PRESENTASI KASUS

25
PRESENTASI KASUS KARAWANG PENYUSUN MEIRIA SARI(030.11.186) PEMBIMBING dr. BIMA MANDRAGUNA SP. THT-KL

Transcript of PRESENTASI KASUS

PRESENTASI KASUS KARAWANG

PENYUSUNMEIRIA SARI(030.11.186)

 PEMBIMBING

dr. BIMA MANDRAGUNA SP. THT-KL

Status PasienI. IDENTITAS◦AN◦17 tahun.◦Laki-laki◦Desa Plawad, Kawarang Timur

◦SD◦-◦-◦Sunda◦Islam

II. Anamnesis

Keluhan Utama• Mimisan 3x sehari

• Sejak 5 bulan SMRS

• Di kedua hidung

• Diambil dari : Alo dan auto

• Tanggal : 4 Juli 2015• Pukul : 10.00 WIB

Keluhan Tambahan :◦Benjolan di pipi kiri, terasa panas◦Mata sakit sejak benjolan ada◦Batuk ◦Pilek (-) ingus (-)◦Sesak (-)◦Tersumbat (-)◦Tidak dapat mencium bau (-) penciuman (-)

◦Demam (-)◦Sakit kepala (-) Nyeri wajah (-)◦Kejang (-)◦Tuli (-)◦Cairan telinga (-)

Riwayat Penyakit Sekarang

Sekarang datang sedang tidak mimisan

1 minggu yang lalu

Mimisan tetap terjadi Semakin berkurang Menetes keluar

dari hidung

2 bulan yang laluMimisan masih terjadi, susah

diberhentikanMuncul benjolan di pipi kiri

sebesar jempol

5 bulan yang lalu

Pasien sering mimisan 3x sehari, dikedua hidung sebanyak setegah gelas air mineral

Riwayat penyakit dahulu

Sering

batuk

Trauma

(-)

Riwayat penyakit Keluarga

Ayah• Asma -• HT –• DM -

IBU • Asma -• HT -• DM -

Pasien •Asma -

Riwayat PengobatanPernah operasi 1 bulan yang lalu

Riwayat Alergi-

Riwayat kebiasaanTidak merokok

Alkohol(-)

Minum kopi 1 gelas/hari

Soft drink (-)

Status generalis

Keadaan umum :• Tampak sakit ringan

• Compos mentis

Tanda vital :• TD 90/80 mmHg

• Nadi 80x/menit

• Suhu 37oC• Pernafasan 20x/menit

Inspeksi• Kepala : Normocephali

• Mata : CA +/+, SI -/-

• Leher : KGB tidak tampak adanya pembesaran

• Thorax : N• Abdomen : N• Ekstremitas : N

Telinga Kanan Kiri

Normotia, Nyeri tarik (-), Nyeri tekan tragus

(-)Hiperemis (-), Fistula (-), Oedem (-),

Nyeri tekan (-), Sikatrik (-)

Hiperemis (-), Oedem (-), Nyeri tekan mastoid (-)

Daun telinga

Retroaurikuler

Preaurikuler

Normotia, Nyeri tarik (-), Nyeri tekan tragus

(-)Hiperemis (-), Fistula (-), Oedem (-),

Nyeri tekan (-), Sikatrik (-)Hiperemis (-),

Oedem (-), Nyeri tekan mastoid (-)

DALAM BATAS NORMAL

kanan LIANG TELINGA kiri

LapangTidak hiperemisTidak adaAdaTidak ada

a.Lapang/sempitb.Warna epidermis

c.Sekretd.Serumene.Kelainan lain

LapangTidak hiperemisTidak adaAdaTidak ada

DALAM BATAS NORMAL

MEMBRAN TIMPANI

Kanan : Kiri :Intak, refleks cahaya (+), retraksi (-), Bulging (-)

Intak, refleks cahaya (+), retraksi (-), Bulging (-) Kanan

Pemeriksaan fungsi pendengaran

Tes Penala 512 Hz Kiri

PositifTidak ada lateralisasi

Sama dengan

pemeriksa

Rinne

Weber

Schwabach

PositifTidak ada lateralisasi

Sama dengan

pemeriksaDALAM BATAS NORMAL

HIDUNGKanan Kiri

Tidak ada

Dahi (-),

pangkal hidung

(-),

pipi (-)

(-)

Deformitas

Nyeri tekan

Krepitasi

Tidak ada

Dahi(-),

Pangkal hidung

(-)

Pipi (-)

(-)

Rinoskopi anterior

KANANSekret (-), Krusta (+), massa(-), CA(-)Hipertrofi (+)Tidak terlihat.Tidak terlihatPus (-), Polip (-)LapangHiperemis (-)

(-)Deviasi (-)Normal

Vestibulum

Konka inferior

Konka mediaKonka

superiormeatus nasiKavum nasi

MukosaSekretSeptum

Dasar hidung

KIRISekret (-), Krusta (+), massa(+), CA(-)Hipertrofi (+)Tidak terlihat.Tidak terlihatPus (-), Polip (-)LapangHiperemis (+)

(-)Deviasi (-)NormalRinoskopi posterior tidak

dilakukan

FARINGArkus Faring : Simetris kiri kanan, tidak hiperemisPilar anterior : Tidak ada kelainanPalatum molle: Tidak ada kelainanMukosa faring : TenangDinding faring : Tidak hiperemis, permukaan rataUvula : Simetris ditengah, tidak hiperemisTonsil palatina : Besar : T1/T1: Warna : Tidak hiperemis (-/-): Kripta : Tidak melebar(-/-): Detritus : Tidak ada(-/-): Perlekatan : Tidak ada

Pilar posterior: Tidak ada kelainanGigi geligi : Oral higiene baik dan gigi geligi lengkap

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 88 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

DALAM BATAS NORMAL

HIPOFARING (tidak dilakukan)PEMERIKSAAN LARING (tidak dilakukan)

LEHER KGB tidak teraba masa

Maksilo Fasial : Paralisis nervus kranialis (-), Nyeri pada dahi kiri (-), pipi kiri (-), hidung (-), depan telinga (-)

Pemeriksaan Penunjang• Hb: 11,2g/dL• Ht : 33,5%• Trombosit : 524.000/uL

Laboratorium

• massa jaringan lunak• AP-lateral, Waters (tanda Holman Miller) yaitu pendorongan prosesus pterigoideus ke belakang

Foto Sinar-X

• batas dari tumorMRI

• Vaskuler ramai• kecurigaan adanya penyebaran intrakranial atau pada pasien dimana pada penanganan sebelumnya gagal.

Angiografi

RESUME :Seorang anak laki-laki AN datang dengan keluhan hidung sering mimisan sejak 5 bulan SMRS. Sebelumnya belum pernah mengalami hal seperti ini namun.

Pertama-tama mimisan banyak sekali sehari 3x sebanyak ½ gelas dan susah berhenti. Sekarang mimisan hanya sedikit tapi setiap hari. Pada saat mimisan biasanya darah keluar dari hidung tiba-tiba tanpa aktifitas berat.

Pasien mengeluh matanya sakit dan melihat kabur pada kedua bola mata. Saat ini pasien datang tidak sedang mimisan.

Pada rinoskopi anterior, didapatkan konka inferior hipertrofi bilateral, cavum nasi bagian kiri mukosa hiperemis. Dan ditemukan krusta darah.

DIAGNOSIS KERJA

ANGIOFIBROMA NASOFARING JUVENILE

Angiomatous polypRhabdomyosarcomaNasofaringeal carcinoma

DIAGNOSIS KERJA

RENCANA PENGOBATAN :Transfusi darah Pemasangan tampon anterior/poteriorKHUSUSPembedahan + degloving (dimana 6-24% rekuren)

RadioterapiPengobatan hormonal (dietilstilbestrol 5 mg perhari selama 6 minggu dapat mengecilkan tumor dan mengurangi kecendrungan terjadinya perdarahan.)

PROGNOSIS

Ad vitam : BonamAd functionam : BonamAd sanationam : Dubia ad bonam

KOMPLIKASIAnemia berat akibat epistaksis yang hebat dan berulang-ulang.

Exopthalmus atau ptosis yang terjadi akibat penekanan pada kavum orbita

Deformitas tulang pipi dan hidung akibat ekstensi ke sinus dan kavum nasi

Paresis dan paralisis akibat ekstensi ke intra kranial, biasanya gangguanpada syaraf II, III, IV dan VI.

Akibat sumbatan pada ostium tuba eustachius dapat terjadi otitis media

Meluas ke rongga hidung dapat menyebabkan sumbatan ostium sinus sehingga timbul sinsitis yang mngenai seluruh paranasal lainnya

Bila tumor meluas ke arah orofaring maka tumor akan menekan palatum molle dan dapat menimbulkan disfagia dan lambat laun menyebabkan sumbatan jalan nafas.

TERIMA KASIH