PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MESIN PEMBUAT BOLA-BOLA PAYUNG GEULIS BIDANG KEGIATAN: PKM...

21
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MESIN PEMBUAT BOLA-BOLA PAYUNG GEULIS BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Ketua : Daniel Try Suhartono 111234004 2011 Anggota : 1. Kharisma Andre Yudha 111234015 2011 2. Mohamad Hadi Ramdhani 121211086 2012 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG 2014

Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MESIN PEMBUAT BOLA-BOLA PAYUNG GEULIS BIDANG KEGIATAN: PKM...

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MESIN PEMBUAT BOLA-BOLA PAYUNG GEULIS

BIDANG KEGIATAN:

PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:

Ketua : Daniel Try Suhartono 111234004 2011

Anggota : 1. Kharisma Andre Yudha 111234015 2011

2. Mohamad Hadi Ramdhani 121211086 2012

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BANDUNG

2014

i

PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA

ii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA .................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

RINGKASAN ......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

2.1. Kondisi umum lingkungan ........................................................................... 3

2.2. Perkembangan Industri Kerajinan Payung Geulis di Kecamatan Indihiang

Kabupaten Tasikmalaya. ..................................................................................... 3

2.3. Manfaat dan Dampak Sosial ........................................................................ 4

BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................... 5

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................... 6

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 6

4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pembimbing .................... 9

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan. ..................................................... 11

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ......... 12

Lampiran 4. Surat pernyataan Ketua pelaksana ................................................ 12

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................... 13

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan. ................ 14

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja. ................................................ 15

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampilan payung geulis ........................................................................ 1

Gambar 2. Bola-bola payung geulis ........................................................................ 2

Gambar 3. Tempat pengrajin payung geulis ........................................................... 3

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil riset mengenai daftar produk UMKM di Kota Tasikmalaya ........... 4

v

RINGKASAN

Payung Geulis merupakan produk kerajinan asal daerah Tasikmalaya.

Fungsi payung ini telah berganti yang semula sebagai pelindung dari hujan

sekarang menjadi benda kerajinan rakyat yang sering dijadikan sebagai benda

hiasan di tempat tempat rekreasi atau hotel hotel.

Pembuat payung geulis saat ini sangat sedikit seiring dengan kemajuan

jaman. Proses pembuatannya masih menggunakan cara cara tradisional sehingga

kegiatan ini tidak menarik bagi masyarakat Tasikmalaya. Kondisi tersebut

membuat berkurangnya pengrajin pembuat payung geulis.

Berkat peraturan yang dikeluarkan Pemda Kota Tasikmalaya yang

mewajibkan disetiap pintu masuk hotel dan tempat wisata menggunakan payung

geulis, maka kebutuhan payung geulis meningkat kembali. Kebutuhan bukan saja

untuk memenuhi di kota Tasikmalaya, namun kebutuhan terbanyak saat ini dari

pulau Bali.

Peningkatan kebutuhan payung geulis ini tidak diikuti oleh kemampuan

para pengrajin baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Hal ini akibat cara

pembuatan yang masih menggunakan cara tradisional. Untuk mengatasi ini, maka

dibutuhkan cara pembuatan payung geulis dengan bantuan teknologi produksi saat

ini yang sering disebut dengan Jig and Fixture atau alat penepat dan pencekam

sebagai alat bantu produksi.

Jig and Fixture adalah teknologi produksi yang dapat membantu agar

jumlah produksi meningkat dengan kualitas bentuk dan ukuran dijamin seragam

[2]. Untuk pembuatan payung geulis ini, sebagai tahap awal perbaikan kuantitas

dan kualitas harus dirancang satu Jig and Fixture yang dilengkapi dengan alat

potong sehingga akan mampu memuat bagian dari paynung geulis dengan jumlah

yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.

1

BAB I

PENDAHULUAN

Umumnya orang membayangkan bahwa payung diciptakan untuk menaungi

kita dari terpaan gerimis dan hujan. Tapi tidak dengan payung geulis. Payung yang

jadi produk kebanggaan dan salah satu simbol kota Tasik ini pantang terkena

gerimis apalagi hujan. Payung dengan lapisan penutupnya terbuat dari kertas ini

sekali dua bisa saja menepis gerimis, tapi untuk kali berikutnya payung ini mudah

rusak. Berikut adalah tampilan payung geulis.

Apa yang membuat mojang Tasik melengkapi diri dengan payung geulis.

Perhatikan baik-baik payung kertas ini. Segera saja terlihat keindahan memancar

dari sana. Ya, keunikan payung geulis adalah adanya lukisan bunga warna-warni

yang mendekorasi ruang-ruang pada laipsan penutupnya. Lukisan ini kerjakan

secara manual oleh tangan-tangan terampil mojang Tasik yang mengekspresikan

cinta dan hasratnya dalam membentuk aneka bunga. Di tangan mojang Tasik

payung geulis menjadi karya seni lukis yang mengagungkan keindahan dengan

medium payung.

