Photocatalytic kinetics of phenol and its derivatives over UV irradiated TiO 2
pratikum natrium tio sulfat
Transcript of pratikum natrium tio sulfat
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
I.TUJUANMengetahui dan memahami pembuatan natrium tiosulfat
serta mengetahui sifat-sifat kimianya.
II. TEORINatrium adalah logam putih perak yang lunak, melebur
pada suhu 97,5 oC. Natrium teroksidasi dengan cepat
dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam
seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini
bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida
dan hidrogen :
2Na + 2H2O → 2Na+ + 2OH- + H2↑
Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai
kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan
tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna, hampir
semua garam natrium larut dalam air.[1]
Natrium ini merupakan suatu senyama kimia yang
memiliki kereaktifan tinggi dan ditemukan hanya daam
bentuk senyawa, ada 20 isotop Na yang diketahui namun
hanya satu 23Na yang stabil. Dengan adanya perubahan
kondisi fisik, sifat-sifat dari senyawa ini juga ikut
berubah.
Senyawa natrium yang paling banyak ditemukan
adalah natrium klorida(NaCl). Senyawa ini juga penting
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
dalam industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak,
kimia dan logam. Diantara banyak senyawa-senyawa
tersebut adalah soda abu(Na2CO3), baking soda(NaHCO3),
NaOH, NaNO3 dan sebagainya.
Tiosulfat merupakan suatu senyawa yang sangat
mudah teroksidasi. Iodium dapat mengoksidasinya serta
membentuknya, semua penentuan secara iodometri
didasarkan atas reaksi natrium tiosulfat dimana iodium
akan bertindak sebagai oksidator.[2]
Natrium tiosulfat merupakan larutan standar yang
banyak dipakai dalam titrasi Iodometri. Biasanya
tersedia dalam bentuk garam penta hidrat Na2S2O3.5H2O.
Karena larutannya merupakan larutan standar sekunder
maka tidak dapat dilakukan penimbangan langsung tetapi
harus dilakukan standardisasi terlebih dahulu dengan
larutan standar primer. Selain itu, larutan tiosulfat
tidak tahan dan tidak stabil jika disimpan dalam waktu
yang lama. Hal ini disebabkan karena belerang merupakan
medium bakteri yang baik sehingga metabolismenya
membentuk SO32- dan SO4
2- serta belerang koloidal yang
membentuk kekeruhan sehingga larutannya dibuang.
Untuk itu biasanya air yang digunakan untuk
membuat larutan tiosulfat didihkan terlebih dahulu agar
terbebas dari kuman dan bakteri dan sering juga
ditambahkan boraks atau natrium karbonat sebagai
pengawet. Oksidasi tiosulfat oleh udara berjalan
lambat. Akan tetapi sejumlah larutan tembaga yang
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
berada dalam air akan mengkristalisasikan oksidasi oleh
udara.[3]
Pembentukan garam natrium tiosulfat berdasarkan
reaksi yang terjadi antara belerang dengan natrium
sulfit sebagai berikut :
SO32- + S → S2O3
2-
Bila belerang yang ditambahkan berlebih maka semua ion
SO32- akan berubah membentuk S2O3. Dari contoh reaksi
tersebut dapat dilihat bahwa bilangan oksidasi sulfur
dari senyawa tiosulfat berubah dari +4 menjadi +2.
Tiosulfat terurai dalam larutan berasam membentuk
belerang dalam bentuk endapan seperti susu :
S2O32- + 2H+ → H2S2O3 → H2SO4 + S
Akan tetapi, reaksinya lambat dan tidak akan terjadi
bila dititrasi dalam larutan berasam dari iodium.
Ciri-ciri natrium tiosulfat :
1. Tidak berwarna.
2. Memiliki serbuk yang kasar.
3. Mengkilap dalam udara lembab dan mekar dalam udara
kering pada suhu lebih dari 33 oC.
4. Merupakan donor sulfur yang mengonversi sianida
menjadi bentuk yang lebih nontoksik dengan enzim
sulfur transferase.[4]
Reaksi antara Iodium dengan tiosulfat adalah :
I2 + 2S2O32- → 2I- + S4O6
2-
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
Reaksinya berlangsung cepat dan sempurna tanpa ada
efek reaksinya atau tidak terdapat reaksi samping.
Berat ekivalen adalah sama dengan bobot molekulnya
248,17, karena satu elektronnya hilang permolekulnya.
