur indikator program yang berkenan dengan

kriteria tampilan program dan kriteria kualitas

teknis yang membutuhkan pendapat dari pengguna.

Setelah indikator-indikator mengenai program

telah ditetapkan, maka selanjutnya dilakukan kisi-

kisi angket. Dari kisi-kisi inilah pertanyaan

angket dibuat.

Winarno Surachmad (1975) mengungkapkan bahwa

beberapa petunjuk mengenai konstruksi angket

antara lain :

a. Setiap pernyataan dirumuskan dengan sejelas-

jelasnya dan seringkas-ringkasnya.

b. Pertanyaan yang diajukan hanya yang dapat

dijawab oleh responden.

c. Sifat pertanyaan harus netral dan objektif.

d. Pertanyaan yang diajukan hanya jawabannya tidak

dapat diperoleh dari sumber lain.

e. Keseluruhan pertanyaan dalam angket harus

sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk

masalah yang dihadapi.

Dalam metode angket, sampel dihubungi lewat

pertanyaan tertulis (Winarno Surachmad, 1975).

Angket menggunakan format lima point dari skala

likert, dimana alternative respon adalah sangat

setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak

setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

25

Penentuan skor skala likert dilakukan secara

apriori. Bagi skala yang berarah positif akan

mempunyai kemungkinan-kemungkinan skor 5 untuk

respon sangat setuju (SS), 4 untuk respon setuju

(S), 3 untuk respon ragu-ragu (R), 2 untuk respon

tidak setuju (TS) dan 1 untuk respon sangat tidak

setuju (STS). Sedangkan bagi skala yang berarah

negative, maka kemungkinan skor akan menjadi

sebaliknya. (Oppenheim, 1996).

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Artono Arismunandar, DR. M.A.Sc DR. Susumu Kuwahara.1975. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid I. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja

Grafindo Persada.

Anderson, Ronald H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan MediaUntuk Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada

26

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses BelajarMengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Soeratno dan Lincoli Arsyad. 1999. Metodologi PenelitianUntuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Revisi, Cetakan Ketiga.Yogyakarta: UPP AMP YKPN