SKRIPSI - Universitas Brawijaya
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of SKRIPSI - Universitas Brawijaya
PERBANDINGAN DATA SENSOR ARUS SCT 013 DAN SENSOR
ARUS ACS 712 PADA PENGUKURAN ARUS LISTRIK AC
SKRIPSI
TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI ELEKTRONIKA
Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
EBIM ISKANDAR MUDA
NIM. 145060309111001
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
PERBANDINGAN DATA SENSOR ARUS SCT 013 DAN SENSOR
ARUS ACS 712 PADA PENGUKURAN ARUS LISTRIK AC
SKRIPSI
TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI ELEKTRONIKA
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
EBIM ISKANDAR MUDA
NIM. 145060309111001
Skripsi ini telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing
Pada tanggal 14 Agustus 2017
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,
Raden Arief Setyawan, ST., M.T. Akhmad Zainuri, S.T., M.T
NIP. 19750819 199903 1 001 NIP. 19840120 201212 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
M. Aziz Muslim, ST., MT., Ph.D.
NIP. 19741203 200012 1 001
JUDUL SKRIPSI :
PERBANDINGAN DATA SENSOR ARUS SCT 013 DAN SENSOR ARUS ACS 712
PADA PENGUKURAN ARUS LISTRIK AC
Nama Mahasiswa : Ebim Iskandar Muda
NIM : 145060309111001
Program Studi : Teknik Elektro
Konsentrasi : Teknik Elektronika
KOMISI PEMBIMBING :
Ketua : Raden Arief Setiawan, ST., M.T. ..........................................
Anggota : Akhmad Zainuri, S.T., M.T ..........................................
TIM DOSEN PENGUJI :
Dosen Penguji 1 : Eka Maulana, S.T.,M.T.,M.Eng ..........................................
Dosen Penguji 2 :Dr. Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc ..........................................
Dosen Penguji 3 :Dr. Ir. M. Aswin, M.T ..........................................
Tanggal Ujian : 14 Agustus 2017
SK Penguji : 1093/UN10.F07/SK/2017
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan
berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang
diteliti dan diulas di dalam Naskah Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya. Tidak
terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah
ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia Skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Malang, 19 Agustus 2017
Mahasiswa,
EBIM ISKANDAR MUDA
NIM. 145060309111001
PENDIDIKAN FORMAL
1997 – 1998 : TK Kurnia Kampung Baru
1998 – 2004 : SDN 017 Muara Badak
2004 - 2007 : SMPN 1 Muara Badak
2007 - 2010 : SMKN 1 Glagah Banyuwangi
2010 - 2013 : Universitas Negeri Jember (D3)
2014 - Sekarang : Universitas Brawijaya (S1)
PRESTASI / PENGHARGAAN
Sertifikat mengikuti PK2 MABA di Universitas Negeri Jember
Finalis Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM GT) Universitas
Brawijaya Malang 2015
Memperoleh sertifikat TOEFL ITP 2016
Memperoleh Sertifikat Lulus Ujian Komputer di PPTI
Universitas Brawijaya 2016
PENGALAMAN KERJA
Januari 2009 – Maret 2009
Praktik Kerja Industri di rumah servis dan TV kabel.
Juni 2012 – Juli 2012
Magang sebagai Pelaksana Workshop Sintelis DAOP 9
di PT. Kereta Api
Juli 2014
Bekerja sebagai relawan pengumpulan data di Lembaga
Survei Indonesia (LSI)
Februari 2016 – Maret 2016
Magang sebagai Technical Support di Telkomsel Grapari
Mei 2016
Mendirikan Toko Online Desfira Modiste
Desember 2016
Bekerja sebagai Freelance Marketing di Kochiro Inexterior
EBIM ISKANDAR MUDA A.Md.
CURRICULUM VITAE
INFORMASI PRIBADI
085655918086
DATA PRIBADI
Nama : Ebim Iskandar Muda
TTL : Kutai, 29 Agustus 1992
Agama : Islam
Tinggi : 165 cm
Berat : 56 kg
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Ters. Sigura-gura, Pondok Harapan Indah Blok D92. Malang
Hobi : Fotografi
PENGALAMAN ORGANISASI
Himpunan Mahasiswa Fotografi Universitas Jember.
Panitia pelaksanaan PK2 Maba.
Komunitas ELCO di Fakultas Teknik Elektro
Panitia Pelatihan Robot Line Tracer oleh Himpunan Mahasiswa Banyuwangi Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
PELATIHAN DAN WORKSHOP
Seminar bisnis dan invitation oleh Tiens Indonesia Tahun 2009.
Seminar bisnis dan reward oleh Tiens Indonesia Tahun 2009.
Pelatihan Bahasa Asing di Languange Center Jember University 2012.
Kuliah Tamu PT. Indonesia Epson Industri bekerja sama dengan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya 2015.
Kuliah Tamu dengan tema Sukses di Bangku Kuliah dan Siap Menghadapi MEA oleh HME
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) 2016
KEMAMPUAN
Bidang jurusan
Memahami komponen elektronika
Mampu merancang komponen elektronika
Menganalisa kerusakan rangkaian dasar
Komputer
Mampu mengoperasikan Mocrosoft Office (Ms. Word, Ms. Exell, dan Ms. Power Point)
Mampu mengoperasikan Internet
Bahasa Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris (Dasar).
Memiliki kemampuan Public Speaking
iii
Ucapan Terima Kasih
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya lah skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul “Perbandingan
Data Sensor Arus SCT 013 dan Sensor Arus ACS 712 Pada Pengukuran Arus Listrik AC”
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Brawijaya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
Kedua orang tua penulis bapak Iskandar dan ibunda Munasih, adik Denis atas segala
kasih sayang, motivasi, dan do’a yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan,
Para Dosen Pembimbing; Bapak Raden Arief Setiawan, ST., MT, selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Akhmad Zainuri ST., MT, selaku Dosen Pembimbing II atas
segala ketulusannya dalam membimbing serta memotivasi penulis sehingga mampu
menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Para Tim Dosen Penguji; Bapak Eka Maulana ST., MT., M.Eng, selaku Dosen
Penguji I, Bapak Dr. Ir. Ponco Siwindarto M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing II, Bapak
Ir. M. Aswin, MT, selaku Dosen Penguji III atas masukan yang telah diberikan untuk
perbaikan skripsi ini.
Ibu Nurussa’adah, Ir., MT selaku Ketua Kelompok Dosen Keahlian Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya atas kesabarannya dalam
membimbing.
Bapak Ali Mustofa, ST., MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas
Brawijaya atas kemudahan dan motivasi yang telah diberikan,
Devi Silvi Fitriyah, S.S., S.Pd atas kesabarannya dalam mendukung sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik,
Teman-teman konsentrasi Elektronika SAP angkatan 2014 atas segala dukungan dalam
pembuatan skripsi, Teman-teman seperjuangan dalam pengerjaan skripsi Iqbal ,Gilang
Said, Yayang, Haryo, Anggi, Wildan, dan Doti atas segala dukungan dan bantuan dalam
pengerjaan skripsi.
4
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan ilmu dan
kendala-kendala lain yang terjadi selama pengerjaan skripsi. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan untuk pengembangan yang lebih lanjut.
i
RINGKASAN
Ebim Iskandar Muda, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Mei 2017, Perbandingan Data Sensor Arus SCT 013 dan Sensor Arus ACS 712 Pada
Pengukuran Arus Listrik AC, Dosen Pembimbing: Raden Arief Setiawan, ST., M.T. dan
Akhmad Zainuri, ST., MT.
Sensor arus terdapat dua jenis yang bisa digunakan untuk mengukur nilai arus, yaitu
sensor arus ACS 712 (Allegro Current Sensor) dan sensor arus SCT 013. Kedua sensor
tersebut mengukur arus pada kawat tetapi terdapat beberapa perbedaaan keduanya terutama
dari segi konstruksi. Sensor ACS712 merupakan sensor yang terdiri dari rangkaian sensor
hall-effect yang linier, low-offset, dan presisi. Sedangkan sensor SCT 013 adalah sebuah
CT yang digunakan untuk mengukur arus bolak balik, menggunakan sensor ini pun tidak
harus memotong kabel cukup mengaitkan pada kabel. Untuk mengetahui perbedaan dari
kedua sensor arus tersebut maka dibutuhkan pengujian terhadap keduanya guna
mengetahui karakteristik yang dihasilkan dari masing-masing sensor. Dalam pengujiannya
dibutuhkan tegangan dan juga nilai arus yang bervariasi sebagai acuan yang akan diukur
oleh sensor arus.
Hasil pembacaan sensor SCT 013 dimana keluarannya mengikuti perubahan nilai arus
yang bervariasi. Semakin tinggi nilai arus maka semakin naik pula nilai pembacaan sensor
arus.. Akurasi rata-rata dari pengujian sensor adalah 3,07% dan 2.93%. Presisi dari sensor
adalah 0% yang mana semakin kecil nilai presisi maka semakin teliti. Pada pengujian
terhadap sensor ACS 712 dihasilkan pula hasil pembacaan sensor yang nilainya semakin
naik mengikuti nilai arus yang semakin tinggi. Akurasi rata-rata dari pengujian sensor
adalah 1.865%, presisi dari sensor adalah 0% yang mana semakin kecil nilai presisi maka
semakin teliti.
Kata Kunci - Sensor, Arus, Pengukuran , SCT 013, ACS 712
ii
SUMMARY
Ebim Iskandar Muda, Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering
University of Brawijaya, The Comparison of SCT 013 Current Sensor Data and ACS 712
Current Sensor On Electrical Flow Measurement, Academic Supervisor: Raden Arief
Setiawan, ST., M.T. and Akhmad Zainuri, ST., MT.
There are two kinds of current sensor which can be use to measure the current
value; Allegro Current Sensor 712 (ACS 712) and Current Sensor SCT 013. Both of the
sensors can be used to measure the current on the wire, yet there are some differences
among those two sensors especially their construction. ACS712 is a sensor that consist of
sensor circuit linier hall-effect, low-offset, and precision. Meanwhile, SCT 013 is a CT that
is usually used to measure the alternating current. It does not need to cut the wire in using
SCT 013. To get the differences among the two current sensors, it needs to test both to
know the characteristics generated from each sensor. In testing the sensors required voltage
and also the varied current values as a refernce to be measured by the current sensor.
Results of SCT 013 sensor readings where the output follows varying current
values. The higher current value, the higher the value of current sensor readings. The
average accuracy of the sensor testing is 3.07% and 2.93%. Precision of the sensor is 0%
which is the smaller the precision value the more thorough. In the test of the sensor ACS
712 also produced the sensor readings that the value is rising following the higher current
value. The average accuracy of the sensor testing is 1.865%, the precision of the sensor is
0% which is the smaller the precision value the more thorough.
Keywords - Sensor, Current, , Measurement, SCT 013, ACS 712
iii
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya lah skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul “Perbandingan
Data Sensor Arus SCT 013 dan Sensor Arus ACS 712 Pada Pengukuran Arus Listrik AC”
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Brawijaya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
Kedua orang tua penulis bapak Iskandar dan ibunda Munasih, adik Denis atas segala
kasih sayang, motivasi, dan do’a yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan,
Bapak M. Aziz Muslim ST., MT., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya,
Bapak Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D selaku Sekretaris Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya,
Ibu Nurussa’adah, Ir., MT selaku Ketua Kelompok Dosen Keahlian Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya atas kesabarannya dalam
membimbing,
Bapak Raden Arief Setiawan, ST., MT, selaku Dosen Pembimbing 1 atas segala
ketulusannya dalam membimbing serta memotivasi penulis sehingga mampu
menyelesaikan skripsi,
Bapak Akhmad Zainuri, ST., MT selaku Dosen Pembimbing 2 atas segala kesabaran,
nasihat, bimbingan, serta ilmu yang telah diberikan,
Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro,
Staff Administrasi Jurusan Teknik Elektro,
Devi Silvi Fitriyah, S.S., S.Pd atas kesabarannya dalam mendukung sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik,
Teman-teman konsentrasi Elektronika SAP angkatan 2014 atas segala dukungan dalam
pembuatan skripsi,
Teman-teman seperjuangan dalam pengerjaan skripsi Iqbal ,Gilang Said, Yayang,
Haryo, Anggi, Wildan, dan Doti atas segala dukungan dan bantuan dalam pengerjaan
skripsi.