Jika pH larutan diatas 9, tiosulfat dioksidasi sebagian
menjadi sulfat :
S2O32- + 4I2 + 5H2O → 8I- + 2SO4
2- + 10 H+
Dalam larutan netral atau sedikit basa, oksidasi
menjadi tiosulfat tidak akan terjadi, terutama iodium
dipakai sebagai nitrit. Larutan natrium tiosulfat ini
sangat banyak digunakan terutama sebagai standar
sekunder dalam titrasi iodometri.[2]
Pada proses titrasi iodium, lambat laun akan
hilang jika ditambahkan natrium tiosulfat. Larutan yang
semula berwarna coklat tua menjadi semakin
pucat(kuning) dan akhirnya tidak berwarna. Perubahan
ini sukar sekali dilihat. Oleh karena itu, kita perlu
menambahkan larutan kanji. Larutan kanji dengan I2
membentuk komplek ini sukar larut dalam air. Maka,
penambahan kanji baru dilakukan pada saat konsentrasi
iodium maksimum, yaitu saat larutan berwarna kuning
pucat kemudian titrasi dilanjutkan sampai warna birunya
hilang.
Dalam larutan tiosulfat mudah terurai menjadi
sulfit dan belerang. Kecepatan penguraian tergantung
pada konsentrasi, suhu dan katalis. Sebagai hasil
penguraian yang bisa dilihat adalah terbentuknya
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
belerang. Belerang mula-mula muncul sebagai larutan
koloid yang keruh kemudian mengendap. Pembuatan
tiosulfat yang paling mudah adalah dari belerang. Asam
yang murni dapat dibuat dari reaksi hidrogen klorida
dengan Na2S2O3 didalam eter yang lembab dengan CO2
padat :
Na2S2O3 + 2HCL → H2S2O3 + 2NaCl
Kebanyakan tiosulfat yang pernah dibuat larut dalam
air membentuk garam komplek. Dengan HCl tidak terjadi
perubahan dengan segera dalam air dingin. Bila
dipanaskan belerang akan teroksidasi dan akan
dilepaskan yang dapat dianalisa dari baunya.[4]
Komplek Ag(S2O3)25- merupakan komplek yang sangat
stabil. Oleh karena itu, AgCl dan AgBr larut dalam
larutan tiosulfat. Reaksi ini dapat dipakai dalam
penetapan atau fixing kertas film dan kertas foto
setelah pencucian.
Pada titrasi natrium tiosulfat secara tidak langsung
dapat dilihat pada reaksi berikut :
Secara Langsung
IO3- + 2 e- 2 I-
2S2O32- S4O6
2- + 2 e-
IO3- + 2S2O3
2- S4O62- + 2 I-
Secara tidak langsung :
IO3- + 6H+ + 5 e- 2 I-
2S2O32- 5 I- 2 ½ I2 + 5 e-
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
IO3 + 6H+ + 5I- 3I2 +
3H2O
Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan
menambahkan asam ke dalam tiosulfat karena adanya
dekomposisi dalam asam bebas ini di dalam air dan
campuran S, H2S, H2Sn, SO2 dan H2SO4. Ini bisa dibuat
dengan menghilangkan air dalam temperatur yang rendah.[3]
Natrium tiosulfat dalam industri pemulihan untuk
merusak Cl2 yang masuk kedalam kolom pemutihan, sama
halnya natrium tiosulfat kadang-kadang digunakan untuk
memindahkan rasa dari minuman yang berklorinasi.
Natrium tiosulfat ini dapat dibuat menjadi H2SO4.
H2SO4 adalah asam yang sangat penting digunakan
dalam industri kimia. H2SO4 ini mencair pada suhu 10,5oC membentuk cairan kental. H2SO4 berikatan dengan
hidrogen dan tidak bereaksi dengan logam di dalam air
untuk menghasilkan hidrogen. H2SO4 ini menyerap air dan
dapat menghasilkan gas. Ion SO42- adalah tetrahedral,
mempunyai panjang ikatan 1,49 Å dan mempunyai rantaipendek. Ikatan S ̶ O memiliki 4 ikatan sigma dan antara
S ̶ O ikatan pi didelokalisasi menjadi S dan O.[1]
III. PROSEDUR PERCOBAAN3.1 ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Alat Fungsi
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
1. Labu ukur 250 mL Tempat sampel2. Kondensor Mendinginkan uap4. Gelas piala Sebagai wadah sampel
sementara5. Bak pendingin Tempat zat6. Penyaring Buchner Menyaring kristal7. Kaca arloji Wadah penimbangan zat8. Termometer Mengukur suhu9. Cawan penguap Menguapkan filtrate10
.
Erlenmeyer Tempat larutan
b. Bahan
No Bahan Fungsi1. Natrium sulfit
(Na2SO3)
Sebagai penghasil ion
sulfat2. Belerang Sebagai penghasil ion S3. Etanol 95 % Membantu dalam pembuatan
pasta4. Aquades Pelarut
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
3.2 CARA KERJA
Pembuatan garam natrium tiosulfat
1. 25 gram Na2SO3.7H2O ditimbang lalu dilarutkan
dalam 50 mL air di dalam labu ukur 250 mL.
2. Larutan ditambahkan dengan 25 gram belerang
yang terlebih dahulu dijadikan pasta dengan
etanol, lalu ditambahkan batu didih.
3. Pendingin dipasang pada labu lalu dan
dipanaskan selama 1 jam
4. Larutan didinginkan dan disaring.
5. Larutan lalu diuapkan dalam cawan penguap
sampai bersisa 25 mL.
6. Larutan yang telah diuapkan lalu didinginkan
dalam es agar terbentuk kristal kemudian
kristal disaring dengan kertas saring.
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
3.3 SKEMA KERJA
Pembuatan garam natrium tiosulfat
-ditimbang sebanyak 15 gr -
ditimbang sebanyak 15 gr
-dilarutkan dalam 30 mL air - ditambahkan
etanol hingga didalam labu alas bulat
terbentuk pasta
-dicampurkan
-ditambahkan batu didih
-dipasangi kondensor
-dipanaskan selama 1 jam
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
Na2SO3 Belerang
Filtr
Labu
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
-disaring
-dipindahkan dalam cawan penguap
-dipanaskan sampai kristal
terbentuk
-disaring
3.4 SKEMA ALAT
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
Kristal
Cawan penguap
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
Keterangan :
1. Standar
2. Klem
3. Kondensor
4. Labu
5. Penangas
6. Air keluar
7. Air masuk
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA
- Massa Na2SO3 = 15 gr
- Mr Na2SO3.7H2O = 126 gr/mol
- Massa belerang = 15 gr
- Volume air = 30 mL
- Massa cawan penguap = 35,28 gr
- Massa cawan penguap + Na2S2O3 = 49,39 gr
- Massa Na2S2O3 = 14,21 gr
- Mr Na2S2O3.8H2O = 302 gr/mol
- Mr belerang = 392,4 gr/mol
4.2 PERHITUNGAN
Reaksi pembentukan Na2S2O3 :
Na2SO3 + S + H2O Na2S2O3.8H2O
Mol Na2SO3 ~ Mol S2O3-2
Mol S2O3-2 = grMr = 15gr
126gr /mol= 0,119 mol
Mol Na2S2O3 = Na2SO3 = 0,119 mol
Massa Na2S2O3 teori = Mol . Mr
= 0,119 mol . 302 gr/mol
= 35,938 gr
Massa Na2S2O3 percobaan = 14,21 gr
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
Rendemen = massapercobaanmassateori . 100 %
= 14,21gr35,938gr . 100 %
= 39,54 %
5.2 PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan pembuatan
natrium tiosulfat dengan rumus molekul(Na2S2O3), disini
dilakukan proses pembuatan pasta belerang dengan etanol
dimana terjadi pemutusan ikatan S – S antar belerang. S
inilah yang akan bereaksi dan membentuk natrium
tiosulfat.
Prinsip dari percobaan ini adalah pereflukan dari
Na2SO3 dengan belerang serta rekristalisasi yaitu
proses pembentukan kristal dari natrium tiosulfat
melalui proses pendinginan dalam bak es yang akan
mempercepat pembentukan kristal.
Pembuatan pasta belerang ini juga bertujuan untuk
mempercepat reaksi, reaksi menjadi cepat karena ikatan
antar S – S ini melemah dan putus hingga terbentuk
S(belerang) tunggal. Pemutusan ini dilakukan karena
belerang yang masih dalam keadaan S8 akan sulit
bereaksi dengan natrium sulfit.
Proses refluks pada percobaan ini bertujuan untuk
meratakan dan menyempurnakan serta untuk menghomogenkan
larutan sehingga dapat bereaksi lebih cepat. Natrium
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
tiosulfat ini mempunyai kelarutan yang tinggi, namun
pemanasan ini dilakukan pada suhu 80oC agar etanol (zat
volatile) menguap seluruhnya.
Setelah percobaan dilakukan masa kristal Na2S2O3
yang didapatkan adalah 14,21 gram yang mana untuk
mendapatkan kristal filtrat ini diuapkan dengan tujuan
menguapkan pelarut etanol yang masih tersisa.
Dalam praktikum ini tidak diperlukan penyaringan
kedua pada Na2S2O3 karena hasil yang didapatkan sudah
cukup kering. Na2S2O3 ini juga tidak didiamkan karena
sifatnya yang higroskopis dan mengikat molekul air
karena akan mempengaruhi massa Na2S2O3 yang didapatkan.
