PPT idk

23
SISTEM PERSYARAFAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BUNYI

Transcript of PPT idk

SISTEM PERSYARAFAN YANG

BERHUBUNGAN DENGAN BUNYI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: Dessy Ayu Armadani Ninin Ardilah Hanan Jehha Wiwik Inda Wati Gita Retno Damayanti Fadilla Pochi Arina Desi Anggraeni Endang Purwati Reiza Fakhruddin Supriyadin Miftahur Ridho Rahmad Singgih Pratama Budi Cahyono Yus’riul Kamil

ANATOMI SISTEM PENDENGARAN (TELINGA)

Telinga luar Auricula: Mengumpulkan suara yang diterima Meatus Acusticus Eksternus: Menyalurkan atau meneruskan suara ke kanalis auditorius eksterna

Canalis Auditorius Eksternus: Meneruskan suara ke memberan timpani

Membran timpani: Sebagai resonator mengubah gelombang udara menjadi gelombang mekanik

Telinga Tengah

Tuba auditorius (eustachius) Penghubung faring dan cavum naso faring untuk :

Proteksi: melindungi ndari kuman Drainase: mengeluarkan cairan. Aerufungsi: menyamakan tekanan luar dan dalam.

Tuba pendengaran (maleus, inkus, dan stapes) Memperkuat gerakan mekanik dan memberan timpani untuk diteruskan ke foramen ovale pada koklea sehingga perlimife pada skala vestibule akan berkembang.

Telinga Dalam Telinga dalam terdiri dari :

Koklea Skala vestibule: mengandung perlimfe Skala media: mengandung endolimfe Skala timani: mengandung perlimfe

Organo corti Memngandung sel-sel rambut yang merupakan resseptor pendengaran di memberan basilaris.

FISIOLOGI PENDENGARAN

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairanlimfa dalam saluran tengah.

Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

GANGGUAN PENDENGARAN

Gangguan pendengaran merupakan suatu keadaan yang menyertai lanjutnya usia. Dengan makin lanjutnya usia terjadi degenerasi primer di organ corti berupa hilangnya sel epitel syaraf yang di mulai pada usia pertengahan. Kehilangan pendengaran pada lansia disebut presbikusis.

KLASIFIKASI GANGGUAN PENDENGARAN Gangguan Pendengaran Tipe Konduktif

Gangguan Pendengaran Tipe Sensori-Neural

Gangguan Pendengaran Tipe Prebiakusis

Gangguan Pendengaran Tipe Tinitus Gangguan Pendengaran Abnormal Gangguan Terhadap Lokalisasi Suara

GANGGUAN PENDENGARAN TIPE KONDUKTIF

Gangguan bersifat mekanik, sebagai akibat dari kerusakan kanalis auditorius, membrana timpani atau tulang-tulang pendengaran. Salah satu penyebab gangguan pendengaran tipe konduktif yang terjadi pada usia lanjut adalah adanya serumen obturans, yang justru sering dilupakan pada pemeriksaan. Hanya dengan membersihkan lobang telinga dari serumen ini pendengaran bisa menjadi lebih baik.

GANGGUAN PENDENGARAN TIPE SENSORI-NEURAL

Penyebab utama dari kelainan ini adalah kerusakan neuron akibat bising, prebiakusis, obat yang oto-toksik, hereditas, reaksi pasca radang dan komplikasi aterosklerosis.

GANGGUAN PENDENGARAN TIPE PREBIAKUSIS

Hilangnya pendengaran terhadap nada murni berfrekwensi tinggi, yang merupakan suatu fenomena yang berhubungan dengan lanjutnya usia. Bersifat simetris, dengan perjalanan yang progresif lambat. Terdapat beberapa tipe presbiakusis, yaitu :

Presbiakusis SensorikPatologinya berkaitan erat dengan hilangnya sel neuronal di ganglion spiralis. Letak dan jumlah kehilangan sel neuronal akan menentukan apakah gangguan pendengaran yang timbul berupa gangguan atas frekwensi pembicaraan atau pengertian kata-kata

Prebiakusis StrialAbnormalitas vaskularis striae berupa atrofi daerah apical dan tengah dari kohlea. Prebiakusis jenis ini biasanya terjadi pada usia yang lebih muda disbanding jenis lain.