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan ilmu dan
kendala-kendala lain yang terjadi selama pengerjaan skripsi. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan untuk pengembangan yang lebih lanjut.
Malang, Agustus 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
RINGKASAN ........................................................................................................... i
SUMMARY .............................................................................................................. ii
PENGANTAR .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.... ........................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 2
1.4 Tujuan ............................................................................................................... 2
1.5 Manfaat ............................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1 Arus AC (Alternating Current)......................................................................... 3
2.2 Sensor Arus ...................................................................................................... 3
2.2.1 Sensor Arus SCT-013 ............................................................................... 3
2.2.2 Sensor ACS 712 ........................................................................................ 5
2.3 Karakteristik Sensor ......................................................................................... 7
2.3.1 Sensitivitas ............................................................................................... 7
2.3.2 Resolusi ..................................................................................................... 7
2.3.3 Linieritas ................................................................................................... 7
2.3.4 Akurasi ...................................................................................................... 7
2.3.5 Presisi ........................................................................................................ 8
2.4 Volmeter ............................................................................................................ 8
2.5 Ampermeter ....................................................................................................... 9
2.6 Rheostat (Resistor Geser) ................................................................................. 9
2.7 Osiloskop ........................................................................................................... 11
2.7.1 Karakteristik Pengukuran Osiloskop ........................................................... 12
2.7.1.1 Karakteristik Berbasis Waktu (Time) .................................................... 13
2.7.1.2 Karakteristik Berbasis Tegangan (Voltage) ........................................... 13
vi
2.7.1.3 Kinerja dan Spesifikasi Osiloskop ....................................................... 14
2.8 R Square (R2) ................................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 17
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................................. 17
3.2 Perancangan ..................................................................................................... 17
3.2.1 Blok Diagram............................................................................................ 16
3.2.2 Perancangan Rangkaian Pengujian Sensor ............................................... 18
3.2.2.1 Rangkaian Pengukuran Arus Menggunakan SCT 013 ........................ 18
3.2.2.2 Rangkaian Pengukuran Arus Menggunakan ACS 712 ........................ 20
3.2.3 Perangkat Pengukur .................................................................................. 20
3.2.3.1 Ampermeter ....................................................................................... 20
3.2.3.2 Voltmeter ........................................................................................... 21
3.2.3.3 Osiloskop ........................................................................................... 22
3.3 Pengujian Alat .................................................................................................. 23
3.3.1 Pengujian Sensor Arus SCT 013 ............................................................... 23
3.3.2 Pengujian Sensor ACS 712 ....................................................................... 24
3.3.3 Membandingkan Kedua Sensor ................................................................ 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 25
4.1 Pengujian Sensor Arus SCT 013 ...................................................................... 25
4.1.1 Tujuan Pengujian ....................................................................................... 25
4.1.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 25
4.1.3 Prosedur Pengujian .................................................................................... 26
4.1.4 Data Hasil Pengujian dan Analisis Sensor SCT 013 ................................. 26
4.1.4.1 Akurasi............................................................................................... 27
4.1.4.2 Presisi................................................................................................. 29
4.1.4.3 Sensitivitas ......................................................................................... 30
4.1.4.4 Linieritas ........................................................................................... 30
4.2 Pengujian Sensor Arus 712 .............................................................................. 36
4.2.1 Tujuan Pengujian ....................................................................................... 36
4.2.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 34
4.2.3 Prosedur Pengujian .................................................................................... 37
4.2.4 Data Hasil Pengujian dan Analisis Sensor ACS 712 ................................ 38
4.2.4.1 Akurasi............................................................................................... 39
4.2.4.2 Presisi ................................................................................................ 39
vii
4.2.4.3 Sensitivitas ................................................................................................... 40
4.2.4.4 Linieritas ...................................................................................................... 41
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 47
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 47
5.2 Saran ................................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 49
LAMPIRAN ............................................................................................................. 51
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Inputs SD 1022 DL ............................................................... 22
Tabel 3.2 Spesifikasi Model SD 1022 DL .............................................................. 22
Tabel 4.1 Hasil keluaran sensor arus SCT 013 menggunakan Oscilloscope .......... 27
Tabel 4.2 Standar deviasi pengujian. ...................................................................... 29
Tabel 4.3 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 1A.. ........................... 32
Tabel 4.4 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 2A. ............................ 33
Tabel 4.5 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 3A. ............................ 34
Tabel 4.6 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 4A. ............................ 35
Tabel 4.7 Hasil keluaran sensor arus ACS 712 menggunakan alat ukur ................ 38
Tabel 4.8 Standar deviasi pengujian ....................................................................... 40
Tabel 4.9 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 1A .................................. 42
Tabel 4.10 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 2A .................................. 43
Tabel 4.11 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 3A .................................. 44
Tabel 4.12 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 4A .................................. 45
Tabel 4.13 Tabel perbandingan sensor ..................................................................... 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sensor arus YHDC SCT-013-000 ............................................................. 4
Gambar 2.2 Skematik SCT-013 .................................................................................... 4
Gambar 2.3 Sensor ACS712 ......................................................................................... 5
Gambar 2.4 Cara pemasangan sensor ACS712 .............................................................. 6
Gambar 2.5 Voltmeter ................................................................................................. 8
Gambar 2.6 Ampermeter .............................................................................................. 9
Gambar 2.7 Simbol dan Bagian Rheostat ................................................................... 11
Gambar 2.8 Osiloskop ................................................................................................ 12
Gambar 3.1 Blok Diagram Pengujian Sensor arus ..................................................... 18
Gambar 3.2 Rangkaian pengujian pengukuran arus menggunakan SCT 013 .................... 18
Gambar 3.3 Rangkaian keluaran SCT 013 dengan resistor burden ................................... 19
Gambar 3.4 Rangkaian pengujian pengukuran arus menggunakan ACS 712 .................... 20
Gambar 4.1 Rangkaian pengujian sensor SCT 013 ......................................................... 26
Gambar 4.2 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 31
Gambar 4.3 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 32
Gambar 4.4 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 33
Gambar 4.5 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 34
Gambar 4.6 Grafik keluaran sensor ............................................................................... 35
Gambar 4.7 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 36
Gambar 4.8 Rangkaian Sensor ACS 712 ....................................................................... 37
Gambar 4.9 Karakteristik Sensor ............................................................................... 40
Gambar 4.10 Grafik keluaran sensor arus ACS 712 ......................................................... 41
Gambar 4.11 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 42
Gambar 4.12 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 43
Gambar 4.13 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 44
Gambar 4.14 Grafik kestabilan keluaran sensor. .............................................................. 45
PERBANDINGAN DATA SENSOR ARUS SCT 013 DAN SENSOR
ARUS ACS 712 PADA PENGUKURAN ARUS LISTRIK AC
SKRIPSI
TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI ELEKTRONIKA
Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
EBIM ISKANDAR MUDA
NIM. 145060309111001
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
PERBANDINGAN DATA SENSOR ARUS SCT 013 DAN SENSOR
ARUS ACS 712 PADA PENGUKURAN ARUS LISTRIK AC
SKRIPSI
TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI ELEKTRONIKA
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
EBIM ISKANDAR MUDA
NIM. 145060309111001
Skripsi ini telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing
Pada tanggal 14 Agustus 2017
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,
Raden Arief Setyawan, ST., M.T. Akhmad Zainuri, S.T., M.T
NIP. 19750819 199903 1 001 NIP. 19840120 201212 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
M. Aziz Muslim, ST., MT., Ph.D.
NIP. 19741203 200012 1 001
JUDUL SKRIPSI :
PERBANDINGAN DATA SENSOR ARUS SCT 013 DAN SENSOR ARUS ACS 712
PADA PENGUKURAN ARUS LISTRIK AC
Nama Mahasiswa : Ebim Iskandar Muda
NIM : 145060309111001
Program Studi : Teknik Elektro
Konsentrasi : Teknik Elektronika
KOMISI PEMBIMBING :
Ketua : Raden Arief Setiawan, ST., M.T. ..........................................
Anggota : Akhmad Zainuri, S.T., M.T ..........................................
TIM DOSEN PENGUJI :
Dosen Penguji 1 : Eka Maulana, S.T.,M.T.,M.Eng ..........................................
Dosen Penguji 2 :Dr. Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc ..........................................
Dosen Penguji 3 :Dr. Ir. M. Aswin, M.T ..........................................
Tanggal Ujian : 14 Agustus 2017
SK Penguji : 1093/UN10.F07/SK/2017
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan
berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang
diteliti dan diulas di dalam Naskah Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya. Tidak
terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah
ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia Skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Malang, 19 Agustus 2017
Mahasiswa,
EBIM ISKANDAR MUDA
NIM. 145060309111001
49
Daftar Pustaka
Allegro Microsystems, LLC. 2017. Fully Integrated, Hall Effect-Based Linear
Current Sensor IC with 2.1 kVRMS Isolation and a Low-Resistance
Current Conductor. Jurnal Sensor Arus ACS 712: Worcester,
Massachusetts, USA.
Depokinstruments. 2016. Belajar Sensor Arus Listrik. Web Jurnal Sensor Arus
ACS 712: Depok, Indonesia.
Dickson Kho. 2016. Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi Penentu Kinerjanya.
Web Jurnal Elektronika.
Dickson Kho. 2016. Pengertian Rheostat dan Jenis-Jenis Rheostat. Web Jurnal
Elektronika.
Frank A.G. Windmeijer. An R-squared measure of goodness of fit for some
common nonlinear regression models. Jurnal Statistik: University College
London. UK.
Guntoro. 2016. Desain Monitoring Energi Pada Perangkat Listrik Gedung
Berbasis Android. Skripsi: Universitas Brawijaya.
Iwansson, K;Sinapsius G and Hoornaert, W. 1999. Measuring Current, Voltage
and Power ELSEVER. Rijswik: Netherlands.
Jogjarobotika. 2017. Sensor Arus AC YHDC SCT 013. Web Elektronika:
Yogyakarta. www.jogjarobotika.com.
John G. Webster. 1998. The Measurement, Instrumentation and Sensors
Handbook.
Konsultanstatistik. 2011. Koefisien Determinasi Pada Regresi Linier. Web Jurnal.
www.konsultanstatistik.com.
Malviono, A. P. 2003. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta: Salemba Teknika.
Mismail, Budiono. 1995. Rangkaian Listrik Jilid Pertama. Bandung: ITB
Rusmayani. 2013. Belajar Arus Bolak-Balik. Jurnal FMIPA: Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Siglent Technologies, CO.,LTD. 2015. SDS1000DL Series Digital Oscilloscop.
Jurnal Elektronika. Shenzen: China.
Stevensen. 1993. Power System Analysis. McGraw – Hill: Singapura.
50
Suharyadi, & Purwanto. 2009. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta : Salemba Empat
XiDi. 2013. Specification of SCT-013-000. Web Elektronika. Xidi
Technology.Co.,Ltd: Beijing.
PENDIDIKAN FORMAL
1997 – 1998 : TK Kurnia Kampung Baru
1998 – 2004 : SDN 017 Muara Badak
2004 - 2007 : SMPN 1 Muara Badak
2007 - 2010 : SMKN 1 Glagah Banyuwangi
2010 - 2013 : Universitas Negeri Jember (D3)
2014 - Sekarang : Universitas Brawijaya (S1)
PRESTASI / PENGHARGAAN
Sertifikat mengikuti PK2 MABA di Universitas Negeri Jember
Finalis Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM GT) Universitas
Brawijaya Malang 2015
Memperoleh sertifikat TOEFL ITP 2016
Memperoleh Sertifikat Lulus Ujian Komputer di PPTI
Universitas Brawijaya 2016
PENGALAMAN KERJA
Januari 2009 – Maret 2009
Praktik Kerja Industri di rumah servis dan TV kabel.
Juni 2012 – Juli 2012
Magang sebagai Pelaksana Workshop Sintelis DAOP 9
di PT. Kereta Api
Juli 2014
Bekerja sebagai relawan pengumpulan data di Lembaga
Survei Indonesia (LSI)
Februari 2016 – Maret 2016
Magang sebagai Technical Support di Telkomsel Grapari
Mei 2016
Mendirikan Toko Online Desfira Modiste
Desember 2016
Bekerja sebagai Freelance Marketing di Kochiro Inexterior
EBIM ISKANDAR MUDA A.Md.