Pada percobaan ini didapatkan rendemen sebesar
39,54 %, rendemen ini kecil dapat disebabkan oleh tidak
sempurnanya pembuatan pasta karena jumlah etanol yang
tidak ditentukan saat pembuatan serta kurang
sempurnanya pemanasan yang dilakukan sehingga natrium
tiosulfat yang didapatkan sedikit.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai
berikut :
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
1. Natrium tiosulfat dapat dibuat dengan
mereaksikan natrium sulfit dan belerang
berbentuk pasta.
2. Natrium tiosulfat merupakan senyawa yang mudah
teroksidasi dan juga merupakan larutan standar
sekunder.
3. Natrium tiosulfat bersifat garam netral yang
kristalnya berwarna putih.
4. Pembuatan pasta belerang dengan etanol
bertujuan untuk memutuskan ikatan S – S serta
mempercepat reaksi.
5. Rendemen yang diperoleh adalah 39,54% dengan
berat Na2S2O3 = 14,21 gram.
6.2 SARAN
Agar pada pratikum selanjutnya diperoleh hasil
yang lebih baik maka disarankan :
1. Praktikan telah mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan objek praktikum.
2. Teliti dalam menimbang zat.
3. Pastikan belerang benar-benar berbentuk pasta.
4. Lakukan pemanasan dengan sempurna.
5. Usahakan agar tidak ada kristal yang terbuang
terutama saat penguapan.
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
VII. TUGAS PRAPRAKTIKUM
1. Mengapa belerang harus dijadikan dalam bentuk
pasta terlebih dahulu?
Jawab :
→ Karena adanya sifat belerang yang dipengaruhi
suhu yaitu dapat menyebabkan perubahan rumus
molekul belerang tersebut. Belerang dialam dalam
bentuk S8, maka harus diperlemah ikatannya
dengan penambahan etanol. Etanol ini bertujuan
untuk memutus ikatan S – S karena yang
dibutuhkan adalah belerang tunggal sehingga
proses pelarutan dalam air berlangsung cepat.
2. Tulis reaksi titrasi natrium tiosulfat secara
langsung dan tidak langsung!
Jawab :
→ Secara Langsung
IO3- + 2 e- 2 I-
2S2O32- S4O6
2- + 2 e-
IO3- + 2S2O3
2- S4O62- + 2 I-
→ Secara tidak langsung :
IO3- + 6H+ + 5 e- 2 I-
2S2O32- + 5 I- 2 ½ I2 + 5 e-
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
IO3 + 6H+ + 5I- 3I2 +
3H2O
3. Apa yang dimaksud dengan kelarutan, larutan
jenuh dan larutan lewat jenuh.
Jawab :
-Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk
dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.
-Larutan jenuh adalah konsentrasi maksimum dari zat
terlarut yang dapat larut.
-Larutan lewat jenuh adalah larutan yang hasil kali
konsentrasi ion-ion besar dari Ksp nya.
4. Bagaimana kelarutan natrium tiosulfat pada suhu 0,
20 dan 100oC ?
Jawab :
→ Kelarutan Natrium tiosulfat pada suhu 0oC lebih
kecil daripada suhu 20oC dan dari pada suhu 100oC,
karena semakin besar suhu maka kelarutannya semakin
besar. Kelarutan berbanding lurus dengan suhu.
5. Tulis reaksi penguraian natrium tiosulfat karena
pengaruh asam ?
Jawab :
Reaksi :
S2O32- + 2H+ H2S2O3
H2S2O3 S2 + H2O + SO3(g)
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
VIII. JAWABAN RESPONSI
1. Sebutkan judul, tujuan dan skema kerja sesuai
praktikum ?
Judul : Pembuatan Natrium Tiosulfat
Tujuan : Mengetahui dan memahami pembuatan
natrium tiosulfat serta mengetahui
sifat-sifat kimianya.
Skema :
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
Na2SO3 Belerang
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
-ditimbang sebanyak 15 gr -
ditimbang sebanyak 15 gr
-dilarutkan dalam 30 mL air - ditambahkan
etanol hingga didalam labu alas bulat
terbentuk pasta
-dicampurkan
-ditambahkan batu didih
-dipasangi kondensor
-dipanaskan selama 1 jam
-disaring
-dipindahkan dalam cawan
penguap
-dipanaskan sampai kristal
terbentuk
-disaring
2. Sebutkan prinsip percobaan ini ?
→ Prinsip dari percobaan ini adalah proses
refluks (pereflukan) dari Na2SO3 dengan pasta
belerang serta rekristalisasi, yaitu pembentukan
kristal kembali
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
Labu
Filtr
Cawan penguap
Kristal
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
3. Tuliskan reaksi langsung dan tidak langsung titrasi
natrium tiosulfat !
→ Secara Langsung
IO3- + 2 e- 2 I-
2 S2O32- S4O6
2- + 2 e-
IO3- + 2 S2O3
2- S4O62- + 2 I-
→ Secara tidak langsung :
IO3- + 6H+ + 5 e- 2 I-
2 S2O32- + 5 I- 2 ½ I2 + 5 e-
IO3 + 6H+ + 5I- 3I2 +
3H2O
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelarutan,
kelarutan jenuh dan lewat jenuh !
-Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat
larut dalam sejumlah pelarut tertentu
-Larutan jenuh adalah konsentrasi maksimum dari zat
terlarut yang dapat larut
-Larutan lewat jenuh adalah larutan yang hasil kali
konsentrasi ion-ion besar dari Ksp nya.
5. Jelaskan apa tujuan belerang dijadikan pasta
terlebih dahulu !
→ Karena adanya sifat belerang yang dipengaruhi
suhu yaitu dapat menyebabkan perubahan rumus
molekul belerang tersebut. Belerang dialam dalam
bentuk S8, maka harus diperlemah ikatannya dengan
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
penambahan etanol. Etanol ini bertujuan untuk
memutus ikatan S – S karena yang dibutuhkan adalah
belerang tunggal sehingga proses pelarutan dalam
air berlangsung cepat.
IX. ANALISA JURNAL9.1 ANALISIS
a. Skema Kerja
- Pembuatan larutan stok fe 100 ppm
- ditimbang sebanyak 0,0483
gram
- dilarutkan hingga volume
100 mL air
- Pembuatan Larutan Kerja Na2S2O3 100 ppm
- ditimbang sebanyak 0,1 gram
- dilarutkan hingga volume 1
L air
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
FeCl3.6H2O
Larutan Fe 100
KristalNa2S2O3
Larutan Na2S2O3 100ppm
Panjang gelombang maksimumditentukan
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
- Pembuatan Larutan Kerja K2C2O4 100 ppm
- ditimbang sebanyak 100 mg
- dilarutkan hingga volume 1
L air
b. Metoda yang digunakan jurnal
Pada jurnal ini dibandingkan kemampuan pereduksi
natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan kalium oksalat(K2C2O4)
pada analisa kadar total besi, metoda yang digunakan
adalah metoda spektrofotometri UV-VIS dengan rentang
panjang gelombang 500-550 nm.
c. Hasil yang didapatkan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa pereduksi Na2S2O3 memiliki
kemampuan mereduksi yang jauh lebih baik daripada
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
KristalK2C2O4
Larutan K2C2O4 100ppm
Panjang gelombang maksimumditentukan
Konsentrasi dan pH optimumditentukan
Konsentrasi dan pH optimumditentukan
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
pereduksi K2C2O4 yang didasarkan pada hasil perolehan
% kesalahan (akurasi). Hasil penelitian menunjukkan
pereduksi Na2S2O3 memiliki keakuratan yang lebih baik,
terlihat dari nilai % kesalahan Na2S2O3 2,17% yang
lebih kecil dibandingkan dengan pereduksi K2C2O4
yaitu sebesar 4,79%. Selain itu, % kadar besi yang
tereduksi oleh Na2S2O3 lebih tinggi daripada K2C2O4
yaitu sebesar 77,69%(Na2S2O3) dan 72,77%(K2C2O4).
Parameter linearitas dan presisi untuk kedua
pereduksi menunjukkan nilai yang memenuhi standar
pereduksi yang baik. Keakuratan Na2S2O3 lebih baik
dalam mereduksi besi sesuai dengan potensial
elektroda yang dimiliki masing-masing pereduksi,
yaitu -0,08 dan +0,49 untuk Na2S2O3 dan K2C2O4 secara
berurutan.
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ISEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia AnorganikDasar. Jakarta : UI-Press
[2]Underwood, A.L. 1988. Analisa Kimia Kuantitatif.Jakarta : Erlangga
[3] Vogel. Buku Teks Anorganik Mikro Dan Makro.Jakarta : Kelman Pustaka
[4]Ari Hapsoro, Radityo dan Drs. Djarot Sugiarso, MS. Perbandingan Kemampuan Pereduksi Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) Dan Kalium Oksalat (K2C2O4) Pada Analisa Kadar Total Besi Secara Spektrofotometri Uv-Vis. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November
OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT