STUDI KASUS

37
STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. K, 26 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KIAJARAN WETAN INDRAMAYU TAHUN 2011 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Program Studi Diploma III Kebidanan Oleh : RESTI INDRIATI NIM R.09.03.099 PROGRAM STUDI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU 2012 PERNYATAAN PENGESAHAN

Transcript of STUDI KASUS

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. K, 26 TAHUN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KIAJARAN WETAN INDRAMAYU

TAHUN 2011

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Program Studi Diploma III Kebidanan

Oleh :

RESTI INDRIATINIM R.09.03.099

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

2012

PERNYATAAN PENGESAHAN

Laporan Studi Kasus ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim

Penguji Ujian Studi Kasus Program Studi Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Indramayu.

Indramayu, Februari 2012

Ketua

( Dewi Stia M, S.ST )

Anggota Anggota

(Hj. Tjartini, S.ST) (Hj. Nurnaenah, S.ST)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kebidanan

(Eryati, S.ST)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

: RESTI INDRIATI

Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 29 November 1990

: Islam

: Jalan Cumi-cumi X no 134/135 Rt/Rw 03/07

Desa Pabean Udik Kecamatan/Kabupaten Indramayu

Pendidikan :

  TK Kartika III – XVIII Kab Indramayu Lulus Tahun 1997

  SD Negeri Paoman 6 Kab Indramayu Lulus Tahun 2003

  SMP Negeri Unggulan Sindang Kab Indramayu Lulus Tahun 2006

  SMA Negeri I Jatibarang Kab Indramayu Lulus Tahun 2009

  Tercatat sebagai Mahasiswi Program Studi Diploma III Kebidanan

STIKes Indramayu Tahun 2009 sampai sekarang

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Studi Kasus yang berjudul “ Asuhan

Kebidanan Komprehensif pada Ny. K 26 Tahun di Wilayah Kerja

Puskesmas Kiajaran Wetan Kabupaten Indramayu Tahun 2011” yang

diajukan guna memenuhi salah satu tugas pada Program Studi

Diploma III Kebidanan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi

Kasus ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Drs. H. Turmin, Bsc, Pengurus Yayasan Indra Husada

Indramayu

2. Lily Yulaikhah, S.Si.T, M.Keb, Ketua STIKes Indramayu.

3. Eryati, S.S.T, Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan

STIKes Indramayu.

4. Hj. Tjartini, S.S.T, selaku Pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

Studi Kasus ini.

5. Hj. Nurnaenah, S.S.T, selaku Bidan Koodinator Puskesmas

Kiajaran Wetan sekaligus Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

Studi Kasus.

6. dr. H. Kikim. A. Irawan, Kepala Puskesmas Kiajaran Wetan.

7. Seluruh Bidan dan Staf Puskesmas Kiajaran Wetan yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi

kasus ini.

8. Seluruh Dosen Diploma III Kebidanan STIKes Indramayu yang

telah membekali ilmu kepada penulis yang sangat

bermanfaat.

9. Ny. K beserta keluarga yang memberikan kepercayaan dan

bersedia menjadi klien.

10. Papah dan Mamah tercinta yang telah memberikan semua

kasih sayangnya untuk penulis yang tiada batasnya dan

tanpa pamrih, semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan di

dunia dan akhirat.

11. Teman-teman seperjuangan yang senantiasa memberikan

dukungan dan semangat dalam menyusun Laporan Studi Kasus

ini.

Penulis menyadari studi kasus ini masih banyak

kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi penulisan studi kasus

selanjutnya. Semoga Laporan Studi Kasus ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Indramayu, Januari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................ ii

PERNYATAAN PENGESAHAN ............................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................. iv

KATA PENGANTAR ................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN................................ vii

DAFTAR ISI ....................................... viii

DAFTAR TABEL ...................................... x

DAFTAR SINGKATAN .................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah.......................... 1

B.  Rumusan Masalah................................. 4

C.  Tujuan ......................................... 4

D.  Ruang Lingkup................................... 5

E.   Manfaat Penelitian ............................ 6

BAB II TINJAUAN TEORI

A.  Kehamilan ......................................... 8

B.  Persalinan ........................................ 30

C.  Nifas .........................................44

BAB III TINJAUAN KASUS

A.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil .................. 65

B.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin................. 76

C.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Post Partum.............. 89

D.  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir.............. 104

BAB IV PEMBAHASAN

A.  Kehamilan ........................................ 125

B.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin................. 129

C.  Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas ................... 133

D.  Bayi Baru Lahir.................................... 133

BAB V PENUTUP

A.  Kesimpulan........................................ 135

B.  Saran ........................................137

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran Tinggi Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan

....................................................21

Tabel 2.2 Bagan Pemberian Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) 22

Tabel 2.3 Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus Menurut Masa

Involusi............................................ 45

Tabel 2.4 Kunjungan Masa Nifas...................... 50

Tabel 2.5 Jenis Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

(PD3I).............................................. 61

Tabel 2.6 Jadwal Imunisasi.......................... 62

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

AKB : Angka Kematian Bayi

AKI : Angka Kematian Ibu

ANC : Antenatal Care

APD : Alat Perlindungan Diri

APN : Asuhan Persalinan Normal

ASI : Air Susu Ibu

BAB : Buang Air Besar

BAK : Buang Air Kecil

BBL : Bayi Baru Lahir

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

BCG : Basil Calmette Guerin

BOK : Bantuan Operasional Kesehatan

BPS : Bidan Praktik Swasta

DJJ : Denyut Jantung Janin

DPT : Dipteri Pertusis Tetanus

DRA : Diastasis Rectus Abdominalis

DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi

H : Hodge

Hb : Haemoglobin

HB0 : Hepatitis B0

HIV : Human Immunodeficiency Virus

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

ISPA : infeksi saluran pernapasan akut

IUFD : Intra Uterin Fetal Death

IM : Intra Muscular

IMD : Inisiasi Menyusu Dini

IU : International Unit

KB : Keluarga Berencana

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KN : Kunjungan Neonatal

LILA : Lingkar Lengan Atas

MDGs : Millenium Development Goals

PAP : Pintu Atas Panggul

PD3I : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

PMS : Penyakit Menular Seksual

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu

P4K : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi

PTT : Penegangan Talipusat Terkendali

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

SOAP : Subjektif Objektif Analisa Penatalaksanaan

TBC : Tuberculosis

TBJ : Taksiran Berat Janin

TFU : Tinggi Fundus Uteri

TP : Taksiran Persalinan

TT : Tetanus Toxoid

WHO : World Health Organization

WIB : Waktu Indonesia bagian Barat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Klien (Informed Consent)

Lampiran 2. KMS (Kartu Menuju Sehat) Ibu Hamil

Lampiran 3. Partograf

Lampiran 4. Surat Keterangan Kelahiran

Lampiran 5. KMS (Kartu Menuju Sehat) Bayi

Lampiran 6. MTBS

Lampiran 7. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Pemberian ASI

Eksklusif

Lampiran 8. Materi Penyuluhan Pemberian ASI Eksklusif

Lampiran 9. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Tanda Bahay

Nifas

Lampiran 10. Materi Penyuluhan Tanda Bahay Nifas

Lampiran 11. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Perawatan

Luka Perinium

Lampiran 12. Materi Penyuluhan Perawatan Luka Perinium

Lampiran 13. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Cara Menyusui yang

Baik dan Benar

Lampiran 14. Materi Penyuluhan Cara Menyusui yang Baik dan

Benar

Lampiran 15. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Tanda Bahaya pada

Bayi Baru Lahir (BBL)

Lampiran 16. Materi Penyuluhan Tanda Bahaya pada Bayi Baru

Lahir (BBL)

Lampiran 17. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Kontrasepsi/KB

Lampiran 18. Materi Penyuluhan Kontrasepsi/KB

Lampiran 19. Lembar Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Perawatan

Payudara

Lampiran 20. Materi Penyuluhan Perawatan Payudara

Lampiran 21. Format Bimbingan

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Di Negara miskin dan Negara berkembang, kematian wanita

usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan

kehamilan dan persalinan serta nifas masih tinggi. WHO

memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 meninggal saat nifas.

Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs)

yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000

kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per

1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, perlu upaya percepatan

yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKI

307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 34 per 1.000 kelahiran

hidup Menurut Menkes Kementerian Kesehatan telah melakukan

berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan AKB antara lain

mulai tahun 2010 meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan

(BOK) ke Puskesmas di Kabupaten/Kota yang difokuskan pada

kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu

dan Anak Kematian Ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan

darah tinggi (preeklampsi/eklampsi saat hamil persalinan dan

nifas serta persalinan macet dan komplikasi keguguran.

Sedangkan penyebab langsung kematian bayi adalah Bayi Berat

Lahir Rendah (BBLR) dan trauma persalinan (asfiksia). Penyebab

tidak langsung sebagai akar masalah kematian ibu dan bayi

baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti

pendidikan, sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi

serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut

memperberat permasalahan ini. Beberapa hal tersebut

mengakibatkan kondisi 4 terlambat (terlambat mendeteksi

atau mendiagnosa, terlambat mengambil keputusan,

terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat

mendapatkan pertolongan yang adekuat di tempat rujukan) dan 4

terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, dan

terlalu rapat jarak kelahiran).

Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di

Indonesia, Kementrian Kesehatan menetapkan lima strategi

operasional yaitu penguatan Puskesmas dan jaringannya,

penguatan manajemen program dan system rujukannya,

meningkatkan peran serta masyarakat, kerjasama dan kemitraan,

kegiatan akselerasi dan inovasi tahun 2011 dalam bentuk Desa

Siaga penelitian dan pengembangan inovasi yang terkoordinir.

Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun

2010 dari 49 Puskesmas yang ada di Indramayu menunjukan bahwa

angka kejadian ibu yang meninggal sebanyak 56 kasus dimana

penyebabnya yaitu karena perdarahan 13 kasus, pre-eklampsi dan

eklampsi sebanyak 18 kasus, infeksi 5 kasus, dan sebab lain 20

kasus. Sedangkan kematian bayi di Indramayu sebanyak 563

kasus, dari sejumlah kasus kematian bayi tersebut terdapat

kematian bayi umur kurang dari 7 hari sebanyak 218 kasus,

kematian bayi umur 7 – 29 hari sebanyak 52 kasus, kematian

bayi umur lebih dari 29 hari 91 kasus dan umur lebih dari 12

bulan sebanyak 26 kasus. Adapun penyebab kematian bayi

tersebut yaitu Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 92 kasus, asfiksia

82 kasus, hipotermi 2 kasus, infeksi 20 kasus, tetanus 6 kasus

dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) 23 kasus, ikterus 5

kasus, diare 23 kasus, Intra Uterin Fetal Death (IUFD) 114 kasus,

bayi lahir mati 62 kasus dan 134 kasus lainnya yaitu karena

sebab lain. (Data Angka Kematian Maternal dan Neonatal Dinas

Kesehatan Kabupaten Indramayu, 2010)

Di Puskesmas Kiajaran Wetan sendiri pada tahun 2010,

tercatat bahwa ada 2 kasus kematian ibu dimana penyebabnya

yaitu dekom dan post SC dengan PEB. Sedangkan kematian bayi

ada 4 kasus, penyebab kematiannya yaitu seluruhnya asfiksia.

(Laporan KIA Puskesmas Kiajaran Wetan, 2010)

Dari data diatas penyebab kematian ibu atau bayi banyak

disebabkan oleh trauma persalinan. Oleh karena itu penulis

ingin meningkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan

berperilaku dengan APN/sesuai prosedur, sehingga angka

kematian baik ibu dan bayi dapat diturunkan.

Penyebab kematian maternal dapat dibagi dalam 2 golongan,

yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi

kehamilan, persalinan, dan nifas, dan sebab-sebab yang lain

seperti penyakit jantung, kanker dan sebagainya.

(Prawirohardjo, 2008 : 7)

Dari uraian di atas, banyaknya kematian ibu dan bayi yang

disebabkan oleh beberapa faktor selain penyakit yang meyertai

kehamilan, persalinan juga ada yang disebabkan karena faktor

kelalian penolong atau bidan. Maka, penulis tertarik menyusun

studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan secara Komprehensif

pada Ny. K 23 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kiajaran Wetan

Kabupaten Indramayu tahun 2011”.

B.     Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah

“Bagaimana Asuhan Pelayanan Kebidanan secara Komprehensif

pada Ny. K 23 tahun mulai dari kehamilan 36 minggu,

persalinan, nifas, bayi baru lahir sampai dengan 6 minggu yang

sesuai dengan Standar Asuhan Pelayanan Kebidanan di wilayah

kerja Puskesmas Kiajaran Wetan Kabupaten Indramayu tahun

2011?”

C.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Mampu memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan secara

komperehensif sesuai standar pelayanan kebidanan pada ibu

bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan menggunakan

pendekatan manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan

dalam bentuk SOAP.

2.      Tujuan Khusus

a.    Mampu melakukan pengkajian data pada ibu hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif melalui

pendekatan manajemen kebidanan dengan pola fakir Varney dan

dituangkan dalam bentuk soap.

b.    Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi

diagnosa masalah pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru

lahir (BBL) melalui pendekatan manajemen kebidanan.

c.    Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah pada ibu hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif

melalui pendekatan manajemen kebidanan.

d.   Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada ibu

hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara

komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.

e.    Mampu menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada ibu

hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara

komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan.

f.     Mampu mengimplementasikan asuhan pada ibu hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir (BBL) di Puskesmas Kiajaran Wetan

tahun 2010.

g.    Mampu mengevaluasi hasil asuhan pada ibu hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir (BBL) secara komprehensif melalui

pendekatan manajemen kebidanan.

h.    Mampu mendokumentasikan hasil asuhan pelayanan kebidanan

dengan metode SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa,

Penatalaksanaan).

D.    Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dari laporan studi kasus ini untuk

melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. K 23

tahun usia kehamilan 36 minggu, bersalin, nifas dan bayi baru

lahir di wilayah kerja Puskesmas Kiajaran Wetan Kecamatan

Lohbener Kabupaten Indramayu dari bulan September sampai

dengan Desember 2011.

E.     Manfaat Penelitian

1.      Manfaat Teoritis

a.       Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Pelayanan

Kebidanan serta referensi bagi mahasiswa dalam memahami

pelaksanaan Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada ibu

hamil, bersalin, dan nifas.

Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam

proses perkuliahan serta mampu memberikan asuhan kebidanan

secara berkesinambungan yang bermutu dan berkualitas.

2.      Manfaat Praktis

a.       Bagi Penulis

Dapat mempraktekkan teori yang didapat secara langsung di

lapangan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

b.      Bagi Lahan Praktik (Puskesmas)

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mempertahankan mutu

pelayanan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan

secara komprehensif. Dan untuk tenaga kesehatan dapat

memberikan ilmu yang dimiliki serta mau membimbing kepada

mahasiswa tentang cara memberikan asuhan yang berkualitas.

c.       Bagi Klien

Klien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif yang sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna & Wulandari, Diah. 2010. Asuhan Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Depkes RI, 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JKNP-KR.

, 2011. Kesehatan Ibu dan Anak : JKNP-KR.

Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, 2010. Data Angka Kematian Maternaldan Neonatal.

GA, Mandriwati, 2007. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC

, 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta :EGC.

Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 3. Jakarta : MediaAesculapius.

Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo.

, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo.

Puskesmas Kiajaran Wetan, 2010. Laporan Kematian Ibu dan Bayi.

Saifuddin, AB, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

, 2007. Buku Acuan Nosional Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saleha, Siti, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : SalembaMedika.

Salmah, 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.

Sudarti & Khoirunnisa, Endang, 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan AnakBalita.Yogyakarta : Nuha Medika.

Sulistyawati, Ari & Nugraheny, Esti, 2010. Asuhan Kebidanan pada IbuBersalin. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Sumarah, 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitra Maya.

Utami, Roesli. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta :Pustaka Bunda.

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta : EGC

Yulaikhah, Lily, 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta :EGC.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

: Keluarga Berencana

Tanggal : 02 November 2011

: 14.00 WIB

: Rumah Pasien

Sasaran : Ny. K

: Ceramah dan Tanya Jawab

: Peragaan Langsung

A.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Setelah diberikan informasi, ibu mengerti tentang KB.

2.      Tujuan Khusus

Membantu ibu dan suami memilih kontrasepsi yang paling sesuai

dengan kondisi suami – istri dan aman bagi ibu menyusui.

B.     Materi

Terlampir

C.    Daftar Pustaka

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Depkes RI, 2011:11

MATERI PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA (KB)

Penjarangan kehamilan dilakukan dengan pemberian obat,

pemasangan alat, dan tindakan bedah. Program Keluarga

Berencana sangat dianjurkan untuk pasangan suami istri yang

mempunyai :

1. Keinginan untuk mencegah kehamilan dengan alasan – alasan

pribadi

2. keinginan untuk menjarangkan kehamilan

3. Keinginan untuk membatasi jumlah anak

4. Alasan kesehatan

Manfaat Keluarga Berencana dari segi kesehatan bagi keluarga

adalah :

1. Dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu dapat

meningkatkan kesehatannya, baik fisik, mental, maupun

sosial

2. Memberikan kesempatan pada suami untuk meningkatkan atau

memperbaiki kesehatan fisik, mental dan sosial.

3. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk tumbuh dengan

wajar dan memperoleh pendidikan, perhatian, pemeliharaan,

kecukupan makanan serta memperoleh perkembangan mental

dan sosial yang lebih sempurna.