CURRICULUM VITAE
INFORMASI PRIBADI
085655918086
DATA PRIBADI
Nama : Ebim Iskandar Muda
TTL : Kutai, 29 Agustus 1992
Agama : Islam
Tinggi : 165 cm
Berat : 56 kg
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Ters. Sigura-gura, Pondok Harapan Indah Blok D92. Malang
Hobi : Fotografi
PENGALAMAN ORGANISASI
Himpunan Mahasiswa Fotografi Universitas Jember.
Panitia pelaksanaan PK2 Maba.
Komunitas ELCO di Fakultas Teknik Elektro
Panitia Pelatihan Robot Line Tracer oleh Himpunan Mahasiswa Banyuwangi Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
PELATIHAN DAN WORKSHOP
Seminar bisnis dan invitation oleh Tiens Indonesia Tahun 2009.
Seminar bisnis dan reward oleh Tiens Indonesia Tahun 2009.
Pelatihan Bahasa Asing di Languange Center Jember University 2012.
Kuliah Tamu PT. Indonesia Epson Industri bekerja sama dengan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya 2015.
Kuliah Tamu dengan tema Sukses di Bangku Kuliah dan Siap Menghadapi MEA oleh HME
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) 2016
KEMAMPUAN
Bidang jurusan
Memahami komponen elektronika
Mampu merancang komponen elektronika
Menganalisa kerusakan rangkaian dasar
Komputer
Mampu mengoperasikan Mocrosoft Office (Ms. Word, Ms. Exell, dan Ms. Power Point)
Mampu mengoperasikan Internet
Bahasa Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris (Dasar).
Memiliki kemampuan Public Speaking
iii
Ucapan Terima Kasih
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya lah skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul “Perbandingan
Data Sensor Arus SCT 013 dan Sensor Arus ACS 712 Pada Pengukuran Arus Listrik AC”
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Brawijaya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
Kedua orang tua penulis bapak Iskandar dan ibunda Munasih, adik Denis atas segala
kasih sayang, motivasi, dan do’a yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan,
Para Dosen Pembimbing; Bapak Raden Arief Setiawan, ST., MT, selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Akhmad Zainuri ST., MT, selaku Dosen Pembimbing II atas
segala ketulusannya dalam membimbing serta memotivasi penulis sehingga mampu
menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Para Tim Dosen Penguji; Bapak Eka Maulana ST., MT., M.Eng, selaku Dosen
Penguji I, Bapak Dr. Ir. Ponco Siwindarto M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing II, Bapak
Ir. M. Aswin, MT, selaku Dosen Penguji III atas masukan yang telah diberikan untuk
perbaikan skripsi ini.
Ibu Nurussa’adah, Ir., MT selaku Ketua Kelompok Dosen Keahlian Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya atas kesabarannya dalam
membimbing.
Bapak Ali Mustofa, ST., MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas
Brawijaya atas kemudahan dan motivasi yang telah diberikan,
Devi Silvi Fitriyah, S.S., S.Pd atas kesabarannya dalam mendukung sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik,
Teman-teman konsentrasi Elektronika SAP angkatan 2014 atas segala dukungan dalam
pembuatan skripsi, Teman-teman seperjuangan dalam pengerjaan skripsi Iqbal ,Gilang
Said, Yayang, Haryo, Anggi, Wildan, dan Doti atas segala dukungan dan bantuan dalam
pengerjaan skripsi.
4
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan ilmu dan
kendala-kendala lain yang terjadi selama pengerjaan skripsi. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan untuk pengembangan yang lebih lanjut.
i
RINGKASAN
Ebim Iskandar Muda, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Mei 2017, Perbandingan Data Sensor Arus SCT 013 dan Sensor Arus ACS 712 Pada
Pengukuran Arus Listrik AC, Dosen Pembimbing: Raden Arief Setiawan, ST., M.T. dan
Akhmad Zainuri, ST., MT.
Sensor arus terdapat dua jenis yang bisa digunakan untuk mengukur nilai arus, yaitu
sensor arus ACS 712 (Allegro Current Sensor) dan sensor arus SCT 013. Kedua sensor
tersebut mengukur arus pada kawat tetapi terdapat beberapa perbedaaan keduanya terutama
dari segi konstruksi. Sensor ACS712 merupakan sensor yang terdiri dari rangkaian sensor
hall-effect yang linier, low-offset, dan presisi. Sedangkan sensor SCT 013 adalah sebuah
CT yang digunakan untuk mengukur arus bolak balik, menggunakan sensor ini pun tidak
harus memotong kabel cukup mengaitkan pada kabel. Untuk mengetahui perbedaan dari
kedua sensor arus tersebut maka dibutuhkan pengujian terhadap keduanya guna
mengetahui karakteristik yang dihasilkan dari masing-masing sensor. Dalam pengujiannya
dibutuhkan tegangan dan juga nilai arus yang bervariasi sebagai acuan yang akan diukur
oleh sensor arus.
Hasil pembacaan sensor SCT 013 dimana keluarannya mengikuti perubahan nilai arus
yang bervariasi. Semakin tinggi nilai arus maka semakin naik pula nilai pembacaan sensor
arus.. Akurasi rata-rata dari pengujian sensor adalah 3,07% dan 2.93%. Presisi dari sensor
adalah 0% yang mana semakin kecil nilai presisi maka semakin teliti. Pada pengujian
terhadap sensor ACS 712 dihasilkan pula hasil pembacaan sensor yang nilainya semakin
naik mengikuti nilai arus yang semakin tinggi. Akurasi rata-rata dari pengujian sensor
adalah 1.865%, presisi dari sensor adalah 0% yang mana semakin kecil nilai presisi maka
semakin teliti.
Kata Kunci - Sensor, Arus, Pengukuran , SCT 013, ACS 712
ii
SUMMARY
Ebim Iskandar Muda, Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering
University of Brawijaya, The Comparison of SCT 013 Current Sensor Data and ACS 712
Current Sensor On Electrical Flow Measurement, Academic Supervisor: Raden Arief
Setiawan, ST., M.T. and Akhmad Zainuri, ST., MT.
There are two kinds of current sensor which can be use to measure the current
value; Allegro Current Sensor 712 (ACS 712) and Current Sensor SCT 013. Both of the
sensors can be used to measure the current on the wire, yet there are some differences
among those two sensors especially their construction. ACS712 is a sensor that consist of
sensor circuit linier hall-effect, low-offset, and precision. Meanwhile, SCT 013 is a CT that
is usually used to measure the alternating current. It does not need to cut the wire in using
SCT 013. To get the differences among the two current sensors, it needs to test both to
know the characteristics generated from each sensor. In testing the sensors required voltage
and also the varied current values as a refernce to be measured by the current sensor.
Results of SCT 013 sensor readings where the output follows varying current
values. The higher current value, the higher the value of current sensor readings. The
average accuracy of the sensor testing is 3.07% and 2.93%. Precision of the sensor is 0%
which is the smaller the precision value the more thorough. In the test of the sensor ACS
712 also produced the sensor readings that the value is rising following the higher current
value. The average accuracy of the sensor testing is 1.865%, the precision of the sensor is
0% which is the smaller the precision value the more thorough.
Keywords - Sensor, Current, , Measurement, SCT 013, ACS 712
iii
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya lah skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul “Perbandingan
Data Sensor Arus SCT 013 dan Sensor Arus ACS 712 Pada Pengukuran Arus Listrik AC”
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Brawijaya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
Kedua orang tua penulis bapak Iskandar dan ibunda Munasih, adik Denis atas segala
kasih sayang, motivasi, dan do’a yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan,
Bapak M. Aziz Muslim ST., MT., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya,
Bapak Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D selaku Sekretaris Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya,
Ibu Nurussa’adah, Ir., MT selaku Ketua Kelompok Dosen Keahlian Teknik
Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya atas kesabarannya dalam
membimbing,
Bapak Raden Arief Setiawan, ST., MT, selaku Dosen Pembimbing 1 atas segala
ketulusannya dalam membimbing serta memotivasi penulis sehingga mampu
menyelesaikan skripsi,
Bapak Akhmad Zainuri, ST., MT selaku Dosen Pembimbing 2 atas segala kesabaran,
nasihat, bimbingan, serta ilmu yang telah diberikan,
Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro,
Staff Administrasi Jurusan Teknik Elektro,
Devi Silvi Fitriyah, S.S., S.Pd atas kesabarannya dalam mendukung sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik,
Teman-teman konsentrasi Elektronika SAP angkatan 2014 atas segala dukungan dalam
pembuatan skripsi,
Teman-teman seperjuangan dalam pengerjaan skripsi Iqbal ,Gilang Said, Yayang,
Haryo, Anggi, Wildan, dan Doti atas segala dukungan dan bantuan dalam pengerjaan
skripsi.
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan ilmu dan
kendala-kendala lain yang terjadi selama pengerjaan skripsi. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan untuk pengembangan yang lebih lanjut.
Malang, Agustus 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
RINGKASAN ........................................................................................................... i
SUMMARY .............................................................................................................. ii
PENGANTAR .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.... ........................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 2
1.4 Tujuan ............................................................................................................... 2
1.5 Manfaat ............................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1 Arus AC (Alternating Current)......................................................................... 3
2.2 Sensor Arus ...................................................................................................... 3
2.2.1 Sensor Arus SCT-013 ............................................................................... 3
2.2.2 Sensor ACS 712 ........................................................................................ 5
2.3 Karakteristik Sensor ......................................................................................... 7
2.3.1 Sensitivitas ............................................................................................... 7
2.3.2 Resolusi ..................................................................................................... 7
2.3.3 Linieritas ................................................................................................... 7
2.3.4 Akurasi ...................................................................................................... 7
2.3.5 Presisi ........................................................................................................ 8
2.4 Volmeter ............................................................................................................ 8
2.5 Ampermeter ....................................................................................................... 9
2.6 Rheostat (Resistor Geser) ................................................................................. 9
2.7 Osiloskop ........................................................................................................... 11
2.7.1 Karakteristik Pengukuran Osiloskop ........................................................... 12
2.7.1.1 Karakteristik Berbasis Waktu (Time) .................................................... 13
2.7.1.2 Karakteristik Berbasis Tegangan (Voltage) ........................................... 13
vi
2.7.1.3 Kinerja dan Spesifikasi Osiloskop ....................................................... 14
2.8 R Square (R2) ................................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 17
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................................. 17
3.2 Perancangan ..................................................................................................... 17
3.2.1 Blok Diagram............................................................................................ 16
3.2.2 Perancangan Rangkaian Pengujian Sensor ............................................... 18
3.2.2.1 Rangkaian Pengukuran Arus Menggunakan SCT 013 ........................ 18
3.2.2.2 Rangkaian Pengukuran Arus Menggunakan ACS 712 ........................ 20
3.2.3 Perangkat Pengukur .................................................................................. 20
3.2.3.1 Ampermeter ....................................................................................... 20
3.2.3.2 Voltmeter ........................................................................................... 21
3.2.3.3 Osiloskop ........................................................................................... 22
3.3 Pengujian Alat .................................................................................................. 23
3.3.1 Pengujian Sensor Arus SCT 013 ............................................................... 23
3.3.2 Pengujian Sensor ACS 712 ....................................................................... 24
3.3.3 Membandingkan Kedua Sensor ................................................................ 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 25
4.1 Pengujian Sensor Arus SCT 013 ...................................................................... 25
4.1.1 Tujuan Pengujian ....................................................................................... 25
4.1.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 25
4.1.3 Prosedur Pengujian .................................................................................... 26
4.1.4 Data Hasil Pengujian dan Analisis Sensor SCT 013 ................................. 26
4.1.4.1 Akurasi............................................................................................... 27
4.1.4.2 Presisi................................................................................................. 29
4.1.4.3 Sensitivitas ......................................................................................... 30
4.1.4.4 Linieritas ........................................................................................... 30
4.2 Pengujian Sensor Arus 712 .............................................................................. 36
4.2.1 Tujuan Pengujian ....................................................................................... 36
4.2.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 34
4.2.3 Prosedur Pengujian .................................................................................... 37
4.2.4 Data Hasil Pengujian dan Analisis Sensor ACS 712 ................................ 38
4.2.4.1 Akurasi............................................................................................... 39
4.2.4.2 Presisi ................................................................................................ 39
vii
4.2.4.3 Sensitivitas ................................................................................................... 40
4.2.4.4 Linieritas ...................................................................................................... 41
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 47
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 47
5.2 Saran ................................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 49
LAMPIRAN ............................................................................................................. 51
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Inputs SD 1022 DL ............................................................... 22
Tabel 3.2 Spesifikasi Model SD 1022 DL .............................................................. 22
Tabel 4.1 Hasil keluaran sensor arus SCT 013 menggunakan Oscilloscope .......... 27
Tabel 4.2 Standar deviasi pengujian. ...................................................................... 29
Tabel 4.3 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 1A.. ........................... 32
Tabel 4.4 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 2A. ............................ 33
Tabel 4.5 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 3A. ............................ 34
Tabel 4.6 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 4A. ............................ 35
Tabel 4.7 Hasil keluaran sensor arus ACS 712 menggunakan alat ukur ................ 38
Tabel 4.8 Standar deviasi pengujian ....................................................................... 40
Tabel 4.9 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 1A .................................. 42
Tabel 4.10 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 2A .................................. 43
Tabel 4.11 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 3A .................................. 44
Tabel 4.12 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 4A .................................. 45
Tabel 4.13 Tabel perbandingan sensor ..................................................................... 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sensor arus YHDC SCT-013-000 ............................................................. 4
Gambar 2.2 Skematik SCT-013 .................................................................................... 4
Gambar 2.3 Sensor ACS712 ......................................................................................... 5
Gambar 2.4 Cara pemasangan sensor ACS712 .............................................................. 6
Gambar 2.5 Voltmeter ................................................................................................. 8
Gambar 2.6 Ampermeter .............................................................................................. 9
Gambar 2.7 Simbol dan Bagian Rheostat ................................................................... 11
Gambar 2.8 Osiloskop ................................................................................................ 12
Gambar 3.1 Blok Diagram Pengujian Sensor arus ..................................................... 18
Gambar 3.2 Rangkaian pengujian pengukuran arus menggunakan SCT 013 .................... 18
Gambar 3.3 Rangkaian keluaran SCT 013 dengan resistor burden ................................... 19
Gambar 3.4 Rangkaian pengujian pengukuran arus menggunakan ACS 712 .................... 20
Gambar 4.1 Rangkaian pengujian sensor SCT 013 ......................................................... 26
Gambar 4.2 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 31
Gambar 4.3 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 32
Gambar 4.4 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 33
Gambar 4.5 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 ..................................... 34
Gambar 4.6 Grafik keluaran sensor ............................................................................... 35
Gambar 4.7 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 36
Gambar 4.8 Rangkaian Sensor ACS 712 ....................................................................... 37
Gambar 4.9 Karakteristik Sensor ............................................................................... 40
Gambar 4.10 Grafik keluaran sensor arus ACS 712 ......................................................... 41
Gambar 4.11 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 42
Gambar 4.12 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 43
Gambar 4.13 Grafik kestabilan keluaran sensor ............................................................... 44
Gambar 4.14 Grafik kestabilan keluaran sensor. .............................................................. 45
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi
besaran listrik disebut Transduser. Saat ini penggunaan sensor telah banyak
digunakan untuk keperluan pembacaan nilai yang akan diukur. Terdapat banyak jenis
sensor salah satunya yang akan dibahas adalah sensor arus. Sensor arus adalah
perangkat yang mendeteksi arus listrik AC maupun DC pada kawat. Sinyal yang
dihasilkan bisa tegangan analog atau arus tergantung dari tipe sensornya. Hal ini
dapat kemudian digunakan untuk menampilkan arus yang akan diukur dalam
ampmeter atau dapat disimpan untuk analisis lebih lanjut dalam sistem akuisisi data
atau dapat dimanfaatkan untuk tujuan kontrol.
Sensor arus terdapat dua jenis yang bisa digunakan untuk mengukur nilai
arus, yaitu sensor arus ACS 712 (Allegro Current Sensor) dan sensor arus SCT 013.
Kedua sensor tersebut mengukur arus pada kawat tetapi terdapat beberapa perbedaaan
keduanya terutama dari segi kontruksi. Pada sensor ACS712 merupakan sensor yang
terdiri dari rangkaian sensor efek-hall yang linier, low-offset, dan presisi. Sedangkan
pada SCT 013 adalah sebuah CT yang digunakan untuk mengukur arus bolak balik,
menggunakan sensor ini pun tidak harus memotong kabel cukup mengaitkan pada
kabel. Namun apakah hasil pembacaan yang dihasilkan kedua sensor sama? Untuk
mengetahuinya maka dilakukan pengujian pengukuran pada kedua jenis sensor
tersebut pada arus yang bervariasi.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Merancang rangkaian pengujian sensor arus SCT 013
2. Merancang rangkaian pengujian sensor arus ACS 712.
3. Menganalisa hasil pengukuran dari masing-masing sensor arus.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini tepat dan terarah, maka penulis menentukan
beberapa batasan masalah sebagai berikut:
1. Sensor arus yang dibandingkan adalah SCT 013 dan ACS 712
2. Beban listrik menggunakan rheostat (resistor geser) dengan kapasitas
maksimal 60 Ω
3. Arus yang diukur adalah 0 sampai 5A
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Merangkai rangkaian yang dapat membaca arus menggunakan sensor arus
beserta alat ukurnya.
2. Mengetahui perbedaan karakteristik masing-masing sensor.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan masing-masing sensor dan mengetahui hasil pembacaan dari masing-
masing sensor, sehingga menjadi bahan referensi untuk penggunaan sensor arus pada
sebuah perangkat monitoring arus listrik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam merancang pengukuran arus listrik dibutuhkan pemahaman tentang
berbagai hal yang mendukung perancangan pengukuran. Pemahaman ini akan
bermanfaat untuk merancang pengukuran arus listrik. Pengetahuan yang
mendukung perancangan meliputi sensor arus SCT-013, sensor arus ACS 712, alat
ukur Voltmeter dan Ampermeter.
2.1 Arus AC (Alternating Current)
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan
arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau
sinusoida. Di Indonesia, listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah
naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu)
fasa adalah 220 volt.
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa listrik di rumah kita
merupakan listrik AC yang memiliki tegangan 220 volt. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan mencolokkan kabel ke stop contact, kita tidak memperhatikan
polaritasnya karena pada arus AC polaritasnya berubah-ubah. Sehingga, arus dan
tegangannya berubah terhadap waktu. Melalui osiloskop, kita dapat mengetahui
bahwa tegangan berubah terhadap waktu dengan ditunjukkan oleh bentuk
gelombangnya yang sinusoidal. Gelombang sinusoidal menyatakan bahwa arus
dan tegangan listrik bolak – balik, arahnya selalu berubah-ubah secara
kontinyu/periodik terhadap waktu (Rusmayani, 2013).
2.2 Sensor Arus
2.2.1 Sensor Arus SCT-013
Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur arus listrik
secara non-invasive (split core current transformer), artinya adalah sensor
4
tidak mempengaruhi rangkaian elektronika yang diukur karena pengukuran
dilakukan tanpa kontak elektrik langsung dengan cara "penjepitan"
(clamping) pada kabel pembawa arus. Sensor SCT 013 dapat mengukur arus
tergantung dari spesifikasinya yang disediakan dipasaran yaitu 10A, 20A
sampai 100A. Pengaplikasian dalam menggunakan sensor arus ini adalah
dapat memantau energi sendiri atau untuk membangun perangkat
perlindungan over untuk beban AC .
Gambar 2.1 Sensor arus YHDC SCT-013-000
Sumber : Robert Wall (2014)
Gambar 2.2 Skematik SCT-013
Sumber : Datasheets SCT-013
5
Cara kerja dari sensor adalah sebagai coil induksi yang mendeteksi
perubahan medan magnet yang terjadi di sekeliling konduktor pembawa arus.
Dengan mengukur jumlah arus yang dibangkitkan oleh coil, dapat
menghitung jumlah arus yang melewati konduktor tersebut (prinsip medan
magnet pada trafo/transformer), (Ronald 2013:4).
Karakteristik elektrik pada sensor ini meliputi:
Rasio masukan dan keluaran: 100A : 50mA
Rentang arus terukur / input metered current: 0 ~ 100 Ampere AC
Rentang arus keluaran / output current: 0 - 50 mA
Tegangan pengukuran keluaran / output sampling voltage: 0 ~ 50 mV AC
Frekuensi operasional: 20 Hz ~ 20 kHz
Rentang suhu operasional: -25° ~ +70°C
Kekuatan dielektris / dielectric strength: 1 KV AC / 1 menit 5 mA
2.2.2 Sensor ACS 712
ACS 712 juga merupakan sensor arus yang memiliki beberapa
perbedaan dengan sensor SCT 013. Perbedaannya terletak pada cara instalasi
sensor dimana sensor ini harus memotong kabel listrik dan disambungkan ke
kedua terminalnya sedangkan sensor SCT 013 dengan cara mengaitkan
kabel. Perbedaan berikutnya adalah keluaran sensor ACS 712 berupa
tegangan sehingga tidak memerlukan resistor yang dipasang secara paralel
pada keluarannya untuk mengkonversi ke tegangan.
Gambar 2.3 Sensor ACS712
Sumber: Henry (2017)
6
Gambar 2.4 Cara pemasangan sensor ACS712
Sumber: Henry (2017)
Sensor ACS 712 memiliki pembacaan dengan ketepatan yang tinggi,
karena didalamnya terdapat rangkaian low-offset linear Hall dengan satu
lintasan yang terbuat dari tembaga. Cara kerja sensor ini adalah arus yang
dibaca mengalir melalui kabel tembaga yang terdapat didalamnya yang
menghasilkan medan magnet yang di tangkap oleh integrated Hall IC dan
diubah menjadi tegangan. Ketelitian dalam pembacaan sensor dioptimalkan
dengan cara pemasangan komponen yang ada didalamnya antara penghantar
yang menghasilkan medan magnet dengan hall transducer secara berdekatan.
Tegangan proporsional yang rendah akan menstabilkan Bi CMOS
Hall IC yang didalamnya yang telah dibuat untuk ketelitian yang tinggi oleh
pabrik. Dimana titik tengah output sensor sebesar (>VCC/2) saat peningkatan
arus pada penghantar arus yang digunakan untuk pendeteksian. Hambatan
dalam penghantar sensor sebesar 1,5mΩ dengan daya yang rendah.
Beberapa fitur penting dari sensor arus ACS-712 ELC05B adalah:
Jalur sinyal analog yang rendah noise
Bandwidth perangkat diatur melalui pin FILTER yang baru
Waktu naik keluaran 5 mikrodetik dalam menanggapi langkah masukan
aktif
Bandwith 50 kHz
Resistansi internal 1.2 mΩ.
7
Operasi catu daya tunggal 5.0 V
Sensitivitas keluaran 66-185 mV/A
Tegangan keluaran sebanding dengan arus AC atau DC
Akurasi sudah diatur oleh pabrik
Tegangan offset yang sangat stabil
Histeresis magnetic hampir mendekati nol
Keluaran ratiometric diambil dari sumber daya
2.3 Karakteristik Sensor
2.3.1 Sensitivitas
Sensitivitas adalah ukuran yang menyatakan hubungan antara perubahan
keluaran dengan perubahan masukan suatu instrument.
2.3.2 Resolusi
Resolusi didefinisikan sebagai perubahan variable masukan terkecil yang
dapat diukur., dan bisanya dinyatakan sebagai persentase terhadap kisaran
skala penuh.
2.3.3 Linieritas
Linieritas didefinisikan sebagai simpangan maksimum kurva kalibrasi
terhadap suatu garis lurus.
2.3.4 Akurasi
Akurasi adalah ukuran yang menyatakan nilai maksimum keseluruhan eror
yang diperkirakan muncul dalam pengukuran suatu variabel. Akurasi
menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya.
Akurasi biasanya dinyatakan sebagai inakurasi dan dapat muncul dalam
beberapa bentuk yaitu:
a. Dalam bentuk variable yang dapat diukur. Akurasi ±2oC menyatakan
adanya ketidakpastian sebesar ±2oC dalam setiap nilai suhu yang diukur.
b. Dalam bentuk persentase terhadap pembacaan skala-penuh instrument.
c. Dalam bentuk persentase span (kisaran kemampuan pengukuran)
instrument.
d. Persentase terhadap nilai pembacaan Akurasi ±2% pada pembacaan 2 volt
oleh voltmeter menyatakan ketidakpastian ±0,04 volt.
8
2.3.5 Presisi
Jika akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai
sesungguhnya, presisi menunjukkan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat
dilakukan pengulangan pengukuran.
2.4 Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besar tegangan
atau beda potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik yang dialiri
arus listrik. Pada alat ukur voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V),
milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt (kV). Voltmeter memiliki batas
ukur tertentu, yakni nilai tegangan maksimum yang dapat diukur oleh voltmeter
tersebut. Apabila tegangan yang diukur oleh voltmeter melebihi batas ukurnya
maka voltmeter akan rusak. Cara penggunaan voltmeter dilakukan dengan
merangkainya secara paralel dengan rangkaian listrik yang akan diukur
tegangannya.
Gambar 2.5 Voltmeter
Sumber : Globalsources.com
9
2.5 Amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya
kuat arus listrik yang melewati suatu rangkaian. Pada amperemeter akan
ditemukan tulisan amperemeter (A), milliamperemeter (mA), atau
mikroamperemeter. Amperemeter ideal adalah amperemeter yang memiliki
hambatan dalam yang sangat kecil, sehingga kuat arus yang terukur oleh
amperemeter sama dengan kuat arus yang melewati rangkaian.
Gambar 2.6 Amperemeter
Sumber : Globalsources
2.6 Rheostat (Resistor Geser)
Rheostat adalah jenis resistor yang nilai resistansi dapat diatur (Variable
Resistor) dan biasanya digunakan untuk mengendalikan arus listrik (current)
terutama pada rangkaian atau perangkat yang berarus listrik tinggi. Jadi dapat
dikatakan bahwa Rheostat adalah Variable Resistor yang berfungsi untuk
mengatur aliran arus listrik (current) pada suatu rangkaian elektronik ataupun
listrik. Istilah “Rheostat” berasal dari bahasa Yunani yaitu “Rheos”
dan “Statis” yang artinya adalah perangkat yang mengendalikan arus listrik
10
(current). Istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan Inggris
yang bernama Sir Charles Wheatstone.
Dalam Struktur Rheostat, satu kaki terminalnya dihubungkan di bagian ujung
jalur (track) dan satu terminalnya lagi dihubungkan pada Wiper (penyapu) atau
Slider (penggeser) Rheostat yang dapat bergerak. Pada saat wiper atau slider
bergerak dari satu ujung ke ujung lainnya, nilai resistansi juga akan berubah dari
minimum (0) ke maksimum.
Rheostat pada umumnya memiliki dua kaki terminal namun ada juga berkaki
terminal tiga. Meskipun ada Rheostat yang berterminal tiga, pada penggunaannya
dalam mengendalikan arus listrik (current), kita hanya menggunakan dua kaki
Rheostat dan satu kakinya lagi yang tak terpakai harus dihubungkan dengan kaki
terminal Wiper atau slider-nya. Oleh karena itu, sebuah Potensiometer yang
umumnya berkaki terminal tiga juga dapat dimodifikasi menjadi sebuah Rheostat.
Hampir semua mekanisme pada Potensiometer digunakan dalam pemodifikasian
menjadi Rheostat. Satu-satunya langkah untuk memodifikasikan potensiometer
menjadi Rheostat adalah dengan menggabungkan salah satu terminal
potensiometer dengan terminal Wiper atau slider-nya. Konstruksi tersebut akan
dapat membantu mengurangi variasi nilai pada resistansinya dan memperkuat
peletakannya pada PCB .
Rheostat yang digunakan untuk mengaliri arus listrik besar ini pada umumnya
terbuat dari kawat yang memiliki nilai resistansi tertentu yang digulungkan pada
sebuah silinder tahan panas. Slider atau Wiper Rheostat berbentuk jari logam
(metal finger) yang dapat bergerak melintasi jalur (track) resistansi yang terbuat
dari gulungan kawat beresistansi pada rheostat. (Dickson Kho, 2016)
11
Gambar 2.7 Simbol dan Bagian Rheostat
Sumber : Schoolphysich.co.uk
Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang berarti pada fisik dan cara kerja
rheostat dengan potensiometer. Potensiometer yang memiliki tiga kaki terminal
biasanya digunakan untuk mengatur tegangan (voltage) dengan menggunakan tiga
keseluruhan tiga kaki terminalnya sedangkan rheostat digunakan untuk mengatur
arus listrik (current) dengan hanya menggunakan dua terminalnya dan umumnya
rheostat digunakan untuk mengatur arus listrik yang tinggi.
2.7 Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur yang dipakai guna memetakan atau membaca
sinyal listrik maupun frekuensi. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode.
Piranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar
katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam
osiloskop mengakibatkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan.
Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
12
Gambar 2.8 Osiloskop
Sumber : Dickson Kho (2017)
Kegunaan dari Osiloskop adalah untuk mengukur besar tegangan listrik dan
Relasi terhadap waktu, mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi, mengecek
jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik dan membedakan arus AC
dengan arus DC. Osiloskop juga dipakai dalam pengukuran rangkaian elektronik
seperti stasiun pemancar radio, TV, atau dalam kegunaan memonitor frekuensi
elektronik misalnya di rumah sakit dan untuk kegunaan-kegunaan lainnya.
2.7.1 Karakteristik Pengukuran Osiloskop
Osiloskop juga dilengkapi dengan alat pengukuran yang dapat mengukur
Frekuensi, Amplitudo dan karakteristik gelombang sinyal listrik. Secara
umum, Osiloskop dapat mengukur karakteristik yang berbasis Waktu (Time)
dan juga karakteristik yang berbasis tegangan (Voltage).
13
2.7.1.1 Karakteristik Berbasis Waktu (Time)
Frekuensi dan Periode – Frekuensi merupakan jumlah getaran yang
dihasilkan selama 1 detik yang dinyatakan dengan Hertz. Sedangkan periode
adalah kebalikan dari Frekuensi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh 1 kali getaran yang biasanya dilambangkan dengan t dengan satuan
detik. Kemampuan Osiloskop dalam mengukur maksimum Frekuensi berbeda-
beda tergantung pada tipe osiloskop yang digunakan. Ada yang dapat
mengukur 100MHz, ada yang dapat mengukur 20MHz, ada yang hanya dapat
mengukur 5MHz.
Duty Cycle (Siklus Kerja) – Duty Cycle adalah perbandingan waktu
ketika sinyal mencapai kondisi ON dan ketika mencapai kondisi OFF dalam
satu periode sinyal. Siklus Kerja atau Duty Cycle adalah perbandingan lama
kondisi ON dan kondisi OFF suatu sinyal pada setiap periode.
Rise dan Fall Time – Rise Time adalah waktu perubahan sinyal (durasi)
dari sinyal rendah ke sinyal tinggi, contoh dari 0V ke 5V. Sedangkan Fall Time
adalah waktu perubahan sinyal (durasi) dari sinyal tinggi ke sinyal rendah,
contohnya perubahan dari 5V ke 0V. Karakteristik ini sangat penting dalam
mengukur respon suatu rangkaian terhadap sinyalnya
2.7.1.2 Karakteristik Berbasis Tegangan (Voltage)
Amplitudo adalah ukuran besarnya suatu sinyal atau biasanya disebut
dengan tingginya puncak gelombang. Terdapat beberapa cara dalam
pengukuran Amplitudo yang diantaranya adalah pengukuran dari Puncak
tertinggi ke Puncak terendah (Vpp), ada juga yang mengukur salah satu
puncaknya saja baik yang tertinggi maupun yang terendah dengan sumbu X
atau 0V.
Tegangan Maksimum dan Minimum – Osiloskop dapat dengan mudah
menampilkan Tegangan Maksimum dan Minumum suatu rangkaian
Elektronika.
Tegangan Rata-rata – Osiloskop dapat melakukan perhitungan terhadap
tegangan sinyal yang diterimanya dan menampilkan hasil tegangan rata – rata
sinyal tersebut.
14
2.7.1.3 Kinerja dan Spesifikasi Osiloskop
Tidak Semua Osiloskop memiliki kinerja yang sama, hal ini tergantung
oleh spesifikasi pada Osiloskop tersebut. Beberapa spesifikasi penting pada
Osiloskop yang menentukan kinerja Osiloskop diantaranya adalah seperti
dibawah ini :
Bandwidth (Lebar Pita) – Bandwith menentukan rentang frekuensi yang
dapat diukur oleh Osiloskop. Contohnya 100MHz, 20MHz atau 10MHz.
Digital atau Analog – Osiloskop dapat digolongkan menjadi 2 jenis
yaitu Osiloskop Analog dan Osiloskop Digital. Osiloskop Analog
menggunakan Tegangan yang diukur untuk menggerak berkas elektron dalam
tabung gambar untuk menampilkan bentuk gelombang yang diukurnya.
Sedangkan Osiloskop Digital menggunakan Analog to Digital Converter
(ADC) untuk mengubah besaran tegangan menjadi besaran digital. Pada
umumnya, Osiloskop Analog memiliki lebar pita atau bandwidth yang lebih
rendah, fitur lebih sedikit dibandingkan dengan Osiloskop Digital, namun
osiloskop Analog memiliki respon yang lebih cepat.
Jumlah Channel (Kanal) – Osiloskop yang dapat membaca lebih dari
satu sinyal dalam waktu yang sama dan menampilkannya di layar secara
simultan. Kemampuan tersebut tergantung pada jumlah kanal yang dimilikinya.
Pada umumnya, Osiloskop yang ditemukan di pasaran memiliki 2 atau 4 kanal.
Sampling Rate – Sampling Rate hanya untuk Osiloskop Digital yaitu
berapa kali sinyal itu dibaca dalam satu detik.
Rise Time – Spesifikasi Rise Time pada Osiloskop menunjukan
seberapa cepat Osiloskop tersebut mengukur perubahan sinyal naik dari yang
terendah ke yang tertinggi.
Maximum Input Voltage – Setiap peralatan elektronik memiliki batas
tegangan Inputnya, tak terkecuali Osiloskop. Jika sinyal melebihi batas
tegangan yang ditentukan Osiloskop tersebut akan menjadi rusak.
Vertical Sensitivity (Sensitivitas Vertikal) – Nilai Vertical Sensitivity
menunjukan kemampuan penguatan vertikal untuk memperkuat sinyal lemah
pada Osiloskop. Vertical Sensitivity ini diukur dengan satuan Volt per div.
15
Time Base – Time Base menunjukan kisaran Sensitivitas pada
Horisontal atau Sumbu Waktu. Nilai Time base diukur dengan satuan second
per div.
Input Impedance – Impedansi Input digunakan pada saat pengukuran
Frekuensi tinggi. Kita juga dapat menggunakan Probe Osiloskop untuk
kompensasi Impedansi yang kurang (Dickson Kho. 2016).
Bagian-bagian yang ada pada Osiloskop adalah sebagai berikut :
Position
BAL
Input
AC, GND, DC.
Volt/Div
Variable
Mode (CH1, CH2, Dual, Add, Sub )
Led Pilot Lamp
Illumi
Intensity
Focus
ASTIG
EXT-TRIG
SOURCE
SYNC
Level
Pull Auto
Cal IV PP
Ac Voltage Selector
Int Mod
2.8 R Square (R2)
R Square (R2) sering disebut dengan koefisien determinasi, adalah
mengukur kebaikan suai (goodness of fit) dari persamaan regresi; yaitu
16
memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel terikat yang
dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan
model dikatakan lebih baik kalau R2 semakin mendekati 1. Maka dari itu grafik
dari masing-masing sensor yang R Square-nya lebih mendekati angka 1 maka
dianggap pembacaan sensor tersebut lebih baik. (Junaidi, 2008)
17
BAB III
METODE PENELITIAN
Kajian yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan sesuai perencanaan dan
dengan mengacu pada rumusan masalah. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah
penentuan spesifikasi, perancangan, dan pengujian sensor. Untuk mendukung
terlaksananya perancangan dan pengujian tempat pelaksanaan dilakukan di
Laboratorium Mesin elektrik.
3.1 Alat dan Bahan
Untuk mendukung proses pengujian ini maka dibutuhkan alat dan bahan yang
digunakan dalam pengujian ini, antara lain:
1. Sensor arus SCT-013
2. Sensor arus ACS 712
3. AC Regulator
4. Kabel Konektor
5. Avometer
6. Ampermeter
7. Resistor geser (Rheostat)
8. Osiloskop
3.2 Perancangan
3.2.1 Blok Diagram
Prinsip kerja dari blok diagram pada gambar 3.1 adalah dimulai dengan
menentukan terlebih dahulu nilai arus yang akan diuji. Nilai arus yang menjadi
parameter pengujian dapat diatur dengan mengubah nilai pada resistor geser (beban).
Setelah menentukan nilai arus maka sensor akan membaca arus yang melewati
sensor. Hasil pembacaan sensor ditampilkan melalui Oskiloskop berupa gelombang
sinusoida dan nilai tegangan. Apabila pengujian pada sensor bekerja dengan baik
maka nilai pembacaan sensor akan berubah mengikuti nilai arus yang diubah-ubah.
18
Gambar 3.1 Blok Diagram Pengujian Sensor arus
3.2.2 Perancangan Rangkaian Pengujian Sensor
Berdasarkan analisis kebutuhan diatas ,maka bagian-bagian yang
diperlukan dapat disusun dalam sebuah rangkaian pengujian. Rangkaian
pengujian sensor menggunakan dua sensor dengan tipe yang sama yang diuji
secara bersamaan. Rangkaian pengujian sensor dapat dilihat pada gambar 3.2
dan gambar 3.4 terlihat bahwa Voltmeter dipasang secara paralel guna
memastikan tegangan yang diperlukan untuk pengujian dan Amperemeter
berfungsi sebagai pengukur nilai arus yang nantinya akan diubah-ubah nilainya.
3.2.2.1 Rangkaian Pengukuran Arus Menggunakan SCT 013
Gambar 3.2 Rangkaian pengujian pengukuran arus menggunakan SCT 013
Sensor Arus AC Voltage
Regulator
Osiloskop
Beban
19
Pada gambar 3.2 merupakan rangkaian pengujian sensor arus SCT 013.
Kerja dari sensor adalah sebagai coil induksi yang mendeteksi perubahan medan
magnet yang terjadi di sekeliling konduktor pembawa arus. SCT 013 mengukur
arus listrik secara non-invasive atau sensor mengukur tanpa kontak elektrik.
Pada keluaran sensor SCT 013 dipasang resistor burden agar besaran berupa arus
diubah menjadi besaran tegangan seperti yang terlihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Rangkaian keluaran SCT 013 dengan resistor burden
Range pengukuran arus sensor arus SCT 013-000 adalah 0A hingga 100A,
akan tetapi pengukuran yang akan dilakukan pada pengujian dibatasi maksimal
5A. Untuk mendapatkan tegangan keluaran sesuai dengan yang diharapkan pada
sensor, maka diperlukan perhitungan untuk menentukan nilai R burden seperti
yang terlihat pada gambar 3.3. Jika arus masukan adalah 5A, maka keluaran
yang diharapkan pada sensor adalah 5V. Untuk mendapatkan nilai R burden
maka rumusnya:
Rumus tersebut untuk menentukan nilai R burden yang sesuai pada
perancangan, ‘V’ adalah tegangan keluaran sensor yang diharapkan dan Is
adalah arus sekunder pada sensor SCT 013 yang didapatkan dari Ip (arus primer)
berbanding dengan jumlah lilitan sensor yaitu 2000, apabila Ip = 5A maka Is =
2.5mA. Setelah itu menentukan nilai resistor burden adalah dengan membagi
20
tegangan yang diharapkan dengan arus sekunder (Is) dengan menggunakan
rumus perhitungan:
3.2.2.2 Rangkaian Pengukuran Arus Menggunakan ACS 712
Gambar 3.4 Rangkaian pengujian pengukuran arus menggunakan ACS 712
Pada gambar 3.3 merupakan rangkaian pengujian sensor arus ACS 712.
Berbeda dengan sensor SCT 013, sensor ACS 712 memerlukan kontak elektrik
dalam pemasangannya . ACS 712 memerlukan tegangan catu 5V untuk
menghidupkannya. Keluaran pada sensor ACS 712 sudah berupa tegangan.
3.2.3 Perangkat Pengukur
3.2.3.1 Ampermeter
Ampermeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus yang
melewati sebuah rangkaian. Pada penelitian ini, Ampmeter digunakan untuk
mengetahui dan memastikan nilai arus yang digunakan sesuai dengan yang
diinginkan saat pengujian karena dalam pengujian ini nilai arus akan diubah-ubah
secara bertahap. Nilai arus yang bervariasi ini akan dipengaruhi oleh nilai tahanan
yang bervariasi. Ampermeter yang digunakan dalam pengujian ini adalah fasilitas
21
yang dimiliki oleh Laboratorium Mesin listrik, untuk spesifikasi dari alat pengukur
arus dengan tipe CD 772 adalah sebagai berikut.
ACA (Pengukuran arus AC) :
Pengukuran Rentang : 400µ/4000µ/40m/400m/4/15A
Akurasi : ± (1.8%+6)
Resolusi : 0.1µ
Input Impedance : DCV : 10M~100MΩ / ACV: 10M~11MΩ
DCA (Pengukuran arus DC):
Pengukuran Rentang : 400µ/4000µ/40m/400m/4/15A
Akurasi : ± (1.4%+3)
Resolusi : 0.1µ
Input Impedance : DCV: 10M~100MΩ / ACV: 10M~11MΩ
3.2.3.2 Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan pada
suatu rangkaian. Pada pengujian, Voltmeter digunakan untuk memastikan nilai
tegangan yang dibutuhkan pada pengujian rangkaian sensor arus. Voltmeter yang
digunakan dalam pengujian ini adalah fasilitas yang dimiliki oleh Laboratorium
Mesin Elektrik, untuk spesifikasi dari alat pengukur tegangan dengan tipe CD 772
adalah sebagai berikut.
ACV ( Pengukuran tegangan AC):
Pengukuran rentang : 4/40/400/1000V
Akurasi : ± (1.2%+8)
Resolusi : 1mV
DCV (Pengukuran tegangan DC) :
Pengukuran rentang : 400m/4/40/400/1000V
Akurasi : ± (0.5%+2)
Resolusi : 0.1mV
22
3.2.3.3 Osiloskop
Untuk mengetahui bentuk dari sinyal keluaran dari sensor arus maka
dibutuhkan Osiloskop. Osiloskop dapat melihat bentuk sinyal keluaran dari
masing-masing sensor, tujuannya adalah menentukan perbedaan sinyal
keluaran sensor di beberapa momen pengujian. Pengukuran menggunakan
Osiloskop akan didapatkan hasil yang lebih lengkap dan akurat jika
dibandingkan pengukuran dengan multimeter. Osiloskop yang digunakan pada
pengujian sensor arus adalah tipe SD 1022 DL dengan spesifikasi adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1 Spesifikasi Inputs SD 1022 DL
Tabel 3.2 Spesifikasi Model SD 1022 DL
23
3.3 Pengujian Alat
Untuk mengetahui apakah rangkaian ini sesuai dengan tujuan perancangan alat
ini maka dilakukan pengujian terhadap masing-masing sensor:
3.3.1 Pengujian Sensor Arus SCT 013.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sensor SCT 013 yang diuji
dapat bekerja dengan baik. Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai keluaran
dari sensor arus dan melihat apakah pembacaan sensor terhadap perubahan arus
yang berubah semakin naik adalah linier. Nilai arus pengujian yang digunakan
adalah 1A hingga mencapai 5A dengan kenaikan arus setiap 0.2A. Untuk
24
mendapatkan arus yang bervariasi tersebut maka nilai pada resistor geser/beban
akan di ubah-ubah nilainya. Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui
karakteristik sensor dari segi resolusi dan sensitivitas pengukuran sensor.
3.3.2 Pengujian Sensor ACS 712.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sensor ACS 712 yang diuji
dapat bekerja dengan baik. Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai keluaran
dari sensor arus berupa tegangan dan mengetahui pembacaan sensor terhadap
perubahan arus yang diukur dengan nilai arus yang semakin naik.. Nilai arus
pengujian yang digunakan adalah 1A hingga mencapai 5A dengan kenaikan
arus setiap 0.2A. Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik
sensor dari segi resolusi dan sensitivitas pengukuran sensor.
3.3.3 Membandingkan Kedua Sensor.
Hasil pengujian dari masing-masing sensor tersebut dapat dibandingkan
karakteristiknya masing-masing dan juga menilai kelebihan dan kekurangan
dari setiap sensor dalam pembacaan arus. Hal- hal yang dapat dibandingkan
dari ke dua tipe sensor ini adalah seberapa linier keluaran sensor terhadap
kenaikan arus dan ke sensitifitas sensor terhadap perubahan arus, dan juga
mengetahui kestabilan pembacaan sensor. Hasil dari pengujian ditampilkan
dalam grafik dan tabel untuk mempermudah melihat hasil dari setiap data yang
diambil.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian dilakukan untuk melihat keluaran dari 2 macam sensor arus
yang akan di analisa apakah sensor bekerja dengan baik dan mengetahui karakter
dari keduanya . Pengujian dilakukan pada tipe sensor yang SCT 013 dengan
tujuan untuk mengamati keluarannya, kemudian dilanjutkan dengan pengujian
tipe sensor ACS 712. Tahapan pengujian terhadap sensor arus adalah sebagai
berikut:
1. Pengujian sensor arus SCT 013 dengan arus 1A hingga 5A
2. Pengujian sensor arus ACS 712 dengan arus 1A hingga 5A
4.1 Pengujian Sensor Arus SCT 013
4.1.1 Tujuan Pengujian
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keluaran dari sensor arus
SCT 013 saat pengukuran arus dimana nilai arus diubah - ubah.
4.1.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengujian rangkaian sensor arus SCT 013
adalah sebagai berikut :
1. Regulator AC
2. Voltmeter
3. Ampermeter
4. Sensor arus SCT 013
5. Resistor Geser
6. Kabel konektor
7. Osiloskop
26
4.1.3 Prosedur Pengujian
Pada pengujian pertama ini, hal yang di lakukan adalah dengan
membuat rangkaian seperti pada Gambar 4.1. Sensor arus SCT 013 dipasang
pada kabel AC yang terhubung dengan rangkaian listrik dengan beban berupa
resistor geser, dan sebuah Voltmeter dipasang pada sumber tegangan untuk
mengukur tegangan sumber dan Ampermeter untuk mengukur nilai arus pada
rangkaian. Langkah selanjutnya memasang osiloskop secara paralel pada
keluaran sensor SCT 013, kemudian mencatat keluaran nilai tegangan dari
sensor arus dengan nilai arus yang bervariasi.
Gambar 4.1 Rangkaian pengujian sensor SCT 013
4.1.4 Data Hasil Pengujian dan Analisis Sensor SCT 013
Untuk mengetahui hasil pengujian keluaran sensor dengan arus yang
bervariasi maka dapat dilihat pada Tabel 4.1. nilai pada keluaran
menggunakan Vmax pada pengukuran di osiloskop.
27
Tabel 4.1 Pengukuran dan perhitungan sensor arus SCT 013
Arus (A)
Perhitung
an
(V)
SCT013
(1)
(V)
SCT013
(2)
(V)
Error
(%)
Error
(%)
1 1 1.04 1.06 4 6
1.2 1.2 1.28 1.24 6.6 4
1.4 1.4 1.46 1.46 4.28 4.28
1.6 1.6 1.69 1.65 5.62 3.12
1.8 1.8 1.86 1.88 3.33 4.44
2 2 2.08 2.08 4 4
2.2 2.2 2.28 2.24 3.63 1.81
2.4 2.4 2.47 2.46 2.91 2.5
2.6 2.6 2.68 2.65 3.07 1.92
2.8 2.8 2.92 2.89 4.28 3.21
3 3 3.16 3.08 5.33 2.66
3.2 3.2 3.28 3.28 2.5 2.5
3.4 3.4 3.49 3.52 2.64 3.52
3.6 3.6 3.65 3.68 1.38 2.22
3.8 3.8 3.88 3.92 2.10 3.15
4 4 4.06 4.08 1.5 2
4.2 4.2 4.32 4.28 2.85 2
4.4 4.4 4.48 4.52 1.81 2.72
4.6 4.6 4.68 4.74 1.70 3.04
4.8 4.8 4.90 4.94 2.04 2.91
5 5 5.08 5.12 1.57 2.4
Pada Tabel 4.1 Pada pungujian rangkaian sensor arus dapat disimpulkan
bahwa keluaran pada sensor arus, semakin besar arus masukan yang diberikan
maka tegangan keluaran sensor akan semakin besar juga, hal ini menunjukan
bahwa kedua sensor bekerja dengan baik.
4.1.4.1 Akurasi
Akurasi adalah ukuran yang menyatakan nilai maksimum
keseluruhan eror yang diperkirakan muncul dalam pengukuran suatu variabel,
untuk menentukan nilai pengukuran akurat maka pengujian dibandingkan
dengan nilai sebenarnya. Akurasi dapat ditentukan dengan rumus :
28
Sumber : Peter Anderson (Accuracy and Precision)
Akurasi biasanya dinyatakan sebagai inakurasi, maka kesalahan dari
suatu pengujian sebuah instrument dinyatakan dalam error %. Melihat data
pengujian pada Tabel 4.1 menggunakan Sensor SCT 013 “1” data pengukuran
arus 1A hasil pengukuran di dapat 1.04V dapat dimasukkan kedalam rumus di
atas.
Perhitungan diatas adalah menentukan tingkat akurasi pengukuran pada
arus 1A dan akurasi pengukuran adalah 4%. Kemudian menggunakan data
pengukuran arus 2A hasil pengukuran 2.08V dapat dimasukkan kedalam
rumus didapatkan juga akurasi 4%.
Hasil pengujian menggunakan SCT 013 “2” data pengujian 1A
menghasilkan pengukuran 1.06 dapat ditentukan akurasinya dengan rumus
diatas.
Perhitungan diatas adalah menentukan tingkat akurasi pengukuran pada
arus 1A dan akurasi pengukuran adalah 6%. Kemudian menggunakan data
pengukuran arus 2A hasil pengukuran 2.08V dapat dimasukkan kedalam
rumus didapatkan akurasi 4%.
29
Jika menghitung akurasi di setiap pengujian dari 1A hingga 5A
kemudian menghitung rata-rata akurasi maka akurasi rata - rata pengujian
adalah 3.19% pada sensor SCT 013 “1” dan 3.06% pada sensor SCT 013 “2”.
4.1.4.2 Presisi
Nilai presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila
dilakukan berulang dengan sampel yang sama. Presisi biasanya dinyatakan
dalam nilai koefesien variasi (%KV atau % CV).
SD = Standar deviasi
Xbar = Rata-rata hasil pengujian
Semakin kecil nilai KV(%) semakin teliti sistem/metode tersebut dan
sebaliknya. Kesalahan yang berhungan dengan nilai presisi adalah kesalahan
Acak (Random error). Kesalahan acak mungkin disebabkan ketidak stabilan.
Sebelum menentukan koefisien variasi, terlebih dahulu mencari SD
(standar deviasi/simpangan baku) dari hasil data pengujian berulang.
Tabel 4.2 Standar deviasi pengujian
xi -xi -xi) ²
1.04 0 0
1.04 0 0
1.04 0 0
1.04 0 0
1.04 0 0
Σ -xi ) ²= 0
30
Standar deviasi (SD) dari pengujian adalah 0, kemudian nilai SD dan
xbar ( ) dimasukkan kedalam rumus koefisien variabel (KV). Hasil
perhitungan didapatkan adalah 0%, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa semakin kecil nilai KV(%) maka semakin teliti sistem/metode
tersebut, dalam hal ini adalah ketilitian pengukuran.
4.1.4.3 Sensitivitas
Sensitivitas adalah ukuran yang menyatakan hubungan antara perubahan
keluaran dengan perubahan masukan suatu instrument. Berdasarkan data
keluaran sensor diatas dapat dilihat kenaikan nilai keluaran sensor terhadap
arus masukan yang naik setiap 0.2A, rata – rata kenaikan pada keluaran adalah
0.203V (sensor 1) dan 0.202V (sensor 2). Sensitivitas dari hasil pengujian
pada Tabel 4.1 kenaikan keluaran sensor setiap 1A dapat dituliskan dengan
Sensitivitas didapatkan dari perbandingan antara keluaran sensor dengan
arus masukan. Melihat hasil pengukuran, setiap 1A nilai arus masukan maka
kenaikan keluaran sensor adalah 1.01 V/A pada sensor SCT 013 “1” dan 1.04
V/A pada sensor SCT 013 “2”.
4.1.4.4 Linieritas
Linieritas adalah simpangan maksimum keluaran terhadap garis lurus.
Linieritas bebas biasanya ditentukan, dimana garis lurus didefinisikan sebagai
garis yang meminimalkan kesalahan linier atas serangkaian titik sampel, yang
tidak harus diukur dari keseluruhan titik (John G. Webster, 6-5)
Pada data pengujian sensor SCT 013 didapatkan simpangan terbesar pada
pengujian dengan masukan arus 3A dan keluaran adalah 3.16V. Perbandingan
antara keluaran terhadap masukan adalah 0,16, sehingga nilai simpangan ini
dapat dimasukkan kedalam rumus:
31
(SCT 013 “1”)
(SCT 013 “2”)
Grafik hasil pengujian kedua sensor SCT 013 dapat dilihat pada Gambar
4.2 grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013. Pengukuran tersebut
di lakukan dengan menggunakan nilai arus bervariasi yaitu 1 hingga 5 A
Gambar 4.2 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013
Keluaran kedua sensor mengalami kenaikan saat perubahan nilai arus.
Keluaran sensor pada grafik diatas apabila ditarik garis linier maka dapat
dilihat dengan R Square (R2) atau juga disebut dengan koefisien determinasi,
R2 adalah mengukur dari persamaan regresi, yaitu memberikan proporsi atau
persentase variasi total dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel
32
bebas. Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih
baik apabila R2 semakin mendekati 1.
Gambar 4.3 Grafik perbandingan keluaran sensor arus SCT 013 terhadap garis
lurus
Pada grafik keluaran sensor apabila R2
semakin mendekati 1 maka
semakin baik. Grafik keluaran sensor pertama R Square = 0.9998 sedangkan
grafik keluaran sensor kedua R Square = 0.9996.
Setelah melakukan pengujian berulang sebanyak 5 kali, berikut adalah
hasil pengujian berulang sensor yang ditampilkan dalam tabel dan gambar
grafik.
Tabel 4.3 Pengujian berulang sensor SCT-013 dengan arus 1A.
Pengujian
Ke -
Iin (A) Vo SCT 013 '1'
Vo SCT 013 '2'
1 1A 1.06V 1.04 V
2 1A 1.06V 1.04 V
3 1A 1.06V 1.04 V
4 1A 1.06V 1.04 V
5 1A 1.06V 1.04 V
33
Gambar 4.4 Grafik keluaran pengujian berulang sensor SCT 013
Berdasarkan hasil pengukuran yang tertera pada Tabel 4.3, pengujian
sebanyak 5 kali dengan arus 1A didapatkan nilai pengukuran pada sensor SCT
013 pertama adalah 1.06V dan pengukuran sensor SCT 013 kedua adalah
1.04V. Perbedaan selisih pengukuran pada kedua sensor arus SCT 013
terhadap nilai perhitungan adalah masing – masing 0.06V dan 0.04V.
Tabel 4.4 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 2A.
Pengujian
Ke - Iin (A) Vo
SCT 013 '1' Vo
SCT 013 '2'
1 2A 2.08V 2.08V
2 2A 2.08V 2.08V
3 2A 2.08V 2.08V
4 2A 2.08V 2.08V
5 2A 2.08V 2.08V
34
Gambar 4.5 Grafik pengujian keluaran sensor SCT 013
Hasil pengukuran sensor yang tertera pada Tabel 4.4, pengujian sebanyak
5 kali dengan arus 2A didapatkan nilai pengukuran pada sensor SCT 013
pertama adalah 2.08V dan pengukuran sensor SCT 013 kedua adalah 2.08V.
Perbedaan selisih pengukuran pada kedua sensor arus SCT 013 terhadap nilai
perhitungan adalah masing – masing 0.08V dan 0.08V.
Tabel 4.5 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 3A.
Pengujian
Ke - Iin (A) Vo
SCT 013 '1' Vo
SCT 013 '2'
1 3A 3.08V 3.16V
2 3A 3.08V 3.16V
3 3A 3.08V 3.16V
4 3A 3.08V 3.16V
5 3A 3.08V 3.16V
35
Gambar 4.6 Grafik keluaran sensor
Hasil pengukuran sensor yang tertera pada Tabel 4.5 pengujian sebanyak
5 kali dengan arus 3A didapatkan nilai pengukuran pada sensor SCT 013
pertama adalah 3.08V dan pengukuran sensor SCT 013 kedua adalah 3.16V.
Perbedaan selisih pengukuran pada kedua sensor arus SCT 013 terhadap nilai
perhitungan adalah masing – masing 0.08V dan 0.16V.
Tabel 4.6 Data keluaran pada sensor arus SCT 013 dengan arus 4A.
Pengujian
Ke - Iin
(A)
Vo SCT 013 '1'
Vo SCT 013 '2'
1 4A 4.08V 4.06 V
2 4A 4.08V 4.06 V
3 4A 4.08V 4.06 V
4 4A 4.08V 4.06 V
5 4A 4.08V 4.06 V
36
Gambar 4.7 Grafik kestabilan keluaran sensor
Hasil pengukuran sensor yang tertera pada Tabel 4.6, pengujian sebanyak
5 kali dengan arus 4A didapatkan nilai pengukuran pada sensor SCT 013
pertama adalah 4.08V dan pengukuran sensor SCT 013 kedua adalah 4.06V.
Perbedaan selisih pengukuran pada kedua sensor arus SCT 013 terhadap nilai
perhitungan adalah masing – masing 0.08V dan 0.06V.
Walaupun masih menggunakan tipe sensor yang sama persis dan juga
dari pabrikan yang sama, perbedaan tersebut bisa disebabkan karena jumlah
lilitan pada kedua sensor tidak sama maka hal tersebut bisa menjadi faktor
selisih nilai keluaran.
4.2 Pengujian Sensor Arus ACS 712
4.2.1 Tujuan Pengujian
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keluaran dari sensor arus
ACS 712 saat pengukuran arus dimana nilai arus diubah - ubah.
4.2.2 Alat dan Bahan
1. Regulator AC
2. Voltmeter
3. Ampermeter
37
4. ACS 712
5. Resistor geser
6. Kabel konektor
7. Regulator DC 5V
4.2.3 Prosedur Pengujian
Pada pengujian kali ini, hal yang di lakukan adalah membuat
rangkaian seperti pada Gambar 4.9. Sensor arus ACS 712 dipasang secara
seri pada kabel AC yang terhubung dengan resistor geser. Langkah
selanjutnya memasang Voltmeter secara paralel pada keluaran sensor ACS
712 dan sebuah Voltmeter dipasang pada sumber tegangan untuk mengukur
tegangan sumber dan Ampermeter untuk mengukur nilai arus pada
rangkaian, kemudian mencatat keluaran nilai tegangan dari sensor arus
menggunakan Voltmeter dengan perubahan nilai arus yang bervariasi.
Gambar 4.8 Rangkaian Sensor ACS 712
38
4.2.4 Data Hasil Pengujian dan Analisis Sensor ACS712
Berikut adalah bentuk sinyal keluaran pada kedua sensor arus ACS 712
saat diukur menggunakan alat ukur dengan nilai arus bervariasi dapat dilihat
pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil keluaran sensor arus ACS 712 menggunakan alat ukur.
Arus terhitung
Perhitungan (V)
ACS712 (V)
Eror (%)
1A 2.685 2.777 3.312 1.2A 2.722 2.803 2.889 1.4A 2.759 2.836 2.715 1.6A 2.796 2.871 2.612 1.8A 2.833 2.904 2.414 2A 2.870 2.937 2.281 2.2A 2.907 2.974 2.252 2.4A 2.944 3.006 2.062 2.6A 2.981 3.039 1.908 2.8A 3.018 3.075 1.853 3A 3.055 3.113 1.863 3.2A 3.092 3.149 1.810 3.4A 3.129 3.182 1.665 3.6A 3.166 3.216 1.554 3.8A 3.203 3.251 1.476 4A 3.240 3.285 1.369 4.2A 3.277 3.317 1.205 4.4A 3.314 3.352 1.133 4.6A 3.351 3.386 1.033 4.8A 3.388 3.422 0.993 5A 3.425 3.452 0.782
Pada Tabel 4.7 Pada pungujian rangkaian sensor arus dapat disimpulkan
bahwa keluaran pada sensor arus, semakin besar arus masukan yang diberikan
maka tegangan keluaran sensor akan semakin besar juga, hal ini menunjukan
bahwa kedua sensor bekerja dengan baik.
39
4.2.4.1 Akurasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai pengertian akurasi,
berikut adalah perhitungan akurasi.
Sumber : Peter Anderson (Accuracy and Precision)
Akurasi biasanya dinyatakan sebagai inakurasi, maka kesalahan dari
suatu pengujian sebuah instrument dinyatakan dalam error %. Melihat data
pengujian pada Tabel 4.7 menggunakan Sensor ACS 721 data pengukuran
arus 1A hasil pengukuran di dapat 2.685 V dapat dimasukkan kedalam rumus
di atas. Jika menghitung akurasi di setiap pengujian dari 1A hingga 5A
kemudian menghitung rata-rata akurasi maka akurasi rata - rata pengujian
adalah 1.86%.
4.2.4.2 Presisi
Nilai presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila
dilakukan berulang dengan sampel yang sama. Presisi biasanya dinyatakan
dalam nilai koefesien variasi (%KV atau % CV).
SD = Standar deviasi Xbar = Rata-rata hasil pengujian
Sumber: Suharyadi & Purwanto (2009)
Semakin kecil nilai KV(%) semakin teliti sistem/metode tersebut dan
sebaliknya. Kesalahan yang berhungan dengan nilai presisi adalah kesalahan
Acak (Random error). Kesalahan acak mungkin disebabkan ketidak stabilan.
40
Sebelum menentukan koefisien variasi, terlebih dahulu mencari SD
(standar deviasi/simpangan baku) dari hasil data pengujian berulang.
Tabel 4.8 Standar deviasi pengujian
xi -xi -xi) ²
2.685 0 0
2.685 0 0
2.685 0 0
2.685 0 0
2.685 0 0
2.685 Σ -xi ) ²= 0
Standar deviasi (SD) dari pengujian adalah 0, kemudian nilai SD dan
xbar ( ) dimasukkan kedalam rumus koefisien variabel (KV). Hasil
perhitungan didapatkan adalah 0%, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa semakin kecil nilai KV(%) maka semakin teliti sistem/metode tersebut,
dalam hal ini adalah ketilitian pengukuran.
4.2.4.3 Sensitivitas
Datasheet pada sensor ACS712 menunjukan bahwa nilai sensitivitas
sensor ACS 712 5A adalah 0.185mV/A dan saat arus sama dengan 0A output
sensor menunjukan 2.5V. Nilai 2.5V didapatkan dari datasheet ACS 712 zero
current output voltage = VCC x 0.5 = 2.5.
Gambar 4.9 Karakteristik Sensor
41
Hasil pengujian sensor untuk melihat sensitivitas instrument dapat
dihitung dengan melihat selisih nilai pengujian setiap 1A. Sebagai contoh nilai
pengujian dengan arus 1A adalah 2.777 V dan pengujian dengan arus 2A
adalah 2.937 V, maka:
Selisih = 2.937V - 2.777V = 0.160V
Pengujian arus masukan dari 1A hingga 5A kenaikan keluarannya
adalah 0.160V, 0.176V, 0.172V, 0.167V sehingga apabila di rata-rata maka
kenaikann setiap 1A adalah 0.160V
4.2.4.4 Linieritas
Linieritas adalah simpangan maksimum keluaran terhadap garis lurus.
Linieritas bebas biasanya ditentukan, dimana garis lurus didefinisikan sebagai
garis yang meminimalkan kesalahan linier atas serangkaian titik sampel, yang
tidak harus diukur dari keseluruhan titik (John G. Webster, 6-5)
Pada data pengujian sensor ACS 712 didapatkan simpangan terbesar
pada pengujian dengan masukan arus 1A dan keluaran adalah 2.777 V.
Perbandingan antara pengujian terhadap perhitungan adalah 0,092, sehingga
nilai simpangan ini dapat dimasukkan kedalam rumus:
Grafik hasil pengujian sensor ACS 712 dapat dilihat pada Gambar 4.10
grafik perbandingan keluaran sensor arus ACS 712 terhadap perhitungan.
Pengukuran dilakukan dengan nilai 1A hingga 5A.
Gambar 4.10 Grafik keluaran sensor arus ACS 712
42
Keluaran sensor ACS 712 mengalami kenaikan saat nilai arus masukan
dirubah semakin besar. Terlihat pada Gambar 4.10 bahwa pengujian dengan
arus 1A hingga 5A keluaran pada sensor semakin naik. Grafik diatas adalah
perbandingan keluaran sensor dengan perhitungan, dimana tingkat eror persen
semakin mengecil seiring perubahan arus terukur semakin membesar.
Kenaikan keluaran sensor dapat dilihat dengan nilai R Square (R2) pada
Gambar 4.10 yang mana grafik keluaran sensor ACS 712 memiliki R Square =
0.9998.
Setelah melakukan pengujian berulang sebanyak 5 kali, berikut adalah
hasil pengujian berulang sensor yang ditampilkan dalam tabel dan gambar
grafik.
Tabel 4.9 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 1A
Pengujian Ke-
Iin (A) Vout ACS 712
1 1A 2.777V
2 1A 2.777V
3 1A 2.777V
4 1A 2.777V
5 1A 2.777V
Gambar 4.11 Grafik kestabilan keluaran sensor
43
Hasil pengukuran sensor yang tertera pada Tabel 4.9, didapatkan hasil
yang sama dari pengujian berulang ini, terlihat bahwa keluaran ACS 712
menunjukan nilai 2.777 V
Tabel 4.10 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 2A.
Pengujian Ke-
Iin (A) Vout ACS 712 '1'
1 2A 2.937 V
2 2A 2.937 V
3 2A 2.937 V
4 2A 2.937 V
5 2A 2.937 V
Gambar 4.12 Grafik kestabilan keluaran sensor
Hasil pengukuran sensor yang tertera pada Tabel 4.10, didapatkan hasil
yang sama dari pengujian berulang ini, terlihat bahwa keluaran ACS 712
menunjukan nilai 2.937 V
44
Tabel 4.11 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 3A.
Pengujian Ke- Iin (A)
Vout ACS 712 '1'
1 3A 3.113 V
2 3A 3.113 V
3 3A 3.113 V
4 3A 3.113 V
5 3A 3.113 V
Gambar 4.13 Grafik kestabilan keluaran sensor
Hasil pengukuran sensor yang tertera pada Tabel 4.11, didapatkan hasil
yang sama dari pengujian berulang ini, terlihat bahwa keluaran ACS 712
menunjukan nilai 3.113 V
Tabel 4.12 Data keluaran sensor arus ACS 712 masukan 4A.
Pengujian Ke- Iin (A) Vout ACS 712 '1'
1 4A 3.285 V
2 4A 3.285 V
3 4A 3.285 V
4 4A 3.285 V
5 4A 3.285 V
45
Gambar 4.14 Grafik kestabilan keluaran sensor
Hasil pengukuran sensor yang tertera pada Tabel 4.12, didapatkan hasil
yang sama dari pengujian berulang ini, terlihat bahwa keluaran ACS 712
menunjukan nilai 3.285 V
Setelah melakukan pengujian pengukuran arus terhadap sensor SCT 013
dan sensor ACS 712 dapat dilihat pada Gambar 4.2 (SCT 013) dan Gambar
4.10 (ACS 712). Gambar 4.2 menunjukan hasil keluaran sensor bekerja
dengan baik saat perubahan arus berubah-ubah, karakteristik keluaran SCT
013 yang ditampilkan dalam bentuk grafik pun menunjukan garis kenaikan
dari pengukuran menggunakan arus uji 1A hingga 5A, akurasi persen pada
pengujian adalah rata – rata 3.19% dan 3.06% . Gambar 4.10 juga
menunjukan hasil keluaran sensor mengalami kenaikan saat perubahan arus
semakin naik, karakteristik keluaran ACS 712 yang ditampilkan dalam
bentuk grafik pun menunjukan garis kenaikan dari pengukuran menggunakan
arus uji 1A hingga 5A. Uji presisi pada pengukuran kedua sensor
menunjukan hasil dengan nilai 0%. Karakteristik sensor dari datasheet ACS
712 adalah menunjukan tegangan 2.5V saat arus masih 0A dan setiap
46
kenaikan 1A pada arus masukan maka pada keluaran naik 0.185mV. Namun
pada pengujian, kenaikan setiap 1A tidak 0.185mV, terdapat selisih antara
perhitungan dan pengujian yaitu 0.168mV. Kelinieritasan kedua sensor dapat
dihitung dengan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya didapatkan
simpangan terbesar pada data grafik SCT 013 adalah pada pengukuran 3A
yaitu sebesar 0.16V, sedangkan data grafik ACS 712 adalah pada pengukuran
1A yaitu sebesar 0.092V.
Tabel 4.13 Tabel perbandingan sensor
SCT 013 “1” SCT 013 “2” ACS 712
Akurasi 3.19% 3.06% 1.86%
Presisi 0% 0% 0%
Sensitivitas 1.01V 1.04V 0.160V
Linieritas 2.8% 3.2% 1.84%
47
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis dari penelitian ini, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Didapatkan hasil pembacaan sensor SCT 013 dimana keluarannya mengikuti
perubahan nilai arus yang bervariasi. Semakin tinggi nilai arus maka semakin naik
pula nilai pembacaan sensor arus. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengujian
pada nilai arus masukan 1A menghasilkan pembacaan sensor SCT 013 pertama
1.04V, dan 1.06V pada sensor SCT 013 kedua. Kemudian pada nilai arus
masukan 2A menghasilkan pembacaan sensor SCT 013 pertama 2.08V, dan
2.08V pada sensor SCT 013 kedua. Selanjutnya pada nilai arus masukan 3A
menghasilkan pembacaan sensor SCT 013 pertama 3.16V, dan 3.08V pada sensor
SCT 013 kedua. Pada nilai arus masukan 4A menghasilkan pembacaan sensor
SCT 013 4.06V, dan 4.08V pada sensor SCT 013 kedua. Kesalahan atau eror rata-
rata dari pengujian sensor adalah 3,07% dan 2.93%. Presisi dari sensor adalah 0%
yang mana semakin kecil nilai presisi maka semakin teliti.
Pada pengujian terhadap sensor ACS 712 dihasilkan pula hasil pembacaan
sensor yang nilainya semakin naik mengikuti nilai arus yang semakin tinggi. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil pengujian pada nilai arus 1A menghasilkan
pembacaan sensor 2.777 V. Kemudian pada nilai arus 2A menghasilkan
pembacaan sensor 2.937 V. Selanjutnya pada nilai arus 3A menghasilkan
pembacaan sensor 3.113 V. Pada nilai arus 4A menghasilkan pembacaan sensor
3.285 V. Kesalahan atau eror rata-rata dari pengujian sensor adalah 1.865%,
presisi dari sensor adalah 0% yang mana semakin kecil nilai presisi maka semakin
teliti.
5.2 Saran
Judul dari Skripsi ini adalah Perbandingan data sensor arus SCT 013 dan
sensor ACS 712 pada pengukuran arus listrik. Perbandingan tersebut meliputi
48
pengujian pembacaan sensor terhadap arus masukan yang semakin naik dan
pembacaan sensor dengan pengujian berulang. Oleh karena itu hasil dari
penelitian ini mengarahkan beberapa saran kepada mereka yang mempunyai
ketertarikan pada penelitian terhadap monitoring arus listrik.
Bagi mahasiswa Teknik Elektronika penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan referensi terhadap penyelesaian tugas atau pratikum tentang penggunaan
sensor yang tepat mengenai monitoring arus pada sistem listrik rumahan atau
gedung.
Bagi peneliti selanjutnya apabila berkenan melakukan penelitian di bidang
monitoring arus diharapkan dapat mengembangkan penelitian tentang monitoring
arus ke ranah yang lebih spesifik, tidak hanya monitoring arus pada sensor
SCT013 dan ACS 712 dan penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk
melakukan penelitian tersebut.