Prebiakusis Konduktif KohlearDiakibatkan oleh terjadinya perubahan mekanik pada membrane basalis kohlea sebagai akibat proses dari sensitivitas diseluruh daerah tes.

GANGGUAN PENDENGARAN TIPE TINITUS

Suatu bising yang bersifat mendengung, bisa bernada tinggi atau rendah, bisa terus menerus atau intermiten. Biasanya terdengar lebih keras di waktu malam atau ditempat yang sunyi. Apabila bising itu begitu keras hingga bisa didengar oleh dokter saat auskkkultasi disebut sebagai tinnitus obyektif.

GANGGUAN PENDENGARAN ABNORMAL

Sering terdapat pada sekitar 50% lansia yang menderita presbiakusis, yang berupa suatu peningkatan sensitivitas terhadap suara bicara yang keras. Tingkat suara bicara yang pada orang normal terdengar biasa, pada penderita tersebut menjadi sangat mengganggu.

GANGGUAN TERHADAP LOKALISASI SUARA

Pada lansia seringkali sudah terdapat gangguan dalam membedakan arah suara, terutama dalam lingkungan yang agak bising.

ETIOLOGIEtiologi di bagi menjadi 2 yaitu : InternalDegenerasi primer eferen dari koklea, degenerasi primer organ corti penurunan vascularisasidari reseptor neuro sensorik mungkin juga mengalami gangguan.Sehingga baik jalur auditorik dan lobus temporalis otak sering terganggu akibat lanjutnya usia

EksternalTerpapar bising yang berlebihan, penggunaan otottoksik dan reaksi paska radang

TANDA & GEJALA1. Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif perlahan pada kedua telinga dantidak disadari oleh penderita

2. Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti pembicaraan

3. Sulit mendengar pembicaraan di sekitarnya, terutama jika berada di tempat dengan latar belakang suara yang ramai

4. Suara berfrekuensi rendah, seperti suara laki-laki, lebih mudah didengar daripada suaraberfrekuensi tinggi

5. Bila intensitas suara ditingikan akan timbul rasa nyeri di telinga

6. Telinga terdengar berdenging (tinnitus)

TES PENDENGARAN Pemeriksaan audiometriTes audiometri diperlukan bagi seseorang yang merasa memiliki gangguan pendengeran atau seseorang yag akan bekerja pada suatu bidang yang memerlukan ketajaman pendngaran. Pemeriksaan audiometri memerlukan audiometri ruang kedap suara, audiologis dan pasien yang kooperatif. Pemeriksaan standar yang dilakukan adalah Audiometri nada murni, Audomentri tutur,

Test Rinne Garputal 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya tegak lurus pada planum mastoid pasien (belakang meatus akustikus eksternus). Setelah pasien tidak mendengar bunyinya, segera garpu tala kita pindahkan didepan meatus akustikus eksternus pasien. Tes Rinne positif jika pasien masih dapat mendengarnya. Sebaliknya tes rinne negatif jika pasien tidak dapat mendengarnya

Garpu tala 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya secara tegak lurus pada planum mastoid pasien. Segera pindahkan garputala didepan meatus akustikus eksternus. Kita menanyakan kepada pasien apakah bunyi garputala didepan meatus akustikus eksternus lebih keras dari pada dibelakang meatus skustikus eksternus (planum mastoid). Tes rinne positif jika pasien mendengar didepan maetus akustikus eksternus lebih keras. Sebaliknya tes rinne negatif jika pasien mendengar didepan meatus akustikus eksternus lebih lemah atau lebih keras dibelakang.

TEST WEBER

Tujuan kita melakukan tes weber adalah untuk membandingkan hantaran tulang antara kedua telinga pasien. Cara kita melakukan tes weber yaitu: membunyikan garputala 512 Hz lalu tangkainya kita letakkan tegak lurus pada garis horizontal. Menurut pasien, telinga mana yang mendengar atau mendengar lebih keras. Jika telinga pasien mendengar atau mendengar lebih keras 1 telinga maka terjadi lateralisasi ke sisi telinga tersebut. Jika kedua pasien sama-sama tidak mendengar atau sam-sama mendengaar maka berarti tidak ada lateralisasi. Getaran melalui tulang akan dialirkan ke segala arah oleh tengkorak, sehingga akan terdengar diseluruh bagian kepala.

SEKIAN TERIMA KASIH