Macam – Macam Kontrasepsi

      Alat kontrasepsi/cara ber-KB bagi suami

  Kondom

Dipasang pada alat kelamin suami setiap kali melakukan

hubungan seksual.

  Vasektomi

Saluran sperma diikat/dipotong memalui operasi kecil.

      Alat kontrasepsi/cara ber-KB bagi istri

  Pil

Diminum 1 pil setiap hari secara teratur dan terus-menerus.

Selama ibu meneteki/menyusui, minum pil KB khusus

  Suntik

Disuntikan pada pantat/bokong setelah kanan/kiri setiap 1 atau

3 bulan sekali tergantung jenis suntikan.

  Implan

Dipasang di lengan atas ibu

  Spiral/IUD

Dipasang di dalam rahim hari atau 6-8 minggu setelah

bersalin.

  Tubektomi

Saluran telur diikat/dijepit/dipotong melalui operasi kecil.

      KB Kalender

Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan

pantang berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender

merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi alami (Kb

alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh

pasangan suami istri dengan cara tidak melakukan senggama pada

masa subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan

benar. Dengan penggunaan sistem kalender, maka setiap pasangan

dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya. Sebelum

menggunakan metode ini tentunya pasangan suami istri harus

mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita

tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus

menstruasi.

Kontrasepsi yang dipilih ibu adalah KB Kalender . Metode KB

ini dilakukan dengan cara menghitung masa subur.

  Bila siklus haid teratur (28 hari) :

o   Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1.

o   Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus

haid.

  Bila siklus haid tidak teratur :

o   Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6

siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama

haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.

o   Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18.

Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari

terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini

menentukan hari terakhir masa subur.

1.      Pengertian

Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode

kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri

dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada

masa subur/ovulasi.

2.      Keuntungan

Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan

sebagai berikut:

1)      Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.

2)      Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.

3)      Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam

penerapannya.

4)      Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.

5)      Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat

menghindari resiko kesehatan yang berhubungan dengan

kontrasepsi.

6)      Tidak memerlukan biaya.

7)      Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.

3.      Keterbatasan

Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau

pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:

1)      Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.

2)      Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam

menjalankannya.

3)      Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual

setiap saat.

4)      Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak

subur.

5)      Harus mengamati sikus menstruasi minimal 6 kali siklus.

6)      Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).

7)      Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi

lain.

4.      Efektifitas

Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik

dan benar.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

: Perawatan Payudara

Tanggal : 30 November 2011

: 14.00 WIB

: Rumah Pasien

: Ceramah dan Tanya Jawab

: Peragaan Langsung

A.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu diharapkan mengetahui dan

memahami tentang perawatan payudara post partum.

2.      Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ibu diharapkan mampu :

1.      Mengetahui manfaat dari perawatan payudara post partum.

2.      Menyebutkan alat-alat yang akan dipakai dalam perawatan

payudara post partum

3.      Melakukan perawatan payudara sendiri.

B.     Materi

Terlampir.

MATERI PENYULUHAN

PERAWATAN PAYUDARA

      Pemeriksaan payudara

a.       Inspeksi

  Ukuran payudara dan puting

  Retraksi (Penarikan ke dalam) atau benjolan

  Pelebaran vena, warna kulit, radang, luka ulkus

  Puting terbenam

  Cairan selain colostrum

b.      Palpasi

  Konsentrasi

  Massa

  Kista

  Puting susu

  Koreksi puting

  Areola

      Manfaat perawatan payudara

a.       Mengetahui kelainan pada payudara

b.      Mencegah tersumbatnya saluran susu

c.       Memperlancar sirkulasi darah

d.      Koreksi

      Cara massase payudara pad aibu post partum

a.       Alat

  1 buah handuk besar

  1 buah baskom air hangat

  Kapas

  Minyak

  Waslap

b.      Cara kerja

  Mengompres puting susu dengan minyak melemaskan atau

melenturkan puting susu.

  Memassase payudara dari arah dalam keluar dan melentingkan

untuk memperlancar peredaran darah.

  Memassase dengan pinggir tangan seluruh payudara.

  Memassase dengan jari-jari tangan yang dikepal memutar searah

payudara.

  Memutarkan puting susu untuk menguatkan payudara.

Mohon maaf,Admin tidak mencantumkan bab isi,kasus, dan pembahasan. Meskipun demikian Admin mencantumkandaftar pustaka sebagai bahan referensi/sumber teori untuk sedikit membantu Anda dalam menyelesaikan studikasus guna memenuhi tugas prodi kebidanan. Semoga contoh SK ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya teman-teman calon bidan yang sedang menempuh pendidikan.