Saat ini tingal 4 unit usaha yang menggeluti payung geulis dengan pekerja

seni mencapai 37 orang. Mereka adalah kaum ibu yang tetap teguh melestarikan

karya seni. Membeli payung geulis berarti mengoleksi karya seni.

Salah satu komponen pada payung ini adalah bola-bola. Bola-bola terbuat

dari kayu khusus yang bernama kayu Jangkurang atau kayu lame berbentuk silinder

dan berlubang di tengah seperti gambar di bawah ini, berfungsi untuk mengikat

semua jari jari ( usuk ) dan sanggah / sangga rangka paying. Komponen ini dibuat

secara manual yaitu dengan menggunakan gergaji sehingga memperlambat proses

produksi yang menyebabkan payung geulis jarang diproduksi.

Gambar 1. Tampilan payung geulis

2

Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dari pembuatan Mesin Pembuat

Bola-Bola pada Payung Geulis ialah mengangkat kembali nama payung geulis di

kalangan masyarakat indonesia dengan cara meningkatkan produksi dari

pembuatan payung geulis ini, dengan begitu usaha kecil menengah dari masyarakat

tasik menjadi berkembang.

Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut ialah dengan cara

membuat design mesin ini melalui langkah – langkah atau metoda design product

yang telah diajarkan diperkuliahan, dan juga itu pun tidak lepas dari bantuan dosen

pembimbing.

Gambar 2. Bola-bola payung geulis

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kondisi umum lingkungan

Masyarakat sunda merupakan masyarakat yang terbuka terhadap

perubahan, akan tetapi bagi masyarakat sunda, kebudayaan dapat di terima atau

ditolak tergantung dengan tradisi dan kebudayaannya. Pada awalnya industri

kerajinan ini merupakan milik etnis China yang bermukim di jalan Babakan

Payung, Kota Tasikmalaya. Orang China membawa payung dari daerahnya dan di

kenalkan kepada masyarakat Tasikmalaya dan masyarakat Tasikmalaya sangat

menyukai payung yang dibawa oleh orang China tersebut. Kemudian masyarakat

Tasik-pun mengembangkannya menjadi kerajinan Tasikmalaya. Ketika industri ini

mulai menguntungkan secara ekonomis maka mulai banyak warga sekitar yang

beralih pekerjaan. Dan salah satu yang menjadi pengrajin payung, adalah Bapak

Warsono, yang pada awalnya bekerja sebagai petani kemudian beralih bekerja pada

industri payung milik Ban Lee (etnis China), dan akhirnya mendirikan kerajinan

payung geulis di Desa Panyingkiran, Kecamatan Indihiang.

2.2. Perkembangan Industri Kerajinan Payung Geulis di Kecamatan

Indihiang Kabupaten Tasikmalaya.

Keberadaan industri kerajinan payung geulis di Kecamatan Indihiang tidak

dapat dilepaskan dari industri kerajinan payung geulis di Tasikmalaya.

Diperkirakan industri ini telah ada di wilayah Kecamatan Tasikmalaya pada sekitar

abad ke-19. Usaha kerajinan merupakan suatu kegiatan yang diwariskan dari

Gambar 3. Tempat pengrajin payung geulis

4

generasi satu ke generasi berikutnya, sehingga akhirnya kegiatan ini menjadi ciri

khas masyarakat di Kecamatan Indihiang.

Berikut adalah Tabel hasil riset yang ditemukan mengenai daftar produk

UMKM di Kota Tasikmalaya :

Hasil dari riset daftar produk UMKM di Kota Tasikmalaya khusunya pada

kerajinan payung geulis Tasikmalaya, kerajinan payung geulis jumlah unit atau

sumber daya manusia yang paling sedikit pengrajinnya yaitu Empat unit. Penurunan

jumlah pengrajin disebabkan tidak adanya peminat kerajinan payung geulis karena

faktor tidak adanya usaha untuk mempromosikan payung geulis Tasikmalaya.

Pengrajin payung geulis mulai beralih profesi dari pengrajin payung geulis menjadi

penjual dagangan lainnya, akibatnya kerajinan payung geulis mengalami

pengurangan produksi.

2.3. Manfaat dan Dampak Sosial

Jig and Fixture proses pembuatan bola bola payung geulis akan mampu

meningkatkan jumlah produksi dan kualitas panyung yang dihasilkan oleh para

pengrajin di daerah Tasikmalaya. Dengan meningkatnya jumlah dan kualitas

produksi, maka diharapkan akan membantu penghasilan para pengrajin yang pada

akhirnya akan meningkatkan ekonomi pengrajin.

Selain peningkatan ekonomi pengrajin, peningkatan kualitas payung geulis

dapat juga meningkatkan citra Kota Tasikmalaya dengan beredarnya payung geulis

produksi kota Tasikmalaya ke tempat tempat wisata di kota lain.

Tabel 1. Hasil riset mengenai daftar produk UMKM di Kota Tasikmalaya

5

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini, metode yang

dilaksanakan adalah memberikan penjelasan kepada pengrajin payung geulis agar

dalam pembuatan payung geulis menggunakan perangkat bantu produksi yang

sering disebut dengan Jig and Fixture, membuat rancangan Jig and Fixture yang

cocok untuk produksi payung geulis, memberikan penyuluhan bagai mana

membuat Jig and Fixture serta mengoperasikannya.

Pelaksanaan dilakukan dengan tahapan :

1. Kunjungan ke Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,

Perindustrian dan Perdagangan pemerintah kota Tasikmalaya dalam rangka

menjalin kerjasama pengembangan pengrajin payung geulis.

2. Kunjungan ke sentra industri payung geulis dalam rangka melihat metoda

pembuatan payung geulis saat ini.

3. Kujungan ke sentra usah kecil dan menengah bidang industri logam dalam

rangka melihat kemungkinan pembuatan Jig and Fixture di lingkungan industri

kecil bidang pengerjaan logam.

4. Pembuatan dokumen rancangan Jig and Fixture untuk pembuatan payung

geulis.

5. Pembuatan Jig and Fixture untuk payung geulis (Pembuatan dilaksanakan di

tahun anggaran 2015).

6. Training / uji coba pembuatan balon balon payung geulis bersama sama dengan

pengrajin payung geulis (2015)

6

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang. Rp. 400.000,-

2 Bahan habis pakai. Rp. 9.425.000,-

3 Perjalanan. Rp. 1.000.000,-

4 Lain-lain. Rp. 1.675.000,-

Jumlah Rp. 12.500.000,-

7

4.2 Jadwal Kegiatan

No Nama Kegiatan Minggu ke

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kunjungan Ke Lokasi dalam rangka penjajakan

kerjasama pengabdian pd masyarakat

2 Identifikasi Kebutuhan

3 Alternatif Konsep Desain

4 Konsep Desain1 sd 4

5 Detail Desain

6 Assembly Desain

7 Kunjungan Ke Lokasi dalam rangka penyerahan

hasil perancangan

8

DAFTAR PUSTAKA

1. Website Kota Tasikmalaya, tasikmalayakota.go.id

2. http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/1172 (22/04/2013)

3. Jig and Fixture, Politeknik Mekanik Swiss, 1990

9

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pembimbing

10

11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.

1. Peralatan penunjang

Material Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah

Mesin Miling 8 jam 20.000/jam 160.000

Las Listrik 4 jam 40.000/jam 160.000

Jangka Sorong 1 80.000 80.000

Sub Total 400.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah

Linier Guide 2 buah 2.750.000/buah 5.500.000

Motor Listrik 1 buah 2.500.000/buah 2.500.000

Circular Hacksaw 1 buah 750.000/buah 750.000

Plat 5 x 500 x 500 1 lembar 675.000/lembar 675.000

Sub Total 9.425.000

3. Perjalanan dan Akomodasi

Material Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah

SPPD Anggota 3 orang 500.000 1.500.000

SPPD Sopir 1 orang 125.000 125.000

Bensin + toll 1 kali 200.000 200.000

Sub Total 1.825.000

12

4. Lain-lain

Material Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah

ATK 1 Paket 675.000 675.000

Pelaporan 1 Paket 1.000.000 1.000.000

Sub Total 1.675.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Nama/NIM Prodi Jurusan

Alokasi

Waktu/minggu

(jam)

Uraian Tugas

Daniel Try Suhartono /

111234004

D4.

TPKM Teknik Mesin 12 Perancangan alat

Kharisma Andre Yudha /

111234015

D4.

TPKM Teknik Mesin 12

Membuat gambar

asembling dan

gambar detail

Mohamad Hadi Ramdhani /

121211086

D4.

TPKM Teknik Mesin 12

Membantu gambar

asembling dan

gambar detail

Lampiran 4. Surat pernyataan Ketua pelaksana

Terlampir

13

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

14

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan.

Keluaran dari Karya Cipta ini adalah berupa rancangan, design, dan gambar saja. Namun alatnya

belum akan dibuat. Sehingga gambaran dari Teknologi yang akan dibuat belum ada karena harus

melalui tahap perancangan dahulu.

15

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja.